• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI : KOTA SURAKARTA APRIL 2016 MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,19 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI : KOTA SURAKARTA APRIL 2016 MENGALAMI DEFLASI SEBESAR 0,19 PERSEN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

No. 09/05/72/Th.XIII, 02 Mei 2016

PERKEMBANGAN

INDEKS

HARGA

KONSUMEN/INFLASI

:

KOTA

SURAKARTA

APRIL

2016

MENGALAMI

DEFLASI

SEBESAR

0,19

PERSEN

A. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada April 2016 secara umum menunjukkan adanya penurunan. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta, pada April 2016 di kota Surakarta terjadi deflasi sebesar 0,19 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 120,82 pada Maret 2016 menjadi 120,59 pada April 2016. Jika dibanding pada bulan yang sama tahun sebelumnya relatif lebih rendah (inflasi 0,35 persen). Sedangkan laju inflasi tahun kalender (Januari-April) 2016 sebesar 0,63 persen dan year on year (April 2016 terhadap April 2015) mencapai 3,87 persen.

Dari tujuh kelompok pengeluaran konsumsi yang dihitung IHKnya, tiga kelompok pengeluaran mengalami penurunan yaitu kelompok bahan makanan turun 0,05 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar turun 0,17 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan turun

 Pada April 2016 Kota Surakarta mengalami deflasi sebesar 0,19 persen dengan Indeks Harga Konsumen

sebesar 120,59 lebih rendah bila dibanding Maret 2016 yang mengalami inflasi 0,42 persen. Deflasi ini disebabkan adanya penurunan harga-harga yang ditunjukkan oleh turunnnya angka indeks harga konsumen. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga yaitu : kelompok bahan makanan turun 0,05 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar turun 0,17 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan turun 1,64 persen. Sebaliknya kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,12 persen, kelompok sandang naik 0,44 persen, kelompok kesehatan naik 0,42 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga naik 0,41 persen.

 Laju inflasi tahun kalender (Januari – April) 2016 sebesar 0,63 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (April 2016 terhadap April 2015 ) sebesar 3,87 persen.

 Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada April 2016 tercatat semua kota mengalami deflasi. Deflasi terbesar terjadi di kota Tegal dan kota Kudus masing-masing sebesar 0,63 persen, diikuti kota Semarang sebesar 0,50 persen, kota Purwokerto sebesar 0,45 persen, kota Cilacap 0,38 persen dan kota Surakarta 0,19 persen.

 Dari 82 kota IHK nasional, 5 kota mengalami inflasi dan 77 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami

inflasi tertinggi adalah Tarakan sebesar 0,45 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Banjarmasin sebesar 0,04 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Sibolga sebesar 1,79 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Singaraja sebesar 0,06 persen.

(2)

Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan sumbangan inflasi antara lain : minyak goreng, pepaya, kol putih/kubis, tomat sayur, nagka muda, rekreasi, kelapa, bawang putih, gula pasir, jeruk, emas perhiasan, bawang merah dan pir. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat besarnya inflasi diantaranya : bensin, cabai merah, cabai rawit, beras, tarip listrik, daging ayam ras, sawi hijau, cabe hijau dan kacang panjang.

Grafik 1

Perkembangan Inflasi Kota Surakarta dan Nasional, April 2015 – April 2016

Tabel 1

Perubahan Indeks Harga dan Sumbangan Inflasi/Deflasi Kelompok Pengeluaran Kota Surakarta April 2016 Kelompok Pengeluaran Persentase Perubahan Indeks Persentase Sumbangan Inflasi [1] [2] [3] Umum 1. Bahan Makanan

2. Makanan Jadi, Minuman,Rokok & Tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 4. Sandang

5. Kesehatan

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

-0,19 -0,05 0,12 -0,17 0,44 0,42 0,41 -1,64 -0,19 -0,01 0,02 -0,04 0,03 0,03 0,04 -0,25 -0,19 0,37 -0,45 0,52 0,35 0,53 0,96 0,19 0,26 0,32 0,99 -0,11 0,42 0,21 0,53 0,93 0,39 -0,05 -0,08 0,96 0,51 -0,09 0,19 -0,45 0,50 0,36 -2 -1 0 1 2 3 4

Apr'15 Mei'15 Juni'15 Juli'15 Agust'15 Sept'15 Okt'15 Nop'15 Des'15 Jan'16 Feb'16 Mar'16 Apr'16

(3)

Tabel 2

IHK dan Laju Inflasi Kota Surakarta April 2016 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran

Kelompok Pengeluaran IH K ( 2012=100 ) Desember 2015 Maret 2016 April 2016 Inflasi April 2016 *) Laju Inflasi Tahun 2016 **) Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***) (1) (2) (4) (5) (6) (7) Umum 119,83 120,82 120,59 -0,19 0,63 3,87 1. Bahan Makanan 134,96 137,37 137,30 -0,05 1,73 10,02

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan

Tembakau 113,30 114,44 114,58 0,12 1,13 3,16

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan

Bakar 117,49 118,77 118,57 -0,17 0,92 2,54

4. Sandang 115,44 116,02 116,53 0,44 0,94 2,86

5. Kesehatan 115,69 119,15 119,65 0,42 3,42 5,37

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 112,00 112,05 112,51 0,41 0,46 3,74

7. Transpor dan Komunikasi 123,14 121,52 119,53 -1,64 -2,93 -0,82

*) Persentase perubahan IHK April 2016 terhadap IHK Maret 2016 **) Persentase perubahan IHK April 2016 terhadap IHK Desember2015 ***) Persentase perubahan IHK April 2016 terhadap IHK April 2015

Grafik 2

Laju Inflasi Kota Surakarta Tahun Kalender 2016 menurut Kelompok Pengeluaran

B. PERUBAHAN INDEKS HARGA DI KOTA YOGYAKARTA

MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

0,63 1,73 1,13 0,92 0,94 3,42 0,46 -2,93 -4,00 -2,00 0,00 2,00 4,00 6,00 P e r s e n Umum Bahan Makanan Mak. Jadi,Min, Rok &Temb

Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor,

Komunikasi, dan Jasa Keuangan

(4)

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada April 2016 mengalami deflasi sebesar 0,05 persen dengan besaran angka indeks 137,30 lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 137,37.

Dari sebelas sub kelompok pengeluaran yang ada, tercatat 6 sub kelompok mengalami penurunan indeks dan 5 sub kelompok mengalami kenaikan indeks. Sub kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan angka indeks yaitu : sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya turun sebesar 1,03 persen, sub kelompok daging dan hasil-hasilnya turun 2,14 persen, sub kelompok ikan segar turun 0,15 persen, sub kelompok ikan diawetkan turun 3,32 persen, sub kelompok kacang-kacangan turun 0,04 persen dan sub kelompok bumbu-bumbuan turun 5,50 persen. Sebaliknya sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya naik 0,07 persen, sub kelompok sayur-sayuran naik 1,45 persen, sub kelompok buah-buahan naik 3,24 persen, sub kelompok lemak dan minyak naik 12,59 persen dan sub kelompok bahan makanan lainnya naik 0,39 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini sehingga menghambat besarnya angka inflasi antara lain : cabai merah turun 29,16 persen dengan memberi andil deflasi sebesar 0,09 persen, cabai rawit turun 21,31 persen dengan memberi andil deflasi sebesar 0,08 persen, beras turun 1,16 persen dengan memberi andil deflasi sebesar 0,06 persen, daging ayam ras turun 3,64 persen dengan memberi andil deflasi sebesar 0,04 persen, sawi hijau turun 13,89 persen dengan andil deflasi 0,03 persen, cabe hijau turun 12,30 persen dengan andil deflasi sebesar 0,02 persen, kacang panjang turun 5,45 persen dengan andil deflasi sebesar 0,01 persen, jagung muda turun 9,93 persen dengan andil deflasi sebesar 0,01 persen, bandeng pindang turun 15,05 persen dengan andil deflasi sebesar 0,01 persen, bandeng presto turun 2,55 persen dan kangkung turun 4,63 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif terhadap angka inflasi umum antara lain : minyak goreng naik 14,66 persen dengan memberi andil inflasi sebesar 0,13 persen, pepaya naik 8,87 persen dengan memberi andil inflasi sebesar 0,03 persen, kol putih/kubis naik 48,31 persen dengan memberi andil inflasi 0,03 persen, tomat sayur naik 13,22 persen dengan andil inflasi 0,02 persen, nangka muda naik 15,33 persen dengan andil inflasi 0,02 persen dan kelapa naik 7,11 persen dengan andil inflasi 0,02 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Pada April 2016 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,12 persen dengan angka indeks 114,58 sedikit lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 114,44.

Dari tiga sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, semua mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok makanan jadi naik 0,01 persen, sub kelompok minuman yang tidak beralkohol naik 0,53 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik 0,14 persen.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif terhadap angka inflasi antara lain : gula pasir naik 1,40 persen dengan memberi andil inflasi sebesar 0,01 persen, rokok kretek naik 0,37 persen, juice buah naik 1,83 persen, air kemasan naik 0,32 persen, teh naik 0,10 persen, rokok kretek filter naik 0,03 persen dan minuman kesegaran naik 0,65 persen.

(5)

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Pada bulan ini kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami penurunan sebesar 0,17 persen dengan angka indeks 118,57 lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 118,77.

Dari 4 sub kelompok pengeluaran yang ada, 2 sub kelompok mengalami penurunan angka indeks yaitu sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air turun 0,84 persen dan sub kelompok perlengkapan rumah tangga turun 0,02 persen. Sebaliknya sub kelompok biaya tempat tinggal naik sebesar 0,03 persen dan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga naik sebesar 0,21 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat besarnya angka inflasi di antaranya : tarip listrik turun 1,67 persen dengan memberikan andil deflasi sebesar 0,05 persen, pembasmi nyamuk bakar turun 0,85 persen, besi beton turun 0,37 persen, meja kursi makan turun 0,38 persen dan magic com turun 0,30 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif terhadap inflasi antara lain : cat tembok naik 1,92 persen dengan memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen, sabun detergen bubuk/cair naik 0,67 persen, sabun cair/cuci piring naik 1,73 persen, pengharum/pelembut cucian naik 0,87 persen, bola lampu naik 2,94 persen dan lampu TL/neon naik 1,75 persen.

4. Sandang

Kelompok sandang pada April 2016 mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,44 persen dengan angka indeks 116,53 lebih tinggi dari angka indeks bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 116,02.

Kenaikan angka indeks pada kelompok ini disebabkan oleh naiknya angka indeks pada 3 sub kelompok yaitu sub kelompok sandang laki-laki naik 0,73 persen, sub kelompok sandang wanita naik 0,11 persen dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lain naik 0,85 persen. Sebaliknya sub kelompok sandang anak-anak turun 0,05 persen.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif terhadap inflasi di antaranya : emas perhiasan naik 1,60 persen dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen, celana pendek pria naik 16,48 persen dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen, BH katun naik 1,95 persen, baju muslim naik 2,28 persen, baju kaos berkerah pria naik 0,28 persen, celana dalam wanita naik 1,83 persen dan baju kaos tanpa kerah pria naik 1,22 persen.

5. Kesehatan

Kelompok kesehatan pada bulan April 2016 mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,42 persen dengan angka indeks sebesar 119,65 angka ini lebih tinggi dari angka indeks bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 119,15.

Kenaikan angka indeks pada kelompok ini disebabkan oleh naiknya angka indeks pada sub kelompok jasa kesehatan sebesar 0,49 persen, sub kelompok obat-obatan 0,13 persen, sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika naik 0,56 persen. Sedangkan sub kelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan indeks harga.

(6)

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Angka Indeks Harga Konsumen kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada April 2016 tercatat sebesar 112,51 atau mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,41 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 112,05.

Dari 5 sub kelompok yang ada, 2 sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok kursus-kursus/pelatihan naik 2,27 persen dan sub kelompok rekreasi naik 1,46 persen. Sebaliknya sub kelompok olahraga turun 0,15 persen, sedangkan sub kelompok pendidikan dan sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan relatif stabil.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil posittif terhadap angka inflasi di antaranya : rekreasi naik 4,55 persen dengan andil inflasi 0,02 persen, biaya bimbingan belajar naik 1,88 persen dengan andil inflasi 0,01 persen, biaya kursus bahasa asing naik 5,16 persen dengan andil inflasi 0,01 persen, majalah berkala/dewasa naik 2,38 persen dan biaya kursus komputer nai 2,59 persen.

7. Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Angka Indeks Harga Konsumen kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan pada April 2016 tercatat sebesar 119,53 atau mengalami penurunan angka indeks sebesar 1,64 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai angka 121,52. Sub kelompok yang mengalami penurunan angka indeks yaitu sub kelompok transpor turun sebesar 2,42 persen dan sub kelompok komunikasi dan pengiriman turun 0,20 persen. Sebaliknya sub kelompok sarana dan penunjang transpor naik 0,05 persen, sedangkan sub kelompok jasa keuangan relatif stabil.

Komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga memberikan andil negatif terhadap angka inflasi umum antara lain : bensin turun 6,82 persen dengan andil deflasi 0,25 persen, telepon seluler turun 1,88 persen dengan andil deflasi 0,01 persen dan solar turun 8,85 persen.

C. PERBANDINGAN INFLASI/DEFLASI DI 82 KOTA DI INDONESIA

Pada bulan April 2016, dari 82 kota yang dihitung Indeks Harga Konsumennya, 5 kota mengalami inflasi dan 77 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu kota Tarakan sebesar 0,45 persen sedangkan inflasi terendah di kota Banjarmasin sebesar 0,04 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Sibolga sebesar 1,79 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Singaraja sebesar 0,06 persen.

Di wilayah Sumatera, semua kota mengalami deflasi. Deflasi terbesar terjadi di kota Sibolga yaitu sebesar 1,79 persendan deflasi terkecil terjadi di kota Bungo sebesar 0,12 persen.

Di pulau Jawa, dari 26 kota IHK, semua kota mengalami deflasi. Deflasi terbesar terjadi di kota Serang yaitu sebesar 0,70 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Madiun sebesar 0,08 persen.

Untuk wilayah Kalimantan, kota Pontianak mengalami deflasi terbesar yaitu sebesar 0,51 persen sedangkan deflasi terkecil terjadi di kota Tanjung sebesar 0,16 persen. Sebaliknya inflasi terjadi di kota Tarakan sebesar 0,45 persen dan kota Banjarmasin sebesar 0,04 persen.

Kota-kota lain di wilayah luar Jawa, Sumatera dan Kalimantan, deflasi terbesar terjadi di kota Ambon sebesar 1,07 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Singaraja sebesar 0,06 persen. Sebaliknya inflasi tercatat terjadi di kota Tual yaitu sebesar 0,22 persen, kota Kupang sebesar 0,09 persen dan kota Ternate sebesar 0,05 persen.

(7)

Tabel 3

Indeks Harga Konsumen Kota Surakarta bulan Maret 2016 dan April 2016, serta Perubahannya (2012=100)

KODE KELOMPOK / SUB KELOMPOK

IHK Inflasi April 2016 (%) Maret 2016 April 2016 [1] [2] [3] [4] [5] 00000 UMUM 120,82 120,59 -0,19 10000 BAHAN MAKANAN 137,37 137,30 -0,05

10100 Padi-padian,umbi2-an & hasilnya 127,33 126,02 -1,03

10200 Daging dan hasil-hasilnya 108,79 106,46 -2,14

10300 Ikan Segar 150,45 150,22 -0,15 10400 Ikan Diawetkan 131,80 127,42 -3,32 10500 Telur,susu,dan hasil-hasilnya 120,45 120,54 0,07 10600 Sayur-sayuran 162,29 164,65 1,45 10700 Kacang-kacangan 126,29 126,24 -0,04 10800 Buah-buahan 150,76 155,64 3,24 10900 Bumbu-bumbuan 229,15 216,54 -5,50

11000 Lemak dan minyak 119,57 134,62 12,59

11100 Bahan makanan lainnya 119,17 119,64 0,39

20000 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 114,44 114,58 0,12

20100 Makanan jadi 109,43 109,44 0,01

20200 Minuman yang tdk beralkohol 114,25 114,85 0,53

20300 Tembakau dan minuman beralkohol 141,89 142,09 0,14

30000 PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS DAN BAHAN BAKAR 118,77 118,57 -0,17

30100 Biaya tempat tinggal 115,70 115,74 0,03

30200 Bh.bakar,penerangan dan air 128,04 126,96 -0,84

30300 Perlengkapan Rumahtangga 120,53 120,51 -0,02 30400 Penyelenggaraan Rumahtangga 114,74 114,98 0,21 40000 SANDANG 116,02 116,53 0,44 40100 Sandang laki-laki 116,06 116,91 0,73 40200 Sandang wanita 116,08 116,21 0,11 40300 Sandang anak-anak 125,76 125,70 -0,05

40400 Barang pribadi dan lainnya 108,26 109,18 0,85

50000 KESEHATAN 119,15 119,65 0,42

50100 Jasa kesehatan 121,46 122,05 0,49

50200 Obat-obatan 103,94 104,07 0,13

50300 Jasa Perawatan Jasmani 117,72 117,72 0,00

50400 Perawatan jasmani & kosmetika 124,20 124,89 0,56

60000 PENDIDIKAN,REKREASI,OLAH RAGA 112,05 112,51 0,41 60100 Jasa Pendidikan 113,87 113,87 0,00 60200 Kursus-kursus/Pelatihan 104,19 106,55 2,27 60300 Perlengkapan/peralatan pendidikan 105,44 105,44 0,00 60400 Rekreasi 114,93 116,61 1,46 60500 Olahraga 106,04 105,88 -0,15

70000 TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 121,52 119,53 -1,64

70100 Transpor 135,05 131,78 -2,42

70200 Komunikasi dan pengiriman 97,34 97,15 -0,20

70300 Sarana & penunjang transpor 109,28 109,33 0,05

(8)

Tabel 4

Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi April 2016 untuk 82 Kota

No. KOTA IHK Inflasi No. KOTA IHK Inflasi

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

1 MEULABOH 122,01 -0,14 43 MALANG 123,20 -0,40

2 BANDA ACEH 115,46 -1,09 44 PROBOLINGGO 121,34 -0,16

3 LHOKSEUMAWE 117,80 -0,39 45 MADIUN 120,67 -0,08

4 SIBOLGA 124,29 -1,79 46 SURABAYA 122,49 -0,15

5 PEMATANG SIANTAR 126,20 -0,66 47 TANGERANG 130,20 -0,66

6 MEDAN 125,87 -1,22 48 CILEGON 126,31 -0,50 7 PADANGSIDIMPUAN 120,67 -0,69 49 SERANG 129,22 -0,70 8 PADANG 127,72 -0,92 50 SINGARAJA 131,14 -0,06 9 BUKITTINGGI 121,09 -1,59 51 DENPASAR 120,08 -0,20 10 TEMBILAHAN 127,02 -0,36 52 MATARAM 121,80 -0,51 11 PEKANBARU 121,61 -1,26 53 BIMA 126,99 -0,12 12 DUMAI 123,43 -0,64 54 MAUMERE 117,16 -0,29 13 BUNGO 121,23 -0,12 55 KUPANG 125,75 0,09 14 JAMBI 121,01 -1,45 56 PONTIANAK 129,89 -0,51 15 PALEMBANG 120,82 -0,19 57 SINGKAWANG 122,66 -0,19 16 LUBUKLINGGAU 120,37 -0,75 58 SAMPIT 123,27 -0,46 17 BENGKULU 128,10 -0,84 59 PALANGKARAYA 120,34 -0,29

18 BANDAR LAMPUNG 123,26 -0,76 60 TANJUNG 124,17 -0,16

19 METRO 130,78 -0,80 61 BANJARMASIN 122,84 0,04

20 TANJUNG PANDAN 126,79 -0,66 62 BALIKPAPAN 126,16 -0,40

21 PANGKAL PINANG 124,55 -0,95 63 SAMARINDA 126,16 -0,30

22 BATAM 121,88 -0,85 64 TARAKAN 132,98 0,45

23 TANJUNG PINANG 122,47 -1,39 65 MANADO 122,84 -0,87

24 DKI JAKARTA 123,41 -0,27 66 PALU 123,76 -0,53

25 BOGOR 122,58 -0,33 67 BULUKUMBA 126,65 -0,42 26 SUKABUMI 122,01 -0,50 68 WATAMPONE 118,06 -0,18 27 BANDUNG 122,21 -0,17 69 MAKASSAR 123,91 -0,39 28 CIREBON 119,11 -0,14 70 PARE-PARE 119,14 -0,53 29 BEKASI 119,94 -0,61 71 PALOPO 121,15 -0,37 30 DEPOK 121,50 -0,36 72 KENDARI 119,43 -0,62 31 TASIKMALAYA 121,62 -0,32 73 BAU-BAU 126,00 -0,74 32 CILACAP 124,84 -0,38 74 GORONTALO 120,11 -0,32 33 PURWOKERTO 120,76 -0,45 75 MAMUJU 122,12 -0,09 34 KUDUS 128,35 -0,63 76 AMBON 120,67 -1,07 35 SURAKARTA 120,59 -0,19 77 TUAL 136,09 0,22 36 SEMARANG 121,74 -0,50 78 TERNATE 127,71 0,05 37 TEGAL 119,37 -0,63 79 MANOKWARI 115,89 -0,17 38 YOGYAKARTA 120,81 -0,16 80 SORONG 123,97 -0,44 39 JEMBER 120,43 -0,46 81 MERAUKE 127,22 -0,66 40 BANYUWANGI 120,45 -0,61 82 JAYAPURA 124,68 -0,32 41 SUMENEP 120,33 -0,39 NASIONAL 123,19 -0,45 42 KEDIRI 120,73 -0,45

Referensi

Dokumen terkait

Merupakan suatu kondisi Polis ini bahwa tidak menjamin setiap harta benda yang dalam lingkup secara langsung atau tidak langsung dijamin oleh asuransi lain (baik Polis

Uterus tidak akan pernah kembali seperti keadaan sebelum hamil, tetapi terjadi penurunan ukuran, dari berat 1000 gr setelah melahirkan, menjadi 500 gr pada akhir minggu I

Proyek-proyek besar seperti gedung pencakar langit memerlukan fondasi yang kuat untuk menyangga beban yang besar di atasnya. Jika daya dukung tanah dilokasi

TUJUAN (T) Mewujudkan Pengembangan & Promosi Inovasi dalam Bidang AN (TDIAN1) Mewujudkan Pengembangan Inovasi dalam Bidang Tata Pemerintahan (TPITP1) Mewujudkan

Desain Perangkat Lunak (Lanjutan) Struktur Navigasi adalah alur dari suatu program yang merupakan rancangan hubungan (rantai kerja) dari beberapa area yang berbeda

Kepekaan terhadap makhluk hidup dan lingkungannya merupakan sikap ilmiah khusus yang sangat diperlukan oleh orang yang belajar biologi maupun pendidik biologi untuk menempa

Penanggun gjawab TRIWULAN I Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output).. TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV KONDISI KINERJA

Terdiri dari 2 sub bab, sub bab pertema berisi review 10 artikel yang berasal dari jurnal internasional, masing-masing artikel direview menjadi ½-1 halaman, mulai dari nama penulis,