• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Implementasi Reparasi Kapal Berbasis Keandalan untuk Galangan Kapal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Studi Implementasi Reparasi Kapal Berbasis Keandalan untuk Galangan Kapal"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak— Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk memperbaiki kondisi keandalan pada perbaikan kapal di galangan kapal saat ini dengan melakukan pendekatan implementasi keandalan. Dengan pendekatan ini peneliti

melakukan penyelesaian masalah ketidakandalan dan

implementasi keandalan pada reparasi/perbaikan kapal di galangan kapal. Pertama, dilakukan kunjungan ke galangan untuk mencari kondisi keandalan pada proses dan hasil perbaikan kapal. Kegiatan yang dilakukan berupa pengambilan data docking repair list kapal dan diskusi tentang aktifitas perbaikan kapal yang dilakukan di galangan kapal. Kedua, data

yang didapat kemudian diolah berdasarkan teori Reliability

Analysis dan teknik Root Cause Analysis. Ketiga, hasil dari

pengolahan data dianalisa untuk mendapatkan model identifikasi ketidakandalan pada perbaikan kapal. Model ini digunakan sebagai landasan untuk melakukan mitigasi dan implementasi keandalan pada perbaikan kapal. Setelah mitigasi dan implementasi dilakukan, diciptakanlah sebuah bagan alur pengimplementasian beserta target dan strategi implementasi pada perbaikan kapal. Hasil yang didapatkan dari tugas akhir ini berupa kerangka kerja peningkatan keandalan pada galangan kapal yang berisi identifikasi faktor SDM, Material, Sarana & Prasarana, SOP, Kondisi Lapangan, dan desain.

Kata Kunci— Galangan Kapal, Keandalan, Perbaikan

Kapal, Studi Implementasi.

I. PENDAHULUAN

APAL sebagai sarana transportasi lintas air digunakan dalam proses penyebaran logistik impor dan ekspor antar pulau nasional dan internasional. Kapal digunakan secara terus menerus (24H/7D). Kondisi kapal yang baik adalah kewajiban dari setiap pemilik kapal dan pengguna kapal. Maintenance dan repair yang baik akan memberikan keuntungan ekonomis dan teknis terhadap kapal. Maintenance dan repair secara berkala di dok atau lebih dikenal dengan docking kapal dilakukan setiap dua tahun sekali. Hal ini sudah diatur oleh IACS tentang kewajiban dry docking untuk merchant ship.

Proses perbaikan (docking) kapal baiknya selalu dilakukan tepat waktu dan tidak ditunda-tunda. Proses perbaikan kapal dilakukan di galangan kapal yang berkapasitas untuk melakukan perbaikan. Proses perbaikan kapal yang baik tentunya dilakukan oleh galangan dengan manajemen pekerjaan yang baik. Didukung oleh Quality Control dan Quality Assurance yang baik dan dipatuhi oleh seluruh sumber daya manusianya.

Ketika semua yang dikerjakan sudah baik, namun masih sering terjadi kerusakan sebelum waktunya, hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi pemilik kapal secara ekonomis. Kejadian seperti ini seharus tidak perlu dialami oleh pemilik kapal yang sudah membayar mahal kegiatan docking kapal. Hal-hal seperti inilah yang dijadikan bahasan dalam pembuatan Tugas Akhir ini.

Tentunya ada banyak faktor yang menyebabkan kerusakan komponen sebelum waktunya. Keandalan termasuk dalam faktor yang sering dilalaikan dalam perbaikan kapal. Kualitas yang baik belum tentu mencerminkan keandalan yang baik karena hal tersebut tidak memperhitungkan faktor waktu. Hal ini dikarenakan keandalan adalah kualitas dari waktu ke waktu.[1]

Untuk permasalahan komponen hasil perbaikan yang rusak sebelum waktunya, implementasi keandalan dapat menjadi solusinya. Penulis melihat keandalan jika diimplementasikan ke perbaikan kapal dapat menyelesaikan masalah ketidakandalan pada hasil dan proses perbaikan kapal.

Masalah yang akan dilakukan penelitian dalam tugas akhir ini adalah (1) Bagaimana kondisi aktivitas perbaikan kapal, khususnya yang berhubungan dengan keandalan di galangan kapal, (2) Bagaimana kondisi tersebut dapat diperbaiki dengan pendekatan keandalan, (3) Bagaimana pendekatan terebut dapat diimplementasi pada perbaikan kapal di galangan.

Studi Implementasi Reparasi Kapal Berbasis

Keandalan untuk Galangan Kapal

Ahmad Muhtadi, Triwilaswandio Wuruk Pribadi, dan Imam Baihaqi.

Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia

e-mail: triwilas@na.its.ac.id

(2)

II. METODOLOGI A. Alur Penelitian START START PERUMUSAN MASALAH PERUMUSAN MASALAH STUDI LAPANGAN STUDI LAPANGAN · PROSES REPARASI KAPAL · RELIABILITY · NILAI KEANDALAN · PROSES REPARASI KAPAL · RELIABILITY · NILAI KEANDALAN STUDI LITERATUR STUDI LITERATUR STUDI LAPANGAN STUDI LAPANGAN SURVEY LAPANGAN : · PROSES REPARASI DI DKB DAN DPS · PENGAWASAN TEKNIK PELAKSANAAN PERBAIKAN · PENGAMBILAN DATA DOKUMENTASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEANDALAN SURVEY LAPANGAN : · PROSES REPARASI DI DKB DAN DPS · PENGAWASAN TEKNIK PELAKSANAAN PERBAIKAN · PENGAMBILAN DATA DOKUMENTASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEANDALAN PENGOLAHAN INFORMASI PENGOLAHAN INFORMASI INDENTIFIKASI MASALAH PADA PERBAIKAN KAPAL INDENTIFIKASI MASALAH PADA PERBAIKAN KAPAL · KONDISI AKTIVITAS YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEANDALAN · IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PADA HASIL PERBAIKAN KAPAL · KONDISI AKTIVITAS YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEANDALAN · IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PADA HASIL PERBAIKAN KAPAL · IDENTIFIKASI PENYEBAB KETIDAK HANDALAN PADA HASIL PERBAIKAN KAPAL · IDENTIFIKASI

PEERMASALAHAN PADA PROSES PERBAIKAN KAPAL DI GALANGAN

· IDENTIFIKASI PENYEBAB KETIDAK HANDALAN PADA HASIL PERBAIKAN KAPAL · IDENTIFIKASI

PEERMASALAHAN PADA PROSES PERBAIKAN KAPAL DI GALANGAN PENYELESAIAN MASALAH KETIDAK ANDALAN PENYELESAIAN MASALAH KETIDAK ANDALAN IMPLEMENTASI KEANDALAN PADA PROSES PERBAIKAN KAPAL IMPLEMENTASI KEANDALAN PADA PROSES PERBAIKAN KAPAL ANALISA PERBAIKAN KAPAL BERBASIS KEANDALAN ANALISA PERBAIKAN KAPAL BERBASIS KEANDALAN · MELAKUKAN CORRECTIVE ACTION SEBAGAI MITIGASI PENURUNAN KEANDALAN PADA HASIL DAN PROSES PERBAIKAN KAPAL DIGALANGAN KAPAL · MELAKUKAN CORRECTIVE ACTION SEBAGAI MITIGASI PENURUNAN KEANDALAN PADA HASIL DAN PROSES PERBAIKAN KAPAL DIGALANGAN KAPAL

IMPLEMENTASI KEANDALAN UNTUK MEMPERBAIKI KEANDALAN DILAKUKAN

DENGAN MITIGASI DAN CORRECTIVE ACTION BERUPA

PENGGUNAAN TEKNIK RELIABILITY ENGINEERING

IMPLEMENTASI KEANDALAN UNTUK MEMPERBAIKI KEANDALAN DILAKUKAN

DENGAN MITIGASI DAN CORRECTIVE ACTION BERUPA

PENGGUNAAN TEKNIK RELIABILITY ENGINEERING KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN DAN SARAN YES NO STRATEGI IMPLEMENTASI STRATEGI IMPLEMENTASI REKOMENDASI PADA GALANGAN UNTUK MENERAPKAN PERBAIKAN KAPAL BERBASIS KEANDALAN

UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN HASIL PERBAIKAN

KAPAL

REKOMENDASI PADA GALANGAN UNTUK MENERAPKAN PERBAIKAN KAPAL BERBASIS KEANDALAN

UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN HASIL PERBAIKAN

KAPAL

Gambar 1 Diagram Alur Penelitian

B. Proses Penyelesaian Masalah

Untuk menyelesaikan penelitian tentang analisa kegagalan tentang suatu hal, dibutuhkan dasar pengambilan keputusan atau setidaknya rangka pengerjaan sehingga dapat diperoleh sebuah kesimpulan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu model garis besar penyelesaian masalah yang ilmiah. James J. Scutti dalam buku Introduction to failure Analysis and Prevention mendefinisikan sebuah model proses penyelesaian masalah yang diadaptasi dari beberapa problem solving model yang ada. Model yang ia keluarkan mempunyai bentuk grafik melingkar yang mengindikasikan bahwa proses terus menerus dilakukan.[2]

Gambar 2 Model Umum Penyelesaian Masalah Ketidakandalan[3]

Langkah-langkah dalam model tersebut menunjukkan proses yang terjadi dalam penyelesaian masalah yang terdiri dari:

1.Identify (Identifikasi Masalah)

Mendefinisikan permasalahan yang terjadi pada sistem dan akibat yang terjadi pada sistem tersebut lalu melakukan pencarian data untuk mendukung pengukuran masalah. 2.Determine Root Cause (Mencari akar Permasalahan) Melakukan analisa untuk mencari akar dari permasalahan tersebut.

3.Develop Corrective Actions (Kembangkan Solusi Permasalahan)

Merancang solusi yang mungkin untuk diterapkan untuk mencegah terjadinya masalah, membuat solusi alternatif dan mengembangkan rencana implementasi.

4.Validate and Verify Corrective Actions (Mengesahkan dan Memerikasi Corrective Action)

Melakukan studi tentang efek yang terjadi pada sistem tersebut setelah diterapkannya solusi terhadap masalah tersebut. Validasi solusi tersebut dan pemeriksaan apakah masalah dari sistem tersebut telah selesai.

5.Standardize (standarisasi)

Masukkan langkah penyelesaian masalah tersebut ke dalam sitem organisasi yang bersangkutan. Setelah itu dilakukan pengawasan untuk melihan ke efektifannya.

III. STUDIPERBAIKANKAPALBERBASIS KEANDALAN

A. Kerangka Kerja Perbaikan Kapal

Framework atau kerangka kerja, digunakan sebagai penyedia informasi umum tentang perbaikan kapal. Nantinya informasi ini akan digunakan lebih lanjut dalam memprediksi penyebab ketidakandalan proses dan komponen dan hasil reparasi kapal. Identifikasi penyebab kegagalan komponen nantinya akan disediakan dalam bentuk daftar kegagalan. B. Root Cause Analysis

Analisa kegagalan dan Root Cause Analysis ditunjukan untuk mengetahui penyebab terjadinya kerusakan yang spesifik dari peralatan, perlengkapan, dan instalasi pabrik serta untuk menentuka tindakan pencegahan agar kerusakan tidak terulang.

(3)

Untuk penelitian ini, analisa keandalan lebih difokuskan ke penyebab terjadinya kegagalan atau ketidak andalahan dari komponen kapal hasil perbaikan kapal.

C. Analisa Hasil RCA

Dari hasil RCA komponen perbaikan kapal, ditemukan bahwa:

Tabel 1 Hasil analisa RCA

Total

392

SDM

119

Sarana Prasarana

105

Material

130

Planning

83

External Factor

45

Analisa Penyebab kegagalan

Komponen kapal

D. Model Pengecekan Ketidakandalan perbaikan kapal Tahap awal dari pendekatan reliability analysis adalah dengan mengidentifikasi permasalahan pada objek yang di teliti. Pada penelitian ini objeknya adalah perbaikan kapal. oleh karena itu dipakailah sebuah model pengecekan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi permasalah pada perbaikan kapal. Model identifikasi akan dijabarkan pada sub-bab selanjutnya

E. Model Identifikasi Permasalahan pada Perbaikan Kapal beserta Mitigasi dan Corrective Action

1) Pengecekan Berita Acara Kerusakan Kapal

Pada awal indetifikasi permasalahan keandalan pada perbaikan kapal, ada tahap penting sebelum melakukan identifikasi pada galangan kapal. Tahap tersebut adalah tahap analisa laporan kerusakan kapal yang dikeluarkan oleh owner kapal. tahapan ini dilakukan untuk melakukan validasi apakah kerusakan yang terjadi karena kesalahan galangan dalam perbaikan kapal atau karena kesalahan dalam operasi kapal

Analisa Laporan Kerusakan

dari Owner Berita Acara Kerusakan Kapal Data Historis Pemakaian Kapal Identifikasi external factor Komponen Jenis Kerusakan Indentifikasi kerusakan menurut owner Waktu terjadinya kerusakan Kondisi ketika terjadi kerusakan Data maintenance saat operasi kapal Data historis kondisi

setelah repair sampai rusak Voyage Report

kapal Data pemeriksaan oleh pihak ketiga

Stranding Grounding Weather Report Collision Faktor lain Analisa apakah validitas laporan sudah benar Identifikasi permasalahan kerusakan, apakah berasal dari elemen

diatasn

Apakah kerusakan terjadi akbiat dari fakor diatas Alur Pengecekan Utama Alur Pengecekan Bercabang

Alur penanda hubungan

Gambar 3 Pemeriksaan Berita Acara Kerusakan Kapal

Bagan diatas menjelaskan tentang alur pemeriksaan dari berita acara kerusakan. Alur pertama pemeriksaan berupa

validasi laporan kerusakan yang dikeluarkan oleh owner. Alur kedua adalah pemeriksaan data historis operasi kapal setelah perbaikan kapal terakhir dilakukan. Alur ketiga adalah pemeriksaan faktor eksternal yang dapat menyebabkan kerusakan pada perbaikan kapal. Apabila semua elemen lolos, baru identifikasi kerusakan dilanjutkan ke proses perbaikan kapal.

2) SDM

Proses Perbaikan Kapal Proses Perbaikan Kapal

MANUSIA MANUSIA Skill

Requirement Skill

Requirement Ergonomic Factor

Ergonomic Factor

Alterasi Alterasi Case Experience

Case Experience Posisi KerjaPosisi Kerja

Terpenuhi Terpenuhi Tidak Terpenuhi Tidak Terpenuhi Tidak Terpenuhi Tidak Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Keandalan Turun Keandalan Turun Keandalan Turun Keandalan Turun STOP STOP STOP STOP Yes Yes NoNo Keandalan Turun Keandalan

Turun STOPSTOP

Persiapan Kerja Persiapan Kerja Mitigasi Mitigasi Mitigasi Mitigasi Mitigasi Mitigasi Jenis Skill Jenis Skill Technology Experience Technology Experience Pengecekan

Pengecekan Ergonomi MesinErgonomi Mesin

Ergonomi Lapangan Ergonomi Lapangan Pengecekan Pengecekan Akibat Alasan Pribadi Pekerja Akibat Alasan Pribadi Pekerja Kecurangan Kecurangan Salah Perintah Salah Perintah Modifikasi Modifikasi Terjadi? Terjadi?

Alur Pengecekan Utama Alur Pengecekan Bercabang

Gambar 4 Flowchart Identifikasi dan Mitigasi SDM

Gambar 4 menunjukkan alur identifikasi ketidakandalan yang bersumber pada elemen SDM di galangan kapal. rekomendasi corrective action dan mitigasinya adalah:

· Memperbaiki kualitas pekerjanya dengan tidak memakai pekerja tanpa experience karena ada perbedaan 3% terhadap kemungkinan gagalnya suatu barang.

· Faktor Lingkungan kerja dari galangan harus ditingkatkan. Untuk kondisi lingkungan galangan harus dilakukan penelitian Ergonomis dalam sebuah pengerjaan perbaikan kapal. Faktor ergonomis yang saya pakai dalam penelitian ini saya ambil dari hasil wawancara dan pengamatan langsung dari galangan DPS.

· Faktor alterasi oleh pekerja. Faktor ini dapat diantisipasi dengan controlling yang baik oleh galangan yaitu dengan melakukan controlling process step by step. Walaupun menambah jam kerja dari supervisor/mandor. Tapi penambahan jam kerja tadi menyebabkan failure rate dari hasil pekerjaan repair menurun.

3) Material

Alur identifikasi permasalahan keandalan pada perbaikan kapal di galangan kapal dilakukan berdasarkan Gambar.5. Mitigasi dan corrective action nya adalah:

· Penyimpanan material harus dilakukan dengan benar.

· Proses Preparation material harus dilakukan step by step dengan benar.

· Proses perencanaan perbaikan kapal harus dilakukan perencanaan keandalan untuk melihat umur material,

(4)

sehingga keandalan dari material dapat diketahui lebih awal.

· Pengawasan penggunaan material harus lebih diawasi oleh supervisor sehingga tidak ada kecurangan yang dapat dilakukan. Atau setidaknya kesempatan untuk menggunakan material yang bad quality dan underspec lebih kecil. Material Baru Material Baru Perbaikan Kapal Perbaikan Kapal Material Under Specification Material Under Specification Kualitas Material Pengganti Kualitas Material Pengganti Suitability dari Material Suitability dari Material Turun Karena Turun Karena Material Handling Buruk Material Handling Buruk akibat Lingkungan Penyimpanan yang Buruk Lingkungan Penyimpanan yang Buruk Preparation Material Buruk Preparation Material Buruk Penggunaan Crane tidak tepat Penggunaan Crane tidak tepat Penggunaan Transporter yang tidak

tepat

Penggunaan Transporter yang tidak

tepat

Handling ketika perbaikan dilakukan (Rigging & placement)

Handling ketika perbaikan dilakukan (Rigging & placement)

Material khusus tidak diberi gudang

khusus

Material khusus tidak diberi gudang

khusus Perawatan Gudang tidak tepat Perawatan Gudang tidak tepat Manajemen yang buruk Manajemen yang buruk Surface preparation Surface preparation Shop Priming Shop Priming Coating System Coating System Special Preparation Material Special Preparation Material K e a n d a la n T u ru n K e a n d a la n T u ru n akibat jenis Dimensional Requirement Dimensional Requirement Mechanical Requirement Mechanical Requirement Standart Specification Standart Specification Class Requirement Class Requirement Tidak terpenuhi Tidak terpenuhi Keandalan Turun Keandalan Turun Pemakaian Material Alternatif Pemakaian Material Alternatif Pemakaian Material habis pakai yang

tidak cocok

Pemakaian Material habis pakai yang

tidak cocok Penggunaan Material yang berbeda Standar Penggunaan Material yang berbeda Standar Pelumas, Cairan Hidrolik, Air Aki, dll

Pelumas, Cairan Hidrolik, Air Aki, dll Untuk material yang secara spesifik tidak diatur dalam peraturan ASTM vs API ASTM vs API K e a n d a la n T u ru n K e a n d a la n T u ru n MITIGASI

Alur Pengecekan Utama Alur Pengecekan Bercabang

Menandakan Semua Item

Gambar 5 Flowchart Identifikasi dan Mitigasi Material

4) Sarana & Prasarana

Alur identifikasi masalah pada sarana dan prasarana dijabarkan pada Gambar 6. Mitigasi dan corrective action nya adalah;

· Dengan selalu menggunakan mesin dan peralatan yang memang dibutuhkan oleh proses tersebut.

· Jika memang tidak ditemukan peralatan yang memenuhi requirement maka dilakukanlah perubahan perencanaan pelaksanaan pekerjaan. Dilakukanlah perubahan parameter mesin yang digunakan. Kemudian analisa apakah pekerjaan tersebut masih dapat dilakukan tanpa merubah kualitas hasil perbaikan apa tidak.

· Selalu rajin melakukan perawatan untuk memelihara keandalan dari mesin. Perawatan dilakukan secara tahunan atau bulanan tergantung dari intensitas penggunaan mesin tersebut.

· Lakukan kalibrasi untuk mengecek akurasi dan pengecekan kondisi mesin untuk melihat apakah ada kerusakan yang terjadi pada mesin sehingga kerusakan tidak merambat ke hasil perbaikan kapal.

· Selalu memastikan bahwa pengguna mesin telah mengerti cara menggunakan mesin tersebut.

Requirement Mesin Requirement

Mesin Sarana & Prasarana

Sarana & Prasarana

Maintenace Maintenace Akurasi Mesin Akurasi Mesin Cutting Machine Cutting Machine Straightening Machine Straightening Machine Forming Machine Forming Machine Welding Machine Welding Machine Mechanical Cutting Mechanical Cutting M e si n F ab ri ka si M e si n F ab ri ka si M e si n B o n gk ar P as an g M e si n B o n gk ar P as an g Thermal Cutting Thermal Cutting Mechanical Forming

Mechanical Forming Thermal FormingThermal Forming Penggunaan alat potong bervariasi tergantung kebutuhan material yang dipotong (ketebalan, jenis material,

letak pemotongan) Penggunaan alat potong bervariasi tergantung kebutuhan material yang dipotong (ketebalan, jenis material,

letak pemotongan)

Alat digunakan untuk meluruskan pelat requirement pengunaan berdasarkan

tebal pelat Alat digunakan untuk meluruskan pelat

requirement pengunaan berdasarkan tebal pelat

Alat forming digunakan berdasarkan requirement dari bentuk yang ingin dicapai (tipe material dan ketebalan) Alat forming digunakan berdasarkan requirement dari bentuk yang ingin dicapai (tipe material dan ketebalan)

Peralatan welding yang digunakan bervariasi (SMAW, SAW, FCAW, GTAW). Requirement penggunaan berdasarkan jenis material, tebal pelat,

posisi pengelasan. Peralatan welding yang digunakan

bervariasi (SMAW, SAW, FCAW, GTAW). Requirement penggunaan berdasarkan jenis material, tebal pelat,

posisi pengelasan.

Power Tools Power Tools Kelengkapan sebuah power tools di dalam galangan berpengaruh tehadap

bongkar pasang sebuah komponen. Pemaksaan komponen terhadap tool yang tidak tepat dapat berakibat

kerusakan Kelengkapan sebuah power tools di dalam galangan berpengaruh tehadap

bongkar pasang sebuah komponen. Pemaksaan komponen terhadap tool yang tidak tepat dapat berakibat

kerusakan M e si n R e fi tt in g M e si n R e fi tt in g Drill Press Drill Press Lathe Machine Lathe Machine Grinders Grinders Milling Machine Milling Machine Proses perbaikan untuk beberapa komponen dilakukan di bengkel untuk memperbaiki kerusakan kecil Proses perbaikan untuk beberapa komponen dilakukan di bengkel untuk memperbaiki kerusakan kecil membutuhkan Akurasi Pekerjaan

Akurasi Pekerjaan Akurasi IndikatorAkurasi Indikator Untuk melihat apakah mesin dapat diandalkan atau tidak Untuk melihat apakah mesin dapat diandalkan atau tidak

T id ak t e rp e n u h i T id ak t e rp e n u h i Tidak Akurat Tidak Akurat MITIGASI MITIGASI M IT IG A SI M IT IG A SI

Untuk melihat apakah mesin dapat diandalkan atau tidak Untuk melihat apakah mesin dapat diandalkan atau tidak

Jenis Maintenance

Jenis Maintenance Mantenance dilaksanakan? Mantenance dilaksanakan? Keandalan tidak Terjaga Keandalan tidak Terjaga MITIGASI MITIGASI

Alur Pengecekan Utama Alur Pengecekan Bercabang

Menandakan Semua Item

(5)

5) Persiapan/Planning

Perencanaan Proses Perbaikan Kapal

Perencanaan Proses Perbaikan Kapal

Desain dan Dokumen Desain dan Dokumen Standard Operation

Procedure Standard Operation

Procedure Field PreparationField Preparation

Ergonomi Ergonomi Perlengkapan Lapangan Perlengkapan Lapangan Rigging Rigging Body Harness Body Harness Scaffolding/ Staging Scaffolding/ Staging Kondisi Lapangan Kondisi Lapangan Repair List Repair List Job Order List Job Order List Bukaan Kulit Bukaan Kulit Drawing Plan yang dibutuhkan untuk

Repair Drawing Plan yang dibutuhkan untuk Repair WPS dan WPQ WPS dan WPQ Repair Plan Repair Plan SOP Reparasi SOP Reparasi Yard Quality Standard Yard Quality Standard Safety Regulation Safety Regulation Quality Standard and Control Quality Standard and Control Identifikasi Penilaian Bahaya dan Resiko Identifikasi Penilaian Bahaya dan Resiko Existance? Existance? Pengecekan Nilai keandalan pada Hasil Pengecekan Nilai keandalan pada Hasil Dilakukan Analisa Dilakukan Analisa

Eliminasi Elemen Yang Dapat menyebabkan Ketidakandalan: 1. Ketidakcocokan desain 2. Desain tidak dapat diproduksi

3. Kesalahan Tulis

Eliminasi Elemen Yang Dapat menyebabkan Ketidakandalan: 1. Ketidakcocokan desain 2. Desain tidak dapat diproduksi

3. Kesalahan Tulis Dilaksanakan atau Tidak Dilaksanakan atau Tidak MITIGASI MITIGASI Cuaca Cuaca Suhu/ Temperatur Suhu/ Temperatur Lakukan crosscheck dengan Requirement Lakukan crosscheck dengan Requirement MITIGASI MITIGASI MITIGASI MITIGASI

Alur Pengecekan Utama Alur Pengecekan Bercabang

Menandakan Semua Item

Gambar 7 Flowchart Identifikasi dan Mitigasi Preparation

Alur gambar 7 mejelaskan identifikasi permasalahan pada tahap preparation di galangan kapal. Sehingga Corrective Action nya adalah;

· Dengan melakukan proses desain berbasis keadalan. Adalah proses desain suatu komponen dengan mengikuti kaidah design for reliability. Dengan melakukan hal tersebut, maka komponen dan proses perbaikan kapal semakin sering dilakukan semakin baik.

· Melengkapi SOP dari galangan sehingga semua proses perbaikan kapal diatur dalam peraturan galangan.

· Selalu mempersiapkan lingkungan kerja yang baik sehingga nilai ergonomic dari SDM dapat terpenuhi.

IV. STUDIIMPLEMENTASIPERBAIKANKAPAL BERBASIKEANDALAN

A. Implementasi dan Target keandalan di Galangan Kapal Implementasi keandalan di galangan kapal dapat dilakukan dengan beberapa macam pendekatan. Sebagai contoh, penerapan keandalan dalam hal operasi kapal dapat dilakukan dengan RCM. Bahkan sudah ada sebuah guidance dari ABS tentang penerapan Reliability Based Maintenance di Kapal. RCM membahas tentang memaksimalkan maintenance dengan menggunakan keandalan sebagai basis pengambilan keputusan untuk melakukan maintenance. Dalam penelitian ini kita mencoba mendefinisikan Reliability Based Ship Repair atau Perbaikan Kapal berbasis Keandalan.

Setelah diketahui elemen mana yang perlu dilakukan pengembangan untuk diterapkan keandalan sehingga kualitas

perbaikan kapal di galangan secara umum, meningkat. Dilakukan rekomendasi bagaimana meningkatkan keandalan dari perbaikan kapal dengan melakukan teknik-teknik keandalan pada perbaikan kapal. Teknik-teknik keandalan sendiri banyak jenisnya, namun tidak semua teknik dan tools keandalan dapat diterapkan ke perbaikan kapal. Semua teknik yang dijelaskan dalan Gambar 8 adalah hasil dari melihat tools dan teknik keandalan yang dijabarkan dalam sebuah pelatihan yang memfokuskan sebuah organisasi untuk mengimplementasikan keandalan.[4]

B. Strategi Implementasi

Strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dengan kata lain strategi adalah cara dan teknis yang dirancang untuk memastikan pencapaian pada sebuah tujuan. Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatnya keandalan pada perbaikan kapal di galangan kapal.[5]

Hal yang dibahas dalam setiap sub-bab strategi implementasi pada gamabr 9 adalah ide bagaimana caranya agar keandalan dapat diimplementasikan dalam perbaikan kapal. Sebagai galangan kapal, galangan harus melakukan apa untuk mengimplementasikan keandalan.

IMPLEMENTASI KEANDALAN DI GALANGAN KAPAL

IMPLEMENTASI KEANDALAN DI

GALANGAN KAPAL MATERIAL

MATERIAL SDM SDM DESAIN DESAIN SARANA & PRASARANA SARANA & PRASARANA LINGKUNGAN KERJA LINGKUNGAN KERJA SOP SOP Human Reliability Assesment Human Reliability Assesment Material Handling : (Perbaikan SOP dengan RCA) Material Handling : (Perbaikan SOP dengan RCA) Material Management : (Strategi pemakaian material terpisah.) (Intergrasi Material dengan Desain dan BOM) Material Management : (Strategi pemakaian material terpisah.) (Intergrasi Material dengan Desain dan BOM) Material untuk Perbaikan : (Perbaikan desain dan pemilihan material) Material untuk Perbaikan : (Perbaikan desain dan pemilihan material) Reliability Centered Maintenance Reliability Centered Maintenance Desain Berbasis Keandalan Desain Berbasis Keandalan SOP berbasis keandalan

SOP berbasis keandalan

SOP yang terus di berubah setahap dengan

pengimplementasian keandalan SOP yang terus di berubah setahap dengan

pengimplementasian keandalan Ergonomic Study Ergonomic Study DIBANTU DIBANTU MENGGUNAKAN LAKUKAN GUNAKAN LAKUKAN

Meningkatnya keandalan dari SDM Galangan Meningkatnya keandalan dari

SDM Galangan TARGET Keandalan Material di Galangan Meningkat Keandalan Material di Galangan Meningkat TARGET

Sarana dan Prasarana di Galangan Dapat

diandalkan Sarana dan Prasarana di

Galangan Dapat diandalkan TARGET KEGIATAN PERBAIKAN MENGGUNAKAN ASAS KEANDALAN KEGIATAN PERBAIKAN MENGGUNAKAN ASAS KEANDALAN TARGET KETIDAKANDALAN AKIBAT KESALAHAN SOP MINIM

KETIDAKANDALAN AKIBAT KESALAHAN SOP MINIM TARGET

KEANDALAN DARI SDM MENINGKAT KEANDALAN DARI SDM MENINGKAT TARGET Keandalan Hasil Perbaikan Kapal Meningkat Keandalan Hasil Perbaikan Kapal Meningkat TARGET GUNAKAN

(6)

STRATEGI IMPLEMENTASI

STRATEGI IMPLEMENTASI

1. Meningkatkan kesadaran SDM akan keandalan.

2. Ciptakan kondisi kerja yang nyaman. 3. lakukan pelatihan pemakaian sarana di galangan.

4. Dokumentasi kegagalan. 5. Memperketat pengawasan perbaikan.

1. Meningkatkan kesadaran SDM akan keandalan.

2. Ciptakan kondisi kerja yang nyaman. 3. lakukan pelatihan pemakaian sarana di galangan.

4. Dokumentasi kegagalan. 5. Memperketat pengawasan perbaikan.

1. Melakukan perbaikan managemen sistem untuk semua yang berhubungan dengan material.

2. Lakukan integrasi antara material dan desain.

3. Lakukan pengecekan kualitas dan keandalan material di gudang. 4. Lakukan perhitungan keandalan jika ada penggunaan material alternatif. 1. Melakukan perbaikan managemen sistem untuk semua yang berhubungan dengan material.

2. Lakukan integrasi antara material dan desain.

3. Lakukan pengecekan kualitas dan keandalan material di gudang. 4. Lakukan perhitungan keandalan jika ada penggunaan material alternatif.

1. Menerapkan sistem perawatan terpadu.

2. Mencocokkan kondisi dan pengadaan sarpras terhadap rencana galangan kedepannya.

3. Dokumentasikan kegagalan. 4. Maksimalkan kalibrasi. 1. Menerapkan sistem perawatan terpadu.

2. Mencocokkan kondisi dan pengadaan sarpras terhadap rencana galangan kedepannya.

3. Dokumentasikan kegagalan. 4. Maksimalkan kalibrasi.

1. Dokumentasi terhadap hasil desain perbaikan kapal.

2. Melatih beberapa engineer untuk belajar desain berbasis keandalan. 3. Melakukan pengamatan terhadap kapal yang sudah diperbaiki untuk melihat hasil.

1. Dokumentasi terhadap hasil desain perbaikan kapal.

2. Melatih beberapa engineer untuk belajar desain berbasis keandalan. 3. Melakukan pengamatan terhadap kapal yang sudah diperbaiki untuk melihat hasil.

1. Pengecekan ulang untuk SOP di galangan.

2. Melakukan ulasan terhadap setiap perbaikan kapal dan di tinjau ke SOP yang ada.

3. Mengulas SOP jika ada kegagalan. 4. Lakukan pengawasan apakah SOP dijalankan atau tidak.

1. Pengecekan ulang untuk SOP di galangan.

2. Melakukan ulasan terhadap setiap perbaikan kapal dan di tinjau ke SOP yang ada.

3. Mengulas SOP jika ada kegagalan. 4. Lakukan pengawasan apakah SOP dijalankan atau tidak.

1. Terapkan IPBR sebagai paduan pekerjaan.

2. Melakukan perencanaan perbaikan dengan memasukkan sisi ergonomis. 1. Terapkan IPBR sebagai paduan pekerjaan.

2. Melakukan perencanaan perbaikan dengan memasukkan sisi ergonomis.

SDM MATERIAL

SARANA &

PRASARANA DESAIN PERBAIKAN

LINGKUNGAN KERJA SOP

Gambar 9 Strategi Implementasi Keandalan di Galangan Kapal

V. KESIMPULAN

Kesimpulan-kesimpulan dalam penelitian ini dibuat berdasarkan rumusan-rumusan masalah dan hipotesis yang telah dibuat pada Bab I adalah:

1)Aktivitas perbaikan kapal yang berhubungan dengan keandalan ada dua yaitu; proses perbaikan dan hasil perbaikan. Dalam konteks keandalan, keduanya tidak dapat dikatakan andal. Karena implementasi dan penggunaan keandalan masih minim dilakukan. Keandalan pada perbaikan kapal adalah Probabilitas keberhasilan sebuah galangan untuk memperbaiki kapal sesuai dengan permintaan owner kapal dalam waktu dan kondisi pakai yang ditentukan.

2)Kondisi keandalan pada perbaikan kapal di galangan kapal saat ini dapat diperbaiki dengan menggunakan pendekatan implementasi keandalan berupa reliability analysis. Yaitu teknik pendekatan berbasis kasus yang digunakan untuk menyelidiki akar penyebab masalah pada proses dan hasil perbaikan kapal di galangan kapal.

3)Berdasarkan studi implementasi perbaikan kapal berbasis keandalan, Reliability analysis dilakukan dengan tahap:

1. Melakukan analisa berita acara kerusakan yang dikeluarkan oleh owner untuk memastikan bahwa sumber permasalahan kerusakan karena ketidakandalan pada proses perbaikan kapal digalangan bukan karena karena faktor operasi kapal.

2. Melakukan identifikasi pada faktor SDM di galangan untuk mencari penyebab ketidakandalan, dengan parameter pemeriksaan:

i.Skill Requirement dari SDM.

ii. Ergonomi SDM pengerjaan pada perbaikan kapal.

iii. Terjadinya alterasi yang disebabkan SDM. 3. Melakukan identifikasi pada faktor Material di galangan untuk mencari penyebab ketidakandalan, dengan paramenter pemeriksaan:

i.Kualitas material pengganti tidak memenuhi.

ii.Spec Requirement material pengganti tidak memenuhi.

iii. Kecocokan material penganti dengan material yang rusak tidak memenuhi. 4. Melakukan identifikasi pada faktor Sarana & Prasarana di galangan untuk mencari penyebab ketidakandalan, dengan parameter pemeriksaan:

i.Requirement mesin yang digunakan pada perbaikan kapal.

ii.Akurasi mesin yang digunakan pada perbaikan kapal.

iii. Maintenance mesin yang dilakukan pada galangan.

5. Melakukan identifikasi pada faktor SOP di galangan untuk mencari penyebab ketidakandalan, dengan parameter pemeriksaan:

i.Ada atau tidak ada nya SOP perbaikan kapal.

ii.Yard Quality Standard.

iii. Safety regulation dalam bentuk Identifikasi Penilaian Bahaya dan Resiko. 6. Melakukan identifikasi pada faktor Desain dan Dokumen perbaikan kapal di galangan untuk mencari penyebab keridakandalan, dengan parameter pemeriksaan:

i.Kecocokan desain dengan hasil pengerjaan.

ii.Desain kapal yang salah sehingga menyebabkan ketidakandalan.

7. Melakukan identifikasi pada faktor Kondisi Lapangan di galangan untuk mencari penyebab ketidakandalan, dengan parameter pemeriksaan:

i.Nilai ergonomi perlengkapan untuk perbaikan kapal.

ii.Kondisi lapangan ketika melakukan perbaikan kapal.a

8. Melakukan corrective action dan mitigasi untuk mencegah kerusakan terjadi kembali dengan mempertimbangkan faktor yang ditemukan.

9. Apabila model identifikasi umum tidak dapat menemukan penyebab permasalahannya, maka dilakukanlah investigasi khusus.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

[1] O'Connor, P. D., & Kleyner, A. (2012). Practical Reliability Engineering. Chichester: John Wiley & Sons, Ltd.

[2] Scutti, J. J., & J., M. W. (2001). Root-Cause Analysis. In A. International, Introduction to Failure Analysis and Prevention (pp. 7-10). Ohio: ASM International.

[3] Scutti, J. J., & McBrine, W. J. (2001). Concept of FailureAnalysis and Prevention. In A. International, Introduction to Failure Analysis and Prevention (pp. 2-6). Ohio: ASM International.

[4] Sondalini, M. (2007). Bill Masters Reliability and Maintenance

Management. Travel 'the Journey' to Reliability and Maintenance Management Mastery. Rossmoyne, WA, Australia: Lifetime Reliability

Solutions Global (LRS COnsultant Global).

[5] Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan, Diakses Desember 2015 19.33, www.kbbi.web.id

Gambar

Gambar 1 Diagram Alur Penelitian
Gambar 3 Pemeriksaan Berita Acara Kerusakan Kapal
Gambar 6 Flowchart Identifikasi dan Mitigasi Sarana Prasarana
Gambar 7 Flowchart Identifikasi dan Mitigasi Preparation
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penyelenggaraan pemerintahan di Nagari Cingkariang mengacu kepada Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Agam Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Pemerintahan Nagari, dimana roda

Di dalam air spermatozoon Sea urchin diaktivasi oleh gynogamone dari selaput telur. Spermatozoon dapat menempel karena reaksi fertilizin dari selaput telur dengan antifertilizin

Gbr. 4 Proses reduksi data biner redundant dengan kelas yang sama. 3) Reduksi Data Biner Redundant Dengan Kelas yang Sama: Data redundant dapat memengaruhi kinerja

Stabilitas perlu dianalisis untuk mengetahui apakah konstruksi bangunan ini kuat atau tidak, agar diperoleh bendung yang benar-benar stabil, kokoh dan aman dari berbagai

1. Taha! !erama adalah  foto-ionisasi aom. 6ek 6oolisrik ini memye)a)kan aom men#adi kehilan&an elekron... Taha! kedua adalah sa)ilisasi aom

c) fakta bahwa jumlah komparatif untuk laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan laba rugi dan saldo laba, laporan arus kas, dan catatan atas laporan

Perencanaan korpus dapat diupayakan dengan percepatan kesejajaran daya ungkap bahasa Sunda melalui penyerapan kosakata bahasa Indonesia, bahasa daerah lainnya, dan bahasa asing

Mendeskripsikan dan menganalisis situasi lingkungan internal dan eksternal unit pelayanan pasien Askes dan Jamkesmas RSUBS, yang dapat memberikan gambaran kepada Direksi RS