BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
Sejarah perusahaan pakan ternak di Asia Tenggara diawali oleh Perusahaan Zuellig Group, perintis produksi pakan ternak di Asia Tenggara, sejak tahun 1953. Dimana, perusahaan induk berada di Swiss dengan nama Gold Coin Group. Di Indonesia perusahaan ini diberi nama PT. Gold Coin Indonesia. Perusahaan Gold Coin Group bergerak dalam bidang usaha produksi pakan ternak yaitu pakan sapi, kambing, babi, unggas, ikan, udang, dan hewan peliharaan lainnya di wilayah Asia Pasifik. Pabrik dan kantor pemasaran Perusahaan Gold Coin Group telah tersebar di Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Vietnam, China, Philipina, Srilangka, India dan Laos. Melihat perkembangan peluang pasar yang semakin luas dan kesempatan pasar yang baik, maka didirikanlah PT. Gold Coin Indonesia Medan. Pendirian pabrik ini dibagi atas 3 tahap, yaitu:
1. Januari 1981 : Pembangunan Proyek
2. Oktober 1981 : Produksi Koperasi Percobaan 3. Desember 1981 : Produksi Koperasi Komersil
Selain didukung oleh tenaga ahli, Gold Coin Group juga didukung dengan sarana peralatan laboratorium dan sumber daya manusia yang berpengalaman dalam menjamin terjaganya kualitas bahan baku untuk dapat menghasilkan produk pakan ternak dengan hasil yang baik.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Gold Coin Group memiliki ruang lingkup bidang usaha dalam bidang produksi pakan ternak di wilayah Asia Pasifik. PT. Gold Coin Indonesia -Medan Mill tiap tahunnya menghasilkan 300.000 ton pakan ternak sebagai produk utama dan pakan khusus. Adapun pakan ternak yang dihasilkan adalah:
1. Produk pakan utama : pakan unggas, babi, sapi, dan kambing. 2. Produk pakan khusus : pakan ikan, udang, dan katak.
2.3. Lokasi Perusahaan
Lokasi PT. Gold Coin Indonesia memiliki beberapa tempat yang tersebar di tiga lokasi, yaitu:
1. Bekasi : Jl. Raya Bekasi KM 28, Desa Medan Satria
2. Surabaya : Jl. Margo Mulya Industri Kav G 1-3 Tandes Surabaya
2.4. Daerah Pemasaran
Ruang lingkup wilayah pemasaran produk pakan ternak PT. Gold Coin Indonesia merupakan beberapa daerah di Indonesia yaitu: Sumatera Utara, Riau, Padang, Aceh dan Batam.
2.5. Organisasi dan Manajemen 2.5.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan gambaran secara skematis tentang hubungan–hubungan kerja sama dari orang-orang yang terdapat dalam rangka usaha untuk mencapai suatu tujuan. Struktur organisasi berupa urutan sistematis yang dapat menggambarkan aliran informasi dari perusahaan tersebut.
Bentuk struktur organisasi yang digunakan pada PT. Gold Coin Indonesia adalah
berbentuk lini fungsional-staff. Disebut lini karena tiap kepala bagian divisi memberikan
perintah secara langsung kepada bawahannya, dan bawahannya bertanggung jawab
kepada kepala bagian bidangnya. Disebut fungsional karena suatu bagian dapat
berhubungan dengan anggota maupun kepala bagian secara langsung. Stuktur organisasi
2.5.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab pada masing-masing jabatan di PT.Gold Coin Indonesia ini adalah:
1. General Manager
a. Mengontrol kinerja perusahaan secara keseluruhan. b. Bertanggungjawab atas kemajuan perusahaan. 2. Secretary
a. Menerima surat-surat yang masuk dan membuat laporannya.
b. Menerima telepon untuk general manager dan menyusun janji secara selektif.
c. Menerima data aktifitas mengenai bahan baku.
d. Menyediakan kilasan laporan kegiatan awal, pertengahan dan akhir bulan. 3. Personalia & GA Executive
a.Mengontrol absensi pegawai yang dikoordinasi dengan satpam.
b.Menyelesaikan semua surat dan dokumen perusahaan kepada pemerintah. c.Mendaftarkan pegawai pada PT. JAMSOSTEK dan asuransi lainnya. d.Membuat daftar gaji pegawai dan mendistribusikannya.
e.Membuat daftar kerja lembur dan memasukkannya pada daftar gaji. f.Membuat perencanaan pelatihan pegawai sesuai dengan kebutuhan. g.Melakukan analisis dan evaluasi pekerjaan.
4. Security
a.Memeriksa kehadiran karyawan, mencatat jumlah ketidakhadiran, alasan ketidakhadiran dan identitas karyawan kemudian melaporkannya ke bagian personalia.
b.Memeriksa dan mengawasi tamu dan pemasok bahan baku yang masuk ke areal pabrik.
c.Mencatat data-data tamu dan pemasok bahan baku yang masuk ke areal pabrik.
d. Mengontrol situasi pabrik selama beroperasi. 5. Operator telepon/resepsionis
a. Menerima telepon dan menghubungkannya dengan pegawai yang bersangkutan.
b. Melayani tamu yang berkunjung ke perusahaan. c. Memeriksa tagihan telepon.
6. Messenger
a. Mengatur pesanan berupa dokumen-dokumen perusahaan-perusahaan yang dituju baik swasta maupun pemerintah.
a. Melakukan pembayaran sesuai dengan kuitansi dengan persetujuan dari atasan
kepada perorangan, perusahaan maupun lembaga-lembaga keuangan yang
ditunjuk.
7. Driver
9. Sales manager
a. Merencanakan program promosi yang akan dilakukan. b. Memeriksa pembayaran atas produk dari tim penjualan.
c. Memasukkan data faktur penerimaan terakhir pada program komputer setelah memeriksa jumlah penerimaan terakkhir.
d. Memasukkan data faktur dari penjualan yang lain.
e. Bertanggungjawab atas kelancaran penjualan dan pencapaian target.
f. Bertanggungjawab kepada pimpinan perusahaan untuk melaporkan tentang hasil penjualan baik secara lisan maupun tulisan.
10. Field staff
a. Memasarkan produk ke pasar. b. Mencari pelanggan.
11. Sales Divisi Aqua
Bertugas untuk memasarkan pakan udang maupun burung. 12. Purchasing Manager
a. Merencanakan system pengadaan dan persediaan bahan.
b. Mempersiapkan permintaan kebutuhan bahan dan menetapkan harga. c. Memperbaharui perjanjian kontrak.
13. Ac. Payable admin
14. Mill Controller
Mengontrol keuangan, pengucuran kredit, penentuan harga, menghitung profit, menerima pembayaran, mencatat pembayaran, mengeluarkan tagihan-tagihan.
15. Asisten Mill Controller
Sebagai bagian dari Mill Controller 16. GL & Tax
a. Menerima laporan dari supervisor stock setiap hari yang dibuat dalam daftar nomor, harga dan nomor kontrak per komoditas dan per supplier.
b. Menerima laporan harga dari bagian pembelian dan membuat daftar nomor dan nomor kontrak dalam laporan penerimaan.
c. Pembayaran voucher pada kasir dan membuat nomor kontrol, nomor daftar, nomor kontrak bahan baku, bahan kemasan dan lain-lain.
17. Costing Acount 18. Credit Control
Bertanggungjawab terhadap penjualan yang dilakukan secara kredit. 19. Factory Manager
a. Bertanggungjawab atas jumlah, jenis, dan mutu produk yang dihasilkan. b. Bertanggungjawab terhadap pemeliharaan peralatan produksi.
c. Berkoordinasi dengan setiap supervisor proses produksi.
20. Stock Supervisor
a. Bertanggungjawab terhadap pengambilan sample bahan baku. b. Menyusun dan membuat laporan penerimaan dan pengeluaran. c. Memeriksa bahan baku dan hasil produksi di laboratorium. 21. Receiving
a. Melakukan pengambilan sample.
b. Menghitung jumlah batch pada saat pembongkaran bahan baku dan penempatannya di gudang, memeriksa kondisi fisik.
c. Melakukan update stock di lapangan, yaitu keluarnya barang dari gudang yang digunakan untuk proses produksi.
22. Delivery
Melakukan pengeluaran produk sesuai dengan delivery order. 23. Weight Bridge Operator
a. Menimbang bahan baku yang masuk ke pabrik. b. Menimbang produk yang keluar dari pabrik. 24. Operator forklift
a. Bertanggungjawab dalam pengoperasian forklift sesuai dengan bagiannya. b. Merawat forklift.
25. Sweeper
Menjaga kebersihan areal produksi dan gudang. 26. Operator pakan udang dan burung
a. Menerima pakan.
27. Operator karung
Melayani bagian sacking off untuk pengepakan produk. 28. Operator karung bekas
Menerima karung bekas dari intake, menyimpannya dan mengawasi pembelian karung bekas.
29. Operator intake corn dryer
Untuk menjalankan seluruh peralatan di bagian intake jagung, pengeringan jagung basah, dan juga merawat lokasi intake.
30. Admin. Production
Menerima laporan dari bagian produksi, gudang, misalnya hasil dosing, premix, pengeluaran produk dan laporan stock.
31. Production supervisor
a. Mengkoordinir pembagian tugas bawahannya.
b. Merencanakan pembagian bahan baku dan bahan aditif c. Melakukan perencanaan pekerjaan dan waktu.
d. Mengadakan pemeriksaan, penelitian, analisis, serta evaluasi pekerjaan bawahannya.
32. Controll Room
a. Melaksanakan produksi sesuai dengan formula yang telah ditetapkan. b. Menentukan intake dumping.
d. Berkoordinasi dengan bagian maintenance mengenai penggantian saringan, pembersihan magnet.
e. Berkoordinasi dengan operator pellet tentang ration yang diproduksi dan jumlah batch.
33. Sacking off Supervisor
a. Bertanggungjawab terhadap sacking off section, meliputi :
-Produk jadi yang diproduksi harus sesuai dengan plastik bag nya dan feed ticketnya.
- Pengambilan sampel produk jadi.
b. Berkoordinasi dengan bagian controll room.
c. Berkoordinasi dengan bagian maintenance.
34. Operator Pellet
a. Bertanggungjawab terhadap produk pellet yang dihasilkan oleh mesin pellet.
b. Bertanggungjawab terhadap kualitas pellet.
c. Koordinasi dengan bagian maintenance dalam pengoperasian mesin pellet.
35. Maintenance Supervisor
a. Mengkoordinir pembagian tugas bawahannya.
b. Melakukan perencanaan perawatan mesin.
36. Mechanical
a. Bertanggungjawab atas perawatan mesin secara mechanical.
b. Menjalankan jadwal pemeriksaan mesin, pelumasan, dll sesuai dengan petunjuk.
c. Merencanakan jadwal pemeriksaan berkala.
37. Electrical
a. Bertanggungjawab akan perawatan electrical system.
b. Merencanakan jadwal pemeriksaan berkala.
c. Merencanakan jadwal pemeriksaan spare part.
d. Memeberitahukan aturan pengoperasian alat electrical kepada operator.
e. Membuat laporan yang diperlukan terutama dalam pemakaian arus listrik PLN.
f. Menjaga alat-alat kerja dan kebersihan electrical system.
38. Boiler Operator
a. Bertanggungjawab akan pengoperasian boiler dan saluran pipa uap.
b. Merawat boiler.
c. Menyiapkan laporan yang diperlukan atas boiler.
39.Chemist
a. Melakukan analisis bahan baku maupun produk jadi.
b. Melakukan hasil pemeriksaan kepada bagian QAO dan Branch manager.
40. Quality Assurance Officer
a. Memastikan pemakaian raw material dengan benar.
b. Mengawasi sistem FIFO untuk setiap raw material yang dipakai maupun
finished product.
c. Mencatat umur stock raw material dan finished product.
d. Turut mengawasi operasional pabrik
e. Memastikan produk yang keluar dalam keadaan baik.
f. Mencatat dan membuat laporan yang ditujukan kepada branch manager dan bagian
2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.5.3.1. Jumlah Tenaga Kerja
Tenaga kerja pada PT. Gold Coin Indonesia berjumlah 97 orang yang dikelompokkan sesuai dengan tingkat pendidikannya yaitu S1 keatas, D III dan SMU kebawah. PT. Gold Coin Indonesia juga memiliki sistem kontrak kerja yang bersifat sementara tergantung permintaan masing-masing departemen dan jenis pekerjaan yang akan dikerjakan. Jumlah tenaga kerja PT. Gold Coin Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PT. Gold Coin Indonesia-Medan
No Jabatan Jumlah
1 General Manager 1
2 Secretary 1
3 Personalia & GA 1
4 Security 3
5 Operator Telepon/Resepsionis 1
6 PGA Clerk 1
7 Messenger 1
8 Driver 1
9 Cleaning Service/Gardener/Sweeper 4
10 Sales manager 1
11 Field staff 5
12 Sales divisi aqua 2
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PT. Gold Coin Indonesia-Medan (Lanjutan)
No Jabatan Jumlah
14 ac.payable admin 2
15 Mill controller 1
16 ast. Mill controller 1
17 GLA Tax 1
18 Costing acc 1
19 Cashier 1
20 Sales a dmin 4
21 Vet 1
22 Ass. Vet 2
23 Chemist 1
24 Lab. Asst 3
25 QAC/formulator 1
26 QAO Asst 2
27 Factory manager 1
28 Stock Supervisor 1
29 Production admin 2
30 Receiving 2
31 Dryer operator 2
32 Delivery operator 2
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PT. Gold Coin Indonesia-Medan (Lanjutan)
No Jabatan Jumlah
34 Forklift operator 4
35 Second Hand PP Bag 1
36 PP Bag 1
37 Sweeper 4
38 Spray man 1
39 Wood Pallet 1
40 Supervisor production 2
41 Control room operator 2
42 Premix operator 6
43 Dumping operator 1
44 Hand dumping operator 2
45 Sacking off operator 2
46 Pellet operator 2
47 Sweeper 2
48 Maintenance operator 1
49 Mechanical 1
50 Electrical 3
51 Store keeper 1
52 Boiler operator 4
53 HSE Officer 1
2.5.3.2.Jam Kerja
Proses produksi di PT. Gold Coin Indonesia-Medan berlangsung secara kontinu selama 24 jam/hari dengan 2 shift kerja. Pembagian shift yang ada dapat dilihat sebagai berikut::
a. Long shift (terjadi apabila permintaan meningkat) Shift 1 : Pukul 08:00-20:00 WIB
Shift 2 : Pukul 20:00-08:00 WIB b. Normal shift (permintaan normal)
Shift 1 : 08:00-17:00 WIB Shift 2 : 23:00-08:00 WIB
2.6. Proses Produksi
Adapun yang menjadi sumber proses produksi adalah bahan baku, tenaga kerja, mesin, metode kerja, energi, dan modal. Sedangkan proses produksi PT Gold Coin Indonesia meliputi tahapan-tahapan proses dari bahan baku sampai menjadi produk jadi. Output atau produk jadinya berupa produk pakan ternak yang memiliki kualitas yang baik, yaitu tepat waktu dan tepat mutu, dengan proses produksi yang efektif dan efisien pula.
Berdasarkan tipenya PT Gold Coin Indonesia merupakan industri yang bergerak
dibidang manufacturing, industri proses, karena berkenaan dengan peningkatan nilai
tambah produk yang dihasilkan melalui pencampuran dan pembentukan atau dengan
digolongkan dalam jenis batch production karena produksi dilakukan adalah dalam
ukuran lot tertentu.
2.6.1. Standar Mutu Bahan/Produk
Standar mutu bahan baku/produk di PT Gold Coin Indonesia menyangkut ketetapan kualitas bahan baku dan produk yang berlaku di PT Gold Coin Indonesia. Standard mutu bagan/produk ini ditetapkan oleh perusahaan agar tidak menyimpang terhadap ketetapan yang telah dibuat.
Tabel 2.2. Standar Kandungan Gizi Bahan Baku PT. Gold Coin Indonesia
No: Bahan Baku
Persentase Kadar (%)
Protein Lemak Karbohidrat Abu Serat Air Energi Bahan Kering Nilai Ubah
1 Jagung 8,95 3,50 47,85 1,50 2,90 10,64 70,00 - -
2 Dedak Beras 16,80 4,20 28,62 8,20 8,20 - 72,00 89,00 -
3 Dedak Gandum 25,00 7,00 64,75 5,30 3,50 17,35 80,72 - -
4 Bungkil Kacang Kedelai 39,60 14,30 29,50 5,40 2,80 8,40 - - 3-5
5 Tepung Ikan 22,65 15,38 - 26,65 1,80 10,72 - - 1,5-3
6 Tepung Daging dan Tulang 50,00 8,50 - 33,00 2,80 - 65,00 92,60 -
7 Kopra 27,40 16,10 18,60 7,30 25,30 5,60 - - -
8 Minyak Sawit/CPO 39,60 14,30 29,50 5,40 2,80 8,40 - - 3-5
Tabel 2.3. Standar Kandungan Gizi Produk Pakan Ternak PT. Gold Coin Indonesia
No: Jenis Produk Pakan Persentase Kadar (%)
Protein Lemak Abu Serat Air Kalsium Posfor 1 Ayam
a. Pedaging Stater 1-21 hari 20-22 Min 5 Max 13 Max 5 Max 8 0,8-1,2 0,6-1,0 b. Petelur umur 1-8 minggu 19-21 Min 3 Max 13 Max 6 Max 8 0,8-1,2 0,6-1,0 c. Petelur dewasa umur 19 minggu + 18,5-19,5 Min 3 Max 13 Max 7 Max 11 3-4,2 0,6-1,0 2 Bebek petelur dari 5 % produksi akhir 17-19 Min 3 11-15 Max 6 10-12 0,8-1,2 0,6-1,0 3 Konsentrat untuk babi
a. Berat 16 Kg- panen 39-41 Min 3 Max 12 Max 8 Max 18 2-3 1-2
b. Pembibit umur 24 minggu + 37-39 Min 3 Max 12 Max 8 Max 18 2-3 1-2 4 Ikan Mas
2.6.2. Bahan yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi pakan ternak pada PT. Gold Coin Indonesia meliputi bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong yang disesuaikan dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Bahan-bahan tersebut mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh ternak. Zat-zat gizi yang dibutuhkan tersebut adalah protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air.
2.6.2.1.Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses produksi dengan komposisi persentase yang tinggi dan merupakan bahan yang membentuk suatu produk jadi. Bahan baku yang digunakan dalam memproduksi pakan ternak pada PT. Gold Coin Indonesia yaitu:
1. Jagung
Jagung merupakan sumber energi yang baik karena mengandung zat protein dan zat karbohidrat dengan persentase yang tinggi. Jenis jagung yang digunakan pada PT. Gold Coin Indonesia dibedakan atas jagung lokal dan jagung impor. Jagung lokal berasal dari Sidikalang, Berastagi, Pematangsiantar, Kabanjahe, sedangkan jagung import biasanya berasal dari India.
2. Dedak
diperoleh dari proses penyosohan beras. Sedangkan dedak kasar merupakan hasil hancuran padi. Pada dedak gandum yang digunakan adalah wheatt pollard, yaitu dedak yang berasal dari kulit ari gandum. Dedak beras biasanya berasal dari daerah sekitar Medan, sedangkan dedak gandum diimport dari USA.
3. Bungkil Kacang Kedelai
Bungkil Kacang Kedelai disebut juga Soya Bean Meal (SBM). SBM mengandung nilai protein yang tinggi, karena didalamnya terkandung asam amino lisin, yaitu asam amino yang paling essensial diantara asam-asam amino yang lainnya. Bahan ini biasanya diimport dari USA.
4. Tepung Ikan
Tepung ikan merupakan hasil dari pengolahan ikan yang diolah menjadi tepung. Kandungan tepung ikan meliputi protein, lemak dan juga kalsium. 5. Tepung Daging dan Tulang
Disebut juga Meat Bone Meal (MBM). MBM merupakan hasil pengolahan dari daging dan tulang sapi yang diolah menjadi tepung. MBM ini mengandung protein, lemak dan juga kalsium. Tepung daging dan tulang ini biasanya diimport dari india.
6. Kopra
7. Minyak Sawit (CPO)
CPO merupakan bahan penting karena memiliki nilai biologis yang tinggi yang diperlukan dalam pembuatan pakan ternak.
8. Ampas Sawit
Ampas sawit disebut juga Palm Kernel. Ampas sawit ini mengandung nilai protein dan lemak yang tinggi yang sangat diperlukan dalam pembuatan pakan ternak.
2.6.2.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk, tetapi pemakaiannya sangat sedikit atau cukup kompleks yang dapat mempengaruhi kualitas dan produk. Selain itu, bahan tambahan juga merupakan bahan yang ditambahkan pada produk akhir untuk menambah nilai jual produk tersebut. Adapun bahan tambahan yang digunakan adalah:
1. karung plastik sebagai pembungkus produk agar produk siap dijual. Karung plastik dibeli dari beberapa pabrik karung plastik lokal.
2. Benang jahit, yang digunakan untuk menjahit kemasan karung. Benang ini biasanya dibeli dari jawa.
3. Feed card, yaitu kertas yang menunjukkan kode produksi berupa waktu produksi, jenis, dan komposisinya.
5. Vitamin, seperti lysine, dan luprosi, yaitu merupakan komponen organik yang dibutuhkan untuk melakukan proses metabolisme dalam tubuh hewan ternak. Bahan ini berasal dari Australia.
3. Minyak nabati, yaitu berfungsi untuk melengkapi kekurangan sumber energi dalam bahan pakan ternak. Minyak ini akan mempermudah adonan pakan melewati saringan. Bahan ini juga biasa diimport dari USA.
4. Zat aditif, seperti tapioca , yaitu berfungsi untuk memperbaiki pencernaan dan mempercepat pertumbuhan hewan ternak. Bahan ini diimport dari Spanyol. 5. Bahan liquid, seperti rhodimet dan choline Cl Cairan ini berfungsi untuk
memperhalus permukaan pakan ternak, yaitu dicampur pada saat proses pelleting. Bahan ini berasal dari USA.
2.6.2.3. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang tidak tampak dalam produk jadi tetapi hanya menolong proses produksi agar berjalan dengan lancar. Adapun bahan penolong yang digunakan di PT Gold Coin Indonesia-Medan ini adalah:
1. Solar sebagai bahan bakar
Berfungsi sebagai bahan bakar untuk dryer dan boiler dan berasal dari Pertamina.
2. Minyak pelumas sebagai pelumas
3. Air
Sebagai bahan penolong air digunakan untuk air umpan pada boiler. Air yang digunakan berasal dari air tanah.
2.6.3. Uraian Proses
Untuk mendapatkan produk pakan ternak standard PT Gold Coin Indonesia-Medan bahan baku dan bahan tambahan harus melalui berbagai tahapan, tentunya dengan bantuan bahan penolong.
kadar air 17% - 25%. Setelah bahan baku berada di masing-masing bin makan selanjutnya dapat dilakukan proses produksi. Adapun tahapan di PT. Gold Coin Indonesia-Medan yaitu:
1. Penimbangan (dosing)
Penimbangan merupakan tahapan proses produksi pertama. Semua bahan baku sebelumnya telah menempati bin-bin sesuai dengan yang telah ditentukan. Kemudian akan dilakukan penimbangan (dosing). Timbangan terdapat dua unit yaitu timbangan I (kapasitas 3 ton) dan timbangan II (kapasitas 1,5 ton). Sebelumnya formula telah dimasukkan ke computer batching sesuai komposisi produk yang ingin diproduksi. Tiap bahan akan ditimbang sesuai dengan persentase kebutuhan dari formula yang telah ditetapkan untuk diproses tiap batchnya dimana 1 batch adalah sebanyak 3 ton. Lalu dibawa ke bin hopper dengan menggunakan chain conveyor dan bucket elevator.
2. Penggilingan (Gr inding)
dua buah mesin grinder yang berkapasitas 22 ton/jam dan berputar dengan kecepatan 3000 rpm dengan daya sebesar 132 KW. Bahan baku yang masuk akan mengalami proses pemukulan dengan kecepatan tinggi sehingga bahan baku akan terpukul dan terlempar ke arah saringan/pengayak yang dipasang sepanjang sisi mesin penggiling. Mesin penggiling ini dilengkapi dengan dust collector yang berfungsi membuang udara panas hasil sampingan dari proses penggilingan. Udara panas hasil pengilingan dihisap oleh blower melalui dust filter sehingga udara panas yang bersih di buang ke udara, sedangkan debu bahan
baku yang menempel pada dust filter akan tersaring jatuh ke hopper penampung oleh udara kejut yang disemprotkan jet filter. Pada proses ini, blower berfungsi untuk mempercepat proses penggilingan sehingga bahan yang halus akan cepat tersaring dan bahan yang kasar akan cepat terpukul oleh pisau-pisau. Setelah itu bahan baku yang telah halus dilanjutkan ke mesin mixer.
4. Pencampuran (mixing)
diinginkan dalam bentuk mash (tepung), hasil pencampuran dari mesin mixer akan dibawa langsung ke bin finished product. Namun untuk produk berbentuk pellet, bahan hasil campuran akan melalui proses peletizing sedangkan untuk produk berbentuk crumble akan diteruskan ke proses peletizing dan crumbling.
5. Pembutiran (Peletizing)
Hasil campuran dari mesin mixer akan dibawa ke mesin pellet mill dan dilakukan pemanasan dengan tujuan untuk memudahkan pembentukan pellet. Bahan terlebih dahulu dipanaskan dengan steam yang berasal dari boiler. Steam yang digunakan bersuhu 70-80oC dan bertekanan 8-9 bar. Pemanasan
dilakukan agar proses penekanan atau pelleting menjadi lebih mudah. Proses pemeletan dilakukan dengan mesin press yang terdiri dari 2 buah ring die press yang bekerja berputar dan menekan die ring yang memiliki lubang-lubang dengan ukuran tertentu, dimana die ring berputar dengan kecepatan 1500 rpm dan kapasitas 15 ton/jam dengan daya 200 KW. Dengan demikian bahan campuran yang masuk akan berputar dan ditekan keluar melalui lubang-lubang yang terdapat pada ring die press sesuai dengan ukuran cetakan produk yang diinginkan, di luar ring die press terdapat pisau yang akan memotong hasil pellet, sehingga ukuran sesuai dengan yang diinginkan. Cetakan atau ring die memiliki banyak jenis ukuran, yaitu 2, 4, 6, 8, 10, dan 12 mm. Setelah itu butiran bentuk pellet dibawa ke mesin cooler untuk didinginkan sampai temperatur udara luar (28oC). Hasil dari mesin cooler ini akan dibawa ke bin
proses pelleting yang tidak sesuai ukuran yang diinginkan akan dibawa kembali ke mesin grinder untuk proses penggilingan kembali. Namun jika produk yang diinginkan dalam bentuk crumble, maka hasil dari mesin cooler ini akan diteruskan ke mesin crumble.
6. Proses Pembentukan (Crumble Crumbling)
Untuk mendapatkan bentuk crumble, butiran pellet dicacah menjadi ukuran yang lebih kecil sesuai dengan yang diinginkan dengan menggunakan mesin crumble yang berputar dengan kecepatan 22 rpm dan daya 1,5 KW. Crumble yang dihasilkan kemudian akan melewati penyaringan oleh vibrator screen untuk memperoleh ukuran yang diinginkan. Selanjutnya crumble hasil pengayakan yang diperoleh akan dibawa ke bin finished product untuk proses sacking. Sisa dari proses pengayakan akan dibawa kembali ke mesin grinder untuk proses penggilingan kembali.
7. Pengepakan (Sacking Off)
2.7. Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan digunakan untuk melaksanakan aktivitas produksi yang terjadi di pabrik. Alat adalah benda yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan. Sedangkan mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah energi untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Biasanya membutuhkan sebuah masukan sebagai pelatuk, mengirim energi yang telah diubah menjadi sebuah keluaran, yang melakukan tugas yang telah disetel. Pada PT. Gold Coin Indonesia-Medan sangat banyak mesin yang digunakan.
2.7.1. Mesin Produksi
Mesin-mesin produksi yang digunakan di PT. Gold Coin Indonesia-Medan adalah:
1. Dryer
Fungsi : Mengurangi kadar air bahan baku sampai 15% Jumlah : 1 unit
Merek : Rotor Tipe : CMAE 280 Motor : 7,5 KW Putaran : 3000 rpm 2. Blower
Jumlah : 1 unit Merek : Van Arsen Motor : 7,5 KW Putaran : 3000 rpm 3. Drum Siever
Fungsi : Menyaring plastik dan bahan yang dapat menghambat ra w material melewati conveyor dan elevator
Jumlah : 3 unit
Tipe : TZ 700 x 2300 Motor : 2,2 KW
Putaran : 177 rpm 4. Vibrator
Fungsi : Menyaring material yang halus dan kasar Jumlah : 2 unit
Merek : Mogensen Tipe : E-1534
Motor : 2,7 KW dan 3,4 KW 5. Grinder
Fungsi : Menggiling/menghaluskan bahan baku kasar Jumlah : 2 unit
Merek : Fimet/Electrim Tipe : 700-2D
Putaran : 3000 rpm 6. Mixer
Fungsi : Mencampur bahan baku Jumlah : 1 unit
Motor : 30 KW Putaran : 22 rpm Kapasitas : 6000 liter Merek : Nord 7. Pellet Mill
Fungsi : Menghasilkan pakan berbentuk pellet Jumlah : 1 unit
Merek : Fimet/Electrim Tipe : C 750/250 Motor : 200 KW Putaran : 1500 rpm 8. Crumble
Fungsi : Membentuk crumble Jumlah : 2 unit
9. Sewing Machine
Fungsi : Menjahit karung pakan sebagai produk akhir Jumlah : 2 unit
Tipe : Model 90/100
Merek : Fischbein
2.7.2. Peralatan (Equipment)
Peralatan-peralatan yang digunakan di PT. Gold Coin Indonesia-Medan adalah:
1. Intake Jagung
Fungsi : Tempat penuangan bahan baku berupa jagung Jumlah : 1 unit
2. Intake I dan II
Fungsi : Tempat penuangan bahan baku selain jagung Jumlah : 2 unit
3. Bin Ra w Material
Fungsi : Tempat penyimpanan ra w material Jumlah : 24 unit
4. Magnet
Fungsi : Menarik logam-logam yang masuk bersama bahan baku Jumlah : 2 unit
5. CPO Pump
Fungsi : Sebagai tangki penyimpanan CPO Jumlah : 3 unit
Merek : Regaline Tipe μ MP 1,5”
6. Day Bin
Fungsi : Tempat penyimpanan sementara produk dalam proses. Jumlah : 4 Unit
7. Dust Collector
Fungsi : Menyaring bahan-bahan agar material yang digiling tidak terbuang ke udara
Jumlah : 2 unit Merek : Van Arsen Tipe : C-CAE 215 8. Cooler
Fungsi : Mendinginkan pakan dari mesin pellet Jumlah : 1 unit
9. Cyclon
Fungsi : Sebagai pemisah partikel-partikel halus Jumlah : 1 unit
Tipe : 1600 / 450 x 908 RECHTS 10. Bin Finish Product
Jumlah : 8 unit
2.7.3. Utilitas
Utilitas yang terdapat di PT. Gold Coin Indonesia-Medan adalah: 1. Genset
Fungsi : Pembangkit listrik apabila listrik PLN padam Jumlah : 1 unit
Merek : Perkin Daya : 1000 KVA 2. Boiler
Fungsi : Membangkitkan steam Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 2 ton/jam Tekanan : 8 bar 3. Compressor
Fungsi : Sebagai penggerak sistem pneumatic pada mesin produksi
Jumlah : 2 unit
Motor : 15 KW dan 22KW/380 V 4. Tangki Air