• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Tentang Fase Penyembuhan Luka Pasca Ekstraksi Gigi Di Departemen Bedah Mulut Dan Maksilofasial Fkg Usu Periode April-Mei 2016 Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Tentang Fase Penyembuhan Luka Pasca Ekstraksi Gigi Di Departemen Bedah Mulut Dan Maksilofasial Fkg Usu Periode April-Mei 2016 Chapter III VI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan denganmenggunakan metode survei deskriptif, maksudnya adalah suatu penelitian yang tujuan utamanya mendeskripsikan atau menggambarkan pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik tentang proses penyembuhan luka pasca ekstraksi gigi di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGM-P FKG USU.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGM-P FKG USU jalan alumni no.2 USU, Medan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2016 sampai April 2016. 3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Penelitian

(2)

3.3.2 Sampel Penelitian

Teknik pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling atau sampel jenuh dimana sampel merupakan seluruh populasi, maka seluruh mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGM-P FKG USU tahun 2016 sebanyak 75 orang yaitu pada periode 21 maret 2016 sampai 27 mei 2016 sebanyak 12 orang, periode 15 maret 2016 sampai 14 april 2016 sebanyak 10 orang, periode 15 maret 2016 sampai 15 april 2016 sebanyak 9 orang, periode 21 maret 2016 sampai 27 mei 2016 sebanyak 12 orang, periode 15 februari 2016 sampai 22 april 2016 sebanyak 12 orang, periode 2 mei 2016 sampai 22 juli 2016 sebanyak 20 orang.

3.4 Variabel dan Defenisi Operasional Tabel 1. Variabel dan defenisi operasional

Variabel penelitian Defenisi Operasional

Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil ‘tahu’ dari responden tentang proses penyembuhan luka pasca ekstraksi gigi.

Proses penyembuhan luka Penyembuhan luka merupakan suatu proses dinamis yang terdiri dari 3 fase yang terintegrasi, dimana dalam tiap fase harus terjadi secara tepat dan teratur. Fase penyembuhan luka pasca ekstraksi

gigi

(3)

3.5 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dan diisi secara langsung oleh responden.

3.6 Pengolahan Data dan Analisi Data 3.6.1 Pengolahan Data

Pengolahan data dari hasil penelitian dilakuka secara komputerisasi. 3.6.2 Analisis Data

Data yang telah diperoleh dihitung dalam bentuk persentase. Hasil dari data di sajikan dalam bentuk tabel dan grafik untuk melihat tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial FKG USU.

3.7 Pengukuran Data

Pengetahuan responden terhadap proses penyembuhan luka pasca ekstraksi gigi diukur melalui 10 pertanyaan. Pertanyaan dengan jawaban benar dengan nilai 1 dan pertanyaan dengan jawaban yang salah dinilai 0 . sehingga nilai tertinggi responden dari 10 pertanyaan adalah 10. Kemudian jumlah skor setiap responden dihitung dengan rumus:13

P = Persentase

F = Jumlah jawaban yang benar N = Jumlah soal

(4)

Tabel 2. Kategorik Nilai Pengetahuan (Mahfoedz,2009)

Alat ukur Hasil ukur Kategori penilaian Skor Kuesioner 10

Pertanyaan

Jawaban Tidak tepat = 0

Jawaban Yang tepat = 1

Baik : jawaban benar 76%-100%

dari seluruh pertanyaan

8-10

Cukup : jawaban benar 56%-75%

dari seluruh pertanyaan

5-7

Kurang : jawaban benar 0%-55% dari

seluruh pertanyaan

(5)

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1Gambaran Responden

Dari tabel 3, responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20,3% dan berjenis kelamin perempuan79,7%.

Tabel 3. Karakteristik responden mahasiswa kepaniteraan klinik

Jenis kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki Perempuan

24 51

20,3% 79,7%

Total 75 100%

4.2Pengetahuan Responden tentang Fase Penyembuhan Luka Pasca Ekstraksi Gigi

(6)

Tabel 4. Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang fase penyembuhan luka pasca eksraksi gigi.

Pengetahuan Responden

Jawaban Benar Jawaban Salah

Jumlah % Jumlah % Defenisi penyembuhan primer 63 84,00% 12 16,00%

Defenisi penyembuhan sekunder 63 84,00% 12 16,00%

Defenisi penyembuhan tersier 69 92,00% 6 08,00%

Berapa lama fase reaktif/fase inflamasi berlangsung

69 92,00% 6 08,00%

Berapa lama transisi sel PMN menjadi sel mononuklear

68 90,07% 7 09,03%

Nama lain dari fase proliferasi 68 90,07% 7 09,03%

Apa yang terjadi pada fase proliferasi 64 85,03% 11 14,07%

Kapan fase proliferasi akan berhenti 67 89,03% 8 10,07%

Apa yang terjadi pada fase remodelling 70 93,03% 5 06,07%

Kapan fase remodelling akan berhenti 64 85,03% 11 14,07%

(7)

Tabel 5. Kategori pengetahuan responden tentang fase penyembuhan pasca ekstraksi gigi.

Kategori Jumlah Persentase

Baik Cukup Kurang

66 9 0

88% 12% 0%

Total 75 100%

Grafik 1. Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang fase penyembuhan luka pasca ekstraksi gigi.

Baik Cukup Kurang

Baik

Cukup

(8)

BAB 5

PEMBAHASAN

Hasil penelitian tentang fase penyembuhan luka pasca ekstraksi gigi menunjukkan 84,00% responden mengetahui defenisi penyembuhan primer yaitu penyembuhan yang terjadi pada luka bila kehilangan jaringan minimal pada susunan anatomi disekitar tepi luka, luka bersih dan tidak terinfeksi dan luka diusahakan segera melekat biasanya dengan penjahitan, plester, skin graft atau flap. . Reepitelisasi sempurna dalam 10-14 hari, menyisakan jaringan parut tipis.

Sebanyak 84,00% responden mengetahui defenisi penyembuhan sekunder yaitu penyembuhan yang terjadi apabila luka yang terjadi meninggalkan celah cukup luas diantara tepi luka. Tidak ada tindakan aktif untuk menutup luka, luka sembuh secara alamiah. Pada keadaan ini terjadi remodelling selama perbaikan jaringan, penyembuhan berjalan lambat dan terdapat bekas luka.

11,13

Sebanyak 92,00% responden mengetahui defenisi penyembuhan tersier yaitu penyambuhan yang terjadi pada luka yang terkontaminasi. Luka dibiarkan terbuka selama 3-5 hari untuk penanganan kontaminasi dan infeksi. Bila tepi luka telah sehat dilakukan penutupan dengan penjahitan.

11,13

Hasil juga menunjukkan 92,00% responden mengetahui berapa lama fase reaktif/fase inflamasi berlangsung pada proses penyembuhan luka pasca ekstraksi gigi, yaitu berlangsung sejak terjadinya luka sampai kira-kira hari ke-lima dan terdiri atas fase vaskuler dan seluler. Pada fase vaskuler, pembuluh darah yang ruptur pada luka akan menyebabkan perdarahan dan tubuh akan mencoba menghentikannya melalui vasokonstriksi, pengerutan ujung pembuluh darah yang putus dan reaksi homeostasis. Pada fase ini terjadi aktivitas seluler yaitu dengan pergerakan leukosit menembus dinding pembuluh darah (diapedesis) menuju luka karena daya kemotaksis.

11,16

(9)

Hampir seluruh responden mengetahui berapa lama terjadi transisi sel PMN menjadi sel mononuklear pada proses penyembuhan luka pasca ekstraksi gigi, Sel polimorfonuklear (PMN) bermigrasi menuju daerah luka dan setelah 24-48 jam terjadi transisi sel PMN menjadi sel mononuklear atau makrofag yang merupakan sel paling dominan pada fase ini selama lima hari dengan jumlah paling tinggi pada hari ke-dua sampai hari ke-tiga. Pada fase ini, luka hanya dibentuk oleh jalinan fibrin yang sangat lemah. Setelah proses inflamasi selesai, maka akan dimulai fase proliferasi pada proses penyembuhan luka.

Hampir seluruh responden mengetahui nama lain dari fase proliferasi, akan tetapi hanya 85,03% yang mengetahui apa yang terjadi pada fase proliferasi ketika proses penyembuhan luka pasca ekstraksi gigi. Hal ini disebabkan karena responden kurang mengetahui apa yang terjadi pada fase proliferasi dan hanya 89,03% yang mengetahui kapan fase proliferasi akan berhenti pada proses penyembuhan luka pasca ekstraksi gigi. Fase proliferasi berlangsung dari akhir fase inflamasi sampai kira-kira akhir minggu ketiga yang ditandai dengan deposisi matriks ekstraselular, angiogenesis dan epitelisasi. Fibroblas memproduksi matriks ekstraselular, kolagen primer dan fibronektin untuk migrasi dan proliferasi sel.

14

11

Fibroblas berasal dari sel mesenkim yang belum berdiferensiasi,menghasilkan mukopolisakarida, asam amino-glisin dan prolin yang merupakan bahan dasar serat kolagen yang akan mempertautkan tepi luka.15 Proses angiogenesis juga terjadi pada fase ini yang ditandai dengan terbentuknya formasi pembuluh darah baru dan dimulainya pertumbuhan saraf pada ujung luka. Pada saat ini, keratinosit berproliferasi dan bermigrasi dari tepi luka untuk melakukan epitelisasi menutup permukaan luka, menyediakan barier pertahanan alami terhadap kontaminan dan infeksi dari luar.Proses ini baru terhenti ketika sel epitel saling menyentuh dan menutup seluruh permukaan luka. Dengan tertutupnya permukaan luka dan dengan pembentukan jaringan granulasi, maka proses fibroplasia akan berhenti dan dimulailah proses pematangan dalam fase remodeling.

Pengetahuan responden terhadap apa yang terjadi pada fase remodelling ketika proses penyembuhan luka pasca ekstraksi gigi tergolong baik yaitu 93,3% dan pada

(10)
(11)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1Kesimpulan

1. Pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU periode April 2016 – Mei 2016 tentang defenisi penyembuhan luka tersier, lama fase reaktif/fase inflamasi berlangsung, lama terjadi transisi sel PMN menjadi sel mononuklear, nama lain dari fase poliferasi, apa yang terjadi pada saat fase proliferasi dan apa yang terjadi pada fase remodelling termasuk pada kategori baik 88,00%.

2. Pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU periode April 2016 – Mei 2016 tentang defenisi penyembuhan primer, sekunder,kapan fase proliferasi akan berhentidan berapa lama fase remodelling berlangsung termasuk pada kategori cukup 14,07%.

3. Pada hasil penelitian, terlihat bahwa pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik periode Aptil 2016 – Mei 2016 tentang fase penyembuhan luka pasca ekstraksi gigi termasuk dalam kategori baik.

6.2Saran

1. Diharapkan kepada Departemen untuk dapat memotivasi mahasiswa kepaniteraan klinik yang akan memasuki klinik tentang pentingnya pengetahuan tentang fase penyembuhan luka pasca ekstraksi gigi dan sering mengulangi materi perkuliahannya.

Gambar

Tabel 1. Variabel dan defenisi operasional
Tabel 2. Kategorik Nilai Pengetahuan (Mahfoedz,2009)
Tabel 4. Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang fase penyembuhan luka
Tabel 5. Kategori pengetahuan responden tentang fase penyembuhan pasca ekstraksi

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Web yang berisi informasi mengenai pendakian gunung, pengarungan sungai, dan pemanjatan tebing, pengetahuan dasar berpetulang, lokasi outdoor yang ada di Indonesia beserta peta

4 Tahun 2015 tentang perubahan keempat atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadan Barang/Jasa Pemerintah, pasal 83 ayat 1 huruf h, yang berbunyi:. “K elompok

[r]

Diberitahukan bahwa berdasarkan hasil evaluasi dokumen penawaran, Kelompok Kerja 1 Unit Layanan Pengadaan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai telah menetapkan

Ini sesuai dengan hasil penelitian, Infiltrasi neutrofil didapati hubungan yang sugnifikan dengan CagA (+) pasien beresiko 4,5 x mengalami gastritis dengan derajat sedang-berat

​ Conclusion: ​ Obesity and prolonged shock were risk factors of dengue hemorrhagic fever death in children.. Improve education to parents about high risk of shock syndrome

Restaurant ini harus lebih berkonsentrasi terhadap target pasar yang dikehendaki dengan menyesuaikan strategi yang tepat; (2) fokus pada promosi adalah permulaan yang harus