• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SIFAT FISIKA TERHADAP KEMURNIAN MADU YANG BEREDAR DI KOTA PEKANBARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH SIFAT FISIKA TERHADAP KEMURNIAN MADU YANG BEREDAR DI KOTA PEKANBARU"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Repository FMIPA 1

PENGARUH SIFAT FISIKA TERHADAP KEMURNIAN MADU YANG BEREDAR DI KOTA PEKANBARU

Rita Amalya*, Riad Syech, Sugianto

Jurusan Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau Kampus Bina widya Pekanbaru, 28293, Indonesia

*Ritaamalya1@gmail.com

ABSTRACT

The effects of the physical properties of honey purity which are marketed in the city of Pekanbaru has been investigated. This research was conducted by using an experimental method. Measurements were performed five times. Honey samples consisted of four samples, namely sample A, a type of Honey Beehive, sample B is honey that has a number registered in BPOM (Center for Food and Drug Administration), while sample C has no BPOM number and sample D is the beehive honey Sialang tree squeezed directly with the honeycomb. Measurement of density, viscosity, refractive index, and electrical conductivity in the original beehive honey sample use a Ostwald viscometer, Abbe refractometer, and conductivitymeter respectively. The results show that the density value for each sample are respectively 1241.75 kg/m3, 1331.25 kg/m3, 1296.5 kg/m3, and 1153 kg/m3. The honey has the highest density. The value of the average viscosity for 4 samples are resectively 1.643 poise, poise 3.631, 2.843 poise and 1.257 poise. The average electrical conductivity is 29.8×10-6 s/cm, 31.8×10-6 s/cm, 54.4×10-6 s/cm and 36×10-6 s/cm respectively. The honey contains minerals, acid and ions which can serves as an electrolyte that can flow an electric current. The value of the average refractive indices are 1.426, 1.5006, 1.4714 and 1.4602 respectively. Keywords : Honey, Density, Viscosity, Electrical Conductivity, Bias Index.

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh sifat fisika teradap kemurnian madu yang beredar di Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Pengukuran dilakukan sebanyak lima kali, madu terdiri dari 4 sampel, yaitu Sampel A merupakan jenis madu asli sialang, sampel B merupakan madu yang memiliki nomor yang terdaftar di BPOM (Balai Pengawas Obat dan Makanan), sedangkan sampel C merupakan madu yang beredar di Kota Pekanbaru yang tidak memiliki nomor BPOM serta sampel D merupakan madu sialang yang di peras langsung dengan sarang madu tersebut. Pengukuran densitas, viskositas, konduktivitas listrik dan indeks bias pada sampel madu sialang asli dengan yang

(2)

Repository FMIPA 2 beredar di Kota Pekanbaru menggunakan alat viskometer ostwald, refraktometer Abbe, dan konduktivitimeter. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai densitas untuk setiap sampel secara berurutan adalah sebesar 1241,75 kg/m3, 1331,25 kg/m3, 1296,5 kg/m3, dan 1153 kg/m3. Madu yang memiliki densitas paling tinggi berarti memiliki jumlah partikel atau jumlah molekul paling banyak. Nilai viskositas rata-rata sebesar 1,643 poise, 3,631 poise, 2,843 poise, dan 1,257 poise. Sampel madu yang memiliki nilai viskositas paling tinggi dikarenakan memiliki densitas yang paling besar. Konduktivitas listrik rata-rata 29,8×10-6 s/cm, 31,8×10-6 s/cm, 54,4×10-6 s/cm dan 36×10-6 s/cm. Madu yang mengandung mineral, asam dan ion-ion yang dapat berfungsi sebagai elektrolit, yang dapat menghantarkan arus listrik. Nilai indeks bias rata-rata sebesar 1,426, 1,5006, 1,4714 dan 1,4602.

Kata Kunci : Madu, Densitas, Viskositas, Konduktivitas Listrik, Indeks Bias.

PENDAHULUAN

Madu adalah suatu bahan makanan yang dihasilkan oleh lebah yang merupakan salah satu pemanis yang bisa digunakan manusia tanpa pengolahan terlebih dahulu (Apriani dkk, 2013). Indonesia mempunyai bermacam-macam madu. Setiap daerah memiliki kualitas madu yang berbeda. Madu sangat mudah diperoleh, bisa diperoleh dari madu yang berkualitas hingga madu yang oplosan. Madu yang sering kita jumpai dipasaran, belum tentu kita mengetahui kualitas madu tersebut. Penelitian tentang madu agar diketahui kualitas setiap madu yang beredar di pasaran dengan cara meneliti densitas, viskositas, indeks bias dan konduktivitas listrik madu tersebut.

Madu sering kita jumpai di berbagai tempat baik pada toko-toko, pedagang kaki lima atau ditawarkan pada setiap rumah. Madu terkadang ada yang bermerek ataupun tidak bermerek. Madu sering di simpan di dalam botol, tetapi kita belum mengetahui kualitas madu tersebut.

Madu asli merupakan madu yang ditiris langsung dari sarang madu dan diambil yang menetes tersebut. Madu yang asli tentunya akan membuat vitamin atau kualitas yang bisa memilki khasiat atau manfaat bagi tubuh manusia. Madu yang tidak asli atau madu buatan atau olahan akan membuat tubuh menjadi tidak sehat. Madu yang tidak asli yang beredar di pasaran Kota Pekanbaru dijual tanpa memiliki nomor BPOM (Balai Pengawasan Obat dan Makanan), oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk membedakan madu asli dengan madu yang beredar dipasaran Kota Pekanbaru.

Madu sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya madu digunakan dalam dunia medis, industri makanan dan minuman, industri kosmetik, dan lain-lain. Dalam dunia medis madu berfungsi untuk mengobati berbagai penyakit, di industri makanan dan minuman madu berfungsi sebagai pemanis. Madu digunakan sebagai campuran untuk bahan kosmetik, seperti untuk mempercantik diri.

(3)

Repository FMIPA 3 Nilai viskositas dapat diketahui

dengan menggunakan viskometer ostwald, dengan mengetahui nilai viskositas dari madu tersebut dapat memperoleh nilai kekentalan (viskositas) madu tersebut. Semakin kental madu maka madu tersebut semakin bagus kualitasnya. Refraktometer Abbe merupakan alat untuk menentukan indeks bias, sedangkan konduktivitimeter merupakan alat yang digunakan untuk menentukan nilai konduktivitas listrik madu asli dengan madu yang beredar di Kota Pekanbaru.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan peralatan dan bahan sperti timbangan digital untuk mengukur densitas madu, viskometer Ostwald untuk mengukur viskositas, alat konduktivitimeter untuk mengukur konduktivitas listrik pada madu dan alat refraktometer Abbe untuk mengukur indeks bias pada madu.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ada empat sampel, yaitu sampel A adalah madu asli, sampel B adalah madu yang memilki nomor BPOM dan sampel C adalah madu yang tidak memiliki nomor BPOM serta sampel D adalah madu yang diperas langsung dari sarang madu tersebut.

Gambar 1 Diagram alir penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

Data hasil penilitian densitas, viskositas, indeks bias dan konduktivitas listrik pada sampel madu Sialang asli dengan yang beredar di Kota Pekanbaru. menggunakan alat timbangan digital, viskometer ostwald, refraktometer Abbe, dan konduktivitimeter dapat dilihat dalam Tabel 1.

Tabel 1. Densitas, viskositas, konduktivitas listrik dan indeks bias.

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

Persiapan Sampel

Uji Parameter Fisis Madu: 1. Densitas 2. Viskositas 3. Indeks Bias 4. Konduktivitas Listrik Pengambilan Sampel Analisa data Kesimpulan

(4)

Repository FMIPA 4 Sampel A B C D D e n si ta s (kg /m 3) 0 200 400 600 800 1000 1200 1400

Gambar 2. Densitas atau massa jenis pada madu.

Berdasarkan hasil penelitian untuk masing-masing madu dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 menunjukkan densitas madu pada sampel B lebih besar daripada densitas sampel madu yang lain, hal ini disebabkan karena jumlah partikel atau jumlah molekul paling banyak, hal ini dapat dilihat dari besarnya massa sampel madu B dibandingkan dengan sampel madu yang lain yaitu untuk Sampel madu B densitasnya (1331,25±0) kg/m3. Sampel A B C D V is ko si ta s (p oi se ) 0 1 2 3 4

Gambar 3. Viskositas madu Sampel madu B memiliki nilai viskositas paling tinggi dikarenakan madu pada sampel B memiliki densitas yang paling besar, hal ini berarti jumlah molekul yang terkandung dalam satuan volume

lebih banyak dibandingkan dengan madu yang lain. Semakin banyak jumlah molekul persatuan volume menunjukkan bahwa sampel madu tersebut semakin kental, berarti viskositas sampel madu B lebih besar.

Pengaruh nilai densitas terhadap viskositas mempunyai bentuk grafik linear dengan persamaan y = 0,0132x – 14,225. Korelasi nilai viskositas sebagai fungsi densitas adalah R2 = 0, 0,8813. Sampel A B C D K on du kt iv ita s Li st rik (x 10 -6s/ cm ) 0 10 20 30 40 50 60

Gambar 4. Konduktivitas listrik pada madu.

Sampel madu C yaitu (54,4×10-6±1,342)s/cm memiliki nilai konduktivitas listrik tertinggi disebabkan madu tersebut mengandung mineral, asam dan banyak mengandung ion-ion, sedangkan sampel madu terendah ditunjukkan pada sampel A yaitu (29,8×10-6±1,643) s/cm disebabkan oleh sedikitnya mineral, asam dan sedikitnya mengandung ion-ion. Konduktivitas listrik adalah ukuran dari kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik. Madu yang mengandung mineral, asam dan ion-ion yang dapat berfungsi sebagai elektrolit, yang dapat menghantarkan arus listrik (Apriani dkk, 2013). Hasil penelitian konduktivitas listrik madu asli yang memiliki

(5)

Repository FMIPA 5 konduktivitas listrik yang terendah

sedangkan konduktivitas madu yang tidak memiliki nomor BPOM yang memiliki konduktivitas listrik tertinggi. Sampel A B C D In d e ks B ia s 0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,2 1,4 1,6

Gambar 5. Indeks bias pada madu Indeks bias pada zat cair sangat dipengaruhi oleh kerapatan pada zat tersebut, semakin tinggi nilai indeks bias maka semakin tinggi nilai kerapatannya.Nilai indeks bias yang sangat tinggi terdapat pada sampel B dikarenakan memiliki warna yang coklat gelap dikarenakan sampel madu B memiliki jumlah partikel yang lebi rapat, sedangkan nilai indeks bias yang terendah memiliki warna yang coklat terang ini bisa sebagai pengaruh nilai indeks bias pada madu. Data diatas dapat dilihat bahwa setiap sampel madu memiliki indeks bias yang berbeda. perbedaan indeks bias pada zat cair disebabkan oleh adanya kerapatan, dimana semakin besar kerapatan maka volumenya akan semakin kecil.

Perbedaan indeks bias pada zat cair bisa disebabkan juga oleh perbandingan kecepatan cahaya pada masing-masing sampel dengan kerapatan cahaya di dalam ruang hampa udara.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Nilai rata-rata densitas madu dari yang tertinggi sampai terendah berturut-turut, yaitu 1331,25 kg/m3, 1296,5 kg/m3,1241,75 kg/m3 dan 1153 kg/m3. Madu yang memiliki densitas paling tinggi berarti memiliki jumlah partikel atau jumlah molekul paling banyak 2. Nilai rata-rata viskositas madu

dari yang tertinggi sampai yang terendah berturut-turut, yaitu 3,631 poise, 2,843 poise, 1,643 poise dan 1,257 poise. Sampel madu yang memiliki nilai viskositas paling tinggi dikarenakan memiliki densitas yang paling besar, hal ini berarti jumlah molekul yang terkandung dalam satuan volume lebih banyak dibandingkan dengan madu yang lain. Hubungan viskositas dengan densitas madu dapat dilihat pada Gambar 3, hal ini dapat diliat bahwa nilai viskositas berbanding lurus dengan densitas pada madu. 3. Konduktivitas listrik rata-rata

tertinggi terdapat pada sampel C atau madu yang tidak memiliki nomor BPOM sebesar 54,4×10-6 s/cm sedangkan yang terendah terdapat pada sampel D atau madu yang diperas sebesar 36×10-6 s/cm. pada sampel A dan B memiliki konduktivitas listrik sebesar 29,8×10-6 s/cm dan 31,8×10-6 s/cm. Nilai konduktivitas listrik pada madu berbanding lurus dengan

(6)

Repository FMIPA 6 densitas pada madu, dapat

dilihat pada Gambar 4.

4. Nilai indeks bias rata-rata dari yang tertinggi sampai yang terendah berturut-turut, yaitu 1,5006, 1,4714, 1,4602 dan 1,426. Nilai indeks bias yang sangat tinggi terdapat pada sampel B dikarenakan memiliki warna yang coklat gelap dikarenakan sampel madu B memiliki jumlah partikel yang lebi rapat, sedangkan nilai indeks bias yang terendah memiliki warna yang coklat terang ini bisa sebagai pengaruh nilai indeks bias pada madu. Hubungan indeks bias madu dengan densitas dapat dilihat pada Gambar 5.

5. Perbedaan madu asli (sampel A) dengan madu yang beredar di pasaran Kota Pekanbaru dapat dilihat pada Tabel . Perbedaan madu asli dengan yang beredar di Kota Pekanbaru tidak hanya di teliti dari segi kekentalan atau viskositas. Berdasarkan hasil penelitian madu yang baik digunakan adalah madu yang memiliki nilai konduktivitas listrik dan indeks bias yang paling rendah pada madu, yaitu pada sampel A atau madu asli sialang.

DAFTAR PUSTAKA

Apriani, D, Gusnedi dan Darvina Y. 2013. Studi Tentang Nilai Viskositas Madu Hutan dari Beberapa Daerah di Sumatera Barat untuk Mengetahui Kualitas Madu. Jurnal: Jurusan Fisika Fakultas Matematika Dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padang. 2:91-98.

Gambar

Gambar 1 Diagram alir penelitian  HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 2. Densitas atau massa jenis  pada madu.
Gambar 5. Indeks bias pada madu  Indeks bias pada zat cair sangat  dipengaruhi  oleh  kerapatan  pada  zat  tersebut,  semakin  tinggi  nilai  indeks  bias  maka  semakin  tinggi  nilai  kerapatannya.Nilai  indeks  bias  yang  sangat tinggi terdapat pada s

Referensi

Dokumen terkait

Di samping itu, Fokker (dalam Markhamah, 2009: 9) memaparkan bahwa kalimat ialah ucapan bahasa yang mempunyai arti penuh dan batas keseluruhannya ditentukan

Naskah author mempunyai hak untuk mengharapkan bahwa reviewer akan menghargai hak mereka untuk tetap menulis apa yang dianggap tidak perlu oleh reviewer pada naskah yang

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk, yaitu buku ajar Bahasa Indonesia berbasis pembelajaran kolaboratif untuk penguatan

STANDAR KOMPETENSI : Setelah mengikuti kuliah Struktur Perkembangan Tumbuhan mahasiswa Biologi mampu memahami konsep struktur dan perkembangan sel, jaringan dan organ

Kod tropskog kukuruza, konvencionalno oplemenjivanje je rezultiralo u pove ć anju od 144 kg/ha/godini u uslovima stresa suše (Edmeades et al., 1999).. Predvi đ anja

Untuk mendukung terlaksananya program tersebut, maka pustakawan perguruan tinggi dituntut harus lebih profesional, berkinerja tinggi, berdisiplin dan memiliki

Kadar Cl dalam cuplikan memiliki nilai kisaran antara 102 – 6511 mg/kg, Jenis bahan makanan dengan kadar Cl relatif tinggi terdapat pada sayuran yaitu antara 2750 – 6511 mg/kg

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan dan ukuran perusahaan terhadap financial distress pada perusahaan manufaktur sektor food and beverage yang