ANALISIS YURIDIS SENGKETA HARTA MILIK PRIBADI YANG
DIPUTUSKAN OLEH PENGADILAN MENJADI HARTA BERSAMA
(STUDI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MEDAN NOMOR
290/Pdt.G/2013/PN.Mdn
T E S I S
Oleh
FITRI YANTI TAMBUN
137011058/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ANALISIS YURIDIS SENGKETA HARTA MILIK PRIBADI YANG
DIPUTUSKAN OLEH PENGADILAN MENJADI HARTA BERSAMA
(STUDI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MEDAN NOMOR
290/Pdt.G/2013/PN.Mdn
T E S I S
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh:
FITRI YANTI TAMBUN
137011058/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Judul Tesis : ANALISIS YURIDIS SENGKETA HARTA MILIK PRIBADI YANG DIPUTUSKAN OLEH PENGADILAN MENJADI HARTA BERSAMA (STUDI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MEDAN NOMOR 290/PDT.G/2013/PN.MDN)
Nama Mahasiswa : FITRI YANTI TAMBUN
Nomor Pokok : 137011058
Program Studi : KENOTARIATAN
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)
Pembimbing Pembimbing
(Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum) (Dr. T. Keizerina Devi A. SH, CN, MHum)
Ketua Program Studi Dekan
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)(Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum)
Telah diuji pada
Tanggal : 26 Agustus 2016
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN
Anggota : 1. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum
2. Dr. T. Keizerina Devi A. SH, CN, MHum
3. Dr. Dedi Harianto, SH, MHum
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : FITRI YANTI TAMBUN
NIM : 137011058
Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis : ANALISIS YURIDIS SENGKETA HARTA MILIK PRIBADI YANG DIPUTUSKAN OLEH PENGADILAN MENJADI HARTA BERSAMA (STUDI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MEDAN NOMOR 290/PDT.G/2013/PN.MDN)
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya sendiri bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.
Medan, Agustus 2016 Yang Membuat Pernyataan
ABSTRAK
Perkawinan merupakan suatu ikatan antara seorang pria dan seorang wanita yang diakui sah oleh perundang-undangan negara dan bertujuan untuk membentuk dan membina kehidupan keluarga yang kekal dan abadi. Perkawinan merupakan salah satu peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Perkawinan terjadi antara seorang pria dengan seorang wanita yang menimbulkan akibat lahir maupun batin terhadap keluarga masing-masing dan juga dengan harta kekayaan yang diperoleh diantara mereka baik sebelum maupun selama perkawinan berlangsung. Mengenai Hukum Harta Perkawinan mengatur akibat hukum terhadap kekayaan suami dan isteri. Pengurusan harta benda perkawinan dapat dilihat dari cara memperoleh harta perkawinan tersebut. Yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 290/Pdt.G/2013/PN mengenai penyelesaian harta pribadi yang ditetapkan sebagai harta bersama.
Permasalah yang menjadi fokus kajian dalam tesis ini adalah: Bagaimana menggolongkan harta yang diperoleh setelah putusnya perkawinan dan akibat hukum terhadap harta warisan yang belum dibagi, Bagaimana pelaksanaan peralihan hak atas tanah melalui jual beli antara ibu dan anak setelah putusnya perkawinan menurut hukum positif di Indonesia, Bagaimana pertimbangan hukum hakim di dalam Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 290/Pdt.G/2013/PN.Mdn. Penelitian ini menggunakan teorikepastian hukum. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analitis dengan metode pendekatan yuridis normatif.
Hasil penelitian diketahui bahwa: 1) Dalam menggolongkan harta perkawinan yang merupakan obyek perkara Pada Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 290/Pdt.G/2013/PN.Mdn yaitu harta yang diperoleh seorang isteri setelah suaminya meninggal. Artinya bahwa dengan Kematian suami tentunya akan mengakibatkan putusnya perkawinan. Kedudukan harta tersebut menjadi harta pribadi isteri, Sehingga ketika isteri memiliki harta setelah suaminya meninggal dan hendak melakukan perbuatan hukum terhadap harta tersebut tidak perlu mendapatkan persetujuan siapapun, karena perolehan harta tersebut merupakan harta pribadi isteri. 2) Dalam pelaksanaan jual beli antara ibu dan anak dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau dilaksanakan sebagaimana biasanya dalam melakukan jual beli. Dalam persetujuan jual beli ada beberapa larangan jual beli terhadap beberapa orang.Larangan jual beli yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata hanya mengatur larangan jual beli terhadap suami isteri. 3) Hakim berpendapat bahwa harta yang diperoleh pada Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 290/Pdt.G/2013/PN.Mdn merupakan harta bersama. Disarankan perlu adanya putusan hakim yang memberikan keputusan yang adil bagi isteri sebagai pemilik harta pribadi yang diperoleh setelah pewaris meninggal dunia Demi terciptanya suatu kepastian hukum mengenai pemilikan harta perkawinan yang diperoleh setelah pasangan hidup meninggal dunia.
ABSTRACT
Marriage is a bond between a man and a woman that is legally acknowledged by the statute and aimed to build and establish an eternal and timeless married life. The bond of matrimony between a man and a woman that causes an overtly and covertly result on each family and also on the wealth obtained between them either before or during the marriage. The Law on Marriage Property regulates the legal consequences on the husband and wife’s property. The arrangement of marriage property can be seen from how they obtain the property. The object of the research was the Verdict of Medan District Court No.290/Pdt.G/2013/PN regarding the settlement of the personal property that has been made joint property.
The problem discussed in the analysis of this research was: how to classify the property that was received after the marriage has been dissolved and how about the legal consequences toward the inheritance that was not distributed yet, how the trade between mother and son/daughter is in accordance with positive law in Indonesia, and how the judge’s legal considerations were in the Verdict of Medan District Court No.290/Pdt.G/2013/PN.Mdn. the research used descriptive analytical and judicial normative method.
The results found that: 1) in the classification of the marriage property which was the object of the case in the Verdict of Medan District Court No.290/Pdt.G/2013/PN.Mdn, the property was classified into the property received by her deceased husband. It meant that the decease of a husband certainly caused the marriage dissolved. The position of the property is that it becomes the wife’s personal property, so that when the wife receives the property after her husband passed away and wants to take any action toward the property, she does not anyone’s approval, because it has become her personal property. 2) The trade between mother and son/daughter is conducted in accordance with the prevailing law or with the usual implementation of trade. In the sale and purchase agreement are some prohibitions to sell and purchase toward some people. Such prohibitions stipulated in the Civil Codes only prohibit trade between a husband and wife. 3)The Judge believed that the property gained in the Verdict of Medan District Court No.290/Pdt.G/2013/PN.Mdn were joint property. It is suggested that judge’s verdict be just to the wife as the owner of the personal property that is resulted from her deceased husband for the realization of legal certainty regarding marriage property that is obtained after the spouse is deceased.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugrah dan kesempatan yang telah diberikan olehnya mulai dari masa perkuliahan sampai dengan tahap penyelesaian tesis seperti sekarang ini di Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Tesis ini diberi Judul “ANALISIS YURIDIS SENGKETA HARTA MILIK PRIBADI YANG DIPUTUSKAN OLEH PENGADILAN MENJADI HARTA BERSAMA (STUDI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MEDAN NOMOR 290/PDT.G/ 2013/PN.MDN”.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis tidak lupa ingin mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa dan nama-nama yang disebut dibawah ini. Beliau-beliau tersebut merupakan penuntun dan juga motivasi yang mendukung penulis dari awal, masa perkuliahan hingga sekarang sampai selesainya tesis ini. Penulis menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan yang berharga yang telah diberikan untuk dapat menyelesaikan studi strata-II Progam Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
masukan dan arahan yang berarti serta dengan sabat memberikan petunjuk dalam penulisan ini.
3. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan juga selaku Dosen Pembimbing Ke-II penulis dalam penulisan tesis ini yang telah banyak memberikan masukan dan arahan yang berarti serta dengan sabar memberikan petunjuk dalam penulisan ini.
4. Ibu Dr. T. Keizerina Azwar, S.H., C.N., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing Ke-III penulis dalam penulisan tesis ini yang telah banyak memberikan masukan dan arahan yang berarti serta dengan sabar memberikan petunjuk dalam penulisan ini. 5. Bapak Notaris Syafnil Gani, S.H., M.Hum selaku Dosen Penguji yang telah
dengan sabar memberi masukan yang berarti dalam penulisan tesis ini.
6. Bapak Dr. Dedy Harianto, S.H., M.Hum., selaku Dosen Penguji yang telah dengan sabar memberi masukan yang berarti dalam penulisan tesis ini.
7. Bapak dan Ibu Guru Besar juga segenap Dosen dan staf pengajar Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, tanpa bisa disebutkan satu persatu namanya, atas jasa-jasanya dalam memberikan ilmu dan bimbingan selama masa perkuliahan.
9. Kedua Orang Tua yang saya cintai dan sayangi, yaitu Bapakku Bernad Tambun, SE dan Lamria Br Rajaguk-guk, keempat adikku Rudy Alexander Tambun, SP, Yuni Ramayani Tambun, SH, Desi Try Putri Tambun, dan Geofani Frisilia Tambun
Tesis yang telah diselesaikan dengan segenap hati dan pemikiran ini tentunya masih perlu untuk diperbaiki karena di dalamnya masih terdapat kekurangan-kekurangan untuk itu, dengan tangan terbuka akan menerima segala kritik maupun saran yang sifatnya membangun demi kemajuan kita bersama.
Akhir kata, atas segala perhatian yang telah diberikan untuk tesis ini, sekali lagi penulis ucapkan terima kasih. Semoga tesis ini sedikit banyak juga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Agustus 2016 Hormat Penulis,
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : FITRI YANTI TAMBUN Tempat/ Tanggal lahir : Limau Mungkur, 27 April 1990 Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Belum menikah Agama : Kristen Protestan
Alamat : Kompleks Perumahan PTPN2, Tanjung Morawa
II.KELUARGA
Nama Ayah : Bernad Tambun, SE Nama Ibu : Lamria br Rajaguk-guk Nama Adik : Rudy Alexander Tambun, SP
Yuni Ramayani Tambun, SH Desi Try Putri Tambun Geofani FrisiliaTambun
III. PENDIDIKAN
SD : SD Nomor 105855, Tanjung Morawa (1996-2002) SMP : SMP Methodist-1, Medan (2002-2005)
SMA : SMA Santa Maria, Medan (2005-2008) Strata I : Fakultas Hukum Universitas Jambi
DAFTAR ISI
G. Metodologi Penelitian ... 20
BAB II HARTA BENDA PERKAWINAN DALAM HUKUM POSITIF INDONESIA DAN AKIBAT HUKUM TERHADAP HARTA WARISAN YANG BELUM DIBAGI ... 26
A. Harta Benda Perkawinan dalam Hukum Positif Indonesia .... 26
1. Harta Benda Perkawinan Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan ... 26
2. Harta Benda Perkawinan Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata ... 29
3. Harta Benda Perkawinan Menurut HukumAdat ... 35
B. Wewenang Suami Isteri Terhadap Harta Benda Perkawinan 38 1. Wewenang Suami Isteri Terhadap Harta Bersama ... 40
2. Wewenang Suami Isteri Terhadap Harta Pribadi ... 43
D. Menggolongkan Harta Yang Diperoleh Setelah Putusnya Perkawinan dan Akibat Hukum terhadap Harta Warisan yang
Belum Dibagi ... 52
BAB III PELAKSANAAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH MELALUI JUAL BELI ANTARA IBU DAN ANAK SETELAH PUTUSNYA PERKAWINAN MENURUT HUKUM POSITIF INDONESIA ... 58
A. Pelaksanaan Peralihan Hak Atas Tanah Melalui Jual Beli .... 58
1. Jual Beli ... 59
2. Subyek dan Obyek Jual Beli ... 60
3. Kewajiban Penjual dan Pembeli ... 63
4. Penyerahan Barang dalam Jual Beli ... 63
5. Peranan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dalam Pendaftaran Tanah ... 65
B. Pelaksanaan Peralihan Hak Atas Tanah Melalui Jual Beli antara Ibu dan Anak Setelah Putusnya Perkawinan Menurut Hukum Positif ... 74
BAB IV ANALISIS PERTIMBANGAN HUKUM HAKIM DALAM PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MEDAN NOMOR 290/Pdt.G/2013/PN.Mdn ... 80
A. Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 290/PDT.G/2013/PN.MDN ... 80
1. Kewenangan Mengadili ... 80
2. Posisi Kasus ... 85
3. Pertimbangan Hukum Hakim dalam Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 290Pdt.G/2013/PN.MDN ... 88
B. Analisis Kasus Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 290/Pdt.G/2013/PN.Mdn ... 89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 105
A. Kesimpulan ... 105
B. Saran ... 106
DAFTAR ISTILAH
Household : Membentuk suatu keluarga inkracht van gewijsde : Berkekuatan Hukum Tetap Tatsachen : Hukum didasarkann pada fakta Conceptus : Konsepsional
Defenitio : Defenisi Onschrijving : Perumusan
Norm : Hukum atau Kaedah Value : Kaedah dalam arti sempit library research : Penelitian Kepustakaan field research : Penelitian Lapangan dwingerencht : Memaksa
imperative norm : Memaksa
algele gemeenschap van goederen : Percampuran kekayaan suami isteri Afwezigheid : Ketidakhadiran
Ghuna Ghana : Harta bersama
Beheer : Penguasaan
Beschikking : memiliki secara fisik
Civil Code/Burgerlijke Wetboek : Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Boedel : Harta peninggalan
koopt en verkoopt : Dua perbuatan yang bertimbal balik
verkopt : Menjual
koopt : Membeli
Juridische levering : Penyerahan yuridis Feitelijke levering : Penyerahan nyata Forum Rei Sitae : Tempat barang sengketa