• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Status Gizi Dengan Gangguan Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan Status Gizi Dengan Gangguan Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. BAB 6 PEMBAHASAN. Pada Bab ini akan dilakukan pembahasan tentang rangkuman dari hasil analisis pada total 6 artikel. Hasil analisis yang didapat berupa status gizi yang secara signifikan menjadi penyebab gangguan siklus menstruasi pada artikel. 6.1 Karakteristik dari literatur yang dimasukkan 6.1.1. Gambaran Sosio-Demografi Hasil Jurnal Dari hasil pengkajian terhadap enam literatur didapatkan beberapa gambaran. sosiodemografi berupa sebaran wilayah, usia, usia menarche, pendidikan dan kondisi ekonomi. Total partisipan yang terlibat dalam penelitian-penelitian tersebut sebanyak 1.908 partisipan. Sebaran wilayah tempat penelitian dari enam artikel yang direview menunjukkan bahwa literatur yang didapakan cukup tersebar dari berbagai benua. Apabila dibagi berdasarkan kontinen, terdapat tiga literatur penelitian di benua Asia yaitu India dan Pakistan (Thakur et al., 2020; Samanta et al., 2019; Dars et al., 2014) , satu literatur penelitian di benua Amerika yaitu Amerika Serikat (Morrison et al., 2011) dan dua literatur penelitian di benua Afrika yaitu Mesir (Hossam et al., 2016; Adella et al., 2015). Usia partisipan dalam penelitian ini rata-rata berkisar min-maks (13,14-16,8) tahun (Thakur et al., 2020; Samanta et al., 2019; Dars et al., 2014; Adella et al., 2015; Hossam et al., 2016). Periode ini sangat penting karena ini adalah tahun-tahun formatif dalam kehidupan individu ketika perkembangan fisik, endokrin dan 50. SKRIPSI. HUBUNGAN STATUS GIZI.... NURUL HIKMA.

(2) IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. 51. fisiologis utama terjadi dalam hal mencapaian menarche dan timbulnya menstruasi (Kaczmarek, 2011; Kanotra et al. 2013). Masalah menstruasi yaitu penyimpangan siklus menstruasi (durasi atau panjang), hiper atau hipomenorea, poli atau oligomenorea, dismenorea, amenorea, menoragia dan sindrom pramenstruasi (Thapa et al., 2015). Dalam penelitian Karout et al., 2012 mendapatkan bahwa delapan belas juta wanita berusia 30-55 tahun menganggap perdarahan menstruasi mereka berlebihan. Usia menarche partisipan dalam penelitian ini rata-rata berkisar min-maks (12,92-13,45) tahun (Thakur et al., 2020; Samanta et al., 2019; Dars et al., 2014; Adella et al., 2015; John et al., 2011). Dalam penelitian Rupa et al. (2013) menyebutkan bahwa usia onset menarche umumnya antara 11-15 tahun. Variasi yang sedikit pada usia menarche dapat terjadi sesuai dengan status gizi, pola keturunan dan perbedaan iklim. Hal ini dikarenakan ketika menarche, ada perubahan mendadak dalam tubuh dan terjadinya masalah menstruasi pada anak perempuan (Lakkawar et al., 2014). Beberapa penelitian menyatakan bahwa usia menarche menjadi faktor yang memengaruhi siklus menstruasi (Thakur et al., 2020; Witkos dan Wrobel, 2019; Samanta et al., 2019; Adella et al., 2015; Singh et al., 2019). Tingkat pendidikan partisipan pada penelitian ini memiliki tingkat pendidikan menengah dan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi (Tahkur et al., 2020). Hal ini dapat terjadi karena remaja wanita tidak memiliki pemahaman tentang pola menstruasi dan faktor-faktor yang dikaitkan dengan gangguan menstruasi seperti usia, kegiatan dan indeks mass tubuh untuk meningkatkan pemahaman mereka mengenai manajemen yang tepat untuk. SKRIPSI. HUBUNGAN STATUS GIZI.... NURUL HIKMA.

(3) IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. 52. ketidakteraturan masalah menstruasi (Lu Z, 2006). Beberapa penelitian menyatakan bahwa tingkat pendidikan menjadi faktor yang memengaruhi siklus menstruasi (Thakur et al., 2020; Adella et al., 2015; Dars et al., 2014). Status ekonomi partisipan pada penelitian ini mempunyai status ekonomi menengah kebawah dengan pendapatan 2000-7000 Rupe (Dars et al., 2014). Status ekonomi tersebut menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi gangguan siklus menstruasi (Thakur et al., 2020; Samanta et al., 2019; Adella et al., 2015; Dars et al., 2014). Hal ini dapat terjadi karena remaja wanita dengan status ekonomi yang tinggi memiliki asupan makanan lebih banyak dan lebih sering memperkirakan status berat badan mereka dengan benar daripada remaja dengan status ekonomi rendah (Dars et al., 2014; Wronka et al., 2013). Menurut penelitian yang dilakukan di antara orang Selanda Baru, status ekonomi rendah dikaitkan dengan berat badan yang terlalu rendah (Wronka et al., 2013). 6.2 Inteprtasi dan Diskusi Hasil Berikut merupakan rangkuman interpretasi penulis terhadap hasil analisis jurnal yang sudah dilakukan 6.2.1. Hubungan IMT dengan Gangguan Siklus Menstruasi Analisis hubungan status gizi dengan gangguan siklus menstruasi. diperoleh dari lima literatur yang menyatakan bahwa IMT dengan rata-rata 18,437,8 berhubungan secara signifikan terhadap gangguan siklus menstruasi (Thakur et al., 2020; Dars et al., 2014; Morrison et al., 2011; Adella et al., 2015; Hossam et al., 2016).. SKRIPSI. HUBUNGAN STATUS GIZI.... NURUL HIKMA.

(4) IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. 53. Thakur, et al. (2020) menunjukkan bahwa IMT dengan rata-rata 18,40 mempunyai hubungan dengan gangguan siklus menstruasi. Hal ini disebabkan karena keseimbangan energi negatif akan menyebabkan tingkat estradiol yang rendah dan oleh karena itu menyebabkan gangguan dalam panjang siklus menstruasi (Kirchengast dan Huber, 2004; Miller et al., 2004; Ziomkiewicz et al., 2008). Penelitian yang dilakukan oleh Mohite et al. (2013) menyatakan bahwa ada hubungan antara status nutrisi remaja wanita menurut IMT dengan oligomenore, polymenore dan hipomenore. Serta tidak ada hubungan antara IMT dengan metrorrhagia, menorrhagia dan amenore sekunder. Dars et al. (2014) mendapatkan bahwa IMT remaja dengan rata-rata 19,65 memiliki siklus menstruasi yang jarang (oligomenore). Hal ini disebabkan karena zat gizi yang kurang dapat menyebabkan gangguan dalam koordinasi hipotalamus, hipofisis anterior, dan ovarium dalam siklus menstruasi terganggu (Rachmawati, 2014; Arum, 2015). Dalam penelitian lain menunjukkan bahwa adanya korelasi signifikan yang kuat antara indeks massa tubuh dengan lama menstruasi (Gharakhanlou et al., 2011; Katzmarzyk et al., 2015; Nwankwo et al., 2018). Morrison et al. (2011) mendapatkan bahwa IMT dengan min-maks (22,237,8) dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi oligomenore. Hal ini disebabkan karena obesitas dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi melalui jaringan adiposa yang secara aktif mempengaruhi rasio hormon estrogen dan androgen. Dalam penelitian lain menunjukkan bahwa nilai rata-rata hampir dari semua indeks antropometri meningkat dengan kategori obesitas. Obesitas dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi seperti, oligomenore dan akumulasi lemak sentral mempunyai peran langsung dalam perubahan pada. SKRIPSI. HUBUNGAN STATUS GIZI.... NURUL HIKMA.

(5) IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. 54. siklus menstruasi (Pergola et al., 2009). Dalam penelitian lain, sebanyak 33,33% wanita dengan obesitas dan kelebihan berat badan. Wanita dengan kategori obesitas dan kelebihan berat badan secara teratur menunjukkan bahwa BMI merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi yang tidak teratur (Jena et al., 2016). Abdella et al. (2015) mendapatkan bahwa IMT dengan rata-rata 25,2 memiliki hubungan yang signifikan dengan gangguan siklus menstruasi. Hal ini disebabkan karena gangguan kerja poros hipotalamus, hipofisis, dan ovarium yang berhubungan dengan status gizi (Noviandri, 2016; Yani, 2016). Penelitian yang dilakukan oleh Samir et al. (2013) mendukung pendapat sebelumnya bahwa ada hubungan antara indeks massa tubuh dan siklus menstruasi interval pendek dan panjang (P=0,0001). variasi untuk interval antara siklus sebagai jenis ketidakteraturan menstruasi yaitu lebih pendek <21 hari dan lebih panjang >35 hari. Hossam et al. (2016) menyatakan bahwa IMT dengan rata-rata 25,1 mempunyai siklus yang tidak teratur. Hal ini disebabkan karena seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan bahan kimia dalam proses pembuatan makanan semakin marak. Penggunaaan hormon dalam perkembangbiakan hewan ternak akan mempengaruhi pertumbuhan para wanita (Saliha, 2010). Berat badan dan perubahan berat badan mempengaruhi fungsi menstruasi. Dalam penelitian lain yang dilakukan di India, selama satu tahun. Mendapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara IMT dan siklus menstruasi yang tidak teratur (Deshpande et al., 2013).. SKRIPSI. HUBUNGAN STATUS GIZI.... NURUL HIKMA.

(6) IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. 55. 6.2.2. Hubungan Persentase Lemak Tubuh dengan Gangguan Siklus Menstruasi Analisis hubungan persentase lemak tubuh dengan gangguan siklus. menstruasi diperoleh dari dua literatur yang menyatakan bahwa persentase lemak tubuh dengan rata-rata 12,80-34,80 berhubungan secara signifikan terhadap gangguan siklus menstruasi. Thakur, et al. (2020) menunjukkan bahwa persentase lemak tubuh dengan min-maks (12,80-34,80) mempunyai hubungan dengan gangguan siklus menstruasi. Persentase lemak tubuh yang rendah pada remaja Oraon dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi. Hal ini disebabkan karena persentase lemak tubuh yang rendah berpotensi menyebabkan gangguan hormon, yang mengarah pada siklus menstruasi yang lebih lama, periode yang tidak teratur, periode yang menyakitkan dan bahkan penghentian siklus (Tena-Sempere, 2014; Randhawa et al., 2016; Sheryl, 2017). Studi di India yang dilakukan oleh Deshpande et al. (2013) dengan periode selama satu tahun, para peneliti melaporkan bahwa persentase lemak yang lebih tinggi (31-34%) dikaitkan dengan sejumlah besar perempuan dengan siklus menstruasi yang tidak teratur (89,13%). Para peneliti yang sama juga melihat korelasi yang signifikan antara siklus tidak teratur dan BMI obesitas, dan antara persentase lemak tubuh yang sangat tinggi (obesitas) dan sangat rendah. Samanta et al. (2019) mendapatkan bahwa nilai minimal-maksimal persentase lemak tubuh berkisar 24,33-27,36 mempunyai hubungan dengan gangguan siklus menstruasi. Hal ini disebabkan karena penyimpanan lemak tubuh yang tinggi karena asupan lemak makanan dalam jumlah yang lebih tinggi dapat. SKRIPSI. HUBUNGAN STATUS GIZI.... NURUL HIKMA.

(7) IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. 56. menurunkan ekskresi metabolit progeson urin dan mengurangi serum dan kadar hormon LH. Ini selanjutnya dapat mempengaruhi fungsi normal ovarium, oosit, dan corpus luteum yang mengarah ke siklus yang dilewati (Kuokkanen, 2016). Dalam penelitian lain menemukan bahwa persentase lemak tubuh berhubungan signifikan dengan ketidakteraturan siklus menstruasi (Kirchengast dan Huber, 2004; Miller et al., 2004; Ziomkiewicz et al., 2008).. 6.3 Keterbatasan Penelitian Pada saat selama penelitian studi literatur dilakukan, terdapat beberapa keterbatasan yang tidak bisa dihindari yaitu jurnal yang membahas tentang gangguan siklus menstruasi yang ditemukan sangat banyak namun hanya beberapa jurnal yang variabelnya spesifik terhadap konsep status gizi dengan gangguan siklus menstruasi, pada tahapan analisa data terdapat hambatan dikarenakan jurnal yang diakses adalah jurnal internasional dengan bahasa inggris. Sehingga interpretasi analisis terhadap jurnal dapat memicu kekeliruan dalam pengambilan kesimpulan.. SKRIPSI. HUBUNGAN STATUS GIZI.... NURUL HIKMA.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan, lebih luas lagi peserta didik diajak menjadi berani untuk

Dalam laporan ini dibahas tentang desain dan pembuatan cetakan souvenir khas kota Palembang, cetakan permanen ini dimaksudkan untuk memperbaiki cara masyarakat Palembang

Atap dan plafond) dan Pemasangan Dinding Aluminium Composite Panel Lokasi : Jalan Sutomo No.2 Tebing Tinggi1. Tahun Anggaran :

CHECKLIST DOKUMEN PENAWARAN (DATA ADMINISTRASI, TEKNIS DAN HARGA PENAWARAN) PEKERJAAN RENOVASI GEDUNG MIDDLE DAN BACK OFFICE (RENOVASI ATAP DAN

Barangsiapa sengaja berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang bertentangan dengan suatu hukuman tambahan sebagai tercantum dalam pasal 7 ayat 1 sub a, b atau e, dengan suatu

5) Memformulasikan Tujuan: Setelah menganalisis hasil-hasil identifikasi kebutuhan dan permasalahan yang ada, langkah selanjutnya adalah merumuskan tujuan yang disepakati bersama

KONON / BUKIT YANG DIPERCAYA SEBAGAI GUNUNG MERAPI PURBA INI / WISATAWAN DAPAT MELIHAT PANORAMA SEJAUH MATA MEMANDANG / APA YANG ADA DI BAWAHNYA ///..