• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN GEOGEBRA UNTUK GEOMETRI BIDANG BAGI GURU MATEMATIKA SMP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN GEOGEBRA UNTUK GEOMETRI BIDANG BAGI GURU MATEMATIKA SMP"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Sariyasa1, Gede Indrawan2, I Nyoman Budayana3

ABSTRACT

ABSTRAK

PENDAHULUAN

Geometri adalah komponen penting dari matematika sekolah. Bahkan NCTM menyatakan bahwa “Geometry and spatial

sense are fundamental components of mathematics learning. They offer ways to

interpret and reflect on our physical environment.” (NCTM, 2000 : 41). Geometri

berada di dalam kehidupan kita; lingkungan sekeliling kita dipenuhi oleh beraneka objek geometri. Kita bisa melihat bentuk segitiga pada jembatan, kita menemukan segienam pada sarang lebah, kita mengenali busur

PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN

GEOGEBRA UNTUK GEOMETRI BIDANG BAGI GURU

MATEMATIKA SMP

1,3Jurusan Matematika FMIPA Undiksha;2 Jurusan Ilmu Komputer FTK Undiksha; Email: sariyasa64@yahoo.com

The objective of this community service activity is to improve the skills of junior high school mathematics teachers in the making of and use of computer-assisted media in teaching. To achieve this goal, training was carried out on the making of instructional media for plane geometry using GeoGebra. The training participants were junior high school mathematics teachers in the Kecamatan Melaya. Due to the Covid-19 pandemic, these activities were conducted online. The training activities were carried out in two phases. In the first phase, participants were given lecture on the basics of GeoGebra and explorative instructional media. This activity was then followed by practice of creating media using GeoGebra. In the second phase, the participants were asked to carry out independent activities and were assigned to produce instructional media for teaching plane geometry. During the independent activities, the participants can have online discussion with the tutors. The training has successfully transferred enough knowledge and skill to participants. This has been indicated by the media produced by the participants. Though the media produced is simple, it is sufficient to convey geometry concepts.

Keywords: instructional media, dynamic geometry, GeoGebra, plane geometry, computer-assisted instructional

Tujuan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (P2M) ini adalah untuk meningkatkan keterampilan guru matematika SMP dalam pembuatan dan pemanfaatan media berbantuan komputer dalam pembelajaran. Untuk mencapai tujuan ini, dilakukan pelatihan pembuatan media pembelajaran untuk geometri bidang dengan menggunakan GeoGebra. Peserta pelatihan adalah guru-guru matematika SMP di Kecamatan Melaya. Karena adanya pandemi Covid-19, kegiatan P2M dilakukan secara daring. Kegiatan pelatihan dilakukan dalam dua tahap. Dalam tahap pertama, diberikan teori tentang dasar-dasar GeoGebra dan media pembelajaran eksploratif. Pada tahap kedua, guru melakukan kegiatan mandiri dan ditugaskan membuat media pembelajaran geometri bidang. Selama kegiatan mandiri, guru bisa berdiskusi secara daring dengan tim pengabdi untuk pembuatan media. Pelatihan ini telah memberikan pengetahuan dan keterampilan yang memadai kepada peserta. Hal ini diindikasikan oleh media yang dihasilkan oleh peserta. Meskipun media yang dihasilkan hanya memuat fitur yang mendasar, namun sudah cukup untuk menyampaikan konsep geometri dengan baik.

Kata kunci: media pembelajaran, geometri dinamik, GeoGebra, geometri bidang, pembelajaran berbantuan

(2)

lingkaran ketika melihat pelangi, dan sebagainya.

Secara tradisional, geometri dibelajarkan melalui pensil dan kertas dengan alat bantu jangka, busur derajat, dan penggaris. Pendekatan pembelajaran geometri semacam ini pada tahap tertentu menimbulkan kesulitan dalam representasi objek geometri dengan akurat. Bagi sebagian besar siswa, pendekatan ini tidak optimal membantu siswa mengembangkan pemahamannya terhadap konsep geometri.

Pembelajaran geometri semestinya dilakukan secara bermakna dengan bantuan media pembelajaran sehingga siswa mampu mengonstruksi atau menemukan kembali konsep geometri. Penggunaan media membantu meningkatkan efektifitas pembelajaran. Dalam Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 dinyatakan bahwa “untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya”.

Kenyataan di lapangan tidaklah selalu sejalan dengan harapan. Hasil diskusi antara pengabdi dan salah satu guru matematika di salah satu SMP di Melaya Jembrana sebagai mitra menyimpulkan bahwa umumnya pembelajaran geometri masih cenderung konvensional, dalam pengertian guru jarang menggunakan media untuk membantu membelajarkan geometri kepada siswa. Jangankan media berbantuan komputer, media tradisionalpun jarang digunakan. Kalau pun mengggunakan media, pemanfaatannya di kelas terkadang tidak optimal. Keadaan ini membuat guru mengalami kesulitan dalam menjelaskan suatu konsep dan siswa juga kesulitan dalam memahami konsep karena keterbatasan visualisasi objek geometri. Hasil diskusi juga mengungkap bahwa sebenarnya guru tertarik menggunakan dan bahkan ingin membuat sendiri media berbantuan komputer untuk pembelajaran geometri namun beberapa

kondisi menyebabkan ketertarikan itu menyurut. Salah satu kondisi ini adalah pengetahuan dan ketrampilan guru tentang perancangan media berbantuan komputer belum mendukung terjadinya hal ini. Guru di Kecamatan Melaya khususnya sangat jarang mengikuti pelatihan pembuatan media berbantuan komputer khususnya perancangan media berbantuan perangkat lunak untuk geometri.

Berdasarkan permasalahan ini, disepakati oleh pengabdi dan mitra untuk melaksanakan pelatihan membuat media pembelajaran geometri bidang berbantuan komputer. Pemanfaatan komputer untuk pembelajaran sangat didukung oleh keberadaan berbagai perangkat lunak yang dilengkapi dengan fitur-fitur mumpuni. Untuk keperluan pelatihan ini, digunakan perangkat lunak GeoGebra yang termasuk kelas Dynamic Geometry Software (DGS). Pemilihan GeoGebra karena perangkat lunak ini mudah dioperasikan, mudah dipelajari, dan tersedia secara gratis

GeoGebra memungkinkan pembuatan media pembelajaran yang bersifat dinamis untuk pembelajaran geometri. Penggunaan media yang dinamis memudahkan siswa melakukan eksplorasi dan investigasi terhadap konsep-konsep geometri sehingga dapat menterjadikan pembelajaran bermakna. Selain itu, dalam membuat media ini guru secara otomatis akan memperdalam pengetahuan geometrinya karena media yang baik tentu harus sejalan dengan karakteristik materi yang dibuatkan medianya. Tawaran solusi ini disambut mitra dengan antusias untuk mengenal dan menggunakan GeoGebra, namun terlebih dahulu pengetahuan dan keterampilan guru perlu ditingkatkan untuk memanfaatkan GeoGebra. Jadi, pengabdi dan mitra sepakat untuk menyelenggarakan pelatihan pengembangan media yang dinamis untuk pembelajaran geometri dengan memanfaatkan GeoGebra bagi guru-guru matematika SMP di Kecamatan Melaya.

(3)

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam pembuatan media pembelajaran geometri bidang berbantuan komputer khususnya dengan menggunakan perangkat lunak GeoGebra.

GeoGebra merupakan perangkat lunak matematika dinamis yang dapat digunakan untuk memfasilitasi penyelidikan, penemuan, dan percobaan di kelas. Fitur visualisai GeoGebra yang canggih dapat secara efektif dimanfaatkan dalam pembelajaran untuk membangun keingintahuan dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep yang dipelajari.

Selain itu, Mahmudi (2010) menyatakan bahwa pemanfaatan GeoGebra memberikan beberapa keuntungan seperti berikut.

1. Konstruksi geometri yang dihasilkan cepat dan teliti dibandingkan dengan menggunakan pensil, penggaris atau kompas.

2. Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi (dragging) dapat memberikan pemgalaman virtual yang lebih jelas dalam memahami konsep matematika 3. Dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk

memastikan bahwa konstruksi yang telah dibuat benar.

4. Mempermudah guru dan siswa untuk menyelidiki atau menunjukkan sifat-sifat yang berlaku pada suatu objek geometri.

Geogebra dalam pembelajaran matematika dapat difungsikan dalam empat cara, yaitu (1) GeoGebra untuk demonstrasi dan visualisasi; (2) GeoGebra sebagai alat konstruksi; (3) GeoGebra untuk menemukan matematika; dan (4) GeoGebra untuk menyiapkan materi ajar (Hohenwarter dan Fuchs, 2004).

Salah satu fitur penting perangkat lunak dalam kelas DGS (GeoGebra termasuk DGS) adalah mode seret (drag mode) yang memungkinkan

manipulasi objek geometri secara dinamik (Jones, 2000; Goldenberg, et al., 2008). Mode seret memberikan fasilitas untuk mengeksplorasi dan memvisualkan sifat-sifat geometri dengan menyeret objek dan mengubah gambar dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh geometri kertas dan pensil (Laborde, 2001).

GeoGebra memungkinkan membuat

visualisasi yang interaktif dan dapat dianimasikan sehingga dapat meningkatkan kebermaknaan proses belajar secara signifikan. Visualisasi memberikan kesempatan siswa untuk mengkonstruksi makna. Menurut Lopez (2001) dengan kemampuan mengkonstruksi makna, pemecahan masalah menjadi inti matematika. Memberikan kesempatan siswa untuk memvisualkan dan membangun makna menuntun mereka untuk menyelidiki, mengevaluasi, dan menganalisis konsep matematika. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan GeoGebra dalam pembelajaran membantu meningkatkan hasil belajar siswa (lihat misalnya Jelatu, Sariyasa, dan Ardana, 2018: 325-336; Murni, Sariyasa, dan Ardana, 2017 : 1-6).

Pertimbangan dipilihnya SMP di Kecamatan Melaya adalah belum pernah ada pelatihan semacam ini sebelumnya. Beberapa guru memang telah mengenal GeoGebra tetapi mereka belum optimal dalam mengeksploitasi fitur-fitur GeoGebra.

Kecamatan Melaya memiliki posisi strategis bila dilihat dari perspektif geografis, karena Kecamatan Melaya merupakan jalur penghubung utama antara pusat pemerintahan propinsi, Kabupaten Tabanan dan Kecamatan Negara dengan Kota Negara (ibukota kabupaten Jembrana). Kecamatan Melaya merupakan salah satu dari 5 (lima) Kecamatan yang berada dalam wilayah Kabupaten Jembrana pada 080 22’ 27,2” Lintang Selatan dan 1140 40’ 57,9” Bujur Timur dengan wilayah seluas 294,49 Km2, dengan jarak orbitasi ibu kota kecamatan dengan ibu kota

(4)

kabupaten adalah 7 Km, dan jarak ke ibu kota propinsi Bali adalah 85 Km.

Sasaran adalah guru-guru matematika SMP Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana. Di kecamatan Melaya terdapat 5 SMP Negeri, 3 SMP Swasta, 1 MTs Negeri dan 3 MTs Swasta dengan sebaran guru seperti Tabel 1.

Tabel 1. Distribusi Banyak Guru Matematika Di SMP Kecamatan Melaya No Sekolah #guru 1 SMP N 1 Melaya 4 2 SMP N 2 Melaya 2 3 SMP N 3 Melaya 3 4 SMP N 4 Melaya 2 5 SMP N 5 Melaya 2 6 SMP Nasional Melaya 1 7 SMP Kristen 3 Harapan Melaya 1 8 SMP Wana Murni 1 9 MTs Riyadlus Sholihin 1 10 MTs Negeri 1 Jembrana 3 11 MTsS Al-Karomah 1 12 MTsS Al-Masyhur 1 Jumlah 22 METODE

Kegiatan P2M ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan. Agar pelatihan terlaksana dengan baik sehingga tujuan kegiatan P2M tercapai,

perlu ditentukan metode yang

diimplementasikan dalam pelatihan. Dengan mempertimbangkan kondisi guru-guru peserta, tim pengabdi dan mitra menetapkan metode

ceramah, diskusi, tanya jawab disertai dengan praktek dan penugasan. Dalam pelatihan, peserta diberikan teori tentang media pembelajaran matematika dan dasar-dasar GeoGebra. Selanjutnya, dilakukan praktek membuat media pembelajaran matematika berbantuan GeoGebra. Pada kegiatan praktek ini, peserta didampingi oleh dua orang tutor yakni satu orang dosen Prodi Pendidikan Matematika Undiksha dan satu orang guru matematika SMPN 1 Melaya. Pada akhir kegiatan, peserta diberikan tugas membuat media sesuai pilihannya atau menyempurnakan media yang dibuat dalam praktek. Semua kegiatan ini dilakukan secara daring karena adanya pandemi COVID-19 yang tidak memungkinkan kegiatan tatap muka.

Untuk menetukan keberhasilan pelatihan, perlu dilakukan evaluasi. Aspek yang dievaluasi mencakup proses dan hasil. Evaluasi proses dilakukan selama pelatihan berlangsung. Pada evaluasi ini yang dilihat adalah kehadiran dan aktifitas peserta selama pelatihan. Evaluasi hasil digunakan untuk melihat pengetahuan dan keterampilan peserta dalam membuat media geometri berbantuan GeoGebra. Ini dapat dilihat dari media yang dihasilkan dan petunjuk penggunaan media.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan P2M ini secara online karena adanya pandemi COVID-19.

Tingkat kehadiran peserta dalam pelatihan ini adalah 100%. Ini dapat dijadikan indikasi bahwa peserta antusias untuk mengikuti pelatihan ini. Selama pemaparan materi oleh narasumber, tampilan layar menunjukkan keseriusan peserta menyimak materi yang dipaparkan. Hal ini didukung oleh pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh beberapa peserta.

Saat latihan para peserta cukup aktif dan antusias mencoba menerapkan

(5)

langkah-langkah pembuatan media dengan GeoGebra dengan difasilitasi oleh narasumber dan dua orang tutor. Keaktifan dan keantusiasan peserta dapat disimpulkan dari tampilan layar dan dari keaktifan peserta bertanya serta berdiskusi terkait pembuatan media. Meskipun pelatihan dilakukan secara daring dan hanya sehari, namun pelatihan ini berhasil memberikan dasar-dasar pembuatan media berbantuan GeoGebra. Selanjutnya tergantung pada peserta untuk terus mengasah keterampilannya dalam membuat media dengan GeoGebra. Dari angket yang disebarkan terekam hal-hal sebagai berikut. Para peserta menginginkan kegiatan pelatihan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dan mereka bersedia untuk berpartisipasi lagi.

Hasil angket juga menunjukkan bahwa pelatihan ini dirasakan bermanfaat bagi peserta dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Media dinamis yang dapat dihasilkan dengan GeoGebra membuat peserta sangat tertarik dan dinilai sangat bermanfaat oleh peserta dalam pembelajaran geometri.

Selain itu, pelatihan ini dipandang perlu dan penting oleh peserta. Hal ini juga ditunjukkan oleh keseriusan peserta menyimak paparan dari narasumber serta keaktifan dan keantusiasan peserta saat latihan pembuatan media meskipun kondisi ini hanya dapat diamati melalui tampilan layar dan dari diskusi yang terjadi.

Dari tanggapan peserta terhadap angket dapat dikatakan bahwa pelatihan ini bermanfaat, perlu, dan penting karena peserta memperoleh pengetahuan baru terkait penggunaan GeoGebra untuk membuat media. Keunggulan dan kecanggihan fitur-fitur GeoGebra yang didemonstrasikan selama pelatihan meyakinkan peserta bahwa penggunaan media berbantuan GeoGebra bisa membuat pembelajaran geometri menjadi menyenangkan dan bermakna. Secara umum, guru peserta

sangat puas dengan pelatihan ini khususnya dari aspek materi yang disajikan, cara penyajian oleh narasumber, bimbingan oleh tutor, dan materi latihan. Mereka juga mulai tergugah untuk memanfaatkan GeoGebra dalam pembelajaran geometri. Hal ini disimpulkan dari tanggapan peserta terhadap angket.

Berdasarkan tanggapan peserta terhadap angket dan aktifitas peserta selama latihan, dapat disimpulkan bahwa tujuan kegiatan P2M ini berhasil dicapai meskipun belum optimal, antara lain disebabkan oleh pelaksanaan yang secara daring. Beberapa media yang dibuat peserta disajikan berikut ini.

Gambar 1. Media GeoGebra untuk menyelidiki pengaruh parameter s dan t terhadap

grafik fungsi y = (x - s)2 + t

Gambar 2. Media GeoGebra untuk menyelidiki jenis-jenis segitiga menurut sudut

(6)

SIMPULAN

Setelah mengikuti pelatihan, dapat disimpulkan sebagai berikut.

(1) Peserta telah mengetahui bahwa GeoGebra bisa dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran geometri yang bermakna. (2) Peserta telah mendapatkan pengetahuan

tentang membuat media pembelajaran geometri berbantuan GeoGebra.

(3) Peserta telah mendapatkan pengalaman langsung dalam membuat media pembelajaran geometri berbantuan GeoGebra.

(4) Pelatihan ini bermanfaat dan perlu serta sesuai dengan kebutuhan peserta.

DAFTAR RUJUKAN

Goldenberg, E. P., Scher, D., dan Feurzeig, N. (2008). What lies behind dynamic interactive geometry software? dalam

Research on technology and the teacher and learning of mathematics: Volume 2. Cases and Perspectives. G.

W. Blume dan M. K. Heid (Eds.),. Charlotte, NC: Information Age. Hohenwarter, M. dan Fuchs, K. (2004).

Combination of dynamic geometry, algebra, and calculus in the software system GeoGebra. Diunduh dari

www.geogebra.org/publications.

Jones, K. (2000). Providing a foundation for deductive reasoning: Students’ interpretation when using dynamic geometry software and their evolving

mathematical explanations.

Educational Studies in Mathematics,

44, 55–85.

Laborde, C. (2001). Integration of technology in the design of geometry tasks with cabri-geometry. International Journal

of Computers for Mathematical Learning, 6, 283-317

Lopez, A., Jr. (2001). A classroom note on making connections through geometric visualization. Mathematics and Computer Education 35, 116-122.

Mahmudi, A. (2010). Membelajarkan geometri

dengan program GeoGebra. Makalah

disajikan dalam Seminar Nasional

Matematika dan Pendidikan

Matematika di Universitas Negeri Yogyakarta.

National Council of Teachers of Mathematics (2000). Principles and standards for

school mathematics. Reston: NCTM.

Jelatu, S., Sariyasa., dan Ardana, I M. (2018). Effect of GeoGebra-Aided REACT Strategy on Understanding of Geometry Concepts. International Journal of

Instruction, 11(4), 325-336.

Murni, V., Sariyasa, dan Ardana, I M. (2017),

Journal of Physics: Conf. Series 895,

Gambar

Tabel 1. Distribusi Banyak Guru Matematika                Di SMP Kecamatan Melaya  No  Sekolah  #guru  1  SMP N 1 Melaya  4  2  SMP N 2 Melaya  2  3  SMP N 3 Melaya  3  4  SMP N 4 Melaya  2  5  SMP N 5 Melaya  2  6  SMP Nasional Melaya  1  7  SMP Kristen 3
Gambar 1. Media GeoGebra untuk menyelidiki                     pengaruh parameter s dan t terhadap

Referensi

Dokumen terkait

Karya akhir yang berjudul: “Efektivitas Antibakterial Madu In Vitro Terhadap Pseudomonas Aeruginosa ATCC 27853”, ini adalah karya penelitian saya sendiri dan tidak

Dari hasil penelitian terdahulu seperti peneliti yang dilakukan oleh Kusuma Wardhani (2017) mengunakan teknik analisis data regresi linear berganda, hasilnya menunjukan

Beragam metode telah banyak dikembangkan untuk mendeteksi penyakit ini, sebagai contoh ada yang melakuan peningkatan kontras [3], menghilangkan pencahayaan yang

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa rata-rata tingkat motivasi belajar siswa untuk mata pelajaran Fisika berada dalam kategori sedang dan rendah. Jika

diberikan di ujung distal selang dan pada pintu masuk pompa (untuk mempermudah verifikasi dan meminimalkan kesalahan). 7) Pada situasi emergensi, di mana

[r]

Gentamicin yang masuk ke dalam cairan otak, kadarnya hanya kecil sekali pada pasien dimana selaput otaknya tidak mengalami peradangan, tetapi jika terjadi peradangan kadarnya

Nyeri uluhati, mual Bengkak pada kaki Mudah lelah 1996 2005 2011 Keluhan saat datang ke RS 1 bulan SMRS Hamil anak 1 Sesak berat Batuk Hamil anak 2 Sesak berat Batuk