• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Presepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Transformational Dengan Disiplin Kerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan Antara Presepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Transformational Dengan Disiplin Kerja"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN ANTARA PRESEPSI TERHADAP GAYA

KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIONAL DENGAN DISIPLIN

KERJA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan fakultas Psikologi

Oleh :

ANGGA JUHAN WIJAYANTO

F 100 130 070

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN ANTARA PRESEPSI TERHADAP GAYA

KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIONAL DENGAN DISIPLIN

KERJA

PUBLIKASI ILMIAH

Diajukan oleh :

ANGGA JUHAN WIJYANTO F 100 130 070

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Pembimbing,

Drs.Mohammad Amir, M.Si, P.si NIP/NID.638/0601056301

(3)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN ANTARA PRESEPSI TERHADAP GAYA

KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIONAL DENGAN DISIPLIN

KERJA

Diajukan oleh :

ANGGA JUHAN WIJYANTO F 100 130 070

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Pikologi

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada tanggal 9 0ktober 2017

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat Penguji utama

Drs.Mohammad Amir, M.Si, P.si (...) Penguji pendamping I

Achmad Dwiyanto O., S.Psi.,M.Si (...) Penguji pendamping II

Setiyo Purwanto, S.Psi.,M.Si, Psikolog (...) Dekan

Dr.Moordiningsih, S.psi, M.si. NIP.NIDN. 876/0615127401

(4)
(5)

1

HUBUNGAN ANTARA PRESEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIONAL DENGAN DISIPLIN

KERJA

ABSTRAK

Disiplin mempunyai peran untuk perkembangan dan pertumbuhan perusahaan, sebagai memotivasi karyawan agar dapat disiplin dalam menjalakan semua perintah pekerjaan yang di berikan baik kelompok atau individu. Dengan hal itu disiplin memiliki manfaat mengajarkan karyawan untuk maupun menerapkan kebijakan yang telah di tetapkan, sehingga mendapatkan suatu kinerja yang baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja adalah gayakepemimpin. Penelitian ini bertujuan : 1. Hubungan antara kemimpinan transformasional dengan disiplin kerja. 2. Tingkat gaya kepemimpinan transformasional dan kedisiplinan kerja. 3. Peranan gaya kepemimpinan transformasional terhadap disiplin kerja. Hipotesis yang di ajukan ada hubungan positif antara presepsi gaya kepemimpinan Tranformasional dengan disiplin kerja.penelitian ini populasinya karyawan pada PT Semarang Asrana Rekresasi Trusta THR Sliwedari yang berjumlah 70 karyawan. Metode pengumpulan data menggunakan skala disiplin kerja dan skala gaya kepemimpinan transformasional. Hasil analisis yang mengunakan korelasi product-moment di peroleh (r) sebesar 0.228 dengan 0,023 (p< 0,05) hali ini menunjukan bahwa hipotesis diterima yaitu ada hubungan positif yang signifikan antara presepsi terhadap gaya kepemimpinan transformasional dengan disiplin kerja. Tingkat persepsi terhadap gaya kepemimpinan transformasional yang tergolong rendah sedangkan tingkat disiplin kerja masuk dalam kategori tinggi. Sumbangan efektif dari presepsi terhadap gaya kepemimpinan transformasional sebesar 5.19%.

Kata kunci : gaya kepemimpinan tranformasional, disiplin kerja. ABSTRACT

Discipline have role for company sustainable development and growth,such as to motivate employees to be disciplined in carrying out all work commad that given in groups of individuals. One of the factors that influence work discipline is the leader’s firmness. This study aims : 1. The relationship between leadership transformational and work discipline. 2. Level of transformational leadership style and work discipline. 3. The role of the transformational leadership style for the work discipline. The hypothesis is that there is a positive relationship between the perception of transformational leadership style and work discipline. The research shown that employees population at PT Semarang Asrana Rekreasi Trusta THR Sliwedari amounted 70 employees. The method of data collection is using the scale of work discipline and the scale of transformational leadership style. The analysis result using the correlation of product-moment is (r) 0.228 and 0.023 (p & lt; 0.05). This shows that the hypothesis is correct for

(6)

2

there is a significant positive relationship between the perceptions of transformational leadership style and work discipline. The level of perception of transformational leadership style is classified as low, the level of work discipline is classified as the high category. The level of perception toward the transformational leadership style is low, while the level of work discipline is high. Effective contribution from the perception of transformational leadership style is 5.19%.

Kata kunci : transformational leadership style, work discipline.

1. PENDAHULUAN

Zaman yang sudah berkembang dengan cukup pesat seperti sekarang ini menuntut adanya kualitas dalam hidup. Manusia diminta supaya lebih rasional dalam menyesuaikan diri dari suatu perubahan atau perkembangan yang terus terjadi karena perkembangan zaman agar dapat bertahan dalam hidup.

Sumber daya manusia mempuyai keterikatan yang sangat penting di perusahaan karena SDM menghendel segala aktivitas di perusahaan serta penanggung jawab dalam perusahaan. Terlihat bahwa sumber daya yang penting suatu perusahaan adalah SDM yaitu seorang yang mendesain dan menghasilkan barang atau jasa, serta sebagai pembuat strategi dan tujuan perusahaan.Menurut Thaief dkk, (2015) Salah satu aspek dari kekuatan Sumber Daya Manusia dapat tercermin dalam sikap dan perilaku disiplin, karena disiplin memiliki dampak yang kuat pada suatu organisasi untuk mencapai keberhasilan dalam mengejar tujuan yang direncanakan.

Disiplin mempunyai peran untuk perkembangan dan pertumbuhan perusahaan, sebagai memotivasi karyawan agar dapat disiplin dalam menjalakan semua perintah pekerjaan yang di berikan baik kelompok atau individu. Dengan hal itu disiplin memiliki manfaat mengajarkan karyawan untuk maupun menerapkan kebijakan yang telah di tetapkan, sehingga mendapatkan suatu kinerja yang baik.

Rivai (2004) mengemukakan disiplin kerja sangat besar perannya dalam mencapai tujuan organisasi, Melalui disiplin kerja karyawan selain menghargai dirinya sendiri juga menghargai orang lain.

(7)

3

Misalnya jika karyawan mengerjakan tugas dan wewenang tanpa pengawasan atasan, pada dasarnya karyawan telah sadar melaksanakan tanggung jawab yang telah dihadapi.

Fenomena dilapangan berdasarkan informasi dari salah satu staf personalia menunjukkan beberapa indikasinya kurangnya disiplin kerja karyawan. diantaranya keterlambatan jam masuk kerja, tingkat absensi (dalam sebulan), penyimpangan kerja seperti meninggalkan tempat kerja tanpa keterangan, kelalaian kerja, merokok saat kerja, dan kasus-kasus kecil lainya. Sanksi yang diberikan kepada karyawan tersebut antara lain yaitu dengan cara: teguran lisan dan teguran tertulis, teguran lisan yaitu atasan memanggil karyawan yang bersangkutan yang telah melanggar aturan dengan memberikan teguran secara langsung. Adapun teguran secara lertulis dilakukan apabila karyawan yang telah melanggar peraturan tidak mengindahkan peringatan yang diberi secara lisan makaPeranan penting dalam disiplin kerja adanya tuntutan atau kewajiban dalam pekerjaan dan bertujuan baik untuk karyawan melalui disiplin.

Menurut Aulia (2014) menunjukkan bahwa disiplin kerja bukanlah timbul begitu saja atau secara sembarangan. Disiplin kerja itu timbul diantaranya dengan memberikan pengarahan pada karyawan, dan itu adalah salah satu kegiatan pemimpin.

Kesuksesan ataupun kegagalan yang dialami organisasi sebagian besar ditentukan oleh kualitas kepemimpinan yang dimiliki oleh orang-orang yang diserahi tugas untuk memimpin dalam organisasi yang bersangkutan.Tjiharjadi (2012) kepemimpinan sangat menentukan keberhasilan sebuah organisasi untuk memenangkan persaingan sebuah organisasi untuk meningkatkan persaingan secara berkelanjutan. Gaya kepemimpinan transformasional dianggap sebagai model kepemimpinan yang mampu mengatasi masalah masalah yang selama ini terjadi di suatu organisasi atau perusahaan. Dari hasil penelitian sebelumnya yang di lakukan oleh Wagimo & Ancok, (2011) menunjukkan bahwa hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional dengan motivasi

(8)

4

kerja bawahan lebih kuat atau lebih erat dari pada hubungan kepemimpinan yang lain.

Berdasarkan uraian pernyataan diatas maka menjadi rumusan masalah atau pertanyaan peneliti adalah Apakah ada hubungan antara presepsi terhadap gaya kemimpinan tranformasional dengan disiplin kerja ? Mengacu dari rumusan masalah tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: hubungan antara presepsi terhadap gaya kemimpinan tranformasional dengan disiplin kerja.

2. METODE PENELITIAN

2.1. Identifikasi Variabel Penelitian

- Variabel Bebas(Independen Variable)

Variabel independen pada penelitian ini adalah gaya kepemimpinan transformasional.

- Variabel Tergantung (Dependen Variable)

Variabel tergantung pada penelitian ini adalah disiplin kerja.

2.2. Subjek Penelitian

Penelitian ini tidak menggunakan seluruh populasi dari peneliti, hanya menggunakan sampel. populasinya karyawan pada PT Semarang Asrana Rekresasi Trusta THR Sliwedariyang berjumlah 70 karyawan. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di bagian staff sebanyak 40 orang karyawan. Jenis sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Oleh karena itu, dalam pemilihan sampel di dasarkan pada kriteria subjek yang sudah di tentukan oleh bagian personalia PT Semarang Asrana Rekresasi Trusta THR Sliwedari dan di dasarkan oleh ciri-ciri sebagai berikut :

a. Karyawan yang memiliki tingkat pendidikan SMA.

(9)

5 2.3. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, digunakan metode skala , yang terdiri atas skala disiplin kerja dan skala persepsi terhadap gaya kepemimpinan transformasional. Skala disiplin kerja yang digunakan merupakan skala yang telah diadopsi oleh peneliti dari skala yang disusun oleh Wulandari, (2015) yang dikutip pada aspek-aspek disiplin kerja yang dikemukakan oleh Kaho (2001), ada beberapa aspek disiplin kerja, sektor ketepatan hadir dan pulang kantor, Kewaspadaan menggunakan bahan dan alat kantor, kemampuan kerja, semangat kerja dan ketaatu pegawai. Skala Presepsi terhadap Gaya Kepemimpinan Tranformasionalyang digunakan merupakan skala yang telah diadopsi oleh peneliti dari skala yang disusun oleh Yusi Isnayni, (2014). yang dikutip bedardasarkan aspek yang di kemukakan oleh Veithzal dkk (2013),

Charisma, inspirasional motivasion, intellectual stimulus,

individualized consideration.

Dalam penelitian ini metode analisis data akan dihitung dengan program aplikasi SPSS (Statistik Product and Service Solutions) versi 17.0 for windows Program.

3. Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara presepsi terhadap gaya kepemimpinan tranformasional dengan disiplin kerja. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment diketahui bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara religiusitas dengan loyalitas kerja karyawan, yang ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi sebesar (r) sebesar 0.228 dengan 0,023 (p< 0,05).

Perusahaan sangat membutuhkan dalam kondisi disiplin kerja tinggi. Disiplin dalam bekerja yang berjalan dengan baik dari setiap karyawan merupakan peraturan kerja yang konduktiif dalam kepemimpinan untuk mengeoktimalkan kerja suatu organisasi. Untuk itu

(10)

6

pemimpin memliki peranan penting dalam menegakkan disiplin kerja yang bersifat membangun dalam arti mampu memberikan contoh berperilaku bijaksana dalam memberikan hukuman pada setiap pelanggaran terhadap peraturan perusahaan. Hasibuan (dalam Taman dkk, 2013) menyatakan beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin kerja diantaranya keteladan pimpinan dan Ketegasan pemimpin, Pemimpin sangatlah memiliki peranan yang sangat penting dalam menegakkan kedisiplinan sebuah lembaga atau organisasi. Menurut Yunikewaty, (2015) kepemimpinan transformasional dapat sebagai kepemimpinan yang memiliki visi ke depan dan mampu mengidentifikasi perubahan lingkungan dan mampu mentransformasikan perubahan ini ke dalam organisasi, memelopori perubahan dan memberikan motivasi dan inspirasi bagi karyawan individu untuk menjadi kreatif dan inovatif, serta membangun team work yang solid, etos kerja membawa pembaharuan dalam kinerja manajemen, berani bertanggung jawab untuk memimpin dan mengendalikan organisasi.

Berdasarkan kategorisasi disiplin kerja tergolong sedang, hal ini di lihat dari rerata empirik (RE) sebesar 109.98 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 100.seperti yang di katakan Kelman (dalam Brigham, 1994) Perubahan sikap ke dalam perilaku yang di antaranya Disiplin karena kepatuhan akan komitmen yang ada, Disiplin karena identifikasi Kepatuhan yang didasarkan pada identifikasi, Disiplin karena internalisasi Disiplin kerja dalam tingkat ini terjadi karena karyawan mempunyai sistem nilai pribadi yang menjujung tinggi nilai-nilai kedisiplinan. Sehingga seseorang memiliki pemahaman yang berbeda beda untuk menerapakan lebih lanjut. Berdasarkan kategorisasi gaya kepemimpinan transformasional tergolong sedang, hal ini di lihat dari rerata empirik (RE) sebesar 97.28 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 80. Seperti halnya yang di katakan wirawan (2009) ada 3 faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan, Faktor internal pegawai, yaitu faktor dari dalam diri pegawai yang merupakan faktor bawaan dari lahir

(11)

7

dan faktor yang di ketika ia berkembang, Faktor lingkungan internal organisasi. Dalam melaksanakan tugas nya, pegawai memerlukan dukungan organisasi tempat ia bekerja, Faktor lingkungan ekternal organisasi, faktor lingkungan ekternal organisasi adalah keadaan, keadilan, atau situasi yang terjadi di lingkungan ekternal organisasi yang mempengaruhi kinerja karyawan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan tranformasional di dukung dengan berbagai aspek yang terkandung di dalam nya memberikan kontribusi terhadap disiplin kerja, meskipun masih terdapat variabel variabel lain yang dapat mempengaruhi sikap disiplin tersebut. Gaya kepemimpinan transformasional memberikan kontribusi yang positif dengan disiplin kerja karyawan, yang artinya semakin tinggi gaya kepemimpinan transformasional maka akan semakin tinggi pula disiplin kerja, sebaliknya semakin rendah gaya kepemimpinan transformasional maka akan semakin rendah pula disiplin kerja karyawan. Oleh karena itu gaya kepemimpinan transformasional menjadi salah satu cara untuk dapat mengatasi atau meminimalisir disiplin kerja karyawan.

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional dapat digunakan sebagai tolak ukur atau prediktor dalam disiplin kerja. Penelitian ini tidak terlepas dari kesulitan dan kendala yang terjadi selama proses penelitian. Sehingga dalam penelitian ini terdapat kelemahan seperti proses dalam pengambilan data dan penelitian dilakukan pada tempat yang kurang memadai, adanya kebisingan di sekitar tempat pengambilan data, sehingga konsentrasi subjek sedikit berkurang sehingga ada kemungkinan dalam pengisian skala gaya kepemimpinan transformasional dan skala disiplin kerja karyawan kurang optimal, serta populasi kurang luas.

(12)

8 4. Penutup

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan :

a. Ada hubungan positif signifikan antara presepsi terhadap gaya kepemimpinan transformasional dengan disiplin kerja.

b. Religiusitas subjek tergolong sedang. c. Loyalitas kerja subjek tergolong sedang.

d. Peranan atau sumbangan efektif presepsi terhadap gaya kepemimpinan transformasional dengan disiplin kerja sebesar 5,1%.

4.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti dapat memberikan sumbangan saran yang diharapkan dapat menjadi manfaat, yaitu:

a. Bagi Pimpinan Hotel THR Sliwedari

Hasil penelitian di dapatkan presepsi terhadap gaya kepemimpinan transformasional dengan disiplin kerja di THR Sliwedarin Solo tergolong sedang. Hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan oleh pimpinan untuk meningkatkan disiplin kerja karyawan dengan menerapkan gaya kepemimpinan tranformasional. Selain itu pimpinan juga harus bisa memberikan perhatian yang lebih terhdap karyawan agar terjalin komunikasi dan tindakan yang baik pada karywan. b. Bagi karyawan

Hasil penelitian di dapatkan presepsi terhadap gaya kepemimpinan transformasional dengan disiplin kerja di THR Sliwedarin Solo tergolong sedang.hal ini dapat di pertimbangkan Karywan lebih maksimal dalam memperhatikan kemampuan pimpinan dalam memimpin serta dalam mengarahkan karyawan sehingga karyawan lebih mudah memahami apa yang di harapkan organisasi.

(13)

9 c. Bagi peneliti selanjutnya

Diharap dapat melakukan penelitian dengan variabel yang bervariasi, melakukan penelitian dengan metode lain seperti metode kualitati dan diharapkan dapat lebih dalam meneliti tentang variabel yang sama. Peneliti lain apabila meneliti dengan subjek yang sama diharapkan untuk tidak membatasi poulasi yang akan diambil, serta dalam proses pengumpulan data supaya lebih cermat dan teliti dan akan lebih baik jika dapat mengontrol send pada proses pengumpulan data.

(14)

10 Daftar Pustaka

Thaief, I., Baharuddin, A., Priyono, & Idrus, M. S. (2015). Effect of Training, Compensation and Work Discipline against Employee Job Performance. Review of European Studies; Vol. 7 (11).

Rivai, V. (2004). Manajemen Sumber daya Msnusia Untuk Perusahaan. jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA.

Aulia , D. T. (2014). Hubungan Gaya Kepemimpinan Tranformasional Dan Gaya Kepemimpina Transaksional Dengan Disiplin Kerja Karyawati PT.Kembar Abadi Utama Di Kecamtan Batu Sopang Kabupaten Paser . eJournal Psikologi, 2014, 2 (2): 150-161.

Tjiharjadi, s. (2012). to be a Great Efective Leader. Yogyakarta : CV ANDI OFFSET.

Wagimo, & Ancok, D. (2011). Hubungan Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional dengan Motivasi Bawahan di Militer. Jurnal Psikologi vol.32(2).

Veithzal, R., Bactiar, & Boy Rafli, A. (2013). Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta : Salemba Empat.

Brigham, J. C. (1991). Social psychology. New York: Harper Collins.

Taman, Yudana, & Dantes, d. (2013). Kotribusi Motivasi Berprestasi, Disiplin Kerja, Dan Ketahanan Malang (Adversity Quotient) Terhadap Kinerja Profesional Guru SMA Negeri Di Kecamatan Karangasem Kabupaten Karangasem Bali. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha.

Yunikewaty. (2015). Effect of Transformational Leadership Style and Cultural Organization on Employees Performance (Case Study in Palm Oil Company in Gunung Mas Regency, Central Kalimantan Province).

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil evaluasi penawaran sebagaimana yang tertuang dalam Berita Acara Evaluasi Penawaran, maka dengan ini ditetapkan dan diumumkan Pemenang Lelang untuk paket pekerjaan

Tanpa motivasi, seorang karyawan tidak dapat memenuhi tugasnya sesuai standar, meskipun mereka memiliki kemampuan operasional yang baik, namun bila tidak memiliki

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kepala Desa telah menjalankan perannya sebagai motivator di mana Kepala Desa selalu memberikan motivasi serta masukan-masukan

[r]

Jika sistem benda pada gambar berikut diputar dengan sumbu k, maka momen inersia sistem benda terhadap sumbu adalah …. Perhatikan gambar sebuah roda

Pengelolaan &amp; Pengadaan 9 Persentase jumlah SKPD yang menerapkan SPM % 100 9 Program Peningkatan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Bag. Kesra 10 Persentase

Laporan skripsi dengan judul “ Sistem Sertifikasi Laik Sehat pada Depot Air Minum di Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Berbasis Web ” telah dilaksanakan dengan

Threat – and violence – based communication processes between terrorist (organization), (imperiled) victims, and main targets are used to manipulate the main