• Tidak ada hasil yang ditemukan

WORD AKUNTANSI NIRLABA FIX 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "WORD AKUNTANSI NIRLABA FIX 2"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

AKUNTANSI NIRLABA

YCAB FOUNDATION

D

I

S

U

S

U

N

KELOMPOK

DIMITRI (160522044 )

VERONIKA NAIBAHO (160522045 )

HORI MARIANA (160522047)

RIA MELINA DEBORA S (160522042)

Departemen Akuntansi Program Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(2)

YCAB FOUNDATION

1.

LATAR BELAKANG

YCAB ini adalah sebuah organisasi non-profit yang berfokus pada pembangunan anak muda dan bertujuan untuk memungkinkan pemuda yang kurang mampu untuk mandiri melalui gaya hidup sehat,pendidikan,dan pemberdayaan ekonomi. Nama organisasi YCAB, merupakan singkatan dari yayasan cinta anak bangsa. didasari kata “cinta”, YCAB ingin terus mencintai sebagian kecil dari anak-anak bangsa. kata “cinta” ini kami wujudkan dengan memberikan harapan dan kesempatan untuk anak muda pra-sejahtera.

Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) lahir dari rahim kegundahan seorang ibu terhadap pola tumbuh kembang anak (remaja) yang terancam oleh tidak sehatnya lingkungan sosial. Ibu itu bernama Veronica Colondam. Ia mendirikan YCAB ketika ia telah memiliki 2 anak pada usianya yang ke 26, tahun 1999. Sebagai ibu, ia khawatir pertumbuhan anaknya terganggu akibat “tren” penggunaan narkoba di kalangan remaja. Berdasarkan kekhawatiran itu dan obrolan dengan sesama ibu, maka ia dirikan YCAB yang awalnya fokus untuk mengedukasi remaja dari bahaya narkoba.

(3)

Kemudian, selanjutnya saya berpikir bagaimana caranya melindungi anak-anak dari faktor risiko ini. Di penghujung kontemplasi, lahirlah YCAB Foundation. Kami memulai kegiatan kami dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang mengedukasi remaja tentang bahaya narkoba termasuk HIV/AIDS dan kemudian bergulir masuk ke ranah pacaran sehat. Remaja menjadi target kami karena kami percaya untuk menjadi sebuah negara yang besar dan kuat, generasi muda adalah penerus dari legacyIndonesia yang harus dibangun dan diberdayakan. Bukan saja menjadi mandiri dalam pemikiran dan secara ekonomi, tapi mereka pun harus diinspirasi untuk berbuat sesuatu yang nyata yang memberikan manfaat bagi sekitarnya.

Kemudian seiring berjalannya waktu, YCAB Foundation terus berkembang seperti sekarang, fokus pada bidang “youth development” untuk memandirikan remaja Indonesia melalui tiga pilar: kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi. Sebagai sebuah social entreprise, YCAB juga memiliki sejumlah unit bisnis (profit center), seperti Yada Indonesia, Beauty Inc, dan Terrazone, yang menopang kelangsungan YCAB Foundation, khususnya untuk manajemen dan operasional. Konsep ini dilandasi prinsip bahwa 100% dana yang kami terima dari mitra/sponsor dialokasikan untuk program. Bersama unit bisnis kami, YCAB shares resourcesdengan unit bisnis sehingga beban YCAB Foundation menjadi slim. Itulah sebabnya, 100% donasi publik yang masuk lewat online, bank transfer, atau melalui program-program fundraising kita gunakan hanya untuk program.

YCAB Foundation terus berkembang membantu masyarakat Indonesia melalui tiga pilar programnya:Healthy Lifestyle Promotion (HeLP), House of Learning andDevelopment (HoLD) atau disebut Rumah Belajar, dan Hands-on Operation for Entrepreneurship (HOpE) yang terdiri dari pengembangan kewirausahaan siswa Rumah Belajar serta microfinance. Perkembangan YCAB Foundation seperti sekarang ini awalnya berangkat dari program kampanye anti-narkoba ke sekolah-sekolah pada tahun 1999 (HeLP). Kemudian, tahun 2003, kami mendirikan program Rumah Belajar (HoLD) untuk memberi pendidikan bagi remaja putus sekolah dan prasejahtera, dilatarbelakangi oleh banyaknya anak dari kalangan pra-sejahtera yang terlibat dalam perdagangan narkoba. Data ILO tahun 2004 menyatakan bahwa 92,8% anak jalanan terlibat dalam perdagangan narkoba.

(4)

pendidikan anak-anak mereka pun terjamin. Program microfinance kami, tidak seperti program microfinance pada umumnya, dilatarbelakangi oleh banyaknya siswa Rumah Belajar yang tidak melanjutkan pendidikannya karena harus membantu perekonomian keluarga. Oleh karena itu, pinjaman modal kami bersyaratkan pendidikan: education-linked microfinance, yang mengharuskan anak-anak dari para ibu-ibu klien microfinance bersekolah, atau ibu-ibu tersebut mengajak anak-anak di sekitar mereka yang putus sekolah untuk belajar di Rumah Belajar YCAB Foundation.

Kalau mau jadi klien microfinance YCAB ini, maka anak calon klien ini harus sekolah. Kalau anaknya tidak mau disekolahkan ke sekolah umum, maka mereka bisa mengirimkan anaknya untuk sekolah di Rumah Belajar. Jadi, kami mensyaratkan pendidikan untuk jadi anggota. Pinjaman yang diberikan ke peminjam dalam bentuk group loan dengan minimal 10-12 orang. Untuk meminjamkan uang yang kedua kali, grup ini harus membawa satu anak lagi untuk disekolahkan.

Visi : Menyebarkan cinta dan membantu anak muda dengan harapan dan peluang

Misi : Membantu anak-anak muda untuk terus mandiri melalui program pengembangan anak muda yang menyeluruh dengan edukasi dan akses finansial yang memadai.

Mengimplementasikan pendekatan yang inklusif dan inovatif demi memberi hasil yang nyata dan dampakyang terukur.

Mengembangkan kemitraan publik-pribadi untuk menginspirasi dan membantu organisasi lain yang sevisi

LOKASI KANTOR PUSAT

 YCAB Foundation (Yayasan Cinta Anak Bangsa) Jl, Surya Mandala No.8D, Kedoya

Jakarta Barat 11520 - Indonesia

(5)
(6)

Founder/CEO Veronica Colondam

Veronica Colondam mendirikan YCAB di tahun 1999 dan menjadi perusahaan sosial dengan berdirinya beberapa unit usaha termasuk Koperasi dan berbagai perusahaan di awal tahun 2000. Melalui unit usahanya, YCAB menjadi cukup berkesinambungan dengan membagi beban sumber dayanya. Ini adalah model bisnis yangsustainableyang memampukan YCAB menjangkau lebih dari tiga juta remaja. Hal ini dicapai melalui pemberdayaan dalam bidang pendidikan dan ekonomi untuk remaja kurang mampu dan keluarganya. YCAB berharap dapat menjangkau lima juta remaja di tahun 2020 dan menargetkan pengumpulan dana lewatImpact Investmentsebesar U$ 50 juta untuk menjalankan program kredit mikro bersyarat, di mana pendidikan menjadi prasyarat peminjaman.

DEWAN DIREKSI (BOARD OF DIRECTORS)

(7)

Saat ini sedang memegang posisi senior di General Electric, Indonesia. Sebelumnya, beliau adalah Corporate Planning and Learning Director di PT Multistrada Arah Sarana Tbk (2011 – 2014), mengawasi pengembangan bisnis yang terus berjalan sekaligus mengawasi Multistrada Corporate University yang kini berada di bawah naungan YCAB sebagai salah satu Community College.

(8)

Michael memiliki gelar MSc di Administrasi Bisnis Internasional dari Vienna University of Economics and Business Administrations dan gelar Master CEMS di Manajemen Internasional dari HEC Paris.

Michael telah aktif bersama YCAB sejak beliau menghabiskan banyak waktu bersama tim YCAB di tengah cuti panjang hingga akhirnya beliau bekerja sama dengan organisasi-organisasi sosial di berbagai belahan dunia.

Bendahara M. Arsjad Rasjid P. M

Semangat dalam edukasi dan kecintaannya untuk menciptakan perubahan menjadi motivasinya untuk bergabung dengan tim YCAB International untuk membantu YCAB tumbuh secara global.

Sekretaris

(9)

Semua berawal ketika Adrian membantu anak kurang mampu dalam menyiapkan ujian akhir – sebuah pengalaman yang menggerakkan semangatnya dalam mengajar. Beliau lalu mendedikasikan 9 tahun hidupnya sebagai guru les dan pengajar SMA. Ketika sekolah tempat dia mengajar tahu Adrian juga memiliki Indonesia, yang dikenal melalui karirnya di sejumlah televisi dan radio di Indonesia.Ia membantu YCAB sebagai duta, penasehat, juga sebagai sahabat untuk organisasi ini, dan sering menjadi sosok representatif di panggung acara-acara yang diselenggarakan oleh YCAB.

Bendahara Evensius Go

(10)

Direktur Teknologi

(11)

Mario selalu memiliki kecintaan besar dalam membantu anak-Direktur Pelaksana Strategis. Perannya mencakup perumusan strategi dan eksekusi untuk YCAB beserta sejumlah unit bisnisnya untuk mencapai visi perusahaan di kemudian hari.

Direktur Pelaksana Universitas Minnesota, Amerika Serikat. Bermodalkan perhatian besar terhadap isu-isu pembangunan, hingga mengikuti panggilan hidupnya untuk mengabdi dan bertekad membuat perubahan pada dunia Lanny memutuskan untuk berkarir di lini nirlaba dan bergabung dengan YCAB pada tahun 2005. Perannya begitu penting dalam Diplomasi Internasional oleh YCAB, di mana ia menjadi representatif YCAB di beberapa konvensi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ia juga dipercaya sebagai pimpinan sejumlah proyek inisiatif tri-sektor yang melibatkan badan pemerintahan, organisasi nirlaba internasional dan perusahaan multinasional seperti Chevron. Kegemarannya berkutat dengan angka-angka telah menjadikannya sebagai dalang di balik program investasi sosial dan proses modelling yang dilakukan oleh YCAB.

(12)

Administrasi (Chief Administrative

Officer)

Moni Rejeki bergabung dengan YCAB pada tahun 2005 dalam Departemen Kampanye, sebelum akhirnya ia ditunjuk sebagai Direktur Departemen HoLD. Sejak tahun 2008, ia bekerja sebagai Pelaksana Administratif YCAB. Sebelum bergabung dengan YCAB, ia sempat memegang berbagai jabatan di industri pemasaran dan keuangan, yaitu di salah satu perusahaan penyedia jasa keamanan terbesar di Indonesia, Trimegah Security. Ia memiliki gelar di jurusan Ekonomi dari Universitas Tarumanegara, Jakarta.

(13)

3. Program YCAB

Kami membantu (HeLP) generasi muda, menjaga (HoLD) mereka untuk beberapa waktu sambil memberi pengajaran dan harapan (HOpE) dalam hidup mereka.

Di YCAB, pendidikan menjadi dasar dari 3 program lainnya, karena kami percaya kekuatan pendidikan dalam mengubah hidup seseorang. Kami percaya bahwa pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam mengubah masyarakat dan dalam skala lebih besar, sebuah bangsa. Pendidikan itu sangat baik, namun tidak akan berarti apa-apa jika tidak mampu menopang kehidupan seseorang. Kami menargetkan untuk memberikan pembinaan generasi muda yang menyeluruh, di mana pendidikan bertemu dengan akses terhadap ekonomi dan pada akhirnya melahirkan kemandirian sejati dalam cara-cara yang berkesinambungan. Kemandirian adalah esensi utama dari sebuah pembangunan

HELP

Healthy Lifestyle Promotion (HeLP). HeLP adalah pilar pertama YCAB yang mempromosikan gaya hidup sehat kepada remaja di sekolah. Program ini bermula dari kampanye anti narkoba dan HIV/AIDS dan kemudian berkembang menjadi program-program kepemimpinan remaja dan penggiatan remaja untuk berbuat sesuatu yang positif dalam hidupnya melalui program

(14)

Program peer-to-peer kami memberikan edukasi akan gaya hidup sehat dan pelatihan keterampilan hidup yang diterapkan di sekolah. Anak-anak muda didorong untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan positif, dan ketika telah terlatih maka akan dikirim untuk menjadi peer trainers untuk mengajarkan kelompok-kelompok lainnya agar menjadi peer educators, sehingga pada akhirnya menciptakan efek yang menyebar dan terus-menerus.

Kami menawarkan jasa bimbingan, yang dipimpin oleh pembimbing-pembimbing terlatih dan tersertifikasi dalam bidang masalah-masalah anak muda, juga kepada perusahaan. Tujuan dari bimbingan ini adalah untuk membantu generasi muda menggapai titik balik mereka, agar nantinya bisa menjalani perilaku gaya hidup baru.

HOLD

(15)

HoLD berfokus pada kesetaraan pendidikan dasar dan kursus keterampilan lanjutan. Anak-anak muda akan diajarkan matematika dasar, bahasa Inggris, agama, geografi dan sains. Pelatihan lapangan pekerjaan kami dirancang agar cocok dengan bidang industri sebagai berikut: tata rambut dan kecantikan, mekanik sepeda motor, perbaikan alat elektronik, dan kecakapan menjahit.

Pendidikan bersubsidi diberikan dengan biaya Rp 10.000/bulan (US$1/bulan) untuk setiap siswa di semua program.

HoLD adalah program Rumah Belajar yang didirikan pertama kali di tahun 2003. Remaja putus sekolah dan mereka yang mau melanjutkan pendidikan dapat mendaftar untuk mengambil program Paket A,B,C. Rumah Belajar juga menyediakan Lab Komputer dan Lab Bahasa Inggris yang diwajibkan bagi semua murid program Paket, namun terbuka bagi masyarakat umum lainnya. Sampai saat ini, ada 47 Rumah Belajar yang beroperasi di lebih dari 30 kota dan kota kabupaten di Indonsia memberikan kesempatan pendidikan kepada lebih dari 5.000 remaja yang ingin melanjutkan sekolah. Dari 47 Rumah Belajar terdapat 5 unit Mobil Belajar yang merupakan lab komputer keliling yang melayani murid di daerah kumuh dan tertinggal.

HOPE

(16)

Program Kewirausahaan HOpE telah memberikan kredit mikro untuk membantu perolehan pendidikan, lebih dari 235 ribu anak-anak muda telah merasakan dampaknya. Pendapatan dari kredit mikro digunakan untuk mendanai pusat pembelajaran dan lapangan kerja kami. Program penanaman modal kami juga telah membantu 154 anak-anak muda kurang mampu yang menunjukkan keterampilan wirausaha dalam membangun bisnis kecil-kecilan mereka.

Pusat Lapangan Pekerjaan HOpE bergerak untuk membantu Rumah Belajar (HoLD) dan program-program yang berkaitan dengan pencarian lapangan pekerjaan, melalui seminar kesiapan bekerja yang menawarkan panduan dalam menulis resume, teknik wawancara, sikap dan perilaku yang harus dimiliki, dan bagaimana cara berpakaian yang baik. Selain itu, kami juga menyediakan akses terhadap kesempatan kerja melalui portal lowongan kerja.

HOpE adalah pilar pemberdayaan ekonomi dan pendidikan vokasi melalui Rumah Ketrampilan yang tersebar di lima lokasi di wilayah Jabodatabek. Pemberdayaan ekonomi yang diberikan kepada lulusan Rumah Belajar dan ibu dari murid Rumah Belajar dalam bentuk bantuan kredit mikro untuk meningkatkan penghasilan keluarga. Pemberdayaan ekonomi yang diberikan kepada lulusan Rumah Belajar biasanya berupa pendidikan untuk meningkatkan kesiapan kerja dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan. Program kredit mikro untuk Ibu dilaksanakan oleh Koperasi YCAB. Rumah Ketrampilan menawarkan 5 jenis ketrampilan vokasi yaitu: menjahit (Rumah Menjahit), reparasi elektronik (Rumah Teknik), salon (Rumah Cantik), montir (Rumah Mekanik) dan hospitality untuk ketrampilan melayani di restoran.

4. Wujud Pengabdian Ycab Bersama Partner

Melalui program CSR-nya, Samsung memiliki sebuah program yang bertujuan untuk membantu remaja yang kurang beruntung, untuk dapat meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Dan dari latar belakang inlah, Samsung membuat Rumah Belajar Samsung, bekerjasama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB).

(17)

dengan surat keterangan tak mampu (miskin). Anak putus sekolah tapi berasal dari keluarga mampu tak diterima di sini

Target pesertanya adalah mereka yang terdiri dari usia 17-24 tahun. Usia-usia di mana sebagian dari mereka sedang mengalami berbagai konflik atau kebimbangan hati. Dan jika ada sebuah kondisi di mana mereka tertekan, tentu akan dengan mudahnya memengaruhi segala aktivitasnya. Namun, di usia tersebut banyak juga yang produktif bahkan mampu mencapai apa yang diharapkannya asalkan program atau materinya tepat sasaran

5. Sumber Pendanaan Organisasi

Sejak tahun 2009, sebanyak 100% dari donasi publik secara langsung dialokasikan untuk mendukung program-program YCAB. Hal ini dimungkinkan karena sejumlah unit bisnis YCAB, termasuk pihak-pihak yang memberikan servis keuangan mikro yang berbasis keuntungan maupun tidak, telah membantu YCAB dengan membagi sumber daya dan servisnya. Sehingga setiap pundi-pundi uang yang telah terkumpul, akan diterima langsung oleh mereka yang membutuhkan.

(18)

program-program tersebut stabil secara finansial, pendanaan utama YCAB berasal dari berbagai macam sumber seperti di bawah ini:

online (http://www.ycabfoundation.org/id/dukung-kami/donasi/#gf_10)

Kemitraan: dengan sponsor korporat, penyumbang dana perseorangan, maupun investor sosial

Investasti langsung: pada program investasi sosial kami, sehingga memberikan pengembalian modal yang sesuai dengan angka pasar, dengan periode pengembalian 5 tahun

Sumber internal: dari beberapa mitra, unit bisnis, maupun anggota pendiri

Hibah: dari perusahaan non-profit berskala besar dan atau lembaga pengembangan internasional

(19)

6. Tantangan yang dihadapi

1. Sulit untuk menemukan SDM yang berkompetensi dan punya hati. Kalau di yayasan, hati yang akan teruji. Kerja di yayasan adalah kerja yang separuh pengabdian dan separuhnya lagi membutuhkan kemampuan profesional. Jika hanya mengharap paycheck dari bekerja di yayasan, maka pasti tidak akan bertahan diman Waktu yang akan menjawabnya.

2. Di era kemajuan teknologi informasi, kami menyadari bahwa kami harus masuk ke online yang akan berpotensi meningkatkan skala partisipasi siswa-siswa dalam program kampanye kesehatan, misalnya. Namun, masalah selanjutnya adalah bagaimana mengukur hasil training online.

7. Ringkasan Keuangan 2015

• Sebagai Lembaga Sosial, YCAB telah mengembangkan aset dan pendapatan sejak tahun 2014 hingga 2015; Sebanyak Rp 97.68 Milyar hingga Rp 121.70 Milyar aset dan Rp 71.2 Milyar hingga 92.67 Milyar dalam pendapatan.

• YCAB menginvestasikan Rp 31.14 Milyar, mengalami sebanyak 71% kenaikan dari total Rp 13.73 Milyar (teraudit) pada tahun 2014.

• Kemitraan mengalami peningkatan sebanyak 61%, dari Rp 8.7 Milyar pada tahun 2014 menjadi Rp 14.06 Milyar pada tahun 2015. (Note: “Kemitraan” yang dimaksud adalah dana yang dikeluarkan untuk proyek-proyek yang termasuk dalam pendapatan tetap YCAB.

• Pendapatan tidak tetap (berbasis non-proyek) mengalami pertumbuhan 18% dari Rp 12.12 Milyar menjadi Rp 14.29 Milyar.

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Bila dokumen dasar terdiri lebih dari satu halaman, maka tiap-tiap halaman harus diberi nomor dan jumlah halamannya, supaya bila ada halaman yang hilang

Mengacu pada Gambar 5(a), pada pH 7 pengambilan kadmium dari air laut berlangsung sampai -dengan 16 hari yang ditunjukkan oleh peningkatan konsentrasi 109Cddalam tubuh Anadara

Akan tetapi, pada persamaan (1) untuk berat dengan kulit dan berat tanpa kulit model tersebut memiliki nilai RMSE yang besar dan pada uji Khi-Kuadrat hipotesa

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan Bupati tentang Penetapan Tarif Air Bersih Mobil Tangki Perusahaan

tempat kerja yang aman, bersih dan sehat Sebagian besar Rumah Sakit kurang menggalang kemitraan untuk meningkatkan upaya pelayanan yang bersifat Preventif dan Promotif Isu

Pola pengasuhan anak tidak mempengaruhi kenaikan status gizi balita, hal ini sesuai dengan penelitian oleh Supardi Ardiansyah, 2012 di Kabupaten Kepulauan Selayar bahwa

• Orangtua memiliki pengetahuan mengenai apa yang harus dilakukan untuk mengontrol/memonitor aktivitas anak dalam menggunakan internet. • Aktivitas bersama orangtua dan anak

Hasil kajian menunjukkan bahwa faktor-faktor penentu keberhasilan penerapan SPBE di Kabupaten Banyuwangi mencakup: (1) Kebijakan dan Strategi Pemerintah yang