• Tidak ada hasil yang ditemukan

WEEKLY REPORT 18 November 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WEEKLY REPORT 18 November 2013"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

        

 

               

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Pekan ini IHSG akan menguji level support di 4300, sinyalemen menjadi negatif jika berhasil tembus dibawah level tersebut. Diperkirakan indeks berpeluang akan untuk menutup gap di level 4191. Masih ada harapan terjadi peluang up reversal jika IHSG, mampu kembali bertahan di atas level tersebut. Indeks berpeluang menguji resistance level di 4492..

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4335.448 -31.923 4,482.17 4,285.081

LQ-45 722.074 -6.828 981.513 2,421.917

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Pada perdagangan pekan lalu, rumor tentang pemotongan stimulus AS kembali mendominasi sentimen pasar global dan regional, termasuk IHSG. Pada awal minggu kemarin muncul sentimen negatif setelah data ekonomi AS menunjukan keadaan yang lebih baik dari perkiraan sebelumnya. Data AS tersebut ditambah penyataan dari Presiden the Fed Atlanta, Dennis Lockhart yang merasa stimulus harus segera dihentikan, menekan indeks global dan regional. Namun, sentimen positif muncul ketika ada signal dari Jenet Yellen untuk mempertahankan stimulus setidaknya sampai ekonomi dan pasar tenaga kerja AS pulih secara signifikan. Pernyataan tersebut dikemukan Yellen dalam uji kelayakan untuk menjadi pemimpin the Fed yang baru di depan komite senat perbankan AS. Sementara itu, sentimen dari dalam negeri yang ikut mempengaruhi pergerakan IHSG datang dari keputusan Bank Indonesia untuk menaikan suku bunga acuan menjadi 7.5%. Keputusan tersebut diambil BI sebagai upaya untuk mengendalikan defisit neraca berjalan Indonesia dan laju inflasi. Pada pekan lalu, Indonesia juga merilis data defisit neraca berjalan (current account) untuk periode 3Q13 yang mengecil menjadi USD 8,45 miliar (3,8% dari GDP) dibandingkan defisit pada periode 2Q13 sebesar USD 9,95 miliar (4,4% dari GDP). Dari regional, sentimen negatif datang dari China mengenai hasi rapat plenum. Hasil rapat yang tidak menjabarkan secara detil mengenai kebijakan ekonomi untuk masa mendatang menimbulkan ketidakpastian dan kekhawatiran bagi investor. Hasil rapat tersebut hanya menekankan peningkatan peran pasar dalam ekonomi nasional. Dari Jepang, dilaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Jepang di 3Q13 melambat dibandingkan kuartal sebelumnya. Di 3Q13 ekonomi Jepang berkembang sebesar 0,5% QoQ dibandingkan 0,9% QoQ. Hasil ini memperkuat indikasi bahwa Bank of Japan akan menambah stimulus moneter di negara tersebut utuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Sentimen negatif muncul dari kawasan Eropa setelah rilis data mengenai perlambatan ekonomi di kawasan tersebut. Jerman, mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 0.3% QoQ di 3Q13, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan sebesar 0.7% QoQ di 2Q13. Sementara itu Perancis dan Italia justru mengalami kontraksi ekonomi sebesar 0,1% QoQ. Sentimen-sentimen inilah yang mempengaruhi pergerakan IHSG yang ditutup di level 4.335,44 pada akhir pekan lalu.

Menteri Keuangan Chatib Basri menyampaikan bahwa realisasi APBN-P tahun 2013 sampai dengan 11 November 2013 mencatatkan defisit Rp226,9 triliun. Realisasi belanja negara pada periode yang sama mencapai Rp1.658,9 triliun atau 96,10% dari target APBN-P 2013 yaitu sebesar Rp1.726,2 triliun. Sementara realisasi pendapatan negara mencapai Rp1.432 triliun atau setara dengan 95,34% dari target APBN-P 2013 yaitu sebesar Rp1.502 triliun. Defisit sesuai dengan diperkirakan sebelumnya yaitu 2,3%-2,4% dari PDB. Pada APBN 2014, pemerintah memperkirakan defisit anggaran sebesar 1,69% dari PDB. Sementara itu, data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mengalami defisit yang relatif sama dengan triwulan sebelumnya. Meskipun pada triwulan III 2013 terjadi perbaikan pada kinerja transaksi berjalan, namun berkurangnya surplus transaksi modal dan finansial pada periode yang sama menyebabkan defisit NPI pada triwulan III 2013 tercatat sebesar USD 2,6 miliar.. Angka ini relatif sama dengan defisit pada triwulan sebelumnya sebesar USD 2,5 miliar. Isu tapering bukan hanya menjadi perhatian pelaku ekonomi AS tetapi sudah menjadi perhatian otoritas moneter Indonesia. Karena hal ini telah memicu ketidakpastian terhadap perekonomian Indonesia di 2013. Untuk mengantisipasi dampaknya bagi, secara keseluruhan arah kebijakan BI diimplementasikan melalui kolaborasi antara kebijakan di bidang moneter, makroprudensial dan sistem pembayaran. Mempertimbangkan segala tantangan yang dihadapi oleh BI dan pemerintah, maka perekonomian 2014 diperkirakan masih dalam tahap konsolidasi. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan membaik dalam kisaran 5,8-6,2%. Dari sisi harga, inflasi diperkirakan pada kisaran target 4,5% (±1%) dan pertumbuhan kredit pada kisaran 15-17%. Pernyataan Yellen dalam testimony untuk nominasinya yang di dengar dihadapan Komite Senat Perbankan akan melanjutkan stimulus, sementara ini bisa memberikan kepercayaan bagi pelaku pasar global. Yellen diprediksi akan mendapatkan restu dari Senat AS untuk menjadi Ketua Fed berikutnya menggantikan Bernanke pada akhir Januari 2014. Yellen telah memberikan sebuah kesan bahwa pemotongan QE akan dilaksanakan lebih lambat dari perkiraan. Dari Jepang pelaku pasar akan menantikan pertemuan Bank Sentral yang berlangsung minggu ini. Variasi sentimen baik internal mapun dari eksternal tersebut di atas, diperkirakan akan mendukung IHSG untuk bergerak mixed dalam pekan ini dengan kecenderungan menguat.

WEEKLY REPORT

18 November 2013

• ICBP melalui anak usaha kerjasama dengan Grup Tirta Bahagia • PGAS segera tandatangani PJBG FSRU Lampung

• HRUM turunkan capex 2014 menjadi USD 10 juta • BUMI tetap berutang ke CIC

• RAJA akan bangun jaringan pipa gas di daerah Jawa Timur. • RAJA targetkan pendapatan USD 222,7 juta tahun 2014 • RAJA tahun depan akan memperluas sektor hulu industri migas • RAJA investasi USD 160 juta

• MYOH ulur akuisisi tambang batu bara

• AALI hingga Oktober produksi CPO naik 4,5% YoY • Yield TBS AALI hingga Oktober 2013 turun 10,2% • Belanja modal SMGR 2014 meningkat 66%-100%

• SMGR realisasi capex hingga September 2013 Rp2,5 triliun • SMBR kaji pembangunan dua pabrik

• BKSL akan bentuk perusahaan patungan dengan investor Jepang • ELTY raih laba bersih Rp 757,55 miliar per September 2013 • APLN sulit raih target penjualan

• MYRX akan melakukan rights issue • TELE tingkatkan penjualan handset

• GIAA berencana tambah 250 pesawat terbang hingga tahun 2015 • Sido Muncul tawarkan 1,5 miliar saham IPO

(2)

         

               

 

 

18 November 2013

18 November 2013

Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) pada 15 November 2013 melalui anak usahanya yaitu PT Tirta Makmur Perkasa (TMP) dan PT Tirta Sukses Perkasa (TSP) telah menandatangani conditional sale and purchase of assets agreement dengan 22 perusahaan yang tergabung

dalam kelompok usaha Grup Tirta Bahagia yang bergerak di bidang

industri air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merek dagang CLUB. Perjanjian ini dilaksanakan sehubungan dengan rencana pembelian aset yang terkait dengan manufaktur, pemasaran dan distribusi serta kemasan produk AMDK. Aset yang akan diambil alih antara lain meliputi tanah, bangunan, mesin, kendaraan, furnitur & fixture, inventory serta merek dagang. Nilai transaksi sekitar Rp 2,2 triliun dan akan dibiayai dari dana internal dan pinjaman bank. Transaksi kemungkinan dapat selesai selambat-lambatnya pada akhir kuartal I 2014. TMP dan TSP merupakan entitas patungan antara

antara PT Multi Bahagia dengan PT Asahi Indofood Beverage Makmur

(AIBM) dan PT Indofood Asahi Sukses Beverage (IASB) yang

merupakan entitas patungan antara Asahi Group Holdings Southest

Asia Pte Ltd dan ICBP.

Perusahaan Gas Negara (PGAS) menargetkan penandatanganan perjanjian jual beli gas (PJBG) pasokan gas untuk unit penampungan dan regasifikasi (floating storage and regasification unit/FSRU) Lampung bisa ditandatangani akhir tahun ini. FSRU Lampung memiliki kapasitas 2 juta ton per tahun atau setara dengan 240 mmscfd. FSRU ini ditargetkan mulai beroperasi pada Juli 2014.

Harum Energy (HRUM) berencana menurunkan anggaran belanja modal pada 2014 menjadi USD 10 juta dibandingkan tahun ini USD 15 juta. Penurunan tersebut seiring masih belum membaiknya harga jual batubara pada tahun depan. Anggaran tersebut akan digunakan untuk biaya perawatan dan infrastruktur. Tahun depan, perseroan menargetkan total produksi 12 juta ton.

Bumi Resources (BUMI) tetap terbebani utang kepada China Investment Corporation (CIC) senilai US$430 juta kendati rencana pelunasan utang US$1,357 juta terealisasi. BUMI berencana mengembalikan pinjaman senilai US$1,357 juta lewat penukaran saham ke anak usaha dan rughst issue.

Rukun Rahardja (RAJA) menganggarkan dana investasi sevesar USD 30 juta atau sekitar Rp 300 miliar guna membangun jaringan pipa gas di daerah Jawa Timur.

Rukun Rahardja (RAJA) optimis mampu mencatakan pendapatan sekitar USD 222,7 juta pada tahun 2014 atau naik 61,4% YoY dari target pendaptan tahun 2013 sebesar USD 137,9 juta. Pertumbuhan pendapatan tahun 2014 akan didukung oleh peningkatan kebutuhan industri gas tahun 2014, kenaikan harga jual gas dan adanya penambahan pasokan gas 5 mmscfd yang saat ini sedang menunggu surat persetujuan SKK Migas. Laba tahun 2014 diproyeksikan meningkat 33% YoY menjdai USD 7,4 juta dari target tahun 2013 sebsar USD 5,5 juta.

Rukun Rahardja (RAJA) pada tahun 2014 akan memperluas portofolionya dalam sektor hulu industri minyak dan gas bumi guna memperkuat kegiatan usaha utama perseroan dalam perdagangan gas dengan cara mendapatkan lapangan minyak dan gas bumi potensial.

Rukun Raharja (RAJA) menyiapkan dana investasi sekitar USD 160 juta pada 2013-2014. Dana tersebut akan digunakan untuk belanja modal dan ekspansi perseroan. RAJA mempersiapkan sekitar USD 100 juta untuk akuisisi perusahaan pemegang konsesi blok gas di Jawa Timur. Akuisisi tersebut menandakan ekspansi baru perseroan ke sektor hulu tambang gas. Perseroan juga menganggarkan belanja modal USD 60 juta pada 2013-2014. Rencananya, dana capex sebesar USD 30 juta digunakan untuk aksi korporasi, sedangkan sisanya digunakan untuk modal kerja.

Samindo Resources (MYOH) mengulur rencana akuisisi konsesi tambang batu baru yang awalnya ditargetkan selesai tahun ini. Perseroan belum bisa menentukan waktu akuisisi tambang batu bara di Kalimantan Timur karena harga batu bara speanjang tahun ini masih lemah.

Astra Agro Lestari (AALI) hingga Oktober 2013 mencatat peningkatan produksi CPO sebesar 4,5% YoY atau mencapai 1,24 juta ton dibanding produksi CPO pada periode yang sama 2012 sebesar 1,18 juta ton. Produksi CPO perseroan di bulan Oktober 2013 mencapai 153.115 ton. Sedang produksi kernel perseroan meningkat sebesar 1,6% YoY menjadi 263.848 ton.

Astra Agro Lestari (AALI) sepanjang Januari-Oktober 2013 mencatat penurunan rerata imbal hasil (yield) produksi tandan buah segar kelapa sawit sebesar 10,2%. Hingga akhir bulan lalu, yield TBS AALI hanya mencapai 17,06 ton per ha, turun dibandingkan dengan 18,99 ton per ha pada periode yang sama tahun lalu. Produksi TBS AALI Januari-Oktober tahun ini hanya mencapai 4,17 juta ton, turun 6,9% dari 4,48 juta ton. Demi mengimbangi kebutuhan pasokan pabrik, perseroan terpaksa meningkatkan pembelian dari pihak ketiga hingga 20,8% menjadi 1,24 juta ton.

Semen Indonesia (SMGR) mengalokasikan belanja modal Rp5-Rp6 triliun pada tahun depan, naik 66,66% hingga 100% dibandingkan dengan dana yang dianggarkan tahun ini sebesar Rp3 triliun. Perseroan berencana melakukan sejumlah ekspansi usaha seperti pembangunan pabrik serta meningkatkan kapasitas produksi pabrik. Sekitar Rp2 triliun disiapkan untuk pembangunan proyek pabrik semen di Rembang (Jawa Tengah) dan Padang (Sumatra Barat), pabrik pengemasan Rp500 miliar-Rp1 triliun, modal kerja Rp1 triliun, dan sejumlah pengembangan bisnis perseraon lainnya Rp1-Rp2 triliun. Jumlah dana tersebut masih belum termasuk rencana perseroan untuk ekspansi membangun pabrik baru di Myanmar senilai US$200 juta atau lebih dari Rp2 triliun. Dari kebutuhan capex tersebut, perseroan menyiapkan dana internal sekitar US$400 juta, sedangkan sisa kebutuhan dana lainnya akan disiapkan dari beberapa opsi mulai dari pinjaman perbankan, export credit agency (ECA), hingga penerbitan obligasi.

Hingga September 2013, Semen Indonesia (SMGR) telah menyerap belanja modal sekitar Rp2,5 trilihn, yang banyak digunakan untuk pengembangan proyek yang sudah ada sebelumnya, seperti pembangunan pabrik di Rembang, pembangunan pabrik packing plant, dan pengembangan sistem informasi teknologi. Perseroan mengincar volume penjualan dapat mencapai 5,6 juta pada kuartal IV/2013 untuk menggenapi target penjualan 24,75 juta ton hingga akhir tahun atau naik 10% YoY. Untuk mempertahankan kinerja keuangan secara positif, SMGR telah menaikkan harga jual sebesar 2%-3%. Kendati demikian, kenaikan harga jual tetap tidak dapat menjadi kompensasi meningkatnya biaya listrik dan bahan bakar. Guna menyiasatinya, SMGR melakukan efisiensi di setiap lini produksi guna mempertahankan margin laba bersih.

Semen Baturaja (SMBR) membuka opsi untuk membangun dua pabrik tahun depan jika permintaan semen di wilayah pemasarannya masih tinggi. Perseroan sedang melakukan tender proyek pembangunan pabrik Baturaja II senilai Rp2,65-Rp2,9 triliun. Penandatanganan kontrak pabrik berkapasitas 1,85 juta ton per tahun itu diharapkan dapat dilakukan pada bulan Desember.

Sentul City (BKSL) berencana membentuk perusahaan patungan dengan perusahaan asal Jepang untuk mengembangkan kawasan perumahan dan industri. BKSL hanya akan bertindak sebagai penyedia lahan. Perseroan dan mitra barunya akan mengembangkan proyek di lahan seluas 100 ha. Investor asal Jepang juga akan membawa sejumlah perusahaan dari Jepang, salah satunya bergerak di bidang bioteknologi dan pangan. Tahun depan, BKSL menganggarkan belanja modal Rp 600-700 miliar. Namun, dana

(3)

         

               

 

 

18 November 2013

18 November 2013

tersebut tidak termasuk anggaran untuk akuisisi.

Bakrieland Development (ELTY) memperoleh laba bersih per September 2013 sebesar Rp 757,55 miliar, dibandingkan rugi pada periode sama tahun sebelumnya Rp 133,01 miliar. Penghasilan usaha bersih naik tajam menjadi Rp 2,69 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,26 triliun.

Agung Podomoro Land (APLN) mengakui akan kesulitan untuk mencapai target penjualan tahun ini karena hingga Oktober baru mencatat Rp4,2 triliun atau 70% dari target sepanjang tahun ini Rp6 triliun. Perseroan berharap penjualan proyek terakhir di Borneo Residences dan beberapa proyek sebelumnya mampu berkontribusi positif hingga akhir tahun.

Hanson International (MYRX) berencana melakukan rights issue dengan menawarkan sebanyak 8.362.728.216 saham biasa atas nama seri C dengan nilai nominal Rp 110. Setiap pemegang 5 saham lama (seri A, seri B dan seri C) yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 2 Desember 2013 memiliki 6 HMETD (rasio 5:6), dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 saham baru seri C dengan harga penawaran Rp 550/saham. Dana hasil rights issue antara lain untuk mengakuisisi 87,44% saham Mandiri Mega Jaya dan modal kerja perseroan. MYRX akan menggelar RUPSLB pada 20 November 2013.

Tiphone Mobile Indonesia (TELE) akan meningkatkan kontribusi penjualan handset terhadap pendapatan perseroan hingga 40%, termasuk meningkatkan kontribusi merek Tiphone hingga 20% terhadap total penjualan handset tahun depan. Saat ini kontribusi penjualan handset Tiphone hanya 10%-15% atau sekitar Rp150 miliar dari total penjualan handset 3Q13 sebesar Rp1,09 triliun.

Garuda Indonesia (GIAA) berencana menambah 250 pesawat terbang dalam satu decade ke depan hingga tahun 2015. Rencana ini akan diputuskan pada kuartal I 2014. Perseroan berencana memiliki 350 pesawat pada tahun 2015 dan menambah 120 pilot setiap tahun untuk memenuhi penambahan penerbangan.

Sido Muncul, perusahaan yang bergerak di bidang industri jamu dan farmasi, akan menawarkan sebanyak-banyaknya 1,5 miliar saham biasa yang merupakan 10% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 100/lembar. Masa book building pada 18-29 November 2013 dengan masa penawaran 9-12 Desember 2013 dan pencatatan di BEI pada 18 Desember 2013. Dana hasil IPO sebesar 56% akan digunakan untuk modal kerja perseroan untuk meningkatkan persediaan bahan baku, sementara 42% akan digunakan untuk investasi antara lain pembelian tanah dan bangunan pabrik baru dan investasi di entitas anak, sisanya 2% untuk pengembangan sistem teknologi informasi.

Produksi CPO dunia tahun 2013 diperkirakan mencapai 56,57 juta ton atau meningkat 5,3% YoY dibanding pencapaian tahun 2012 yang didorong oleh pertambahan luas lahan menghasilkan dari 14,18 juta hektar menjadi 14,80 juta hektar. Sedang produksi CPO dunia tahun 2014 diproyeksikan akan tumbuh 4,8% YoY menjadi 59,28 juta ton akibat pertambahan luas lahan menghasilkan sebesar 0,61 juta ha yaitu dari 14,80 juta ha menjadi 15,41 juta ha.

Malaysia menetapkan tarif bea keluar (BK) minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) sebesar 5% di bulan Desember dari tarif BK bulan sebelumnya sebesar 4,5%. Malaysia menghitung harga referensi CPO pada posisi 2.452,43 ringgit atau setara harga CPO USD 770 per ton. Aturan ini efektif berlaku bagi eksportir CPO yang akan melakukan ekspor di awal Desember.

(4)

      

 

 

 

 

 

18 November 2013

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 93,72 -0,12 TLKM (US) 38 11.184 169

Natural Gas (US$)/mmBtu 3,70 0,04 ANTM (GR) 0,08 1.207 16

Gold (US$)/Ounce 1288,38 -1,82 BLTA (SP) 0.03 190 N/A

Nickel (US$)/MT 13830,00 180,00

Tin (US$)/MT 23025,00 25,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 81,90 1,30

Coal (RB) (US$)/MT* 83,63 -2,61

CPO (ROTH) (US$)/MT 910,00 5,00

CPO (MYR)/MT 2582,00 -4,00

Rubber (MYR/Kg) 752,25 0,50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 769,33 0,45

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 15961,70 0,54 21,81 15,08 13,95 2,85 2,61 4.662,6

USA NASDAQ COMPOSITE 3985,97 0,33 32,01 20,08 17,46 3,12 2,83 6.462,8

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6693,44 0,41 13,49 13,73 12,41 1,86 1,72 1.380,8

CHINA SHANGHAI SE A SH 2235,78 1,68 -5,90 9,42 8,35 1,28 1,14 2.477,1

CHINA SHENZHEN SE A SH 1074,70 1,85 16,84 21,15 16,52 2,42 2,18 1.357,9

HONG KONG HANG SENG INDEX 23032,15 1,69 1,66 11,00 10,20 1,37 1,26 1.771,4

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4335,45 -0,73 0,43 15,08 12,94 2,76 2,42 342,8

JAPAN NIKKEI 225 15165,92 1,95 45,89 19,43 17,18 1,63 1,53 2.879,1

MALAYSIA KLCI 1789,87 0,32 5,98 16,81 15,28 2,12 2,08 315,2

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3201,27 0,32 1,08 15,08 13,73 1,36 1,29 415,2

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 11.622,50 77,50 1000 IDR/ USD 0,09 -0,0006

EUR/IDR 15.669,92 69,65 EUR / USD 1,35 -0,0014

JPY/IDR 115,83 0,26 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.323,58 16,24 SGD / USD 0,80 0,0001

AUD/IDR 10.888,77 50,32 AUD / USD 0,94 0,0001

GBP/IDR 18.727,92 59,68 GBP / USD 1,61 -0,0004

CNY/IDR 1.907,66 -0,06 CNY / USD 0,16 0,0000

MYR/IDR 3.629,42 26,67 MYR / USD 0,31 0,0002

KRW/IDR 10,93 0,12 100 KRW / USD 0,09 0,0004

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.34

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.49

ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15

(5)

      

 

 

 

 

 

18 November 2013

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description Oct'13 Sep'13 Description Rate (%)

Inflation YTD % 7.66 7.57 SBI (9M) 6.61

Inflation YOY % 8.32 8.4 SBIS (9M) 6.61

Inflation MOM % 0.09 -0.35

Foreign Reserve (US$) 96.9957 95.6753

GDP (IDR Tn) 2,375,331 2,210,062

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

19 Nov* US Employment Cost Index Tetap 0.5%

20 Nov* US Retail Sales Advance MoM Naik menjadi 0.1% dari -0.1%

20 Nov* US CPI MoM -Oct Turun menjadi 0.0% dari 0.2%

20 Nov* US CPI YoY -Oct Turun menjadi 1.1% dari 1.2%

20 Nov* US Existing Home Sales -Oct Turun menjadi 5.16 juta dari 5.29 juta

20 Nov* US Existing Home Sales MoM -Oct Turun menjadi -2.5% dari -1.9%

20 Nov* US Business Inventories Tetap 0.3%

21 Nov* US Initial Jobless Claims --

21 Nov* US Continuing Claims --

21 Nov* US PPI MoM Turun menjadi -0.2% dari -0.1%

21 Nov* US PPI YoY Tetap 0.3%

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

BBCA IJ 10200 1.49 4.01 UNVR IJ 29000 -3.01 -7.53 INVS IJ 1510 13.53 1.97 ASII IJ 6300 -2.33 -6.66 BBRI IJ 7650 0.66 1.34 BMRI IJ 7800 -1.27 -2.53 AALI IJ 21900 1.62 0.60 PGAS IJ 4850 -1.52 -1.99 INDF IJ 6600 0.76 0.48 ICBP IJ 9950 -2.93 -1.92 SCMA IJ 2725 0.93 0.40 CPIN IJ 3625 -2.68 -1.80 RODA IJ 375 7.14 0.37 GEMS IJ 1760 -9.74 -1.23 VIVA IJ 280 7.69 0.36 KLBF IJ 1280 -1.54 -1.11 BNII IJ 320 1.59 0.33 UNTR IJ 18800 -1.31 -1.02 LPPF IJ 11500 0.88 0.32 BBNI IJ 4300 -1.15 -1.01

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued Shares

(Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Indomobil Multi Jasa Finance 500-650 1,291.50 27 Nov-29 Nov 2013 05 Dec 2013 CIMB, Buana Capital

DBS, Deutsche Bank PT Logindo

Samudramakmur

Shipping Offshore Support

2800-3700 193.28 05 Dec-06 Dec 2013 11 Dec 2013 OSK Securities

UOB Securities PT Sawit Sumbermas

Sarana

CPO

Agriculture 670-970 1,500.00 03 Dec-05 Dec 2013 12 Dec 2013

BNP Paribas Mandiri Sekuritas PT Puridelta Lestari

Real Estate

Property 205-255 10,840.00 TBA TBA

Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

(6)

      

 

 

 

 

 

 

18 November 2013

18 November 2013

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

SCMA 15.00 Cash Dividend 21-Nov-13 22-Nov-13 26-Nov-13 10-Dec-13

TURI 6.00 Cash Dividend 21-Nov-13 22-Nov-13 26-Nov-13 10-Dec-13

SMSM 60.00 Cash Dividend 22-Nov-13 25-Nov-13 27-Nov-13 11-Dec-13

EMTK 29.00 Cash Dividend 26-Nov-13 27-Nov-13 29-Nov-13 13-Dec-13

BBCA 45.00 Cash Dividend 28-Nov-13 29-Nov-13 03-Dec-13 17-Dec-13

INCO $0.0025 Cash Dividend 29-Nov-13 02-Dec-13 04-Dec-13 18-Dec-13

LPKR 11.85 Cash Dividend 29-Nov-13 02-Dec-13 04-Dec-13 18-Dec-13

UNVR 330.00 Cash Dividend 02-Dec-13 03-Dec-13 05-Dec-13 12-Dec-13

HMSP 969.00 Cash Dividend 02-Dec-13 03-Dec-13 05-Dec-13 18-Dec-13

DEFI 2.48 Cash Dividend 03-Dec-13 04-Dec-13 06-Dec-13 20-Dec-13

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

NISP Rights Issue 500:171 1200.00 06 Nov-13 07 Nov-13 13 Nov – 19 Nov’13

TPIA Rights Issue 500:36 6750.00 08 Nov-13 11 Nov-13 15 Nov – 21 Nov’13

NIPS Stock Split 1:20 -- -- 25 Nov-13 --

ROTI Stock Split 1:5 -- -- 29 Nov-13 --

ICON Rights Issue 2:1 300.00 25 Nov-13 26 Nov-13 02 Dec – 06 Dec’13

MCOR Rights Issue 100:38 125.00 26 Nov-13 27 Nov-13 03 Dec – 09 Dec’13

MYRX Rights Issue 7:10 550.00 27 Nov-13 28 Nov-13 04 Dec – 17 Dec’13

PALM Rights Issue 7:3 395-440 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec – 12 Dec’13

ATPK Rights Issue 10:53 220.00 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec – 12 Dec’13

BBKP Rights Issue 125000:41657 650-700 05 Dec-13 06 Dec-13 12 Dec – 18 Dec’13

ALTO Rights Issue 25:10 550.00 05 Dec-13 06 Dec-13 12 Dec – 18 Dec’13

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

HMSP RUPSLB 18-Nov-13

PYFA RUPSLB 18-Nov-13

ICON RUPSLB 18-Nov-13

MCOR RUPSLB 19-Nov-13

TRIM RUPSLB 20-Nov-13

MYRXP RUPSLB 20-Nov-13

MYRX RUPSLB 20-Nov-13

VOKS RUPSLB 22-Nov-13

ATPK RUPSLB 22-Nov-13

KIJA RUPSLB 22-Nov-13

SOBI RUPST 25-Nov-13

RIGS RUPSLB 25-Nov-13

BBKP RUPSLB 28-Nov-13

BABP RUPSLB 28-Nov-13

(7)

      

 

 

 

 

 

18 November 2013

18 November 2013

LSIP

TRADING BUY

S1 1800 R1 1860 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 1740 R2 1920

Closing

Price 1820

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp1800-Rp1920

• Entry Rp1820, take Profit Rp1900

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 78.81 Positif

MACD 28.8 Positif

True Strength Index (TSI) 77.68 Positif

Bollinger Band (Mid) 1637 Positif

MA5 1752 Positif 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000

May Jun Jul August September October November LSIP - Daily 11/15/2013 Open 1830, Hi 1870, Lo 1810, Close 1820 (0.0%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,675.47, Fractal Up = 1,760.00, Fractal Down = 1,660.00, MA(Close,5) = 1,752.00, MA1(Close,8) = 1,732.50

1,732.5 1,675.47 1,660 1,636.5 1,450.89 1,752 1,760 1,820 1,822.11 34,717,000 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 LSIP - Stochastic %D(5,3,3) = 67.59, Stochastic %K = 74.95, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

67.5869 67.5869 20 74.9512 74.9512 80 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 LSIP - MACD (6,9) = 28.85, Signal() = 26.28

26.2815 28.8459 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 LSIP - TSI(3,5,3) = 77.68 71.0562 0.00000 77.6795

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

SMCB

TRADING BUY

S1 2675 R1 2725 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 2625 R2 2775

Closing

Price 2700

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart menunjukan sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp2675-Rp2775

• Entry Rp2700, take Profit Rp2775

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 55.06 Positif

MACD 8.1 Positif

True Strength Index (TSI) 19.83 Positif

Bollinger Band (Mid) 2659 Positif

MA5 2655 Positif 2,000 2,400 2,800 3,200 3,600 4,000

May Jun Jul August September October November SMCB - Daily 11/15/2013 Open 2675, Hi 2700, Lo 2650, Close 2700 (0.9%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 2,731.80, Fractal Up = 2,750.00, Fractal Down = 2,550.00, MA(Close,5) = 2,655.00, MA1(Clos e,8) = 2,637.50

2,658.75 2,655 2,637.5 2,550 2,531.01 2,700 2,731.8 2,750 2,786.49 2,253,000 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SMCB - Stochastic %D(5,3,3) = 46.76, Stochastic %K = 50.00, Overbought Level = 80.00, Overs old Level = 20.00

46.7593 46.7593 20 50 50 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 SMCB - MACD (6,9) = 8.11, Signal() = 4.71 4.70643 8.11288 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SMCB - TSI(3,5,3) = 19.83 13.2842 0.00000 19.8278

(8)

      

 

 

 

 

 

18 November 2013

18 November 2013

VIVA

TRADING BUY

S1 270 R1 295 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 245 R2 320

Closing

Price 280

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp275-Rp295

• Entry Rp280, take Profit Rp295

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 86.11 Positif

MACD 4.93 Positif

True Strength Index (TSI) 50.93 Positif

Bollinger Band (Mid) 245 Positif

MA5 267 Positif 100 200 300 400 500 600 700

May Jun Jul August September October November VIVA - Daily 11/15/2013 Open 260, Hi 290, Lo 260, Close 280 (7.7%) Auto Trading System(0.091,0.312)= 242.63, Fractal Up = 270.00, Fractal Down = 250.00, MA(Close,5)= 267.00, MA1(Close,8)= 257.50, MA2(Close,20)

257.5 250 244.75 242.633 216.032 267 270 273.468 280 154,410,49 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 VIVA - Stochastic %D(5,3,3) = 86.11, Stochastic %K = 81.67, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

81.6667 80 20 81.6667 86.1111 86.1111 -24.0 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 0.0 VIVA - MACD (6,9) = 4.93, Signal() = 4.33

4.32618 4.93027 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 VIVA - TSI(3,5,3) = 50.93 46.4952 0.00000 50.9285

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

SMSM

TRADING BUY

S1 3350 R1 3600 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 3100 R2 3850

Closing

Price 3350

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp3350-Rp3600

• Entry Rp3350, take Profit Rp3600

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 70.50 Positif

MACD 49.59 Positif

True Strength Index (TSI) 76.28 Positif

Bollinger Band (Mid) 3112 Positif

MA5 3335 Positif 2,400 2,600 2,800 3,000 3,200 3,400

May Jun Jul August September October November SMSM - Daily 11/15/2013 Open 3325, Hi 3400, Lo 3325, Close 3350 (-0.7%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 3,175.00, Fractal Up = 3,500.00, Fractal Down = 2,750.00, MA(Close,5) = 3,335.00, MA1(Close,8) = 3,271.88

3,271.88 3,175 3,112.5 2,750 2,733.52 3,335 3,350 3,491.48 3,500 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 SMSM - Stochastic %D(5,3,3) = 70.50, Stochastic %K = 71.25, Overbought Level = 80.00, Overs old Level = 20.00

70.4997 70.4997 20 71.25 71.25 80 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 SMSM - MACD (6,9) = 49.59, Signal() = 49.63 49.5905 49.6259 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SMSM - TSI(3,5,3) = 76.28 74.7275 0.00000 76.2839

(9)

      

 

 

 

 

 

18 November 2013

18 November 2013

SCMA

TRADING BUY

S1 2650 R1 2850 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 2450 R2 2950

Closing

Price 2725

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp2675-Rp2850

• Entry Rp2725, take Profit Rp2850

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 56.07 Positif

MACD 45.69 Positif

True Strength Index (TSI) 63.94 Positif

Bollinger Band (Mid) 2465 Positif

MA5 2685 Positif 2,200 2,400 2,600 2,800 3,000

May Jun Jul August September October November SCMA - Daily 11/15/2013 Open 2700, Hi 2750, Lo 2700, Close 2725 (0.9%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 2,650.00, Fractal Up = 2,975.00, Fractal Down = 2,250.00, MA(Close,5)= 2,685.00, MA1(Close,8)= 2,609.38

2,650 2,609.38 2,465 2,250 2,160.7 2,685 2,725 2,769.3 2,975 13,968,000 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 SCMA - Stochastic %D(5,3,3) = 56.07, Stochastic %K = 59.75, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

56.0672 56.0672 20 59.7494 59.7494 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 SCMA - MACD (6,9) = 45.69, Signal() = 44.53

44.5333 45.694 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 SCMA - TSI(3,5,3) = 63.94 61.3573 0.00000 63.9447

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

INVS

TRADING BUY

S1 1500 R1 1750 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 1250 R2 2000

Closing

Price 1510

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp1500-Rp1600

• Entry Rp1510, take Profit Rp1600

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 75.27 Positif

MACD 80.65 Positif

True Strength Index (TSI) 75.69 Positif

Bollinger Band (Mid) 992 Positif

MA5 1390 Positif 400 800 1,200 1,600 2,000 2,400

May Jun Jul August September October November INVS - Daily 11/15/2013 Open 1330, Hi 1590, Lo 1300, Close 1510 (13.5%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,300.00, Fractal Up = 1,500.00, Fractal Down = 760.00, MA(Close,5) = 1,390.00, MA1(Close,8) = 1,268.75,

1,300 1,268.75 992.5 760 473.198 1,390 1,500 1,510 1,511.8 9,956,000 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 INVS - Stochastic %D(5,3,3) = 75.27, Stochastic %K = 71.02, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

71.0231 71.0231 20 75.2652 75.2652 80 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 120.0 0.0 INVS - MACD (6,9) = 80.65, Signal() = 78.18

78.1832 80.645 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 INVS - TSI(3,5,3) = 75.69 75.6894 0.00000 78.7885

(10)

      

 

 

 

 

 

 

18 November 2013

18 November 2013

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

15/11/13 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Buy 21900 21900 23000 20650 21500 22350 23200 Positif Positif Positif 21750 18050

LSIP Trading Buy 1820 1820 1900 1740 1800 1860 1920 Positif Positif Positif 1830 1230

SGRO Trading Buy 1800 1800 1850 1760 1790 1820 1850 Positif Positif Positif 1850 1740

Mining

BUMI Trading Sell 400 400 385 380 395 410 425 Negatif Negatif Negatif 520 405

PTBA Trading Sell 11700 11700 11000 10850 11450 12050 12650 Negatif Negatif Negatif 14100 11500

ADRO Trading Buy 1170 1170 1230 1110 1150 1190 1230 Negatif Positif Positif 1210 890

MEDC Trading Buy 2475 2475 2600 2375 2450 2525 2600 Positif Positif Negatif 2825 2300

INCO Trading Buy 2400 2400 2475 2325 2375 2425 2475 Positif Positif Negatif 2750 2250

ANTM Trading Buy 1340 1340 1390 1230 1310 1390 1470 Positif Positif Negatif 1620 1320

TINS Trading Buy 1550 1550 1630 1480 1530 1580 1630 Positif Positif Negatif 1690 1510

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Sell 12950 12950 12350 12350 12800 13250 13700 Negatif Negatif Negatif 14900 12650

INTP Trading Sell 19000 19000 18550 18550 18900 19250 19600 Negatif Negatif Negatif 21200 18000

SMCB Trading Buy 2700 2700 2775 2625 2675 2725 2775 Positif Positif Positif 2825 2300

Miscellaneous Industry

ASII Trading Sell 6300 6300 6050 5950 6200 6450 6700 Negatif Negatif Negatif 7250 6300

GJTL Trading Sell 1920 1920 1850 1820 1890 1960 2025 Negatif Negatif Negatif 2550 1950

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 6600 6600 6800 6350 6500 6650 6800 Positif Positif Positif 7450 6200

GGRM Trading Sell 38000 38000 37300 37250 37750 38250 38750 Negatif Negatif Positif 38450 33150

UNVR Trading Sell 29000 29000 28000 27800 28700 29600 30500 Negatif Negatif Negatif 37350 29250

KLBF Trading Buy 1280 1280 1340 1220 1260 1300 1340 Positif Positif Negatif 1390 1220

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1430 1430 1500 1350 1410 1470 1530 Positif Positif Positif 1650 1350

ASRI Trading Sell 500 500 460 445 485 530 570 Negatif Negatif Negatif 700 495

WIKA Trading Buy 1670 1670 1830 1530 1630 1730 1830 Positif Positif Negatif 2125 1610

ADHI Trading Buy 1700 1700 1760 1580 1670 1760 1850 Positif Positif Negatif 2150 1610

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 4850 4850 4700 4675 4800 4925 5050 Negatif Negatif Negatif 5500 4800

JSMR Trading Sell 5050 5050 4850 4775 4975 5150 5350 Negatif Negatif Negatif 5800 5100

ISAT Trading Sell 3550 3550 3450 3450 3525 3600 3675 Positif Negatif Negatif 4650 3525

TLKM Trading Sell 2175 2175 2050 2025 2125 2225 2325 Negatif Positif Negatif 2375 2100

CMNP Trading Sell 3025 3025 2900 2900 2975 3050 3125 Negatif Positif Negatif 3300 3000

Finance

BMRI Trading Buy 7800 7800 8200 7400 7700 8000 8300 Positif Positif Positif 8950 7350

BBRI Trading Buy 7650 7650 8000 7300 7550 7800 8050 Positif Positif Positif 8500 7250

BBNI Trading Buy 4300 4300 4450 4075 4250 4425 4600 Positif Positif Negatif 4875 4100

BBCA Trading Buy 10200 10200 10500 9900 10100 10300 10500 Positif Positif Positif 10800 9750

BDMN Trading Sell 3750 3750 3650 3550 3700 3850 4000 Negatif Negatif Negatif 4350 3725

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 18800 18800 17850 17850 18550 19250 19950 Negatif Negatif Negatif 19600 16400

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Selama 20 tahun aku menjadi Dosen di fakultas ini baru kali ini aku menemukan mahasiswi yang sangat istimewa seperti Daisy Listya... Saat ini pada usiaku yang

[r]

Tujuan dari aplikasi ini adalah mencari kurva dugaan jumlah kasus DBD berdasarkan angka kepadatan penduduk di Kota Depok menggunakan regresi polinomial lokal berderajat 2

Jumlah amatan dalam sebuah rancangan faktorial 2 k akan meningkat sebanding dengan jumlah faktor yang terlibat. Sebagai contoh, rancangan percobaan 2 6 dengan replikasi

 Inflasi di Sulawesi Selatan bulan Juni 2016 terjadi karena semua kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan

Proses tersebut berlangsung melalui dua cara, yaitu (1) melalui mutasi balik sebenarnya yang terjadi pada tempat yang sama atau (2) melalui mutasi yang terjadi pada tempat yang

Dari seluruh kasus tadi, yang dilengkapi dengan specimen dan data klinik lengkap adalah 1 18 anak dengan seluruh jumlah cairan otak yang diterima dari kasus lain

Posisi Portal sensor kesalahan terletak pada awal area larangan parkir, dan portal sensor Score terletak di awal petunjuk area Parkir. Berikut penjelasan pembuatan 3D rambu