ABSTRAK
Andriano Purba* OK Saidin** Syamsul Rizal***
Keanekaragaman hayati (biological diversity) merupakan tumpuan hidup manusia, karena setiap orang membutuhkannya untuk menopang kehidupan, sebagai sumber pangan, pakan, bahan baku industri, farmasi maupun obat-obatan. Tingginya tingkat keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia maka potensi keanekaragaman sumber daya genetik pun berlimpah, dimana persebarannya meliputi berbagai daerah. Setiap daerah di Indonesia memiliki beberapa sumber daya genetik yang khas, yang sering berbeda dengan yang ada di daerah lain.Perlindungan atas sumber daya genetik menjadi urgent, demikian juga untuk Indonesia.Karena kekayaan sumber daya hayati termasuk juga genetik rentan pencurian atau pembajakan (biopiracy) ataupun juga pemanfaatan yang terus menerus, tidak tepat dan tidak sah (illegal utilization).
Adapun permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini adalah Bagaimana perlindungan sumber daya genetik berdasarkan UU No. 13 Tahun 2016, Bagaimana faktor penghambat Dalam Perlindungan Sumber Daya Genetik Yang Akan Dipatenkan dan Bagaimana Penyelesaian Faktor Penghambat Untuk Mematenkan Sumber Daya Genetik.
Metode Penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah menggunakan metode penelitian hukum normatif (yuridis normative) yang dilakukan dengan penelitian kepustakaan (library research). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data-data sekunder yang diperoleh dari bahan hukum primer seperti menganalisis peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan judul skripsi ini. Dan bahan hukum sekunder seperti buku-buku, serta berbagai majalah, literatur, artikel, dan internet yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini.
Hasil penelitian ataupun kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Paten sebagai bentuk perlindungan Hukum Kekayaan Intelektual (HKI) erat kaitannya dengan pemanfaat Sumber Daya Genetik (SDG). Paten diberikan untuk setiap invensi, baik produk maupun proses dalam semua bidang teknologi sepanjang invensi tersebut baru dan mempunyai langkah inventif dan dapat diterapkan dalam industri.
Kata Kunci : Sumber Daya Genetik, Hak Paten .
*Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. ***Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.