3
PAKET HAPALAN VERBAL
Sinonim – Antonim
Tes Sinonim – Antonim digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan penguasaan kosa kata Bahasa Indonesia asli maupun serapan. Pada Tes Sinonim, yang perlu anda lakukan adalah mencari persamaan arti atau kata yang setara makna dengan yang tertera di soal. Sedangkan pada soal Tes Antonim, anda diminta untuk mencari lawan kata dari yang tertera di soal. Kunci sukses mengerjakan bagian tes ini adalah perbanyaklah membaca buku, koran, serta artikel-artikel yang ada. Catatlah daftar kata yang anda tidak ketahui artinya dan bukalah KBBI untuk membantu anda memahami maksud kata tersebut.
Tips menyelesaikan Tes Sinonim – Antonim
1. Jika menemukan kata serapan, misal dalam bahasa Inggris, terjemahkanlah kata tersebut ke dalam bahasa Inggris dan temukan artinya
2. Jangan memilih pilihan yang bunyinya mirip dengan kata di soal karena biasanya jawaban yang demikian berfungsi untuk menjebak anda
3. Telitilah dalam memilih jawaban pada soal antonim, biasanya dalam pilihan akan disertakan sinonim dari kata di soal yang fungsinya adalah menjebak anda. Jangan tergesa-gesa dalam mengerjakan soal dan perhatikanlah perintah setiap soal
Daftar Hafalan Sinonim Kata
Abakus = Sempoa Ad interim = Sementara
Aberasi = Tidak lazim Adagium = Pepatah
Ablur = Berkilat seperti kaca Adendum = Lampiran
Abolisi = Peniadaan peristiwa pidana Adicita = Ideologi
Abonemen = Berlangganan Adicita = Biasa
Abrasi = Pengikisan Adikara = Absolut, diktatoral
Abreviasi = Akronim Adjektiva = Kata sifat
Absah = Sah Adolesens = Masa remaja
Abses = Bengkak Afeksi = Kasih sayang
Absolut = Mutlak Afirmasi = Konfirmasi
Absurd = Janggal Agitator = Tukang Hasut
Aci = Tepung, Sah Ago = Pengukur aliran
listrik
Acum = Rujukan Agregat = Gabungan
Agresi = Serangan Asa = Harapan
Agunan = Jaminan Asas = Dasar
Akselerasi = Percepatan Aset = Aktiva, kapital
Akurat = Saksama Aspiran = Bakal, calon
Alegori = Kiasan Assesment = Taksiran
Almanak = Penanggalan Asterisk = Tanda bintang
Alopesia = Kebotakan, keruntuhan Asumsi = Anggapan Alternatif = Pilihan di antara kemungkinan Atma = Jiwa
4
Ambiguitas = Bermakna ganda Aus = Usang
Ambivalen = Bercabang Autentik = Asli
Amnesti = Pengurangan hukuman Autokrasi = Kerajaan
Ampai = Gantung, kait Aviator = Juru terbang, pilot
Amputasi = Pemotongan organ Avontur = Perawatan
Anemia = Kurang darah Awam = Bukan ahli
Anggara = Buas, liar Awawarna = Luntur, belel
Anggaran = Aturan Babil = Keras kepala
Anjung = Gerai, galeri Babur = Kacau balau
Anomali = Kelainan Bacul = Penakut
Ansar = Penolong Badal = Wakil, pengganti
Antagonis = Menentang Bagak = Berani, besar hati
Antisipasi = Penyesuaian sebelum kejadian Bahadur = Pahlawan
Anulir = Abolisi Bahari = Laut
Api = Bara Bahtera = Perahu
Aplikasi = Pelaksanaan Bain = Nyata
Aposteriori = Beranggapan setelah tahu yang
sebenarnya Baka = Abadi
Apriori = Beranggapan sebelum tahu yang
sebenarnya Baku = Standar
Artis = Seniman Bala = Bencana
Aptitude = Bakat, talenta Balairung = Auditorium
Aral = Halangan Baliho = Iklan yang besar
Arbitrer = Acak, sembarangan Banat = Melibas
Arestasi = Penahanan Bancang = Melindungi
Aristokrat = Bangsawan Bandela = Peti kemas
Arkais = Antik, kuno, lawas Bani = Anak cucu
Arogan = Sombong Bernas = Berisi
Artifak = Benda arkeologi Berongsang = Marah-marah
Artifisial = Buatan, tidak alami Beslah = Pailit
Baplang = Tebal, lebat Bhineka = Berbeda
Barbar = Tidak beradab Bibliografi = Daftar rujukan
Barologi = Ilmu tentang bobot Bicu = Dongkrak
Baruh = Daratan rendah Bidah = Dusta
Belacan = Kucing hutan Bidar = Perahu besar
Belanga = Kuali Bienal = Dua tahun sekali
Belot = Berkhianat Biologi = Hayati
Benchmark = Tolak ukur Bisa = Dapat, racun
Berdikari = Mandiri Bivak = Barak, kamp
Bergaul = Berteman Boga = Makanan
Biner = Dua Bonafide = Dapat Dipercaya
Bonsai = Tumbuhan yang dikerdilkan Dalih = Alasan
Bonto = Layu Dampak = Akibat
Botoh = Pejudi Daras = Membaca
Brevet = Akta, sertifikat keahlian Darma = Pengabdian
Bromocorah = Residivis Debirokratisasi = Pemendekan,
5
Bubut = Cabut Deduksi = Umum-khusus
Bungalo = Pesanggrahan Defensi = Benteng
Bura = Sembur Defensif = Pertahanan
Burqa = Cadar Defile = Arak-arakan, barisan
Buya = Bapak, kyai Deflasi = Pelambungan
Cantrik = Anak buah Defleksi = Penyimpangan
Caraka = Utusan, duta Deformasi = Transformasi,
perubahan
Catu = Membagi Deging = Keras hati
Cegak = Afiat, bugar, fit Degradasi = Demosi,
pengurangan, reduksi Cenangga = Abnormal, cacat Dehidrasi = Kehilangan cairan
tubuh
Cenayang = Dukun, paranormal Deifikasi = Pemujaan
Centeng = Pengawal Dekade = Dasawarsa
Chauvinisme = Rasa cinta tanah air berlebihan Dekadensi = Merosot
Citra = Gambaran Dekomposisi = Pembusukan
Cabur = Kerusuhan Dekoratif = Ornamental
Cagar = Daerah yang dilindungi Dekrit = Maklumat
Cakra buana = Roda dunia Delta = Muara sungai
Canggih = Mutakhir, rumit Deselerasi = Perlambatan
Congkak = Pongah Deskripsi = Pemaparan
Dacin = Neraca, pengukur Desktruktif = Bersifat
menghancurkan
Delusi = Ilusi Devian = Abnormal
Demagog = Tiran Diagnosis = Penaksiran
Demisioner = Habis Masa jabatan Dialog = Obrolan
Dependen = Bergantung Dikotomi = Dibagi dua
Deportasi = Pembuangan ke luar negeri Diktum = Maklumat
Derivasi = Turunan Dimensi = Ukuran
Disharmoni = Tidak selaras Dinamis = Bergerak
Diskriminasi = Subordinat Dinamis = Bergerak maju
Dislokasi = Regangan persendian Dioptri = Ukuran lensa Disorientasi = Salah tujuan Ditenggak = Ditelan bulat-bulat
Disparitas = Perbedaan Dito = Berbeda
Daif = Lemah Divestasi = Pelepasan
Daksina = Kanan, selatan Dominasi = Penguasaan
Dakyah = Indoktrinasi, penyebaran Donasi = Bantuan
Dispensasi = Pengecualian Dorman = Tidur
Dosis = Takaran Eufimisme = Penghalusan
Dualisme = Dua prinsip bertentangan Evakuasi = Pengungsian
Duktus = Pembuluh Evaluasi = Penilaian
Dupleks = Rangkap dua, dobel Evokasi = Penggugah rasa
Dursila = Jahat Familiar = Akrab
Epilog = Penutup Fana = Abadi
Ereksi = Birahi Fatsun = Etika
6
Ebi = Udang kering Fenomena = Kenyataan
Ebonit = Kayu hitam Fertile = Subur
Egaliter = Sama, sederajat Fiksi = Rekaan
Egosentrisme = Mementingkan diri sendiri File = Arsip Ekaristi = Ibadah kebaktian, misa Fitnah = Rekaan
Eklektik = Pemilih Flora = Tanaman
Eklips = Gerhana Fluensi = Kefasihan
Ekonomis = Hemat Fluktuasi = Gejolak
Eksibisi = Pertunjukan Forte = Keras, kuat
Ekskavasi = Penggalian Fortifikasi = Pembentengan
Eksklusif = Tertentu Forum = Lembaga
Eksodan = Penduduk terusir Frekwensi = Sinyal
Ekspansi = Perluasan Friksi = Bentrokan
Eksploitasi = Pemerasan, pengisapan Frustasi = Putus harapan Eksploitasi = Pendayagunaan Fundamental = Mendasar
Ekspresi = Mengungkapkan maksud Fungi = Jamur
Ekspresi = Aktualisasi diri Fusi = Gabungan
Ekstensi = Perluasan Futuristis = Menuju masa depan
Ekuilibrium = Keseimbangan Genosida = Pemusnahan masal Elaborasi = Penjelasan terperinci Genre = Aliran
Embargo = Larangan Gajus = Jambu mete
Embarkasi = Keberangkatan Gala = Perdana
Eminen = Tertinggal Galat = Keliru
Empati = Ikut merasakan Gasal = Ganjil
Empiris = Realitas Gegai = Mudah lepas
Emporium = Kerajaan Gelanggang = Tempat olah raga
Emulasi = Iri hati, dengki Gemar = Getol
Endemi = Wabah Geming = Gerak
Enumerasi = Pencacahan Generik = Umum
Epigon = Penjiplak Genjah = Cepat berbuah
Estetika = Keindahan Induksi = Khusus-umum
Estetis = Artistik, bagus Infantil = Kekanakan
Estimasi = Perkiraan Geothermal = Panas bumi
Etnologi = Ilmu bangsa-bangsa Getir = Pahit
Etos = Pandangan hidup Ginding = Elok, rapi
Global = Dunia Inheren = Melekat
Glosarium = Kamus ringkas Inhibisi = Embargo, halangan
Gongseng = Sangrai Inisiasi = Penobatan
Granule = Butir Injeksi = Suntik
Grasi = Ampunan Inkognito = Anonim
Guam = Sariawan Inovasi = Penemuan
Harmonis = Selaras Insentif = Upah
Harta benda = Mal Insinuasi = Sindiran
Hayati = Berhubungan dengan hal hidup Insomnia = Sulit tidur
Hedonisme = Hura-hura Inspeksi = Pemeriksaan
7
Hepotenusa = Sisi miring Institusi
= Lembaga, Departemen
Heroisme = Jiwa kepahlawanan Instruktif = Bersifat memerintah Heterogen = Berbagai jenis Instruktur = Pelatih
Higienis = Bersih Instrumental = Bagian
Hiperbola = Berlebihan Interaksi = Hubungan
Histologi = Ilmu Jaringan tubuh Interkontinental = Antar benua
Holistik = Keseluruhan Internis = Ahli penyakit dalam
Homogen = Sejenis Interpelasi = Hak bertanya
Hulu = Girang Interpretasi = Tafsiran
Hulubalang = Kepala Intuisi = Bisikan hati
Huma = Lahan Invasi = Pencaplokan
Humanisme = Kemanusiaan Investigasi = Pemeriksaan
Identitas = Bukti diri Ironi
= Bertentangan dengan
Ijmal = Garis besar Iterasi = Perulangan
Iluminasi = Pencahayaan Itifak = Penyesuaian
Imbas = Efek Jajak = Telaah
Imitasi = Tiruan Jargon = Slogan
Imla = Dikte Jazirah = Semenanjung
Impase = Jalan buntu Jeda = Jarak
Implikasi = Akibat Jemawa = Angkuh
Implisit = Tersirat Jeram = Riam
Impresario = Pengusaha hiburan Jumantara = Awang-awang
Impresi = Kesan Jumud = Lumpuh
Impulsif = Spontan Kadaver = Mumi
Indigen = Melarat Kafilah = Rombongan
Indigenos = Pribumi Kahwa = Kopi
Indolen = Lesu Kakawin = Kidung
Indraloka = Khayangan Konkret = Nyata
Infiltrasi = Penyusupan Kaldera = Kawah
Infinit = Kekal, abadi Kampiun = Juara
Infra = Rendah Kanal = Terusan
Kapabel = Mampu, Cakap Konspirasi = Persekongkolan
Kapital = Modal Konstan = Kontinu
Karakteristik = Watak Konstruktif = Bersifat membangun
Karat = Zat oksidasi Kontemporer = Pada masa ini
Karnivora = Pemakan daging Kontiniu = Bersambung
Katalis = Dorongan Kontradiksi = Pertentangan
Kavling = Tanah yang dipetak Konveks = Cembung
Kawat = Dawai Konvensi = Kesepakatan
Kebal = Tahan, Tidak Rentan Konvoi = Pergerakan
Kecenderungan = Kesamaan Kopong = Hampa
Kedap = Rapat Kordial = Baik, bersahabat
Kekeh = Gelak tawa Korelasi = Hubungan
8
Kelenger = Pingsan Kreasi = Mencipta
Keletah = Genit Kredibilitas = Dapat diandalkan
Kelola = Urus Krusial = Gawat
Kendala = Hambatan Kuantitas = Banyaknya jumlah
Khayalan = Imajinasi Kudeta
= Perebutan kekuasaan
Kisi-kisi = Terali Kudus = Suci
Klarifikasi = Penjelasan Kualitas = Mutu
Klarifikasi = Penjelasan Kuliner = Masakan
Klimaks = Titik puncak Kulminasi = Klimaks
Kognisi = Kesadaran Kuno = Antik
Koheren = Harmonis Kursif = Huruf miring
Kohesi = Keterikatan Laba = Keuntungan
Kolaborasi = Kerjasama Landskap = Pertamanan
Kolektif = Secara bersamaan Laten = Tersembunyi
Kolokium = Konferensi Latif = Indah
Kolong = Rongga Lazuardi = Biru muda
Komedi = Lawak Legal = Sah
Kompartemen = Bagian, departemen Leksikon = Daftar istilah
Kompatriot = Rekan sengasara Lektur = Bacaan
Kompendium = Ringkasan Lesap = Kosong, raib
Komplotan = Persekutuan Liga = Perserikatan
Komunal = Milik rakyat, umum Loka = Tempat
Kondominium = Apartemen yang disewakan Maesens = Pelindung
Konduite = Perilaku Magang = Belum tetap
Konkurensi = Sengketa Kondusif = Aman
Konsensus = Mufakat Konfiden = Yakin
Konservasi = Perlindungan Konformitas = Harmoni
Konfrontasi = Pertikaian Makar
= Akal busuk, tipu muslihat
Konkaf = Cekung Makdan = Tambang, galian
Konklusi = Kesimpulan Oral
= Berkaitan dengan mulut
Makelar = Pialang Ordinal = Berurut
Maksim = Ungkapan Orisinil = Asli
Maksyuk = Buah hati Ortodoks = Konservatif
Maktub = Tercantum Osifikasi = Pembentukan tulang
Mal = Harta benda Otentik = Asli
Mala = Bencana Otodidak = Belajar sendiri
Maltos = Gula Otonomi = Pemerintahan sendiri
Mandiri = Independen Otoriter = Berkuasa sendiri
Manifesto = Maklumat Oval = Bulat telur, lonjong
Manunggal = Bersatu Pabean = Pajak, Duane
Masif = Kuat Paham = Pemikiran
Maturitas = Dewasa Pakar = Ahli
Mayapada = Dunia Pakasi = Imbalan
9
Mekar = Mengembang Paksina = Utara
Mengecoh = Mengakali Pakta = Persetujuan
Metrum = Birama Palamarta = Baik hati
Militan = Agresif Pangkas = Potong
Mina = Ikan, Pelabuhan Panitera = Juru tulis
Misteri = Rahasia Paparan = Gambaran
Mistifikasi = Sakralisasi Paradigma = Kerangka berpikir
Mistik = Gaib Paradoks
= Berlawanan dengan pendapat umum
Mitra = Kawan Paradoks = Lawan asas
Mobilitas = Gerak Paradoksal = Kontras
Model = Contoh Paras = Wajah
Moderat = Modern Paripurna = Sempurna
Monoton = Terus menerus sama Partikelir = Swasta
Muara = Hilir Partisi = Sekat
Mudun = Beradab, turun Pas = Akurat, tepat
Muskil = Mustahil Paseban = Penghadapan
Mutakhir = Terkini Pastura = Padang rumput
Mutilasi = Pemotongan Patetis = Memedihkan
Nabati = Botani Patos = Belas kasih
Naratif = Terinci Patut = Layak
Necis = Gaya, gaul Pedagogi = Pengajaran
Mahajana = Awam Netral = Tidak memihak
Majal = Tumpul Nir = Tidak
Majemuk = Beragam Nirmala = Suci
Nisbi = Relatif Pemugaran = Perbaikan
Niscaya = Pasti Pencerahan = Kesadaran
Nomaden = Berpindah Pengayom = Pembimbing
Norma = Kebiasaan Perdeo = Gratis
Nuansa = Perbedaan makna Perforasi = Perlubangan
Ofensif = Perlawanan Perlop = Cuti
Omnivora = Pemakan segala Puak = Sekte
Opas = Pesuruh Qadim = Abadi
Permanen = Tetap Qanun = Hukum kaidah
Permit = Izin Rabat = Korting
Persneling = Alat pengukur kecepatan Radu = Rampung
Personal = Bersifat pribadi Rahib = Pendeta
Pesat = Lancar Ralat = Pembetulan
Petang = Sore Rambang = Acak
Piawai = Terampil, cekatan Rancu = Kacau
Pionir = Perintis Random = Acak
Piranti = Instrumen Rani = Permaisuri
Piston = Klep, Katup Rapel = Pembayaran
Plagiat = Menjiplak Rapuh = Ringkih
Plegmatis = Bertemperamen lamban Ratifikasi = Pengesahan
10
Polis = Surat perjanjian Redum = Kurang cahaya
Poly = Banyak Referat = Artikel, esai
Postulat = Asumsi Referensi = Surat keterangan
Prelude = Pembukaan Refleksi = Pemantulan
Preman = Partikelir, Swasta, Sipil Regresif = Mundur Premi = Jumlah tanggungan asuransi Relasi = Rekanan
Preposisi = Kata depan Rendezvous = Pertemanan
Prestise = Martabat Renjana = Rindu
Pretensi = Prasangka Replika = Imitasi
Prevalensi = Kebiasaan Reras = Gugur
Preventif = Mencegah Residu = Sisa
Primer = Utama, pokok, penting Restriksi = Pembatasan
Primordial = Pokok Retensi = Penahanan
Progresif = Maju Retribusi = Pungutan
Proletar = Buruh Retrogesi = Penurunan
Prominen = Menonjol Ringkih = Rapuh
Promotor = Penganjur Risi = Khawatir
Proporsi = Perbandingan Romansa = Kisah cinta
Prosedur = Mekanisme Rona = Warna
Pedagogis = Ilmu pendidikan Proteksi = Perlindungan
Pedoman = Panduan Protesis = Buatan
Pembatasan = Restriksi Provokasi = Pancingan
Sahih = Benar Taksa = Ambigu
Sandang = Pakaian Talenta = Bakat
Sanksi = Hukuman Tandang = Lawatan, kunjungan
Sapta = Bilangan Tanggal = Lepas
Sasana = Gelanggang Tangkal = Cegah
Sasmita = Sinyal Tanur = Perapian
Sekte = Klan Taraf = Tingkat
Sekuler = Duniawi Target = Sasaran
Selebaran = Risalah Taris = Ikat, Kebat
Semboyan = Slogan Telatah = Gerak gerik
Sentimen = Dugaan negatif Tendensi = Kecenderungan
Serebrum = Otak besar Tentatif = Belum pasti
Seremoni = perayaan Terakota = Keramik, tembikar
Seri = Deretan Termin = Termin, tahap
Serikat = Perkumpulan Teruna = Perjaka
Seronok = Murahan Tilam = Matras, Alas
Siklus = Daur Timpang = Tak seimbang
Sine qua non = harus ada Tiran = Diktator
Sinkron = Sesuai Trail = Kisi-kisi
Sintesis = Buatan Transedental = Kesinambungan
Skeptis = Ragu-ragu Travesti = Karikatur
Slogan = Semboyan Trobadur = Penyanyi lagu cinta
Somasi = Gugatan Tulen = Asli
11
Spesifik = Khusus Vakansi = Cuti, libur
Spesimen = Ilustrasi Vandal = Brutal
Sporadis = Jarang Vandalisme
= Destruktif, penghancuran
Stagnasi = Kemacetan Varia = Variasi
Standar = Baku Ventilasi = Lubang jendela
Statis = Diam Verifikasi = Pembuktian
Stigma = Cacat Versus = Lawan
Strata = Tingkatan Veto = Membatalkan
Strategi = Taktik Vibrasi = Getara
Sumbang = Tidak sinkron Virtual = Maya
Supervisi = Pengawasan Wahana = Sarana
Sutradara = Pengarah adegan Walakin = Akan tetapi
Swadarma = Hukum sendiri Warta = Berita
Swadesi
= Menggunakan buatan dalam
negeri Widyaiswara = Guru
Swatantra = Otonomi Wisesa = Penguasa Tinggi
Ruaya = Migrasi Syahdan = Konon
Rujuk = Damai Ta’aruf = Perkenalan
Saban = Sering, kerap Tabiat = Watak
Yuvenil = Remaja Yura = Hukum
Zarah = Partikel Yustisi = Peradilan
Xilan = Getah kayu Zenit = Titik puncak
Yudisium = Penentuan nilai
Analogi
Tes Analogi digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan Anda dalam penguasaan kata dengan menggunakan nalar dan logika. Kata-kata yang tertera pada soal biasanya bersifat sederhana dan yang perlu anda lakukan adalah mencari kata-kata setara makna/setara sifat atau korelasi dengan kata-kata yang ada di soal. Bagian yang harus diperhatikan adalah perlunya melakukan identifikasi arti/sifat dari kata-kata yang tersedia di soal dan mencari jawaban yang setara.
Contoh :
DOKTER : STETOSKOP = PETANI : … A. Sawah
B. Cangkul C. Air D. Padi E. Lumbung
Jawaban yang benar adalah B. Cangkul. Dokter bekerja menggunakan Stetoskop, petani bekerja menggunakan cangkul.
Minum : Haus = Tidur : …. A. Malam
12 B. Insomnia
C. Mengantuk D. Kasur E. Gelas
Jawaban yang benar adalah C. Mengantuk. Pembahasan: Korelasi yang terjadi pada kalimat: Saat haus, manusia akan minum, dan saat mengantuk, manusia akan tidur.
13
Paket Hapalan Bahasa Indonesia
Pemahaman Wacana
Tes pemahaman wacana atau yang lebih dikenal dengan tes kemampuan memahami bacaan dicirikan dengan adalah sebuah artikel/paragraf yang memuat informasi, cara, dan sarat data. Hal paling penting dalam tes pemahaman wacana adalah membaca seluruh bagian tulisan, memahami struktur tulisan, ide dan gagasan, isi bacaan, tujuan dan kesimpulan bacaan.
Pengelompokan Kata
Tes Pengelompokan Kata adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perbendaharaan kata dari suatu kelompok tertentu. Dalam pilihan jawaban, biasanya akan tertera daftar kata-kata yang bertema sama dan yang perlu anda lakukan adalah mencari kata yang tidak termasuk dalam tema besar tersebut atau sesuai dengan yang diinstruksikan soal.
Contoh :
Pilihlah kata yang tidak termasuk dalam kelompok! a. Tenis
b. Basket c. Bulu Tangkis d. Renang e. Belajar
Jawaban yang benar adalah E. Belajar, karena kata –kata dalam pilihan A, B, C, dan D merupakan jenis olah raga sedangkan kata pada pilihan E tidak termasuk tema tersebut.
Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan adalah keseluruhan sistem dan peraturan penggunaan Bahasa Indonesia berupa penulisan bunyi bahasa untuk mencapai keseragaman baik dalam penulisan maupun pengucapan.
Huruf Kapital atau Huruf Besar
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:
Dia mengantuk.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya: Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:
14
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya:
Mahaputra Yamin Sultan Hasanuddin
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang. Misalnya:
Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik Perdana Menteri Nehru
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat. Misalnya:
Siapa gubernur yang baru dilantik itu?
Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor jenderal.
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang. Misalnya:
Amir Hamzah Dewi Sartika
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama sejenis atau satuan ukuran. Misalnya:
mesin diesel 10 volt
7. Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. Misalnya: bangsa Indonesia
suku Sunda bahasa Inggris
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan. Misalnya:
mengindonesiakan kata asing keinggris-inggrisan
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Misalnya:
bulan Agustus hari Natal bulan Maulid perang Candu
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama. Misalnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya. Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
15
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Misalnya:
Asia Tenggara Kali Brantas Banyuwangi Lembah Baliem
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri. Misalnya:
berlayar ke teluk
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis. Misalnya:
kacang bogor pisang ambon
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan. Misalnya:
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi. Misalnya: menjadi sebuah republik
beberapa badan hukum
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya: Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Misalnya:
Dr. Doktor M.A. master of arts
15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti
bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya:
"Kapan Bapak berangkat?" tanya Harto. Adik bertanya, "Itu apa, Bu?"
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan. Misalnya:
16
16. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya: Sudahkah Anda tahu?
Penulisan Kata
Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya:
Ibu percaya bahwa engkau tahu. Kantor pajak penuh sesak.
Kata Turunan
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Misalnya:
bergeletar dikelola penetapan
2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Misalnya:
bertepuk tangan
3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya:
menggarisbawahi menyebarluaskan
4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya:
adipati mahasiswa aerodinamika mancanegara antarkota multilateral
Catatan:
(1) Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah huruf kapital, di antara kedua unsur itu dituliskan tanda hubung (-). Misalnya:
non-Indonesia pan-Afrikanisme
(2) Jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata esa dan kata yang bukan kata dasar, gabungan itu ditulis terpisah. Misalnya:
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita. Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
17
Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya
Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya:
Apa yang kumiliki boleh kauambil.
Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.
Kata Depan di, ke, dan dari
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada. (Lihat
juga Bab III, Pasal D, Ayat 3.) Misalnya:
Kain itu terletak di dalam lemari. Bermalam sajalah di sini.
Di mana Siti sekarang?
Mereka ada di rumah.
Ia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
Ke mana saja ia selama ini?
Tanda Titik (.)
1 Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh: Saya suka makan nasi. 2 Dipakai pada akhir singkatan nama orang. Contoh: Irwan S. Gatot
3 Dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh: Dr. (doktor), S.E. (sarjana ekonomi) 4 Dipakai pada singkatan kata atau ungkapan
yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
Contoh: dll. (dan lain-lain), dsb. (dan sebagainya)
5 Dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu
Contoh: Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit 12 detik) atau 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik) 6 Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan
atau kelipatannya.
Contoh: Kota kecil itu berpenduduk 51.156 orang 7 Tidak dipakai untuk memisahkan bilangan
ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Contoh: Nama Ivan terdapat pada halaman 1210 dan dicetak tebal.
8 Tidak dipakai dalam singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama
dokumen resmi maupun di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.
Contoh: DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), SMA (Sekolah Menengah Atas)
18
Tanda Koma (,)
1 Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi. 2 Dipakai untuk memisahkan kalimat setara
yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata
seperti, tetapi, dan melainkan.
Contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
3 Dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Contoh: Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
4 Dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya
oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Contoh: Oleh karena itu, kamu harus datang.
5 Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh: Kata adik, "Saya sedih sekali". 6 Dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii)
bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh: Medan, 18 Juni 1984
7 Dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Contoh: Rinto Jiang, S.E.
8 Tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang
mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
Contoh: "Di mana Rex tinggal?" tanya Stepheen.
Tanda Titik Koma (;)
1 Dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh: Malam makin larut; kami belum selesai juga.
2 Dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur; adik menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran pilihan pendengar.
19
Tanda Tanya (?)
1 Dipakai pada akhir tanya. Contoh: Siapakah namanya? 2 Dipakai di dalam tanda kurung untuk
menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh: Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).
Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat. Contoh:
Alangkah mengerikannya peristiwa itu!
Bersihkan meja itu sekarang juga!