PENERAPAN ISO 9001 DI PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI DAN KONTRIBUSINYA PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH
(PAD) SERTA PENYERAPAN TENAGA KERJA KASUS DI KABUPATEN KAMPAR
TRIANDI CHANDRA
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
ABSTRAK
TRIANDI CHANDRA. Penerapan ISO 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi dan Kontribusinya Pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Penyerapan Tenaga Kerja Kasus di Kabupaten Kampar. Dibimbing oleh Manuwoto sebagai Ketua dan Ernan Rustiadi sebagai anggota Komisi Pembimbing.
Perkembangan perdagangan dunia semakin luas yang semula bilateral, berubah menjadi internasional dan saat ini berubah menjadi perdagangan yang sifatnya global. Keadaan demikian menuntut perlu adanya pihak ketiga yang dapat diterima oleh semua pihak atau banyak negara yang memiliki hubungan dagang. Kesepakatan diantara negara-negara MEE (ketika itu) telah memunculkan sistim standar yang kemudian dikenal dengan International Organization for Standardization (ISO). Sebuah perusahaan yang menerapkan ISO 9001 akan memperoleh manfaat sebagai berikut: sistem dokumentasi akan bersifat lebih efektif dan efisien, pengendalian mutu dan pelayanan terhadap pelanggan dapat terpenuhi, adanya koordinasi yang lebih baik, dari awal dapat mendeteksi ketidaksesuaian dalam memenuhi persyaratan dari pelanggan, konsistensi pengendalian mutu yang lebih baik, kepercayaan pelanggan bertambah, disiplin dalam pencatatan mutu bertambah, lebih banyak kesempatan perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya.
Penelitian lapangan yang dilakukan di Kabupaten Kampar Provinsi Riau selama lima bulan, mulai dari bulan April sampai dengan Agustus 2006 terhadap dua puluh perusahan jasa konstruksi telah digunakan sebagai dasar kajian. Hasil kajiannya menunjukkan bahwa berdasarkan jumlah Retribusi Izin Gangguan, Layanan Persampahan dan Kebersihan, IMB, Angkutan Hasil Alam, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Galian Golongan C, Pajak Pemanfaatan Air Tanah, Sumbangan Pihak Ketiga dan Jasa Giro pada tahun 2002-2004, perusahaan jasa konstruksi yang telah menerapkan ISO 9001 memberikan konstribusi pajak dan retribusi yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan jasa konstruksi yang belum menerapkan ISO 9001.
PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir Penerapan ISO 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi dan Kontribusinya Pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Penyerapan Tenaga Kerja Kasus di Kabupaten Kampar adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang dditerbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Tugas Akhir ini.
Pekanbaru, Mei 2007
© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007 Hak Cipta dilindungi
PENERAPAN ISO 9001 DI PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI
DAN KONTRIBUSINYA PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH
(PAD) SERTA PENYERAPAN TENAGA KERJA
KASUS DI KABUPATEN KAMPAR
TRIANDI CHANDRA
Tugas Akhir Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Professional Pada Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Judul Tugas Akhir : Penerapan ISO 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi dan Implikasinya pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Penyerapan Tenaga Kerja Kasus di Kabupaten Kampar
Nama : Triandi Chandra
NRP : A153024635
Disetujui,
Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Manuwoto, M.Sc Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr
Diketahui,
Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Manajemen Pembangunan Daerah
Dr. Ir. Yusman Syaukat M.Ec Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kota Pekanbaru Provinsi Riau pada tanggal 17 Agustus 1979, sebagai anak keempat dari lima bersaudara. Ayah bernama H. Muchlis Miin dan ibu bernama Hj. Ernawati.
Penulis menamatkan pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 1992. Pada tahun 0000 penulis menamatkan SLTP dan pada tahun 1996 menamatkan SLTA. Pendidikan Tinggi dimulai pada tahun 1997 dan menamatkannya pada tahun 2000 di Jurusan Finance di Indiana University di Bloomington.
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan karunia dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun tugas akhir Pembangunan Daerah dengan judul “Penerapan ISO 9001 Oleh Perusahaan Jasa Konstruksi dan Kontribusinya pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Penyerapan Tenaga Kerja, Kasus di Kabupaten Kampar”
Tugas Akhir Pembangunan Daerah ini merupakan gambaran penelitian yang dilakukan oleh Penulis sebagai salah satu persyaratan dalam penyelesaian Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah di Institut Pertanian Bogor. Obyek kegiatan pengkajian adalah penerapan ISO oleh perusahaan jasa konstruksi dan kaitannya dengan pembangunan daerah di Provinsi Riau khususnya di Kabupaten Kampar.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih sangat jauh dari yang diharapkan baik dari segi teknis maupun substansinya, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan masukan dari semua pihak untuk bahan perbaikan penulisan Kajian Pembangunan Daerah ini.
Penulis mengucapkan terimah kasih kepada Dr. Ir. Manuwoto, MSc sebagai Pembimbing I dan Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr sebagai Pembimbing II. Penulis juga mengucapkan terimah kasih kepada Ir. Fredian Tonny, MS dan Dr. Ir. Yusman Syaukat, MEc selaku dosen Mata Kuliah Metodologi Kajian Pembangunan Daerah. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak-bapak/Ibu dosen Program Magister Profesional Manajemen Pembangunan Daerah Institut Pertanian Bogor yang telah membagikan ilmunya melalui perkuliahan di Bogor maupun di Pekanbaru. Tidak lupa, penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan sesama mahasiswa Program Magister Profesional Manajemen Pembangunan Daerah dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian bahan penelitian ini.
Pekanbaru, Mei 2007
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR GAMBAR... iv
DAFTAR TABEL... ... v
DAFTAR LAMPIRAN... vi
BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang………. ... 1
1.2. Perumusan Masalah……… ... 4
1.3. Tujuan & Manfaat ……… ... 6
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perusahaan Jasa Konstruksi ... 8
2.2. Latar Belakang ISO... 9
2.3. Manfaat ISO 9001 : 2000……….. 9
2.4. Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 12
2.5. Tenaga Kerja……… ... 17
BAB III : METODOLOGI KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran... 19
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian... ... 20
3.3. Metode Analisa... ... 21
3.3.1. Sasaran Penelitian dan Teknik Sampling... 21
3.3.2. Metode Pengumpulan Data... ... 21
3.3.3. Metode Pengolahan dan Analisa Data... ... 21
3.4. Hipotesis………... 22
3.5. Metode Perancangan Program... ... 23
BAB IV : GAMBARAN LOKASI KAJIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Kampar ... ... 25
4.1.1. Pemerintahan... 25
4.1.2. Letak Geografis dan Kondisi Wilayah... 25
4.1.3. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakt... 25
4.2. Keadaan Umum Perusahaan Jasa Konstruksi di Kabupaten Kampar... ... 26
4.2.1. Perusahaan-perusahaan yang telah Menerapkan ISO 9001 ... 26
BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Manajemen Perusahaan Yang telah Menerapkan ISO 9001... 34
5.2. Kontribusi Penerapan ISO 9001 pada Pendapatan Asli Daerah . . 40
5.3. Kontribusi Penerapan ISO 9001 pada Penyerapan Tenaga Kerja. 54 BAB VI : RANCANGAN PROGRAM 6.1. Visi dan Misi Kabupaten Kampar... 59
6.2. Rencana Program Pelaksanaan ISO 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi ... 60
BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan ... 62
7.2. Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA... 65
PENERAPAN ISO 9001 DI PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI DAN KONTRIBUSINYA PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH
(PAD) SERTA PENYERAPAN TENAGA KERJA KASUS DI KABUPATEN KAMPAR
TRIANDI CHANDRA
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
ABSTRAK
TRIANDI CHANDRA. Penerapan ISO 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi dan Kontribusinya Pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Penyerapan Tenaga Kerja Kasus di Kabupaten Kampar. Dibimbing oleh Manuwoto sebagai Ketua dan Ernan Rustiadi sebagai anggota Komisi Pembimbing.
Perkembangan perdagangan dunia semakin luas yang semula bilateral, berubah menjadi internasional dan saat ini berubah menjadi perdagangan yang sifatnya global. Keadaan demikian menuntut perlu adanya pihak ketiga yang dapat diterima oleh semua pihak atau banyak negara yang memiliki hubungan dagang. Kesepakatan diantara negara-negara MEE (ketika itu) telah memunculkan sistim standar yang kemudian dikenal dengan International Organization for Standardization (ISO). Sebuah perusahaan yang menerapkan ISO 9001 akan memperoleh manfaat sebagai berikut: sistem dokumentasi akan bersifat lebih efektif dan efisien, pengendalian mutu dan pelayanan terhadap pelanggan dapat terpenuhi, adanya koordinasi yang lebih baik, dari awal dapat mendeteksi ketidaksesuaian dalam memenuhi persyaratan dari pelanggan, konsistensi pengendalian mutu yang lebih baik, kepercayaan pelanggan bertambah, disiplin dalam pencatatan mutu bertambah, lebih banyak kesempatan perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya.
Penelitian lapangan yang dilakukan di Kabupaten Kampar Provinsi Riau selama lima bulan, mulai dari bulan April sampai dengan Agustus 2006 terhadap dua puluh perusahan jasa konstruksi telah digunakan sebagai dasar kajian. Hasil kajiannya menunjukkan bahwa berdasarkan jumlah Retribusi Izin Gangguan, Layanan Persampahan dan Kebersihan, IMB, Angkutan Hasil Alam, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Galian Golongan C, Pajak Pemanfaatan Air Tanah, Sumbangan Pihak Ketiga dan Jasa Giro pada tahun 2002-2004, perusahaan jasa konstruksi yang telah menerapkan ISO 9001 memberikan konstribusi pajak dan retribusi yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan jasa konstruksi yang belum menerapkan ISO 9001.
PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir Penerapan ISO 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi dan Kontribusinya Pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Penyerapan Tenaga Kerja Kasus di Kabupaten Kampar adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang dditerbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Tugas Akhir ini.
Pekanbaru, Mei 2007
© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007 Hak Cipta dilindungi
PENERAPAN ISO 9001 DI PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI
DAN KONTRIBUSINYA PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH
(PAD) SERTA PENYERAPAN TENAGA KERJA
KASUS DI KABUPATEN KAMPAR
TRIANDI CHANDRA
Tugas Akhir Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Professional Pada Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Judul Tugas Akhir : Penerapan ISO 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi dan Implikasinya pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Penyerapan Tenaga Kerja Kasus di Kabupaten Kampar
Nama : Triandi Chandra
NRP : A153024635
Disetujui,
Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Manuwoto, M.Sc Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr
Diketahui,
Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Manajemen Pembangunan Daerah
Dr. Ir. Yusman Syaukat M.Ec Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kota Pekanbaru Provinsi Riau pada tanggal 17 Agustus 1979, sebagai anak keempat dari lima bersaudara. Ayah bernama H. Muchlis Miin dan ibu bernama Hj. Ernawati.
Penulis menamatkan pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 1992. Pada tahun 0000 penulis menamatkan SLTP dan pada tahun 1996 menamatkan SLTA. Pendidikan Tinggi dimulai pada tahun 1997 dan menamatkannya pada tahun 2000 di Jurusan Finance di Indiana University di Bloomington.
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan karunia dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun tugas akhir Pembangunan Daerah dengan judul “Penerapan ISO 9001 Oleh Perusahaan Jasa Konstruksi dan Kontribusinya pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Penyerapan Tenaga Kerja, Kasus di Kabupaten Kampar”
Tugas Akhir Pembangunan Daerah ini merupakan gambaran penelitian yang dilakukan oleh Penulis sebagai salah satu persyaratan dalam penyelesaian Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah di Institut Pertanian Bogor. Obyek kegiatan pengkajian adalah penerapan ISO oleh perusahaan jasa konstruksi dan kaitannya dengan pembangunan daerah di Provinsi Riau khususnya di Kabupaten Kampar.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih sangat jauh dari yang diharapkan baik dari segi teknis maupun substansinya, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan masukan dari semua pihak untuk bahan perbaikan penulisan Kajian Pembangunan Daerah ini.
Penulis mengucapkan terimah kasih kepada Dr. Ir. Manuwoto, MSc sebagai Pembimbing I dan Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr sebagai Pembimbing II. Penulis juga mengucapkan terimah kasih kepada Ir. Fredian Tonny, MS dan Dr. Ir. Yusman Syaukat, MEc selaku dosen Mata Kuliah Metodologi Kajian Pembangunan Daerah. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak-bapak/Ibu dosen Program Magister Profesional Manajemen Pembangunan Daerah Institut Pertanian Bogor yang telah membagikan ilmunya melalui perkuliahan di Bogor maupun di Pekanbaru. Tidak lupa, penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan sesama mahasiswa Program Magister Profesional Manajemen Pembangunan Daerah dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian bahan penelitian ini.
Pekanbaru, Mei 2007
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR GAMBAR... iv
DAFTAR TABEL... ... v
DAFTAR LAMPIRAN... vi
BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang………. ... 1
1.2. Perumusan Masalah……… ... 4
1.3. Tujuan & Manfaat ……… ... 6
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perusahaan Jasa Konstruksi ... 8
2.2. Latar Belakang ISO... 9
2.3. Manfaat ISO 9001 : 2000……….. 9
2.4. Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 12
2.5. Tenaga Kerja……… ... 17
BAB III : METODOLOGI KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran... 19
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian... ... 20
3.3. Metode Analisa... ... 21
3.3.1. Sasaran Penelitian dan Teknik Sampling... 21
3.3.2. Metode Pengumpulan Data... ... 21
3.3.3. Metode Pengolahan dan Analisa Data... ... 21
3.4. Hipotesis………... 22
3.5. Metode Perancangan Program... ... 23
BAB IV : GAMBARAN LOKASI KAJIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Kampar ... ... 25
4.1.1. Pemerintahan... 25
4.1.2. Letak Geografis dan Kondisi Wilayah... 25
4.1.3. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakt... 25
4.2. Keadaan Umum Perusahaan Jasa Konstruksi di Kabupaten Kampar... ... 26
4.2.1. Perusahaan-perusahaan yang telah Menerapkan ISO 9001 ... 26
BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Manajemen Perusahaan Yang telah Menerapkan ISO 9001... 34
5.2. Kontribusi Penerapan ISO 9001 pada Pendapatan Asli Daerah . . 40
5.3. Kontribusi Penerapan ISO 9001 pada Penyerapan Tenaga Kerja. 54 BAB VI : RANCANGAN PROGRAM 6.1. Visi dan Misi Kabupaten Kampar... 59
6.2. Rencana Program Pelaksanaan ISO 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi ... 60
BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan ... 62
7.2. Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA... 65
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1. Keluarga Standar ISO 9001:2000... 2
2. Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian tentang Penerapan ISO 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi dan Implikasinya pada Penyerapan Tenaga Kerja dan
Peningkatan PAD ... 20
3. Perbandingan Izin Gangguan untuk Perusahaan ISO dan Non ISO ... 41
4. Perbandingan Retribusi Pelayanan Sampah dan Kebersihan untuk Perusahaan
ISO dan Non ISO ... 42
5. Perbandingan Izin Mendirikan Bangunan untuk Perusahaan ISO & Non ISO ... 44
6. Perbandingan Retribusi Angkutan Hasil Alam untuk Perusahaan ISO & Non ISO 45
7. Perbandingan Pajak Reklame untuk Perusahaan ISO & Non ISO ... 46
8. Perbandingan Pajak Penerangan Jalan untuk Perusahaan ISO & Non ISO... 47
9. Perbandingan Pajak Galian Golongan C untuk Perusahaan ISO & Non ISO ... 48
10. Perbandingan Pajak Pemanfaatan Air Tanah dan Permukaan untuk Perusahaan
ISO & Non ISO... 49
11. Perbandingan Sumbangan Pihak Ketiga untuk Perusahaan ISO & Non ISO... 51
12. Perbandingan Jasa Giro untuk Perusahaan ISO & Non ISO ... 52
13. Perbandingan Penerimaan Retribusi dan Pajak untuk Perusahaan ISO & Non ISO 54
14. Penerimaan Karyawan pada Perusahaan Jasa Konstruksi yang Telah
Menerapkan ISO 9001 ... 56
15. Penerimaan Karyawan pada Perusahaan Non ISO ... 57
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Realisasi Penerimaan Pajak Daerah di Kabupaten Kampar Tahun Anggaran
2000-2004... 3
2. Sumber–Sumber PDA di Kabupaten Kampar... 13
3. Persentase Mata Pencaharian Penduduk Kampar ... 26
4. Waktu Pelaksanaan, Sub Bidang yang di ISO 9001 dan Klasifikasi Perusahaan
Jasa Kontruksi ... 34
5. Pengujian Pengaruh Penerapan ISO 9001 Pada Perusahaan Jasa Konstruksi
terhadap Pendapatan Asli Daerah Kab. Kampar (Data 2002-2004) ... 40
6. Penduduk Usia 10 tahun Keatas yang Bekerja Menurut Kab. Kampar dan
Lapangan Usaha Utama Kontruksi tahun 1999 - 2004 ... 55
7. Rekapan Jumlah Karyawan pada Perusahaan Jasa Konstruksi yang telah
Menerapkan ISO 9001 ... 55
8. Rekapan Jumlah Karyawan pada Perusahaan Jasa Konstruksi yang belum
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Hasrat Tata Jaya... 65
2. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Johanes Aneka Kotraktor ... 66
3. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Bina Riau Jaya ... 67
4. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Usaha Kita Lestari ... 68
5. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Dharma Abdi Primaju... 69
6. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Dharma Abdi Group ... 70
7. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Semangat Hasrat Jaya ... 71
8. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Bangun Purba Satahi ... 72
9. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Ranah Katialo ... 73
10. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Indra Sejati... . 74
11. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Perbuatan Jaya ... . 75
12. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Pratama Jaya ... . 76
13. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Hidayah Jasa Perkasa... . 77
14. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Kuarta Bumi Sejahtera... . 78
15. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Langgadai Sukses Makmur... . 79
16. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Santosa Asih Jaya ... . 80
17. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Swadarma Perkasa ... . 81
18. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Danmas Prima Raya ... . 82
19. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Multi Kaya Develindo ... . 83
20. Daftar Posisi Pegawai dan Jumlah di PT. Mitra Kampar... . 84
21. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Hasrat Tata Jaya ... . 85
22. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Johanes Aneka Kotraktor ... . 86
23. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Bina Riau Jaya... . 87
24. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Usaha Kita Lestari... . 88
25. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Dharma Abdi Primaju ... . 89
26. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Dharma Abdi Group... . 90
28. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Bangun Purba Satahi ... . 92
29. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Ranah Katialo... . 93
30. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Indra Sejati ... . 94
31. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Perbuatan Jaya... . 95
32. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Pratama Jaya... . 96
33. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Hidayah Jasa Perkasa ... . 97
34. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Kuarta Bumi Sejahtera ... . 98
35. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Langgadai Sukses Makmur ... . 99
36. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Santosa Asih Jaya... . 100
37. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Swadarma Perkasa ... . 101
38. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Danmas Prima Raya... . 102
39. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Multi Kaya Develindo... . 103
40. Retribusi dan Pajak Perusahaaan PT. Mitra Kampar ... . 104
41. Uji t Tahun 2002-2004 Untuk Izin Gangguan ... 105
42. Uji t Tahun 2002-2004 untuk Pelayanan Sampah dan Kebersihan ... 106
43. Uji t Tahun 2002-2004 Untuk Izin Mendirikan Bangunan... 107
44. Uji t Tahun 2002-2004 Untuk Angkutan Hasil Alam... 108
45. Uji t Tahun 2002-2004 Untuk Pajak Reklame... 109
46. Uji t Tahun 2002-2004 Untuk Pajak Penerangan Jalan ... 110
47. Uji t Tahun 2002-2004 Untuk Pajak Galian Golongan C ... 111
48. Uji t Tahun 2002-2004 Untuk Pajak Pemanfaatan Air Tanah dan Permukaan ... 112
49. Uji t Tahun 2002-2004 Untuk Sumbangan Pihak ... 113
50. Uji t Tahun 2002-2004 Untuk Jasa Giro ... 114
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang
Usaha-usaha peningkatan manajemen mengalami perkembangan ke arah
penyempurnaan. Pada awalnya hanya terbatas dalam lingkup perusahaan kemudian
berkembang ke luar perusahaan. Pada saat ini terdapat banyak perhatian terhadap
para pelanggan atau konsumen. Salah satunya adalah permasalahan mutu atau
kualitas barang/jasa yang diberikan. Untuk mendapatkan kualitas produk yang baik,
maka perusahaan dan konsumen perlu melakukan pengendalian mutu produk baik
berupa barang maupun jasa. Namun hal tersebut belumlah dianggap cukup, sehingga
perlu pihak ketiga yang sifatnya independen untuk melakukan pengujian serta
memberikan sertifikat kendali mutu. Kehadiran pihak ketiga ini dianggap lebih
objektif dan dapat memuaskan pihak produsen dan konsumen sehingga mulai muncul
badan-badan atau lembaga akreditasi. Badan ini semula adalah suatu lembaga
pemerintah atau assosiasi dalam suatu negara dan tugas utamanya adalah mengawasi
dan mengakreditasi produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang berada dalam
negara, seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) dulu namanya SII, dan Japan
Industrial Standar (JIS).
Perkembangan perdagangan dunia semakin luas yang semula bilateral,
berubah menjadi internasional dan saat ini berubah menjadi perdagangan yang
sifatnya global. Keadaan demikian menuntut perlu adanya pihak ketiga yang dapat
diterima oleh semua pihak atau banyak negara yang memiliki hubungan dagang.
Kesepakatan diantara negara-negara MEE (ketika itu) telah memunculkan sistim
standar yang kemudian dikenal dengan International Organization for
Standardization (ISO).
International Organization for Standardization (ISO) mempunyai beberapa
standar internasional diantaranya ISO 9000 dan ISO 14000. Perbedaan antara ISO
dengan tujuan untuk memuaskan pelanggan dengan mencapai seluruh persyaratan
yang telah ditetapkan. Sedangkan ISO 14000 memfokuskan pada bagaimana
melindungi lingkungan dari pencemaran.
International Organization for Standardization (ISO) 9001 tahun 2000
mencakup beberapa seri berikut: ISO 9004, ISO 9000, dan ISO 19011. Keluarga dari
ISO 9001:2000 ini dapat dilihat sebagaimana Gambar 1.
Gambar 1. Keluarga Standar ISO 9001 Tahun 2000 Gambar 1. Keluarga Standar ISO 9001 Tahun 2000
Setiap perusahan didirikan mempunyai tujuan antara lain untuk memperoleh
keuntungan dan kelangsungan hidup perusahaan, untuk pertumbuhan perusahaan dan
untuk menjaga nama baik perusahaan tersebut. Dalam mencapai tujuan tersebut
perusahaan harus memperhatikan kepuasan pelanggan dan mutu produk yang dijual
untuk bertahan hidup dan memenangkan persaingan.
Pada saat ini banyak berdiri perusahaan-perusahaan baik, yang berskala kecil
maupun yang berskala besar yang bergerak dalam berbagai bidang. Perkembangan
perusahaan-perusahaan tersebut memberikan kontribusi positif dalam pembangunan
daerah dimana perusahaan tersebut berdiri. Salah satu contoh adalah perusahaan yang
bergerak dalam bidang jasa konstruksi. Perusahaan jasa konstruksi tersebut
memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi PAD suatu daerah melalui
pendapatan daerah baik melalui pajak, retribusi, laba perusahaan daerah maupun
penerimaan lain-lain. Sebagai contoh adalah kontribusi sektor jasa konstrukis pada
Tabel 1. Realisasi Penerimaan Pajak Asli Daerah (PAD)dari Sektor Jasa Konstruksi di Kabupaten Kampar Tahun Anggaran 2000-2004
TAHUN JENIS PAJAK PERUSAHAAN
2000 2001 2002 2003 2004
RETRIBUSI
A. IZIN GANGGUAN 17,740,000 39,862,000 79,474,000
75,000,000
130,738,000 B. PELAYANAN
PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN 6,000,000 7,200,000 88,474,000
98,000,000
198,000,000
C. IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN 36,282,000 32,572,000 187,689,000
210,000,000
360,361,000
D.ANGKUTAN HASIL ALAM 25,000,000 302,000,000 397,500,000
297,000,000
308,000,000
PAJAK
A. PAJAK REKLAME 2,147,000 8,700,000 48,616,000
49,688,000
54,688,000
B. PAJAK PENERANGAN JALAN 1 7,850,000 350,000,000 400,000,000
480,947,000
718,750,000
C. PAJAK GALIAN GOLONGAN C 314,938,500 475,190,953 505,987,906
864,533,255
896,500,000 D. PAJAK PEMANFAATAN AIR BAWAH
TANAH DAN AIR PERMUKAAN 100,000,000 124,500,000 400,000,000 450.000.000 500.000.000
PAJAK LAIN-LAIN
A. SUMBANGAN PIHAK KETIGA 8,000,000 26,250,000 45,000,000
175,000,000
390,000,000
B. JASA GIRO 136,515,000 155,260,000 2,250,000,000
4,250,000,000
5,500,000,000
T O T A L 414,534,000 1,126,344,000 2.036.336.033 4.929.336.350 11.772.987.940
PERSENTASE TERHADAP PAD 11.6% 12% 13.5% 15.5% 16%
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa persentase PAD dari sektor jasa konstruksi
sejak tahun 2000 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dengan semakin
tingginya pendapatan daerah maka daerah dapat lebih leluasa untuk melakukan
pembangunan, termasuk pembangunan di sektor fisik prasarana.
Perusahaan yang telah menerapkan International Organization for
Standardization (ISO) 9001 di Kabupaten Kampar terdapat 11 buah perusahaan.
Keseluruhan perusahaan mempunyai Asphalt Mixing Plant (AMP) yang berguna
menghasilkan batu dengan ukuran tertentu untuk kemudian hasilnya digunakan bagi
bahan baku hotmix. Perusahaan-perusahaan tersebut dalam menjalankan kegiatannya
sehari-hari, baik dalam proses produksi maupun pemasaran, melibatkan banyak
karyawan yang diatur dalam suatu organisasi perusahaan dengan tugas dan tangung
jawab masing-masing. Perusahaan-perusahaan ini pada umumnya telah melakukan
pengaturan organisasi dan personilnya sesuai dengan ketentuan ISO, walaupun, ada
juga beberapa diantaranya yang belum melakukan ISO tersebut secara konsisten.
Di Kabupaten Kampar juga terdapat 30 perusahaan jasa konstruksi yang
belum menerapkan International Organization for Standardization (ISO) 9001.
Sebagian perusahaan tersebut juga mempunyai Asphalt Mixing Plant (AMP) dan
stone crusher. Perusahaan-perusahaan tersebut dalam kegiatan sehari-hari juga
melibatkan banyak karyawan dalam segala aktifitasnya, namun dengan manajemen
yang belum diatur dalam prosedur International Organization for Standardization
(ISO) 9001.
Berdasarkan keterangan diatas penulis tertarik untuk melakukan kajian
mengenai Penerapan International Organization for Standardization (ISO) 9001 di
perusahaan jasa konstruksi dengan membandingkannya pada perusahaan yang belum
menerapkan International Organization for Standardization (ISO) 9001 yang
berkontribusi terhadap Pembangunan Daerah Kabupaten Kampar. Untuk itu penulis
menuangkan dalam tulisan yang berjudul “Penerapan International Organization for
Standardization (ISO) 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi dan Kontribusinya pada
Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Penyerapan Tenaga Kerja. Studi Kasus di
Kabupaten Kampar”.
1.2 . Perumusan Masalah
Masih sedikitnya perusahaan-perusahaan di Indonesia yang mendapatkan
sertifikat ISO 9001 dibandingkan dengan Negara-negara di Asia Tenggara lainnya
menunjukkan masih lemahnya kesadaran perusahaan akan pentingnya ISO 9001,
sehingga sering ditemui permasalahan didalam perusahaan jasa konstruksi, terutama
sertifikat ISO 9001 merupakan salah satu syarat bagi perusahaan-perusahaan jasa
konstruksi daerah agar dapat berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan besar yang
berskala nasional, bahkan internasional.
Permasalahan yang sering ditemui di dalam perusahaan yaitu kurang jelas dan
sering tumpang tindihnya tugas dan wewenang antara personel di perusahaan, tidak
adanya kriteria penilaian hasil kerja yang telah dilakukan setiap karyawan dan kurang
dilakukannya tindakan pencegahan untuk permasalahan yang timbul. Hal ini
disebabkan antara lain karena tindakan perbaikan hanya dilakukan jika masalah yang
mengakibatkan terhambatnya proses produksi sudah terjadi. Disamping itu dapat juga
disebabkan oleh tidak adanya standarisasi dalam penyimpanan dan penggunaan
dokumen disetiap departemen.
Menurut Mulyo dan Sulistijo (2005) Manfaat penerapan ISO 9001 pada
perusahaan jasa konstruksi terbagi ke dalam dua kelompok yaitu:
1. Manfaat Internal yang mencakup:
a. Terdapatnya pedoman kerja yang standar
b. Peningkatan sistem kerja yang lebih baik dan konsisten
c. Peningkatan efektifitas dan efisiensi kerja perusahaan
2. Manfaat Eksternal yang mencakup:
a. Peningkatan kepercayaan dan kepuasaan pelanggan melalui pemberian
jaminan mutu
b. Peningkatan image perusahaan
Peningkatan lingkup dan pangsa pasar.
Dalam menentukan suksesnya pelaksanaan pembangunan, di dalamnya
terdapat aspek penentu yang mempunyai bobot terpenting dalam implementasinya,
yaitu tersedianya dana pembangunan. Betapapun besarnya target pembangunan
daerah yang ingin dicapai dan betapapun telitinya perencanaan pembangunan yang
disusun, tidak akan berarti bila tidak ada dana. Salah satu sumber dana untuk
pembangunan daerah berasal dari retribusi, pajak, laba perusahaan daerah dan
penerimaan lain-lain yang bersumber dari perusahaan-perusahaan yang berlokasi di
perusahaan yang telah menerapkan ISO 9001 diwajibkan melaksanakan semua
perizinan yang diberlakukan pemerintah yang disesuaikan dengan jenis dan fungsi
dari perusahaan yang bersangkutan. Dengan semakin banyaknya pengurusan
perizinan maka, bisa diasumsikan akan dapat memberikan kontribusi positif terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) baik dari sektor pajak maupun retribusi.
Pertanyaan spesifiknya adalah bagaimana penerapan ISO 9001 di perusahaan
jasa konstruksi dan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)?
Pesatnya pembangunan di Kabupaten Kampar diharapakan berbanding lurus
dengan pengurangan jumlah penganguran yang merupakan salah satu masalah besar
dalam bidang ekonomi. Hal ini sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Kampar yaitu
meningkatkan taraf perekonomian masyarakat dan menuntaskan kemiskinan dengan
memberikan pekerjaan dan pendidikan yang layak bagi masyarakat Kabupaten
Kampar, maka penerapan ISO 9001 penulis anggap perlu untuk pencapaian visi dan
misi tersebut. Pertanyaan spesifiknya adalah sejauh apa penerapan ISO 9001 dapat
berimplikasi terhadap perekrutan tenaga kerja di Kabupaten Kampar?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan umum
yang akan dicapai adalah mengkaji kontribusi penerapan ISO 9001 di perusahaan jasa
konstruksi terhadap Pendapatan Asli daerah (PAD) dan penyerapan tenaga kerja di
Kabupaten Kampar. Untuk memenuhi tujuan umum tersebut, maka tujuan spesifik
dari kajian ini adalah:
1. Mengetahui perbedaan dan seberapa besar kontribusi perusahaan jasa
konstruksi terutama perusahaan yang menerapkan International Organization
for Standardization (ISO) 9001 terhadap penerimaan PAD Kabupaten
Kampar dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkan.
2. Mengetahui perbedaan dan seberapa besar penyerapan tenaga kerja yang
dilaksanakan oleh perusahaan yang telah menerapkan International
Organization for Standardization (ISO) 9001 di Kabuapaten Kampar
Adapun manfaat yang diharapkan dari kajian Penerapan International
Organization for Standardization (ISO) 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi dan
Implikasinya terhadap Pembangunan Kabupaten Kampar adalah:
1. Hasil kajian ini dapat menjadi masukan bagi studi-studi tentang ISO 9001 dari
sudut yang berbeda.
2. Memberikan masukan kepada pengambil kebijakan dan pihak-pihak yang
berkepentingan tentang peran serta perusahaan jasa konstruksi yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perusahaan Jasa Konstruksi
Menurut UU RI NO 18 Tahun 1999 Tentang Jasa konstruksi, pengertian jasa
konstruksi adalah layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan kontruksi, layanan
jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan/atau layanan jasa konsultasi pengawasan
pekerjaan konstruksi. Pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian
rangkaian kegiatan perencanaan dan atau pelaksanaan beserta pengawasan yang
mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan
masing-masing beserta kelengkapannya untuk mewujudkan suatu bangunan atau
bentuk fisik lainnya. Usaha jasa konstruksi dapat berbentuk orang perseorangan atau
badan usaha. Bentuk usaha yang dilakukan oleh orang perseorangan hanya dapat
melaksanakan pekerjaan yang beresiko kecil, yang berteknologi sederhana dan yang
berbiaya kecil. Sedangkan pekerjaan konstruksi yang beresiko besar dan/atau yang
berteknologi tinggi dan/atau yang berbiaya besar hanya dapat dilakukan oleh badan
usaha yang berbentuk perseroan terbatas atau badan usaha yang dipersamakan.
Dalam Jasa Konstruksi terdapat dua pihak yang mengadakan hubungan kerja
berdasarkan hukum, yakni pengguna jasa dan penyedia jasa. Pengguna jasa harus
dapat membuktikan kemampuan untuk membayar biaya pekerjaan konstruksi.
Penyedia jasa terdiri atas perencana konstruksi, pelaksana konstruksi dan pengawas
konstruksi. Badan usaha jasa konstruksi dan orang perseorangan harus bertanggung
jawab terhadap hasil pekerjaannya, dilandasi prinsip-prinsip keahlian sesuai kaidah
keilmuan, kepatutan dan kejujuran intelektual dalam menjalankan profesinya dengan
mengutamakan kepentingan umum. Kontrak kerja konstruksi sekurang-kurangnya
harus memuat uraian mengenai: identitas para pihak, rumusan pekerjaan, masa
pertanggunan dan atau pemeliharaan, jumlah tenaga ahli, hak dan kewajiban penyedia
jasa dan pengguna jasa, kegagalan bangunan dan aspek lingkungan. (Undang-undang
2.2 Latar Belakang ISO
Kata ISO digunakan oleh Organisasi Internasional untuk Standarisasi atau
International Organization for Standardization sebagai nama dari organisasinya.
Organisasi ini didirikan pada tahun 1946 di Genewa, Swiss. Tujuan pendiriannya
adalah untuk mengembangkan standarisasi diseluruh dunia.
Kata ‘ISO’ yang menjadi nama dari organisasi ini, berasal dari bahasa Yunani
yaitu ‘Isos’ yang berarti ‘sama’ atau ‘ equivalent’. Dalam bentuk modern kata ‘Isos’
kemudian ditransformasi menjadi ‘Iso’ – seperti yang digunakan dalam istilah
Isotermis (kesamaan panas), isobar (kesamaan tekanan), dan lain-lain. Kata ini
diadopsi oleh Organisasi Internasional untuk standarisasi menjadi nama dari
organisasinya disamping karena kemiripan arti kata ini dengan tujuan organisasi, juga
karena kata tersebut memiliki bentuk yang paling mendekati dengan singkatan nama
organisasi (Mason,2003).
Menghadapi era globalisasi masalah mutu menjadi kata kunci. Manajemen
mutu bukan saja merupakan persyaratan formal dengan sertifikat ISO 9001, namun
jika prinsip-prinsipnya diterapkan secara konsisten dapat meningkatkan kinerja
perusahaan secara dramatis. Dalam konteks ini dapat ditegaskan kembali bahwa
tujuan setiap perusahaan didirikan antara lain untuk memperoleh keuntungan,
kelangsungan hidup perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan prestise (Swastha &
Sukotjo,1982).
2.3 Manfaat ISO 9001:2000
Menurut Zulfadli (2003) sebuah organisasi atau perusahaan yang menerapkan
ISO 9001: 2000 akan memperoleh sedikitnya 8 manfaat :
1. Dokumentasi Mutu yang Lebih Baik
International Organization for Standardization (ISO) 9001 memberikan
pedoman dalam mengelola sistem dokumentasi agar dokumen-dokumen yang dibuat
oleh suatu perusahaan bersifat efektif dan efisien. Setiap perusahaan menentukan
tingkat dokumentasi yang dibutuhkan dan media yang digunakan. Hal tersebut
interaksi proses-proses, kompleksitas produk, persyaratan pelanggan, persyaratan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, demontrasi kemampuan personel, dan
faktor-faktor lainnya yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan pemenuhan dari
persyaratan-persyaratan sistem manajemen mutu.
2. Pengendalian Mutu Secara Sistematik
Menurut Gaspersz (2003) Pengertian ISO, mutu (quality) adalah kadar/tingkat
yang dimiliki oleh sekumpulan karakteristik yang melekat (yang menjadi sifat) pada
suatu produk atau pelayanan dalam memenuhi persyaratan. Kadar/tingkat tersebut
berdasarkan sifatnya dapat dibagi menjadi buruk (poor), baik (good) atau baik sekali
(excellent). Menurut Suardi (2003) yang dimaksud dengan persyaratan (requirement)
adalah kebutuhan atau harapan (pelanggan) yang ditetapkan, yang secara umum wajib
dipenuhi. Dalam ISO 9001 pengendalian mutu harus dimulai dari masing–masing
proses yang terdapat dalam perusahaan. Setiap proses adalah input dari proses
sesudahnya dan sekaligus merupakan output dari proses sebelumnya. Karena
proses-proses tersebut saling berinteraksi satu sama lain dalam satu sistem, maka pengenalan
mutu yang baik pada setiap proses tentunya secara keseluruhan sehingga akan
menghasilkan suatu pengendalian mutu secara sistematik.
3. Koordinasi yang Lebih Baik
Adanya kesamaan persepsi untuk menghasilkan output yang memenuhi
persyaratan dan kebutuhan, mendorong terjadinya kegiatan koordinasi antar proses
dalam sistem tersebut. ISO 9001 merancang suatu sistem manajemen mutu yang
mengarahkan proses-proses dalam suatu perusahaan agar melakukan koordinasi yang
lebih baik.
4. Deteksi Awal Ketidaksesuaian
Ketidaksesuaian (non conformity) adalah ketidak mampuan untuk memenuhi
persyaratan, sedangkan cacat (defect) adalah ketidaksesuaian yang berhubungan
dengan kegunaan yang ditetapkan atau dimaksudkan. Dengan adanya sistem
pengendalian mutu yang baik dan didukung oleh koordinasi antar proses, maka setiap
ketidaksesuaian akan dapat dideteksi lebih dini. Karena setiap proses selalu
diharapkan setiap ketidaksesuain yang terjadi dapat segera dikenali, diperbaiki dan
dicegah agar tidak berulang kembali.
5. Konsistensi Mutu yang Lebih Baik
Jika semua unsur yang membentuk sistem manajemen mutu melakukan upaya
terus menerus untuk memperbaiki kinerja dengan berdasarkan kepada pedoman dan
prosedur yang telah didokumentasikan, maka akan dihasilkan konsistensi
pengendalian mutu yang lebih baik.
6. Kepercayaan Pelanggan Bertambah
Menurut Todaro (1998) Suatu perusahaan yang menerapkan sistem
manajemen mutu International Organization for Standardization (ISO) 9001 dengan
baik, akan memberikan rasa aman terhadap pelanggan produk/pelayanannya, dan
pada akhirnya meningkatkan kepercayaan (reliability). Kepercayaan tersebut timbul
karena pelanggan melihat bahwa kegiatan pemenuhan persyaratan-persyaratannya
dikelola secara baik dan memadai. Rasa aman dan kepercayaan ini kemudian akan
berkembang menjadi hubungan bisnis yang saling menguntungkan satu sama lain dan
berlangsung lama. Sebagai contoh, jika seseorang ingin membeli suatu produk
elektronik (seperti televisi) maka orang tersebut sudah akan tentu memilih produk
dari perusahaan yang dapat memberikan jaminan mutu terhadap produk yang
dihasilkannya. Jaminan mutu tersebut biasa berupa garansi terhadap produk yang
dijual. Perusahaan yang berani memberikan garansi terhadap produk-produk yang
dijual adalah perusahaan yang yakin bahwa sistem manajemen mutunya telah
dikelola dengan baik. Dengan demikian kepercayaan pelanggan terhadap
produk-produk yang dijual oleh perusahaan tersebut, akan semakin bertambah.
7. Disiplin dalam Pencatatan Mutu Bertambah
International Organization for Standardization (ISO) 9001 mensyaratkan
adanya pengelolaan sistem pencatatan mutu yang baik. Setiap catatan harus jelas,
mudah dibaca, dapat diidentifikasikan dan diperoleh kembali dengan mudah. Dengan
adanya persyaratan tersebut maka perusahaan akan menerapkan ISO 9001 akan
menciptakan kedisiplinan dalam pencatatan mutu (Devas, Nick, brian, Anne, Kenneth
dan Roy, 1989)
8. Lebih Banyak Kesempatan untuk Peningkatan
Penerapan ISO 9001 akan memberikan peluang-peluang bagi peningkatan
kinerja perusahaan yang diperoleh dari sistem dokumentasi yang baik, pengendalian
mutu secara sistematik, koordinasi antar proses dalam sistem dan disiplin dalam
pencatatan. Dengan demikian, setiap ketidaksesuaian dapat dideteksi lebih awal untuk
diperbaiki dan dicegah agar tidak berulang kembali. Sedangkan potensi-potensi
munculnya masalah akan dapat dikenali, kemudian dicegah agar tidak terjadi.
Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 dapat meningkatkan kinerja dan
dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Menurut Mason (2004), Manager
Llyod’s Register Quality Assurance (LRQA) Services Indonesia, dengan menerapkan
sistem manajemen mutu untuk perusahaan kecil dapat meningkatkan keuntungan
hingga 300 persen, dibanding pesaingnya yang tidak menggunakan manajemen mutu.
Melalui proses perekaman atau pencatatan dari setiap tahapan kegiatan secara lebih
rinci dan sistematis yang diterapkan pada sistem manajemen mutu ISO 9001, dapat
mengurangi pekerjaan ulang atau perbaikan dan inspeksi disuatu proyek. Menurut
Habibudin (2004) sekitar 25 persen biaya proyek, digunakan untuk pekerjaan
perbaikan dan sekitar 15 persen biaya proyek untuk pekerjaan biaya inspeksi. Dengan
menerapkan manajemen mutu berarti dapat mengurangi biaya untuk perbaikan dan
inspeksi. Dengan demikian penerapan ISO jelas akan meningkatkan profit.
2.4 Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pelaksanaan UU Nomor 22 Tahun 1999 dan UU Nomor 25 Tahun 1999 yang
kemudian diperbaharui dengan UU Nomor 32 Tahun 2004 dan UU Nomor 33 Tahun
2004 Tentang Pendapaatn Asli Daerah telah menyebabkan perubahan yang mendasar
mengenai peraturan hubungan pusat dan daerah, khususnya dalam bidang
administrasi pemerintahan maupun dalam hubungan keuangan pemerintah pusat dan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun
2004 dan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 adalah penerimaan yang diperoleh
daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan
Peraturan Daerah. Adapun sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut
ketentuan pasal 79 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, terdiri dari:
a. Hasil Pajak Daerah
b. Hasil Retribusi Daerah
c. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah
[image:37.612.118.537.352.700.2]Untuk Kabupaten Kampar, struktur PAD disajikan Pada Tabel 2.
Tabel 2. Sumber-sumber PAD di Kabupaten Kampar
PENERIMAAN SEKTOR JENIS PENERIMAAN
JASA KONSTRUKSI NON JASA KONSTRUKSI
Pajak Reklame Pajak Hotel Pajak Penerangan Jalan Pajak Restoran Pajak Galian Gol C Pajak Hiburan Pajak Pemanfaatan Air
PAJAK DAERAH
Bawah Tanah &
Permukaan
Pelayanan Persampahan & Pelayanan Kesehatan Kebersihan Penggantian Biaya Cetak KTP Izin Gangguan Parkir Di Tepi Jalan Umum Angkutan Hasil Alam Pasar
IMB Pengujian Kendaraan Bermotor Pemakaian Kekayaan Daerah Retribusi Penyedotan Kakus
Terminal
Rumah Potong Hewan & Pemotongan Retribusi Peredaran Hasil Hutan Retribusi Izin Usaha Pertanian Penjualan Produksi Usaha Daerah Izin Peruntukan Penggunaan Tanah
Izin Trayek
Izin di Bidang Industri & Perdagangan
RETRIBUSI
Pengolahan Limbah Cair Jasa Giro Perusahaan Daerah
Sumbangan Pihak Ketiga
Denda Keterlambatan Pelaksanaan Proyek
LABA PERUSAHAAN DAERAH
Pengembalian PPH Pasal 21 Pengembalian Uang Muka
Pengembalian Dana Rekening Khusus Pengawasan Kualitas Air
PENDAPATAN
LAIN-LAIN Lain-lain
Sumber: BPS Tahun 1999-2004 Kab. Kampar
Dalam Pasal 2 undang-undang tersebut, pajak daerah digolongkan menjadi
dua kategori, yaitu :
1. Jenis Pajak Propinsi
Jenis pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah Propinsi, terdiri dari ;
a. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air
c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
d. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air
Permukaan
2. Jenis Pajak Kabupaten
Jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah kabupaten/kota terdiri dari ;
a. Pajak Hotel
Pajak Hotel adalah pajak yang dipungut atas setiap pelayanan hotel.
b. Pajak Restoran
Pajak restoran merupakan pajak yang dipungut atas setiap pelayanan
di restoran. Obyek pajak ini adalah setiap pelayanan yang disediakan
dengan pembayaran di Restoran.
c. Pajak Reklame
Pajak reklame adalah pajak yang dipungut atas setiap penyelenggaraan
reklame. Subjek pajak ini adalah orang pribadi atau badan yang
menyelenggarakan atau memesan reklame.
d. Pajak Penerangan Jalan
Pajak Penerangan Jalan adalah pajak yang dipungut atas setiap
penggunaan tenaga listrik. Obyek pajak ini adalah penggunaan tenaga
adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan tenaga listrik.
Untuk tenaga listrik yang berasal dari PLN, nilai jual tenaga listrik
adalah sebesar tagihan biaya pemakaian listrik/rekening listrik.
e. Pajak Parkir
Pajak Parkir adalah pajak yang dipungut atas penyelenggaraan parkir.
Obyek pajak ini adalah tempat parkir kendaraan yang dipungut
bayaran yaitu ;
1. Penitipan kendaraan bermotor
2. Garasi kendaraan bermotor
3. Tempat lain yang memungut bayaran bagi kendaraan bermotor
yang masuk.
f. Pajak pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C.
Bagi perusahaan jasa konstruksi pengambilan pajak berasal dari:
a. Retribusi
1. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
IMB adalah izin yang diberikan untuk mengatur, mengawasi serta
mengendalikan terhadap setiap kegiatan membangun, memperbaiki dan
merombak/merobohkan bangunan daerah.(KPT Semarang, 2004)
2. Izin Gangguan
Izin gangguan adalah pemberian izin tempat usaha kepada orang pribadi atau
badan dilokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian dan
gangguan. Retribusi izin gangguan didasarkan pada luas tempat usaha, tarif,
indeks lokasi jalan dan indeks gangguan lingkungan.
3. Izin Bidang Industri dan Perdagangan
Izin Usaha Industri (IUI) diberikan untuk masing-masing jenis industri yang
mencakup berbagai komoditi industri didalam lingkup jenis industrinya. Bagi
perusahaan yang telah memiliki IUI diberikan kebebasan untuk mengadakan
peningkatan produksi, divesifikasi produksi, rehabilitasi dan atau modernisasi
tambahan kapasitas tidak melebihi 30 persen dari kapasitas izin yang dimiliki
tanpa diwajibkan memiliki Izin perluasan (IP) terlebih dahulu.
b. Laba Perusahaan Daerah 1. Jasa Giro
Jasa Giro adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan jasa konstruksi atau
perseorangan untuk pembiayaan di Bank pemerintah maupun Bank swasta.
c. Pajak Galian Golongan C
Khusus untuk penerimaan pajak daerah yang berasal dari sektor Pajak Bahan
Galian Golongan C, merupakan salah satu sumber pendapatan yang cukup besar bagi
daerah, terutama bagi daerah yang kaya akan sumber daya alam seperti NAD, Riau,
Sumatera Selatan, Kaltim, Kalbar, Kalteng dan Papua.
Pemungutan Pajak atas Pengambilan dan pengolahan bahan Galian Golongan
C di Kabupaten Kampar telah dilakukan sejak tahun 1998, walaupun hingga tahun
1999 tidak 100 persen hasilnya diterima oleh pemerintah kabupaten karena adanya
prinsip bagi hasil dengan Pemerintah Provinsi.
Jenis galian golongan C di Kabupaten Kampar terdiri dari: nitrat-nitrat,
pospat; asbes, graft, mika, pasir kuarsa, kaolin, gip batu apung, marmar, batu tulis,
batu kapur, tawas, granit, andesit, tanat liat dan pasir. Kegiatan eksploitasi bahan
galian golongan C adalah pengambilan bahan galian golongan C dari sumber alam di
dalam atau permukaan bumi untuk dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan bahan
baku industri. Pemungutan pajak pengambilan dan pengolohan bahan galian
golongan C di setiap Kabupaten diatur dengan peraturan daerah tentang pajak
pengambilan dan pengolahan bahan galian golongan C.
Menurut Undang-undang Nomor 39 Tahun 1967 Dasar pengenaan pajak
dihitung dari nilai jual hasil eksploitasi bahan galian golongan C, hasil perkalian
antara volume/tonase hasil eksploitasi dengan harga pasar atau harga standar
masing-masing bahan galian golongan C. Harga standar ini ditetapkan oleh instansi
Pajak pengambilan dan pengolahan bahan galian golongan C merupakan salah
satu komponen utama pendapatan asli daerah. Oleh karena itu perlu untuk diketahui
kinerja pemungutan pajak tersebut dalam rangka meningkatkan pendapatan asli
daerah. Sebelum diberlakukannya UU Nomor 18 Tahun 1997 tentang pajak daerah
dan retribusi daerah, penerimaan dari hasil penambangan bahan galian golongan C
merupakan komponen dari pos bagi hasil bukan pajak.
Menurut Kaho, 1988 Kontribusi pajak pengambilan dan pengolahan bahan
galian golongan C terhadap PAD merupakan rasio antara pajak pengambilan dan
pengolahan bahan galian golongan C dalam satu tahun dengan PAD pada tahun yang
sama. Semakin tinggi rasio yang diperoleh mengindikasikan semakin tinggi/besar
tingkat kontribusi pajak pengambilan dan pengolahan bahan galian golongan C
terhadap PAD.
2.5 Tenaga Kerja
Memasuki era perdagangan bebas, setiap perusahaan dituntut untuk dapat
selalu meningkatkan daya saingnya agar bisa tangguh menghadapi persaingan. Dalam
kaitan inilah, diperlukan kematangan pengelolaan Sumber daya Perusahaan secara
efisien dan efektif agar dapat memberikan hasil maksimal bagi perusahaan. Menurut
UU No 14 Tahun 1969 tentang Tenaga Kerja, pengertian tenaga kerja adalah tiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan kerja
guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Salah satu tantangan yang penting bagi pembangunan yang berpusat pada
masyarakat adalah mengubah orientasi birokrasi pembangunan ekonomi pemeritah
agar menjadi agensi-agensi yang mampu meningkatkan kapasitas kelembagaan dan
pemberdayaan organisasi-organisasi sosial ditingkat lokal dan komunitas (Hadad,
1980)
Pada hakekatnya upaya-upaya pembangunan ditingkat komunitas
memfokuskan pada pemberdayaan warga komunitas dengan melakukan power
sharing agar masyarakat memiliki kemampuan dan kesataraan dengan beragam
dalam proses pembangunan berupaya memberdayakan warga komunitas ( dari kurang
berdaya menjadi lebih berdaya baik pada tingkat individu, keluarga,
kelompok-kelompok sosial, ataupun komunitas guna mencapai kehidupan yang lebih baik
(Tonny,2003)
Menurut Payne (1979), produktivitas tenaga kerja merupakan rasio output
yang dihasilkan dengan input dari sumber-sumber yang digunakan agar dapat
mencapai hasil yang diharapkan. Lebih jauh, hasil berhubungan dengan efektivitas
pencapaian misi atau prestasi. Sementara itu efektivitas dalam memperoleh hasil
berhubungan dengan tingkat efisiensi penggunaan sumber yang ada. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa di dalam produktivitas terdapat hubungan antara
BAB III
METODOLOGI KAJIAN
3.1 Kerangka Pemikiran
Peran serta pihak swasta dalam pembangunan di setiap daerah merupakan salah
satu wujud pengembangan partisipasi, terutama dalam penyelenggaraan
pembangunan didaerah tersebut. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi perusahaan
dibidang jasa konstruksi dalam pembangunan. Berbagai kegiatan dan hasil
pembangunan seperti jalan, jembatan dan bangunan merupakan bukti nyata kontribusi
sektor ini.
Keberadaan perusahaan di bidang jasa konstruksi ini dapat memberikan
dampak terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat umumnya
dan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan karyawan khususnya. Pendapatan dan
kesejahteraan karyawan dapat diupayakan dengan memberdayakan dan
memandirikan karyawan dalam melaksanakan tugas dan wewenang serta haknya. Hal
tersebut diupayakan dengan membangun daya dan tenaga yang dimiliki karyawan
melalui dorongan, motivasi, training dan membangkitkan kesadaran akan potensi
yang dimiliki serta berusaha untuk dapat mengembangkan potensi tersebut dalam
setiap melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya. Peningkatan
produktivitas karyawan dapat diharapkan akan meningkatkan pendapatan perusahaan
dan kesejahteraan karyawan. Naiknya pendapatan perusahaan dan kesejahteraan
karyawan tentu saja akan membantu pembangunan suatu daerah. Hal ini salah
satunya dapat dilihat dari meningkatnya retribusi-retribusi yang diterima oleh
daerah-daerah tersebut dari perusahaan yang ada. Peningkatan pendapatan daerah-daerah ini dapat
diupayakan melalui pembenahan pengelolaan manajemen perusahaan seperti dengan
dilaksanakannya pelatihan ISO 9001 bagi karyawan di perusahaan-perusahaan jasa
konstruksi.
Sebuah perusahaan yang menerapkan ISO 9001 akan memperoleh manfaat
pengendalian mutu dan pelayanan terhadap pelanggan dapat terpenuhi, adanya
koordinasi yang lebih baik, dari awal dapat mendeteksi ketidaksesuaian dalam
memenuhi persyaratan dari pelanggan, konsistensi pengendalian mutu yang lebih
baik, kepercayaan pelanggan bertambah, disiplin dalam pencatatan mutu bertambah,
lebih banyak kesempatan perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya.
[image:44.612.105.529.193.452.2].
Gambar 2. Diagram Alir Pelaksanaan Kajian tentang Penerapan ISO 9001 di Perusahaan Jasa Konstruksi dan Kontribusinya pada Penyerapan Tenaga Kerja dan Peningkatan PAD
3.2 Lokasi dan Waktu Kajian
Pengamatan lapangan dilakukan pada 20 perusahaan yang terbagi kedalam
dua kelompok yaitu 10 buah perusahaan yang telah melaksanakan ISO 9001 dan 10
buah perusahaan yang belum melaksanakan ISO 9001. Sepuluh buah perusahaan
yang telah melaksanakan ISO 9001 tersebut adalah PT. Hasrat Tata Jaya, PT.
Johannes Aneka Kontraktor, PT. Bina Riau Jaya, PT. Usaha Kita Lestari, PT. Dharma
Abdi Primaju, PT. Dharma Abdi Group, PT. Semangat Hasrat Jaya, PT. Bangun
Purba Satahi, PT. Ranah Katialo dan PT. Indra Sejati. Sedangkan sepuluh buah
PERUMUSAN MASALAH Latar belakang, Permasalahan, tujuan, dan
manfaat, batasan kajian dan keaslian
Penerapan ISO pada Perusahaan Jasa Konstruksi
di Kabupaten Kampar
Bandingkan TINJAUAN
PUSTAKA
LANDASAN TEORI
Pengumpulan Data Primer dan Sekunder
Pengolahan dan Analisa Data
Kontribusipelaksanaan ISO 9001 pada Penyerapan Tenaga Kerja
dan Besaran PAD
Rancangan Program
perusahaan yang belum melaksanakan ISO 9001 tersebut adalah PT. Perbuatan Jaya,
PT. Pratama Jaya, PT. Hidayah Jasa Perkasa, PT. Kuarta Bumi Sejahtera, PT.
Virajaya Riau Putra, PT. Sentosa Asih Jaya, PT. Bumi Swadharma Perkasa, PT.
Danmas Prima Raya, PT. Multi Kaya Develindo dan PT. Mitra Kampar Perkasa.
Keseluruhan perusahaan tersebut berada di Kabupaten Kampar Provinsi Riau.
Pengamatan lapangan ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan
April sampai dengan Aguatus 2006. Dasar pertimbangan dipilihnya 20 perusahaan di
Kabupaten Kampar adalah karena tersedianya data pendukung berupa data primer
dan data sekunder.
3.3 Metode Analisa
3.3.1 Sasaran Pengamatan dan Teknik Sampling
Untuk mendapatkan gambaran tentang penerapan ISO 9001 ke dua puluh
perusahaan tersebut, sasaran pengamatan adalah personil pada perusahaan yang
bersangkutan yaitu: pimpinan perusahaan, kepala divisi keuangan, kepala teknik,
kepala AMP dan kepala personalia. Keseluruhan data perusahaan diambil dengan
melakukan wawancara dan teknik pengambilan sample yang digunakan adalah
purposive sampling, yaitu responden yang sengaja dipilih berdasarkan keahlian dan
keterkaitan baik secara langsung maupun tidak langsung tehadap penerapan ISO di
masing-masing perusahaan.
3.3.2 Metode Pengumpulan Data
Data dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer
dimulai dari wawancara dengan pimpinan perusahaan, kepala divisi keuangan, kepala
teknik, kepala AMP dan kepala personalia. Data sekunder mencakup data-data yang
diperoleh dari BPS, Dinas Pertambangan, Dispenda serta Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Kampar.
3.3.3 Metode Pengolahan dan Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan dilanjutkan dengan penabulasian yang
disesuaikan dengan kebutuhan kajian. Setelah data disajikan dalam format tabel,
Untuk mengetahui peranan penerapan ISO 9001 di perusahaan jasa konstruksi
terhadap ekonomi daerah, dapat dilakukan dengan menghitung Pendapatan Asli
Daerah (PAD) dan serapan tenaga kerja di Kabupaten Kampar dari perusahaan jasa
konstruksi yang bersangkutan. Indikator-indikator ini dipilih karena penulis anggap
dapat mewakili kontribusi perusahaan jasa konstruksi terhadap pembangunan daerah,
meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, serta dapat mengetahui
pertumbuhan ekonomi untuk sektor bangunan.
Model analisis yang digunakan untuk menerangkan apakah jumlah PAD dan
jumlah serapan tenaga kerja perusahaan yang telah menerapkan ISO 9001 lebih besar
dibandingkan dengan perusahaan yang belum menerapkan ISO 9001 maka penulis
membandingkan rata-rata PAD (x PAD) dan rata-rata penyerapan tenaga kerja (x Tenaga Kerja) selama 5 tahun yaitu dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004. Data
diambil dari 10 buah perusahaan yang telah menerapkan ISO 9001 dan 10 buah
perusahaan yang belum menerapkan ISO 9001. Model analisis yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh penerapan ISO 9001 pada perusahaan jasa konstruksi terhadap
PAD Kabupaten Kampar adalah melalui Uji t Statistik pada taraf Uji 5%. Sampel
diambil sejak tahun awal penerapan ISO 9001 yaitu tahun 2002 sampai tahun 2004.
3.4 Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh penerapan ISO 9001 maka hipotesis yang digunakan
adalah :
a. Pajak dan Retribusi
Ho = Rata-rata kedua sample adalah sama (Penerapan ISO 9001 tidak
berpengaruh terhadap PAD di Kabupaten Kampar)
Hi = Rata-rata kedua sample adalah berbeda (Penerapan ISO 9001
berpengaruh terhadap PAD di Kabupaten Kampar)
Pengambilan keputusan berdasarkan perbaningan t. hitung dan t. table adalah:
a. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima
b.Penerimaan Tenaga Kerja
Ho = Rata-rata kedua sampel adalah sama (Penerapan ISO 9001 tidak
berpengaruh terhadap penerimaan tenaga kerja di Kabupaten Kampar)
Hi = Rata-rata kedua sampel adalah berbeda (Penerapan ISO 9001
berpengaruh terhadap penerimaan tenaga kerja di Kabupaten Kampar)
Pengambilan keputusan berdasarkan perbaningan t.hitung dan t. table adalah:
c. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima
d. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian seperti yang telah
diuraikan diatas maka hipotesis awal yang dapat dikemukakan disini adalah sebagai
berikut:
1. Penerapan ISO 9001 pada perusahaan Jasa konstruksi memberikan
kontribusi positif terhadap PAD di Kabupaten Kampar.
2. Perusahaan jasa konstruksi yang telah menerapkan ISO 9001 mampu
menyerap karyawan lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan
konstruksi yang belum menerapkan ISO 9001.
3.5 Metode Perancangan Program
Setelah didapatkan hasil dari penerapan ISO 9001 pada 20 perusahaan jasa
konstruksi yaitu di PT. Hasrat Tata Jaya, PT. Johannes Aneka Kontraktor, PT. Bina
Riau Jaya, PT. Usaha Kita Lestari, PT. Dharma Abdi Primaju, PT. Dharma Abdi
Group, PT. Semangat Hasrat Jaya, PT. Bangun Purba Satahi , PT. Ranah Katialo dan
PT. Indra Sejati. Serta data manajemen dari perusahaan yang belum menerapkan ISO
9001 yaitu PT. Perbuatan Jaya, PT. Pratama Jaya, PT.Hidayah Jasa Perkasa, PT.
Kuarta Bumi Sejahtera, PT. Virajaya Riau Putra, PT. Santosa Asih Jaya, PT.Bumi
Swadharma Perkasa, PT.Danmas Prima Raya, PT. Multi Kaya Develindo dan PT.
Mitra Kampar Perkasa, maka kedua data tersebut dibandingkan dengan menjadikan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan penyerapan tenaga kerja sebagai parameter.
Selanjutnya disusun rancangan program untuk direkomendasikan kepada
khususnya Asosiasi Perusahaan Jasa Konstruksi melalui metode partisipasi yaitu
dengan Logical Frame Work Approach (LFA).
Langkah-langkah pada perancangan program adalah sebagi berikut :
1. Tahap pendahuluan
Mengkomunikasikan hasil kepada keseluruhan perusahaan diatas dengan cara
kuesioner atau interview.
2. Analisis masalah
Informasi yang didapat dari pihak-pihak terkait tersebut selanjutnya dianalisis dan
dirumuskan untuk menentukan persoalan utama dan penyebab terjadinya masalah
tersebut.
3. Analisis tujuan
Berdasarkan analisis masalah, kemudian ditetapkan tujuan yang hendak dicapai
kemudian kembali dikomunikasikan dengan pihak terkait, yaitu
pihak-pihak yang menjadi responden pada tahap pendahuluan pada perancangan
program ini. Selain itu hasil penelitian disosialisasikan kepada beberapa
BAB IV
GAMBARAN LOKASI KAJIAN
4.1 Keadaan Umum Kabupaten Kampar 4.1.1. Pemerintahan
Kabupaten Kampar merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Riau. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan UU No. 12 Tahun 1956. Kemudian dengan
diberlakukannya UU No 53 Tahun 1999, maka Kabupaten Kampar resmi dimekarkan
menjadi tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Pelalawan, Kabuapten Rokan Hulu dan
Kabupaten Kampar. Secara administrasi Kabupaten Kampar dibagi menjadi 13
kecamatan, 178 Desa dan tujuh kelurahan (Kampar Government, 2004)
4.1.2 Letak Geografis dan Kondisi Wilayah
Kabupaten Kampar mempunyai letak yang sangat strategis karena merupakan
jalur utama yang menghubungkan Riau dengan Sumatera Barat. Secara geografis
Kabupaten Kampar berada pada posisi 01o00’40” LU dan 00o27’00” LS, 100o28’30” BT-101o14’30” BT. Luas wilayah Kabupaten Kampar ± 6.591,07 Km2 atau 12.38 persen dari luas wilayah Propinsi Riau.
Daerah Kabupaten Kampar mempunyai keadaan alam yang beriklim tropis
dengan temperatur suhu rata-rata 19o C sampai dengan 20oC pada musim kemarau dan pada musim hujan temperatur berkisar antara 31oC sampai 35oC. Curah hujan rata-rata di Kabupaten Kampar 2700 mm sampai 3600 mm, Kabupaten Kampar
terletak pada daratan rendah dengan curah hujan rata-rata 2700 mm-3600 mm hampir
tiap tahunnya Kabupaten Kampar mengalami kebanjiran.
4.1.3. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
Penduduk merupakan unsur vital dalam kegiatan ekonomi dan dalam
membangun perekonomian, hal ini disebabkan karena penduduk merupakan modal
dasar dan juga merupakan objek dari pembangunan dan sekaligus sebagai subyek
ekonomi yang memegang peranan penting dalam menjalankan pembangunan
Bila ditinjau dari mata pencarian penduduk berdasarkan data kegiatan
ekonomi, terlihat bahwa sektor pertanian menempati urutan teratas dengan 20,07
persen, kemudian disusul oleh sektor perkebunan mencapai 18,92 persen dari jumlah
penduduk. Hal ini dikarenakan tersedianya lahan yang sangat banyak untuk dijadikan
sebagai lokasi bercocok tanam di sektor pertanian dan perkebunan terutama kelapa
sawit. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan penduduk dari sumber mata
[image:50.612.159.484.247.466.2]pencaharian di Kabupaten Kampar dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Persentase Mata Pencaharian Penduduk Kampar
No Mata Pencaharian Persentase ( persen)
1 Pertanian 20.07
2 Perkebunan 18.92
3 Perikanan 2.03
4 Peternakan 1.78
5 Industri 17.81
6 Perdagangan 11.77
7 Pertanian lainnya 9.45
8 Jasa 7.86
9 Angkutan 0.89
10 Lain-lain 9.42
Jumlah 100
Sumber : Kampar Government Tahun 2004
4.2. Keadaan Umum Perusahaan Jasa Kontruksi di Kabupaten Kampar 4.2.1 Perusahaan-Perusahaan yang telah Menerapkan ISO 9001
Di Kabupaten Kampar terdapat 10 buah perusahaan yang telah menerapkan ISO
9001. Kesepuluh perusahaan tersebut berlokasi di Kabupaten Kampar dan bergerak
dalam bidang jasa konstruksi. Dalam kajian ini penulis menyajikan keseluruhan data
dari masing-masing perusahaan dan gambaran umumnya sebagai berikut:
1. PT. Hasrat Tata Jaya
PT. Hasrat Tata Jaya didirikan pada tanggal 11 Oktober 1990. Sejak berdirinya,
Indonesia. Proyek-proyek besar berskala nasional dan internasional telah
dipercayakan kepada PT. Hasrat Tata Jaya di berbagai lokasi.
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, PT. Hasrat Tata Jaya memiliki
dukungan peralatan yang lengkap dan modern serta instalasi Asphalt Mixing Plant
(AMP), Stone Crusher dan Stone Screening. Semua peralatan ini ditempatkan di Jl.
Raya Bangkinang Km. 54 dengan luas areal + 40.000 m2. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah berupa campuran aspal panas (hotmix) dengan kapasitas
produksi sebanyak 60 ton per jam serta batu pecah, kerikil saring, kerikil jagung, batu
mangga, dan pasir.
2. PT. Johannes Aneka Kontraktor
PT. Johanes Aneka Kontraktor didirikan pada tanggal 3 Januari 1985. Sejak
berdirinya, perusahaan jasa konstruksi ini telah melaksanakan pembangunan ruas
jalan sepanjang + 700 Km di seluruh wilayah Indonesia. Proyek-proyek yang
dilaksanakan oleh perusahaan ini merupakan proyek besar berskala nasional dan
internasional yang telah dipercayakan oleh berbagai pihak.
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya perusahaan yang berlokasi di Jl.
Rantau Berangin-Tandun Km. 25 dengan luas areal + 30.000 m2 memiliki dukungan peralatan yang lengkap dan modern serta instalasi Asphalt Mixing Plant (AMP),
Stone Crusher dan Stone Screening. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini
adalah berupa campuran aspal panas (hotmix) dengan kapasitas produksi sebanyak 70
ton per jam serta batu pecah, kerikil saring, kerikil jagung
3. PT. Bina Riau Jaya
PT. Bina Riau Jaya didirikan pada tanggal 24 Mei 1992. Sejak berdirinya,
perusahaan yang berlokasi di Jl. Tandun Km. 115 ini telah berhasil membangun +
500 Km ruas jalan di seluruh wilayah Indonesia. Proyek-proyek besar berskala
nasional dan internasional telah dipercayakan oleh berbagai pihak dan diberbagai
lokasi