• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM TAGGING DINAMIS PADA PETA KOTA BOGOR MENGGUNAKAN FLEX DAN GOOGLE MAPS API AHMAD SODIQIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM TAGGING DINAMIS PADA PETA KOTA BOGOR MENGGUNAKAN FLEX DAN GOOGLE MAPS API AHMAD SODIQIN"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM TAGGING DINAMIS PADA PETA KOTA BOGOR

MENGGUNAKAN FLEX DAN GOOGLE MAPS API

AHMAD SODIQIN

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

SISTEM TAGGING DINAMIS PADA PETA KOTA BOGOR

MENGGUNAKAN FLEX DAN GOOGLE MAPS API

AHMAD SODIQIN

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Komputer pada

Departemen Ilmu Komputer

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

ABSTRACT

AHMAD SODIQIN. Dynamic Tagging System on Bogor City Map using Flex and Google Maps API. Under direction of ENDANG PURNAMA GIRI.

The goal of this research is to build a Geographic Information System (GIS) that allows particular users to add a place and street directly on the system, so the information that displayed by GIS will develop and more varied. Research method on this system refers to GIS development Guide developed by Department of Geography University at Buffalo. This GIS was developed using Flex and Google Maps API. In addition, this system provides search function, layer selection, optimum route searching and distance-based spatial query. Distance criteria in spatial query is not in Euclidean distance, but the optimum length of access road to get to the venue. Dijkstra’s algorithm was used mainly as a basis for searching optimum route and processing spatial query. Based on result of testing procedure, we can conclude that this system works well to tagging a place and street, visualize the optimum route and processing spatial query.

(4)

Judul : Sistem Tagging Dinamis pada Peta Kota Bogor menggunakan Flex dan Google Maps API.

Nama : Ahmad Sodiqin NIM : G64063105

Menyetujui:

Pembimbing,

Endang Purnama Giri, S.Kom, M.Kom. NIP. 19821010 200604 1 027

Mengetahui:

Ketua Departemen Ilmu Komputer,

Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc. NIP. 19601126 198601 2 001

(5)

PRAKATA

Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penelitian dan karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang tetap istiqomah dalam mengemban risalah-Nya. Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian dan karya ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Mama tercinta atas doa, kasih sayang, pengertian dan dukungan moral yang luar biasa untuk penulis.

2. Kakak, adik, dan keluarga atas doa dan dukungannya kepada penulis.

3. Bapak Endang Purnama Giri, S.Kom, M.Kom atas saran, bimbingan dan kesabarannya selama proses penelitian dan penulisan karya ilmiah ini berlangsung.

4. Bapak Hari Agung Adrianto, S.Kom, M.Si dan Bapak Sony Hartono Wijaya, S.Kom, M.Kom atas kesediaannya sebagai dosen penguji dan masukannya terhadap penelitian dan karya ilmiah ini.

5. Dosen-dosen Ilmu Komputer atas ilmu yang telah diberikan baik itu ilmu pengetahuan yang memperkaya pemikiran maupun ilmu lain yang memperkaya hati.

6. Sahabat-sahabat Ilmu Komputer 43 yang tak pernah berhenti memberikan kepercayaan dan dukungan kepada penulis sepenuhnya.

7. Teman satu bimbingan sekaligus sahabat yang selalu memberikan dorongan dan dukungan, 8. Bayu Sheftian yang telah membantu penulis dalam mencari data tempat dan jalan Kota

Bogor.

9. Teman-teman SMA Negeri 22 Bandung angkatan 2006 khususnya kelas 2-1 (TOS) yang selalu memberikan semangat kepada penulis.

10. Teman-teman kontrakan Kembang Di Kota Hujan yaitu Kak Imam, Haqqu, Bilal, Ferdin, Taufan, dan Huda yang telah memberikan penulis keceriaan.

11. Teman-teman kosan Wisma Asri Putra yaitu Rozak, Ucok, Sabar, Afif, Tommy, Adul, dan Izhul.

12. Teman-teman Paguyuban Mahasiswa Bandung (PAMAUNG),

13. Kakak-kakak dan adik-adik Ilmu Komputer yang selalu memberikan semangat kepada penulis.

14. Sahabat-sahabat lainnya yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis. 15. Mas Irfan atas kebaikannya dalam semua kegiatan penulis yang berhubungan dengan

perpustakaan.

16. Bapak Fendi, Bapak Saleh dan staf TU atas kemudahan, dukungan dan doanya kepada penulis.

17. Pihak-pihak lainnya yang tidak bisa dituliskan satu persatu. Terima kasih banyak. Akhir kata, penulis mengharapkan agar penelitian ini dapat bermanfaat. Amin.

Bogor, Maret 2011

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di kota Bandung, pada tanggal 18 Agustus 1988 dari pasangan Ibu Hj. Cucun Cuningsih dan H. Asep Aceng. Penulis merupakan putra kelima dari enam bersaudara.

Pada tahun 2006 penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 22 Bandung dan diterima di Program Studi Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Masuk Penerimaan Mahasiswa (SPMB). Pada tahun 2007 penulis diterima di Departemen Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Pada tahun 2009, Penulis melaksanakan kerja praktik lapangan di Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Biologi.

(7)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR...vi

DAFTAR LAMPIRAN ...vi

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1 Tujuan ... 1 Ruang Lingkup ... 1 Manfaat ... 1 TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Geografis ... 1

Graph ... 2

Algoritma Djikstra ... 2

Spatial Query ... 3

Keyhole Markup Language (KML) ... 3

Flex ... 3

Google Maps API ... 4

METODE PENELITIAN Analisis Kebutuhan ... 4

Perancangan Konseptual ... 4

Survei Ketersediaan dan Pengumpulan Data... 4

Survei Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Sistem ... 4

Pengujian Kesesuaian Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Sistem ... 5

Akuisisi Peangkat Keras dan Perangkat Lunak ... 5

Perencanaan dan Perancangan Database ... 5

Pembangunan Database... 5

Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem ... 5

Pengembangan Sistem ... 5

Pengujian Sistem ... 5

Penggunaan dan Perawatan Database Sistem ... 5

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan ... 5 Deskripsi Sistem ... 5 Karakteristik Pengguna ... 5 Kebutuhan Fungsional ... 6 Batasan Sistem ... 6 Perancangan Konseptual ... 6 Kebutuhan Data ... 6

Desain Proses Sistem ... 6

Survei Ketersediaan dan Pengumpulan Data... 6

Survei Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Sistem ... 7

Pengujian Kesesuaian Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Sistem ... 7

Akuisisi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ... 7

Perencanaan dan Perancangan Database ... 8

Pembangunan Database... 8

Integrasi dan Perancangan Antarmuka... 8

Pengembangan Sistem ... 10

Pengujian Sistem ... 13

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 14

(8)

v DAFTAR PUSTAKA ... 14 LAMPIRAN ... 15

(9)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Skema SIG (Worboys 2003) ... 1

2 Directed Graph ... 2

3 Nondirected Graph ... 2

4 Implementasi Algoritma Djikstra pada graf (Chartrand & Oellermann 1993) ... 3

5 Berkas KML ditampilkan pada Google Map (Purvis & Sambells 2006)... 3

6 Cara kerja Flex... 4

7 Metodologi penelitian (Buffalo 2004) ... 4

8 Desain Proses Sistem SIG Kota Bogor... 6

9 Pembentukan node dan edge Kota Bogor ... 7

10 Rancangan antarmuka sistem sebelum login ... 8

11 Rancangan antarmuka sistem setelah login ... 9

12 Skema tambah tempat ... 10

13 Memasukkan atribut verteks ... 11

14 Memasukkan atribut edge... 11

15 Skema tambah jalan ... 11

16 Skema pencarian tempat ... 11

17 Skema pemilihan layer ... 12

18 Skema pencarian jalur optimum ... 13

19 Skema spatial query ... 13

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1 Tabel data tempat Kota Bogor ... 16

2 Tabel data jalan Kota Bogor ... 19

3 DFD level 1 Sistem Informasi Geografis Kota Bogor ... 22

4 Entity Relationship Diagram ... 23

5 Relational Schema ... 23

6 Diagram alir spatial query titik acuan dari satu tempat ... 24

7 Diagram alir spatial query titik acuan dari beberapa tempat ... 24

(10)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebutuhan informasi selalu menjadi satu hal penting bagi umat manusia. Seiring dengan perkembangan jaman, kebutuhan manusia semakin variatif. Dalam hal ini, kebutuhan informasi tidak hanya terbatas pada konten informasi itu sendiri, namun efektifitas dan efisiensi dalam mendapatkan informasi tersebut.

Sistem informasi geografis (SIG) merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Tampilan visual berupa peta interaktif yang memberikan informasi berupa lokasi dapat memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi tentang tempat yang ingin dicari.

Penelitian Kusumasari (2009) telah berhasil membangun sistem informasi geografis yang dapat menampilkan peta vektor dari data spasial di atas peta raster Google Maps. Tetapi penambahan tempat, jalan atau keterangan lainnya hanya bisa dilakukan oleh seorang administrator dengan mengubah file KML-nya.

Hal tersebut membuat informasi yang ditampilkan oleh SIG terbatasi. Karena pengetahuan seseorang mengenai suatu tempat terbatas. Akan lebih baik bila penambahan tempat dilakukan oleh sekelompok orang, informasi yang dimunculkan tentunya akan semakin variatif. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sistem tagging dinamis pada peta Kota Bogor sehingga pengguna dapat menambahkan tempat dan jalur secara langsung pada sistem.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini adalah : 1. Tempat dan wilayah administrasi yang

ditampilkan dalam sistem informasi geografis ini hanya di dalam Kota Bogor. 2. Kriteria jarak pada spatial query hanya

dibatasi pada kriteria ‘dekat’, ‘disekitar’, dan ‘jauh’.

3. Jumlah maksimum kriteria yang dapat dipilih oleh pengguna adalah dua kriteria yang disambungkan dengan ekspresi logik ‘and’ atau ‘or’.

4. Tagging hanya dapat dilakukan oleh sekelompok orang yang telah memiliki password.

Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Informasi yang ditampilkan oleh sistem informasi geografis lebih variatif.

2. Memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mendapatkan informasi secara visual dan interaktif tentang lokasi wilayah atau tempat di Kota Bogor.

3. Memperoleh informasi jalur terpendek antara dua tempat yang berbeda.

4. Melakukan spatial query.

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Informasi Geografis

Sistem informasi geografis adalah sistem komputer untuk memasukkan, menyimpan, querying, menganalisa, dan menampilkan data geospatial. Data geospatial adalah data yang mendeskripsikan baik lokasi dan karakteristik dari fitur-fitur spatial seperti jalan, bidang tanah, dan vegetasi dalam permukaan bumi. Kemampuan SIG untuk menangani dan memproses data geospatial menjadikannya berbeda dengan sistem informasi lainnya. Hal ini juga menetapkan SIG sebagai teknologi yang penting bagi banyak pekerjaan seperti analis penelitian, insiyur lingkungan, dan pengembang perkotaan dan daerah (Chang 2008). Skema SIG dapat dilihat pada Gambar 1.

(11)

2 SIG dikembangkan dengan tujuan untuk

membantu manusia dalam mengelola sumber daya informasi dari sebuah organisasi. Organisasi disini dalam arti luas tidak hanya mencakup perusahaan dan pemerintah, tetapi juga mencakup ilmuwan atau sekelompok orang dengan kepentingan tertentu (Worboys 2003).

Graf

Graf G adalah himpunan tidak kosong dari V(G) yang disebut point atau node dan himpunan (mungkin kosong) dari E(G) yang disebut edge atau garis yang menghubungkan dua elemen V(G). Himpunan V(G) disebut himpunan verteks dari G dan E(G) disebut himpunan edge dari G (Chartand & Oellerman 1993).

Jika garis E memiliki arah (biasanya ditunjukkan oleh panah) maka garis tersebut disebut arcs dan grafnya disebut directed graph (Gambar 2). Jika garis E tidak memiliki arah maka disebut links dan grafnya disebut nondirected graph (Gambar 3) (Christofides 1975).

Gambar 2 Directed Graph.

Gambar 3 Nondirected Graph.

Algoritma Dijkstra

Secara umum, algoritma ini didasarkan pada pemberian label terhadap node, label tersebut menjadi batas atas pada panjang jalur s ke node tersebut. Label-label tersebut kemudian terus dikurangi dengan prosedur iterasi dan setiap iterasi tepat satu dari label sementara menjadi permanen, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada lagi batas atas tetapi panjang pasti dari jalan terpendek dari s ke node tersebut (Christofides 1975).

Langkah-langkah Algoritma Dijkstra dalam Chartand & Oellerman (1993) adalah sebagai berikut:

1. Langkah ini melakukan inisialisasi pemberian label terhadap node.

S = Kumpulan node yang telah diberi label permanen (telah ditemukan jalur terpendeknya dari node awal).

= Kumpulan node yang masih diberi label sementara (belum ditemukan jalur terpendeknya dari node awal).

 S ← {u0}  ← V(G) – {u0}  ℓ(u0) ← 0  ℓ(v) ← ∞ untuk semua v Є V(G) – {u0}  i ← 0

 jika p = 1 maka berhenti, selainnya maka teruskan.

2. Langkah ini melakukan update label terhadap v Є yang bertetangga dengan ui.

 Jika ℓ(v) ≤ ℓ(ui) + w(uiv), maka lanjutkan.

 Jika tidak, tetapkan ℓ(v) ← ℓ(ui) + w(uiv) dan PARENT(v) ← ui.

3. Langkah ini menentukan node ui+1 Є selanjutnya.

Tentukan

Jika vj Є adalah node dengan ℓ(vj) = m, maka m adalah jarak antara u0 dan vj. Tetapkan ui+1 ← vj.

4. Langkah ini melakukan update pada S dan .

5. Langkah ini melakukan update terhadap indeks i.

 i ← i + 1

 Jika i = p-1 maka berhenti.

(12)

3 Karena Algoritma Dijkstra selalu memilih

node tetangga yang bobotnya paling kecil atau paling dekat, maka kita katakan algoritma ini menggunakan strategi greedy. Pada umumnya strategi greedy tidak selalu menghasilkan hasil yang optimal, tapi Algoritma Dijkstra selalu menghasilkan jalur yang terpendek (Cormen 2001). Contoh implementasi Algoritma Dijkstra pada graf dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Implementasi Algoritma Dijkstra pada graf (Chartand & Oellerman 1993).

Spatial Query

Sebuah ekspresi pernyataan atau logik yang memungkinkan pengguna mencari data geografis untuk mendapatkan lokasi, fitur, dan infomasi dari relational database management system atau geodatabase. Pertanyaan yang paling mendasar mengenai geografis adalah pertanyaan menurut lokasi dengan ekspresi penargetan seperti titik temu, dalam jarak, terkandung dalam, bagian fitur dari, berbatasan dengan, dilintasi oleh garis, dan sepenuhnya dalam (Galati 2006).

Keyhole Markup Language (KML)

KeyHole Markup Language menggunakan struktur XML dan digunakan dalam Google Earth sebagai aplikasi bernama Keyhole. Berkas KML dapat dibuat dengan mudah untuk membuat titik lokasi, melakukan overlay dengan polygon dan melakukan eksplorasi lainnya pada data dengan cara yang mudah (Purvis & Sambells 2006). Di bawah ini adalah contoh berkas KML dan

tampilannya ketika dibuka dengan Google Map (Gambar 5).

Gambar 5 Berkas KML ditampilkan pada Google Map (Purvis & Sambells 2006).

Flex

Flex ialah framework open source dari Adobe untuk membangun dan mengembangkan rich internet application berbasis Adobe Flash. Flex ditulis dalam tiga bahasa, yaitu MXML, CSS dan ActionScript 3.0. Hasil compile dari flex ialah file berekstensi .swf, sehingga program ini dapat berjalan pada semua peramban dan sistem operasi yang memiliki flash player (Gambar 6) (Jacobs & Weggheleire 2008).

Flex ditulis dalam tiga bahasa yaitu MXML, CSS dan ActionScript. MXML adalah XML markup language yang digunakan untuk membuat komponen antarmuka. MXML lebih terstruktur dan memiliki lebih banyak tag daripada HTML. Sebagai contoh, untuk komponen visual MXML menyertakan tag data grids, trees, tab navigators, accordions, dan menu. Sementara untuk komponen non visual MXML menyertakan web service connection, data

(13)

4 binding, dan animation effect (FLEXDG

2008).

ActionScript 3.0 adalah bahasa pemograman berorientasi objek, dirancang untuk memfasilitai pembuatan aplikasi yang sangat kompleks dengan data set yang besar. ActionScript 3.0 digunakan untuk mendefinisikan event listeners pada setiap atribut MXML (FLEXPAS 2008).

Gambar 6 Cara kerja Flex. Google Maps API

Google Maps merupakan salah satu penyedia layanan pemetaan dan kartografi berbasis web dengan waktu loading yang relatif lebih cepat. Google Maps juga menampilkan peta secara tiled map dan menyediakan layanan script API (Aplication Program Interface) yang kaya dan bisa dikembangkan dengan mudah. Google Maps API menyediakan kumpulan objek dan metode dalam JavaScript dan Flash yang dapat digunakan dalam web kita sendiri (Gibson & Erle 2006).

Banyak teknologi dan pola web yang dapat digunakan bersama Google Maps API. Google Maps API sendiri masih terus berkembang, fitur yang disediakannya terus bertambah. Google menyediakan peta dan gambar satelit yang mengijinkan pengguna untuk mengubah atau menambah fitur yang disediakan sehingga dapat mempermudah pengguna untuk memvisualisasikan data spasial yang ada dan memungkinkan peta untuk melakukan perbesaran sedetail mungkin (Purvis & Sambells 2006).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dikerjakan dalam beberapa tahap. Tahapan yang dilakukan disesuaikan dengan metode penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7 Metodologi penelitian (Buffalo 2004).

Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan adalah tahapan untuk mengetahui kebutuhan dari sistem. Proses analisis dilakukan untuk mendapatkan deskripsi umum sistem, spesifikasi pengguna, kebutuhan antarmuka, dan kebutuhan fungsional sistem.

Perancangan Konseptual

Perancangan konseptual meliputi perancangan konseptual database dan desain proses dari sistem. Perancangan konseptual database digunakan untuk mengidentifikasi data yang dibutuhkan. Desain proses sistem dibuat berdasarkan spesifikasi kebutuhan fungsional dan kebutuhan data yang diilustrasikan dalam diagram konteks. Survei Ketersediaan dan Pengumpulan Data

Survei ketersediaan dan pengumpulan data dilakukan berdasarkan kebutuhan data dan fungsional sistem. Tahap ini dilakukan dengan evaluasi terhadap sumber-sumber yang terkait kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data yang dibutuhkan.

Survei Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Sistem

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data untuk mengetahui perangkat keras dan

(14)

5 perangkat lunak yang dibutuhkan dalam

pengembangan sistem.

Pengujian Kesesuaian Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Sistem

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap perangkat lunak yang tersedia dan memeriksa kesesuaiannya dengan perangkat keras yang digunakan.

Akuisisi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Tahap ini mengimplementasikan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem. Perangkat keras yang digunakan harus mampu menjalankan perangkat lunak yang dibutuhkan.

Perencanaan dan Perancangan Database Perancangan database dilakukan dengan melakukan perancangan logikal dan perancangan fisik terhadap database. Perancangan logikal merupakan perancangan dengan membuat keterhubungan antartabel. Perancangan fisik dilakukan dengan memilih atribut yang akan terdapat pada masing-masing tabel.

Pembangunan Database

Pembangunan database dilakukan dengan mengimplemetasikan rancangan database pada sistem manajemen database serta mengolah berkas KML.

Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem

Tahap ini dilakukan integrasi database dengan sistem dan merancang antarmuka sistem yang akan memudahkan pengguna untuk menjalankan fitur-fitur yang ada dalam sistem.

Pengembangan Sistem

Pada tahap ini, dilakukan pembangunan antarmuka yang telah didesain pada tahapan sebelumnya, antarmuka dibangun dengan menggunakan Flex. Kemudian sistem dilengkapi dengan fungsi pencarian tempat, menampilkan tempat Kota Bogor, menambah tempat, menambah jalan dan spatial query. Pengujian Sistem

Pengujian terhadap sistem ini dilakukan dengan menggunakan metode black-box. Pengujian ini dilakukan dengan cara memberikan masukan tertentu untuk

memeriksa apakah keluaran yang dihasilkan sesuai dengan harapan.

Penggunaan dan Perawatan Database Sistem

Dilakukan perawatan terhadap data secara berkala. Kemudian seluruh tahapan pengembangan sistem, mulai dari tahapan analisis kebutuhan sampai dengan pengujian sistem perlu didokumentasikan untuk mempermudah pengembangan sistem lebih lanjut. Isi dokumentasi tersebut dapat dituangkan dalam bentuk skripsi atau karya ilmiah lainnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan adalah tahapan untuk mengetahui kebutuhan dari sistem. Proses analisis dilakukan untuk merumuskan kebutuhan perangkat lunak yang digunakan, spesifikasi pengguna, kebutuhan antarmuka, dan kebutuhan fungsional sistem.

1.1 Deskripsi Sistem

SIG Kota Bogor adalah sistem informasi berbasis web yang dikembangkan dengan menggunakan Flex dan Google Maps API, bertujuan agar pengguna dapat menambah tempat dan jalan secara langsung pada sistem. Selain itu, sistem ini juga dilengkapi dengan fungsi pencarian tempat, pencarian jalur optimum dan spatial query.

1.2 Karakteristik Pengguna

Pengguna sistem ini dibagi menjadi dua yaitu:

1. Pengguna umum

Pengguna umum dapat menggunakan semua fungsi yang terdapat pada SIG Kota Bogor kecuali fungsi menambah tempat dan menambah jalan.

2. Pengguna khusus

Pengguna khusus dapat dapat menggunakan semua fungsi yang terdapat dalam SIG Kota Bogor termasuk fungsi menambah tempat dan menambah jalan, untuk menambah tempat dan jalan pengguna khusus harus melakukan login terlebih dahulu.

(15)

6 1.3 Kebutuhan Fungsional

Secara umum, fungsi-fungsi yang ada dalam sistem ini adalah:

1. Menampilkan peta Kota Bogor.

2. Menyediakan fungsi spatial query untuk mencari tempat sesuai dengan kriteria jarak tertentu.

3. Mencari rute optimum dari satu tempat ke tempat lainnya.

4. Menampilkan rute optimum hasil pencarian pada peta.

5. Menyediakan fungsi pencarian tempat dan memunculkan tempat tersebut.

6. Menampilkan layer berdasarkan kategori tertentu.

7. Melakukan proses login dan logout. 8. Menambah tempat baru.

9. Menambah jalan baru yang menghubungkan dua tempat.

10. Melakukan pergeseran posisi peta.

11. Melakukan perbesaran dan pengecilan skala peta.

1.4 Batasan Sistem

Batasan-batasan dalam sistem ini adalah : 1. Tempat-tempat yang ditampilkan dalam

SIG Kota Bogor terbatas hanya di dalam dan sekitar Kota Bogor.

2. Kriteria dalam sistem spatial query dibatasi hanya sebanyak dua kriteria. 3. Pencarian jalur optimum hanya dapat

dapat melakukan pencarian antara dua tempat sekali pencarian.

4. Tagging hanya dapat dilakukan oleh sekelompok orang yang telah memiliki password.

2. Perancangan Konseptual

Perancangan konseptual meliputi perancangan konseptual database dan desain proses dari sistem. Perancangan konseptual database digunakan untuk mengidentifikasi data yang dibutuhkan. Desain proses sistem dibuat berdasarkan spesifikasi kebutuhan fungsional dan kebutuhan data yang diilustrasikan dalam diagram konteks. 2.1 Kebutuhan Data

Berdasarkan analisis kebutuhan sistem yang telah dilakukan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperlukan adalah:

1. Data administrasi Kota Bogor yaitu data kecamatan dan kelurahan.

2. Data letak bangunan Kota Bogor yang meliputi fasilitas pemerintahan, wisata, kuliner, rumah sakit, transportasi umum, pusat perbelanjaan, dan perumahan. 3. Data jalan yang dapat diakses untuk

mencapai tempat tersebut.

4. Jarak dan arah jalan yang dapat diakses untuk mencapai tempat tersebut.

2.2 Desain proses sistem

Kebutuhan fungsional dimodelkan dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD). Gambaran sistem secara umum dapat dilihat dalam Gambar 4.

Gambar 8 Desain Proses Sistem SIG Kota Bogor.

3. Survei Ketersediaan dan Pengumpulan Data

Berdasarkan tahap kebutuhan data, maka data yang diperlukan antara lain data administrasi kecamatan dan kelurahan. Data tersebut didapatkan dari penelitian Kusumasari (2009). Sedangkan data letak bangunan, data jalan beserta jarak dan arahnya didapatkan melalui survei lapangan. Data letak bangunan dan jalan tersebut diubah ke dalam bentuk node dan edge. Node adalah tempat atau titik persimpangan jalan sedangkan edge adalah ruas jalan yang meghubungkan dua node. Pembentukan node dan edge dapat dilihat pada Gambar 9.

(16)

7 Gambar 9 Pembentukan node dan edge

Kota Bogor.

A, B, dan C merupakan node untuk yang menyatakan tempat, sedangkan B dan D adalah node yang menyatakan persimpangan jalan. Contoh edge adalah ruas jalan C ke B dan D ke E. Arah rute C ke B adalah dua jalur karena kita dapat menuju C dari B atau sebaliknya B dari C melalui edge ini. Contoh untuk satu jalur adalah edge B ke A, hal ini disebabkan kita bisa menuju A dari B sementara untuk menuju B dari A kita harus menempuh edge yang berbeda.

4. Survei Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Sistem

Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk implementasi sistem adalah:

1. Perangkat lunak sebagai framework untuk menampilkan peta. Perangkat lunak yang tersedia antara lain Pmapper dan Google Maps API.

2. Perangkat lunak sebagai sistem manajemen database. Jenis perangkat lunak ini digunakan untuk membangun database Kota Bogor. Perangkat lunak yang tersedia antara lain MySQL dan PostgreSQL.

Sementara perangkat keras yang tersedia untuk penelitian ini adalah :

1. Prosessor AMD Turion X2 Dual-Core Mobile RM-70 2.00 GHz,

2. RAM 3.00 GB, dan

3. Harddisk berkapasitas 160 GB.

5. Pengujian Kesesuaian Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Sistem

Tahapan ini berguna untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras dan perangkat lunak yang akan digunakan dalam pengembangan sistem.

Adapun perangkat lunak yang diuji adalah:

1. Pmapper 3.1 dan Google Maps API for Flash sebagai framework atau API untuk menampilkan peta.

2. MySQL dan PostgreSQL sebagai perangkat lunak sistem manajemen database.

Hasil pengujian perangkat lunak yang digunakan adalah:

1. Perangkat lunak sebagai framework atau API untuk memunculkan peta.

Pmapper menyediakan layanan peta dilengkapi dengan konfigurasi pada beberapa fungsi seperti reference map, slider zoom serta tampilan antarmuka. Sementara Google Maps API menyediakan layanan peta yang lebih interaktif dan dinamis dengan fungsi-fungsi untuk memanipulasi peta dan menambahkan konten pada peta. Pemanfaatan tipe peta Google Map seperti satelit, hybrid dan terrain akan lebih memudahkan pengguna dalam mendapatkan informasi lokasi sesuai dengan yang dibutuhkan. Integrasinya dengan Flex membuat pengembang dapat membangun antarmuka dengan memanfaatkan fungsi-fungsi pada Flash. 2. Perangkat lunak sistem manajemen

database

PostgreSQL dan MySQL adalah manajemen sistem database yang bersifat open source, PostgreSQL memiliki kemampuan lebih dalam mengolah data spasial. Namun dalam penelitian ini, bentuk spasial yang disimpan sistem hanya latitude dan longitude yang dapat disimpan dalam bentuk tipe data double. Kemudahan serta akses yang cepat juga menjadi pertimbangan MySQL dipilih dalam penelitian ini.

6. Akuisisi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Berdasarkan tahapan sebelumya, maka perangkat lunak yang digunakan untuk penelitian ini adalah:

1. Windows 7 Profesional sebagai sistem operasi,

2. Adobe Flash Builder 4 sebagai IDE, 3. Apache versi 2.2.14 sebagai web server, 4. MySQL versi 5.1.41 sebagai sistem

(17)

8 Perangkat keras yang digunakan untuk

penelitian ini adalah :

1. Prosessor AMD Turion X2 Dual-Core Mobile RM-70 2.00 GHz,

2. RAM 3.00 GB, dan

3. Harddisk berkapasitas 160 GB.

4. Perencanaan dan Perancangan

Database

Karena data administrasi kelurahan dan kecamatan didapatkan dari penelitian sebelumnya maka tidak perlu dilakukan perancangan kembali. Sementara untuk data tempat dan jalan dilakukan perancangan logical database yaitu dengan membuat diagram keterhubungan antartabel. Ada tiga tabel yang digunakan dalam database yaitu: 1. Verteks

Menyimpan data bangunan Kota Bogor yang meliputi fasilitas pemerintahan, wisata, kuliner, penginapan, rumah sakit, pusat perbelanjaan, transportasi umum, perumahan, dan sekolah. Data yang disimpan berupa nama, latitude dan longitude bangunan tersebut.

2. Edge

Menyimpan data jalan yang menghubungkan antara dua tempat yang tersimpan dalam tabel verteks. Data yang disimpan berupa id dua tempat yang dihubungkan oleh jalan tersebut, panjang jalan tersebut, dan keterangan bahwa jalan tersebut satu jalur atau dua jalur.

3. Visualedge

Sebuah edge divisualisasikan dengan beberapa titik yang akan digabungkan oleh Flex dengan menggunakan fungsi Polyline sehingga terbentuk sebuah jalur. Tabel ini menyimpan data titik-titik tersebut. 5. Pembangunan Database

Pembangunan database dilakukan dengan membangun tabel yang sudah dirancang pada tahap perencanaan dan perancangan database, serta mengolah berkas KML dari Kusumasari (2009) dengan cara melakukan parsing. Berikut adalah contoh file KML yang digunakan dalam sistem ini.

9. Integrasi dan Perancangan Antarmuka

Antarmuka sistem ini terdiri atas peta Bogor, navigasi perbesaran dan pengecilan skala peta, perubahan tipe peta, fungsi pencarian tempat, pemilihan layer, pencarian rute optimum, penambahan tempat, penambahan jalan dan spatial query (Gambar 10).

Gambar 10 Rancangan antarmuka sistem sebelum login.

Panel perbesaran dan pengecilan skala peta Panel ini terletak di samping kiri antarmuka, bentuknya berupa scale bar. Pengguna dapat memperbesar skala peta dengan menekan tombol ‘+’ atau menggeser

(18)

9 scale bar ke atas. Untuk memperkecil skala

peta, pengguna dapat menekan tombol ‘-’ atau menggeser scale bar ke bawah.

Panel pilihan tipe peta

Terletak dibagian kanan atas antarmuka, panel ini digunakan untuk mengubah tipe peta. Ada empat tipe peta, yaitu:

1. Tipe map, tipe peta ini menunjukkan peta dengan jalan dan tempat.

2. Tipe satellite, tipe peta ini menunjukkan citra yang diambil oleh satelit.

3. Tipe hybrid, tipe peta ini menunjukkan citra satelit beserta nama jalan.

4. Tipe terrain, tipe peta ini menunjukkan peta jalan beserta kontur permukaan tanah. Panel Cari Bogor

Panel ini terletak di bagian kanan antarmuka tepat di bawah panel pilihan tipe peta. Panel ini digunakan pengguna untuk mencari tempat di Kota Bogor. Dalam panel ini terdapat text input yang digunakan pengguna untuk memasukkan nama tempat yang dicarinya dan tombol ‘cari’ untuk memulai pencarian tempat.

Panel Lihat Bogor

Panel ini terletak di bagian kanan antarmuka dibawah panel pilihan Cari Bogor. Dalam panel ini terdapat 12 check box untuk memilih layer berdasarkan kelompok layer yang telah tercantum dalam kebutuhan data. Panel Petunjuk Jalan Bogor

Panel ini terletak di bawah panel Lihat Bogor. Panel ini digunakan untuk mencari jalur optimum antara dua tempat. Terdapat dua text input untuk memasukkan dua tempat yang akan dicari jalur optimumnya, tombol ‘cari’ untuk memulai pencarian jalur optimum dan tombol ‘batal’ untuk membersihkan text input.

Panel Spatial Query

Terletak di bawah panel Petunjuk Jalan Bogor. Bagian atas panel ini adalah drop down untuk mencari kelompok tempat yang ingin pengguna cari. Kemudian di bawahnya terdapat drop down untuk memilih kriteria jarak. Sementara di bawahnya terdapat text input atau drop down untuk memilih kelompok tempat sebagai acuan.

Panel Login

Panel ini terletak di bawah panel spatial query. Terdapat dua text input untuk memasukkan username dan password. Setelah pengguna login, maka Panel Tambah Tempat Bogor dan Pabel Tambah Jalan Bogor akan muncul (Gambar 11).

Gambar 11 Rancangan antamuka sistem setelah Login.

Panel Tambah Tempat Bogor

Terletak di bawah panel Petunjuk Jalan Bogor, panel ini akan muncul jika pengguna telah login. Panel ini disediakan agar pengguna dapat menambah tempat secara langsung pada sistem. Terdapat tiga text input untuk memasukkan nama, latitude dan longitude tempat tersebut. Serta satu drop down list untuk menentukan kelompok tempat tersebut. Untuk text input latitude dan longitude, pengguna dapat memasukkannya secara manual atau cukup mengklik pada peta bogor maka secara otomatis text input latitude dan longitude akan terisi.

Panel Tambah Jalan Bogor

Panel ini terletak di bawah panel Petunjuk Jalan Bogor, panel ini akan muncul jika pengguna telah login. Panel ini digunakan untuk menambahkan jalur antara dua tempat. Terdapat tiga text input untuk memasukkan jalur antara dua tempat beserta panjang jaraknya, dua check box untuk memberi keterangan apakah jalurnya satu atau dua arah dan dua tombol yaitu tombol ‘ok’ untuk menambahkan jalur tersebut pada database dan tombol ‘batal’ untuk membersihkan text input dan check box sekaligus menutup panel ini.

(19)

10 10. Pengembangan Sistem

Pada tahap ini dilakukan pembangunan antarmuka yang telah dirancang pada tahap sebelumnya, kemudian sistem dikembangkan dengan menambahkan sistem pencarian tempat, memilih layer, menambah tempat, menambah jalan, pencarian jalur optimum dan spatial query.

Pembangunan Antarmuka

Antarmuka dibangun dengan menggunakan Flex framework. Untuk menampilkan peta, pertama kali kita harus

mendaftarkan diri di

http://code.google.com/apis/maps/signup.html untuk mendapatkan API key. API key tersebut diperlukan agar aplikasi dapat mengakses dan mengambil peta dari Google Map.

Peta yang ditampilkan dari kode pemograman di atas baru menampilkan peta dunia, untuk fokus pada lokasi tertentu kita harus mengetahui letak latitude dan longitude lokasi tersebut. Latitude dan longitude Kota Bogor adalah -6.5897222 dan 106.7913889.

Panel-panel antarmuka tempat pengguna melakukan kueri pencarian, spatial query, menambah tempat, dan menambah jalan dibangun dengan menggunakan XML. Di bawah ini adalah salah satu contoh XML yang digunakan untuk membangun panel Cari Bogor.

Tambah Tempat

Fungsi ini dimaksudkan agar pengguna dapat menambah tempat secara langsung pada sistem, sehingga nantinya akan didapatkan sebuah sistem informasi geografis dengan informasi yang lebih lengkap karena informasi tempat dan jalan dalam sistem ini tidak terbatas dari pengetahuan satu atau beberapa orang saja. Skema tambah tempat dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12 Skema tambah tempat.

Ketika panel tambah tempat bogor di-expand dan pengguna meng-klik pada Peta Bogor, maka sistem akan mengambil informasi latitude dan longitude dari tempat tersebut. Pengguna hanya tinggal menambahkan nama tempat tersebut dan memilih kelompok yang sesuai dengan tempat tersebut (Gambar 13). Atribut tempat dikelompokkan menjadi 10 kelompok, yaitu :

1. Pemerintahan, 2. Wisata, 3. Kuliner, 4. Penginapan, 5. Rumah sakit, 6. Pusat perbelanjaan, 7. Transportasi umum, 8. Perumahan, 9. Sekolah, dan 10. Kategori lainnya.

(20)

11 Gambar 13 Memasukkan atribut verteks.

Tambah Jalan

Pengguna dapat menambahkan jalan yang menghubungkan dua tempat, tetapi pengguna harus mengetahui jarak antara dua tempat tersebut. Penambahan jalur tidak harus mengikuti jalan pada peta tetapi bisa keluar dari jalan tersebut (Gambar 14). Skema tambah jalan dapat lihat pada Gambar 15. Pemilihan jalur dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Satu jalur, posisi awal menuju posisi akhir

dan posisi akhir menuju posisi awal ditempuh dengan jalur yang berbeda. 2. Dua jalur, baik posisi awal menuju posisi

akhir atau sebaliknya dapat ditempuh dengan jalur yang sama.

Gambar 14 Memasukkan atribut edge.

Gambar 15 Skema tambah jalan.

Cari Tempat

Sistem ini akan mencari dan memunculkan tempat tertentu pada peta Kota Bogor. Pengguna memasukkan nama tempat sebagai kueri, kemudian sistem akan tersambung pada database dan melakukan eksekusi kueri SQL. Sistem akan mengambil data latitude dan longitude yang diperlukan untuk menampilkan tempat tersebut dalam peta Bogor (Gambar 16).

Gambar 16 Skema pencarian tempat. Pilih Layer

Tempat-tempat dalam SIG Kota Bogor ini dimasukkan ke dalam 10 kategori, pengguna dapat memunculkan tempat-tempat tersebut berdasarkan kelompoknya masing-masing. Ketika pengguna mencentang pada salah satu checkbox pada panel lihat bogor, maka sistem akan melakukan eksekusi SQL pada database untuk mengambil latitude dan longitude tempat-tempat tersebut kemudian dimunculkan pada Peta Bogor.

Masing-masing kelompok disimbolkan dengan lambang yang berbeda. Ketika disentuh oleh kursor, nama tempat akan muncul dan bila dilakukan klik maka secara otomatis sistem akan mengisi nama tempat tersebut pada panel yang lain.

Khusus pada layer administrasi kelurahan dan kecamatan. Karena datanya berupa berkas KML, maka ketika pengguna memilih checkbox untuk menampilkan salah satu dari tiga layer di atas maka sistem akan membaca berkas KML kemudian melakukan parsing untuk mengambil keterangan beserta longitude dan longitude untuk kemudian ditampilkan dalam sistem (Gambar 17).

(21)

12 Gambar 17 Skema pemilihan layer.

Pencarian Jalur Optimum

Fungsi ini memungkinkan pengguna untuk dapat melihat jalur optimum pada peta, jarak total yang ditempuh dan keterangan tempat-tempat mana saja yang dilewati untuk sampai ketempat yang dituju. Algoritma Dijkstra digunakan dalam fungsi ini untuk menentukan jalur optimum antara dua tempat.

Algoritma Dijkstra adalah algoritma untuk mencari jalur terpendek pada suatu graph sampai semua node dalam graph dilalui. Tetapi dalam SIG Kota Bogor, Algoritma Dijkstra akan berhenti menelusuri ketika sudah mencapai node yang dituju.

Implementasi Algoritma Djikstra pada pencarian jalur optimum diawali dengan penentuan:

1. Posisi awal → node tempat algoritma Dijkstra memulai penelusuran graph. 2. Posisi akhir → node tempat algoritma

Dijkstra berhenti menelusuri graph. Setelah itu dilanjutkan dengan pembentukan adjacency matrix. Adjacency matrix merupakan representasi matriks n x n yang menyatakan hubungan antar node dalam suatu graph. Kolom dan baris dari matriks ini merepresentasikan node, dan nilai entri dalam matriks ini menyatakan hubungan antar node, apakah terdapat sisi yang menghubungkan kedua node tersebut (bertetangga).

Bila bertetangga, nilai entri akan menyimpan nilai sesuai dengan panjang jalan yang menghubungkan dua node tersebut. Bila tidak, maka nilai yang tersimpan adalah nol.

Setelah pembentukan adjacency matrix, setiap node direpresentasikan dalam sebuah object yang memiliki:

1. id → identitas unik yang membedakan satu node dengan node lainnya.

2. min → bobot path paling optimum yang melewati node tersebut.

3. predecessor → node terpilih sebelum node tersebut.

4. sudahDikunjungi → inisialisasi suatu node tertentu sudah dikunjungi atau belum. Penelusuran jalur optimum dimulai dari posisi awal, algoritma kemudian akan memilih node adjacent yang belum dikunjungi dengan jarak paling optimum. Penelusuran terhadap node-node yang adjacent dilakukan terus dan akan berhenti ketika mencapai posisi akhir. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Status (sudahDikunjungi) node yang belum terpilih diinisialisasikan dengan ‘0’ dan yang sudah terpilih diinisialisasi dengan ‘1’, dimulai dari posisi awal sebagai posisi terpilih.

2. Algoritma akan menelusuri node yang bertetangga dengan posisi terpilih yang belum dikunjungi, kemudian memilih node dengan bobot paling optimum untuk dijadikan posisi terpilih selanjutnya. 3. Predecessor posisi terpilih sekarang adalah

posisi terpilih sebelumnya.

4. Ulangi dari langkah 2 sampai posisi terpilih sekarang adalah posisi akhir. 5. Bila posisi akhir telah dipilih menjadi

posisi terpilih, maka untuk melihat jalur mana yang dipilih dapat ditelusuri predecessornya.

(22)

13 Hasil dari Algoritma Dijkstra yang akan

ditampilkan pada sistem adalah overlay jalur terpendek pada peta, total jarak yang ditempuh, dan tempat-tempat yang dilewati. Skema pencarian jalur optimum dapat dilihat pada Gambar 18.

Gambar 18 Skema pencarian jalur optimum.

Spatial Query

Sistem ini dibuat untuk menemukan tempat yang sesuai dengan kriteria jarak yang kita masukkan. Jarak yang menjadi acuan bukanlah jarak Euclidean, tetapi panjang akses jalan untuk menuju ke tempat tersebut. Skema spatial query dapat dilihat pada Gambar 19.

Gambar 19 Skema spatial query.

Ada dua sistem spatial query yang dibangun pada SIG Kota Bogor, yaitu :

Titik acuan satu tempat

Posisi awal dalam sistem ini berjumlah satu, sedangkan posisi akhir berjumlah lebih dari satu. Algoritma Djikstra akan digunakan

dalam penentuan jarak terpendek dari posisi awal ke posisi akhir. Panjang jarak tersebut kemudian akan disimpan dalam suatu array. Penggunaan Algoritma Djikstra akan berakhir ketika semua nilai panjang jarak dari posisi awal ke posisi akhir telah didapatkan semua.

Nilai-nilai tersebut kemudian akan difilter sesuai dengan kriteria jarak (dekat, sekitar, jauh) atau ditentukan sendiri jaraknya oleh pengguna (Lampiran 6). Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Menentukan posisi awal dan posisi akhir. Posisi awal satu sedangkan posisi akhir berjumlah lebih dari satu.

2. Mencari jarak optimum dari posisi awal ke semua posisi akhir. Nilai-nilai jarak tersebut kemudian akan disimpan dalam sebuah array.

3. Nilai-nilai tersebut difilter berdasarkan kriteria jarak (dekat, disekitar, jauh) atau ditentukan sendiri jaraknya oleh pengguna. 4. Tempat yang jaraknya memenuhi kriteria akan dimasukkan ke dalam sebuah array untuk kemudian dimunculkan pada peta Bogor.

Titik acuan beberapa tempat

Prinsip kerjanya hampir sama dengan sistem sebelumnya, hanya saja posisi awal pada sistem ini berjumlah lebih dari satu. Karena itu, Algoritma Djikstra akan berhenti ketika jarak dari semua posisi awal dengan semua posisi akhir didapatkan (Lampiran 7). Langkah-langkah sistem ini sebagai berikut: 1. Menentukan posisi awal dan posisi akhir.

Posisi awal dan posisi akhir masing-masing berjumlah lebih dari satu.

2. Mencari jarak optimum dari semua posisi awal ke semua posisi akhir. Nilai-nilai jarak tersebut kemudian akan disimpan dalam sebuah array.

3. Nilai-nilai tersebut difilter berdasarkan kriteria jarak (dekat, disekitar, jauh) atau ditentukan sendiri oleh pengguna.

4. Tempat yang jaraknya memenuhi kriteria akan dimasukkan ke dalam sebuah array untuk kemudian dimunculkan pada peta Bogor.

11. Pengujian Sistem

Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan metode black box. Pengujian ini dilakukan dengan memeriksa kesesuaian input dan output yang dihasilkan oleh sistem. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui fungsi-fungsi pada sistem dapat berjalan dengan baik dan

(23)

14 memeriksa terjadinya error pada saat sistem

digunakan. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran 8. Hasil yang diperoleh dari skenario pengujian menunjukkan bahwa fungsi-fungsi pada sistem dapat berjalan dengan baik.

Selain itu, dilakukan pengujian kesesuaian sistem terhadap peramban. Pengujian dilakukan pada Mozilla Firefox 3.6.6, Google Chrome 6.0.453.1, Opera 11.01 dan Safari 5.0.3. Hasil pengujian menunjukkan bahwa fungsi-fungsi pada sistem dapat berjalan dengan baik dan antarmuka sistem ditampilkan dalam struktur yang diharapkan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

SIG Kota Bogor pada penelitian ini adalah sistem informasi berbasis web yang dikembangkan dengan menggunakan Flex dan Google Maps Api, bertujuan agar pengguna tertentu dapat menambah tempat dan jalur secara langsung pada sistem. Dengan demikian, SIG Kota Bogor akan berkembang tidak terbatas hanya pada pengetahuan administrator. Selain itu, pengguna juga dapat melakukan pencarian jarak, pencarian optimum dan spatial query. Pada spatial query, jarak yang menjadi acuan bukanlah jarak Euclidean, tetapi panjang akses jalan optimum untuk menuju ke tempat tersebut. Algoritma Dijkstra digunakan untuk pencarian jarak optimum.

Saran

Beberapa saran yang dapat dilakukan untuk penelitia berikutnya adalah:

1. Masih dapat dikembangkan negatif spatial query, contohnya ‘tidak dekat’.

2. Banyak kriteria spatial query masih terbatas sebanyak dua kriteria. Masih dapat dikembangkan SIG dengan lebih dari dua kriteria.

3. Membuat sistem spatial query yang lebih cepat dengan melakukan praproses terlebih dahulu.

DAFTAR PUSTAKA

[Buffalo] Department of Geography

University at Buffalo. 2004. GIS Development Guide Volume I. http://www.geog.buffalo.edu/ncgia/sara/in dex.html. [2 Desember 2010].

Chang, KT. 2008. Introduction to Geografis Information Systems. New York: MgGraw-Hill, Inc.

Chartrand G, Oellermann OR. 1993. Applied Algorithmic Graph Theory. New York: MgGraw-Hill, Inc.

Christofides, Nicos. 1975. Graph Theory: An Algorithmic Approach. New York: Academic Press Inc.

Cormen, TH. 2001. Introduction to Algorithms. Massachusetts: MIT Press. [FLEXDG] Adobe Systems Incoporated.

2008. Adobe Flex 3 Developer Guide. San Jose: ASI.

[FLEXPAS] Adobe Systems Incoporated. 2008. Adobe Flex 3 Programming ActionScript 3. San Jose: ASI.

Galati, SR. 2006. Geographic Information Systems Demystified. Norwood: Artech House, Inc.

Gibson R, Erle S. 2006. Google Maps Hacks. USA : O’Reilly Media, Inc.

Jacobs S, Weggheleire KD. 2008. Foundation Flex for Developers. New York: Springer-Verlag, Inc.

Kusumasari, NP. 2009. Sistem Informasi Kota Bogor Menggunakan Flex dan Google Maps API for Flash [Skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Purvis M, Sambells J. 2006. Google Maps Application with PHP and Ajax. New York: Apress.

Worboys, MF. 2003. GIS: A Computing Perspective. London: Taylor Francis Ltd.

(24)
(25)

16 Lampiran 1 Tabel data tempat Kota Bogor

id Nama latitude longitude kelompok

1 plasa jembatan merah -6,59572259211989 106,786603839117 pusat perbelanjaan 2 pusat grosir bogor -6,59305812856265 106,787215382773 pusat perbelanjaan 3 smk dharma andhiga -6,59530693674799 106,786464364249 sekolah

4 sma mulia -6,59671376890732 106,792901665884 sekolah

5 taman topi -6,59579719689331 106,791453273016 wisata

6 museum perjuangan -6,59311141797417 106,787869841772 wisata

7 pasar anyer -6,59555206688129 106,789103657919 pusat perbelanjaan

8 stasiun bogor -6,59429444143446 106,790831000525 transportasi umum 9 terminal baranangsiang -6,60441930144062 106,806516558844 transportasi umum 10 sma negeri 1 bogor -6,59720402766062 106,793609769064 sekolah

11 hotel salak -6,59463549271847 106,794382245261 penginapan

12 taman kencana -6,58910403824919 106,801817328650 wisata

13 warung taman kencana -6,58883758898105 106,800937564093 kuliner

14 kedai kita -6,59016983389034 106,802761466223 kuliner

15 makaroni panggang -6,58888022087358 106,802536160666 kuliner 16 hotel pangrango 1 -6,59011654416268 106,803834349829 penginapan

17 balai kota -6,59483799180730 106,794264228064 pemerintahan

18 kejaksaan negeri bogor -6,59435838856808 106,794639737326 pemerintahan 19 hotel pangrango 3 -6,58856048159037 106,805314929205 penginapan 20 hotel pangrango 2 -6,59270908277560 106,804593414980 penginapan 21 rumah sakit palang merah indonesia -6,59880269413768 106,804982335287 rumah sakit 22 rumah sakit salak -6,59192839169059 106,797257573325 rumah sakit

23 tugu kujang -6,60142449598886 106,805153996664 wisata

24 hotel santika -6,60152041530555 106,805508048254 penginapan

25 botani square -6,60165896539684 106,805572421271 pusat perbelanjaan 26 transpakuan cidangiang -6,60269276100776 106,806495101172 transportasi umum

27 istana bogor -6,59800336154410 106,794167668539 pemerintahan

28 air mancur -6,58145155831679 106,796731860358 wisata

29 kantor pos pusat bogor -6,60001767720922 106,794854314047 lainnya 30 stadion pajajaran -6,57720960358927 106,796646029669 lainnya 31 dinas pendapatan daerah -6,57295695433604 106,796528012473 pemerintahan 32 dinas perindustrian dan perdagangan -6,56971681620609 106,799371154028 pemerintahan 33 plaza jambu dua -6,56882151115915 106,808340460974 pusat perbelanjaan

34 warung steak -6,56973813297328 106,805132538992 kuliner

35 bogor trade mall -6,60451069068149 106,796460957247 pusat perbelanjaan

36 kebun raya bogor -6,60228323965412 106,801750273425 wisata

37 papaho hotel -6,56690299491978 106,809617192465 penginapan

38 griya indah bogor -6,56087027901157 106,805046708304 perumahan 39 villa indah pajajaran -6,58183258639664 106,806623847205 perumahan

40 gampoeng aceh -6,58071881118772 106,806964487750 kuliner

41 smk negeri 3 bogor -6,58527781303196 106,806031079012 sekolah 42 rumah sakit azra -6,57955707170561 106,807208568770 rumah sakit

(26)

17 Lampiran 1 Lanjutan

43 stie bina niaga -6,57618907766918 106,807326585967 sekolah

44 sma yphb -6,57803295065002 106,807487518507 sekolah

45 dinas kebersihan dan pertamanan -6,60105147624732 106,792585165221 pemerintahan

46 gumati -6,60129660353771 106,792574436385 kuliner

47 hotel sahira -6,60137120747156 106,794087202269 penginapan

48 taman palem -6,61882555429904 106,815960616785 kuliner

49 ekalosari -6,62110621718104 106,816797465998 pusat perbelanjaan

50 masjid agung -6,60700377200346 106,808879584986 lainnya

51 pertigaan jalak harupat - jenderal sudirman -6,59299151679021 106,797123462874 lainnya 52 pertigaan jenderal ahmad yani - dadali -6,56896273497893 106,805695802885 lainnya 53 perempatan pajajaran - jenderal ahmad yani -6,56884282796470 106,809112937170 lainnya 54 institut pertanian bogor manajemen bisnis -6,58642888110279 106,805805773455 sekolah 55 perempatan salak - pajajaran -6,58864574541938 106,804990381915 lainnya 56 pertigaan pajajaran - bangbarung raya -6,58087601884469 106,806728453356 lainnya 57 pertigaan jalak harupak - salak -6,59267444463064 106,801785142142 lainnya

58 smp negeri 11 -6,59224812880237 106,800529868323 sekolah

59 pertigaan pajajaran - kyai haji soleh iskandar -6,56386532908389 106,810743720251 lainnya 60

pertigaan haji soleh iskandar - kyai haji abdulah bin

nuh -6,55605258062317 106,778846890646 lainnya

61 universitas ibn khaldun bogor -6,56138189026378 106,792536885458 sekolah

62 bogor indah plaza -6,56117937753927 106,790605694968 pusat perbelanjaan

63 cimanggu city -6,55760874492910 106,782789737898 perumahan

64 marcopolo -6,54701394125192 106,782365948874 wisata

65 pengadilan agama -6,55705449518537 106,774861128050 pemerintahan

66 rumah sakit hermina -6,55718239902709 106,774131567198 rumah sakit

67 giant yasmin -6,55825892172753 106,770231635291 pusat perbelanjaan

68 taman yasmin 5 -6,56089159615757 106,766948611456 perumahan

69 sma negeri 10 -6,56062513176701 106,766723305899 sekolah

70 pertigaan raden kyai haji abdulah bin nuh - pinang raya -6,56074237611642 106,766809136588 lainnya 71 perempatan raden kyai haji abdulah bin nuh - semplak -6,56415044412157 106,763284713942 lainnya

72 braja mustika -6,58055627440533 106,776218325812 penginapan

73 rumah sakit karya bakti -6,58120642121578 106,777334124762 rumah sakit 74 rumah sakit marzuki mahdi -6,58289040407871 106,779512078482 rumah sakit 75 pertigaan veteran - perintis kemerdekaan -6,59550943556247 106,787558705527 lainnya 76 pertigaan perintis kemerdekaan - pusat grosir bogor -6,59327128617433 106,786614567954 lainnya 77 pertigaan merdeka - pusat grosir bogor -6,59321799678001 106,787773282248 lainnya 78 pertigaan merdeka - veteran -6,59562134276654 106,788427741248 lainnya 79 pertigaan kapten muslihat - paledang -6,59588245947776 106,789683015067 lainnya 80 pertigaan kapten muslihat - nyi raja permas -6,59607430023915 106,790798814017 lainnya 81 pertigaan kapten muslihat - dewi sartika -6,59628212764683 106,791506917197 lainnya 82 pertigaan kapten muslihat - insinyur haji juanda -6,59678837353150 106,793706328589 lainnya 83 pertigaan insiyur haji juanda - paledang -6,60131259009591 106,795025975424 lainnya 84 institut pertanian bogor baranangsiang -6,60024148955517 106,805229098517 sekolah

(27)

18 Lampiran 1 Lanjutan

85 pertigaan pajajaran - jarak harupat -6,59566930298913 106,804252774435 lainnya 86 perempatan pajajaran - pangrango -6,59220549719937 106,804671199042 lainnya 87 pertigaan pajajaran -6,60464577620486 106,806964487750 lainnya 88 pertigaan pajajaran - cidangiang -6,60308709484722 106,805958659369 lainnya 89 kementerian agama -6,58994335250823 106,785675794798 pemerintahan 90 pertigaan doktor semeru - mawar -6,59030039369891 106,786003024298 lainnya 91 pertigaan mawar - merdeka -6,58945841555401 106,787741095740 lainnya 92 pertigaan merdeka - semeru -6,59262381964523 106,787719638068 lainnya

93 terminal merdeka -6,59247460913179 106,786198825556 transportasi umum 94 pertigaan perintis kemerdekaan - doktor semeru -6,59090256706501 106,786461682040 lainnya

(28)

19 Lampiran 2 Tabel data jalan Kota Bogor

id asalverteks tujuanverteks panjang (KM) way

1 17 11 0.05 2 2 11 18 0.05 2 3 18 51 0.2 2 4 51 22 0.2 2 5 22 28 1.1 2 6 28 30 0.5 1 7 30 31 0.7 1 8 31 32 0.3 1 9 32 52 1.1 1 10 52 33 0.3 2 11 52 34 0.25 1 12 34 28 1.55 1 13 33 37 0.25 1 14 33 53 0.1 2 15 53 37 0.25 1 16 55 19 0.1 2 17 55 54 0.4 2 18 54 41 0.25 2 19 41 39 0.35 2 20 39 56 0.08 2 21 56 40 0.02 2 22 40 42 0.1 2 23 42 44 0.1 2 24 43 44 0.2 2 25 43 53 0.9 2 26 15 55 0.3 2 27 12 15 0.1 2 28 12 13 0.1 2 29 12 14 0.1 2 30 14 16 0.1 2 31 57 12 0.5 2 32 57 58 0.1 2 33 58 51 0.45 2 34 59 53 0.5 2 35 61 59 2.3 2 36 62 61 0.2 2 37 62 63 1.1 2 38 63 60 0.5 2 39 60 65 0.5 2 40 65 66 0.1 2

(29)

20 Lampiran 2 Lanjutan 41 66 67 0.2 2 42 67 70 0.8 2 43 70 69 0.01 2 44 70 68 0.01 2 45 70 71 0.55 2 46 71 72 2.7 2 47 72 73 0.1 2 48 73 74 0.3 2 49 1 3 0.2 1 50 3 75 0.2 1 51 75 76 0.25 1 52 76 2 0.05 1 53 2 77 0.05 1 54 6 77 0.01 1 55 77 78 0.25 1 56 78 75 0.1 1 57 75 1 0.15 1 58 78 7 0.05 2 59 7 79 0.05 2 60 79 80 0.1 2 61 80 81 0.05 2 62 80 8 0.3 1 63 81 5 0.01 2 64 81 4 0.2 2 65 4 82 0.1 2 66 82 10 0.05 2 67 17 82 0.25 2 68 10 27 0.1 2 69 27 29 0.2 2 70 29 83 0.2 2 71 83 47 0.1 2 72 47 46 0.15 2 73 46 79 0.85 2 74 83 35 0.4 2 75 35 36 0.4 1 76 36 23 0.8 1 77 55 86 0.4 2 78 86 20 0.1 2 79 20 85 0.35 2 80 85 21 0.25 2 81 21 84 0.2 2 82 84 23 0.2 2 83 25 88 0.13 1

(30)

21 Lampiran 2 Lanjutan 84 23 24 0.01 1 85 24 25 0.01 1 86 88 26 0.05 1 87 26 87 1.3 1 88 87 9 0.1 1 89 9 23 0.3 1 90 87 50 0.4 2 91 50 48 1.6 2 92 48 49 0.3 2 93 74 89 1.1 2 94 89 90 0.1 2 95 90 91 0.2 1 96 91 92 0.3 1 97 92 6 0.1 1 98 76 93 0.1 1 99 93 94 0.2 1 100 94 90 0.1 1 101 63 64 0.6 2 102 37 59 0.3 1 103 59 38 1.5 1 104 38 59 0.7 1 105 46 45 0.01 2 106 8 5 0.5 1

(31)

22 Lampiran 3 DFD level 1 Sistem Informasi Geografis Kota Bogor

(32)

23 Lampiran 4 Entity Relationship Diagram

Lampiran 5 Relational Schema

(33)

24 Lampiran 6 Diagram alir spatial query titik acuan dari satu tempat

(34)

25 Lampiran 8 Tabel pengujian sistem

No Nama Proses Input Output Hasil uji

1 Perbesaran skala peta

Pengguna menekan tombol ‘+’ atau menggeser scale bar ke atas

Skala Peta Kota Bogor mengalami perbesaran

sukses 2 Pengecilan skala

peta

Pengguna menekan tombol ‘-’ atau menggeser scale bar ke bawah

Skala Peta Kota Bogor mengalami pengecilan

sukses 3 Menggeser peta Pengguna menekan tombol

‘→’, ‘↓’, ‘←’, atau ‘↑’ Peta Kota Bogor mengalami pergeseran

sukses

4 Merubah tipe peta

Pengguna menekan tombol satellite, hybrid atau terrain

Tipe Peta Kota Bogor berubah

sukses 5 Pencarian

tempat

Pengguna mengisi tempat yang dicari kemudian menekan tombol ‘cari’

Menampilkan tempat yang dicari

sukses 6 Memilih layer Pengguna melakukan klik

pada check box pada panel Lihat Bogor

Menampilkan layer sesuai dengan layer yang dipilih

sukses 7 Pencarian rute

optimum

Pengguna memilih tempat awal, tempat akhir kemudian menekan tombol ‘cari’

Menampilkan rute optimum pada peta, jarak total yang ditempuh, dan tempat-tempat yang dilalui

sukses

8 Login Pengguna mengisi username dan password kemudian menekan tombol ‘masuk’

Panel Tambah Tempat Bogor dan Tambah Jalan

Bogor muncul sukses

9 Tambah Tempat Pengguna mengisi nama tempat, latitude, longitude, dan kelompok tempat kemudian menekan tombol ‘ok’

Tempat baru disimpan dalam database dan dapat ditampilkan pada peta ketika melakukan pemilihan layer

sukses

10 Tambah Jalan Pengguna memilih tempat awal, tempat akhir, panjang jalan, dan arah jalan kemudian menekan tombol ‘ok’

Jalan baru beserta rutenya disimpan dalam database dan dapat ditampilkan pada peta ketika melakukan pemilihan layer

sukses

11 Spatial query Pengguna mengisi kriteria jarak kemudian menekan tombol ‘cari’

Menampilkan tempat-tempat yang memenuhi kriteria

Gambar

Gambar 1  Skema SIG (Worboys 2003).
Gambar 2  Directed Graph.
Gambar 4  Implementasi  Algoritma  Dijkstra  pada  graf  (Chartand  &
Gambar 6   Cara kerja Flex.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Anak memiliki sikap berpetualang (adventurousness) yang kuat. Anak akan banyak memperhatikan, membicarakan atau bertanya tentang berbagai hal yang sempat dilihat

Biaya untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka perlindungan dan pelestarian hewan Beluku sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini dibebankan pada

Dengan hak bebas r;dyalti non-eksklusif ini Universitas Sebelas Maret berhak menyimpan, mengalihmediakan, mengelolanya clalam bentuk pangkalan data (database),

biasanya digunakan untuk hal yang berkaitan dengan peristiwa gempa bumi.. Sedangkan seismograf memiliki cara kerja yang lebih

Simpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Terdapat pengaruh terhadap hasil belajar dribble bola basket dengan peningkatan sebesar 33,42%. 2)

Kemajuan Ilmu pengetahuan secara umum pun sangat berpengaruh pada pergeseran kebutuhan masyarakat akan perawatan gigi yang semula hanya berkisar pada penghilangan rasa sakit

Selain menambah frekuensi penerbangan untuk rute yang sudah ada, Garuda Indonesia juga berencana membuka rute baru yaitu Semarang- Bandung dan Semarang-Balikpapan yang akan

PT Berca Cakra Teknologi menawarkan solusi BWA (Broadband Wireless Access) ke PT KAPM (Kereta Api Property Management) yang merupakan anak perusahaan dari PT KAI Indonesia