• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini. Oleh: ENDANG SUMILIH A53B090250

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini. Oleh: ENDANG SUMILIH A53B090250"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

DHARMA BAKTI JETIS KECAMATAN DE

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS KELOMPOK B TK

DHARMA BAKTI JETIS KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh:

ENDANG SUMILIH A53B090250

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B TK

ANGGU

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

PENGESAHAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS KELOMPOK B

TK DHARMA BAKTI JETIS DELANGGU KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Yang dipersiapkan dan disusun oleh : ENDANG SUMILIH

A53B090250

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada hari Senin, Tanggal 05 November 2012

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Dewan Penguji

1. Drs. Djumadi, M.Kes. ( )

2. Dra. Atiqa Sabardila, M.Hum. ( )

3. Drs. H. M. Abdul Choir, S.H. ( )

Surakarta,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dekan,

Drs. H. Sofyan Anif, M.Si. NIK. 547

(3)
(4)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS KELOMPOK B

TK DHARMA BAKTI JETIS DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Endang Sumilih, A53B090250, Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012

115 halaman.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motorik halus anak melalui kegiatan melipat kertas. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar ditentukan oleh guru. Pembelajaran merupakan komponen pendidikan yang melibatkan anak didikdan guru. Proses pembelajaran terdapat interaksi antara guru dan anak didik. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian dilakukan dengan penilaian observasi dan hasil karya anak dalam setiap siklus. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa kondisi awal kemampuan melipat kertas anak kelompok B sebanyak 45%, siklus 1 meningkat menjadi 65%, dan siklus 2 diperoleh hasil maksimal yaitu 85%. Peneliti menyarankan kepada guru taman kanak-kanak hendaknya menggunakan metode-metode kegiatan bervariasi disesuaikan materi sehingga anak tertarik mengikuti kegiatan yang diberikan oleh guru. Bedasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kegiatan melipat kertas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok B TK Dharma Bakti Jetis, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2012/2013.

Kata kunci: hasil peningkatan, kemampuan, motorik halus anak, kegiatan melipat

(5)

Pendahuluan

Pembelajaran merupakan komponen pendidikan, kegiatan tersebut melibatkan anak didik dan guru, proses pembelajaran terdapat interaksi antara guru dan anak. Guru mempunyai peran penting dalam pembelajaran, tugas guru tidak hanya mentransfer pengetahuan, tidak menjadikan anak sebagai objek pembelajaran melainkan subjek pembelajaran, sehingga anak tidak pasif dan dapat mengembangkan pengetahuan sesuai bidang pengembangan yang akan disampaikan kepada anak serta dapat memilih model pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan materi bidang pengembangan.

Proses pembelajaran merupakan hal yang penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan, salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan proses pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif didalam kelas dapat diwujudkan dengan peranan guru, guru sebagai pendidik harus dapat berinteraksi dengan anak didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Kemungkinan kegagalan guru dalam mengadakan interaksi disebabkan pada saat pembelajaran guru kurang dapat mengembangkan silabus yang sebenarnya dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan, model, metode, dan srategi pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi siswa untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran.

Pembelajaran di Taman kanak-kanak bersifat holistic atau menyeluruh. Berdasarkan peraturan materi Pendidikan Nasional No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini meliputi aspek perkembangan, yaitu nilai-nilai agama atau moral, fisik (meliputi motorik kasar, motorik halus, kesehatan fisik), kognitif, bahasa, sosial, emosional, mulok dan pengembangan diri.

Keberhasilan kegiatan belajar mengajar ditentukan oleh kualitas kinerja guru, salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini adalah dengan cara perbaikan proses pembelajaran di Taman kanak-kanak yaitu dengan pengembangan kemampuan dasar yang kegiatannya dipersiapkan untuk meningkatkan kemampuan dan kreatifitas sesuai tahap perkembangan anak. Bidang pengembangan ini adalah dengan cara mengembangkan motorik halus anak melalui kegiatan melipat kertas bentuk “pesawat”, stimulasi, dan bimbingan yang diharapkan akan meningkatkan perkembangan motorik halus anak.

(6)

Keberhasilan kegiatan belajar mengajar untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak dikelompok B TK Dharma Bakti Desa Jetis, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten masih belum optimal. Kegiatan melipat kertas jarang diajarkan kepada anak didik, kegiatan pembelajaran cenderung monoton kurang bervarisi atau lebih memilih kegiatan seperti mencocokan, mewarnai, dan menggambar sehingga anak merasa bosan kemudian siswa mencari kegiatan lain seperti berbicara dengan teman, lari-larian di dalam kelas, bahkan ada anak yang hanya diam saja.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu penelitian tindakan yang permasalahannya muncul di kelas dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan, sehingga sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa permasalahan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) keluar dari rekayasa peneliti. Oleh karena itu perlu adanya bukti dari sekolah sehingga hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan bukan merupakan rekayasa peneliti

Peneliti sebagai guru akan memberikan kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan motorik halus anak, salah satu kegiatan yaitu dengan melipat kertas bentuk “pesawat”, sehubungan dengan latar belakang di atas maka penelitian ini diberi judul “MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS KELOMPOK B TK DHARMA BAKTI JETIS KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK Dharma Bakti yang terletak di Dukuh Jetis, Desa Jetis, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten.

TK Dharma Bakti sudah terakreditasi dengan nilai B dari Badan Akreditasi Nasional dan berstatus SSN (Sekolah Standart Nasional).

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan 4 bulan yaitu pada bulan Agustus sampai dengan bulan November 2012

(7)

3. Jenis dan Strategi Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang meneliti tentang kegiatan melipat kertas untuk meningkatkan motorik halus anak kelompok B TK Dharma Bakti Jetis, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Strategi penelitian adalah suatu rangkaian tahap penelitian dari awal sampai akhir. Tahap-tahap strategi penelitian ini mencakup:

1) Perencanaan tindakan (planning) 2) Pelaksanaan tindakan

3) Pengamatan (Observing) 4) Refleksi (reflecting) Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelompok B TK Dhrma Bakti Jetis, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten yang berjumlah 18 anak yang terdiri 10 anak perempuan dan 8 anak laki-laki. Selain anak subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang juga sebagai pengajar di kelompok B. Sehingga diharapkan dengan adanya penelitian ini guru dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran di TK Dharma Bakti.

Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Penelitian ini berbentuk siklus-siklus yang masing-masing terdiri dari:

1. Perencanaan

a. Penyusunan RKH (Rencana Kegiatan Harian) b. Membuat perangkat penilaian

c. Menyiapkan alat pembelajaran d. Menyiapkan lembar pengamatan 2. Pelaksanaan tindakan

a. Kegiatan awal b. Kegiatan inti c. Istirahat

(8)

3. Pengamatan

Peneliti sebagai guru mengamati setiap anak dimulai dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan pembelajaran akhir serta di setiap akhir pengamatan peneliti membuat hasil pengamatan.

4. Refleksi

Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat pada saat melakukan pengamatan. Apabila terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi.

Jenis Data

Jenis data pada penelitian ini terdiri dari data primer yaitu berasal dari hasil karya anak TK Dhrma Bakti Jetis, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten dan data sekunder yaitu diperoleh dari guru yang lain hasil pengamatan teman sejawat, dan orang tua atau wali murid.

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Observasi

Dalam penelitian ini peneliti secara langsung melakukan penelitian terhadap proses pembelajaran.

2. Pemberian tugas

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan hasil karya anak untuk mengetahui sejauh mana kemampuan motorik halus dalam melipat kertas.

3. Wawancara

Wawancara ini dilakukan setelah melakukan pengamatan pertama terhadap kegiatan proses pembelajaran yang dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan proses pembelajaran. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dan kegiatan

(9)

observasi serta kajian dokumen yang telah dilakukan diidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran di kelas tersebut beserta faktor-faktor penyebabnya.

Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan untuk mencatat atau mendapatkan data yang diperlukan. Pembuatan instrument disusun sebelum peneliti terjun ke lapangan.

Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari classroom action

research yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk

mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut (Kuswaya 2010). Penelitian ini dilakukan oleh guru sebagai peneliti didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar anak menjadi meningkat.

Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah lembar observasi peningkatan kemampuan motorik halus anak. Merupakan lembar yang dibuat penulis selaku peneliti sebagai alat untuk menggambarkan bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Lembar ini digunakan sebagai pedoman untuk melakukan pengamatan guna memperoleh data yang di inginkan. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi kemampuan motorik halus anak dengan metode melipat kertas bentuk pesawat. Prosedur penyusunan dan pengisian lembar observasi adalah sebagai berikut: 1. Menentukan indikator yang akan digunakan untuk mengetahui peningkatan

kemampuan motorik anak dengan metode melipat kertas.

2. Menjabarkan indikator kedalam butir-butir amatan, jabaran butir-butir amatan ini dapat dilihat pada table 1. Butir-butir amatan tersebut meliputi:

a. Lembar Observasi peningkatan motorik halus anak. b. Catatan lapangan

Catatan lapangan atau field notes dibuat oleh pengamat yang melakukan pengamatan/observasi. Catatan ini digunakan untuk mencatat semua kejadian yang terjadi diluar perencanaan atau permasalahan-permasalahan yang muncul pada waktu dilaksanakan kegiatan.

(10)

c. Analisis Data

Analisis data merupakan tehnik yang digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan. Pada penelitian ini digunakan analisis berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran maupun hasil tindakan yang telah dilakukan agar peneliti dapat menentukan tindakan yang akan diambil pada siklus berikutnya.

Analisis data terhadap anak dilakukan beberapa tahap sebagai berikut: a) Menjumlahkan skor yang dicapai anak pada setiap butir amatan.

b) Membuat tabulasi skor observasi peningkatan kemampuan motorik halus anak.

c) Menghitung prosentase peningkatan kemampuan motorik halus anak.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

TK Dharma Bakti berlokasi + 20 Km utara Kota Klaten, tepatnya di Desa Jetis, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. TK Dharma Bakti Jetis di dirikan pada tahun 1967 dengan memiliki luas tanah 325 m2, TK Dharma Bakti Jetis terdiri dari 3 kelas yaitu kelas kelompok bermain (Play Group), Kelompok A (Usia 4-5 tahun), dan Kelompok B (Usia 5-6 tahun).

TK Dharma Bakti berstatus SSN (Sekolah Standar Nasional) dan sudah terakreditasi dengan nilai B dari Badan Akreditasi Nasional, TK Dharma Bakti memiliki lingkungan fisik sekolah yang baik, setiap ruangan tertata rapi, bersih dan memberikan suasana rasa aman dan nyaman untuk anak melakukan kegiatan belajar. TK Dharma Bakti juga memiliki ruang kepala sekolah, ruang guru, perpustakaan, ruang tamu, mushola, tempat parkir sepeda, ruang UKS, ruang administrasi, dapur, dan Gudang.

Hasil pembahasan penelitian menunjukkan bahwa siklus 1 peneliti dalam mengkoordinasi anak masih kurang, sehingga anak masih banyak yang asik bermain dengan teman sebelahnya dan juga penjelasan peneliti belum dapat dipahami oleh anak. Dalam siklus kedua peneliti lebih fokus pada pengkoordinasian anak agar dengan jelas anak dapat menerima penjelasan

(11)

peneliti tentang kegiatan melipat kertas dengan cara memberikan contoh gambar alat transportasi udara pesawat jet.

Berdasarkan proses kegiatan melipat kertas secara keseluruhan dari tindakan siklus 1 sampai siklus 2 yang telah dilaksanakan, hasilnya mengalami perubahan yang positif yaitu meningkatknya kemampuan motorik halus anak dalam kegiatan melipat kertas . Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tindakan penelitian yang dilakukan di kelompok B TK Dharma Bakti Jetis, kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten hasilnya sesuai dengan hasil yang ditargetkan.

1. Refleksi Komponen Kegiatan

a. Apakah kegiatan yang telah saya lakukan sesuai dengan indikator yang saya tentukan?

Ya

Hal ini terjadi karena :

Dalam pemilihan kegiatan disesuaikan dengan indikator yang harus di kembangkan pada anak usia dini (AUD).

b. Apakah materi yang telah saya sajikan sesuai dengan tingkat perkembangan anak?

Ya

Hal ini terjadi karena :

Sebelum menentukan tema, saya telah membaca buku program tahunan.

c. Apakah media pembelajaran sesuai dengan indikator yang telah di tentukan?

Ya

Hal ini terjadi karena :

Sesuai dengan metode pembelajaran anak.

d. Bagaiman reaksi anak terhadap metode pembelajaran yang saya gunakan?

Semangat dan antusias.

e. Apakah alat penilaian yang saya gunakan sesuai dengan tingkat perkembangan anak?

Ya

(12)

Dalam menentukan alat penilaian telah di sesuaikan dengan karakteristik anak dan jenis kegiatan perkembangan pada anak usia dini

2. Refleksi Proses Kegiatan

a. Apakah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan RKH yang saya susun?

Ya

Hal ini terjadi karena:

Sebelum melaksanakan KBM (kegiatan belajar mengajar) melalui RKH dulu dan memahami isi RKH itu.

b. Apakah kelemahan- kelemahan saya dalam melaksanakan kegiatan (penguasan materi, penggunaan media dan sumber belajar, penggunaan metode pembelajaran, penataan kegiatan, pengelolaan kelas, komonikasi dan pendekatan terhadap anak, penggunaan waktu, serta penilaian proses dan hasil belajar?

- Media pembelajaran yang kurang menarik, yaitu mewarnai gambar dengan crayon belum terbiasa.

c. Apa saja penyebab kelemahan saya tersebut? Terbatasnya media yang tersedia di sekolah. d. Bagaimana memperbaiki kelemahan saya tersebut?

Menggunakan media yang lain yang lebih menarik

e. Apakah kekuatan saya dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pengembangan?

Ingin Mengembangkan potensi anak, Khususnya mewarnai gambar.

f. Apa Penyebab kekuatan saya dalam merancang kegiatan?

Mengingat pentingnya kreativitas bagi anak usia dini

g. Apa penyebab kekuatan saya dalam melaksanakan kegiatan?

Mengingat pentingnya pengembangan bagi anak usia dini di semua aspek perkembangan.

h. Hal- hal unik (positif dan negatif) apa yang terjadi dalam kegiatan yang saya lakukan?

Ada seorang anak yang tidak mau mewarnai, dia diam duduk di kursi kepala nya di letakan di meja, anak tersebut lapar dan tidak enak badan.

(13)

i. Apkah saya mempunyai alasan yang dapat di pertanggung jawabkan dalam pengambilan keputusan dan tindakan mengajar yang saya lakukan? Jika Ya, alasan saya adalah :

Ya, karena di beri amanat oleh orang tua dan tuntutan masyarakat

j. Bagaimana reaksi anak terhadap pengelolaan kelas yang saya lakukan? (perlakuan saya terhadap anak, cara saya mengatasi masalah, memotivasi anak, dan sebagainya).

Anak antusias.

k. Apakah anak dapat menangkap penjelasan yang saya berikan ( misalnya anak dapat menjawab pertanyaan yang saya berikan, melaksanakan tugas dengan tepat?)

Hal ini terjadi karena :

Ya, karena penyampaiannya cukup jelas, anak mudah menjawab.

l. Bagaimana reaksi anak terhadap penilaian yang saya berikan?

Anak senang dan semangat.

m. Apakah penilaian yang saya berikan sesuai dengan indikator yang saya tetapkan?

Ya

Hal ini terjadi karena :

Sebelum menilai sudah menentukan alat penilaian yang sesuai dengan bidang pengembangan, sedangkan kegiatannya disesuaikan dengan indikator.

n. Apakah anak telah mencapai indikator kemampuan yang telah di tetapkan?

Ya

Hal ini terjadi karena :

Sesuai dengan tingkat kompetensi anak.

o. Apakah saya telah dapat mengatur dan memanfaatkan waktu kegiatan dengan baik?

Ya

(14)

Telah terencananya sesuai RKH; pembukuan +30 menit, kegiatan inti +60 menit, istirahat +30 menit, dan penutup +30.

p. Apakah kegiatan penutup yang saya lakukan dapat meningkatkan penguasaan anak terhadap materi yang saya sampaikan?

Ya

Hal ini terjadi karena :

Pada kegiatan akhir di isi mengulas kegiatan yang telah dilaksanakan pada hari itu, kemudian berdo’a dan mengucapkan salam pulang.

Penutup

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian yang dilakukan adalah bahwa: Kegiatan melipat kertas dapat meningkatkan motorik halus anak kelompok B TK Dharma Bakti Jetis, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten dengan prosentase ketuntasan siklus 1 kemampuan anak melipat kertas mencapai 65%, kemudian dilanjutkan siklus 2 kemapuan anak melipat kertas meningkat menjadi 85%. Peningkatan ini sesuai dengan apa yang direncanakan peneliti.

Penelitian ini memperoleh hasil peningkatan yang sangat memuaskan dan memenuhi standar yang ditetapkan dalam kurikulum sekolah. Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti menyarankan kepada guru Taman Kanak-kanak hendaknya menggunakan metode-metode kegiatan yang bervariasi disesuaikan dengan materi sehingga anak tidak merasa bosan dan tertarik mengikuti kegiatan yang diberikan oleh guru. Guru hendaknya memberikan penghargaan seperti sanjungan hal ini bertujuan agar anak termotivasi melaksanakan kegiatan yang diberikan oleh guru.

(15)

Daftar Pustaka

Anonim. 1983. Pedoman Guru Ungkapan Kreatif di Taman Kanak-kanak, Jakarta;Depdikbud

Dwi Ningtyas, Maulida. 2012. “Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus melalui Kolase Berbahan Alam Pada Anak Kelompok B di TK Muslimat NU Khadijah Nganjuk”. [Online] Tersedia; http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/KSDP/article/view/19540 [10 Oktober 2012]

Dwi, Junita. 2010. Perkembangan Fisik Motorik dan Bahasa, Surakarta; Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Eliyati. 2008. Media dan Sumber Belajar, Jakarta; Universitas Terbuka

Handayani, Putri. 2010. Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak melalui Metode Melipat Kertas (Origami) Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi II Trasan Juwiring Klaten, Surakarta; Universitas Terbuka

Kuswaya. 2010. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta; Universitas Terbuka

Maleong, L.J. 1994. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Pamadhi, Hajar dkk. 2008. Seni Keterampilan Anak, Jakarta ; Universitas Terbuka Pramesty, Dyah Ageng. 2012. “Penerapan Melipat, Menggunting, Menempel (3M)

Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Kelompok B1 Di TK Negeri Pembina 2 Kecamatan Blimbing Kota Malang”. [Online]

Tersedia; http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/KSDP/article/view/18716 [10

Oktober 2012]

Solehuddin. 2009. Pembaharuan Pendidikan, Jakarta; Universitas Terbuka

Sudono. 1995. Kegiatan Bermain Menggunakan Ragam Bentuk Geometri, Jakarta ; Universitas Terbuka

(16)

Susmita Sari, Eva. 2011. “Meningkatkan Motorik Halus Anak melalui Metode Meronce Pada Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Unit Kecamatan Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. [Online] Tersedia;

http://library.unib.ac.id/koleksi/EVA%20SUSMITA%20SARI.pdf [10 Oktober 2012]

Winarni, Isti. 2011. “Upaya Meningkatkan Motorik Halus Anak Kelompok B melalui Kegiatan Seni Melipat Kertas Di Tk Pertiwi 12 Gadingsari Sanden Bantul Tahun Pelajaran 2010/2011”. [Online] Tersedia; http://eprints.uny.ac.id/5846/ [10 Oktober 2012]

Yunita. 2001. Perkembangan Motorik Anak, Surakarta; Universitas Muhammadiyah Surakarta

Referensi

Dokumen terkait

Telah dilakukan penelitian efek ekstrak sambiloto (Andrographis paniculata Nees) pada ekspresi telomerase terhadap kanker payudara tikus betina (Sprague dawley) yang

Gumawa ng tula tungkol sa sarili mong karanasan ng epekto nang wasto at hindi wastong pamamahala ng emosyon sa iyong sarili at pakikipagkapwa.. I-post ito sa iyong

Penelitian ini menggunakan sampel penelitian perusahaan sektor property dan real estate yang listing di BEI. Fenomena yang ada pada perusahaan property dan real estate

Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisa terjadinya migrasi Malaysia khususnya migrasi profesional pada masa pemerintahan Najib Tun Razak serta kebijakan yang

Dari beberapa model pengelolaan aset wakaf di Yayasan Sabilillah tersebut maka Yayasan Sabilillah telah berhasil dalam melakukan pemanfaatan harta wakaf yang

Memilih titik ukur yang tepat, sebaiknya mengukur di tempat yang sama.Untuk pasien yang pertama kali diukur maka pengukuran dilakukan di kedua belah tangan, kemudian merujuk

Dalam mu’jam ini, ia mengenalkan penemuan barunya dalam memahami konstruksi dasar verba dalam bahasa Arab, yaitu dengan mengembalikan setiap kata kepada satu atau beberapa makna

Data dalam penelitian ini adalah tuturan bahasa Jawa yang digunakan oleh masyarakat di desa Klinggen dan Baran Kulon Kelurahan Guwokajen Kecamatan Sawit Kabupaten