• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI KAJIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI KAJIAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI KAJIAN

3.1 Kerangka Pemikiran

Peran serta pihak swasta dalam pembangunan di setiap daerah merupakan salah satu wujud pengembangan partisipasi, terutama dalam penyelenggaraan pembangunan didaerah tersebut. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi perusahaan dibidang jasa konstruksi dalam pembangunan. Berbagai kegiatan dan hasil pembangunan seperti jalan, jembatan dan bangunan merupakan bukti nyata kontribusi sektor ini.

Keberadaan perusahaan di bidang jasa konstruksi ini dapat memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat umumnya dan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan karyawan khususnya. Pendapatan dan kesejahteraan karyawan dapat diupayakan dengan memberdayakan dan memandirikan karyawan dalam melaksanakan tugas dan wewenang serta haknya. Hal tersebut diupayakan dengan membangun daya dan tenaga yang dimiliki karyawan melalui dorongan, motivasi, training dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta berusaha untuk dapat mengembangkan potensi tersebut dalam setiap melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya. Peningkatan produktivitas karyawan dapat diharapkan akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan kesejahteraan karyawan. Naiknya pendapatan perusahaan dan kesejahteraan karyawan tentu saja akan membantu pembangunan suatu daerah. Hal ini salah satunya dapat dilihat dari meningkatnya retribusi-retribusi yang diterima oleh daerah-daerah tersebut dari perusahaan yang ada. Peningkatan pendapatan daerah-daerah ini dapat diupayakan melalui pembenahan pengelolaan manajemen perusahaan seperti dengan dilaksanakannya pelatihan ISO 9001 bagi karyawan di perusahaan-perusahaan jasa konstruksi.

Sebuah perusahaan yang menerapkan ISO 9001 akan memperoleh manfaat sebagai berikut: sistem dokumentasi akan bersifat lebih efektif dan efisien,

(2)

pengendalian mutu dan pelayanan terhadap pelanggan dapat terpenuhi, adanya koordinasi yang lebih baik, dari awal dapat mendeteksi ketidaksesuaian dalam memenuhi persyaratan dari pelanggan, konsistensi pengendalian mutu yang lebih baik, kepercayaan pelanggan bertambah, disiplin dalam pencatatan mutu bertambah, lebih banyak kesempatan perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya.

.

Gambar 2. Diagram Alir Pelaksanaan Kajian tentang Penerapan ISO 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi dan Kontribusinya pada Penyerapan Tenaga Kerja dan Peningkatan PAD

3.2 Lokasi dan Waktu Kajian

Pengamatan lapangan dilakukan pada 20 perusahaan yang terbagi kedalam dua kelompok yaitu 10 buah perusahaan yang telah melaksanakan ISO 9001 dan 10 buah perusahaan yang belum melaksanakan ISO 9001. Sepuluh buah perusahaan yang telah melaksanakan ISO 9001 tersebut adalah PT. Hasrat Tata Jaya, PT. Johannes Aneka Kontraktor, PT. Bina Riau Jaya, PT. Usaha Kita Lestari, PT. Dharma Abdi Primaju, PT. Dharma Abdi Group, PT. Semangat Hasrat Jaya, PT. Bangun Purba Satahi, PT. Ranah Katialo dan PT. Indra Sejati. Sedangkan sepuluh buah

PERUMUSAN MASALAH Latar belakang, Permasalahan, tujuan, dan

manfaat, batasan kajian dan keaslian

Penerapan ISO pada Perusahaan Jasa Konstruksi di Kabupaten Kampar Bandingkan TINJAUAN PUSTAKA LANDASAN TEORI

Pengumpulan Data Primer dan Sekunder

Pengolahan dan Analisa Data

Kontribusipelaksanaan ISO 9001 pada Penyerapan Tenaga Kerja

dan Besaran PAD

Rancangan Program

(3)

perusahaan yang belum melaksanakan ISO 9001 tersebut adalah PT. Perbuatan Jaya, PT. Pratama Jaya, PT. Hidayah Jasa Perkasa, PT. Kuarta Bumi Sejahtera, PT. Virajaya Riau Putra, PT. Sentosa Asih Jaya, PT. Bumi Swadharma Perkasa, PT. Danmas Prima Raya, PT. Multi Kaya Develindo dan PT. Mitra Kampar Perkasa. Keseluruhan perusahaan tersebut berada di Kabupaten Kampar Provinsi Riau.

Pengamatan lapangan ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April sampai dengan Aguatus 2006. Dasar pertimbangan dipilihnya 20 perusahaan di Kabupaten Kampar adalah karena tersedianya data pendukung berupa data primer dan data sekunder.

3.3 Metode Analisa

3.3.1 Sasaran Pengamatan dan Teknik Sampling

Untuk mendapatkan gambaran tentang penerapan ISO 9001 ke dua puluh perusahaan tersebut, sasaran pengamatan adalah personil pada perusahaan yang bersangkutan yaitu: pimpinan perusahaan, kepala divisi keuangan, kepala teknik, kepala AMP dan kepala personalia. Keseluruhan data perusahaan diambil dengan melakukan wawancara dan teknik pengambilan sample yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu responden yang sengaja dipilih berdasarkan keahlian dan keterkaitan baik secara langsung maupun tidak langsung tehadap penerapan ISO di masing-masing perusahaan.

3.3.2 Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer dimulai dari wawancara dengan pimpinan perusahaan, kepala divisi keuangan, kepala teknik, kepala AMP dan kepala personalia. Data sekunder mencakup data-data yang diperoleh dari BPS, Dinas Pertambangan, Dispenda serta Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kampar.

3.3.3 Metode Pengolahan dan Analisa Data

Data yang telah dikumpulkan dilanjutkan dengan penabulasian yang disesuaikan dengan kebutuhan kajian. Setelah data disajikan dalam format tabel, maka dilanjutkan dengan analisa secara kuantitatif maupun kualitatif.

(4)

Untuk mengetahui peranan penerapan ISO 9001 di perusahaan jasa konstruksi terhadap ekonomi daerah, dapat dilakukan dengan menghitung Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan serapan tenaga kerja di Kabupaten Kampar dari perusahaan jasa konstruksi yang bersangkutan. Indikator-indikator ini dipilih karena penulis anggap dapat mewakili kontribusi perusahaan jasa konstruksi terhadap pembangunan daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, serta dapat mengetahui pertumbuhan ekonomi untuk sektor bangunan.

Model analisis yang digunakan untuk menerangkan apakah jumlah PAD dan jumlah serapan tenaga kerja perusahaan yang telah menerapkan ISO 9001 lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang belum menerapkan ISO 9001 maka penulis

membandingkan rata-rata PAD (x PAD) dan rata-rata penyerapan tenaga kerja (x Tenaga Kerja) selama 5 tahun yaitu dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004. Data

diambil dari 10 buah perusahaan yang telah menerapkan ISO 9001 dan 10 buah perusahaan yang belum menerapkan ISO 9001. Model analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan ISO 9001 pada perusahaan jasa konstruksi terhadap PAD Kabupaten Kampar adalah melalui Uji t Statistik pada taraf Uji 5%. Sampel diambil sejak tahun awal penerapan ISO 9001 yaitu tahun 2002 sampai tahun 2004.

3.4 Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh penerapan ISO 9001 maka hipotesis yang digunakan adalah :

a. Pajak dan Retribusi

Ho = Rata-rata kedua sample adalah sama (Penerapan ISO 9001 tidak berpengaruh terhadap PAD di Kabupaten Kampar)

Hi = Rata-rata kedua sample adalah berbeda (Penerapan ISO 9001 berpengaruh terhadap PAD di Kabupaten Kampar)

Pengambilan keputusan berdasarkan perbaningan t. hitung dan t. table adalah: a. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima

(5)

b. Penerimaan Tenaga Kerja

Ho = Rata-rata kedua sampel adalah sama (Penerapan ISO 9001 tidak berpengaruh terhadap penerimaan tenaga kerja di Kabupaten Kampar) Hi = Rata-rata kedua sampel adalah berbeda (Penerapan ISO 9001

berpengaruh terhadap penerimaan tenaga kerja di Kabupaten Kampar) Pengambilan keputusan berdasarkan perbaningan t.hitung dan t. table adalah: c. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima

d. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian seperti yang telah diuraikan diatas maka hipotesis awal yang dapat dikemukakan disini adalah sebagai berikut:

1. Penerapan ISO 9001 pada perusahaan Jasa konstruksi memberikan kontribusi positif terhadap PAD di Kabupaten Kampar.

2. Perusahaan jasa konstruksi yang telah menerapkan ISO 9001 mampu menyerap karyawan lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan konstruksi yang belum menerapkan ISO 9001.

3.5 Metode Perancangan Program

Setelah didapatkan hasil dari penerapan ISO 9001 pada 20 perusahaan jasa konstruksi yaitu di PT. Hasrat Tata Jaya, PT. Johannes Aneka Kontraktor, PT. Bina Riau Jaya, PT. Usaha Kita Lestari, PT. Dharma Abdi Primaju, PT. Dharma Abdi Group, PT. Semangat Hasrat Jaya, PT. Bangun Purba Satahi , PT. Ranah Katialo dan PT. Indra Sejati. Serta data manajemen dari perusahaan yang belum menerapkan ISO 9001 yaitu PT. Perbuatan Jaya, PT. Pratama Jaya, PT.Hidayah Jasa Perkasa, PT. Kuarta Bumi Sejahtera, PT. Virajaya Riau Putra, PT. Santosa Asih Jaya, PT.Bumi Swadharma Perkasa, PT.Danmas Prima Raya, PT. Multi Kaya Develindo dan PT. Mitra Kampar Perkasa, maka kedua data tersebut dibandingkan dengan menjadikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan penyerapan tenaga kerja sebagai parameter.

Selanjutnya disusun rancangan program untuk direkomendasikan kepada pihak terkait. Rancangan program dilakukan dengan melibatkan stakeholders

(6)

khususnya Asosiasi Perusahaan Jasa Konstruksi melalui metode partisipasi yaitu dengan Logical Frame Work Approach (LFA).

Langkah-langkah pada perancangan program adalah sebagi berikut : 1. Tahap pendahuluan

Mengkomunikasikan hasil kepada keseluruhan perusahaan diatas dengan cara kuesioner atau interview.

2. Analisis masalah

Informasi yang didapat dari pihak-pihak terkait tersebut selanjutnya dianalisis dan dirumuskan untuk menentukan persoalan utama dan penyebab terjadinya masalah tersebut.

3. Analisis tujuan

Berdasarkan analisis masalah, kemudian ditetapkan tujuan yang hendak dicapai kemudian kembali dikomunikasikan dengan pihak terkait, yaitu pihak-pihak yang menjadi responden pada tahap pendahuluan pada perancangan program ini. Selain itu hasil penelitian disosialisasikan kepada beberapa perusahaan jasa konstruksi yang belum menerapkan ISO 9001.

Gambar

Gambar 2. Diagram Alir Pelaksanaan Kajian tentang Penerapan ISO 9001 di  Perusahaan Jasa Konstruksi dan Kontribusinya pada Penyerapan  Tenaga Kerja dan Peningkatan PAD

Referensi

Dokumen terkait

Namun setelah otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaannya diserahkan ke masing-masing dinas teknis (kecuali pajak daerah yang seluruhnya masih dikelola oleh Dinas

Pendapatan daerah Kabupaten Tanggamus terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan lain - lain PAD. Belanja Daerah meliputi semua pengeluaran dari

Jumlah industri merupakan salah satu sektor yang dapat meningkatkan penerimaan pajak daerah, dan pajak daerah merupakan bagian dari pendapatan asli daerah (PAD)

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan strategi dan kunci utama dalam mencapai kemandirian daerah. Semakin tinggi peranan PAD dalam pendapatan daerah merupakan

Pendapatan Daerah terdiri dari: (1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang meliputi Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Terhadap Kualitas Kinerja Mengajar Widyaiswa di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat. Universitas

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan strategi dan kunci utama dalam mencapai kemandirian daerah. Semakin tinggi peranan PAD dalam pendapatan daerah merupakan

Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Keterangan : PE = Pertumbuhan Ekonomi PAD = Pendapatan Asli Daerah BM = Belanja Modal BBK = Belanja