Lili Yani, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BARANG BEKAS PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan yang ditujukan bagi anak-anak usia
prasekolah dengan tujuan agar anak dapat mengembangkan potensi-potensinya sejak dini
sehingga mereka dapat berkembang secara wajar sebagai anak. Tujuan dari pendidikan Anak
Usia Dini adalah agar anak memperoleh rangsangan-rangsangan intelektual, sosial, dan
emosiaonal sesuai dengan tingkat usianya. Bilangan merupakan bagian dari hidup kita selalu
menemukan angka atau bilangan dimanapun. Bilangan atau yang disebut lambang bilangan
menurut Ruslani (Margono,S.(2002) adalah suatu alat pembantu yang mengandung suatu
pengertian.
Rendahnya memahami konsep bilangan ditujukan oleh beberapa anak yang berusia
sekitar 4-5 tahun, yang dimana mereka masih memerlukan bimbIngan dan pendamping oleh
Orang Tua atau Guru disekolah. Orang Tua dan Guru sangat berperan aktif dalam membantu
siswa untuk dapat memahami konsep suatu bilangan. Disekolah tempat saya melakukan
penelitian ada beberapa anak yang masih belum mengerti tentang konsep bilangan yang
selama ini diterapkan disekolah, masih belum bisa menghubungakan gambar dengan lambang
bilangan, anak masih belum mengerti dengan baik bahwa konsep bilangan 1-5 itu seperti apa
dan bagaimana, anak masih belum faham konsep 3 itu seperti apa. yang saya lihat didalam
kehidupan sehari haripun sebenarnya anak sudah melewati semua proses dari mengenal
konsep bilangan, mulai dari menghitung jumlah mainan yang harus dimasukkan ke dalam
keranjang tetapi anak masih saja menghitungnya Loncat.
Pentingnya masalah kurangnya anak mengenal konsep bilngan ini diteliti adalah
Agar nantinya anak pada saat jenjeng berikutnya anak mengerti dan tahu bahwa konsep
bilangan itu sangat akan berpengaruh didalam kehidupan sehari-hari dan untuk masa depan
Anak itu sendiri.
Pentingnya kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak-anak adalah dapat kita
lihat bahwa bilangan merupakan standar awal yang ditetapkan maka dari itu penguasaan
terhadap bilangan penting untuk dapat dikuasai karena merupakan modal awal bagi anak
Lili Yani, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BARANG BEKAS PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pembelajaran matematika untuk anak usia dini tentunya berbeda dengan pembelajaran
yang terdapat pada jenjang selanjutnya. Maka beberapa ahli mengemukakan mengenai
pengertian pembelajaran matematika pada anak usia dini, misalnya saja Sumantri (Sriningsih,
2009 :16 ) bahwa matematika merupakan bahasa yang melambungkan serangkaian makna
dari pernyataan yang ingin kita sampaikan, matematika merupakan bahasa numerik yang
memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran secara kreatif, matematika merupakan
sarana berfikir deduktif.
Dapat kita simpulkan bahwa matematika merupakan bahasa yang melambangkan serangkaian
makna dan ilmu atau alat yang mempelajari pola dan hubungan, cara untuk berfikir, seni, dan
bahasa.
Yang saya lihat Penyebab anak kurang mengerti konsep bilangan dikarenakan pemberian
tugas yang diberikan oleh Guru dikelas adalah lembar kerja siswa, bukan dari media yang
real, Guru hanya memberikan penjelasan dengan Lisan saja jadi anak tidak mengerti karena
anak sebenarnya butuh media yang nyata yang bisa ia lihat secara langsung.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut sebaiknya kita sebagai Panutan anak hendaknya
memberikan pengarahan yang baik yang bisa dimengerti anak, hendaknya didalam
pembelajaran dikelas apalagi tentang mengenalkan konsep bilangan kepada anak kita harus
menggunakan media yang nyata yang sering anak jumpai di lingkungan sekitarnya, agar anak
mudah memahami dan mengerti.
Menurut penjelasan dari trister et al. Konsep bilangan dapat dibangun melalui pemanfaatan
lingkungan sekitar yang dapat menjunjung pembelajaran matematika bagi anak. Dengan
memanfaatkan benda-benda yang ada disekitar anak, anak dapat memanipulasi,
mengeksplorer dan mengorganisasi benda-benda yang ada disekitarnya sehingga dapat
mengkomunikasikannya dengan orang tua, Guru dan teman sebayanya.
Keunggulan media barang bekas disini adalah anak jadi bisa lebih tau lebih mengerti bahwa
konsep bilangan itu seperti apa dan anak sudah bisa mengenal konsep bilangan secara
sederhana.
Lili Yani, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BARANG BEKAS PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagaimana kondisi objektif kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan di
TK ?
2. Bagaimana penggunaan media barang bekas untuk meningkatkan kemampuan anak
dalam mengenal konsep bilangan?
3. Bagaimana peningkatan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan di TK
setelah menggunakan media barang bekas?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui kondisi objektif kemampuan anak dalam mengenal konsep
bilangan di TK
2. Untuk mengetahui penggunaan media barang bekas untuk meningkatkan kemampuan
anak dalam mengenal konsep bilangan untuk anak di TK
3. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan di
TK setelah menggunakan media barang bekas
D. MANFAAT PENELITIAN
- Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharafkan dapat menghasilkan generalisasi atau kesimpulan tentang
“meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan dengan menggunakan media barang bekas” sehingga dapat dijadikan rujukan untuk penelitian selanjutnya.
- Manfaat Praktis
1. Bagi Anak
a. Penelitian ini dapat membantu anak dalam mengembangkan kemampuan
mengenal konsep bilangan.
2. Bagi Orang Tua
a. Penelitian ini menambah pengetahuan bagi orang tua bahwasanya
pengenalan konsep bilangan dapat diperkenalkan melalui banyak cara dan
mengemasnya secara lebih bervariatif dan menarik bagi anak.
Lili Yani, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BARANG BEKAS PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Penelitian ini membantu kepada pihak sekolah untuk lebih berkreasi
didalam pengembangan pembelajaran yang diberikan kepada anak,
khususnya pada pembelajaran matematika.
b. Membantu pihak sekolah khususnya para guru untuk membantu
menyajikan dalam pembelajaran dan cara yang bervariatif, menyenangkan
bagi anak dalam menyajikan pembelajaran dikelas.
E. ASUMSI
Asumsi dari penelitian ini, yakni sebagai berikut :
1. Menurut Coopley (2001:54) mengenal konsep bilangan terdapat beberapa
pembelajaran matematika yang diterapkan dalam NCTM salah satunya adalah
bilangan dan operasi bilangan. Coopley mengungkapkan bahwa terdapat
kemampuan-kemampuan yang dikemukakan dalam bilangan dan operasi
bilangan, diantaranya adalah :
a. Counting (berhitung) merupakan kemampuan untuk menyebutkan angka
secara urut dari satu, dua, tiga, dan seterusnya sampai anak mengingatnya,
Artinya adalah anak mampu menyebutkan bilangan 1-5 berulang-ulang agar
anak dapat mengingatnya, disini Guru harus pintar dan kreatif untuk
menstimulus agar anak mau belajar dengan senang agar pembelajaran itu dapat
diulangi dan anak tidak membosankan.
b. One to one correspondence (korespondensi satu-satu) merupakan kemampuan
yang dimiliki anak untuk menghubungkan satu benda dengan benda lain.
Misalnya anak dapat mencari pasangan gambar yang tepat seperti gambar ikan
dengan gambar kucing, gambar sikat gigi dengan pasta gigi, dan lain
sebagainya, Artinya disini anak mampu menghubungkan gambar sesuai
dengan pasangannya, misalnya disebelah sisi kanan ada gambar pasta gigi,
kemudian disebelah kiri ada gambar sikat gigi, jadi anak mampu
menghubungkan dengan cara menarik garis, atau anak langsung
menunjukkannya dengan jari atau telunjuk.
c. Quantity (kuantitas) merupakan kemampuan yang dimiliki anak untuk
Lili Yani, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BARANG BEKAS PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
secara urut benda tersebut. Misalnya anak menghitung banyaknya cangkir
“1,2,3,4,5,6” jadi anak menyebutkan ada 6 cangkir, artinya anak melihat ada
cangkir di atas meja dengan cara menyebutkan jumlah 1-6 jika sudah
menghitung anak lalu menyebutkan jumlah cangkir tersebut ada 6.
d. Recognizing and writing (mengenal dan menulis angka) merupakan
kemampuan anak dalam memahami 10 simbol dasar (1,2,3,4,5,6,7,8,9,10) dan
mengingat dari masing-masing simbol tersebut. Pada mulanya untuk mengenal
angka anak diperkenalkan dahulu dengan simbol untuk angka yang kemudian
dihubungkan dengan menulis angka. Dapat dilakukan dengan guru atau orang
tua, caranya yaitu dengan memperlihatkan beberapa gambar topi, kemudian
anak diminta untuk menulis jumlah gambar tersebut dengan angka, Arinya
2. Barang bekas adalah dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia, “barang” diartikan
sebagai benda yang berwujud sedangkan arti kata “bekas” adalah sisa habis
dipakai, sesuatu yang menjasi sisa dipakai. Jadi barang bekas bisa diartikan
sebagai benda-benda yang pernah dipakai (sisa), yang kegunaannya tidak sama
seperti benda yang baru.
Serambi-ilmu-shaliha.blogspot.com/2012/02/pemanfaatan-barang-bekas-menjadi
media.html?m=1
F. Hipotesis Tindakan
Penggunaan media barang bekas dalam pembelajaran dapat meningkatkan
kemampuan mengenal konsep bilangan di TK.
G. Definisi Operasional
1. Definisi kemampuan mengenal konsep bilangan
Coopley (2001:54) mengenal konsep bilangan terdapat beberapa pembelajaran
matematika yang diterapkan dalam NCTM salah satunya adalah bilangan dan
operasi bilangan. Coopley mengungkapkan bahwa terdapat
Lili Yani, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BARANG BEKAS PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah : (1) counting, (2) one-to-one correspondence, (3) quantity, (4)
recognizing andwriting numberals.
2. indikator kemampuan mengenal konsep bilangan dalam penelitian adalah :
1) Kemampuan menyebutkan urutan bilangan 1-5
2) Kemampuan menyebutkan bilangan secara acak
3) Kemampuan menghubungkan gambar benda dengan lambang bilangan
4) Kemampuan menghubungkan lambang bilangan dengan benda nyata
5) Kemampuan membuat 2 kumpulan benda yang sama jumlahnya
6) Kemampuan membuat 2 kumpulan benda yang tidak sama jumlahnya
7) Kemampuan menunjuk 2 kumpulan benda yang lebih banyak
8) Kemampuan menunjuk 2 kumpulan benda yang lebih sedikit
9) Kemampuan menuliskan lambang bilangan 1-5
10)Kemampuan melengkapi lambang bilangan yang dikosongkan.
3. media barang bekas
media barang bekas adalah dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia, “barang”
diartikan sebagai benda yang berwujud sedangkan arti kata “bekas” adalah sisa
habis dipakai, sesuatu yang menjasi sisa dipakai. Jadi barang bekas bisa diartikan
sebagai benda-benda yang pernah dipakai (sisa), yang kegunaannya tidak sama
seperti benda yang baru.
Serambi-ilmu-shaliha.blogspot.com/2012/02/pemanfaatan-barang-bekas-menjadi
media.html?m=1
4. kegiatan media barang bekas
1. Penggunaan media barang bekas
a) Perencanaan
Menyusun tindakan yang akan dilaksanakan
Mempersiapkan media yang dibutuhkan yaitu penggunaan media
barang bekas
Lili Yani, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BARANG BEKAS PADA ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mempersiapkan format observasi dan evaluasi untuk akhir siklus
b) Tahap pelaksanaan
Melaksanakan rencana tindakan pembelajaran mengenalkan
konsep bilangan kepada anak melalui media barang bekas
Guru menyampaikan tema, bahan, dan media barang bekas yang
digunakan pada waktu kegiatan.
Guru mengarahkan anak untuk melakukan kegiatan sesuai aturan
Guru melibatkan semua anak dalam penggunaan media papan
flanel