• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARAMITA SEDYA UTAMI BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PARAMITA SEDYA UTAMI BAB I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Melahirkan merupakan puncak peristiwa dari serangkaian proses kehamilan,

sehingga banyak wanita hamil khawatir, cemas dan gelisah menanti saat kelahiran

tiba. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat melahirkan

bayi yang sempurna. Seperti yang telah diketahui, ada dua cara persalinan yaitu

persalinan pervaginan atau yang biasa disebut dengan persalinan normal atau alami

dan persalinan dengan operasi Caesar yang biasa disebut bedah sesar atau sectio

caesarea yaitu bayi yang dikeluarkan lewat pembedahan perut (Kasdu, 2003)

Sectio Caesarea adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak pada dinding

abdomen dan uterus ( Oxorn, 2010 ).

Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan

pada dinding uterus melalui dinding depan perut (Amru sofian, 2012).

Induksi pesalinan dalam tindakan terhadap ibu hamil untuk merangsang

timbulnya kontraksi rahim agar terjadi persalinan. Induksi gagal adalah gagalnya

tindakan proses persalinan atau merangsang timbulnya kontraksi rahim ibu untuk

terjadi persalinan.

Indikasi induksi antara lain hamil post term (kehamilan lebih dari 42 minggu),

ketuban pecah dini, janin mati dalam kandungan, pre eklamsia berat yang tidak

membaik. Kontra indikasi dibagi menjadi dua : absolut, dan disproporsi kepala

panggul, plasenta previa totalis letak rendah dibelakang, gawat janin, uterus cacat (

(2)

ovesdistensi uterus, presentasi bokong murni, pasca sectio caesarea kurang dari 2

tahun.

Persalinan postterm yaitu persalinan dengan komplikasi masalah kontraktilitas

atau integritas (power) uterus. Keadekuatan pelvis ( passage) dan komplikasi janin(

passenger) (Liu, 2007).

Alasan melakukan sectio caesarea yang tidak di rencanakan meliputi :

keluarnya bayi lambat atau berhenti sama sekali, bayi menunjukan tanda – tanda

bahaya seperti detak jantung yang sangat cepat ataupun lambat, masalah dengan

plasenta ataupun dengan tali pusat, menempatkan bayi pada resiko, bayi terlalu besar

dilahirkan melalui vagina (Prawirohardjo, 2008).

Alasan melakukan sectio caesarea direncanakan meluputi : tidak terlalu dekat

posisi kepala dengan tanggal jatuh tempo persalinan, penyakit jantung yang dapat

diperburuk karena stress kerja,infeksi yang dapat menular ke bayi selama kelahiran

pervagina, ibu yang lebih dari satu bayi( kelahiran multipel), riwayat sectio caesarea

sebelumnya( Prawirohardjo, 2008).

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2009 angka kejadian

persalinan sectio caesarea atau indikasi gawat janin sebesar 21,6%. Indonesia

menunjukkan kejadian gawat janin sebesar relatif cukup banyak (34,7%) terutama

terjadi pada persalinan yang diantaranya bradikardi sebesar (11,4%) dan takikardi

sebesar (13,2%) dari 100.000 kelahiran hidup pada saat ini, angka kematian ibu dan

perinatal di Indonesia masih sangat tinggi. Menurut survey demografi dan kesehatan

Indonesia (1994) angka kematian ibu adalah 390 per 100.000 kelahiran hidup dan

angka kematian perinatal adalah 40 per 1.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan

(3)

kematian di Malaysia, 10 kali lebih tinggi dari pada Thailand atau 5 kali lebih

tinggidari Filipina ( Wiknjosastro, 2006).

Di Jawa Tengah dari 7% menjadi 10% dalam 1 tahun terakhir, peningkatan

persalinan dengan sectio caesarea ini disebabkan kerena berkembangnya indikasi dan

makin kecilnya resiko dan mortalitas pada sectio caesarea yang di dukung dengan

teknik operasi anastesi serta ampuhnya anti biotika.

Berdasarkan data survey awal yang didapat dilaporkan persalinan diruang

Anggrek Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas pada Tahun 2014 bulan Januari –

Mei dari seluruh kelahiran dan sectio caesarea yaitu 266 kasus. Kelahiran dengan

induksi gagal 28 orang, sectio caesarea dengan ketuban pecah dini 14 orang, sectio

caesarea dengan partus tak maju 9 orang, sectio caesarea dengan fetal distress 13

orang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk kasus Induksi Gagal menempati

posisi pertama dari ketuban pecah dini, partus tak maju dan fetal distress, yang

ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas.

Berdasarkan laporan kasus keperawatan ruang bersalin RSUD Banyumas

dengan 4 indikasi persalinan sectio caesarea diatas jumlah pasien tiap bulannya

mengalami peningkatan yaitu pada Induksi Gagal dari bulan Januari sampai Mei

jumlahnya terus meningkat. Untuk 3 indikasi seperti ketuban pecah dini, partus tak

maju, dan fetal distress juga mengalami peningkatan setiap bulannya yaitu dari bulan

Januari sampai bulan Mei. ( Laporan Ruang Bersalin RSUD Banyumas, 2014).

Pada pasca sectio caesara sebenarnya mempunyai dampak yang cukup berarti

untuk kesehatan ibu diantaranya seperti : Infeksi puerporeal, perdarahan, luka

kandung kemih, dan kemungkinan rupture uteri pada kehamilan mendatang.

(4)

sehingga menjadi masalah pada saat selesainya proses operasi. Nyeri tersebut sangat

mengganggu sebab menimbulkan rasa tidak nyaman bagi pasien ( Melvyn, 2006).

Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat kasus post sectio

caesarea atas indikasi induksi gagal kedalam Tugas Akhir dengan judul : “Asuhan

Keperawatan Pada Ny.E Dengan Post Sectio CaesareaHari ke-2 Atas Indikasi Induksi

Gagal Di RSUD Banyumas”.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan penyusunan tugas akhir ini, penulis mempunyai tujuan :

1. Tujuan Umum

Melaporkan penerapan asuhan keperawatan pada klien dengan post sectio

caesarea hari ke-2 atas indikasi induksi gagal di ruang anggrek rumah sakit

Banyumas.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penulisan laporan kasus ini adalah untuk menggambarkan :

a. Pengkajian dengan nyeri akut post sectio caesarea.

b. Analisa data dari pengkajian dan penetapan diagnosa keperawatan pada

klien dengan nyeri akut post sectio caesarea.

c. Penetapan rencana tindakan pada klien dengan nyeri akut post sectio

caesarea.

d. Implementasi keperawatan pada klien dengan nyeri akut post sectio

caesarea

e. Evaluasi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah dilakukan

pada klien dengan nyeri akutpost sectio caesarea

f. Pendokumentasian terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien

(5)

C. Pengumpulan Data

Metode penelitian dalam laporan ini adalah secara deskriptif dengan

memerhatikan pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan secara

komprehensif terhadap klien melalui pendekatan proses keperawatan yang

terdiri dari pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, rencana tindakan

keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.

1. Observatif partisipasif

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi

terhadap keadaan fisik klien melalui dengan cara inpeksi yaitu memeriksa

dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa, palpasi yaitu

pemeriksaan fisik melalui perabaan bagian tubuh yang mengalami

kelainan, kemudian auskultasi adalah pemeriksaan fisik dengan cara

mengetuk bagian tubuh dengan tangan atau alat bantu.

2. Wawancara

Pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab atau anamnesa

kepada klien, keluarga atau orang terdekat dengan klien atau kepada

tenaga kesehatan lainnya.

3. Studi Literatur

Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggali sumber

pengetahuan melalui buku – buku atau jurnal (internet) terkini yang

berkaitan dengan asuhan keperawatan pada klien.

4. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data dilakuakan dengan cara mempelajari tentang

catatan – catatan keperawatan dan kesehatan klien, catatan medik, dokter,

(6)

terdapat dalam catatan medik klien. Tujuan dari dokumenter adalah

membantu pelaksanaan dan pemeliharaan kesehatan.

D. Tempat dan Waktu

Asuhan keperawatan pada nyeri pada Ny. E dengan post operasi sectio

caesareaatas indikasi induksi gagal diruang perawatan Anggrek (bangsal maternitas)

Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas dari tanggal 6-7 Juni 2014.

E. Manfaat Penelitian

Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dalam

keperawatan yaitu sebagai panduan perawat dalam pengelola kasus Asuhan

keperawatan pada Ny. E dengan post operasi sectio caesarea atas indikasi induksi

gagal diruang perawatan Anggrek RSUD Banyumas.

1. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman megenai penelitian

sehingga dapat dijadikan pedoman untuk penelitian selanjutnya.

2. Bagi Profesi

Sebagai masukan dan pertimbangan bagi tenaga medis yangberada

pada instalasi kamar bersalin da Ruang Anggrek RSUB Banyumas,

sehingga dapat melakukan pelayanan keperawatan sesuai kebutuhan ibu

dan keluarga.

3. Bagi Pendidikan

Sebagai masukan data dan memberikan sumbangan pemikiran

(7)

4. Bagi Responden

Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang resiko persalnan

sehingga dapat membantu ibu dalam mengambil keputusan yang tepat

untuk proses persalinan.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan kasusu ini terdiri :

BAB I : Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Tujuan

Penulisan, Pengumpulan Data, Tempat dan Waktu serta Sistematika

Penulisan.

BAB II : Membahas tentang tinjauan pustaka yang terdiri dari konsep sectio

caesarea, induksi gagal, dan post term

BAB III : membahas tentang Pengkajian, analisa data, rencana keperawatan,

implementasi, dan evaluasi.

BAB IV : Pembahasan

BAB V : Berisi tetang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan cangkang kemiri dan limbah beton sebagai pengganti agregat kasar pada campuran AC-BC, mengetahui

penelitian sebelumnya pengaruh variabel biaya kepatuhan terhadap persepsi wajib pajak mengenai etika penggelapan pajak (tax evasion) adalah sama yaitu berpengaruh

Penelitian ini melakukan pengujian fungsi random terhadap aplikasi CBT berbasis Java dan database server MySQL dengan objek perbandingan yaitu fungsi random MySQL dan fungsi

Grafik Tingkat Kemampuan Guru PKN dalam menerapkan situasi nyata yang terjadi di lingkungan pada pembelajaran PKN.

Berdasarkan kenyataan tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian untuk mengetahui fenomena bullying yang terjadi di lingkungan sekolah khususnya SMP PIRI 1

Tidak hanya melengkapi persyaratan saja akan tetapi juga harus mengikuti prosedur yang diterapkan oleh lembaga untuk mendapatkan persetujuan dalam pemberian

memberi akibat hapusnya status hak guna bangunan pada tanah tersebut. Hapusnya hak atas tanah menyebabkan hapusnya hapusnya hak tanggungan, hal ini berdasarkan

Skripsi yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Reaksi Redoks untuk SMA/MA Kelas X Semester II” yang ditulis oleh Bella Ghia Dimmera, NIM