• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL edit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ARTIKEL edit"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Pekalongan – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan mengadakan Seminar Nasional dengan tema “Potensi Finansial Teknologi dalam Meningkatkan Peran Lembaga Keuangan Syariah” di Hotel Pessona Pekalongan, Sabtu (25/11) kemarin. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai jurusan dari dalam maupun dari luar kampus IAIN Pekalongan.

Ketua Pelaksana Kegiatan Alfi Rosyada menjelaskan bahwa tujuan di selenggarakannya acara tersebut untuk memberikan wawasan mengenai finansial teknologi dalam keuangan syariah, menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu bersaing dalam meningkatkan keuangan syariah melalui finansial teknologi, serta menyadarkan pentingnya peran aktif mahasiswa dalam mengenalkan lembaga keuangan syariah.

“Financial Technology (FinTech) adalah salah satu bentuk penerapan teknologi informasi di bidang keuangan. Kata FinTech sendiri berasal dari kata financial dan teknology yang mengacu pada inovasi fnansial dengan sentuhan teknologi modern. Konsep FinTech yang mengadaptasi perkembangan teknologi yang dipadukan dengan bidang finansial diharapkan bisa menghadirkan proses transaksi keuangan yang lebih praktis, aman serta modern,” Jelas Alfi.

Seminar nasional tersebut dibuka secara langsung oleh Kepala Jurusan Perbankan Syariah IAIN Pekalogan Tamamudin, S.E. MM., beliau mengatakan bahwa Trend digitalisasi ekonomi ketika sebuah produk tidak dibarengi dengan teknologi yang ada maka akan kalah dan ketinggalan. Hal tersebut kata Tamamdin merupakan tantangan tersenidiri bagi masyarakat ekonomi.

“kita akan kalah, kita akan ketinggalan, makanya hal ini merupakan sebuah tantangan bagi universitas, bagi jurusan, khususnya fakultas ekonomi dan bisnis islam artinya bukan hanya perbankan saja tetapi juga ekonomi secara keseluruhan,” kata Tamamudin dalam sambutannya.

(2)

Selain itu Ketua IMFEA Korda Pekalongan, Moch. Isro’i Emqa, S.Ag., M.M pun turut hdir dalam acara tersebut dan beliau menyampaikan bahwa mahasiswa saat ini yang juga sebagai generasi millenial harus mengupdate diri dan wawasannya untuk menjadi bagian dari ekonomi yang berkemajuan teknologi.

“IMFEA dibentuk untuk mewadahi secara formal stakeholder agar bersatu padu dalam menggerakkan keuangan mikro di Indonesia. Diharapkan dalam perkumpulan para “ahli” ini sebagai bentuk kontribusi nyata atas berbagai permasalahan kesenjangan, ketimpangan, kemiskinan dan ketidakasilan akses keuangan bagi seluruh warga negara Indonesia,” harap Isro’I Emqa tersebut.

Hal senada juga diungkapkan Rinda Asytuti sselaku pemateri pertama dalam seminar tersebut. Ia menyatakan bahwa pemanfaatan kemajuan teknologi memang sangat penting, namun yang tak kalah penting adalah upaya menggerakkan roda perekonomian masyarakat sehingga kehadiran lembaga keuangan benar-benar menjadi kebutuhan masyarakat.

“besarnya bank dan sebagainya kalau ekonomi sekitarnya tidak jalan tetap banknya sepi. kita tidak hanya sebagai sumber daya yang bekerja saja, berorientasi pada pekerjaan hanya sebagai pegawai namun juga harus punya enterpreunership yang mampu menggerakkan perekonomian di sekitarnya. karena IAIN adalah lembaga institusi yang mengedepankan enterpreneurial university,” kata Rinda.

Subagyo sebagai pemateri kedua juga menyampaikan bahwa industry jasa keuangan saat ini dihadapkan dengan berbagai tantangan. Baik dari inklusi keuangan rendah, distribusu layanan keuangan yang belum merata ke 17.000 pulau di Indonesia. Selain itu layanan keuangan di Indonesia juga belum fleksibel.

“Tantangan Industri Jasa Keuangan yang sekarang terjadi saat ini yaitu karena Inklusi keuangan yang rendah, distribusi layanan keuangan belum merata (17.000 pulau), literasi keuangan rendah dan layanan keuangan yang belum fleksibel,” jelasnya.

Selain itu ia juga berpesan kepada seluruh mahasiswa yang hadir dalam seminar tersebut agar mereka tidak takut kehilangan pekerjaan di masa depan. Yang terpenting harus mempunyai kemauan di dukung peningkatan akhlak yang mulia.

(3)

suatu pekerjaan termasuk Fintech. Setiap orang pasti memiliki kontribusi,” pesan Subagyo kepada mahasiswa,

Moderator tunggal Ibu Luthfiati Hasina, M. Si. Membuat acara seminar ini dengan sistem panel, pada sesi pertama narasumber dari MES Pekalongan yang diisi dengan materi tentang Tantangan Lembaga Keuangan Syariah dalam perkembangan FinTech, dan pada sesi kedua diisi materi tentang Potensi Finansial Teknologi dalam Meningkatkan Peran Lembaga Keuangan Syariahdari praktisi lembaga keuangan, para peserta diberi kesempatan untuk bertanya sekaligus tips-tips agar mampu memahami konsep FinTech di lembaga keuangan syariah.

Referensi

Dokumen terkait

Kontrak Pekerjaan Yang Sedang Dilaksanakan (jika ada) Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Masohi, Berdasarkan Hasil Evaluasi Penawaran dan

Yang kedua, dimana setiap rumah yang akan dihuni terlebih dahulu dilengkapi oleh perabot- perabot yang dibutuhkan.Ditambah dengan semakin menigkatnya pertumbuhan masyarakat

Namun, saat memasuki era 90-an Presenter berita memiliki tuntutan kemampuan yang lebih dalam membawakan program berita.. Diantaranya, memiliki keahlian dalam

Siswa dapat menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut melalui diskusi.. Siswa dapat menghubungkan tetapan hasil kali kelarutan

Keterangan : Pada layar login pelanggan / client ini, pelanggan harus memasukkan username dan password sesuai voucher yang diberikan oleh kasir, setelah itu pelanggan bisa

Dari Diagram konteks dan DFD tersebut, dapat dibuat beberapa program aplikasi dengan basis yang berbeda yang ditempatkan di masing-masing entitas yang terlibat dalam

Dosen pembimbing yang tidak melakukan tugasnya sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan akan diberikan teguran dan tidak diberikan untuk membimbing pada

Perizinan berusaha untuk Aktivitas Penyediaan Identitas Digital termasuk kelompok usaha dengan resiko Menengah Tinggi. Pemenuhan terhadap standar dilakukan