• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES PEMBENTUKAN BAHAN GALIAN.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSES PEMBENTUKAN BAHAN GALIAN.doc"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES PEMBENTUKAN BAHAN GALIAN

PROSES PEMBENTUKAN BAHAN GALIAN

Bah

Bahan an gagalilian an adadalalah ah sesemumua a babahahan n atatau au susubtbtansansi i yayangng ter

terjajadi di dedengngan an sesendndiririninya ya di di alaalam m dadan n sasangngat at didibubutuhtuhkakann oleh

oleh manmanusiusia a untuntuk uk berberbagabagai i kepkeperlerluan uan indindustustrinrinya. ya. BahBahanan ter

tersesebubut t dadapapat t beberuprupa a lologagam m mamaupupun un non non lologagam, m, dadan n dadapatpat ber

berupupa a babahahan n tutungnggagal l atatauaupupun n berberupupa a cacampmpururan an lelebibih h dadariri satu bahan.

satu bahan. Pr

Prososes es teterbrbenentutuknknya ya enendadapapan n babahahan n gagalilian an adadalalahah ko

kompmplelek k dadan n seseriring ng lelebibih h dadari ri sasatu tu prprososes es yayang ng bebekekerjrjaa ber

bersasamama-s-samama. a. memeskskipuipun n dadari ri sasatu tu jejeninis s babahahan, n, mismisalalnynyaa logam, kalau terbentuk oleh proses yang berbeda maka akan logam, kalau terbentuk oleh proses yang berbeda maka akan men

menghghasasililkakan n titipe pe enendapdapan an yayang ng beberbrbededa a pupulala. . ConContotohnhnyaya ada

adalalah h enendadapapan n bibijijih h bebesisi, , enendapdapan an inini i dadapapat t didihahasilsilkakann oleh proses

oleh proses diferediferensiasi magmatik oleh nsiasi magmatik oleh larutalarutan n hidrotehidrotermal,rmal, ole

oleh h prprososes es sesedidimementntasi asi atatauaupupun n ololeh eh prprososes es pepelaplapukukanan.. Tiap-tiap proses akan menghasilkan endapan bijih besi yang Tiap-tiap proses akan menghasilkan endapan bijih besi yang ber

berbebedada-b-bededa a babaik ik dadalalam m mumututu, , besbesararnynya a cacadadangnganan, , mamaupupunun jenis mineral-mineral ikutannya.

jenis mineral-mineral ikutannya.

Diantara tenaga-tenaga geologi yang membentuk endapan Diantara tenaga-tenaga geologi yang membentuk endapan baha

bahan n galgalian, maka ian, maka air memegaair memegang ng perperanaanan n yanyang g domdominainan. n. DiDi da

dalalam m peperarananannnnyaya, , aiair r dadapapat t dadalalam m bebentntuk uk uauap p aiair, r, aiairr magmatik yang panas, air laut, air sungai, air tanah, air magmatik yang panas, air laut, air sungai, air tanah, air danau maupun air

danau maupun air permukapermukaan. Disamping air, an. Disamping air, maka temperaturmaka temperatur,,

reaksi-reaksi-reaksi kimia, reaksi kimia, sinar sinar matahamatahari, ri, metamometamorfisme, tenaga-rfisme, tenaga-ten

tenagaga a ararus us dadan n gegelolombmbanang, g, jujuga ga memerurupapakakan n fafaktktor-or-fafaktktoror pembentuk endapan bahan galian.

pembentuk endapan bahan galian. Me

Mengngenenal al dadan n memengngetetahahui ui prprososeses-p-proroseses s yayang ng dadapapatt mem

membebentntuk uk enendadapan pan babahahan n gagalilian an inini i akakan an sasangngat at memembambantntuu dalam pencarian, penemuan dan pengembangan bahan galian.

(2)

Tabel. Proses dan pembentukan jenis deposit

Proses Deposit yang dihasi!an

1. Konsentrasi magmatik

Deposit magmatik  

2.

Sublimasi

Sublimat

3. Kontak metasomatisme

Deposit kontak metasomatik 

4. Konsentrasi hidrotermal

Pengisian celahcelah terbuka

Pertukaran ion pada batuan

!. Sedimentasi

"apisanlapisan sedimenter  

#$aporit.

%. Pelapukan

Konsentrasi residuil

Placer.

&. 'etamor(isme

Deposit metamor(ik  

). Hidrologi

*ir tanah+ garam tanah+ endapan caliche.

"# Konsentrasi $ag$ati! 

Beberapa dari mineral yang terdapat dalam batuan beku banyak yang mempunyai nilai ekonomis, tetapi pada umumnya konsentrasi terlalu kecil untuk dapat diproduksi secara komersial, oleh karena itu diperlukan suatu proses konsentrasi untuk dapat mengumpulkan bahan-bahan tersebut dalam suatu deposit yang ekonomis. onsentrasi tersebut terjadi pada saat batuan beku masih berupa magma, karenanya disebut konsentrasi oleh proses magmatik. Perkecualian pada intan, dimana tidak diperlukan konsentrasi, tetapi suatu kristal tunggal saja sudah cukup berharga.

Deposit bahan galian sebagai hasil endapan proses magmatik ini memiliki ciri-ciri adanya hubungan yang dekat dengan batuan beku intrusif dalam atau intrusif menengah. onsentrasi magmatik dapat diklasifikasikan sebagai berikut !

a. Magmatik awal :

ristalisasi tanpa konsentrasi ! intan

(3)

b. Magmatik akhir :

"kumulasi dan atau injeksi larutan residual ! besi titan, platina, titan, khron.

"kumulasi dan pemisahan larutan ! beberapa tipe deposit nikel dan tembaga.

Pegmatit.

#asil atau produk dari proses magmatik dapat dibagi menjadi $ jenis, yaitu logam tunggal %nati&e metal', oksida, silfisa dan batu mulia %gemstone'.

Contoh logam tunggal ! Platina, (mas, Perak, Besi-)ikel. Contoh oksida ! Besi %magnetit, hematit', Besi-titan %magnetit bertitan', Titan %ilmenit', hrom %kromit', Tungsten %*olframit'.

Contoh sulfida ! )ikel-tembaga %kalkopirit', )ikel %pentlandit, molibdenit'.

Contoh batu mulia ! +ntan, arnet %almandit', Peridotit.

%# S&'i$asi

Proses sublimasi merupakan proses yang tidak begitu berarti dalam pembentukan bahan galian, tetapi memang ada bahan galian yang terbentuk oleh proses ini.

Proses sublimasi menyangkut perubahan langsung dari keadaan gas atau uap menajdi keadaan padat, tanpa melalui fase cair. Proses ini berhubungan erat dengan kegiatan gunung berapi dan fumarol, tetapi sublimat yang dihasilkan sering jumlahnya tidak cukup banyak untuk dapat ditambang secara menguntungkan. Belerang adalah bahan galian yang terjadi sebagai akibat proses sublimasi, yang secara lokal sering cukup menguntungkan untuk ditambang. Disamping belerang sering juga dapat dijumpai garam-garam klorida dari besi, tembaga, seng

(4)

dan garam-garam dari logam alkali lainnya, tetapi umumnya relatif sangat kecil untuk dapat ditambang secara menguntungkan.

(# Konta! Metaso$atis$e

Pada saat magma yang pijar dan sangat panas menerobos lapisan batuan, magma tersebut makin lama akan makin kehilangan panasnya akhirnya akan membeku menjadi batuan beku intrusif. Proses tersebut dapat terjadi pada keadaan yang dangkal, menengah ataupun pada kedalaman yang besar, sehingga dikenal adanya batuan beku intrusif dangkal, menengah ataupun dalam. Dalam proses tersebut akan terlihat adanya tekanan dan suhu yang sangat tinggi terutama pada kontak terobosannya, antara magma yang masih cair dengan batuan disekitarnya. Pengaruh dari kontak ini dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu !

Pengaruh dari panas saja, tanpa adanya

perubahan-perubahan kimia*i baik pada magmanya maupun pada batuan yang diterobos. kntak ini disebut kontak metamorfisme.

Pengaruh panas dan disertai adanya perubahan-perubahan

kimia*i sebgai akibat pertukaran ion dan sebagainya. Dari magma ke batuan yang diterobos dan sebaliknya. ontak semacam ini disebut kontak metasomatisme.

edua jenis kontak tersebut menimbulkan hasil yang sangat berbeda kecuali pada keadaan yang sangat jarang dapat menghasilkan endapan bahan galian seperti silimanit. ebaliknya, pada kontak metasomatisme dapat dihasilkan bahan-bahan galian yang berharga. Mineral yang terjadi sebagai akibat kontak metasomatisme akan lebih beraneka ragam bila dibandingkan dengan yang

(5)

terjadi pada kontak metamorfisme/ hal ini karena pada yang disebut terkahir tersebut hanya terjadi efek panas saja, sedang pada kontak metasomatis terjadi efek padas dan kimia*i bersama-sama.

Manakala komposisi magma yang menerobos kaya akan material-material bahan galian, maka akan dihasilkan deposit kontak metasomatik, terutama kalau lingkungannya terdiri dari batuan sedimen yang gampingan, karena hal itu akan lebih menguntungkan untuk terjadinya reaksi kimia. Magma tersebut haruslah mengandung unsur-unsur utama yang nantinya akan menjadi bahan galian. Penerobosan haruslah terjadi pada kedalaman yang cukup dakam,dan tidak terlalu sangkal. Batuan yang diterobos haruslah batuan yang mudah bereaksi. 0adi jelaslah bah*a tidak semua terobosan magma akan menghasilkan endapan bahan galian kontak metasomatisme.

uhu diantara kontak akan berkisar antara 122oC

sampai 3322oC untuk magma yang bersifat silika, dan makin

jauh letaknya dari kontak, suhunya makin menurun. Terdapatnya mineral-mineral tertentu akan menunjukan shu tertentu pula, dimana mineral tersebut terbentuk, misalnya adanya mineral *ollastonit menunjukkan bah*a suhu tidak melebihi 3341oC, kuarsa menunjukan suhu di

atas 156oC dan seterusnya.

Bahan galian hasil kontak metasomatisme terjadi karena adanya proses rekristalisasi, penggabungan unsur, pergantian ion, maupun penambahan unsur-unsur baru dari magma ke batuan yang diterobosnya. Dari proses rekristalisasi batugamping misalnya, akan dihasilkan batu marmer, sedangkan rekristalisasi batupasir kuarsa akan menghasilkan batu kuarsit.

(6)

alau suatu batuan samping memiliki komposisi mineral "B dan CD, maka proses penggabungan kembali %recombination' akan berubah menjadi mineral "C dan BD, dan oleh proses penambahan unsur-unsur dari magma akan berubah lagi menjadi mineral "C7 dan BD8, dimana mineral 7 dan 8 unsur baru dari magma.

Penambahan unsur baru dari magma sebagian berupa logam, silika, belerang, boron, khlor, flour, kalsium, magnesium dan natrium.

Mineral logam %ore minerals' yang berbentuk dalam kontak metasomatisme hampir semuanya berasal dari magma, demikian juga mengenai kendungan-kandungan yang asing pada batuan yang terterobos, melalui proses penambahan unsur.

0enis magma yang menerobos perlapisan batuan yang akhirnya akan menghasilkan endapan bahan galian kontak metasomatisme pada umumnya terbatas pad jenis magma silika dengan komposisi menengah %intermidiate' seperti kuarsa mon9onit, granodiorit atau kuarsa diorit. Tetapi magma yang sangat kaya akan silika seperti jenis granit jarang yang akan menghasilkan endapan bahan galian, demikian pula dengan magma yang ultrabasa. edangkan pada magma yang basa kadang-kadang terbentuk endapan bahan galian metasomatisme.

#ampir semua endapan bahan galian kontak metasomatik berasosiasi dengan tubuh batuan beku intrusif yang berupa stock , batholit ataupun tubuh-tubuh batuan beku intrusif lain yang seukuran dengan stock atau batholit, tidak pernah berasosiasi dengan dike  atau sill  yang berukuran kecil, sedangkan lacolith atau sill yang besar

(7)

meskipun jarang dijumpai tetapi kadang-kadang dapat menghasilkan endapan bahan galian kontak metasomatik.

Batuan samping yang terterobos oleh magma, yang paling besar kemungkinannya untuk dapat menimbulkan deposit kontak metasomatik adalah batuan karbonat. Batugamping murni maupun dolomit dengan segera akan mengalami rekristalisasi dan rekombinasi dengan unsur-unsur yang berasal dari magma, malahan pada batugamping yang tidak murni, efek kontak metasomatik yang terjadi lebih kuat, karena unsur-unsur pengotoran seperti silika, alumina dan besi adalah bahan-bahan yang dapat dengan mudah membentuk kombinasi-kombinasi batu dengan oksida kalsium. eluruh masa batuan di sekitar kontak dapat berubah menjadi garnet, silika dan mineral bijih.

edang batuan yang agak sedikit terpengaruh oleh intrusi magma adalah batupasir. alau mengalami rekristalisasi batupasir akan menjadi kuarsit yang

kadang-kadang mengandung mineral-mineral kontak

metasomatik yang tersebar setempat-setempat. edang lempung akan mengalami pengerasan dan dapat berubah menjadi hornfels, yang umumnya mengandung mineral-mineral andalusit, silimanit dan staurolit.

Tingkat perubahan terjadi pada batuan sedimen

klastik halus tersebut tergantung dari tingkat

kemurniannya, paling baik kalau lempung tersebut bersifat karbonatan yaitu mengandung kotoran karbonat. Tetapi secara umum batuan sedimen argillceous seperti lempung, jarang yang mengandung mineral-mineral bahan galian.

edangkan pada batuan beku maupun metamorf, kalau mengalami terobosan magma hampir tidak mengalami

(8)

perubahan yang berarti, kecuali kalau antara magma yang menerobos dan batuan beku yang diterobos komposisinya sangat berbeda, misalnya magma granodiorit yang

menerobos gabro, maka kemungkinan akan terjadi

perubahan-perubahan yang besar pada gabronya.

0adi secara umum dikatakan bah*a batuan yang paling peka terhadap kontak metasomatisme dan paling cocok untuk terjadinya pembentukan endapan bahan galian bijih adalah batuan sedimen, terutama yang bersifat gampingan dan tidak murni.

edangkan bentuk, posisi atau penyebaran daripada bahan galian yang terjadi pada proses kontak metasomatisme banyak tergantung juga pada struktur dari batuan yang diterobos, akan tetapi pada umumnya terbentuk tidak teratur dan terpisah-pisah. Bentuk tidak teratur tersebut lebih sering terjadi pada batugamping yang tebal. edangkan pada batugamping yang berlapis-lapis maupun yang terkekarkan, maka endapan bijih tersebut dapat membentuk menjari atau melidah.

:olume deposit kontak metasomatik pada umumnya kecil, berkisar antara beberapa puluh sampai beberapa ratus ribu ton bijih saja, jarang sekali dapat dijumpai yang berukuran sampai jutaan ton. Dimensinya antara 62 sampai 312 meter saja.

)# Konsenterasi Hidroter$a

Produk akhir dari proses diferensiasi magmatik adalah suatu larutan yang disebut larutan sisa magma, yang mungkin dapat mengadung konsenterasi logam yang dulunya berada dalam magma. ;arutan sisa magma ini yang juga disebut larutan hidrotermal, banyak mengandung

(9)

logam-logam yang berasal dari magma yang sedang membeku dan diendapkan ditempat-tempat sekitar magma yang sedang membeku tadi. ;arutan ini makin jauh letaknya dari magma makin kehilangan panasnya, sehingga dikenal adanya deposit hidrotermal suhu tinggi di tempat yang terdekat dengan intrusi, deposit hidrotermal suhu menengah ditempat yang agak jauh, dan deposit hidrotermal suhu rendah di tempat yang terjauh. Deposit tersebut juga

dinamakan hipotermal,  mesotermal dan epitermal,

tergantung dari suhu, tekanan, dan keadaan geologi di mana mereka terbentuk, seperti yang ditunjukan oleh mineral-mineral yang dikandungnya.

Dalam perjalanannya melalui %menerobos' batuan, larutan hidrotermal akan mendepositkan mineral-mineral yang dikandungnya di rongga-rongga batuan dan membentuk deposit celah %cavity filling deposit' atau melalui

proses metasomatik membentuk deposit pengganti

%replacement deposit'.

ecara umum deposit replacement terjadi pada kondisi suhu dan tekanan tinggi jadi pada daerah lebih dekat batuan intrusinya, merupakan deposit hipotermal. ebaliknya deposit pengisian atau deposit celah %cavity filling deposit' lebih banyak terjadi di daerah dengan suhu dan tekanan rendah, jadi merupakan deposit epitermal, yang terletak agak jauh dari batuan intrusifnya.

yarat-syarat penting untuk terjadinya deposit hidrotermal adalah !

a. "danya larutan yang mampu melarutkan mineral-mineral. b. "danya tekanan atau rongga pada batuan yang dapat

(10)

c. "danya tempat dimana larutan dapat mendepositkan kandungan mineralnya.

d. "da reaksi kimia yang menghasilkan pengendapan mineral baru.

e. onsentrasi mineral yang cukup dalam deposit sehingga menguntungkan kalau ditambang.

*# Sedi$entasi

Proses-proses sedimentasi tidak saja menghasilkan batuan-batuan sedimen, tetapi dapat juga menghasilkan deposit-deposit mineral berharga seperti mangan, besi, tembaga, batubara, karbonat, tanah lempung, belerang, lempung pemurni %fuller’s earth atau bleekarde', lempung bentonit, tanah diatome, dan secara tidak langsung deposit &anadium-uranium. Meskipun demikian deposit-deposit tersebut sebenarnya juga batuan sedimen, yang kebetulan karena sifat-sifat kimia*i dan fisikanya kemudian menjadi sangat berharga. arenanya, cara terbentuknya juga sama dengan cara terbentuknya batuan sedimen, harus ada batuan yang bertindak sebagai sumber %asal', harus ada suatu proses yang mengangkut dan mengumpulkan bahan-bahan hasil rombakan batuan asal, dan akhirnya pengendapan hasil rombakan tersebut pada suatu cekungan pengendapan tertentu. emudian mungkin saja dapat terjadi alterasi kimia*i ataupun kompaksi dan perubahan-perubahan lain pada endapan tersebut. 0adi dalam proses di atas jelaslah bah*a batuan asal haruslah mengalami pelapukan terlebih dahulu, baik pelapukan fisik maupun pelapukan kimia, sebelum diangkut dan diendapkan ditempat lain.

(11)

0enis batuan asal, cara pengangkutannya, dan lingkungan pengendapan dimana bahan-bahan tersebut akan diendapkan kembali, pada umumnya akan serupa bagi satu jenis bahan tertentu.

Termasuk dalam proses sedimentasi ini pengendapan deposit mineral akibat penguapan %evaporation'. Proses penguapan ini paling baik terjadi di daerah beriklim panas dan kering.

"ir tanah, air danau atau air pada daerah laut yang tertutup seperti laguna, dapat menghasilkan deposit-deposit mineral sebagai akibat proses penguapan. 0uga sumber-sumber air panas dapat menghasilkan deposit serupa.

Deposit-deposti mineral yang terjadi oleh proses ini adalah garam dapur dari penguapan air laut atau air tanah yang asin, gipsum dan anhidrit berasal dari penguapan daerah lagun atau kadang-kadang dapat juga dari daerah ra*a-ra*a, garam-garam kalium dari penguapan air laut, dan dari penguapan air tanah dapat diendapkan garam-garam natrium karbonat, kalsium karbonat, garam nitrat dan natrium sulfat.

Melihat proses kejadiannya, maka hampir semua deposit mineral sebagai akibat penguapan ini berbentuk tipis dan meluas, jarang dijumpai dalam bentuk yang tebal. Misalnya endapan gipsum, biasanya tebalnya antara 3 sampai 4 meter saja, kecuali kalau pada saat terjadinya pengendapan disertai pula dengan penurunan dasar cekungan pengendapan secara perlahan-lahan, maka dalam hal ini mungkin saja endapan gipsumna dijumpai dalam keadaan agak tebal.

(12)

+# Peap&!an

Proses pelapukan yang meskipun berjalan lambat tetapi teru-menerus dalam jangka *aktu lama, sehingga pada akhirnya batuan dan mineral-mineral yang dikandungnya akan mengalami disintregasi sebagai akibat pelapukan fisik dan dekomposisi sebagai akiat pelapukan kimia*i. Pelapukan fisika dan kimia*i terdiri dari bermacam-macam proses yang dapat bekerja sendiri-sendiri ataupun secara bersama-sama. Pelapukan kimia*i banyak terjadi di daerah yang beriklim basah dan panas seperti di +ndonesia ini, sedang pelapukan fisik lebih menonjol di daerah yang beriklim kering.

#asil pelapukan dapat dibedakan atas tiga jenis atau kelompok, yaitu !

a. Bahan-bahan yang dilarutkan dan diangkut sebagai larutan.

b. Bahan-bahan yang diangkut bukan sebagai larutan, tetapi sebagai bahan padat, yaitu sebagai beban melayang %suspensi' dan sebagai beban dasar %bed-load '.

c. Bahan-bahan yang tertinggal.

Diantara ketiga jenis bahan sebagai hasil proses pelapukan diatas, maka bahan jenis pertama kalau merupakan bahan berharga konsenterasinya akan merupakan deposit e&aporit %penguapan' yang telah diterangkan di depan. edang konsenterasi bahan galian kedua akan merupakan deposit karena proses sedimentasi seperti telah diuraikan didepan.

edang bahan-bahan yang tertinggal dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu !

(13)

8ang berupa tanah %soil' biasa, tanpa kandungan

mineral-mineral berharga.

8ang berupa residu, terdiri dari mineral berharga

dalam jumlah yang dapat diusahakan.

<esidu yang berupa mineral berat dan mineral ringan

yang tidak dapat larut karena sifatnya yang stabil di mana hanya mineral yang berat yang berharga, sedang yang ringan tidak berharga. eduanya dapat dipisahkan dengan cara dialiri air atau udara.

Bahan yang dapat larut oleh air yang meresap ke dalam

tanah dan diendapkan di tempat yang dangkal diba*ahnya untuk membentuk deposit mineral berharga.

elompok mana yang terbentuk tergantung dari hal-hal di ba*ah ini !

eadaan alami batuan asalnya

eadaan topografi

eadaan iklim

Dari keempat kelompok di atas, kedua akan membentuk deposit konsenterasi residual, kelompok ketiga membentuk deposti konsenterasi mekanis atau deposit  placer   dan kelompok keempat akan membentuk deposit pengkayaan sekunder %secondary enrichment deposit'.

Deposit konsentrasi residual

onsenterasi residual adalah suatu pengumpulan bahan residu yang berharga setelah bagian-bagian tidak berharga tersingkirkan oleh proses pelapukan. Contoh deposit yang terbentuk secara ini adalah bijih besi yang terkandung dalam gamping murni dalam bentuk besi karbonat. leh proses Pelaruta %pelapukan kimia*i' gampingnya akan larut dan besinya tertinggal. eperti

(14)

juga besi, mangan juga dapat terbentuk akibat pelapukan kimia*i.

Meskipun aluminium termasuk unsur yang sangat banyak dijumpai pada kerak bumi, tetapi sebagian besar ada dalam kombinasi dengan bahan lain yang masih menimbulkan kesulitan untuk dapat diambil secara komersial. ampai sekarang hanya bauksit yang merupakan bijih aluminium yang komersial. Bauksit adalah suatu oksida aluminium yang terhidrasi, dan berasal dari hasil pelapukan batuan beku yang kaya akan mineral-mineral feldspar dan tidak mengandung mineral kuarsa, yaitu nepheline syenit. Bauksit yang baik mengandung kira-kira 12= aluminium dan kurang dari >= silika, 32= oksida besi dan $= oksida titanium.

Beberapa jenis batuan beku yang basa, mengandung sejumlah kecil nikel. Di ba*ah pengaruh pelapukan di daerah tropis atau subtropis batuan semacam itu akan melepaskan silika dan menghasilkan ikatan nikel dan magnesium. Di beberapa tempat, nikel tersebut dalam bentuk mineral garnierit, oleh proses konsentrasi residual dapat menjadi deposit yang komersial.

Deposit konsetrasi mekanis atau placer 

isa pelapukan yang tidak dapat larut akan menghasilkan suatu selubung dari bahan-bahan lepas, diantaranya berat dan beberapa lagi ringan/ ada yang getas % britlle' dan ada yang tahan %durable'. Bahan-bahan tersebut oleh suatu media tertentuk seperti air yang mengalir %sungai', angin arus pantai % beach', ataupun ari permukaan %running water' dapat mengalami pemisahan bagian yang berat terhadap bagian yang ringan secara gra&itasi dan membentuk endapan placer.

(15)

onsentrasi hanya dapat terjadi kalau mineralberharga yang bersangkutan memiliki tiga sifat sebagai berikut !

Berat jenisnya tinggi

Tahan terhadap pelapukan kimia*i

Tahan terhadap benturan-benturan fisik %durable'

Mineral placer yang memiliki sifat-sifat tersebut adalah emas, platina, tinstone, magnetit, khromit, ilmenit, rutil, tembaga, batu mulia, 9ircon, mona9it, fosfat, tantalit, columbit. Diantara bahan-bahan tersebut di atas yang paling berharga sebagai deposit placer adalah emas, platina, tinstone, ilmenit %bijih titanium', intan dan ruby.

Deposit sebagai akibat oksidasi dan pengkayaan sekunder  "ir dan oksigen adalah tenaga pelapukan kimia*i yang sangat kuat, kalau mereka bersentuhan dengan suatu deposit bijih, maka hasilnya adalah reaksi-reaksi kimia yang kadang-kadang dapat drastis dan merubah deposit yang sudah ada tersebut. "ir permukaan yang mengandung oksigen akan bersifat sebagai bahan pelarut yang mampu melarutkan mineral-mineral tertentu. uatu deposit bijih dapat teroksidasi dan dapat kehilangan banyak kandungan mineral yang berharga karena tercuci %leached ', kemudian terba*a ke ba*ah oleh air permukaan yang sedang turun ke ba*ah %meresap ke ba*ah'.

Pada bagian ab*ah, akhirnya larutan tersebut mengendapkan kandungan-kandungan mineral logamnya menjadi endapan bijih teroksidasi %oxidized ores', ini terjadi di atas muka air tanah.

(16)

Pada saat larutan memasuki air tanah di ba*ah muka air tanah, mereka memasuki 9ona dimana tidak ada oksigen dan kandungan logamnya lalu diendapkan dalam bentuk logam-logam sulfida. Proses tersebut dinamakan pengkayaan sulfida sekunder. Tentu saja gambaran tersebut tidak terjadi pada semua deposit bijih yang terkena air, karena tidak semua deposit bijih mengandung logam yang dapat teroksidasi, atau iklim yang tidak memungkinkan terjadinya pelarutan yang kuat. 0adi haruslah ada kondisi khusus yang mengangkut *aktu, iklim, topografi dan jenis bijih tertentu untuk dapat terjadinya 9ona teroksidasi dan 9ona diperkaya.

,# Deposit oeh Proses Meta$or-is$e

Metamorfisme adalah suatu proses dimana batuan dan mineral mengalami ubahan akibat adanya tekanan dan suhu yang tinggi yang ditimpakan kepadanya, disamping itu kadang-kadang disertai pula dengan penambahan air dan karbon dioksida. ?bahan ini dapat dalam bentuk kristalisasi maupun rekombinasi dari kandungan-kandungan batuan yang menimbulkan mineral-mineral bukan logam baru yang berharga. Deposit mineral yang terjadi oleh proses metamorfisme terutama adalah grafit, asbes, talk, batusabun, garnet dan bahan-bahan abrasif.

.# Konsentrasi oeh Proses Air Tanah

8ang dimaksud dengan air tanah adalah air di ba*ah permukaan tanah dan di ba*ah muka air tanah, semua pori batuan terisi jenuh dengan air. edangkan air tanah yang berada di atas muka air tanah disebut air gra&itasi %gravity water '. Muka air tanah ini biasa juga disebut water table.

(17)

"ir tanah dapat dibedakan antara yang berasal dari curah hujan dan merembes ke dalam tanah yang akhirnya masuk ke dalam lapisan pemba*a air %auifer ' dan air tanah yang terjebak di dalam lapisan batuan bersamaan dengan *aktu batuan sedimen itu terbentuk. "ir tanah jenis pertama disebut air meteorik % meteoric water ' dan yang kedua disebut air konet %connet water '. arena sifat terbentuknya maka air konet ini lebih kaya akan garam @garam dibandingkan dengan air meteorik. Di daerah pedalaman yang jauh dari pantai sering air tanah yang kaya akan garam-garaman ini ditambang untuk diambil garamnya dan dikenal sebagai garam air tanah.

alah satu contoh pengusahaan garam air tanah ini adalah di daerah u*u, Pur*odadi %0a*a Tengah'. Di sini air tanah konet terdesak keluar oleh gas methan dan menimbulkan apa yang disebut  mud volcano   %gunung lumpur'. leh penduduk air konet yang keluar tersebut, yang juga muncul di sumur-sumur galian, diuapkan dan diambil endapan garamnya.

Referensi

Dokumen terkait

Bagi Masyarakat Semoga dengan adanya Pembangunan Pelabuhan Internasional Jiipe Gresik membuat Masyarakat sekitar yang terkena dampak perubahan sosial dalam berbagai

Provinsi Jawa Timur dan Provinsi D.I.Yogyakarta merupakan dua provinsi di Pulau Jawa yang mengalami masalah ketimpangan antar wilayah dalam proses pembangunan ekonominya.

Akan mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga: Pendidikan, Pekerjaan Dan Pendapatan Dengan Status Gizi Balita Di Posyandu Kecapi II Rw..

Hasil cpm-O standar kemudian cpm-O sampel pada tenaga puncak radionuklida Hf-181 telah dapat ditentukan maka untuk menentukan konsentrasi unsur Hf dengan menggunakan rum us I..

Mekanisme harga dalam ekonomi konvensional merupakan hasil interaksi antara jumlah permintaan dan jumlah penawaran, dimana harga dicapai pada titik keseimbangan

(4) Untuk kepentingan pemeriksaan di pengadilan dalam perkara pidana atau perdata, atas permintaan hakim sesuai dengan Hukum Acara Pidana dan Hukum Acara Perdata,

Sejalan dengan itu, berdasarkan ketetapan yang berlaku di Politeknik Negeri Sriwijaya, maka salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan jenjang Sarjana

Hardjono, M.Si., selaku Ketua Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret dan selaku pembimbing utama yang telah meluangkan waktu untuk