• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH (ewom) TERHADAP MINAT BELI FOLLOWERS INSTAGRAM PADA WARUNK UPNORMAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH (ewom) TERHADAP MINAT BELI FOLLOWERS INSTAGRAM PADA WARUNK UPNORMAL"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

78

PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH (eWOM)

TERHADAP MINAT BELI FOLLOWERS INSTAGRAM PADA

WARUNK UPNORMAL

Aditya Ayu Laksmi1, Farah Oktafani2 Administrasi Bisnis, Universitas Telkom

adityaayu.laksmi@gmail.com1 farahokt@gmail.com2

Abstract

Along with the development of technology and information, Warunk Upnormal using social media Instagram as a place for promoting. From the results of the initial survey that researchers do indicate that the many comments that recommends Warunk Upnormal, causing people interested in being followers Instagram of Warunk Upnormal to get information and would like to visit Warunk Upnormal.This study aimed to analyze the effect of Electronic Word of Mouth towards purchase intention of followers instagram Warunk Upnormal. This research includes quantitative research. The method that being used is descriptive -causal. The population in this study is Warunk Upnormal’s Instagram followers. The sampling technique that being used is nonprobability sampling with the sampling purposive sampling. The data collection is done by distributing questionnaires to 400 respondents. Data analysis technique used simple linear regression analysis.Based on the results, it can be concluded that Electronic Word of Mouth has significant effect on purchase intention of followers instagram Warunk Upnormal. This can be seen from the results of the t > t table (8,350 > 1,965942) and significance level, 000 <0.05. Based on the coefficient of determination (R2) calculation can be known the magnitude of the effect of electronic word of mouth (X) variable on purchase intention (Y) was 14.9%. While the remaining 85.1% is influenced by other factors.

Keywords: consumer behaviour, electronic word of mouth, purchase intention.

Abstrak

Seiring perkembangan teknologi dan informasi, Warunk Upnormal menggunakan media sosial Instagram sebagai media promosi. Dari hasil survey

(2)

awal yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa banyaknya rekomendasi melalui

comment, menyebabkan orang tertarik menjadi followers Instagram Warunk

Upnormal untuk mendapatkan informasi tentang produknya dan berminat untuk mengunjungi Warunk Upnormal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh electronic word of mouth terhadap minat beli followers Instagram Warunk Upnormal. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif – kausal. Populasi pada penelitian ini adalah followers Instagram Warunk Upnormal. Teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Kuesioner dibagikan kepada 400 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Electronic Word of Mouth berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli followers Instagram Warunk Upnormal. Hal ini dapat dilihat dari hasil t hitung> t tabel (8,350 > 1,965942) dan tingkat signifikansi

,000 < 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi (R2) dapat diketahui besarnya pengaruh variabel electronic word of mouth (X) terhadap minat beli (Y) adalah sebesar 14,9%. Sedangkan sisanya sebesar 85,1% dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata Kunci: electronic word of mouth, minat beli, perilaku konsumen.

PENDAHULUAN

Selama ini kita mengenal Kota

Bandung sebagai kota dengan

segudang kreativitas. Maka tidak heran jika Bandung mendapat gelar

Kota Kreatif di Indonesia

(Sisiusaha.com). Nunung Sobari,

Kepala Dinas Pariwisata Jawa Barat

meyakinkan bahwa Bandung

memang diarahkan ke wisata kuliner. Nunung Sobari mengatakan saat ini paling tidak sudah lebih dari 200 unit yang beroperasi di Kota Bandung.

Dengan menawarkan menu

tradisional, barat, ataupun varian menu yang dikembangkan oleh

pengelola cafe Bandung

(Merdeka.com). Saat ini sudah

banyak pengusaha khususnya di bidang kuliner di Kota Bandung

yang menggunakan media sosial

sebagai wadah untuk

mempromosikan produk yang dijual,

salah satunya adalah „Warunk

Upnormal‟. Untuk meningkatkan kinerja usahanya maka diperlukan motivasi yang kuat agar dapat meningkatkan usahanya (Machmud & Sidharta, 2016) dengan melakukan usaha kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Agar penggunaak teknologi

informasi dapat berhasil dengan baik

maka perlu menekankan aspek

kemudahan, aspek manfaat dan

fasilitas yang mendukung

penggunaan teknologi informasi

tersebut (Yusup et al., 2015) Warunk Upnormal adalah tempat makan yang identik dengan anak muda ini

(3)

menyediakan menu utama bertema mie, roti bakar, susu segar, kopi,

dessert dan main course. Sosial

media adalah salah satu tools yang digunakan dalam online markerting. Dari beberapa sosial media yang ada, salah satu sosial media yang sedang

populer di Indonesia adalah

Instagram. Menurut Global Web

Index (www.globalwebindex.net),

jumlah pengguna Instagram di

Indonesia mencapai 22 Juta di tahun 2016. Tren ini sejalan dengan survei JakPat yang menyimpulkan bahwa

Instagram kini lebih populer ketimbang Twitter di Indonesia, apalagi di kalangan anak muda (www.dailysocial.id).

Melihat perkembangan teknologi dan internet di Indonesia serta peluang

yang besar dalam melakukan

promosi. Warunk UpNormal

menggunakan media sosial

Instagram sebagai sarana publikasi

dan promosi. Melalui akun media

sosial Instagram yaitu

@warunk_upnormal, mereka

menjadikan akun media sosial

tersebut sebagai tools dari online

marketing. Aktivitas yang dilakukan

adalah seperti melakukan repost dari

posting konsumen, ataupun informasi promosi, dan informasi produk dan layanan yang ditawarkan.

Adanya peningkatan jumlah

followers Instagram Warunk Upnormal secara drastis, mendorong peneliti melakukan survey awal dengan cara disebarkan melalui

direct message di Instagram kepada

30 followers Instagram Warunk

Upnormal. Untuk mengetahui alasan

followers mengikuti akun Instagram

Warunk Upnormal. Hasilnya

diketahui bahwa followers mengikuti

Instagram Warunk Upnormal dikarenakan rekomendasi dari teman melalui kolom comment dan melihat

review dari orang lain di Instagram

yang merupakan salah satu bentuk

electronic word of mouth (eWOM).

Hal tersebut menjadi perhatian

Warunk Upnormal, dengan adanya

electronic word of mouth yang

dilakukan konsumen melalui media sosial, hal tersebut akan mendorong terjadinya percakapan yang nantinya konsumen melakukan ulasan dan memberi komentar terhadap produk

Warunk Upnormal yang akan

membuat jaringan pemasaran

mengenai Warunk Upnormal

semakin luas. Sehingga Warunk

Upnormal memiliki kesempatan

untuk mendapatkan pelanggan baru. Komentar-komentar dalam media sosial mengenai Warunk Upnormal akan menjadi sebuah informasi yang

akan berguna bagi Warunk

Upnormal sebagai media pemasaran tanpa biaya pemasaran yang besar. Berdasarkan penjelasan diatas dapat

disimpulkan bahwa sebelum

konsumen melakukan pembelian

suatu produk atau jasa, konsumen akan mencari informasi mengenai produk atau jasa tersebut yang akhirnya akan menciptakan suatu minat beli. Hal ini berdasarkan pada

penelitian sebelummmnya yang

(4)

membuktikan bahwa electronic

word of mouth berpengaruh signifikan terhadap keinginan untuk pembeli ulang yang dilakukan pada

konsumen seluler di Turkey.

Demikian pula penelitian yang

dilakukan oleh Trusov et al., (2009)

membuktikan bahwa pengaruh

electronic word of mouth lebih

berpengaruh dibandingkan dengan

word of mouth secara tradisional

terhadap minat untuk melakukan pembelian. Hal tersebut diperkuat oleh penelitian Jalilvand & Samiei (2012) yang membuktikan bahwa komunikasi electronic word of mouth memiliki pengaruh yang positif terhadap brand image dan minat pembelian.

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijelasakan sebelumnnya maka permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini antara lain: (a)

Bagaimana tanggapan followers

instagram mengenai electronic word of mouth di social media Warunk

UpNormal Bandung, (b) Bagaimana minat beli pada followers social

media instagram Warunk UpNormal

Bandung, (c) Seberapa besar

pengaruh electronic word of mouth di social media terhadap minat beli

followers instagram pada Warunk

UpNormal Bandung. Adapun tujuan penelitian ini antara lain: (a) Untuk

mengetahui tanggapan followers

instagram mengenai electronic word of mouth di social media Warunk

UpNormal Bandung, (b) Untuk

mengetahui minat beli pada

followers social media instagram

Warunk UpNormal Bandung, (c) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh electronic word of mouth di social media terhadap minat beli

followers instagram pada Warunk

UpNormal Bandung.

KAJIAN TEORI

Electronic Word Of Mouth

Electronic Word Of Mouth

merupakan pernyataan positif atau negatif yang dibuat oleh pelanggan potensial, pelanggan aktual dan mantan pelanggan tentang produk atau perusahaan melalui internet (Malik et al., 2013). Menurut Goyette et al. (2012) mengatakan

bahwa terdapat dimensi-dimensi

yang dapat digunakan untuk

mengukur electronic word of mouth, yaitu:

1. Intensity

Intensitas dalam electronic word of

mouth adalah banyaknya pendapat

yang ditulis oleh konsumen dalam sebuah situs jejaring sosial. Indikator dari intensitas adalah:

a) Frekuensi mengakses informasi dari situs jejaring sosial.

b) Frekuensi interaksi dengan

pengguna situs jejaring sosial. c) Banyaknya ulasan yang ditulis

oleh pengguna situs jejaring sosial.

2. Positive Valence

Adalah pendapat konsumen yang positif mengenai produk, jasa, dan

brand. Indikator dari positive valence

(5)

a) Komentar positif dari pengguna situs jejaring sosial.

b) Rekomendasi dari pengguna

situs jejaring sosial.

3. Negative Valence

Adalah pendapat konsumen yang negatif mengenai produk, jasa, dan

brand. Indikator dari negative valence adalah komentar negatif dari

pengguna situs jejaring sosial.

4. Content

Adalah isi informasi dari situs jejaring sosial berkaitan dengan produk dan jasa. Indikator dari

content meliputi:

a) Informasi Variasi makanan dan minuman.

b) Informasi kualitas (rasa, tekstur, suhu).

c) Informasi harga.

Minat Beli

Minat beli konsumen merupakan

keinginan seorang konsumen

terhadap pemenuhan kebutuhan dan keinginan yang tersembunyi dalam

benak konsumen. Minat beli

konsumen selalu terselubung dalam tiap diri individu yang mana tak seorang pun bisa tahu apa yang diinginkan dan diharapkan oleh konsumen (Malik et al., 2013).

Rehman et al. (2014:2) menjabarkan

tahap-tahap dalam pengukuran

menggunakan model AIDA, yaitu:

1. Awareness

Adalah tahap pertama dari model

hierarki, dimana mulai timbul

kesadaran mengenai sebuah produk,

dalam tahap ini, pemasar

memperkenalkan produk, jasa dan

berbagai informasi mengenai

produknya. Kesadaran atau

awareness adalah tahap kognitif

untuk menarik konsumen dan tahap pertama dalam proses komunikasi.

2. Interest

Iklan dari sebuah produk atau jasa

bertujuan untuk menciptakan

ketertarikan atau interest oleh

pembaca karena menciptakan

ketertarikan adalah prioritas

pemasar. Pembelian secara terus menerus atau continous buying terhadap suatu produk menunjukan ketertarikan konsumen.

3. Desire

Adalah tahap ketiga dari model hierarki yang menunjukan tahap pembentukan keinginan konsumen untuk membeli sebuah produk atau jasa. Dari sudut pandang pemasaran,

desire merupakan seberapa besar

keinginan untuk memiliki sebuah produk. Menciptakan keinginan atau

desire adalah hal yang diutamakan

oleh pemasar, dimana mereka

menjelaskan keunggulan fitur dan kehebatan dari produk mereka. Dalam tahap ini, pemasar mencoba

memberikan penjelasan yang

mendalam mengenai sebuah produk kepada konsumen.

4. Action

Dalam tahap keempat dari model

hierarki, konsumen sudah siap

melakukan transaksi untuk

memenuhi keinginan terhadap

produk tersebut. Pemasaran yang efektif menciptakan perasaan positif yang mengarahkan pada pembelian produk yang diiklankan.

(6)

Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Menurut Malik et al. (2013) sebuah komunikasi word of mouth akan

sangat berpengaruh terhadap

konsumen yang tertarik dengan saran dari orang yang telah memiliki

pengalaman terhadap produk

tersebut. Faktanya seseorang akan lebih percaya dengan pendapat orang lain yang memiliki pengalaman terhadap suatu produk dibandingkan dengan iklan dan media-media yang diluncurkan oleh perusahaan.

Berdasarkan pada penelitian

terdahulu yang telah dilakukan oleh Trusov et al., (2009) membuktikan bahwa pengaruh electronic word of

mouth lebih berpengaruh

dibandingkan dengan word of mouth secara tradisional terhadap minat untuk melakukan pembelian. Hal ini

sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sidharta & Suzanto (2015) menunjukkan bahwa perilaku

konsumen online di pengaruhi

segnifikan oleh sikap konsumen yang di dasarkan pada kepercayaan konsumen. Kepercayaan konsumen

dapat diperoleh dari preferensi

konsumen melalui word of mouth (Malik et al., 2013).

Demikian pula penelitian yang

dilakukan oleh Jalilvand & Samiei

(2012:15)[10] komunikasi electronic

word of mouth memiliki pengaruh

yang positif terhadap brand image dan minat pembelian. Dasar perilaku

konsumen dalam melakukan

pembelian didasarkan pada minat

konsumen, hal ini sesuai dengan teori social kognitif (Ajzen, 1985). Ulasan mengenai sebuah produk yang dilakukan konsumen di internet

merupakan bentuk yang paling

penting dalam komunikasi electronic

word of mouth, konsumen cenderung

mencari ulasan produk secar online dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai produk tertentu yang pada akhirnya akan membentuk sebuah minat pembelian.

Secara skematis model kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Paradigma Penelitian Hipotesis Penelitian

Dari kerangka pemikiran yang telah dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah: “Electronic Word Of Mouth (eWOM) di social media berpengaruh

terhadap minat beli followers

Instagram Warunk Upnormal Bandung”.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan kausal. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah serta teori yang telah dipaparkan, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Analisis data

(7)

yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Populasi

dalam penelitian ini followers

Instagram Warunk Upnormal. Teknik sampling pada penelitian ini

menggunakan teknik purposive

sampling. Pada penelitian ini, data

yang digunakan adalah data primer dan sekunder . Ukuran sampel

(jumlah responden) ditentukan

dengan menggunakan Rumus Slovin

(Sugiyono, 2014) sehingga di

dapatkan jumlah sampel sebanyak 400 responden.

PEMBAHASAN Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan dengan membagi skor total dengan skor perolehan pada jawaban kuesioner.

Persentase tanggapan responden

terhadap variabel electronic word of

mouth (X) pada followers Instagram

Warunk Upnormal Bandung, secara

keseluruhan mendapatkan nilai

presentase sebesar 80,03% yang dalam garis kontinum termasuk dalam kategori baik. Untuk variabel minat beli (Y) pada followers

Instagram Warunk Upnormal

Bandung mendapatkan nilai

persentase sebesar 80,4% yang dalam garis kontinum termasuk kategori baik.

Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk

mengetahui apakah data yang

diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Model regresi

yang baik adalah berdistribusi

normal atau mendekati normal. Tabel 1. Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual N 400 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation .53759604 Most Extreme Differences Absolute .058 Positive .034 Negative -.058 Kolmogorov-Smirnov Z 1.164

Asymp. Sig. (2-tailed) .133

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Uji Heterokedatisitas

Uji heterokesdastisitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan

variance dari residual pada satu

pengamatan ke pengamatan yang lain (Priyatno, 2012).

Gambar 2. Uji Heterokedatisitas

Analisis Regresi Linier Sederhana

Pada penelitian ini, analisis regresi

sederhana dimaksudkan untuk

mengetahui adanya pengaruh

variabel Electronic Word of Mouth (X) terhadap Minat Beli (Y). Tujuannya untuk meramalkan atau

(8)

memperkirakan nilai variabel

Electronic Word Of Mouth dalam

hubungan sebab akibat terhadap nilai variabel Minat Beli.

Tabel 2. Analisis Regresi Linier Sederhana Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.041 .183 11.181 .000 Electronic Word Of Mouth .430 .052 .386 8.350 .000 a. Dependent Variable: Minat Beli

Berdasarkan output di atas didapat nilai konstanta dan koefisien regresi sehingga dapat dibentuk persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut:

Y = 2,041 + 0,430X

Berdasarkan persamaan tersebut

dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Konstanta (α) = 2,041. Ini

menunjukkan nilai konstanta yaitu jika variabel Electronic Word of

Mouth = 0, maka Minat Beli tetap

sebesar 2,041.

2. Koefisien (β) = 0,430. Ini

menunjukkan bahwa variabel

Electronic Word of Mouth (X)

berpengaruh secara signifikan

terhadap Minat Beli (Y) followers

Instagram Warunk Upnormal jika

variabel Electronic Word of Mouth ditingkatkan sebesar satu satuan, maka Minat Beli akan meningkat sebesar 0,430.

Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji T)

Berikut tabel hasil perhitungan dari hasil uji t menggunakan program SPSS 22: Tabel 3. Uji T Coefficientsa Model Unstandardiz ed Coefficients Standardiz ed Coefficient s t Sig . B Std. Erro r Beta 1 (Constan t) 2.04 1 .183 11.18 1 .00 0 Electron ic Word Of Mouth .430 .052 .386 8.350 .00 0 a. Dependent Variable: Minat Beli

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa:

Variabel Electronic Word of Mouth (X) memiliki nilai thitung lebih besar

dari nilai ttabel karena nilai thitung

(8,350) > ttabel (1,965942) dan tingkat

signifikansi ,000 < 0,05 maka H0

ditolak dan Ha diterima. Maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh dari variabel Electronic

Word of Mouth (X) terhadap Minat

Beli (Y) followers Instagram

Warunk Upnormal Bandung.

Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4. Koefisien Determinasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .386a .149 .147 .538 a. Predictors: (Constant), Electronic Word Of Mouth b. Dependent Variable: Minat Beli

KD = R2 X 100% = 0,386 x 100% = 14,8996% ≈ 14,9%

Berdasarkan hasil perhitungan rumus di atas diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 14,9%. Hal ini

menunjukkan bahwa besarnya

pengaruh variabel Electronic Word

of Mouth (X) terhadap variabel

(9)

14,9%. Sedangkan sisanya sebesar 85,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti word of mouth antar konsumen, promosi yang dilakukan

Warunk Upnormal Bandung,

kenyamanan tempat, lifestyle

masyarakat, lokasi yang strategis dan harga yang ditawarkan Warunk Upnormal.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan dapat disimpulkan

beberapa hal sebagai berikut:

Electronic Word of Mouth Warunk

Upnormal Bandung secara

keseluruhan masuk dalam kategori “baik”. Dari jawaban responden terhadap 9 pernyataan mendapatkan nilai skor sebesar 14.406 atau

80,03% masuk dalam kategori

“baik”. Hal ini menunjukkan bahwa

Warunk Upnormal Bandung

memiliki electronic word of mouth yang baik dimata responden.

Minat Beli Followers Instagram Warunk Upnormal Bandung secara

keseluruhan masuk ke dalam

kategori “Baik”. Dari 7 pernyataan pada variabel minat beli secara keseluruhan mendapat nilai skor total sebesar 11.256 atau 80,4% dan masuk dalam kategori “Baik”. Hal ini menunjukkan bahwa banyak responden yaitu followers Instagram @warunk_upnormal berminat untuk mengunjungi dan membeli produk di Warunk Upnormal Bandung.

Electronic Word of Mouth

berpengaruh secara positif terhadap minat beli followers Instagram

Warunk Upnormal Bandung.

Berdasarkan hasil perhitungan rumus diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 14,9%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel Electronic

Word of Mouth (X) terhadap variabel

Minat Beli (Y) tidak terlalu besar yaitu sebesar 14,9%. Sedangkan sisanya sebesar 85,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti word of

mouth antar konsumen, promosi

yang dilakukan Warunk Upnormal

Bandung, kenyamanan tempat,

lifestyle masyarakat, lokasi yang

strategis dan harga yang ditawarkan Warunk Upnormal.

Penelitian ini hanya meneliti tentang pengaruh electronic word of mouth di social media terhadap minat beli

followers Instagram Warunk

Upnormal Bandung. Untuk

penelitian selanjutnya disarankan: Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Electronic Word

of Mouth (X) dan Minat Beli (Y)

telah terbukti saling mempengaruhi satu sama lain berdasarkan nilai koefisien determinasi sebesar 14,9%. Namun 85,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini sehingga variabel

lainnya di luar penelitian ini

diindikasikan kemungkinan memiliki pengaruh, maka disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat meneliti

(10)

variabel-variabel lain di luar variabel-variabel yang telah diteliti dalam penelitian ini agar memperoleh hasil yang lebih variatif serta memperkaya teori yang ada. Objek penelitian dan ruang lingkup yang berbeda akan memberikan hasil penelitian yang berbeda, sehingga penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas objek penelitian atau melakukan penelitian pada cafe

atau tempat makan lainnya,

menggunakan ruang lingkup

populasi yang lebih luas serta sampel yang lebih banyak agar dapat memberikan hasil yang semakin spesifik.

REFERENSI

Ajzen, I. (1985). From intentions to actions: A theory of planned behavior. In J. Kuhl & J. Beckmann (Eds), Action-control:

From cognition to behavior (pp.

11-39). Heldelberg: Springer. Goyette, I., Richard, L., Bergeron, J.,

& Marticotte, F. (2012). E-WOM

scale: Word-of-mouth

measurement scale for eservice context. Canadian Journal of

Administrative Sciences, 27(1), 5–23.

JakPat. (2016). Jumlah pengguna

Instagram di Indonesia(Online).

www.dailysocial.id (Diakses

pada 6 September 2016)

Jalilvand, M. R., & Samiei, N. (2012). The effect of electronic word of mouth on brand image and purchase intention: An

empirical study in the

automobile industry in

Iran. Marketing Intelligence &

Planning, 30(4), 460-476.

Jurnalis Sisi Usaha. (2015, Juni 13).

Industri Kuliner Bandung.

Diakses pada 16 Oktober 2016 dari http://sisiusaha.com/news/ Machmud, S., & Sidharta, I. (2016).

Entrepreneurial Motivation and Business Performance of SMEs in the SUCI Clothing Center,

Bandung, Indonesia. DLSU

Business & Economics Review, 25(2), 63-78.

Malik, M. E., Ghafoor, M. M., Iqbal, H. K., Ali, Q., Hunbal, H., Noman, M., & Ahmad, B. (2013). Impact of brand image and advertisement on consumer buying behavior. World Applied

Sciences Journal, 23(1),

117-122.

Lee, G. G., & Lin, H. F. (2005). Customer perceptions of

e-service quality in online

shopping. International Journal

of Retail & Distribution Management, 33(2), 161-176.

Priyatno, D. (2012). Belajar Praktis

Analisis Parametrik dan Non Parametrik dengan SPSS &

Prediksi Pertanyaan

Pendadarran Skripsi dan Tesis.

Yogyakarta: Gava Media.

Ramdani, A. (2012, Oktober 27).

Kisah kejayaan wisata kuliner Bandung. Diakses pada 16

Oktober 2016 dari

https://www.merdeka.com/ Rehman, F., Nawaz, T., Khan, A., &

(11)

Advertising Affects the Buying Behavior of Consumers in Rural

Areas: A Case of

Pakistan. Academic Research

International, 5(4),403-412.

Sidharta, I., & Suzanto, B. (2015). Pengaruh Kepuasan Transaksi

Online Shopping Dan

Kepercayaan Konsumen

Terhadap Sikap Serta Perilaku

Konsumen Pada

E-Commerce. Jurnal Computech &

Bisnis, 9(1), 23-36.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan R.D.

Bandung: Alfabeta.

Torlak, O., Ozkara, B. Y., Tiltay, M. A., Cengiz, H., & Dulger, M. F. (2014). The effect of electronic word of mouth on brand image and purchase intention: An

application concerning cell

phone brands for youth

consumers in Turkey. Journal of

Marketing Development and Competitiveness, 8(2), 61-68.

Trusov, M., Bucklin, R. E., & Pauwels, K. (2009). Effects of

word-of-mouth versus

traditional marketing: findings

from an internet social

networking site. Journal of

marketing, 73(5), 90-102.

Yusup, M., Hardiyana, A., &

Sidharta, I. (2015). User

Acceptance Model on E-Billing Adoption: A Study of Tax

Payment by Government

Agencies. Asia Pacific Journal

of Multidisciplinary

Gambar

Gambar 1. Paradigma Penelitian
Tabel 1. Normalitas  One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tabel 2.  Analisis Regresi Linier  Sederhana  Coefficients a Model  Unstandardized Coefficients  Standardized Coefficients  t  Sig

Referensi

Dokumen terkait

Pada Tugas Akhir ini, akan dirancang sebuah layout VLSI (Very Large Scale Integration) untuk komponen unit kontrol yang berguna untuk mengatur datapath dengan mengirimkan

Hal tersebut menjadi perhatian Warunk UpNormal, dengan adanya electronic word of mouth yang dilakukan konsumen melalui media sosial, hal tersebut akan mendorong

Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan dari Electronic Word of Mouth (e-WOM) dalam sosial media Instagram pada minat

dengan mengucap rasa syukur kepada-Nya yang selalu memberikan rahmat, hidayah dan nikmat sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul:

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai Pengaruh Electronic Word of Mouth pada Media Sosial Instagram terhadap Minat beli produk Bittersweet by Najla

Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh item pada variabel instagram ads, endorsement, electronic word of mouth dan minat beli memiliki

Triatmanto menunjukkan Electronic Word of Mouth dan media sosial Instagram memiliki pengaruh terhadap minat beli (2018, p. 617) membuktikan Electronic Word of

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Electronic Word of Mouth (eWOM) terhadap Minat Beli