PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Ketepatan waktu dalam penyajian laporan keuangan sangatlah penting karena laporan keuangan merupakan alat bagi perusahaan untuk menguji dan menganalisis kondisi keuangan perusahaan. Menurut Soemarsono (2004: 34), laporan keuangan
adalah “laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak di luar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan”.
Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan berbanding lurus dengan relevansi dan keandalan laporan keuangan. Jadi, semakin lama suatu perusahaan menerbitkan laporan keuangannya, semakin tidak relevan dan tidak andal laporan
keuangannya. Menurut Kim dan Verrechia (dalam Kadir, 2008) menyebutkan
bahwa laporan keuangan yang disampaikan tepat waktu akan mengurangi asimetri informasi, yang mendorong penyajian laporan keuangan secara penuh (full
disclosure). Menurut Kieso, Weygrandt, dan Warfield (2011), pada kerangka konseptual laporan keuangan dinyatakan bahwa ketepatan waktu pelaporan
keuangan adalah karakteristik kualitatif utama dalam mendukung relevansi laporan keuangan. Manfaat laporan keuangan akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya. Salah satu faktor penting dalam menentukan
ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah lamanya waktu penyelesaian audit. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil dari proses
keuangan terutama kepada pihak eksternal. Pihak eksternal yang membutuhkan informasi dalam laporan keuangan perusahaan adalah investor,
kreditor, pemerintah, analisis sekuritas, pemasok, dan pelanggan. Selain pihak eksternal, informasi di dalam laporan keuangan juga diperlukan oleh pihak internal
perusahaan itu sendiri, seperti pemegang saham, manajer dan karyawan. Informasi ini digunakan untuk mengevaluasi setiap kinerja yang telah dilakukan oleh pihak internal yang terkait dengan kegiatan operasional perusahaan. Dimana hasil
evaluasi tersebut dapat dijadikan sebagai dasar untuk menyusun rencana-rencana perbaikan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk waktu ke depan, serta dapat
mempertahankan prestasi yang telah diraih oleh perusahaan.
Meskipun ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan sangat penting, tetapi masih ada beberapa perusahaan yang terlambat dalam penyampaian
laporan keuangan. Kasus keterlambatan pelaporan pernah terjadi pada tahun 2012, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian perdagangan sementara
(suspensi) kepada tujuh emiten. Hal ini disebabkan emiten tersebut terlambat menyampaikan laporan keuangan perusahaan pada periode 31 Desember 2012. Tujuh perusahaan tersebut adalah PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk
(BORN), PT Davomas Abadi Tbk (DAVO), PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA), PT Dayaindo Resources International Tbk (KARK), PT Steady Safe Tbk (SAFE),
PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB), PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA). (Berita Bisnis, dalam ipotnews.com, 11 Januari 2013). Perkembangan perekonomian di Indonesia ditandai dengan berkembangnya
menjadi perusahaan go public tentu harus mempublikasikan laporan keuangan perusahaan kepada masyarakat luas mengenai setiap aktivitas yang telah dilakukan
oleh perusahaan tersebut.
Laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam merupakan laporan
keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik bersertifikat dan disertai opini auditor. Opini auditor tersebut yang menjadi tanggung jawab dari auditor independen, sehingga salah satu bentuk profesionalisme auditor independen adalah
ketepatan waktu penyampaian laporan auditnya. Dengan adanya ketepatan waktu penyampaian laporan auditnya, maka tentu penyajian laporan keuangan kepada
Bapepam juga akan tepat waktu.
Sesuai dengan keputusan ketua BAPEPAM (Badan Pengawasan Pasar Modal) perusahaan yang sudah go public harus menyerahkan laporan keuangan tahunan
disertai dengan opini auditor. Peraturan Bapepam tersebut diatur dalam undang-undang No.8 tahun 1995 tentang publikasi laporan keuangan tahunan auditan yang
bersifat wajib dengan batas waktu 120 hari dari akhir tahun fiskal sampai tanggal diserahkannya laporan keuangan yang telah diaudit ke BAPEPAM. Namun sejak tanggal 30 September 2003 No. Ke. 36/PM/2003 tentang pasar modal dimana
dijelaskan bahwa laporan keuangan auditan bersifat wajib dengan batas waktu 90 hari dari akhir tahun sampai dengan tanggal diserahkannya laporan keuangan yang
berkala yang berisi informasi mengenai kegiatan usaha dan keadaan keuangan pada perusahaan tersebut. Laporan tersebut juga harus disusun berdasarkan Standar
Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia. Apabila terjadi keterlambatan dalam menyajikan laporan keuangan akan dikenakan sanksi administratif berupa
denda sebesar Rp 1.000.000,00 per hari dan maksimal Rp 500.000.000,00 (Berita Bisnis, dalam inilah.com, 22 April 2009).
Tuntutan akan kepatuhan ketepatan waktu dalam penyampaian laporan
keuangan perusahaan publik di Indonesia telah di atur dalam UU. Peraturan tersebut tercakup dalam UU. No. 8 tahun 1995 BAB X pasal 86 ayat 1, yaitu:
Emiten yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif atau Perusahaan Publik Wajib:
a. Menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada Bapepam dan mengumukan laporan tersebut kepada masyarakat, dan
b. Menyampaikan laporan kepada Bapepam dan mengumukan kepada masyarakat tentang peristiwa material yang dapat mempengaruhi harga efek selambat-lambatnya pada akhir kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya peristiwa tersebut.
Terjadinya keterlambatan waktu dalam penyampaian informasi ini tentunya menimbulkan reaksi negatif dari pelaku pasar modal, dikarenakan laporan
keuangan auditan tersebut dijadikan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual kepemilikan yang dimiliki investor.
Investor akan menganggap keterlambatan pelaporan keuangan merupakan pertanda buruk bagi kesehatan perusahaan sehingga akan berdampak negatif juga terhadap reaksi pasar. Selain itu informasi laba yang terdapat di dalam laporan keuangan
perusahaan harus menyajikan laporan keuangannya secara akurat dan tepat waktu. Kebutuhan akan ketepatan waktu penyajian laporan keuangan secara tegas
disebutkan dalam kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan, dimana ketepatan waktu merupakan salah satu karakteristik kualitatif yang harus dipenuhi,
agar laporan keuangan yang disajikan relevan untuk pembuatan keputusan. Karena terdapat banyak hal yang merugikan apabila perusahaan tidak melakukan penyampaian laporan keuangan perusahaannya secara tepat waktu, selain kerugian
secara materi, juga mempengaruhi tingkat relevansi dan keandalan laporan keuangan tersebut. Oleh karena itu, akuntan dan auditor harus selalu berusaha
untuk tepat waktu di dalam penyajian laporan keuangan tetapi tidak mengabaikan objektivitas dan indepedensinya.
Penelitian mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan ke publik, telah banyak dilakukan dan berkembang baik di Indonesia maupun di negara-negara lain.
Penelitian-penelitian sebelumnya telah menemukan bukti empiris bahwa keterlambatan penyampaian laporan keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: berita buruk perusahaan, seperti keterlambatan pelaporan dihubungkan
dengan kesulitan keuangan (financial distress) perusahaan, kerugian perusahaan, pendapat selain unqualified opinion oleh auditor, dan keterlambatan audit. Dari
mengkaji lebih jauh mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan.
Owusu-Ansah (2000) meneliti ketepatan waktu pelaporan keuangan dari 47 perusahaan di Zimbabwe, yang menguji variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, gearing (kecepatan), item luar biasa, bulan dari akhir tahun keuangan,
kompleksitas operasi perusahaan dan umur perusahaan. Hasil penelitiannya menemukan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan, kompleksitas operasi
perusahaan, umur perusahaan dan bulan dari akhir tahun keuangan berpengaruh terhadap audit reporting lead time. Kemudian ukuran perusahaan, profitabilitas,
umur perusahaan dan audit reporting lead time mempengaruhi kecepatan perusahaan dalam mengumumkan pendapatan awalnya, tetapi hanya ukuran perusahaan yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
akhir tahun yang telah diaudit.
Ada beberapa faktor yang menurut peneliti dapat memberikan pengaruh
terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan ke publik. Beberapa diantaranya adalah debt to equity ratio, liquidity, ukuran perusahaan, dan reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP).
Debt to equity ratio merupakan salah satu rasio financial leverage. Dimana financial everage biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan atau
luar atau kreditur yang digambarkan oleh modal (ekuitas). yang dapat mengukur besarnya total hutang dibandingkan dengan modal sendiri. Menurut Soekardi
(1990) dalam Niretlas (2011) debt to equity ratio digunakan untuk mengatur tingkat leverage yaitu perbandingan penggunaan total liabilities terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Hilmi dan Ali (2008) yang menyatakan bahwa leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan. Dimana alat untuk mengukur tingkat leverage keuangan dalam penelitian Hilmi dan Ali (2008) adalah debt to equity
ratio (DER). Berbeda halnya dengan penelitian Dhea Tiza Marathani dimana financial leverage diukur dengan menggunakan debt to total assets ratio. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa leverage berpengaruh parsial terhadap
ketepatan waktu. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan pengukuran dalam mengukur tingkat financial leverage berpengaruh terhadap hasil penelitian.
Respati (2001) meneliti faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Penelitian ini menguji variabel penelitian: profitability, outsider ownership concentration, debt to equity,
ukuran perusahaan, dan insider ownership concentration. Hasil penelitiannya menemukan bukti empiris bahwa profitability, outsider ownership concentration,
Liquidity ratio merupakan salah satu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan. Sehingga dapat
dilihat kemampuan perusahaan dalam mengadakan uang tunai dalam melunasi hutang jangka pendeknya. Likuiditas perusahaan dapat ditunjukkan oleh besar
kecilnya aktiva lancar perusahaan, yaitu aktiva yang mudah untuk dicairkan atau diubah menjadi kas. Aktiva lancar meliputi kas, surat berharga, piutang, dan persediaan. Tingkat likuiditas yang tinggi pada sebuah perusahaan menunjukkan
bahwa perusahaan tersebut dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan baik sehingga cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya.
Penelitian Hilmi dan Ali (2008) menghasilkan bukti empiris bahwa likuiditas mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Perusahaan yang yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa
perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Sementara itu, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Kiky Lusiana Kusumosari (2015) menunjukkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Faktor lain yang berkenaan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aktiva yang dimiliki perusahaan. Menurut Ferry dan Jones (dalam Sugianto, 2001),
ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata total penjualan dan rata-rata total aktiva. Jadi, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset
besar keyakinan investor akan kemampuan perusahaan dalam memberikan tingkat pengembalian investasi (Sofyaningsih dan Hardiningsih, 2011).
Perusahaan-perusahaan besar cenderung tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan ke publik dibandingkan dengan perusahaan yang berukuran lebih kecil karena mereka
tidak ingin kehilangan investor dan calon investor yang akan membeli sahan di perusahaan tersebut. Perusahaan besar berada di bawah tekanan untuk mengumumkan laporan keuangannya tepat waktu untuk menghindari adanya
spekulasi dalam perdagangan saham perusahaannya (Owusu-Ansah, 2000). Jadi ukuran perusahaan dapat mempengaruhi ketepatan waktu dalam menyampaikan
laporan keuangan ke publik.
Hasil penelitian oleh Wahyu Adhy Noor (2010) menguji pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan serta
beberapa faktor yang mempengaruhinya, hasilnya menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu. Sedangkan hasil
penelitian Hilmi dan Ali (2008) dan Noviandi (2007) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu.
Reputasi KAP adalah salah satu faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu
dalam penyampaian laporan keuangan yang telah diaudit kepada publik. Suatu laporan keuangan atau informasi akan kinerja perusahaan harus dapat disajikan
dengan akurat dan terpercaya. Oleh karena itu, perusahaan kemudian menggunakan jasa kantor akuntan publik (KAP) untuk melaksanakan pekerjaan audit terhadap laporan keuangan perusahaan. Perusahaan yang menggunakan jasa kantor akuntan
keuangannya yang telah diaudit kepada publik. Untuk meningkatkan kredibilitas dari laporan itu, perusahaan menggunakan jasa kantor akuntan publik yang mempunyai
reputasi atau nama baik. Menurut Loeb (1971) dalam Hilmi dan Ali (2008)
menyebutkan bahwa kantor akuntan publik besar memiliki akuntan yang
berperilaku lebih etikal daripada akuntan di kantor akuntan publik kecil. Dengan demikian, kantor akuntan besar lebih memiliki reputasi yang baik dalam
melakukan pekerjaan audit dan memberikan opini publik. Penelitian yang dilakukan oleh Hilmi dan Ali (2008) dan Wahyu Adhy Noor (2010) menunjukkan bahwa reputasi kantor akuntan publik (KAP) berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu publikasi laporan keuangan ke publik.
Berbagai penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan variabel dan tempat yang berbeda serta hasil yang berbeda-beda pula. Banyaknya perbedaan pendapat tentang penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, memotivasi peneliti pada saat ini untuk mengkaji ulang faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik dan termotivasi untuk lebih mengembangkan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan dengan judul penelitian “Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian mengenai latar belakang penelitian yang telah
dikemukakan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
“Apakah debt to equity ratio, liquidity, ukuran perusahaan dan reputasi KAP
berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap ketepatan waktu peyampaian laporan keuangan perusahaan ke publik tahun 2011-2013?”
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai berdasarkan perumusan masalah diatas
adalah:
Untuk mengetahui pengaruh debt to equity ratio, liquidity, ukuran perusahaan dan reputasi KAP secara parsial dan simultan terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan ke publik pada tahun 2011-2013.
1. 4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi peneliti, untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan mengenai
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan laporan keuangan.
2. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan landasan teori bagi penelitian-penelitian sejenis yang terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
3. Bagi manajemen perusahaan, untuk memberikan informasi atas penelitian yang dilakukan penulis agar dapat dijadikan pertimbangan untuk kemajuan
perusahaan dan dapat menjadi acuan dan landasan bagi pihak manajemen perusahaan untuk menentukan waktu pelaporan keuangan perusahaan yang
tepat.
4. Bagi investor dan calon investor, digunakan sebagai informasi yang dapat digunakan sebagai pertimbangan betapa pentingnya ketepatan waktu
berkaitan dengan relevansi dan keandalan informasi laporan keuangan yang akan digunakan sebagai pengambilan keputusan dalam menilai perusahaan.