CLINICAL REPORT SESSION CLINICAL REPORT SESSION
TUMOR JINAK PALPEBRA
TUMOR JINAK PALPEBRA
Oleh : Oleh : A
Ayyu u SSrri i MMeegga a AAssttuuttii 00991100331111002211 A
Anniitta a YYuulliissttiiaannii 10101100331133004411 A
Ammaanndda a BBeesstta a RRiizzaallddyy 11001100331133111199
Preset!r : dr" #endriati$ S"M Preset!r : dr" #endriati$ S"M
BAGIAN
BAGIAN ILMU ILMU KESEHATKESEHATAN AN MAMATTAA RSUP DR.
RSUP DR. M.DJAMIL PAM.DJAMIL PADANGDANG F
FAKULAKULTTAS AS KEDOKTEKEDOKTERAN URAN UNIVERSINIVERSITTAS AS ANDALASANDALAS 2015
KATA PENGANTAR
Pu%i dan syu&ur &ami u'a&an &eada Allah S()$ yang telah melimah&an rahmat dan &arunia*ya$ sehingga +RS yang ,er%udul Tumor Ji!" P!#$%&r! daat &ami selesai&an"
+RS ini ditulis untu& menam,ah engetahuan dan -a-asan mengenai )um!r .ina& Pale,ra se,agai salah satu syarat dalam mengi&uti &eaniteraan
&lini& seni!r di ,agian /lmu esehatan Mata a&ultas ed!&teran niersitas Andalas"
)erima&asih &ami u'a&an &eada sta enga%ar yang telah mem,im,ing enulis selama men%alani &eaniteraan &lni& seni!r di ,agian /lmu esehatan Mata$ serta dr" #endriati$ S"M se,agai em,im,ing dalam enulisan +RS ini"
Penulis menyadari seenuhnya ,ah-a +RS ini masih %auh dari
&esemurnaan" Oleh &arena itu enulis sangat mengahra&an segala &riti& dan saran mem,angun demi er,ai&an di masa yang a&an datang"
A&hir &ata enulis ,erhara sem!ga +RS ini daat mem,eri manaat ,agi &ita semua di masa mendatang"
Padang$ 15 Aril 2015
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Anatomi Palpebra
Palpebra atau kelopak mata mempunyai fungsi melindungi bola mata serta mengeluarkan sekresi kelen!arnya yang membentuk film air mata di depan komea. Palpebra merupakan alat menutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata ter"adap trauma trauma sinar dan pengeringan bola mata.#apat membuka diri untuk memberi !alan masuk sinar kedalam bola mata yang dibutu"kan untuk pengli"atan. Pembasa"an dan peli$inan seluru" permukaan bola mata ter!adi karena pemerataan air mata dan sekresi berbagai kelen!ar sebagai akibat gerakan buka tutup kelopak mata. Kedipan kelopak mata sekaligus menyingkirkan debu yang masuk.
Kelopak mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian depan sedang di bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut kon!ungti%a tarsal. &angguan penutupan kelopak akan mengakibatkan keringnya permukaan mata se"ingga ter!adi keratitis et lagoftalmos.
Pada kelopak terdapat bagian'bagian (
' Kelen!ar seperti ( kelen!ar sebasea kelen!ar )oll atau kelen!ar keringat kelen!ar *eis pada pangkal rambut dan kelen!ar )eibom pada tarsus.
' +tot seperti ( M. orbikularis okuli yang ber!alan melingkar di dalam kelopak atas dan ba,a" dan terletak di ba,a" kulit kelopak. Pada dekat tepi margo palpebra terdapat otot orbikularis okuli yang disebut sebagai M. Rioland. M. orbikularis berfungsi menutup bola mata yang dipersarafi N. facial M. levator palpebra, yang berorigo pada anulus foramen orbita dan berinsersi pada tarsus atas dengan sebagian menembus M. orbikularis okuli menu!u kulit kelopak bagian tenga". Bagian kulit tempat insersi M. levator palpebra terli"at sebagai sulkus -lipatan palpebra. +tot ini dipersarafi ole" N. III yang berfungsi untuk mengangkat kelopak mata atau membuka mata.
' #i dalam kelopak terdapat tarsus yang merupakan !aringan ikat dengan kelen!ar di dalamnya atau kelen!ar )eibom yang bermuara pada margo palpebra.
' Septum orbita yang merupakan !aringan fibrosis berasal dari rima orbita merupakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan.
' Tarsus dita"an ole" septum orbita yang melekat pada rima orbita pada seluru" lingkaran pembukaan rongga orbita. Tarsus -terdiri atas !aringan ikat yang merupakan !aringan penyokong kelopak dengan kelen!ar )eibom -/0 bus" di kelopak atas dan 0 pada kelopak ba,a".
' Pembulu" dara" yang memperdara"inya adala" a. palpebra.
- Persarafan sensorik kelopak mata atas didapatkan dari ramus frontal N.2 sedang kelopak ba,a" ole" $abang ke II saraf ke 2.
Kon!ungti%a tarsal yang terletak di belakang kelopak "anya dapat dili"at dengan melakukan e%ersi kelopak. Kon!ungti%a tarsal melalui forniks menutup bulbus okuli. Kon!ungti%a merupakan membran mukosa yang mempunyai sel &oblet yang meng"asilkan musin.
1. 3mbrologi Palpebra
)ata berkembang dari 4 lapis embrional primitif yaitu ektoderm permukaan -termasuk deri%atnya yaitu $rista neuralis ektoderm neural dan mesoderm. 3ktoderm permukaan membentuk lensa glandula lakrimalis epitel kornea kon!ungti%a kelen!ar
adnekasa dan epidermis palpebra. 5rista neuralis yang berasal dari ektoderm permukaan daera" yang tepat bersebela"an pli$a neuralis dari ektoderm neural berfungsi membentuk keratosit kornea endotel kornea dan !alinan trabekula stroma iris dan koroid muskulus siliaris fibroblas sklera %itreus dan meninges ner%us optikus. Krista neuralis !uga terlibat membentuk tulang dan tulang ra,an orbita !aringan ikat dan saraf orbita muskulus ektraokuler dan lapis'lapis subepidermal palpebra.
3ktoderm neural meng"asilkan %esikel optik se"ingga berfungsi untuk pembentukan retina dan epitel pigmen retina lapis'lapis berpigmen dan tidak berpigmen dari epitel siliaris epitel posterior muskulus dilatator dan sp"in$ter pupillae pada iris dan serat'serat ner%us optikus dan glia.
1..1 3mbriologi Struktur'Struktur Spesifik
Palpebra berkembang dari mesenkim ke$uali epidermis kulit dan epitel kon!ungti%a yang merupakan turunan ektoderm permukaan. Kun$up palpebra pertama kali mun$ul pada ta"ap 16 mm -6 minggu bertumbu" di depan mata tempat bertemu dan menyatu pada ta"ap kelima. Bulu mata dan kelen!ar meibom dan kelen!ar palpebra lainnya berkembang berupa pertumbu"an ke ba,a" dari epidermis.
1.3. TUMOR JINAK 1.3.1 HEMANGIOMA
7emangioma kapiler merupakan tumor palpebra yang paling sering ditemukan pada anak. 7emangioma kapiler atau "emangioma strawberry dapat mengenai kulit pada 108 bayi dan tampaknya lebi" sering pada bayi prematur dan anak kembar. Tumor ini biasanya mun$ul pada ,aktu la"ir atau segera sesuda" la"ir sebagai lesi yang ber,arna mera" terang bertamba" besar dalam beberapa minggu "ingga bulanan dan mengalami in%olusi pada usia
sekola".1
7emangioma merupakan pertumbu"an dari sel'sel endotel kapiler yang berproliferasi. 7emangioma ditemukan pada fase a,al pertumbu"an aktif pada bayi dengan periode selan!utnya berupa regresi dan in%olusi.
7emangioma 1.3.1.1 Etiologi4
Sampai saat ini patogenesis ter!adinya "emangioma masi" belum diketa"ui. )eskipun growth factor "ormonal dan pengaru" mekanik di perkirakan men!adi penyebab proliferasi abnormal pada !aringan "emangioma tapi penyebab utama yang menimbulkan defek pada "emangiogenesis masi" belum !elas. #an belum terbukti sampai saat ini tentang pengaru" genetik.
2askularisasi kulit mulai terbentuk pada "ari ke'49 gestasi yang berlan!ut sampai beberapa bulan setela" la"ir. )aturasi sistem %askular ter!adi pada bulan ke'/ setela" la"ir.
:aktor angiogenik kemungkinan mempunyai peranan penting pada fase proliferasi dan in%olusi "emangioma. Pertumbu"an endotel yang $epat pada "emangioma mempunyai kemiripan dengan proliferasi kapiler pada tumor.
1.3.1.2 Epidemiologi/
Pre%alensi "emangioma ; 1' 48 pada neonatus dan ; 108 pada bayi sampai dengan umur 1 ta"un. <okasi tersering yaitu pada kepala dan le"er -608 dan faktor resiko yang tela" teridentifikasi terutama neonatus dengan berat badan la"ir di ba,a" 1900 gram. =asio ke!adian perempuan disbanding laki'laki 4(1. 7emangioma lebi" sering ter!adi di ras kaukasia daripada ras di Afrika maupun Amerika.
1.3.1.4 Gambara Klii!
7emangioma kapiler tampak beberapa "ari sesuda" la"ir. Terli"at sebagai ber$ak mera" yang makin lama makin besar. >arnanya men!adi mera" menyala tegang dan berbentuk lobular berbatas tegas dan keras pada perabaan. Ukuran dan dalamnya sangat ber%ariasi ada yang superfisial ber,arna mera" terang dan ada yang subkutan ber,arna kebiru'biruan. In%olusi spontan ditandai ole" memu$atnya ,arna di daera" sentral lesi men!adi kurang tegang dan lebi" mendatar.9
1.3.1." #emeri$!aa #e%&ag
Ketersediaan alat'alat $anggi" saat ini memungkinkan pen$itraan massa orbita untuk dibedakan se$ara non'in%asif dalam banyak kasus. Untuk e%aluasi diagnostik pada orbita 5T'S$an memiliki sensiti%itas yang tinggi ter"adap tulang sedangkan )=I terutama untuk !aringan lunak. Selain itu di tangan yang berpengalaman US& !uga dapat memberikan
informasi penting dalam diagnosis massa orbita.
Jika diagnosis "emangioma belum !elas se$ara klinis )=I sangat berguna untuk membedakan "emangioma dari neurofibroma pleksiformis malformasi limfatik dan r"abdomiosarkoma dimana masing'masing ber"ubungan dengan pertumbu"an dan proliferasi yang $epat atau proptosis yang progresif. )=I atau US& #oppler dapat
menggambarkan perluasan tumor ke posterior apabila tidak dapat dipastikan se$ara klinis.
&ambaran "istopatologi tergantung dari stadium perkembangan "emangioma. <esi a,al tampak banyak sel dengan sarang'sarang padat sel endotel dan selalu ber"ubungan dengan pembentukan lumen %askuler yang ke$il. <esi yang terbentuk se$ara k"as menun!ukkan saluran kapiler yang berkembang dengan baik rata dan mengandung endotel dengan konfigurasi lobuler. <esi in%olusi menun!ukkan peningkatan fibrosis dan "yalinisasi dinding kapiler dengan oklusi lumen.
1.3.1.' #eatala$!aaa
7emangioma yang belum mengalami komplikasi sebagian besar mendapat terapi konser%atif. 7al ini disebabkan lesi ini kebanyakan akan mengalami in%olusi spontan. Pada banyak kasus "emangioma yang mendapatkan terapi konser%atif mempunyai "asil yang lebi" baik daripada terapi pembeda"an baik se$ara fungsional maupun kosmetik. Terdapat dua $ara pengobatan pada "emangioma yaitu(4
• Terapi konser%atif
Pada per!alanan alamia"nya lesi "emangioma akan mengalami pembesaran dalam bulan' bulan pertama kemudian men$apai besar maksimum dan sesuda" itu ter!adi regresi spontan sekitar umur 1 bulan lesi terus mengadakan regresi sampai umur 9 ta"un. Apabila "emangioma ini dibiarkan "ilang sendiri "asilnya kulit terli"at normal.9
• Terapi aktif
7emangioma yang memerlukan terapi se$ara aktif antara "emangioma yang mengalami perdara"an? "emangioma yang mengalami ulserasi? "emangioma yang mengalami infeksi?
' Terapi kortikosteroid
Steroid digunakan selama fase proliferatif tumor untuk meng"entikan pertumbu"an dan memper$epat in%olusi lesi. Steroid dapat digunakan se$ara topikal intralesi atau sistemik. Krim $lobetasol propionate 0098 topikal dapat digunakan pada lesi superfisial yang ke$il. In!eksi intralesi kombinasi antara steroid ker!a pan!ang dan ker!a singkat sering digunakan pada "emangioma periorbita terlokalisir. Jika "emangioma difus atau meluas ke posterior orbita digunakan steroid sistemik dengan dosis an!uran prednison atau prednisolon
'9 mg@kg BB@"ari.
Steroid di"ubungkan dengan banyak komplikasi se"ingga perlu dipertimbangkan keuntungan dan kerugiannya. Supresi adrenal dan retardasi pertumbu"an dapat ter!adi pada semua $ara penggunaan termasuk krim topikal. In!eksi intralesi berisiko menyebabkan emboli arteri retinalis bilateral atrofi lemak subkutan linier dan depigmentasi palpebra.
' Terapi pembeda"an
Pembeda"an dilakukan tergantung dari ukuran dan lokasi "emangioma yang akan dieksisi. Karena itu pemeriksaan radiologi dan penun!ang lainnya sangat diperlukan untuk menegakkan diagnosa se$ara akurat. Adapun indikasi dilakukannya terapi pembeda"an pada "emangioma adala"(
1. Terdapat tanda'tanda pertumbu"an yang terlalu $epat misalnya dalam beberapa
minggu lesi men!adi 4'/ kali lebi" besar
. Tidak ada regresi spontan misalnya tidak ter!adi penge$ilan sesuda" 6' ta"un.6
1.3.2 MO((U)*UM *ONTAGIO)UM 1.3.2.1 +e,ii!i
)ollus$um $ontagiosum adala" infeksi %irus pada epidermis yang sering mengenai kelopak mata. #a"ulunya mollus$um $ontagiosum paling sering mengenai anak anak tapi baru baru ini tela" diketa"ui ba",a penyakit ini lebi" sering terdapat pada orang de,asa
dengan sindrom defisiensi imun -AI#S. Pada anak anak penularan penyakit ini adala" melalui kontak langsung dengan indi%idu yang terinfeksi dan autoinokulasi sedangkan pada orang de,asa umumnya menular melalui "ubungan seksual. )ollus$um $ontagiosum merupakan infeksi poC %irus pada kulit yang !uga bisa menyebabkan lesi pada ,a!a" batang tubu" dan bagian proksimal ekstremitas.D
)olluskum $ontagiosum lebi" sering terli"at pada anak diba,a" usia 19 ta"un sekitar D0 8 kasus dilaporkan ba",a anak anak yang terkena pada usia 1 / ta"un yang paling para" keadaannya.E
1.3.2.2 Etiologi
Penyebab molluskum $ontagiosum adala" PoC%irus. 2irus ini bereplikasi di dalam sel epitel "ost. )asa inkubasi dari %irus ini adala" sekitar minggu.10
1.3.2.3 Mai,e!ta!i Klii$
Infeksi molluskum $ontagiosum biasanya mun$ul sebagai satu atau lebi" lesi yang terpisa" satu dengan yang lain lesi berupa papul yang berukuran 1 9 mm. Setiap lesi biasanya memiliki umbilisasi di tenga"nya dimana dari bagian tenga" lesi tersebut dapat
mun$ul detritus. Sebagai akibat dari penyebaran partikel %irus ke dalam kon!ungti%a forniks dapat mengakibatkan kon!ungti%itis folli$ular kronik yang !ika tidak diobati maka "al ini akan dapat menyebabkan pannus kornea dan dapat menimbulkan tra$"oma. )ollus$um $ontagiosum !uga dapat menyebabkan dermatitis eksematosa di periorbita. Pada pasien yang terinfeksi 7I2 lesi $enderung lebi" besar dan lebi" agresif. Keterlibatan kelopak mata bilateral dapat ter!adi pada anak anak dengan immunosupresan. Infeksi mollus$um
kontagiosum bisa men!adi tanda a,al dari AI#S.D
Se$ara "istopatologi k"as dari lesi mollus$um kontagiosum menun!ukkan a$ant"osis in%asi%e dan degenerasi sel sel epitel yang mengisi bagian tenga" lesi dan terdapat !uga se!umla" badan inklusi intrasitoplasma.D
1.3.2." Tatala$!aa
Pengobatan yang paling umum digunakan adala" insisi dan kuretase dari bagian tenga" lesi. Krioterapi dan pengobatan dengan laser tela" digunakan sebagian besar untuk lesi ekstraokular.
1.3.3 NE-U) 2.2.3.1 +EINI)I
Sel ne%us berpigmen adala" pigmentasi ta"i lalat yang umum ter!adi pada kebanyakan orang. Ne%us berasal dari melanosit yaitu sel yang memproduksi pigmen. Permukaan dari ne%us bisa "alus ataupun berben!ol ben!ol tergantung pada !umla" keratin yang dikandungnya. Pada ta"i lalat bisa terdapat beberapa rambut dengan ukuran pan!angnya yang ber%ariasi. >arna dari ne%us ber%ariasi mulai dari se,arna kulit "ingga $oklat dan "itam tergantung pada !umla" dan lokasi dari melanin dan pigmen di dalam tumor. Ne%us dengan ,arna yang lebi" gelap memiliki pigmen yang lebi" dekat ke permukaan.11
1.3.3.1 Kla!i,i$a!i
1. Jun$tional ne%us
Jun$tional ne%us biasanya datar dan berbatas tegas dengan ,arna $oklat yang seragam. #inamakan !un$tional ne%us karena sel sel ne%us ini terletak pada perbatasan antara epidermis dan dermis. Ne%us ini memiliki potensi yang renda"
untuk beruba" men!adi suatu keganasan. . Intradermal ne%us
Intradermal ne%us umumnya meninggi di atas kulit dan merupakan !enis ne%us yang paling umum. Ne%us ini biasanya ber,arna $oklat "ingga "itam. Ne%us intradermal sering terdapat pada pinggir kelopak mata dan bulu mata pada kelopak mata yang ditumbu"i ne%us tersebut dapat tumbu" normal diatas ne%us. Ne%us ini !uga bisa tumbu" pada alis mata dan bulu bulu alis mata !uga dapat tumbu" baik pada ne%us. +le" karena itu sebagian besar a"li berpendapat ba",a ne%us ini tidak memiliki potensi keganasan.
5ompound ne%us adala" ne%us yang berasal dari gabungan dari komponen !aringan pembatas antara epidermis dan dermis dengan komponen !aringan dermis kulit. Ne%us ini memiliki potensi keganasan yang renda".
/. Ne%us biru
Ne%us biru biasanya datar tetapi dapat pula berupa nodul yang berbatas tegas. Ne%us ini dapat ber,arna biru abu abu "ingga "itam. >arna biru'"itam dari ne%us ini dikarenakan karena letaknya yang !au" lebi" dalam dari kulit yang di atasnya.
9. 5ongenital o$ulodermal melano$ytosis -ne%us of +ta
Adala" !enis dari ne%us biru dari kulit di sekitar bola mata yang ber"ubungan dengan ne%us biru dari kon!ungti%a dan perluasan dari ne%us di u%ea. Ne%us ini biasa mengenai ras kulit "itam dan oriental dan !arang mengenai ras kaukasia. Ne%us ini berpotensi untuk men!adi ganas k"ususnya !ika mengenai ras kaukasia.11
1.3.3.2 Tatala$!aa
>alaupun dari tampilan klinis dan ri,ayat penyakit membantu dalam membuat diagnosis klinis biopsy biasanya diperlukan untuk mengkonfirmasi diagnosis ne%us. Biopsi insisi bisa dilakukan !ika lesi berukuran besar dan untuk memastikan diagnosis. Biopsi eksisi !uga dapat dilakukan !ika ne%us ingin di"ilangkan karena alasan kosmetik selain !uga untuk
konfirmasi diagnosis. Ne%us tidak sensiti%e ter"adap radioterapi se"ingga beda" eksisi adala" $ara terbaik untuk meng"ilangkan tumor ini.11
2.2.4 /ANTHE(A)MA 2.2.4.1 +e,ei!i
Fant"elasma adala" kumpulan kolesetrol di ba,a" kulit dengan batas tegas ber,arna kekuningan biasanya di permukaan anterior papelbra se"ingga sering disebut Cant"elasma palpebra. 114
2.2.4.2 Epidemiologi
#i Amerika Serikat !arang ditemukan Cant"elasma. Se$ara global Cant"elasma !uga merupakan kasus !arang di populasi umum. Pada studi kasus pasien dengan Cant"elasma lebi" sering di!umpai pada,anita dengan persenan 48 dan 1/8 pada laki'laki. +nset timbulnya Cant"elasma berkisar antara 19 4 ta"un dengan pun$ak pada de$ade /0an dan 90 an.
2.2.4.3 #ato,i!iologi
Setenga" pasien Cant"elasma mempunyai kelainan lipid dapat ditemui pada "iperlipidemia primer dan sekunder. Kelainan geneti$ primer termasuk dislipoproteinemia "ipertrigliseridimia dan defisiensi lipase lipoprotein yang diturunkan. #iabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan "iperlipidemia sekunder. Fant"elasma !uga bisa ter!adi pada pasien dengan lipid normal dalam dara" yang mempunyai 7#< kolesterol renda" atau
kelainan lain lipoprotein. 1
2.2.4.4 Mai,e!ta!i Klii!
Timbul plak irregular di kulit ,arna kekuningan sering kali disekitar mata. Ukuran Cant"elasma ber%ariasi berkisar antara 40 mm ada kalanya simetris dan $enderung bersifat permanen. Pasien tidak mengelu" gatal biasanya mengelu" untuk alasan estetika. Fant"elasma atau Cant"elasma palpebra biasanya terdapat di sisi medial kelopak mata atas. <esi ber,arna kekuningan dan lembut berupa plaGue berisi deposit lemak dengan batas tegas. <esi akan bertamba" besar dan bertamba" !umla"nya. Biasanya lesi'lesi ini tidak mempengaru"i fungsi kelopak mata tetapi ptosis "arus diperiksa bila ditemukan.1
Fant"elasma palpebrarum
2.2.4." #emeri$!aa (aboratori%m
Karena 908 pasien dengan Cant"elasma mempunyai gangguan lipid makadisarankan untuk pemeriksaan plasma lipid !uga 7#< dan <#<. Fant"elasma biasanya dapat didiagnosa dengan !elas se$ara klinis dan !arang kelainan lain memberi gambaran klinis sama. Jika ada keraguan eksisi beda" dan analisispatologi sebaiknya dilakukan.1
2.2.4.' #emeri$!aa Hi!tologi
Fant"elasma tersusun atas sel'sel Cant"oma. Sel'sel ini merupakan "istiosit dengan deposit lemak intraseluler terutama dalam retikuler dermis atas. <ipid utama yang disimpan pada "iperlipidemia dan Cant"elasma normolipid adala" kolesterol. Kebanyakan kolesterol
ini adala" yang teresterifikasi. 1
2.2.4.0 Tatala$!aa
Pembatasan diet dan penggunaan obat'obatan penurun lipid serum "anya memberikan respon pengobatan yang ke$il ter"adap Cant"elasma. 1
Terdapat beberapa pili"an tindakan untuk meng"ilangkan Cant"elasma palpebrarum yaitu eksisi beda" kauterisasi dan $ryot"erapy.114
2.2.4. #rogo!i!
Kekambu"an sering ter!adi. Pasien "arus mengeta"ui ba",a dari penelitian yang dilakukan pada eksisi beda" dapat ter!adi kekambu"an pada /08 pasien. lebi" sering ter!adi pada pasien dengan sindrom "iperlipidemia dan bila ter!adi pada / kelopakmata sekaligus. 1
2.2." KI)TA
Se$ara "istologis terdapat 4 %arian kista yaitu kista epidermoid kista dermoid dan teratoid. Pada !enis epidermoid kista dilapisi ole" epitel gepeng tanpa disertai adneksa. Sedangkan pada kista dermoid selain dilapisi ole" epitel gepeng !uga disertai adneksa seperti rambut folikel rambut dan kelen!ar sebasea. Pada teratoid selain epitel berlapis gepeng dan adneksa !uga ditemukan adanya elemen mesoderm seperti otot tulang dan kartilago. Kista dermoid lebi" sering di!umpai dibandingkan kista epidermoid dengan perbandingan (1.E1
Kista dermoid berisi $airan sebasea keratin kalsium dan kristal kolesterol. Sekitar 10'908 kista dermoid merupakan kista dermoid orbital.14 Kista epidermoid adala"
kumpulan material seperti keratin biasanya puti" li$in muda" digerakkan dan cheesy di dalam dinding kista
2.2.".1.1 Epidemiologi
Pada suatu sur%ei "istopatologis dilaporkan terdapat 40 kasus tumor orbita 498 merupakan kista dermoid. Kista dermoid merupakan kasus yang terbanyak. Pada studi tersebut lebi" dari 08 kista dermoid orbita didiagnosis sebelum usia 9 ta"un.
3tiologi kista belum diketa"ui se$ara pasti. Kista dapat bersifat kongenital atau didapat. Terdapat teori yang menyatakan ba",a kista kongenital merupakan lesi disembriogenik yang berasal dari elemen ektoderm yang ter!ebak pada pada lipatan embriogenik atau dapat
diakibatkan akibat sekuestrasi dari sisa epidermal selama ke"idupan embrionik. Sedangkan pada kista yang didapat ter!adi akibat trauma yang menyebabkan implantasi sel epitel ke !aringan yang lebi" dalam atau karena oklusi duktus kelen!ar sebassea atau unit pilosebaseus.
2.2.".1.3 Mai,e!ta!i Klii!
Kista dermoid biasanya ditemukan pada beberapa ta"un pertama ke"idupan. Akan tetapi kista dermoid yang profunda dapat tidak terdiagnosis pada beberapa ta"un ke"idupan dan biasanya akan didiagnosis pertama kali pada usia de,asa. Kista dermoid orbital paling banyak ditemui di bagian superolateral dan !arang ditemukan pada daera" superonasal./
Kista dermoid ditemukan berupa massa berbentuk o%al membesar perla"an teraba lunak dan tidak nyeri. Namun bisa !uga ditemukan kista dermoid dengan pergeseran bola mata dan proptosis yang biasanya ditemukan pada kista dermoid tipe profunda.1/
Kista epidermoid berisi kumpulan material seperti keratin biasanya puti" li$in muda" digerakkan dan cheesy di dalam dinding kista. Se$ara klinis kista epidermal mun$ul sebagai nodul bulat agak keras ber,arna daging.
2.2.".1.4 +iago!i!
#iagnosis kista dermoid dapat ditegakkan berdasarkan(
A. Pemeriksaan fisik
Kista dermoid biasanya ditemukan pada beberapa ta"un ke"idupan. Kista dermoid orbital paling banyak ditemui dan !arang ditemukan pada daera" superonasal.1
Berupa nodul intrakutan atau subkutan soliter berukuran 1'/ $m muda" digerakkan dari kulit diatasnya dan dari !aringan di ba,a"nya. Pada palpasi permukaannya "alus konsistensi lunak dan kenyal.
Pada kista epidermoid nodul bulat agak keras ber,arna daging.
B. 7istopatologi 11
Se$ara "istologi kista dermoid berisi desquamated squamous epithelium dan keratin di lumennya dan dibatasi ole" keratinized stratified squamous epithelium Kun$i untuk mendiagnosis kista dermoid adala" adanya struktur'struktur adneksa seperti kelen!ar sebasea.
Pada pemeriksaan "istopatologi kista epidermal dibatasi dengan epitel skuamosa berlapis yang mengandung lapisan granuler. Keratin terlaminisasi ditemukan dalam kista. =espon inflamasi dapat ditemukan pada kista yang ruptur. Kista yang suda" tua dapat terkalsifikasi.
2.2.".1." Tatala$!aa
Indikasi penatalaksanaan kista adala" kista tela" mengganggu aksis %isual yang dapat meningkatkan resiko ambliopia kosmetik dan inflamasi berulang. Penatalaksanaan berupa pembeda"an yaitu dengan ekstirpasi kista. #ilakukan ekstirpasi di daera" lipatan palpebra untuk mengurangi terli"atnya luka bekas ekstirpasi atau langsung diatas lesi. Selama proses pembeda"an dinding kista di!aga sebaik mungkin agar tetap utu" karena dinding dan isi kista bersifat iritatif se"ingga apabila kista ruptur pada saat pengangkatan akan menyebabkan
ter!adinya proses peradangan pada !aringan orbita sekitarnya. Kegagalan dari pengangkatan seluru" kista dapat mengakibatkan rekurensi
+ATAR #U)TAKA
1. Skuta &< 5antor <B >eiss JS. ermal Neoplasms. In( Skuta &< 5antor <B >eiss JS. Basi$ and 5lini$al S$ien$e 5ourse( +p"t"almi$ Pat"ology and Intrao$ular Tumors 011'01. Singapore( Ameri$an A$ademy of +p"t"almology? 011. p. 1E'0.
. Skuta &< 5antor <B >eiss JS. !enign "umors. In( Skuta &< 5antor <B >eiss JS. Basi$ and 5lini$al S$ien$e 5ourse( Pediatri$ +p"t"alomology and Strabismus 011' 01. Singapore( Ameri$an A$ademy of +p"t"almology? 011. p. 44D'/1.
4. )ar$"uk #A. #athogenesis of $emangioma. Journal 5lini$al In%estigations 2ol.10? 001.
/. +ski : #eangelis 5 :eigen =. $emangioma. In( Julia A. )$)illan 5at"erine #. #eangelis =alp" # editors. Prin$iple and Pra$ti$e of Pediatri$s. nd edition.
P"iladelp"ia ( >B Saunders 5o? 1EEE. p.D0'1
9. 3yelid 5on!ungti%al and +rbital Tumors ( An Atlas and TeCt . Se$ond 3dition. Jerry A. S"ields and 5arol <. S"ields. Penerbit ( >olters Klu,er 7ealt". 7al( 06.
6. +$ular )ollus$um $ontagiosum' A $ase report. Nig,ekar S"ub"angi. Pra%ara )ed =e% 00E( /
. 3yelid Tumors $lini$al diagnosis H surgi$al treatment. Se$ond edition. Jay !ustin older. 004 "al ( 4D /0.
D. =oy 7ampton Sr. Fant"elasma. 00D "ttp(@@emedi$ine.meds$ape.$om@arti$le@114/4' o%er%ie, diakses tanggal 1 Agustus 01
E. 2aug"an H Asbury. %ftamologi &mum 'disi () . 010. Jakarta( 3&5.
10. Ameri$an A$ademy of +p"talmology. %rbit, 'yelids, and *acrimal +ystem. Basi$ and 5lini$al S$ien$e 5ourse Se$tion . T"e :oundation of AA+. San :ransis$o( Ameri$an A$ademy of +p"talmology ( 011'01? 16D'1.
1. 3%ans 7. 000. #eriorbital ysts ermoid.
"ttp(@@,,,.kid"ealt".$o.n@edu$ation@surgery'info@periorbital'eCternal'angular' dermoid'$yst. 1/ )ei 01
14. Josep"ine 3. 1EE. +rbital dermoid $ysts( $lini$opat"ologi$ $orrelations $lassifi$ation and management. "ttp(@@,,,.n$bi.nlm.ni".go%@pubmed@E/4040/. 1/ )ei 01
1/. =obbin and 5otran. 00/. #athologic !asis of isease, ) th 'dition. >as"ington(