PENGEMBANGAN ASSESSMENT BERBASIS VIDEO
PADA KD 3.8 DAN 4.8 MENGENAI MATERI JURNAL KHUSUS
DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DASAR KELAS X
DI SMK NEGERI 1 DEPOK
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Hana Budi Asih
NIM: 161334009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
i
PENGEMBANGAN ASSESSMENT BERBASIS VIDEO
PADA KD 3.8 DAN 4.8 MENGENAI MATERI JURNAL KHUSUS
DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DASAR KELAS X
DI SMK NEGERI 1 DEPOK
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Hana Budi Asih
NIM: 161334009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
iv
PERSEMBAHAN
Karya Ini Kupersembahkan Untuk:
Tuhan Yesus Kristus atas segala karunia dan anugerah yang diberikan-Nya
Kedua orang tua dan kakak-kakak yang telah memberi dukungan
Teman-teman yang telah bersama berjuang
Bapak Dr. S. Widanarto P., S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing
v
MOTTO
Humanly speaking it is impossible. But with God nothing is impossible. (Matthew 19:26)
Even when the dark comes crashing through, when you need a friend to carry you, when you broken on the ground, you will be found.
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN ASSESSMENT BERBASIS VIDEO
PADA KD 3.8 DAN 4.8 MENGENAI MATERI JURNAL KHUSUS DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DASAR KELAS X
DI SMK NEGERI 1 DEPOK
Hana Budi Asih Universitas Sanata Dharma
2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mengembangkan assessment berbasis video pada KD 3.8 dan 4.8 mengenai materi jurnal khusus dalam mata pelajaran Akuntansi Dasar Kelas X di SMK Negeri 1 Depok.
Jenis penelitian ini adalah reseach & development yang menggunakan tahapan pengembangan dari Borg dan Gall, yaitu: (1) pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4) uji coba produk lapangan, (5) revisi, (6) implementasi. Data dikumpulkan dari implementasi produk dengan subjek sebanyak 72 peserta didik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa assessment berbasis video layak digunakan dalam pembelajaran di kelas. Hal ini ditunjukkan oleh hasil penilaian assessment berbasis video pada: (1) validasi ahli assessment total skor rata-rata 4,125 dengan kategori “Baik”, (2) validasi ahli media dengan total skor rata-rata 4 dengan kategori “Baik”, (3) validasi ahli bahasa total skor rata-rata 4,7 dengan kategori “Sangat Baik”, (4) validasi praktisi (pendidik) total skor rata-rata 4,167 dengan kategori “Baik”. (5) hasil uji coba produk di lapangan oleh peserta didik total skor rata-rata 2,83 dengan kategori “Cukup Baik”. Dari hasil validasi disimpulkan bahwa produk assessment berbasis video untuk mata pelajaran Akuntansi Dasar dengan materi Jurnal Khusus layak ditayangkan sebagai media yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
ix
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF VIDEO-BASED ASSESSMENT
FOR KD 3.8 AND 4.8 ON SPECIAL JOURNAL MATERIALS FOR GRADE X OF BASIC ACCOUNTING CLASS
AT SMK NEGERI 1 DEPOK
Hana Budi Asih Sanata Dharma University
2020
This research aimed to determine how to develop a Video-based Assessment for KD 3.8 and 4.8 on the special journal material for Grade X of Basic Accounting subjects at SMK Negeri 1 Depok.
The research method was reseach & development which utilized the development stages of Borg and Gall, namely: (1) data collection, (2) planning, (3) initial product development, (4) field product trials, (5) revisions, and (6) implementation. Data were collected from product implementation with as many as 72 subjects of students.
The results showed that a video-based assessment deserved to be used in classroom learning. This was demonstrated by the video-based assessment results: (1) The expert assessment had the total score of the average 4.125 with the category "Good"; (2) the validation of the media expert obtained a total average score of 4.0 with the category "Good"; (3) the language experts validated with an average score of 4.7 with the category "Excelent", (4) the validation from practitioner (educator) showed a total score average 4.167 with the category "Good". (5) trial product results in the field by the total learners average score is 2.83 with the category "Good enough". From the validation results it was concluded that the video-based assessment product for basic accounting subjects on the special journal material was eligible for implementation as a medium used for learning activities.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“
Pengembangan Assessment Berbasis Video Pada KD 3.8 dan 4.8 Mengenai Materi Jurnal Khusus Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Dasar Kelas X di SMK Negeri 1 Depok” dengan lancar. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi.Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pendidikan Pengetahuan Sosial dan selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. S. Widanarto P., S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing, mengarahkan, dan membantu saya dalam menyusun skripsi ini Terima kasih atas segala kesabaran, perhatian, ketelitian, nasihat, semangat dan motivasi yang telah bapak berikan kepada saya.
4. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang telah membagikan ilmu pengetahuan dan membimbing saya selama proses perkuliahan.
xi
5. Ibu Aris selaku staf sekretarit Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, yang telah membantu saya dalam urusan administrasi selama proses perkuliahan dan selama penyusunan skripsi.
6. Ibu Dwi Indah K.W.S, S.Pd., M.Pd. selaku guru pembimbing di SMK Negeri 1 Depok yang telah mengizinkan saya untuk melakukan penelitian di SMK Negeri 1 Depok dan telah mendampingi saya selama proses penelitian berlangsung.
7. Keluarga saya yaitu Bapak, Ibu, Mas Yan, dan Mas Petrus yang dengan setia memberi doa, semangat, dan dukungan dalam bentuk apapun dari awal perkuliahan hingga selesai.
8. Sahabat-sahabatku Luis, Dito, Darma, Berty, Cicil, Karin, Lucita, Revi, Risna, dan Stella serta teman-teman satu angkatan Pendidikan Akuntansi Angkatan 2016 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu untuk dinamika yang telah di lakukan bersama yang dapat mendewasakan dan saling membantu di masa perkuliahan. 9. Teman-teman satu bimbingan skripsi, yaitu: Revi, Dito, Berty, Rosita, Gusti, Dina,
Venny, Ayu, dan Nuning yang saling memberikan dukungan dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.
10. Semua pihak yang mendukung dan membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca supaya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 21 Juli 2020 Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR BAGAN ... xviii
DAFTAR GRAFIK ... xix
DAFTAR GAMBAR ... xx
DAFTAR LAMPIRAN ... xxi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Batasan Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 4
xii i
BAB II KAJIAN TEORETIK ... 7
A. Revolusi Industri ... 7
B. Penilaian ... 8
C. Pendidikan di Era Sekarang ... 9
D. Research and Development ... 9
BAB III METODE PENELITIAN ... 14
A. Jenis Penelitian ... 14
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 14
1. Tempat Penelitian ... 14
2. Waktu Penelitian ... 14
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 14
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ... 15
1. Populasi ... 15
2. Sampel ... 15
3. Teknik Penarikan Sampel ... 15
E. Operasionalisasi Variabel ... 16
F. Teknik Pengumpulan Data ... 16
1. Kuesioner ... 16
2. Obervasi ... 20
3. Dokumentasi ... 22
G. Pengembangan Media Assessment... 22
H. Analisis Pengembangan Produk ... 22
I. Teknik Analisis Data ... 24
xiv
K. Analisis dan Pembahasan ... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47
A. Hasil Penelitian ... 47 1. Deskripsi Penelitian ... 47 2. Deskripsi Produk ... 47 3. Analisis Data ... 48 B. Pembahasan ... 65 BAB V PENUTUP ... 71 A. Kesimpulan ... 71 B. Keterbatasan Pengembangan ... 72 C. Saran ... 73 DAFTAR PUSTAKA ... 74
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner untuk Validasi Produk oleh Ahli Assessment ... 17
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner untuk Validasi Produk oleh Ahli Media ... 18
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner untuk Validasi Produk oleh Ahli Bahasa ... 18
Tabel 3.4 Kisi-kisi kuesioner untuk Validasi Produk oleh Praktisi ... 19
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesoner untuk Validasi Uji Coba Produk ... 19
Tabel 3.6 Evaluasi atau tanggapan siswa ... 20
Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi Assessment Berbasis Video ... 21
Tabel 3.8 Konversi Nilai Skala Lima Berdasarkan Penilaiaan Acuan Patokan (PAP) ... 25
Tabel 3.9 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ... 26
Tabel 3.10 Kisi-kisi Soal ... 29
Tabel 3.11 Penilaian Kelayakan Aspek Konstruksi Validasi Ahli Assessment ... 34
Tabel 3.12 Rekapitulasi Data Hasil Penilaian Produk Assessment Berbasis Video Oleh Ahli Assessment ... 35
Tabel 3.13 Penilaian Kelayakan Aspek Penyajian Validasi Ahli Media ... 35
Tabel 3.14 Penilaian Kelayakan Aspek Tampilan Validasi Ahli Media ... 36
Tabel 3.15 Penilaian Kelayakan Aspek Pemrograman Validasi Ahli Media ... 37
Tabel 3.16 Rekapitulasi Data Hasil Penilaian Produk Assessment Berbasis Video Oleh Ahli Media ... 37
Tabel 3.17 Penilaian Kelayakan Aspek Bahasa Validasi Ahli Bahasa ... 38
Tabel 3.18 Penilaian Kelayakan Aspek Isi Validasi Ahli Bahasa ... 39
Tabel 3.19 Rekapitulasi Data Hasil Penilaian Produk Assessment Berbasis Video Oleh Ahli Bahasa ... 40
xvi
Tabel 3.20 Penilaian Kelayakan Aspek Materi Validasi Praktisi ... 41
Tabel 3.21 Penilaian Kelayakan Aspek Isi Validasi Praktisi ... 41
Tabel 3.22 Penilaian Kelayakan Aspek Bahasa Validasi Praktisi ... 42
Tabel 3.23 Rekapitulasi Data Hasil Penilaian Produk Assessment Berbasis Video Oleh Praktisi ... 42
Tabel 3.24 Data Hasil Penlaian Uji Coba Produk Lapangan Aspek Konstruksi Assessment ... 43
Tabel 3.25 Data Hasil Penlaian Uji Coba Produk Lapangan Aspek Bahasa dan Isi ... 44
Tabel 3.26 Data Hasil Penlaian Uji Coba Produk Lapangan Aspek Media ... 44
Tabel 3.27 Data Hasil Penlaian Uji Coba Produk Lapangan Frekuensi Penggunaan Media ... 45
Tabel 3.28 Rekapitulasi Data Hasil Penilaian Produk Assessment Berbasis Video oleh Peserta Didik ... 46
Tabel 4.1 Analisis Data Penilaian Ahli Assessment Aspek Konstruksi ... 49
Tabel 4. 2 Analisis Data Penilaian Ahli Media Aspek Penyajian ... 50
Tabel 4.3Analisis Data Penilaian Ahli Media Aspek Tampilan ... 50
Tabel 4.4 Analisis Data Penilaian Ahli Media Aspek Pemrograman ... 51
Tabel 4. 5 Analisis Data Penilaian Ahli Bahasa Aspek Bahasa ... 52
Tabel 4.6 Analisis Data Penilaian Ahli Bahasa Aspek Isi ... 53
Tabel 4.7 Analisis Data Penilaian Praktisi Aspek Materi ... 54
Tabel 4.8 Analisis Data Penilaian Praktisi Aspek Isi... 55
Tabel 4.9 Analisis Data Penilaian Praktisi Aspek Bahasa ... 55
Tabel 4.10 Analisis Data Penilaian Uji Coba Produk Lapangan Aspek Konstruksi Assessment ... 56
xvii
Tabel 4.11 Analisis Data Penilaian Uji Coba Produk Lapangan Aspek Bahasa dan Isi . 57 Tabel 4.12 Analisis Data Penilaian Uji Coba Produk Lapangan Aspek Media ... 58 Tabel 4.13 Analisis Data Penilaian Uji Coba Produk Lapangan Frekuensi Penggunaan
DAFTAR BAGAN
xviii
DAFTAR GRAFIK
xix
Grafik 3.1 Validasi Instrumen Oleh Ahli Assessment ... 35
Grafik 3.2 Validasi Instrumen Oleh Ahli Media ... 38
Grafik 3.3 Validasi Instrumen Oleh Ahli Bahasa ... 40
Grafik 3.4 Validasi Instrumen Oleh Praktisi ... 42
Grafik 3.5 Validasi Hasil Penilaian Uji Coba Produk Lapangan oleh Peserta Didik .... 46
Grafik 4.1 Diagram Penilaian Ahli Assessment dalam Aspek Konstruksi ... 49
Grafik 4.2 Diagram Penilaian Ahli Media dalam Aspek Penyajian ... 50
Grafik 4.3 Diagram Penilaian Ahli Media dalam Aspek Tampilan ... 51
Grafik 4.4 Diagram Penilaian Ahli Media dalam Aspek Pemrograman... 52
Grafik 4.5 Diagram Penilaian Ahli Bahasa dalam Aspek Bahasa ... 53
Grafik 4.6 Diagram Penilaian Ahli Bahasa dalam Aspek Isi ... 53
Grafik 4.7 Diagram Penilaian Praktisi dalam Aspek Materi ... 54
Grafik 4.8 Diagram Penilaian Praktisi dalam Aspek Isi ... 55
Grafik 4.9 Diagram Penilaian Praktisi dalam Aspek Bahasa... 56
Grafik 4.10 Persentase Penilaian Uji Coba Produk Lapangan oleh Peserta Didik Aspek Konstruksi Assessment ... 57
Grafik 4.11 Persentase Penilaian Uji Coba Produk Lapangan oleh Peserta Didik Aspek Bahasa dan Isi ... 58
Grafik 4.12 Persentase Penilaian Uji Coba Produk Lapangan oleh Peserta Didik Aspek Media ... 59
Grafik 4.13 Persentase Penilaian Uji Coba Produk Lapangan oleh Peserta Didik Frekuensi Penggunaan Media ... 60
DAFTAR GAMBAR
xx
Gambar 4.1 Adegan Pembukaan Video ... 62
Gambar 4.2 Adegan Penyampaian Soal Pilihan Ganda ... 62
Gambar 4.3 Adegan Ilustrasi Soal Esai ... 63
Gambar 4.4 Waktu Pengerjaan Soal Pilihan Ganda ... 63
Gambar 4.5 Waktu Pengerjaan Soal Esai ... 63
DAFTAR LAMPIRAN
xxi
Lampiran 1 Surat Izin Prapenelitian ... 77
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian ... 78
Lampiran 3 Hasil Validasi oleh Ahli Assessment ... 79
Lampiran 4 Hasil Validasi oleh Ahli Media ... 81
Lampiran 5 Hasil Validasi oleh Ahli Bahasa ... 84
Lampiran 6 Hasil Validasi oleh Praktisi ... 87
Lampiran 7 Hasil Validasi oleh Peserta Didik ... 90
Lampiran 8 Lembar Jawaban Peserta Didik Uji Coba... 95
Lampiran 9 Lembar Jawaban Peserta Didik Penelitian ... 97
Lampiran 10 Daftar Nilai Siswa ... 99
Lampiran 11 Daftar Nilai Siswa (Uji Coba) ... 102
Lampiran 12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 103
Lampiran 13 Soal dan Kunci Jawaban ... 123
Lampiran 14 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran untuk Praktisi ... 129
Lampiran 15 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran untuk Peserta Didik... 131
Lampiran 16 Produk Assessment Berbasis Video ... 134
BAB I
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di abad ke-21, terutama saat ini dunia sudah mulai memasuki revolusi industri 4.0. Revolusi industri ini merupakan hasil upgrade dari perkembangan industri di era sebelumnya. Konsep revolusi industri 4.0 ini, lebih mengacu kepada perkembangan digital. Para ahli meyakini era ini merupakan era dari revolusi industri 4.0, dikarenakan terdapat banyak inovasi baru di industri ini, diantaranya Internet of Things (IoT), Big Data, percetakan 3D, Artificial Intelligence (AI), kendaraan tanpa pengemudi (self-driving vehichle), rekayasa genetika, robot dan mesin pintar. Salah satu hal terbesar didalam Revolusi Industri 4.0 adalah Internet of Things. Maka dari itu, saat ini sudah mulai banyak orang yang ketergantungan dengan internet untuk membantu orang dalam memenuhi kebutuhannya. Mulai dari memenuhi kebutuhan primer seseorang hingga kelangsungan sebuah perusahaan. Revolusi industri 4.0 ini tidak pungkiri telah mempengaruhi segala aspek dan bidang dalam kehidupan kita saat ini. Mulai bidang ekonomi, teknologi, kebudayaan, industri, pendidikan, dan sebagainya.
Di Indonesia sendiri, tuntutan untuk mengikuti dan menyesuaikan perkembangan zaman cukup besar. Pendidikan adalah salah satu bidang yang terdampak dari revolusi industri 4.0. Dalam bidang pendidikan, sudah dapat terlihat bagaimana revolusi industri 4.0 mampu mempengaruhi kegiatan dalam bidang pendidikan. Misalnya pengembangan metode pembelajaran dan model pembelajaran yang menggunakan internet sebagai salah satu sumber untuk belajar. Di samping itu,
internet digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Selain itu, juga revolusi industri 4.0 sangat mempengaruhi segala pihak dalam bidang pendidikan, antara lain pendidik, peserta didik, dan orang tua. Pertukaran informasi dilakukan menggunakan internet seperti e-mail dan sosial media melalui gawai yang dimiliki setiap orang.
Di samping itu perkembangan digital juga sangat mempengaruhi bidang pendidikan untuk menunjang pembelajaran. Seperti audio seperti lagu yang dapat diputar di sekolah menggunakan speaker, visual seperti gambar yang ditampilkan dengan menggunakan LCD proyektor, dan audiovisual seperti film yang ditayangkan menggunakan LCD proyektor Seluruh perkembangan digital tersebut dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin untuk membantu peserta didik memahami pembelajaran dengan baik. Perkembangan digital tersebut juga menuntut pendidik atau guru untuk lebih mempersiapkan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Dalam mengajar di kelas, guru diharapkan untuk membuat kegiatan pembelajaran yang menarik yang mampu membuat peserta didik mudah paham dengan materi yang diajarkan. Seluruh mata pelajaran dapat menyesuaikan perkembangan digital yang terjadi. Misalnya dalam mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Akuntansi, dan lain sebagainya.
Salah satu mata pelajaran yang dapat mengikuti perkembangan digital yaitu mata pelajaran Akuntansi. Mata pelajaran Akuntansi dapat memanfaatkan alat-alat dan media yang sesuai dengan perkembangan yang ada sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran tersebut. Dalam mengembangkan bahan ajar, pendidik juga dapat memanfaatkan media yang beragam dan menarik juga seperti menggunakan gambar maupun video yang relevan dengan materi pembelajaran. Misalnya menampilkan contoh gambar jenis-jenis perusahaan, menampilkan contoh
3
format laporan keuangan, video mengenai penjelasan kartu persediaan, dan lain sebagainya. Maka dari itu, pendidik dan peserta didik dapat memanfaatkan perkembangan teknologi digital sesuai dengan revolusi indutri 4.0 untuk menunjang pembelajaran.
SMK Negeri 1 Depok sudah memanfaatkan perkembangan teknologi dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas penunjang pembelajaran yang ada. Antara lain ruang kelas yang nyaman, laboratorium akuntansi, Wi-Fi, LCD proyektor, pengeras suara di dalam kelas, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil wawancara dengan seorang pendidik yang mengajar di kelas X AKL SMK Negeri 1 Depok, kegiatan pembelajaran sudah memanfaatkan fasilitas penunjang berupa teknologi yang ada. Pemanfaatan fasilitas teknologi untuk kegiatan pembelajaran antara lain seperti menggunakan LCD proyektor untuk menampilkan media pembelajaran seperti power point, video, dan gambar tentang Akuntansi. Menurut pendidik, peserta didik lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran daripada dengan metode ceramah/konvensional. Di samping itu juga berdasarkan wawancara dengan pendidik, penggunaan video sudah cukup sering dilakukan untuk kegiatan pembelajaran, namun untuk penggunaan video untuk kegiatan penilaian belum pernah dilakukan. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan waktu pendidik untuk membuat media dan lebih mudah bila menggunakan kertas biasa.
Dalam mata pelajaran Akuntansi penggunaan video dalam kegiatan penilaian belum pernah dilakukan di SMK Negeri 1 Depok. Kegiatan penilaian yang biasa dilakukan dengan cara evaluasi menggunakan kertas, penilaian secara lisan, maupun berdasarkan pengamatan dari pendidik terhadap kegiatan peserta didik. Kegiatan
penilian dengan menggunakan kertas juga memiliki kekurangan, antara lain seperti yang disampaikan oleh pendidik yang mengajar saat peneliti melakukan observasi yaitu kurangnya konsentrasi peserta didik saat melakukan kegiatan penilaian dengan menggunakan kertas. Selain itu juga dalam mengerjakan evaluasi menggunakan kertas, peserta didik masih belum mengerjakan evaluasi secara jujur.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti dan mencari tahu seberapa besar pemahaman peserta didik di sekolah dalam kegiatan pembelajaran serta dalam kegiatan penilaian dengan memanfaatkan media berupa video pembelajaran.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian akan dibatasi hanya membuat bahan ajar berupa materi yang berisi materi dan latihan soal berbasis video sesuai dengan KD 3.8 dan 4.8 Akuntansi Dasar. Penelitian akan dilakukan kepada siswa kelas X AKL di SMKN 1 Depok.
C. Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengembangan materi / assessment pada KD 3.8 dan 4.8 di SMKN 1 Depok dengan menggunakan bahan ajar berbasis video?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perkembangn revolusi industri 4.0 siswa lebih dekat dengan gawai. Banyak siswa yang lebih senang atau lebih tertatik untuk membuka gawai daripada membaca buku. Lebih mudah bagi siswa untuk belajar di luar kelas dengan
5
gawai-nya masing-masing. Maka dari itu, penulis mencoba untuk membuat media yang digunakan sebagai sarana belajar untuk siswa sesuai dengan perkembangan zaman yang berupa video pembelajaran. Penulis juga ingin melihat sejauh mana siswa dapat lebih mudah untuk memahami suatu materi pembelajaran dengan menggunakan media atau tanpa menggunakan media di SMK Negeri 1 Depok.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut; 1. Manfaat Teoretik
Dalam penelitian ini, peneliti berharap bahwa hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk sebagai bacaan atau referensi dalam kegiatan penelitian- penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian pengembangan assessment berbasis video.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti
Manfaat bagi peneliti salah satunya adalah untuk menambah wawasan dalam mengembangkan bahan ajar assessment berbasis video sesuai dengan perkembangan digital serta sebagai persiapan untuk menjadi seorang pendidik.
b. Bagi Sekolah
Manfaat penelitian untuk sekolah antara lain adalah agar dapat mengembangkan pembelajaran sesuai perkembangan digital salah satunya dengan assessment berbasis video.
c. Bagi Universitas
Untuk pihak universitas, manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengembangan media pembelajaran berupa assessment yang berbasis video dapat dikembangkan seturut dengan revolusi industri 4.0.
BAB II
KAJIAN TEORETIK
A. Revousi Industri
Perkembangan zaman sudah dimulai sejak zaman dahulu. Yaitu saat mulai ditemukannya mesin uap pada abad ke-18. Dengan adanya penemuan tersebut maka terjadilah revolusi industri di dunia yang pertama kali. Setelah pememuan mesin uap, di abad ke-19 mulailah ditemukannya penemuan baru yakni mengenai gelombang elektro. Thomas Alva Edison yang membuat penemuan berupa lampu bohlam menandai revolusi industi 2.0. Selang satu abad kemudian ditemukanlah listrik dan juga pada masa tersebut komputer pertama di dunia dibuat. Komputer pada masa tersebut berbentuk sangatlah besar dengan kapasitas yang masih sedikit, berbeda dengan komputer yang kita sering temui pada masa sekarang. Selain penemuan komputer, pada masa ini juga mulai ditemukan mesin-mesin yang dibuat untuk membantu manusia dalam mengerakan sesuatu, seperti mesin jahit, lalu juga mesin- mesin yang digunakan dalam industrial. Penemuan komputer dan mesin-mesin tersebut menandakan bahwa revolusi industri 3.0 telah terjadi. Sekarang, pada abad ke-21 dunia sudah memasuki revolusi industri yang ke 4.0.
Perkembangan digital adalah salah satu hal yang mempengaruhi revolusi industri ini. Seperti yang sudah dijelaskan pada latar belakang, masa revolusi industri ini mulai ditemukan inovasi-inovasi baru dari perkembangan digital tersebut, yakni Internet of Things (IoT), Big Data, percetakan 3D, Artificial Intelligence (AI), kendaraan tanpa pengemudi (self-driving vehichle), rekayasa genetika, robot dan mesin pintar. Perkembangan digital tersebut seakan-akan sudah menjadi kebutuhan manusia di masa sekarang ini, karena alat-alat tersebut mampu membantu manusia
dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaannya. Industri 4.0 dapat mengubah segalanya mulai dari ekonomi, budaya, teknologi, pendidikan, dan sebagainya. Namun di samping itu semua, berkat adanya revolusi industri 4.0, muncul resiko baru. Antara lain seperti risiko siber (cyber risk) yaitu kejahatan melalui IT, dan risiko talenta yaitu berkurangnya SDM karena sudah mulai tergantikan oleh mesin atau alat-alat (Savitri, 2019)
B. Penilaian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring: penilaian merupakan proses atau cara untuk mendapatkan nilai atau dalam bahasa Inggris berarti assessment. Penilaian atau tes ini dapat berupa ujian tertulis, lisan atau wawancara untuk mengetahui pengetahuan, kemampuan, bakat dan kepribadian seseorang. Dalam kata lain, penilaian adalah evaluasi. Menurut ahli, penilaian merupakan kegiatan dalam mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran atau skala baik dan buruk. Kegiatan penilaian ini bersifat kualitatif (Arikunto, 2009). Dalam pendapat lain, penilian atau assessment merupakan suatu kegiatan menafsirkan data dari hasil pengukuran berdasarkan kriteria atau suatu aturan tertentu (Widoyoko, 2012). Penilaian juga adalah proses pengumpulan informasi mengenai peserta didik dan kelas yang dimaksudkan untuk pengambilan keputusan instruksional.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, penilaian atau assessment dapat dikatan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang pendidik atau guru untuk mengetahui seberapa paham peserta didik mengenai apa yang diajarkan oleh pendidik dengan cara mengumpulkan informasi. Informasi tersebut berupa pemahaman yang dikumpulkan oleh guru dalam kegiatan seperti evaluasi atau tes.
9
Tes yang dilakukanpun dapat berupa tes lisan, ujian tertulis, wawancara, atau dengan membuat suatu proyek. Tujuan lain dari dilakukannya penilaian ini adalah untuk membantu guru dalam menentukan keputusan yang bersifat instruksional dan juga sebagai acuan untuk menentukan kegiatan-kegiatan pembelajaran selanjutnya yang akan dilakukan.
C. Pendidikan di Era Sekarang
Pendidikan saat ini dapat dikatakan cukup bergantung kepada perkembangan digital yang telah terjadi. Sekolah juga tentunya harus mengikuti perkembangan zaman yang terjadi. Pendidikan dalam mengikuti perkembangan digital seperti melakukan kegiatan pembelajaran dengan media yang beragam, seperti video, film, gambar, dan lain sebagainya. Dalam membuat perangkat pembelajaran, guru juga membuat kegiatan pembelajaran yang harus sesuai dengan perkembangan digital dan memanfaatkan sebaik mungkin alat-alat penunjang yang ada. Seperti komputer/laptop, LCD proyektor, dan lain sebagainya.
D. Research and Development
Sugiyono (2009:407) berpendapat bahwa metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan (digunakan metode survei atau kualitatif) dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keektifan produk tersebut (digunakan metode eksperimen). Lebih lanjut Borg dan
Gall dalam Sugiyono (2009:11) menyatakan bahwa untuk penelitian analisis kebutuhan sehingga mampu dihasilkan produk yang bersifat hipotetik sering digunakan metode penelitian dasar (basic research). Selanjutnya untuk menguji produk yang masih bersifat hipotetik tersebut, digunakan eksperimen atau action research. Setelah produk teruji, maka dapat diaplikasikan. Proses pengujian produk dengan eksperimen tersebut dinamakan penelitian terapan (applied research). Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu produk. Jadi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multy years). Penelitian Hibah Bersaing (didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi), adalah penelitian yang menghasilkan produk, sehingga metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan. Produk yang ditemukan bisa berupa model, pola, prosedur, sistem.
Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian R&D diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan. Produk-produk pendidikan yang dihasilkan dapat berupa kurikulum yang spesifik untuk keperluan pendidikan tertentu, metode mengajar, media pendidikan, buku ajar, modul, kompetensi tenaga kependidikan, sistem evaluasi, model uji kompetensi, penataan ruang kelas untuk model pembelajar tertentu, model unit produksi, model manajemen, sistem pembinaan pegawai, sistem penggajian dan lain-lain (Sugiyono, 2009:412). Sukmadinata (2008:190), mengemukakan bahwa penelitian dan pengembangan merupakan pendekatan penelitian untuk menghasilkan produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Produk yang dihasilkan bisa berbentuk software, ataupun hardware seperti buku, modul, paket, program
11
pembelajaran ataupun alat bantu belajar. Penelitian dan pengembangan berbeda dengan penelitian biasa yang hanya menghasilkan saran-saran bagi perbaikan, penelitian dan pengembangan menghasilkan produk yang langsung bisa digunakan.
Tahap-Tahap Research and Development
Borg dan Gall dalam Hartati (2012:14) mengembangkan 10 tahapan dalam mengembangkan model, yaitu:
1. Research and information collecting, termasuk dalam langkah ini antara lain studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, pengukuran kebutuhan, penelitian dalam skala kecil, dan persiapan untuk merumuskan kerangka kerja penelitian;
2. Planning, termasuk dalam langkah ini menyusun rencana penelitian yang meliputi merumuskan kecakapan dan keahlian yang berkaitan dengan permasalahan, menentukan tujuan yang akan dicapai pada setiap tahapan, desain atau langkah-langkah penelitian dan jika mungkin/diperlukan melaksanakan studi kelayakan secara terbatas;
3. Develop preliminary form of product, yaitu mengembangkan bentuk permulaan dari produk yang akan dihasilkan. Termasuk dalam langkah ini adalah persiapan komponen pendukung, menyiapkan pedoman dan buku petunjuk, dan melakukan evaluasi terhadap kelayakan alat-alat pendukung. Contoh pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrumen evaluasi;
4. Preliminary field testing, yaitu melakukan ujicoba lapangan awal dalam skala terbatas, dengan melibatkan 1 sampai dengan 3 sekolah, dengan jumlah 6-12 subyek. Pada langkah ini pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi atau angket;
5. Main product revision, yaitu melakukan perbaikan terhadap produk awal yang dihasilkan berdasarkan hasil ujicoba awal. Perbaikan ini sangat mungkin dilakukan lebih dari satu kali, sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam ujicoba terbatas, sehingga diperoleh draft produk (model) utama yang siap diuji coba lebih luas.
6. Main field testing, biasanya disebut ujicoba utama yang melibatkan khalayak lebih luas, yaitu 5 sampai 15 sekolah, dengan jumlah subyek 30 sampai dengan 100 orang. Pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif, terutama dilakukan terhadap kinerja sebelum dan sesudah penerapan ujicoba. Hasil yang diperoleh dari ujicoba ini dalam bentuk evaluasi terhadap pencapaian hasil ujicoba (desain model) yang dibandingkan dengan kelompok kontrol. Dengan demikian pada umumnya langkah ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen;
7. Operational product revision, yaitu melakukan perbaikan/penyempurnaan terhadap hasil ujicoba lebih luas, sehingga produk yang dikembangkan sudah merupakan desain model operasional yang siap divalidasi;
8. Operational field testing, yaitu langkah uji validasi terhadap model operasional yang telah dihasilkan. Dilaksanakan pada 10 sampai dengan 30 sekolah melibatkan 40 sampai dengan 200 subyek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi dan analisis hasilnya. Tujuan langkah ini adalah untuk menentukan apakah suatu model yang dikembangkan benar-benar siap dipakai di sekolah tanpa harus dilakukan pengarahan atau pendampingan oleh peneliti/pengembang model;
9. Final product revision, yaitu melakukan perbaikan akhir terhadap model yang dikembangkan guna menghasilkan produk akhir (final);
13
10. Dissemination and implementation, yaitu langkah menyebarluaskan produk/model yang dikembangkan kepada khalayak/masyarakat luas, terutama dalam kancah pendidikan. Langkah pokok dalam fase ini adalah mengkomunikasikan dan mensosialisasikan temuan/model, baik dalam bentuk seminar hasil penelitian, publikasi pada jurnal, maupun pemaparan kepada skakeholders yang terkait dengan temuan penelitian.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penelitian akan dilakukan dengan menggunakan metode Research & Development (R&D). Untuk bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian berdasarkan R&D ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang bertambah banyak, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan saat ini (Haryati, 2012:14). Penelitian dengan mengembangkan media pembelajaran berbasis video ini difokuskan untuk siswa SMK kelas X akuntansi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian : SMK Negeri 1 Depok
Jl. Ring Road Utara Meguwo, Sanggahan, Maguwoharjo, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, DIY 55281
Waktu penelitian : 12 Maret 2020
C. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, subjek penelitian ini terdiri dari 3 pihak, yaitu ahli materi, ahli multimedia, dan siswa berjumlah 72 siswa di SMK Negeri 1 Depok di kelas X jurusan akuntansi. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah pengembangan media pembelajaran dan assessment yang berbasis video terkait
15
perusahaan dagang yang akan ditayangkan kepada siswa kelas X akuntansi di SMK Negeri 1 Depok.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
A. Populasi
Berdasarkan pemaparan Sangadji (2010:185) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: subyek atau obyek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi dari penelitian adalah siswa SMK kelas X yang berada di jurusan akuntansi di SMK Negeri 1 Depok Sleman.
B. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya akan diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil sampel dari populasi sebanyak 72 siswa dari 2 kelas X akuntansi di SMK Negeri 1 Depok Sleman.
C. Teknik penarikan sampel
Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif atau dengan kata lain harus mewakili setiap populasi (Sangadji, 2010:186). Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Bila semakin besar jumlah sampel yang mendekati populasi, maka semakin kecil peluang kesalahannya. Namun, apabila semakin kecil jumlah populasi, maka semakin besar pula kesalahannya. Teknik penarikan sampel atau sampling yang digunakan oleh peneliti adalah dengan purposive random sampling.
E. Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah pengembangan media pembelajaran dan assessment berbasis video. Pada penelitian ini peneliti melakukan pengukuran terhadap suatu variabel dengan menggunakan sebuah instrument penelitian. Dalam penelitian ini variabel operasionalnya berupa sebuah pengembangan media pembelajaran berbasis video terkait mata pelajaran jurnal khusus pada akuntansi dasar tingkat SMK. Operasionalisasi variabel dibutuhkan untuk menjelaskan variabel penelitian menjadi konsep, dimensi, indikator berserta ukuran yang telah diarahkan untuk memperoleh nilai pada variabel. Tujuan dalam operasionalisasi variabel untuk memperoleh pengertian dan untuk menghindari persepsi pada penelitian (Pusparani, 2017:45).
F. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiono dan Yustiyani (2015:242), teknik pengumpulan data dengan metode kuantitatif dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, observasi terstruktur, dan juga dokumentasi.
1. Kuesioner
Teknik kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan sebuah rangkaian pertanyaan yang mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Untuk memperoleh data, kuesioner disebarkan kepada responden sehingga mendapatkan informasi yang relevan dengan tujuan penelitiaan (Suharsimi dalam Yanti, 2017:51). Kuesioner dalam penelitian ini berisi item-item terkait penilaiaan dalam menentukan kualitas media pembelajaran berbasis video oleh ahli assessment, media, bahasa, guru, dan peserta didik. Kriteria penilaiaan pada
17
kuesioner ini menggunakan kriteria penilaiaan Skala Likert, dimana pada skala tersebut terdapat skor tertinggi tiap butir adalah 5 dan terendah adalah 1.
Pada penelitian ini, kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data yang bersifat kuantitatif yang berkaitan dengan kualitas dan kelayakan dari pengembangan media pembelajaran berbasis video yang telah di gunakan pada pembelajaran dikelas. Instrumen dalam penggumpulan data terkait media pembelajaran berbasis video adalah angket penilaiaan (kuesioner).
a. Validasi Produk 1) Ahli Assessment
Kuesioner ini diberikan kepada ahli assessment dengan tujuan untuk memvalidasi media pembelajaran berbasis video terkait aspek isi dan pembelajaran. Instrumen kuesioner ini digunakan untuk mengukur validasi materi, berikut kisi-kisi kuesioner ahli materi.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner untuk Validasi Produk oleh Ahli Assessment
Aspek Indikator Nomor Soal
Konstruksi Sistematika penyampaian soal sesuai indikator kompetensi dasar
1 Kebenaran kunci jawaban 2 Kejelasan petunjuk pengerjaan 3 Kejelasan dan kesesuaian
perumusan soal
4
Variasi soal 5
Tingkat kesulitan soal 6 Kejelasan pembahasan soal 7 Alokasi waktu pengerjaan soal 8
b. Ahli Media
Kuesioner ini diberikan kepada ahli media dengan tujuan untuk memvalidasi media pembelajaran berbasis video terkait aspek isi dan
pembelajaran. Instrumen kuesioner ini digunakan untuk mengukur validasi media, berikut kisi-kisi kuesioner ahli media.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner untuk Validasi Produk oleh Ahli Media
Aspek Indikator Nomer
Soal Penyajian Komunikatif, sesuai dengan pesan, dan
dapat diterima/ sejalan dengan keinginan sasaran
1
Sederhana dan memikat 2
Tampilan Audio ( narasi, sound effect, backsound, music)
1 Visual ( layout design, typhography,
warna)
2 Media bergerak (animasi movie) 3 Layout interative (ikon navigasi) 4 Pemrograman Kreatif dalam ide berikut penuangan
gagasan
1 Efektifitas, efisien, dan interaktir 2 Usabilitas/tingkat kemudahan 3
Kehandalan 4
Sumber: adopsi (Vitalis Anjar Jati, 2015) c. Ahli Bahasa
Kuesioner ini akan diberikan kepada ahli bahasa untuk memvalidasi bahasa yang digunakan dalam video yang terkait dengan penyampaian soal atau pertanyaan.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner untuk Validasi Produk oleh Ahli Bahasa
Aspek Indikator Nomer Soal
Bahasa Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
1 Komunikatif, sederhana, dan
mudah dimengerti
2,4
Kosa kata baku 3,5
Isi Tidak menimbulkan penafsiran ganda
1,2
Kejelasan soal 3, 4, 5
Alokasi waktu 6
Sumber: adopsi (Fransiska, 2019) d. Praktisi
Kuesioner ini akan diberikan kepada guru atau pendidik yang bersangkutan mengenai materi dan latihan soal yang akan diberikan
19
kepada peserta didik melalui video untuk melihat soal-soal sudah layak untuk diberikan kepada peserta didik atau belum.
Tabel 3.4 Kisi-kisi kuesioner untuk Validasi Produk oleh Praktisi
Aspek Indikator Nomor
Soal Materi Sesuai dengan kompetensi dasar
Jurnal Khusus
1, 2 Sesuai dengan kurikulum 3 Stimulus yang menarik 4,5
Penalaran yang cukup 6
Isi Kesesuai dengan indikator kompetensi dasar
1,2 Perumusan soal dan jawaban 3,4 Bahasa Bahasa komunikatif, sederhana, dan
baku
1,2 Sumber: adopsi (Fransiska, 2019)
e. Peserta Didik
Kuisoner ini diberikan kepada peserta didik dan guru untuk melakukan penilaiaan terhadap media pembelajaran berbasis video baik dari segi aspek isi maupun materi. Item pertanyaan pada kuisoner ini merupakan gabungan antara kuisoner validasi ahli materi dan ahli media.
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesoner untuk Validasi Uji Coba Produk
Aspek Indikator Nomer Soal
Bahasa Penggunaan bahasa dalam soal 1 Komunikatif, sederhana, dan
mudah dimengerti
2 Materi Soal dapat membantu dalam
pemahaman materi
1
Isi Kejelasan soal 1
Kejelasan pembahasan 2
Tidak menimbulkan penafsiran ganda
3
Alokasi waktu 4
Penulisan soal dalam video 5
Perumusan soal 6
Perumusan kunci jawaban 7
Kualitas suara sudah baik 2 Pemilihan backsound video yang
tepat
3 Kesesuaian antara suara penyaji
dan backsound video
4 Sumber: sudah di modifikasi (Masruroh, 2012)
b. Evaluasi atau tanggapan siswa
Tabel 3.6 Evaluasi atau tanggapan siswa
Aspek Indikator Nomer Soal
Bahasa Penggunaan bahasa dalam soal 1 Komunikatif, sederhana, dan
mudah dimengerti
2 Materi Soal dapat membantu dalam
pemahaman materi
1
Isi Kejelasan soal 1
Kejelasan pembahasan 2
Tidak menimbulkan penafsiran ganda
3
Alokasi waktu 4
Penulisan soal dalam video 5
Perumusan soal 6
Perumusan kunci jawaban 7
Media Kualitas video 1
Kualitas suara sudah baik 2 Pemilihan backsound video yang
tepat
3 Kesesuaian antara suara penyaji
dan backsound video
4
2. Observasi
Menurut Sangadji E. M. dan Sopiah (2010:171), observasi adalah suatu kegiatan pengamatan terhadap perilaku subjek (orang), objek (benda) ataupun berbagai kegiatan lainnya. Observasi dapat juga dijadikan sebagai salah satu cara atau teknik pengumpulan data yang tidak terbatas pada orang saja, melainkan dapat dilakukan pada objek-objek lainnya (Sugiyono, 1999:52).
21
Dalam penelitian ini, kegiatan observasi akan dilakukan di SMK Negeri 1 Depok Kelas X Akuntansi. Tujuan dilakukannya observasi adalah untuk melakukan pengamatan terkait lingkungan dan situasi kelas serta mengamati perilaku peserta didik saat uji coba produk maupun saat pengimplementasian produk di kelas.
Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi Assessment Berbasis Video
Aspek Indikator Nomor
Instrumen
Respon Peserta Didik
Peserta didik lebih fokus memperhatikan video.
1 Assessment berbasis video
memudahkan peserta didik untuk memahami soal.
2
Assessment berbasis video memudahkan peserta didik dalam mengerjakan soal.
3
Pembahasan assessment berbasis video membantu peserta didik memahami jawaban yang benar.
4
Assessment berbasis video dapat membuat peserta didik lebih antusias dalam mengerjakan soal.
5
Pendidik
Pendidik dapat menggunakan assessment berbasis video dengan mudah.
1
Penggunaan assessment berbasis video mempermudah pendidik dalam melakukan penilaian.
2
Penggunaan assessment berbasis video mempermudah pendidik dalam melakukan pembahasan soal.
Pengumpulan data
Perencanaan Pengembangan Produk awal
Revisi Uji coba produk lapangan Implementasi
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah data yang tersedia dalam catatan harian, surat, artefak, dan juga foto. Dokumentasi memiliki sifat yang terbatas pada ruang dan waktu sehingga peneliti dapat mengetahui hal-hal yang telah terjadi (Noor, 2011:141). Dalam peneltian ini, kegiatan dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data berupa foto kegiatan penelitian, serta memperoleh data berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan bahan ajar lainnya yang dibutuhkan untuk menunjang penelitian ini.
G. Pengembangan Media Asseesment
Pada penelitian ini langkah-langkah pengembangan media pembelajaran berbasis video pada mata pelajaran akuntansi mengacu pada Borg dan Gall (1983)
Bagan 3. 1 Alur Pengembangan Media Pembelajaran berbasis Video
H. Analisis Pengembangan Produk
1. Tahap Analisis
Tahap analisis adalah dasar yang dapat digunakan untuk merancang sebuah media. Tujuan pada tahap ini yaitu untuk mendapatkkan segala informasi pendukung yang dapat digunakan sebagai salah satu sarana untuk
23
mengembangkan media (Adkhar, 2016:61). Pada tahap ini terdiri dari 2 aspek yaitu:
a. Tahap Observasi
Pada tahap ini, peneliti melakukan observasi secara langsung ke sekolah yang akan dijadikan penelitian yaitu di SMK Negeri 1 Depok. Tujuan dilakukannya observasi adalah peneliti ingin mengetahui perkembangan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam menggunakan media.
b. Tahap Analisis Kurikulum
Pada tahap ini, diperlukan adanya kegiatan menganalisis yang berkaitan dengan Kompetensi Inti, Indikator, dan materi pelajaran. Dengan adanya tahap ini peneliti dimudahkan untuk menentukan pembahasan yang akan dijadikan sebagai bahan ajar dalam pembuatan media pembelajaran berbasis video.
2. Tahap Desain
Pada tahap desain, peneliti membuat rancangan terkait desain produk yang telah ditentukan sesuai dengan kebutuhan. Pada bagian ini juga terdidri dari 3 tahap, yaitu:
a. Tahap penentuan desain yang akan digunakan pada media. b. Penyusunan skenario materi yang akan ditayangkan pada video.
c. Melakukan pengubahan materi kedalam bentuk video atau bisa dikatakan sebagai tahap pembuatan video
3. Tahap Pengembangan
Tahap pengembangan ini, merupakan tahap mengembangkan video yang sudah dibuat sebelumnya oleh peneliti yang selanjutnya ditambahkan seperti backsound, background, gambar, dan animasi. Sebelum video tersebut diimplementasikan perlu adanya validasi terlebih dahulu, validasi tersebut dapat dilakukan dengan menghadirkan ahli yang berpengalaman dibidangnya. Dalam penelitian ini validasi yang diperlukan mencakup 3 aspek yaitu validasi ahli assessment, ahli media, dan ahli bahasa.
4. Tahap Penerapan Produk
Pada tahap ini, merupakan tahap dimana produk atau media pembelajaran sudah siap digunakan dalam pembelajaran, dan telah melalui serangkaian pengujian dari ahli assessment, media, dan bahasa. Maka selanjutnya produk berupa media pembelajaran berbasis video dapat diterapkan dalam kegitan belajar mengajar.
5. Evaluasi
Pada tahap evaluasi peneliti berharap mendapat masukan berupa kritik dan saran yang dilakukan oleh peserta didik, hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk dapat meningkatkan kualitas pengembangan video.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah cara yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data dalam rangka pengujian hipotesis. Teknik yang biasa digunakan dapat melalui pendekatan statistik dan non statistik. Dalam penelitian ini data yang akan diterima berupa data kualitatif dan kuantitatif dan akan dianalisis kembali.
25
Data kualitatif merupakan data yang berisikan komentar yang telah dikemukakan oleh dua ahli di bidang media dan materi serta guru dan peserta didik mengenai kelayakan media pembelajaran berbasis video dilihat dari segi tampilan dan isi yang diuji coba melalui kueisoner. Data kuantitatif adalah data yang berisikan perolehan skor melalui instrumen penilaiaan yang ada pada kueisoner dan telah diisi oleh dua ahli di bidang media dan materi serta guru dan peserta didik. Data kuantitafif kemudian akan dianalisis dengan tabel konversi nilai yang diadaptasi dari Sukardjo (2006:52-53) dalam Widya Murti (2017), sehingga menghasilkan pedoman sebagaimana disajikan dalam tabel:
Tabel 3.8 Konversi Nilai Skala Lima Berdasarkan Penilaiaan Acuan Patokan (PAP)
Interval Skor Kategori
x > Xi + 1.80 Sbi Sangat Baik (SB) Xi + 0,60 Sbi < x < Xi + 1,80 Sbi Baik (B) Xi - 0,60 Sbi < x < Xi + 1,80 Sbi Cukup Baik (CB)
Xi - 0,60 Sbi < x < Xi - 1,80 Sbi Kurang Baik (KB) < x < Xi + 1,80 Sb Sangat Kurang Baik (SKB)
Keterangan:
Xi : Rerata ideal = X (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Sbi : Simpangan baku ideal =X (skor maksimal ideal skorminimal ideal)
Berdasarkan rumus konversi di atas maka setelah diperoleh skor rata-rata dari setiap responden berupa data kualitatif dengan perhitungan sebagai berikut:
Skor maksimal = 5 Skor minimal = 1 Xi =(5+1) = 3 Sbi =(5-1) = 0,67
= X> 3 + (1.80)(0,67) = X > 3 + 1,21
= X > 4,21
Baik = (Xi + 0,60 Sbi) < X ≤ =(Xi+1,80Sbi) = 3 + (0,60)(0,67) < X ≤ 3 + (1,80)(0,60)
= 3 + 0,40 < X ≤ 3 + 1,21 = 3,40 < X ≤ 4,21
Cukup Baik = (Xi – 0,60 Sbi) < X ≤ = (Xi + 0,60 Sbi) = 3 – (0,60)(0,67) < X ≤ 3 + (0,60)(0,67) = 3 – 0,40 < X ≤ 3 + 0,40
= 2,60 < X ≤ 3,40
Kurang Baik = (Xi – 1.80 Sbi) < X ≤ = ( Xi + 0,60 Sbi) = 3 – (1,80)(0,67) < X ≤ 3 – (0,60)(0,67) = 3 – 1,21 < X ≤ 3 – 0,40
= 1,79 < X ≤ 2,60 Sangat Kurang Baik = X ≤ (Xi – 1,80 Sbi)
= X ≤ 3 – (1,80)(0,67) = X ≤ 3 – 1,21
= X ≤ 1,79
Tabel 3.9 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif
Interval Skor Kategori
X > 4,21 Sangat Baik (SB) 3,40 < X ≤ 4,21 Baik (B) 2,60 < X ≤ 3,40 Cukup Baik (CB) 1,79 < X ≤ 2,60 Kurang Baik (KB)
27
J. Rancangan Produk
Berikut adalah rancangan produk assessment berbasis video yang akan dibuat dalam bentuk ilustrasi transaksi kegiatan di suatu perusahaan
1) Tujuan pembelajaran
Dengan adanya kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media yang berbasis video, tujuan yang dimili dari pembelajaran pada materi ini adalah:
a) Peserta didik mampu menjelaskan pengertian dari jurnal b) Peserta didik mampu menjelaskan fungsi jurnal
c) Peserta didik mampu menjelaskan konsep debet dan kredit d) Peserta didik mampu menjelaskan sistematika pencatatan e) Peserta didik mampu menjelaskan bentuk jurnal
f) Peserta didik mampu menjelaskan prosedur penjurnalan
g) Peserta didik mampu melakukan identifikasi transaksi sebelum melakukan penjurnalan, dan
h) Peserta didik mampu melakukan pencatatan jurnal 2) Pengantar/petunjuk pengerjaan
Berikut adalah petunjuk pengerjaan yang dilakukan peserta didik untuk menjawab soal-soal latihan yang sudah disampaikan dalam video:
a) Peserta didik menyiapkan alat tulis yang dibutuhkan untuk mengisi lembar jawab beserta kalkulator untuk membantu menghitung jawaban dengan benar.
b) Soal-soal latihan akan disajikan dan disampaikan dalam video.
c) Peserta didik diberi waktu 15 detik untuk mengerjakan masing-masing butir soal pada bagian soal pilihan ganda.
d) Peserta didik diberi waktu 30 detik untuk menjurnal masing-masing transaksi pada bagian soal esai..
e) Setelah selesai, lembar jawab dikumpulkan kembali kepada guru atau peneliti.
K. Analisis dan Pembahasan
1. Hasil Penelitian dan Pengembangan a. Pengembangan spesifikasi tes
Spesifikasi tes berarti menyeluruh, lengkap, dan spesifik menunjuk kepada karakteristik tes yang akan disusun. Spesifikasi tes hasil belajar mencakup sebagai berikut:
a) Wilayah yang akan dikenai pengukuran
Spesifikasi mengenai hal ini akan ditentukan berdasarkan mata pelajaran yang akan diteliti, jenjang peserta didik, dan masa dalam pembelajaran. Yaitu mata pelajaran Akuntansi untuk kelas X SMK pada Semester Genap tahun ajaran 2019/2020.
b) Subjek yang akan dites
Peserta didik SMK Kelas X kompetensi keahlian Akuntansi. c) Tujuan testing
Tujuan dari dilakukannya testing adalah untuk mengembangkan assessment berbasis video berdasarkan revolusi industri 4.0.
d) Materi tes
29
e) Tipe soal yang digunakan
Tipe yang digunakan adalah soal pilihan ganda dan esai. f) Jumlah soal untuk keseluruhan tes
Jumlah soal yang diberikan adalah 10 butir soal pilihan ganda beserta pilihan jawaban A-E dan 10 butir soal esai berupa transaksi jurnal khusus.
g) Taraf kesukaran soal dan distribusinya
Rentang dan distribusi kesukaran soal akan dipengaruhi oleh tujuan testing. Tes yang dimaksudkan sebagai tes diagnostik perlu mempunyai rentang taraf kesukaran p adalah 0,5.
h) Kisi-kisi soal
Tabel 3.10 Kisi-kisi Soal Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal Bentuk Soal No. Soal Aspek yang diukur 3.8 Menerapkan jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal, sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal 3.8.1 Menjelaskan pengertian jurnal Siswa mampu menjelaskan pengertian jurnal Pilihan Ganda 1 C2 3.8.2 Menjelaskan fungsi jurnal Siswa mampu menjelaskan fungsi jurnal Pilihan Ganda 2 C2 3.8.3 Menjelaskan konsep debet dan kredit Siswa mampu menjelaskan konsep dari debet Pilihan Ganda 3 C2 Siswa mampu menjelaskan saldo normal akun Pilihan Ganda 4 C2
Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal Bentuk Soal No. Soal Aspek yang diukur Siswa mampu menjelaskan konsep dari kredit Pilihan Ganda 5 C2 3.8.4 Menjelaskan sistematika pencatatan Siswa mampu menjelaskan pengertian termin Pilihan Ganda 6 C2 3.8.5 Menjelaskan bentuk jurnal Siswa mampu menjelaskan bentuk jurnal Pilihan Ganda 10 C2 3.8.6 Menjelaskan prosedur penjurnalan Siswa mampu untuk menjelaskan prosedur penjurnalan dari transaksi yang terjadi Pilihan Ganda 7 C3 Siswa mampu untuk menjelaskan prosedur penjurnalan dari transaksi yang terjadi Pilihan Ganda 8 C3 Siswa mampu untuk menjelaskan prosedur penjurnalan Pilihan Ganda 9 C3 Siswa mampu untuk menjelaskan prosedur penjurnalan Pilihan Ganda 10 C3
31 Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal Bentuk Soal No. Soal Aspek yang diukur dari ilustrasi transaksi yang terjadi 4.8 Melakukan jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal, sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal 4.8.1 Melakukan identifikasi transaksi sebelum penjurnalan Siswa mampu melakukan identifikasi transaksi dan melakukan pencatatan jurnal Esai 1 C3 4.8.2 Melakukan pencatatan jurnal Siswa mampu melakukan identifikasi transaksi dan melakukan pencatatan jurnal Esai 2 C3 Siswa mampu melakukan identifikasi transaksi dan melakukan pencatatan jurnal Esai 3 C3 Siswa mampu melakukan identifikasi transaksi dan melakukan pencatatan jurnal Esai 4 C3 Siswa mampu melakukan identifikasi transaksi dan Esai 5 C3
Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal Bentuk Soal No. Soal Aspek yang diukur melakukan pencatatan jurnal Siswa mampu melakukan identifikasi transaksi dan melakukan pencatatan jurnal Esai 6 C3 Siswa mampu melakukan identifikasi transaksi dan melakukan pencatatan jurnal Esai 7 C3 Siswa mampu melakukan identifikasi transaksi dan melakukan pencatatan jurnal Esai 8 C3 Siswa mampu melakukan identifikasi transaksi dan melakukan pencatatan jurnal Esai 9 C3 Siswa mampu melakukan identifikasi transaksi dan Esai 10 C3
33 Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal Bentuk Soal No. Soal Aspek yang diukur melakukan pencatatan jurnal b. Penulisan Soal
Dalam penulisan soal-soal yang baik adalah penguasaan akan mata pelajaran yang akan dites, kesadaran akan tata nilai yang mendasari pendisikan, pemahaman akan karakteristik individu-individu yang dites, kemampuan membahasakan gagasan, dan penguasaan akan teknik penulisan soal, serta kesadaran akan kekuatan dan kelemahan dalam menulis soal (Fransiska, 2019:56). Soal yang dibuat, ditayangkan dalam bentuk video transaksi yang dapat dianalisis oleh peserta didik. Soal dengan mata pelajaran akuntansi ini ditunjukkan untuk siswa SMK dengan keahlian khusus akuntansi di kelas X. Soal benbentuk pilihan ganda sebanyak 10 butir soal dan terdapat 5 pilihan jawaban A-E. Peserta didik mempunyai waktu 15 detik untuk menjawab masing- masing butir soal. Selanjutnya soal berbentuk esai sebanyak 10 butir soal yang berbentuk ilustrasi transaksi. Peserta didik mempunyai waktu untuk mengerjakan masing-masing transaksi selama 30 detik.
c. Penelaahan Soal
Penelaahan soal adalah evaluasi terhadap soal-soal yang telah dibuat berdasarkan pendapat profesional. Evaluasi dapat dilihat dari empat arah, yaitu dari segi bidang studi yang diuji (ahli assessment), segi penampilan video (ahli media), segi penggunaan kata-kata dalam video (ahli bahasa), dan dari segi kelakayan untuk soal untuk peserta didik (praktisi/guru). (Fransiska, 2019:57)
1. Ahli assessment
Tabel 3.11 Penilaian Kelayakan Aspek Konstruksi Validasi Ahli Assessment
No Indikator Deksripsi Skala Penilaian
1 2 3 4 5 1 Sistematika penyampaian soal sesuai indikator kompetensi dasar Jurnal Khusus Penyampaian soal dalam video sudah sesuai dengan
indikator kompetensi dasar Jurnal Khusus.
2 Kebenaran kunci jawaban
Kunci jawaban sudah sesuai dengan materi dalam Jurnal Khusus. 3 Kejelasan petunjuk pengerjaan Petunjuk pengerjaan yang disampaikan di awal video dapat dipahami dengan baik. 4 Kejelasan dan kesesuaian perumusan soal
Soal yang sudah dirumuskan sudah jelas dan sesuai dengan materi Jurnal Khusus.
5 Variasi soal Soal yang dibuat tidak hanya satu jenis soal melainkan sudah cukup
bervariasi.
6 Tingkat kesulitan soal
Dalam soal yang disampaikan sudah mengukur kognitif penalaran seperti menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. 7 Kejelasan pembahasan soal Penjelasan soal sudah jelas dan dimengerti oleh peserta didik. 8 Alokasi waktu pengerjaan soal Waktu yang digunakan untuk mengerjakan sesuai dengan jumlah soal dan tingkat kesulitan
35
Hasil Penilaian Validasi Instrumen Oleh Ahli Assessment
5
0
Aspek konstruksi
No Indikator Deksripsi Skala Penilaian
1 2 3 4 5
soal yang diberikan.
Jumlah 3 20 10
Total Skor 33,00
Rata-rata Skor 4,125
Tabel 3.12 Rekapitulasi Data Hasil Penilaian Produk Assessment Berbasis Video Oleh Ahli Assessment
No. Aspek Penilaian Rata-rata Skor
1. Aspek Konstruksi 4,125
Rata-rata Skor Keseluruhan 4,125 Sumber: Data pengembangan penelitian yang diolah
Grafik 3.1 Validasi Instrumen Oleh Ahli Assessment
Berdasarkan hasil penilaian validasi instrumen oleh ahli assessment sesuai dengan aspek konstruksi diperoleh skor rata-rata sebesar 4,125 maka produk assessment berbasis video pada KD 3.8 dan 4.8 mengenai materi Jurnal Khusus dalam mata pelajaran Akuntansi Dasar termasuk kedalam kriteria “Baik”.
2. Ahli media
Tabel 3.13 Penilaian Kelayakan Aspek Penyajian Validasi Ahli Media
No Indikator Deksripsi Skala Penilaian
1 2 3 4 5
1 Komunikatif, sesuai dengan pesan dan
Soal yang disampaikan dalam video dapat dipahami dan
No Indikator Deksripsi Skala Penilaian
1 2 3 4 5
dapat dikerjakan oleh peserta diterima/sejal didik
an dengan keinginan sasaran.
2 Sederhana Penyajian video yang dan memikat. sederhana sehingga
mudah dipahami serta mudah dikerjakan oleh peserta didik.
Jumlah 8
Total Skor 8,0
Rata-rata Skor 4,0
Tabel 3.14 Penilaian Kelayakan Aspek Tampilan Validasi Ahli Media
No Indikator Deksripsi Skala Penilaian
1 2 3 4 5
1 Audio Penyampaian soal
(narasi, yang ditayangkan sound effect, jelas dan mudah backsound, dipahami serta sesuai musik). dengan penambahan
sound effect,
backsound, dan musik yang sesuai.
2 Visual Tampilan visual
(layout memberi kesan positif design, sehingga menarik typography, minat peserta didik warna). untuk menyimak
tayangan video soal yang ditayangkan.
3 Media Jenis animasi yang
bergerak dipilih sudah tepat dan (animasi) menjadikan media
lebih menarik serta cocok dengan soal yang ditayangkan.
4 Layout Penyajian layout yang Interactive interaktif sehingga
(ikon memberi kesan navigasi). menarik dan
37
No Indikator Deksripsi Skala Penilaian
1 2 3 4 5
Jumlah 3 12
Total Skor 15,00
Rata-rata Skor 3,75
Tabel 3.15 Penilaian Kelayakan Aspek Pemrograman Validasi Ahli Media
No Indikator Deksripsi Skala Penilaian
1 2 3 4 5 1 Kreatif dalam ide berikut penuangan gagasan. Tayangan soal berbasis video sudah cukup memiliki ide kreativitas yang tinggi. 2 Afektifitas, efisiensi, dan interaktif.
Soal yang ditayangkan dalam video dapat membantu peserta didik dalam
mengerjakan evaluasi materi terkait Jurnal Khusus.
3 Usabilitas/ tingkat kemudahan.
Video soal ini mudah digunakan dalam pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
4 Kehandalan. Kemampuan
mendorong rasa ingin tahu peserta didik untuk menyelesaikan kasus atau soal materi pelajaran melalui tayangan video tersebut. Jumlah 12 5 Total Skor 17,00 Rata-rata Skor 4,25
Tabel 3.16 Rekapitulasi Data Hasil Penilaian Produk Assessment Berbasis Video Oleh Ahli Media
No. Aspek Penilaian Rata-rata Skor
1. Aspek Penyajian 4,00
Hasil Penilaian Validasi Instrumen Oleh Ahli Media 4,4 4,2 4 3,8 3,6 3,4
Aspek Penyajian Aspek Tampilan Aspek Pemrograman
3. Aspek Pemrograman 4,25
Rata-rata Skor Keseluruhan 4,00 Sumber: Data pengembangan penelitian yang diolah
Grafik 3.2 Validasi Instrumen Oleh Ahli Media
Berdasarkan hasil penilaian validasi instrumen oleh ahli media sesuai dengan aspek penyajian dengan skor rata-rata sebesar 4,00; aspek tampilan dengan skor rata-rata sebesar 3.75; dan aspek pemrograman dengan skor rata-rata 4,25 maka produk assessment berbasis video pada KD 3.8 dan 4.8 mengenai materi Jurnal Khusus dalam mata pelajaran Akuntansi Dasar termasuk kedalam kriteria “baik” dengan skor total rata-rata 4,00.
3. Ahli bahasa
Tabel 3.17 Penilaian Kelayakan Aspek Bahasa Validasi Ahli Bahasa
No Indikator Deksripsi Skala Penilaian
1 2 3 4 5
1 Menggunakan Soal yang
bahasa yang ditayangkan sesuai dengan menggunakan kaidah bahasa bahasa yang sesuai Indonesia dengan kaidah
bahasa Indonesia.
2 Komunikatif, Setiap butir soal
sederhana, dan menggunakan mudah bahasa komunikatif, dimengerti sederhana, serta
mudah dimengerti peserta didik.