• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Penggalangan kampanye sosial tentang anti rokok marak dilakukan. Hal ini dilatar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Penggalangan kampanye sosial tentang anti rokok marak dilakukan. Hal ini dilatar"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggalangan kampanye sosial tentang anti rokok marak dilakukan. Hal ini dilatar belakangi oleh Peraturan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 75 Tahun 2005 Tentang Kawasan Dilarang Merokok. Di antaranya, di pusat perbelanjaan, bandara dan terminal, tempat kerja, kendaraan umum, perkantoran, rumah ibadah, serta sarana pendidikan. Bahwa udara yang sehat dan bersih hak bagi setiap orang, maka diperlukan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk mencegah dampak penggunaan rokok baik langsung maupun tidak langsung terhadap kesehatan, guna terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 1

1

Berdasarkan peraturan itulah Universitas Mercu Buana (UMB) menyelenggarakan kampanye anti rokok tersebut pada tanggal 27 Mei 2009 – 31 Desember 2009. Isi dari kampanye tersebut adalah mahasiswa maupun masyarakat UMB tidak diperkenankan merokok diarea kampus kecuali area yang sudah ditetapkan. Menurut Irmulan Sati SH. M.Si, hal ini dilatar belakangi oleh UMB merupakan institusi pendidikan yang pada dasarnya harus bebas dari asap rokok.

(2)

Kampanye yang dilakukan oleh UMB mempergunakan media internal yaitu media yang digunakan untuk kalangan terbatas dan non komersial serta lazim digunakan dalam aktifitas kampanye. Dan media tersebut tersebar dalam waktu yang bersamaan pada tanggal 27 Mei 2009, media ini meliputi :

a. Printed Material, seperti backdrop, umbul-umbul, banner, mini paper,

poster, spanduk, kaos,stiker dan pin

b. Spoken and visual word, seperti klip kampanye Pencanangan UMB Kampus Bebas Asap Rokok 27 Mei 2009 dan multimedia interaktif.

c. Media Pertemuan, seperti seminar yang diadakan pada tanggal 27 Mei 2009. d. Media publikasi lain seperti Area untuk merokok seperti kantin lantai 1,

atrium sebelah utara, gedung b lantai 1, serta gedung c lantai 1 dan juga media publikasi lain seperti media relations yaitu Duta anti rokok.

Dalam penelitian ini lebih terfokus kepada media berbasis cetak-nya saja karena selain memiliki rentang waktu yang paling panjang, media berbasis cetak ini semestinya mampu memberikan dampak yang lebih luas kepada khalayaknya dalam menyampaikan isi pesan dari kampanye.

Sayangnya, pemanfaatan desain media visualisasi kampanye “Pencanangan UMB Kampus Bebas Asap Rokok Periode 27 Mei 2009 – 31 Desember 2009” ini belum diikuti dengan perancangan desain komunikasi visual yang efektif dan komunikatif, seperti pada gambar 1.1. Dari aspek jangkauan komunikasi dan tampilan desain

(3)

visualisasi terkesan tidak ada focus interest-nya sehingga terlihat tidak ada benang merah antara desain visualisasi media kampanye yang satu dengan desain visualisasi media kampanye yang lainnya.

gambar 1.1. contoh printed material, poster dalam kampanye “Pencanangan UMB Kampus Bebas Asap Rokok Periode 27 Mei 2009 – 31 Desember 2009”

Akibatnya, pada waktu yang bersamaan masyarakat UMB menyaksikan pesan yang berbeda-beda, bahkan penyajian ide dalam kemasan visualisasi cenderung membosankan karena tampilan desain visualisasi media kampanye senantiasa menampilkan teks-teks yang penyajiannya bersifat padat dan berat. Akibatnya kepedulian dan respon warga UMB akan media visualisasi kampanye pencanangan UMB kampus bebas asap rokok dan bahayanya rokok itu sendiri menjadi kurang berarti.

Sehingga fakta yang terjadi di lapangan hingga saat ini seperti pada gambar 1.2 terdapat warga UMB yang merokok disembarang tempat, seperti di koridor kelas bahkan

(4)

secara terang-terangan merokok di antara spanduk ataupun media yang menyatakan bahwa tempat tersebut merupakan kawasan anti rokok. Irmulan Sati SH. M.Si dalam wawancaranya dengan penulis pada tanggal 19 Oktober 2009 mengatakan “….

Sejujurnya saya merasa hopeless dalam kampanye anti rokok ini, salah satunya spanduk saya hilang diambil oleh mahasiswa. Yang namanya spanduk anti rokok itu dibalik untuk dicoret-coret sebagai bahan demo, Bahkan dibawah poster anti rokok itu pun mereka merokok, belum lagi pelanggaran yang mereka lakukan seperti merokok di koridor-koridor kelas bahkan dosennya sendiri pun melakukan itu. Saya sebenernya agak kecewa karena sosialisasi yang kita buat agak lama, biaya yang dikeluarkan juga agak banyak tapi apa yang didapatkan malah saya merasa sia-sia, mungkin media publikasi yang saya buat pun dianggap ‘gak ada, bahkan tidak digubris ….. ”

Gambar 1.2. Pelanggaran yang dilakukan warga UMB

Pada dasarnya dibalik kesuksesan setiap kampanye selalu hadir pada perancangan pesan yang sensitive dan kreatif , ujar Rojers dan Snyder (2002). Perancangan pesan ini umumnya memiliki kepekaan dalam mengidentifikasi karakteristik khalayaknya dan memiliki kreativitas dalam mendesain pesan sesuai ciri-ciri umum khalayak yang

(5)

menjadi sasaran utama. 2 Sedangkan menurut Rogers dan Storey kampanye merupakan serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan dalam kurun waktu tertentu.3

Desain visualisasi media kampanye pada dasarnya mampu memenuhi fungsinya serta memiliki desain visualisasi yang sesuai dengan estetika desain komunikasi visual. Desain Komunikasi Visual memiliki peran yang cukup signifikan dalam membuat media visualisasi serta pesan kampanye sosial dan juga memiliki peran besar dalam keberhasilan sebuah kampanye sosial. Karena Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa pengolahan pesan untuk tujuan sosial atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya.Salah satunya mengenai peningkatan citra dan publikasi program pemerintah.

Sebuah kampanye memerlukan sebuah strategi manajemen kampanye serta strategi komunikasi visual untuk mendesain visualisasi media kampanye berdasarkan estetika desain komunikasi visual. Dalam hal ini penulis membatasi penelitian dalam ruang lingkup desain visualisasi media kampanye berbasis cetak. Hal ini berdasarkan bidang studi yang diemban oleh penulis yaitu komunikasi visual.

4

2

Drs. Antar Venus, M.A., manajemen kampanye, (PT. Simbiosa Rekatama Media, Jakarta 2004), hal 70

3

Ibid, Hal 7

4

Krusrianto, Adi. Hal 30

Sebuah desain visualisasi media kampanye tidak hanya sampai kepada desain yang bagus saja tetapi juga desain yang sifatnya dapat menggugah sasaran pesan.

(6)

Kurang diresponnya kampanye anti rokok di UMB itu dapat terjadi jika materi desain visualisasi kampanye tidak berdasar pada desain visualisasi yang sifatnya dapat menggugah sasaran khalayaknya. Dari sana dapat disimpulkan bahwa aspek desain komunikasi visual menyebabkan desain visualisasi media kampanye “Pencanangan UMB Kampus Bebas Asap Rokok Periode 27 Mei 2009- 31 Desember 2009” yang dimiliki UMB belum dapat direspon oleh sasaran pesan ditinjau dari teori desain mengacu pada good design theory.

Berdasarkan pada masalah yang telah dijabarkan inilah yang membuat penulis tertarik untuk meninjau desain visualisasi media kampanye berbasis cetak

dalam

Pencanangan UMB Kampus Bebas Asap Rokok Periode 27 Mei 2009- 31 Desember 2009” berdasarkan teori desain mengacu pada good design theory.

1.2 Perumusan Masalah

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 75 Tahun 2005 Tentang Kawasan Dilarang Merokok. Universitas Mercu Buana mengadakan kampanye ”Pencanangan UMB Kampus Bebas Asap Rokok Periode 27 Mei 2009 – 31 Desember 2009”. UMB telah menyebarkan media visualisasi sebagai media publikasi yang tersebar secara bersamaan. Sedangkan media visualisasi yang disebarkan belum dapat memenuhi fungsi dan juga belum sesuai dengan estetika desain kumunikasi visual . Sehingga fakta yang terjadi masih terlihat pelanggaran yang dilakukan oleh warga UMB serta media visualisasi yang belum dapat direspon dengan baik oleh sasaran pesan.

(7)

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan maka dirumuskan masalah sebagai berikut : “ bagaimana desain visualisasi media kampanye berbasis cetak dalam kampanye “Pencanangan UMB Kampus Bebas Asap Rokok Periode 27 Mei 2009 – 31 Desember 2009” ditinjau dari teori desain mengacu pada good

design theory ?”

Dalam hal ini peneliti lebih terfokus pada desain visualisasi media kampanye yang dimiliki oleh UMB dalam Kampanye “Pencanangan UMB Kampus Bebas Asap Rokok Periode 27 Mei 2009 – 31 Desember 2009” ditinjau dengan menggunakan teori desain mengacu pada good design theory.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai oleh penulis dalam penelitian ini untuk meninjau Desain Visualisasi Media Kampanye “Pencanangan UMB Kampus Bebas Rokok Periode 27 Mei – 31 Desember 2009” berbasis cetak secara teoritis berdasarkan good design theory.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Akademis

Penulis berharap penelitian ini dapat memberi manfaat bagi pengembangan ilmu komunikasi dan khususnya pembentukan pengaruh masyarakat terhadap penggunaan media publikasi kampanye dalam mengkomunikasikan pesan.

Selain itu dapat memahami, mengembangkan serta dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan dibidang komunikasi khususnya. Komunikasi dari sebuah desain

(8)

visualisasi media publikasi dalam kampanye dan bagaimana mengemasnya agar dapat mengkomunikasikan pesan secara komunikatif sesuai dengan estetika desain komunikasi visual.

1.4.2 Praktis

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi Universitas Mercu Buana dalam menyusun kebijakan yang berkenaan dengan penggunaan desain media publikasi dalam melakukan kampanye maupun kebijakan lain yang akan dilakukan oleh Universitas Mercu Buana.

Gambar

gambar 1.1. contoh printed material, poster dalam kampanye “Pencanangan UMB Kampus Bebas Asap Rokok  Periode 27 Mei 2009 – 31 Desember 2009”
Gambar 1.2. Pelanggaran yang dilakukan warga UMB

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan berdasarkan plot-plot dan diagram bifurkasi sebelumnya pada simulasi ini adalah pengubahan nilai kapasitansi saluran pada shunt capacitance mempengaruhi

(3) KAP atau Cabang KAP yang dikenakan sanksi pembekuan izin, apabila masa pembekuan tersebut telah berakhir dan akan memberikan jasanya kembali, pemimpin atau pemimpin

The following data were collected from all eligible pa- tients’ case records: age, gender, nationality, ethnicity (based on tribal name and area of origin), past or current history

lain-lain sangat membantu dalam analisis jaringan perpipaan sehingga perhitungan yang dilakukan menjadi lebih mudah. Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis sistem

menghubungkan pada pengaturan mode dengan serial port command dan dengan. WIFI232-Tool, software USR-WIFI232-G- Setup v1.10 diatur sesuai dengan “ com port” dan

Urip /2016 tanggal 17 Maret 2016 beserta dokumen pendukungnya, Pada hari ini Kamis tanggal Tujuh Belas bulan Maret tahun Dua Ribu Enam Belas, kami selaku Pokja

bukti dalam penyidikan terhadap anak korban kekerasan psikis oleh orangA.

Visi : " Kecamatan Gunungpati Sebagai Kawasan Wisata Agro yang Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera".. Misi :1.Mewujudkan dan mengembangkan wilayah sebagai kawasan