• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indonesia. Poros Maritim Dunia. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Jakarta, 18 Oktober 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Indonesia. Poros Maritim Dunia. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Jakarta, 18 Oktober 2017"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Indonesia

Poros Maritim Dunia

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman

Jakarta, 18 Oktober 2017

(2)

Butir Wicara

1. Gambaran Umum Indonesia sebagai Negara Kepulauan Terbesar di Dunia

2. Pembentukan Kemenko Maritim, Perpres Kebijakan Kelautan Indonesia, dan

Pembangunan Infrastruktur Konektivitas Laut dan Udara

3. Pembangunan di Luar Pulau Jawa

4. Pariwisata sebagai Penggerak Utama Perekonomian

5. Kerjasama Internasional untuk Pembangunan Wilayah Terpadu dan

Pengembangan Teknologi

(3)

Gambaran Umum Indonesia

sebagai Negara Kepulauan Terbesar di Dunia

1. Tantangan mengelola NKRI yang luas dengan penduduk yang heterogen

2. Sejak Pemerintahan Jokowi – JK, Indonesia menegaskan kembali jatidiri sebagai Bangsa Bahari 3. Saat ini, tingkat kepercayaan rakyat dan dunia investasi sangat baik

4. Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 cukup baik, lebih tinggi daripada rata-rata dunia. Pertumbuhan paling tinggi di Sulawesi Tengah [9,98%] karena industri nilai tambah mineral. Pertumbuhan paling rendah di

Kalimantan Timur [-0,38] karena harga komoditas turun

5. Potensi ekonomi maritim Indonesia besar [US$ 1,33 T/tahun], namun pemanfaatan masih minimal [<10%] 6. Tantangan: konsentrasi pertumbuhan ekonomi di Jawa dan Sumatera [>80%]

(4)

Indonesia, Negara Kepulauan Terbesar di Dunia

Merauke Sabang

79% laut

17.508 pulau

[5.707

berpenghuni]

99.000 km garis

pantai

263 juta

penduduk

Hal 3

(5)

Peristiwa Penting Perkembangan

Indonesia sebagai Negara Maritim

1928 1945 1957 1963 1982 1985 1996 2000 2005 2014 Sumpah Pemuda Deklarasi Djoeanda Wawasan Nusantara Proklamasi Kemerdekaan Konvensi Maritim Nasional I

“Sebagai negara maritim; samudra, laut, selat dan teluk adalah masa depan peradaban kita. Kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudera, dan memunggungi selat dan teluk. Ini saatnya kita mengembalikan semuanya,

sehingga 'Jalesveva Jayamahe', di laut justru kita jaya, sebagai semboyan kita di masa lalu bisa kembali” [Kutipan Pidato Pelantikan Presiden Jokowi, 20 Oktober 2014]

UNCLOS [1982]: Indonesia sebagai Negara Kepulauan

Konvensi Benua Maritim

Departemen Eksplorasi Kelautan dan Perikanan

Asas Cabotage Nawacita Poros Maritim 1336 Sumpah Palapa Hal 4

(6)

Tingkat Kepercayaan Dunia Investasi Membaik

dan Proyeksi Peningkatan GDP Indonesia

Status Investment Grade menyebabkan bunga pinjaman obligasi pemerintah lebih murah, sehingga APBN dapat

digunakan untuk alokasi yang lebih produktif

Indonesia’s Sovereign Debt Rating

[Source: Standard and Poor]

GDP pada 2030 #1 China: US$ 38 T #2 USA: US$ 23.5 T #3 India: US$ 19.5 T #4 Japan: US$ 5.6 T #5 Indonesia: US$ 5.4 T

80% menjawab: Percaya pada Pemerintah [Gallup World Poll]

(7)

Perikanan Tangkap 1% Akuakultur16% Industri Pengolahan Ikan 7% Industri Bioteknologi 14%

Pertambangan dan Energi 16%

Wisata Bahari 4%

Transportasi Laut 2%

Industri Jasa Maritim 15% Sumberdaya Pulau-Pulau Kecil 9% Hutan Mangrove 1% Sumberdaya Non Konvensional 15% US$ 210 Billion/year US$ 180 US$ 210 US$ 200 US$ 200 US$ 120 US$ 100 US$ 60 US$ 30 US$ 8 US$ 12

Potensi Ekonomi Maritim Harus Lebih Dioptimalkan

BPS, 2015

Potensi Ekonomi Maritim Indonesia US$ 1,33 triliun per tahun

(8)

Pertumbuhan Ekonomi 2016 Cukup Baik,

Lebih Tinggi daripada Rata-rata Dunia

Sulteng: 9,98% Papua 9,21% Sulsel 7,41% Gorontalo 6,52% Sultra 6,51% Kalteng 6,36% Bali 6,24% Sulut 6,17% Sulbar 6,03% DKI 5,85% NTB 5,82% Malut 5,77% Maluku 5,76% Jabar 5,67% Jatim 5,55% Bengkulu 5,30% Jateng 5,28% Sumbar 5,26% Banten 5,26% Kalbar 5,22% Sumut 5,18% NTT 5,18% Lampung 5,15% DIY 5,05% Sumsel 5,03% Kepri 5,03% Papua Barat 4,52% Kalsel 4,38% Jambi 4,37% Babel 4,11% Kaltara 3,75% Aceh 3,31% 2,23%Riau Kaltim -0,38%

Nasional: 5,02%

1. Sulawesi Tengah: 9,98%

34. Kalimantan Timur: - 0,38%

Pertumbuhan Ekonomi [%] 2001 –2008 2009 –2016 Dunia 4,33 3,26 Negara Maju 2,37 1,17 Negara Berkembang 6,50 4,96 Hal 7

(9)

Tantangan: Konsentrasi Ekonomi di Jawa dan Sumatera

Pertumbuhan ekonomi terkait erat dengan pertumbuhan industri

Sumatera

22%

Jawa

58.4%

8%

6%

3.1%

2.5%

PDB Indonesia 2016 [Sumber: BPS] Konsentrasi Pertumbuhan Industri [Bank Dunia]

(10)

Pembentukan Kemenko Maritim, Perpres Kebijakan Kelautan

Indonesia, Pembangunan Infrastruktur Konektivitas Laut dan Udara

1. Pembentukan Kemenko Maritim dan rentang kendalinya

2. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia 3. Pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan

pembangunan: pembangunan pelabuhan-pelabuhan utama, upaya menurunkan biaya logistik

4. Program Tol Laut

(11)

Pembentukan Kemenko Maritim, Perpres Kebijakan Kelautan

Indonesia, Pembangunan Infrastruktur Konektivitas Laut dan Udara

1. Pembentukan Kemenko Maritim dan rentang kendalinya

2. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia 3. Pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan

pembangunan: pembangunan pelabuhan-pelabuhan utama, upaya menurunkan biaya logistik

4. Program Tol Laut 5. Pelabuhan Patimban

6. Peningkatan kapasitas transportasi udara 7. Bandar Udara Kertajati

8. LRT Jakarta – Bogor – Depok – Bekasi

(12)

Ruanglingkup Koordinasi dan Pengendalian

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman

Peraturan Presiden No. 10 Tahun 2015:

Tugas Kemenko Maritim: menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang Kemaritiman

Hukum dan

Perjanjian Maritim Pelatihan MaritimPendidikan dan

Sumberdaya Hayati Infrastruktur Konektivitas

dan Sistem Logistik

Sumberdaya Mineral, Energi, dan Nonkonvensional Jasa Kemaritiman Lingkungan dan Bencana Maritim Keamanan dan Ketahanan Maritim Delimitasi Zona Maritim

Navigasi dan Keselamatan Maritim Infrastruktur Pertambangan dan Energi Infrastruktur Pelayaran, Perikanan, Pariwisata Industri Penunjang Infrastruktur Pendayagunaan Iptek Maritim Budaya, Seni, Olahraga Bahari Jejaring Inovasi Maritim

(13)

Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2017:

7 Pilar Kebijakan Kelautan Indonesia

(14)

• 15 Bandara baru

• Pengembangan 9 Bandara Kargo • Pengembangan 25 bandara di daerah

terluar dan daerah rawan bencana

Merangkai Negara Kepulauan Indonesia

• 5 Pelabuhan Laut dalam:

Kuala Tanjung, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, Bitung

19 Feeder Ports

100 sub-feeder ports

(15)

Menurunkan Biaya Logistik

15,3 13,7 15,6 11,7 14,1 4,9

Jabotabek Surabaya Medan Makasar Rata-Rata

Indonesia Jepang

Biaya transportasi per Biaya Total [%]

Transportasi yang tidak efisien menyebabkan biaya logistik yang mahal

Meningkatkan infrastruktur transportasi dan konektivitas akan menurunkan biaya logistik

“Jarak Ekonomi”

Jakarta ke Singapura dan ke berbagai pelabuhan di Indonesia [Contoh: biaya pengiriman petikemas 20 kaki]

(16)

Program Tol Laut

• Memastikan kehadiran Negara dalam hal ketersediaan [availability], keterjangkauan [accessibility], dan

kemampuan [affordability] terhadap bahan-bahan pokok di pulau-pulau terluar, terpencil, dan terbelakang

• Pemerintah menyediakan subsidi biaya transportasi dan biaya logistik

• Menggunakan transportasi multimodaa, yaitu: laut, udara, darat, dan sungai

• Sinergi BUMN menyediakan Pusat Logistik “Rumah Kita” di ~30 daerah terpencil

Evaluasi dan Tindaklanjut

1. Disparitas harga berkurang cukup signifikan 2. Muatan, khususnya muatan balik, tidak optimal 3. Belum menjangkau hingga pulau terpencil,

termasuk pulau terluar di wilayah barat 4. Waktu perjalanan terlalu lama

5. Kurang alat bongkar muat di daerah-daerah

(17)

Pelabuhan Patimban

• Sesuai dengan Perpres 58 tahun 2017 Pelabuhan Patimban masuk ke dalam

percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional.

• Pelabuhan Patimban berlokasi di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat

• Patimban itu diperlukan karena dari sisi darat, letak geografis pelabuhan ini dekat

dengan sentra industri Cikarang dan sekitarnya yang kedua sentra industri sekarang ini bergerak ke Pelabuhan Tanjung Priok

• Pelabuhan Patimban akan menjadi pelabuhan laut bertaraf internasional yang akan

melayani muatan ekspor dan impor: Target kapasitas pelabuhan: 1,5 juta TEU’S (awal operasi), 7,5 juta TEU’S (ultimate) dan 250 ribu kendaraan (awal operasi), 500 ribu (ultimate)

• Biaya Proyek Total [Kurs 1$ = Rp 14.000]: Rp 43,22 Triliun [US$ 3.088 Billion]

(18)

Peningkatan Kapasitas Transportasi Udara

(19)

Bandar Udara Internasional Kertajati, Jawa Barat

Meningkatkan konektivitas udara in Jawa Barat

Terhubung dengan moda transportasi yang lain [Jalan Tol Cisumdawu]

Akan dikembangkan lebih lanjut sebagai Aerocity

(20)

LRT Jakarta – Bogor – Depok – Bekasi

Indikator Keterangan

Masa Konsesi 50 tahun

Penumpang per hari 116.000 [2019] – 464.000 [2069]

Harga tiket Rp 12.000

Capex [sarana, depo, prasarana, dll.] Rp 28.1 Triliun

PMN Rp 9 triliun

IRR 9,1% (di luar TOD)

Subsidi [12 tahun] Rp 16,7 triliun Beroperasi

Juni 2019

(21)

Pembangunan di Luar Pulau Jawa

1. Distribusi proyek dan program strategis nasional

2. Dana desa dan pembangunan di Papua

3. Pembangunan jalan tol 1973 – 2017

(22)

Pembangunan di Luar Pulau Jawa

1. Distribusi proyek dan program strategis nasional

2. Dana desa dan pembangunan di Papua

3. Pembangunan jalan tol 1973 – 2017

4. Pembangunan kawasan industri di luar Jawa

5. Kawasan Industri Morowali

6. Swasembada garam

(23)

Proyek dan Program Strategis Nasional

245 Proyek dan 2 Program

Total investasi: US$ 323.3 miliar

Road: 74 Railway: 23 Port: 10 Airport: 8 Estate: 30 Housing: 3 Bonded Zone: 3 Water & Sanitation: 10 Dam: 54 Irrigation: 7 ICT: 4 Smelter: 6 Energy: 12 35 GW

Electricity Aircraft Manufacturing

Sumatera

61 Projects US$ 45

billion 94 ProjectsJawa US$ 72 billion

Bali & Nusa Tenggara 15 Projects US$ 0.8 billion Kalimantan 25 Projects US$ 43 billion Sulawesi 26 Projects US$ 13 billion Papua 13 Projects US$ 33 billion

Region/Nation-wide: 9 Projects + 2 Programs [US$ 98 billion]

Fishery: 1 Eastern Indonesia 2 Projects, US$ 0.007 Hal 22

(24)

56 87 126 175 163 2015 2016 2017 2018 2019

Pembangunan Infrastruktur di Luar Jawa dan Program

Dana Desa sebagai Alat Pemerataan Pembangunan

Jalan Trans-Papua

• 4.325 km, anggaran Rp 15,05 T

Dana Desa 2015 – 2019 [Rp Triliun]

• Kebutuhan pokok dan infrastruktur dasar untuk

menggerakkan ekonomi daerah

• 2017: Rp 1,7 miliar per desa

Presiden Jokowi

Dana Desa

(25)

Pembangunan Jalan Tol di Indonesia 1973 – 2017 [km]

490 7,2 5,5 34 212 568 Suharto B.J. Habibie Abdurrahman Wahid Megawati Soekarnoputri Susilo Bambang Yudhoyono Joko Widodo

(26)

Pembangunan 14 Kawasan Industri di Luar Jawa

Kuala Tanjung Alumina, CPO Ketapang Alumina Landak Rubber,

CPO Rattan, Rubber, Palu Cacao, Smelter

Bitung Agroindustry,

Logistics Ferronickel, Buli Stainless

Steel Smelter Gulf of Bintuni Oil & Gas,

Fertilizer Tanggamus Maritime, Logistics Jorong Downstream Minerals

[Bauxite], CPO Iron, SteelBatulicin

Konawe Ferronickel, [downstream] Stainless Steel Smelter Bantaeng Ferronickel, [downstream] Stainless Steel Smelter Morowali Ferronickel, [downstream] Stainless Steel Smelter Sei Mangkei CPO Processing Hal 25

(27)

Kawasan Industri Morowali

Power Plant

Ferro Nickel Smelter

Residential Processing Zone Manufacturing Production 2.000 ha 45% industrial 24% power plant and processing 28% residential Port Research Hal 26

(28)

Upaya Swasembada Garam

• Tingkatkan Kualitas Garam Rakyat

Integrasikan lahan rakyat dengan luas minimal 15 ha untuk diubah tata ulirnya seperti PT Garam.Penerapan Pemberdayaan PUGAR untuk menghasilkan garam dengan kadar 95%

Sehingga, produktivitas garam rakyat yang tinggi diiringi dengan kualitas siap olah garam industri, i.e. Aneka Pangan.

• Membuat pabrik garam industri

– Kualitas garam rakyat yang baik harus diperlengkapi dengan kesiapan kapasitas pabrik garam industri • Penyerapan Garam Rakyat

PT Garam menyerap garam rakyat sebanyak 400,000 ton/tahun dengan harga Rp 1,000/kg.

Buat sistem Resi Gudang. Petani garam diberikan resi sebagai bukti kepemilikan untuk dijual pada saat harga normal. Saat ini, hanya

ada 12 Gudang KKP dengan kapasitas 2000 ton/gudang

• Tata Ulang Regulasi Impor Garam

Impor Garam Industri dapat dibuat menjadi sistem tarif agar para pemain garam tidak langsung mengimpor namun berusaha untuk

memproduksi garam tersebut sendiri.

Pengeluaran izin Impor Garam Industri diperketat, sesuai dengan demand yang tidak dapat dipenuhi supply domestik

(29)

Kondisi Supply and Demand Garam Nasional

Demand garam konsumsi Indonesia sudah dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri bahkan terjadi surplus

yang juga dapat memenuhi demand industri pengasinan ikan setiap tahunnya kecuali tahun 2013 dan 2016 yang disebabkan oleh faktor cuaca.

Indonesia telah mampu untuk memenuhi kebutuhan garam konsumsi secara domestik, namun tidak untuk

garam industri 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 Su pp ly De ma nd Su pp ly De ma nd Su pp ly De ma nd Su pp ly De ma nd Su pp ly De ma nd 2012 2013 2014 2015 2016 Produksi Dalam Negri Impor Industri

Demand Ind. Aneka Pangan Demand Ind.CAP & Farmasi Demand Ind. Non-CAP

2.83 2.33 2.74 2.14 2.67 2.09 2.43 2.58 2.69 3.03 0,73 0,75 0,78 0,78 0,80 0,45 0,57 0,53 0,54 0,55 (0,50) 0,50 1,00 1,50 2,00 Su pp ly De ma nd Su pp ly De ma nd Su pp ly De ma nd Su pp ly De ma nd Su pp ly De ma nd 2012 2013 2014 2015 2016

Produksi PT Garam Produksi Rakyat

Demand Garam Konsumsi Demand Ind. Pengasinan Ikan

1.43

0.72

1.63

1.97

(0.21)

Supply and Demand Garam Konsumsi 2012 – 2016 (juta ton)

Supply and Demand Garam Industri 2012 – 2016 (juta ton)

(30)

Pariwisata sebagai Penggerak Utama Perekonomian

1. Pengembangan 10 destinasi pariwisata prioritas

2. Pembentukan Badan Otorita Pariwisata Danau Toba

3. Pembentukan Badan Otorita Pariwisata Borobudur

4. Pengembangan kawasan pariwisata Mandalika

(31)

Pariwisata sebagai Penggerak Utama Perekonomian

1. Pengembangan 10 destinasi pariwisata prioritas

2. Pembentukan Badan Otorita Pariwisata Danau Toba

3. Pembentukan Badan Otorita Pariwisata Borobudur

4. Pengembangan kawasan pariwisata Mandalika

5. Pengembangan terminal kapal wisata Benoa, Bali

6. Gerakan Indonesia Bersih

7. Dari sampah menjadi sumberdaya

(32)

Pengembangan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas

Lake Toba

Kepulauan Seribu

Bromo – Tengger – Semeru Wakatobi Morotai Tanjung Lesung Labuhan Bajo Mandalika Borobudur Tanjung Kelayang • Meningkatkan infrastruktur, kualitas lingkungan, melibatkan masyarakat • “Single Destination, Single

Management”

• Target: 20 juta wisatawan internasional pada 2019,

dengan pemasukan US$ miliar

(33)

Pengembangan Kawasan Pariwisata Danau Toba

Pembuatan Rencana Induk

Pembangunan Infrastruktur

(34)

Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Borobudur

• Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata

Borobudur [Badan Otorita Borobudur] dibentuk melalui Perpres Nomor 46 Tahun 2017, yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden

• Kawasan Koordinatif

– DPN Yogyakarta dan sekitarnya, DPN Solo

Sangiran dan sekitarnya, DPN Semarang – Karimun Jawa dan sekitarnya

– Kawasan Borobudur [Perpres 58/2014 RTRW

Borobudur dan sekitarnya]

– Kawasan seluas 309 ha di Kabupaten

Purworejo yang dikelola oleh Perum Perhutani

• Kawasan Otoritatif: 50 ha pada kawasan seluas

309 ha yang dikelola Perum Perhutani

(35)

Kawasan Pariwisata Mandalika

Masalah pembebasan lahan

sejak 27 tahun yang lalu

Diselesaikan melalui

pembayaran “uang kerohiman”

(36)

Pengembangan Terminal Kapal Wisata Benoa, Bali

(37)

Gerakan Indonesia Bersih

• Indonesia penghasil sampah plastik #2 [setelah Tiongkok] dengan

jumlah sampah plastik 0,48 – 1,29 juta ton/tahun

• 80% sampah plastik laut berasal dari darat

• Sampah plastik mengganggu kesehatan dan industri pariwisata

• Inpres No. 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental

 Kemenko Maritim sebagai Koordinator Program Indonesia Bersih

• Pemanfaatan sampah plastik untuk pelapisan jalan • Mendapat dukungan dunia internasional

Rencana Aksi Nasional

1. Peningkatan kesadaran pemangku kepentingan

2. Pengendalain sampah plastik terestrial dan pesisir

3. Pengendalian sampah laut 4. Mekanisme pendanaan dan

penguatan kelembagaan

(38)

Dari Sampah Menjadi Sumberdaya

Pembangkit Listrik Tenaga Sampah [PLTSa]

8 kota di

dalam Perpres baru yang sudah siap untuk ditandatangani

oleh Presiden

Campuran lapisan aspal di Bali and Bekasi

(39)

Kerjasama Internasional untuk Pembangunan Wilayah

Terpadu dan Pengembangan Teknologi

1. Ruanglingkup kerjasama dan mitra

2. Proposal kerjasama investasi berbasis pengembangan wilayah terpadu

3. Kerjasama pengembangan teknologi

(40)

Kerjasama Internasional untuk Pembangunan Wilayah

Terpadu dan Pengembangan Teknologi

1. Ruanglingkup kerjasama dan mitra

2. Proposal kerjasama investasi berbasis pengembangan wilayah terpadu

3. Kerjasama pengembangan teknologi

4. Peningkatan penggunaan produk dalam negeri [TKDN]

5. Pengelolaan sampah dan pemanfaatan sampah menjadi sumberdaya

6. Kepemimpinan Indonesia dalam forum internasional

7. Inovasi mencari sumber pendanaan baru [Blended Finance]

(41)

Ruanglingkup dan Mitra Kerjasama Internasional

USA UK Denmark Sweden Netherlands Italy Germany China Korea Japan

Areas of Cooperation

• Maritime Legislation, Regulation and Governance • Maritime Safety

• Marine Environmental Protection

• Maritime Infrastructure & Industry Development, • Port Development & Logistics System Efficiency • Maritime Connectivity & Hinterland Connectivity • Renewable Energy Technologies in the Maritime

Environment

• Capacity Building [Research, Training and

Education and Maritime Culture Development

• Other areas

Poland Belgium

(42)

Proposal Kerjasama Investasi

berbasis Pengembangan Wilayah Terpadu

Sumatera Utara

• Kawasan Industri

• Pelabuhan dan Sentra

Logistik

• Bandara dan Aerocity • Pariwisata dan MICE • Infrastruktur Konektivitas

Kalimantan Utara

• Sentra Energi dan Mineral • Kawasan Industri

• Infrastruktur Konektivitas

Sulawesi Utara

• Kawasan Industri

• Pelabuhan dan Sentra Logistik • Pariwisata dan MICE

• Infrastruktur Konektivitas

Bali

• Infrstruktur Konektivitas • Pusat Unggulan Industri

Teknologi Tinggi

Topik Khusus

Biodiesel B5Teknologi Tinggi

(43)

Media Sosial dan

E-Commerce Robotik dan PerangkatLunak Otomatisasi KecerdasanBuatan

Teknologi yang Mengubah Dunia

(44)

Pengembangan Mobil Listrik

• Pertumbuhan kendaraan meningkat 11,5% per tahun • Penggunaan BBM impor meningkat 5% pertahun

• Index Kualitas Udara di kota-kota besar mendekati level “tidak sehat”

• Kendaraan listrik akan meningkatkan keamanan energi, mengurangi emisi & meningkatkan kulitas udara • Kerjasama dengan mitra asing untuk komponen utama

• Penguasaan teknologi: batere, motor listrik, controller

(45)

Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri

Peningkatan Permenperin No. 3/2014

• Pemantauan penggunaan produk dalam negeri dilakukan

sejak perencanaan proyek sampai dengan serah terima hasil pekerjaan

• Pembentukan Tim Koordinasi Pemantauan Implementasi

Penggunaan Produk Dalam Negeri yang terdiri dari unsur Pemerintah dan Swasta dan didukung Sekretariat yang operasional

• Produk dalam negeri wajib digunakan oleh K/L, LPNK,

SKPD BUMN, BUMD, anak perusahaan BUMN/BUMD Kendaraan yang dinaiki oleh Presiden pada

Upacara HUT TNI 2017 adalah buatan Indonesia

(46)

Blended Finance

• Potensi US$ 12 triliun

• Sumber dana inovatif untuk pendanaan proyek-proyek yang terkait

dengan SDG’s

• Dana berasal dari masyarakat

Proyek-proyek potensial:

1. Penanggulangan Sampah Plastik di laut

2. Blue Carbon Initiative dan Perlindungan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia

3. Sustainable fisheries and aquaculture 4. Innovative digital technology for fisheries 5. Affordable housing for fishermen

6. Infrastructure projects for coastal community resilience and climate change adaptation

(47)

189 member states

18.000 ++ visitors

IMF – World Bank Annual Meeting

Bali, October 2018

Referensi

Dokumen terkait

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, membahas mengenai gambaran penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan keluarga, partisipasi tutor keluarga pada

Bakpiapia Djogdja sudah mengembangkan program-program pemasaran yang terpisah (umumnya dengan produk yang berbeda) untuk memenuhi kebutuhan khas masing-masing

3) Tuct roll guide adalah untuk menarik ply cord ke ply servicer 4) Ply servicer adalah untuk penempatan ply cord sebelum building 5) Drum adalah untuk mencetak green tire

Ketika pertama kali program dijalankan, anda hanya diminta untuk menekan tombol ulang sehingga program akan terlebih dahaulu mendeklarasikan 1 buah variabel

Selanjutnya mengenai pihak yang dapat mengajukan perkara ke Mahkamah Internasional telah diatur secara jelas dalam Pasal 34 ayat (1) Statuta, yang menyatakan bahwa hanya

Metode pengaturan tekanan dilakukan dengan cara mengatur posisi open/close pada katub depresurised, memutar bagian pengatur (just) pada pressure switch dan mengatur

S arana dan prasarana merupakan alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam perusahaan, apabila kedua hal ini tidak tersedia maka kegiatan yang

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015 Unit : Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional6.