• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Akuntansi Manajemen Just in Time _ Kelompok 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Akuntansi Manajemen Just in Time _ Kelompok 2"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MAKALAH

AKUNTANSI MANAJEMEN

AKUNTANSI MANAJEMEN

JUST IN TIME

JUST IN TIME

Oleh

Oleh

Kelompok 8 :

Kelompok 8 :

Angelia Taarega

Angelia Taarega

Familia Sarimamu

Familia Sarimamu

Gratia C Pandelaki

Gratia C Pandelaki

Ronaldo Kapojos

Ronaldo Kapojos

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

KONSENTRASI AKUNTANSI PUBLIK DAN PERPAJAKAN

KONSENTRASI AKUNTANSI PUBLIK DAN PERPAJAKAN

SEMESTER IV (EMPAT)

SEMESTER IV (EMPAT)

2012

2012

(2)

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang barang milik perusahaan Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam

dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha ysuatu periode usaha yang normal atau persediaan ang normal atau persediaan barang- barang- barang

 barang yang yang masih masih dalam dalam proses proses ataupun ataupun persediaan persediaan bahan bahan baku. baku. Persediaan Persediaan merupakan merupakan salahsalah satu aset paling mahal (40% dari total investasi). Harus ada keseimbangan antara investasi satu aset paling mahal (40% dari total investasi). Harus ada keseimbangan antara investasi  persediaan dan tingkat pela

 persediaan dan tingkat pelayanan konsumen.yanan konsumen.

Maka dari itulah timbul yang namanya Konsep

Maka dari itulah timbul yang namanya Konsep Just  Just In In TimeTime adalah suatu konsep diadalah suatu konsep di mana bahan baku yang digunakan untuk aktifitas produksi didatangkan dari pemasok atau mana bahan baku yang digunakan untuk aktifitas produksi didatangkan dari pemasok atau suplier tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan oleh proses produksi, sehingga akan sangat suplier tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan oleh proses produksi, sehingga akan sangat menghemat bahkan meniadakan biaya persediaan barang/penyimpanan barang/stocking cost. menghemat bahkan meniadakan biaya persediaan barang/penyimpanan barang/stocking cost. Tujuan utama

Tujuan utama Just In  Just In TimeTime adalah untuk meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaanadalah untuk meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui usaha pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja yang dicapai melalui usaha pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja  pengiriman.

 pengiriman.

Perhitungan serta kerja sama yang baik antara penyalur, pemasok dan bagian produksi Perhitungan serta kerja sama yang baik antara penyalur, pemasok dan bagian produksi haruslah baik. Keterlambatan akibat salah perhitungan atau kejadian lainnya dapat haruslah baik. Keterlambatan akibat salah perhitungan atau kejadian lainnya dapat menghambat proses produksi sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

menghambat proses produksi sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.  Just

 Just In In TimeTime merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki implikasi pentingmerupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki implikasi penting dalam manajemen biaya. Ide dasar 

dalam manajemen biaya. Ide dasar  Just  Just In In TimeTime sangat sederhana, yaitu berproduksi hanyasangat sederhana, yaitu berproduksi hanya apabila ada permintaan (full system) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu yang apabila ada permintaan (full system) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu yang diminta, pada saat diminta, dan hanya sebesar kuantitas yang diminta. Tujuannya adalah untuk  diminta, pada saat diminta, dan hanya sebesar kuantitas yang diminta. Tujuannya adalah untuk  mengangkat produktifitas dan mengurangi pemborosan.

mengangkat produktifitas dan mengurangi pemborosan. Just  Just In In TimeTime didasarkan pada konsepdidasarkan pada konsep arus produksi yang berkelanjutan dan mensyaratkan setiap bagian proses produksi bekerja arus produksi yang berkelanjutan dan mensyaratkan setiap bagian proses produksi bekerja sama dengan komponen-komponen lainnya.

sama dengan komponen-komponen lainnya. Tenaga kerja langsung dalam lingkungan

Tenaga kerja langsung dalam lingkungan Just  Just In In TimeTime dipertangguh dengan perluasandipertangguh dengan perluasan tanggung jawab yang berkontribusi pada pemangkasan pemborosan biaya tenaga kerja, ruang tanggung jawab yang berkontribusi pada pemangkasan pemborosan biaya tenaga kerja, ruang dan waktu produksi.

(3)

PEMBAHASAN PEMBAHASAN

I.

I. PENGERTIAN JITPENGERTIAN JIT

Just In Time (JIT) merupakan integrasi dari serangkaian aktivitas desain untuk  Just In Time (JIT) merupakan integrasi dari serangkaian aktivitas desain untuk  mencapai produksi volume tinggi dengan menggunakan minimum persediaan untuk bahan mencapai produksi volume tinggi dengan menggunakan minimum persediaan untuk bahan baku, WIP, dan produk jadi.

baku, WIP, dan produk jadi.

Konsep dasar dari sistem produksi JIT adalah memproduksi produk yang diperlukan, Konsep dasar dari sistem produksi JIT adalah memproduksi produk yang diperlukan, pada waktu dibutuhkan oleh pelanggan, dalam jumlah sesuai kebutuhan pelanggan, pada pada waktu dibutuhkan oleh pelanggan, dalam jumlah sesuai kebutuhan pelanggan, pada setiap tahap proses dalam sistem produksi dengan cara yang paling ekonomis atau paling setiap tahap proses dalam sistem produksi dengan cara yang paling ekonomis atau paling efisien melalui eliminasi pemborosan (waste elimination) dan perbaikan terus

efisien melalui eliminasi pemborosan (waste elimination) dan perbaikan terus  –  – menerusmenerus (contionous process improvement).

(contionous process improvement).

Dalam pengertian luas, JIT adalah suatu filosofi tepat waktu yang memusatkan pada Dalam pengertian luas, JIT adalah suatu filosofi tepat waktu yang memusatkan pada aktivitas yang diperlukan oleh

aktivitas yang diperlukan oleh segmen-segsegmen-segmen internal lmen internal lainnya dalam suatu organisasi.ainnya dalam suatu organisasi. JIT mempuny

JIT mempunyai empat ai empat aspek pokok aspek pokok sebagai berikut:sebagai berikut: 1.

1. Semua Semua aktivitas aktivitas yang yang tidak tidak bernilai bernilai tambah tambah terhadap terhadap produk produk atau atau jasa jasa harus harus didi eliminasi.Aktivitas yang tidak bernilai tambah meningkatkan biaya yang tidak  eliminasi.Aktivitas yang tidak bernilai tambah meningkatkan biaya yang tidak  perlu,misalnya persediaan sedapat mungkin nol.

perlu,misalnya persediaan sedapat mungkin nol. 2.

2. Adanya Adanya komitmen komitmen untuk untuk selalu selalu meningkatkameningkatkan n mutu mutu yang yang lebih lebih tinggi.Sehinggtinggi.Sehingga a produk produk  rusak dan cacat sedapat mungkin nol,tidak memerlukan waktu dan biaya untuk  rusak dan cacat sedapat mungkin nol,tidak memerlukan waktu dan biaya untuk  pengerjaan kembali produk cacat, dan kepuasan pembeli dapat

pengerjaan kembali produk cacat, dan kepuasan pembeli dapat meningkat.meningkat. 3.

3. Selalu Selalu diupayakan diupayakan penyempurnaan penyempurnaan yang yang berkesinambberkesinambungan ungan ((ContinuousContinuous  Improvement 

 Improvement )dalam meningkatkan efisiensi kegiatan.)dalam meningkatkan efisiensi kegiatan. 4.

4. Menekankan Menekankan pada pada penyederhanaan penyederhanaan aktivitaktivitas as dan dan meningkatkan meningkatkan pemahaman pemahaman terhadapterhadap aktivitas yang bernilai tambah.

aktivitas yang bernilai tambah.

JIT dapat diterapkan dalam berbagai bidang fungsional perusahaan seperti misalnya JIT dapat diterapkan dalam berbagai bidang fungsional perusahaan seperti misalnya pembelian, produksi, distribusi,

pembelian, produksi, distribusi, administrasi dan sebagainya.administrasi dan sebagainya.

Dalam system Just In Time (JIT), aliran kerja dikendalikan oleh operasi berikut , Dalam system Just In Time (JIT), aliran kerja dikendalikan oleh operasi berikut , dimana setiap stasiun kerja (work station) menarik output dari stasiun kerja sebelumnya dimana setiap stasiun kerja (work station) menarik output dari stasiun kerja sebelumnya sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan kenyataan ini, sering kali JIT disebut sebagai Pull sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan kenyataan ini, sering kali JIT disebut sebagai Pull System (system tarik). Dalam system JIT , hanya final assembly line yang menerima jadwal System (system tarik). Dalam system JIT , hanya final assembly line yang menerima jadwal produksi, sedangkan semua stasiun kerja yang lain

(4)

Tujuan strategis JIT adalah : Tujuan strategis JIT adalah :

1.

1. Meningkatkan labaMeningkatkan laba 2.

2. Memperbaiki posisi Memperbaiki posisi persaingan perusahaan.persaingan perusahaan. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara :

Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara : 1.

1. Mengeliminasi atau mengurangi persediaanMengeliminasi atau mengurangi persediaan 2.

2. Meningkatkan mutuMeningkatkan mutu 3.

3. MengendalikaMengendalikan aktivitas supaya biaya renn aktivitas supaya biaya rendah dah (sehingga memung(sehingga memungkinkan harga jualkinkan harga jual rendah dan laba meningkat)

rendah dan laba meningkat) 4.

4. Memperbaiki kinerja pengiriman.Memperbaiki kinerja pengiriman. JIT pemanufakturan didasarkan pada konsep : JIT pemanufakturan didasarkan pada konsep :

 Hanya memprodHanya memproduksi produk sejumlah yauksi produk sejumlah yang diminta oleh konsumen (tepng diminta oleh konsumen (tepat at kuantitas)kuantitas) 

 Memproduksi produk bermutu tinggiMemproduksi produk bermutu tinggi 

 Memproduksi produk berbiaya rendahMemproduksi produk berbiaya rendah 

 Memproduksi produk berdaur waktu yang tepatMemproduksi produk berdaur waktu yang tepat 

 Mengirimkan produk pada konsumen tepat waktuMengirimkan produk pada konsumen tepat waktu

JIT pembelian

JIT pembelian didasarkan padidasarkan pada konseda konsep :p :

 Hanya membeli sejumlah barang yang diperlukan Hanya membeli sejumlah barang yang diperlukan untuk produksiuntuk produksi 

 Membeli barang bermutu tinggiMembeli barang bermutu tinggi 

 Membeli barang berharga murahMembeli barang berharga murah 

 Pengiriman barang yang dibeli tepat waktuPengiriman barang yang dibeli tepat waktu

JIT mempunyai empat aspek pokok yaitu sebagai berikut : JIT mempunyai empat aspek pokok yaitu sebagai berikut :

1.

1. Semua aktivitas yang tidak bernilai Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau kepuasan konsumentambah terhadap produk atau kepuasan konsumen harus dieliminasi

harus dieliminasi 2.

2. Adanya komitmen untuk selalu meningkatkan mutu menjadi lebih tinggiAdanya komitmen untuk selalu meningkatkan mutu menjadi lebih tinggi 3.

3. Selalu Selalu diupayakadiupayakan n penyempurnaapenyempurnaan n berkesinambungberkesinambunganan 4.

4. Menekankan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan pemahaman terhadapMenekankan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan pemahaman terhadap aktivitas

aktivitas

II.

II. ELEMEN-ELEMEN KUNCI SISTEM JITELEMEN-ELEMEN KUNCI SISTEM JIT

Lima Eleme

Lima Elemen kunci n kunci demi keberhademi keberhasilan JIT :silan JIT : 1.

1. Jumlah Pemasok yang terbatasJumlah Pemasok yang terbatas Tingkat persediaan yang minimal Tingkat persediaan yang minimal Sistem JIT memotong biaya

(5)

a.

a. Ruang yang dibutuhkan untuk penyimpanan bahan bakuRuang yang dibutuhkan untuk penyimpanan bahan baku b.

b. Jumlah penanganan bahan bakuJumlah penanganan bahan baku c.

c. Jumlah persediaan yang usang.Jumlah persediaan yang usang. 2.

2. Pembenahan Tata Pembenahan Tata Letak Pabrik Letak Pabrik 

Arus Lini adalah jalur fisik yang dilewati oleh sebuah produk pada saat bergerak  Arus Lini adalah jalur fisik yang dilewati oleh sebuah produk pada saat bergerak  melalui proses pabrikasi dari penerimaan bahan baku sampai ke pengiriman barang jadi.

melalui proses pabrikasi dari penerimaan bahan baku sampai ke pengiriman barang jadi. Manfaat Arus Lini Ganda:

Manfaat Arus Lini Ganda: a.

a. Meminimalkan biaya penanganan bahan bakuMeminimalkan biaya penanganan bahan baku b.

b. Meniadakan penyimpanan unit produk dalam proses pada saat unit tersebutMeniadakan penyimpanan unit produk dalam proses pada saat unit tersebut menunggu proses berikutnya.

menunggu proses berikutnya. 3.

3. Pengurangan Setup Pengurangan Setup TimeTime

Masa pengesetan mesin (setup time) adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengubah Masa pengesetan mesin (setup time) adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengubah perlengkapan, memindahkan bahan baku, dan mendapatkan formulir terkait dan bergerak  perlengkapan, memindahkan bahan baku, dan mendapatkan formulir terkait dan bergerak  cepat untuk mengakomodasikan produk unsure yang berbeda.

cepat untuk mengakomodasikan produk unsure yang berbeda. 4.

4. Kendali Mutu Terpadu (Total Quality Control)Kendali Mutu Terpadu (Total Quality Control) TQC berarti bahwa perusahaa

TQC berarti bahwa perusahaan tidak akan memperbolehkan tidak akan memperbolehkan n penerimaan penerimaapenerimaan penerimaann komponen dan bahan baku yang cacat dari para pemasok, pada BDp maupun pada barang komponen dan bahan baku yang cacat dari para pemasok, pada BDp maupun pada barang  jadi.

 jadi. 5.

5. Tenaga kerja yang fleksibelTenaga kerja yang fleksibel

III.

III. KEUNTUNGAN KEUNTUNGAN DAN DAN KELEMAHAN KELEMAHAN SISTEM SISTEM JITJIT

 Keuntungan JITKeuntungan JIT

- seluruh system yang ada dalam perusahaan dapat berjalan lebih efisien - seluruh system yang ada dalam perusahaan dapat berjalan lebih efisien

- Pabrik mengeluarkan biaya yang lebih sedikit untuk memperkerjakan para staffnya. - Pabrik mengeluarkan biaya yang lebih sedikit untuk memperkerjakan para staffnya. - Barang produksi tidak harus selalu di

- Barang produksi tidak harus selalu di cek, disimpan atau diretur kembali.cek, disimpan atau diretur kembali. - kertas kerja dapat lebih simple

- kertas kerja dapat lebih simple

- Penghematan yang telah di lakukan dapat di

- Penghematan yang telah di lakukan dapat digunakan untuk mendapat profit yang lebihgunakan untuk mendapat profit yang lebih tinggi misalnya, dengan

tinggi misalnya, dengan mengadakamengadakan promosi n promosi tambahan.tambahan.

 Kelemahan JITKelemahan JIT

Satu kelemahan sistem JIT adalah, tingkatan order ditentukan oleh data permintaan Satu kelemahan sistem JIT adalah, tingkatan order ditentukan oleh data permintaan historis. Jika permintaan naik melebihi dari rata-rata perencanaan historis maka inventori historis. Jika permintaan naik melebihi dari rata-rata perencanaan historis maka inventori akan habis dan akan mempengaruhi tingkat pelayanan konsumen.

(6)

IV.

IV. PERBEDAAN PERBEDAAN SISTEM SISTEM JIT JIT DAN DAN SISTEM SISTEM TRADISIONALTRADISIONAL Perbandingan Sistem Manajemen JIT dan Tradisional

Perbandingan Sistem Manajemen JIT dan Tradisional

JIT TRADISIONAL

JIT TRADISIONAL

1.

1. Sistem tarikanSistem tarikan 2.

2. Persediaan tidak signifikanPersediaan tidak signifikan 3.

3. Basis pemasok sedikitBasis pemasok sedikit 4.

4. Kontrak Kontrak jangka jangka panjang panjang dengandengan pemasok 

pemasok  5.

5. PemanufakturaPemanufakturan berstruktur n berstruktur selulerseluler 6.

6. Karyawan berkeahlian gandaKaryawan berkeahlian ganda 7.

7. Jasa Jasa terdesentralisasterdesentralisasii 8.

8. Keterlibatan karyawan tinggiKeterlibatan karyawan tinggi 9.

9. Gaya manajemen sebagai penyediaGaya manajemen sebagai penyedia fasilitas

fasilitas 10.

10. Total quaTotal quality conlity control (TQC)trol (TQC)

1.

1. Sistem doronganSistem dorongan 2.

2. Persediaan signifikanPersediaan signifikan 3.

3. Basis pemasok banyak Basis pemasok banyak  4.

4. Kontrak Kontrak jangka jangka pendek pendek dengandengan pemasok 

pemasok  5.

5. Pemanufakturan Pemanufakturan berstrukturberstruktur departemen

departemen 6.

6. Karyawan terspesialisasiKaryawan terspesialisasi 7.

7. Jasa tersentralisasiJasa tersentralisasi 8.

8. Keterlibatan karyawan rendahKeterlibatan karyawan rendah 9.

9. Gaya manajemen sebagai pemberiGaya manajemen sebagai pemberi perintah

perintah 10.Accep

10.Acceptable quality table quality level (AQL)level (AQL)

V.

V. PEMBELIAN PEMBELIAN JITJIT

Pembelian JIT adalah sistem penjadwalan pengadaan barang dengan cara sedemikian Pembelian JIT adalah sistem penjadwalan pengadaan barang dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan penyerahan segera untuk memenuhi permintaan atau rupa sehingga dapat dilakukan penyerahan segera untuk memenuhi permintaan atau penggunaan.

penggunaan.

Pembelian JIT dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan aktivitas Pembelian JIT dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan aktivitas pembelian dengan cara:

pembelian dengan cara: 1.

1. Mengurangi Mengurangi jumlah jumlah pemasok pemasok sehingga sehingga perusahaan perusahaan dapat dapat mengurangi mengurangi sumber-sumbersumber-sumber yang dicurahkan dalam negosiasi

yang dicurahkan dalam negosiasi dengan pamasoknya.dengan pamasoknya. 2.

2. Mengurangi Mengurangi atau atau mengeliminasi mengeliminasi waktu waktu dan dan biaya biaya negosiasi negosiasi dengan dengan pemasok.pemasok. 3.

3. Memiliki Memiliki pembeli pembeli atau atau pelanggan pelanggan dengan dengan program program pembelian pembelian yang yang mapan.mapan. 4.

4. Mengeliminasi Mengeliminasi atau atau mengurangi mengurangi kegiatan kegiatan dan dan biaya biaya yang yang tidak tidak bernilai bernilai tambah.tambah. 5.

(7)

Penerapan pembelian JIT dapat mempunyai pengaruh pada sistem akuntansi biaya dan Penerapan pembelian JIT dapat mempunyai pengaruh pada sistem akuntansi biaya dan manajemen dalam beberapa cara sebagai berikut:

manajemen dalam beberapa cara sebagai berikut: 1.

1. Ketertelusuran langsung sejumlah biaya dapat Ketertelusuran langsung sejumlah biaya dapat ditingkatkan.ditingkatkan. 2.

2. PerubahanPerubahan “cost pools”“cost pools” yang digunakan untuk myang digunakan untuk mengumpulkaengumpulkan biaya.n biaya. 3.

3. Mengubah dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya sehingga banyak biayaMengubah dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya sehingga banyak biaya tidak langsung dapat diubah menjadi bia

tidak langsung dapat diubah menjadi biaya langsung.ya langsung. 4.

4. Mengurangi perhitungan dan penyajian informasi mengenai selisih harga beli secaraMengurangi perhitungan dan penyajian informasi mengenai selisih harga beli secara individual

individual 5.

5. Mengurangi biaya administrasi penyelenggaraan sistem akuntansi.Mengurangi biaya administrasi penyelenggaraan sistem akuntansi.

VI.

VI. PRODUKSI PRODUKSI JITJIT

Produksi JIT adalah sistem penjadwalan produksi komponen atau produk yang tepat Produksi JIT adalah sistem penjadwalan produksi komponen atau produk yang tepat waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh tahap produksi berikutnya waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh tahap produksi berikutnya atau sesuai dengan

atau sesuai dengan memenuhi permintaan pelanggan.memenuhi permintaan pelanggan.

Produksi JIT dapat mengurangi waktu dan biaya produksi dengan cara: Produksi JIT dapat mengurangi waktu dan biaya produksi dengan cara: 1.

1. Mengurangi Mengurangi atau atau meniadakan meniadakan barang barang dalam dalam proses proses dalam dalam setiap setiap workstation workstation (stasiun(stasiun kerja) atau tahapan pengolahan produk (konsep persediaan nol).

kerja) atau tahapan pengolahan produk (konsep persediaan nol). 2.

2. Mengurangi atau meniadakan “Mengurangi atau meniadakan “ Lead  Lead TimeTime” (waktu tunggu) produksi (konsep waktu” (waktu tunggu) produksi (konsep waktu tunggu nol).

tunggu nol). 3.

3. Secara Secara berkesinambungberkesinambungan an berusaha berusaha sekeras-kerasnya sekeras-kerasnya untuk untuk mengurangi mengurangi biaya biaya setupsetup mesin-mesin pada setiap tahapan pengolahan produk (

mesin-mesin pada setiap tahapan pengolahan produk (workstationworkstation).). 4.

4. MenekankMenekankan an pada pada penyederhanaapenyederhanaan n pengolahan pengolahan produk produk sehingga sehingga aktivitas aktivitas produksiproduksi yang tidak bernilai tambah dapat dieliminasi.

yang tidak bernilai tambah dapat dieliminasi.

Perusahaan yang menggunakan produksi JIT dapat meningkatkan efisiensi dalam Perusahaan yang menggunakan produksi JIT dapat meningkatkan efisiensi dalam bidang:

bidang: 1.

1.  Lead time Lead time(waktu tunggu) (waktu tunggu) pemanufakturapemanufakturann 2.

2. Persediaan bahan, barang dalam proses, dan produk Persediaan bahan, barang dalam proses, dan produk selesaiselesai 3.

3. Waktu perpindahanWaktu perpindahan 4.

4. Tenaga kerja langsung dan tidak Tenaga kerja langsung dan tidak langsunglangsung 5.

5. Ruangan pabrik Ruangan pabrik  6.

6. Biaya mutuBiaya mutu 7.

(8)

Penerapan produksi JIT dapat mempunyai pengaruh pada sistem akuntansi biaya dan Penerapan produksi JIT dapat mempunyai pengaruh pada sistem akuntansi biaya dan manajemen dalam beberapa cara sebagai berikut:

manajemen dalam beberapa cara sebagai berikut: 1.

1. Ketertelusuran langsung sejumlah biaya dapat ditingkatkanKetertelusuran langsung sejumlah biaya dapat ditingkatkan 2.

2. Mengeliminasi atau mengurangi kelompok biaya (Mengeliminasi atau mengurangi kelompok biaya (cost poolscost pools) untuk aktivitas tidak ) untuk aktivitas tidak  langsung

langsung 3.

3. Mengurangi frekuensi perhitungan dan pelaporan informasi selisih biaya tenaga kerjaMengurangi frekuensi perhitungan dan pelaporan informasi selisih biaya tenaga kerja dan overhead pabrik secara individual

dan overhead pabrik secara individual 4.

4. Mengurangi Mengurangi keterincian keterincian informasi informasi yang yang dicatat dicatat dalamdalam “work tickets”“work tickets” 1.

1. Pemanufakturan Pemanufakturan JIT JIT dan dan Penentuan Penentuan Biaya Biaya ProdukProduk

Pemanufakturan JIT menggunakan pendekatan yang lebih memusat daripada yang Pemanufakturan JIT menggunakan pendekatan yang lebih memusat daripada yang ditemui dalam pemanufakturan tradisional. Penggunaan sistem pemanufakturan JIT ditemui dalam pemanufakturan tradisional. Penggunaan sistem pemanufakturan JIT mempunyai dampak pada:

mempunyai dampak pada: 1.

1. Meningkatkan Keterlacakan (Ketertelusuran) biaya.Meningkatkan Keterlacakan (Ketertelusuran) biaya. 2.

2. Meningkatkan akurasi penghitungan biaya produk.Meningkatkan akurasi penghitungan biaya produk. 3.

3. Mengurangi perlunya alokasi pusat biaya jasa Mengurangi perlunya alokasi pusat biaya jasa (departemen jasa)(departemen jasa) 4.

4. Mengubah perilaku dan relatif Mengubah perilaku dan relatif pentingnya biaya tenaga kerja langsung.pentingnya biaya tenaga kerja langsung. 5.

5. Mempengaruhi sistem Mempengaruhi sistem penentuan harga pokok pesanan dan proses.penentuan harga pokok pesanan dan proses. Dasar-dasar pemanufakturan JIT dan

Dasar-dasar pemanufakturan JIT dan perbedaannyperbedaannya dengan a dengan pemanufakturan tradisional:pemanufakturan tradisional: Pemanufakturan JIT adalah sistem tarikan permintaan (

Pemanufakturan JIT adalah sistem tarikan permintaan ( Demand-Pull). Tujuan Demand-Pull). Tujuan pemanufakturan JIT adalah memproduksi produk hanya jika produk tersebut dibutuhkan dan pemanufakturan JIT adalah memproduksi produk hanya jika produk tersebut dibutuhkan dan hanya sebesar jumlah permintaan pembeli (pelanggan). Beberapa perbedaan pemanufakturan hanya sebesar jumlah permintaan pembeli (pelanggan). Beberapa perbedaan pemanufakturan JIT dengan Tradisional meliputi:

JIT dengan Tradisional meliputi: a.

a. Persediaan Persediaan RendahRendah b.

b. Sel-sel Sel-sel Pemanufakturan Pemanufakturan dan dan Tenaga Tenaga Kerja Kerja InterdisiplinerInterdisipliner c.

c. Filosofi Filosofi TQC TQC ((Total Quality ControlTotal Quality Control))

 JIT dan Ketertelusuran Biaya OverheadJIT dan Ketertelusuran Biaya Overhead

Dalam lingkungan JIT, beberapa aktivitas overhead yang tadinya digunakan bersama Dalam lingkungan JIT, beberapa aktivitas overhead yang tadinya digunakan bersama untuk lebih dari satu lini produk sekarang dapat ditelusuri secara langsung ke satu produk  untuk lebih dari satu lini produk sekarang dapat ditelusuri secara langsung ke satu produk  tunggal. Manufaktur yang berbentuk sel-sel, tanaga kerja yang terinterdisipliner, dan aktivitas tunggal. Manufaktur yang berbentuk sel-sel, tanaga kerja yang terinterdisipliner, dan aktivitas  jasa yang te

(9)

JIT TRADISIONAL

JIT TRADISIONAL

Sistem Pull-through Sistem Pull-through

Persediaan tidak signifikan Persediaan tidak signifikan Sel-sel pemanufakturan Sel-sel pemanufakturan

Tenaga kerja terinterdisipliner Tenaga kerja terinterdisipliner Pengendalian mutu (TQC) Pengendalian mutu (TQC) Desentralisasi jasa Desentralisasi jasa Sistem Push-through Sistem Push-through Persediaan signifikan Persediaan signifikan Berstruktur departemen Berstruktur departemen Tenaga kerja terspesialisasi Tenaga kerja terspesialisasi Level mutu akseptabel (AQL) Level mutu akseptabel (AQL) Sentralisasi jasa

Sentralisasi jasa

 Keakuratan Penentuan Biaya Produk dan JITKeakuratan Penentuan Biaya Produk dan JIT

Salah satu konsekuensi dari penurunan biaya tidak langsung dan kenaikan biaya Salah satu konsekuensi dari penurunan biaya tidak langsung dan kenaikan biaya langsung adalah meningkatkan keakuratan penentuan biaya (Harga Pokok Produk).

langsung adalah meningkatkan keakuratan penentuan biaya (Harga Pokok Produk).

Pemanufakturan JIT, dengan mengurangi kelompok biaya tidak langsung dan mengubah Pemanufakturan JIT, dengan mengurangi kelompok biaya tidak langsung dan mengubah sebagian besar dari biaya tersebut menjadi biaya langsung maupun sebaliknya, dapat sebagian besar dari biaya tersebut menjadi biaya langsung maupun sebaliknya, dapat menurunkan kebutuhan penaksiran yang sulit.

menurunkan kebutuhan penaksiran yang sulit.

 JIT dan Alokasi Biaya Pusat JasaJIT dan Alokasi Biaya Pusat Jasa

Dalam manufaktur tradisional, sentralisasi pusat-pusat jasa memberikan dukungan pada Dalam manufaktur tradisional, sentralisasi pusat-pusat jasa memberikan dukungan pada berbagai departemen produksi. Dalam lingkungan JIT, banyak jasa didesentralisasikan.Hal ini berbagai departemen produksi. Dalam lingkungan JIT, banyak jasa didesentralisasikan.Hal ini dicapai dengan membebankan pekerja dengan keahlian khusus secara langsung ke lini produk  dicapai dengan membebankan pekerja dengan keahlian khusus secara langsung ke lini produk  dan melatih tenaga kerja langsung yang ada dalam sel-sel untuk melaksanakan aktivitas jasa dan melatih tenaga kerja langsung yang ada dalam sel-sel untuk melaksanakan aktivitas jasa yang semula dilakukan oleh tenaga kerja

yang semula dilakukan oleh tenaga kerja tidak langsung.tidak langsung.

 Pengaruh JIT pada Biaya Tenaga Kerja Pengaruh JIT pada Biaya Tenaga Kerja LangsungLangsung

Sebagai perusahaan yang menerapkan JIT dan otomatisasi, biaya tenaga kerja langsung Sebagai perusahaan yang menerapkan JIT dan otomatisasi, biaya tenaga kerja langsung tradisional dikurangi secara signifikan.Oleh sebab itu ada dua akibat:

tradisional dikurangi secara signifikan.Oleh sebab itu ada dua akibat: 1.

1. Persentasi Persentasi biaya biaya tenaga tenaga kerja kerja langsung langsung dibandingkan dibandingkan total total biaya biaya produksi produksi menjadimenjadi berkurang

berkurang 2.

2. Biaya Biaya tenaga tenaga kerja kerja langsung langsung berubah berubah dari dari biaya biaya variabel variabel menjadi menjadi biaya biaya tetap.tetap.

 Pengaruh Pengaruh JIT pada JIT pada Penilaian Penilaian PersediaanPersediaan

Salah satu masalah pertama akuntansi yang dapat dihilangkan dengan penggunaan Salah satu masalah pertama akuntansi yang dapat dihilangkan dengan penggunaan pemanufakturan JIT adalah kebutuhan untuk menentukan biaya produk dalam

pemanufakturan JIT adalah kebutuhan untuk menentukan biaya produk dalam rangka penilaianrangka penilaian persediaan. Jika terdapat persediaan, maka persediaan tersebut harus dinilai, dan penilaiannya persediaan. Jika terdapat persediaan, maka persediaan tersebut harus dinilai, dan penilaiannya mengikuti aturan-aturan tertentu untuk t

(10)

Dalam JIT

Dalam JIT diusahakadiusahakan n persediaan persediaan nol (atau panol (atau paling tidak paling tidak pada tingkat yda tingkat yang tidak ang tidak  signifikan), sehingga penilaian persediaan menjadi tidak relevan untuk tujuan pelaporan signifikan), sehingga penilaian persediaan menjadi tidak relevan untuk tujuan pelaporan keuangan.Dalam JIT, keberadaan penentuan harga pokok produk hanya untuk memuaskan keuangan.Dalam JIT, keberadaan penentuan harga pokok produk hanya untuk memuaskan tujuan manajerial. Manajer memerlukan informasi biaya produk yang akurat untuk membuat tujuan manajerial. Manajer memerlukan informasi biaya produk yang akurat untuk membuat berbagai keputusan misalnya: (a) penetapan harga jual berdasar cost-plus, (b) analisis trend berbagai keputusan misalnya: (a) penetapan harga jual berdasar cost-plus, (b) analisis trend biaya, (c) analisis profitabilitas lini produk, (d) perbandingan dengan biaya para pesaing, (e) biaya, (c) analisis profitabilitas lini produk, (d) perbandingan dengan biaya para pesaing, (e) keputusan membeli atau membuat sendiri,

keputusan membeli atau membuat sendiri, dsb.dsb.

 Pengaruh JIT pada Harga Pokok PesananPengaruh JIT pada Harga Pokok Pesanan

Dalam penerapan JIT untuk penentuan order pesanan, pertama, perusahaan harus Dalam penerapan JIT untuk penentuan order pesanan, pertama, perusahaan harus memisahkan bisnis yang sifatnya berulang-ulang dari pesanan khusus.Selanjutnya, sel-sel memisahkan bisnis yang sifatnya berulang-ulang dari pesanan khusus.Selanjutnya, sel-sel pemanufakturan dapat dibentuk untuk bisnis berulang-ulang.

pemanufakturan dapat dibentuk untuk bisnis berulang-ulang.

Dengan mereorganisasi tata letak pemanufakturan, pesanan tidak membutuhkan Dengan mereorganisasi tata letak pemanufakturan, pesanan tidak membutuhkan perhatian yang besar dalam mengelompokkan harga pokok produksi. Hal ini karena biaya perhatian yang besar dalam mengelompokkan harga pokok produksi. Hal ini karena biaya dapat dikelomp

dapat dikelompokkan pada leokkan pada level selular. lagi pvel selular. lagi pula, karena ula, karena ukuran lot sekaraukuran lot sekarang lebih sangng lebih sangatat kecil,maka tidak praktis untuk menyusun kartu harga pokok pesanan untuk setiap pesanan. kecil,maka tidak praktis untuk menyusun kartu harga pokok pesanan untuk setiap pesanan. Maka lingkungan pesanan akan menggunakan sifat sistem

Maka lingkungan pesanan akan menggunakan sifat sistem harga pokok proses.harga pokok proses.

 Penentuan Harga Pokok Proses dan JITPenentuan Harga Pokok Proses dan JIT

Dalam metode

Dalam metode proses, perhitungaproses, perhitungan biaya per unit akn biaya per unit akan menjadi lebih rumit kaan menjadi lebih rumit karenarena adanya persediaan barang dalam proses. Dengan menggunakan JIT, diusahakan persediaan adanya persediaan barang dalam proses. Dengan menggunakan JIT, diusahakan persediaan nol, sehingga penghitungan unit ekuivalen tidak terlalu dibutuhkan, dan tidak perlu nol, sehingga penghitungan unit ekuivalen tidak terlalu dibutuhkan, dan tidak perlu menghitung biaya dari periode sebelumnya. JIT secara signifikan mengarah pada menghitung biaya dari periode sebelumnya. JIT secara signifikan mengarah pada penyederhanaan.

penyederhanaan.

 JIT dan OtomasiJIT dan Otomasi

Sejak sistem JIT digunakan, biasanya hanya menunjukkan kemungkinan otomasi dalam Sejak sistem JIT digunakan, biasanya hanya menunjukkan kemungkinan otomasi dalam beberapa hal. Karena tidaklah umum bagi perusahaan yang menggunakan JIT untuk  beberapa hal. Karena tidaklah umum bagi perusahaan yang menggunakan JIT untuk  mengikutinya

mengikutinya dengan dengan pemilikan pemilikan teknologi teknologi pemenufakturan pemenufakturan maju. maju. Otomasi Otomasi perusahaan perusahaan untuk untuk  : (a) menaikkan kapasitas produksi, (b) menaikkan efisiensi, (c) meningkatkan mutu dan : (a) menaikkan kapasitas produksi, (b) menaikkan efisiensi, (c) meningkatkan mutu dan pelayanan

pelayanan, (d) , (d) menurukan waktu pengolahan, (e) meningkatkan keluaran.menurukan waktu pengolahan, (e) meningkatkan keluaran.

Otomasi meningkatkan kemampuan untuk menelusuri biaya pada berbagai produk  Otomasi meningkatkan kemampuan untuk menelusuri biaya pada berbagai produk  secara individual. sebagai contoh sel-sel FMS, merupakan rekan terotomasi dari sel-sel secara individual. sebagai contoh sel-sel FMS, merupakan rekan terotomasi dari sel-sel pemanufakturan JIT. Jadi. beberapa biaya yang merupakan biaya yang tidak langsung dalam pemanufakturan JIT. Jadi. beberapa biaya yang merupakan biaya yang tidak langsung dalam lingkungan tradisional sekarang menjadi biaya

(11)

 Penentuan Harga PokokPenentuan Harga Pokok Backflush Backflush

Penentuan harga pokok backflush mengeliminasi rekening barang dalam proses dan Penentuan harga pokok backflush mengeliminasi rekening barang dalam proses dan membebankan biaya produksi secara langsung pada produk selesai. Perusahaan menggunakan membebankan biaya produksi secara langsung pada produk selesai. Perusahaan menggunakan backflush costing jika terdapat kondisi-kondisi sebagai berikut :

backflush costing jika terdapat kondisi-kondisi sebagai berikut : 1.

1. Manajemen ingin sistem akuntansi yang sederhana.Manajemen ingin sistem akuntansi yang sederhana. 2.

2. Setiap produk ditentukan Setiap produk ditentukan biaya standarnya.biaya standarnya. 3.

3. Metode ini menghasilkan penentuan harga pokok produk yang kira-kira mengasilkanMetode ini menghasilkan penentuan harga pokok produk yang kira-kira mengasilkan informasi keuangan yang sama dengan penelusuran secara berurutan.

informasi keuangan yang sama dengan penelusuran secara berurutan. Ada dua perubahan relatif pada sistem konvensional yaitu :

Ada dua perubahan relatif pada sistem konvensional yaitu : 1.

1. Perubahan Akuntansi BahanPerubahan Akuntansi Bahan 2.

2. Perubahan Akuntansi Biaya KonversiPerubahan Akuntansi Biaya Konversi

2.

2. Analisis Analisis Biaya-Volume-LabaBiaya-Volume-Laba

 Analisis CPV KonvensionaAnalisis CPV Konvensionall

Analisis biaya-volume-laba (CPV) konvensional menganggap bahwa semua biaya, Analisis biaya-volume-laba (CPV) konvensional menganggap bahwa semua biaya, produksi dan non produksi, dap[at digolongkan ke dalam dua kelompok yaitu:

produksi dan non produksi, dap[at digolongkan ke dalam dua kelompok yaitu: a.

a. Biaya Biaya yang yang bervariasi bervariasi dengan dengan volume, volume, disebut disebut biaya biaya variabelvariabel b.

b. Biaya Biaya yang yang tidak tidak bervariasi bervariasi dengan dengan volume, volume, disebut disebut biaya biaya tetap.tetap.

Dalam anlisis tersebut biaya dianggap sebagai fungsi linier volume penjualan sehingga Dalam anlisis tersebut biaya dianggap sebagai fungsi linier volume penjualan sehingga persamaannya adalah:

persamaannya adalah: L

L = = P P - - B B Dalam Dalam hal hal ini:ini: P

P = = H H X X L L = = Laba Laba bersih bersih sebelum sebelum pajak pajak  B

B = = T T + + VX VX P P = = Pendapatan Pendapatan TotalTotal Sehingga:

Sehingga: B B = = Biaya Biaya TotalTotal L

L = = HX HX - - T T - - VX VX H H = = Harga Harga jual jual per per unitunit X(H

X(H - - V) V) = = L L + + T T X X = = Unit Unit atau atau volume volume produk produk yangyang X

X = = (L+T)/(H-V) (L+T)/(H-V) T T = = Biaya Biaya tetap tetap totaltotal

V = Biaya variabel per unit V = Biaya variabel per unit

(12)

 Analisis CPV dalam JITAnalisis CPV dalam JIT

Dalam sistem JIT,biaya variabel per unit produk yang dijual turun namun biaya tetapnya Dalam sistem JIT,biaya variabel per unit produk yang dijual turun namun biaya tetapnya naik.Dalam JIT,biaya variabel berdasar batch tidak ada karena batch menjadi satu naik.Dalam JIT,biaya variabel berdasar batch tidak ada karena batch menjadi satu kali.Jadi,rumus biaya dalam JIT dapat

kali.Jadi,rumus biaya dalam JIT dapat digambarkan sebagai berikut:digambarkan sebagai berikut: B

B = T = T + V1X1 + V1X1 + V3X3+ V3X3 B

B = = Biaya Biaya Total Total X1 X1 = = Jumlah Jumlah unitunit T

T = = Biaya Biaya tetap tetap X3 X3 = = Jumlah Jumlah kegiatankegiatan V1 = Biaya variabel berdasar unit

V1 = Biaya variabel berdasar unit penjualan (berdasar unit)penjualan (berdasar unit) V3 = Biaya variabel berdasar non unit

V3 = Biaya variabel berdasar non unit 3.

3. Titik Titik ImpasImpas

Titik impas adalah suatu keadaan dimana perusahaan tidak mendapat laba maupun Titik impas adalah suatu keadaan dimana perusahaan tidak mendapat laba maupun rugi.jadi dapat dikatakan

rugi.jadi dapat dikatakan kondisi pendapatan perusahaan dalam keadaan seimbang.kondisi pendapatan perusahaan dalam keadaan seimbang. 

 Sistem Sistem KonvensionaKonvensionall X = (I + F) / (P - V) X = (I + F) / (P - V) Dalam hal ini:

Dalam hal ini: X =

X = Unit produk yaUnit produk yang harus dijual untuk ng harus dijual untuk mencapai labmencapai laba tertentua tertentu I

I = = Laba Laba sebelum sebelum pajak pajak penghasilanpenghasilan F

F = = Total Total biaya biaya tetaptetap P

P = = Harga Harga jual jual per per unitunit V

V = = Biaya Biaya variabel variabel per per unitunit 

 Sistem JITSistem JIT X

X11 = (I + F= (I + F11+ X+ X22VV22) / ) / (P - (P - VV11))

Dalam hal ini: Dalam hal ini: X

X11= = Unit produk yaUnit produk yang harus dijual untung harus dijual untuk mencapai labk mencapai laba tertentua tertentu

I

I = = Laba Laba sebelum sebelum pajak pajak penghasilanpenghasilan F

F11 = = Total Total biaya biaya tetaptetap

X

X22 = = Jumlah kuaJumlah kuantitas berbantitas berbasis nonunsis nonunitit

V

V22 = = Biaya variaBiaya variabel per basis bel per basis non unitnon unit

P

P = Harga = Harga jual jual per per unitunit V

(13)

Illustrasi : Illustrasi :

PT.KIRANA, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perakitan suku cadang PT.KIRANA, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perakitan suku cadang menggunakan dua sistem biaya yang berbeda yaitu:

menggunakan dua sistem biaya yang berbeda yaitu: 1.

1. Sistem biaya konvensionalSistem biaya konvensional 2.

2. JITJIT

Sistem biaya konvensional membebankan BOP menggunakan pengarah biaya ( Sistem biaya konvensional membebankan BOP menggunakan pengarah biaya (cost cost  driver 

driver ) berbasis unit. Sistem JIT menggunakan pendekatan yang terfokus pada penelusuran) berbasis unit. Sistem JIT menggunakan pendekatan yang terfokus pada penelusuran biaya dan penentuan harga pokok berbasis aktivitas untuk biaya yang tidak dapat dihubungkan biaya dan penentuan harga pokok berbasis aktivitas untuk biaya yang tidak dapat dihubungkan secara langsung dengan suatu sel pemanufakturan. Untuk mengetahui perbedaan antara kedua secara langsung dengan suatu sel pemanufakturan. Untuk mengetahui perbedaan antara kedua metode, berikut ini disajikan data biaya produksi

metode, berikut ini disajikan data biaya produksi untuk bulan desember 1997 :untuk bulan desember 1997 :

ELEMEN

ELEMEN BIAYA BIAYA SISTEM SISTEM BIAYABIAYA KONVENSIONA KONVENSIONA L L JIT JIT Bahan Baku Bahan Baku

Tenaga kerja langsung Tenaga kerja langsung BOP Variabel berbasis unit BOP Variabel berbasis unit BOP Variabel berbasis no BOP Variabel berbasis no

unit unit

BOP tetap langsung BOP tetap langsung BOP tetap bersama BOP tetap bersama

Rp 800 Rp 800 70 70 90 90 --30 30 100 100 Rp 1.090 Rp 1.090 Rp 800 Rp 800 100 100 20 20 30 30 30 30 20 20 Rp 1.000 Rp 1.000 Diminta: Diminta: 1.

1. Hitunglah jumlah maksimum dari masing-masing sistem biaya yang harus dibayarHitunglah jumlah maksimum dari masing-masing sistem biaya yang harus dibayar seandainy

seandainya perusahaan memutuskan untuk membeli pada a perusahaan memutuskan untuk membeli pada pemasok luar.pemasok luar. 2.

2. Bila Bila diketahui diketahui perusahaan perusahaan berproduksi berproduksi pada pada kapasitas kapasitas 1500 1500 unit unit dengan dengan harga harga jualjual Rp 1.100, susunlah laporan L/R

Rp 1.100, susunlah laporan L/R untuk periode untuk periode yang bersangkuyang bersangkutantan 3.

(14)

Penyelesaian : Penyelesaian : 1.

1. Jumlah Jumlah maksimum maksimum yang yang harus harus dibayar dibayar kepada kepada pemasok pemasok luar, luar, biasa biasa dianggap dianggap sebagaisebagai biaya terhindarkan yang harus diputuskan oleh perusahaan tersebut.

biaya terhindarkan yang harus diputuskan oleh perusahaan tersebut. Biaya yang dapat dihindarkan:

Biaya yang dapat dihindarkan: -

- Sistem biaya Sistem biaya konvensionkonvensional al = = Rp Rp 800 800 + + 70 70 + + 90 90 + + 30 30 = = Rp Rp 990990 -

- Sistem Sistem biaya biaya JIT JIT = Rp = Rp 800 800 + + 100 100 +30 +30 +20 +20 +30 +30 = = Rp Rp 980980

2. Laporan L/R 2. Laporan L/R

KETERANGAN

KETERANGAN SIST. SIST. KONVENSIONALKONVENSIONAL SIST. JITSIST. JIT Penjualan : Penjualan : ( 1500 u x Rp 1.100) ( 1500 u x Rp 1.100) Biaya Variabel : Biaya Variabel : (Rp 960 (Rp 9601)1) x 1.500 u)x 1.500 u) (Rp 820 (Rp 8202)2) x 1.500 u)x 1.500 u) Laba Kontribusi Laba Kontribusi Biaya Tertelusur : Biaya Tertelusur :

y. variabel berbasis non unit y. variabel berbasis non unit y. tetap langsung

y. tetap langsung

Jumlah Biaya Tertelusur Jumlah Biaya Tertelusur Laba Langsung Produk  Laba Langsung Produk 

Rp 1.650.000 Rp 1.650.000 1.440.000 1.440.000 210.000 210.000 --45.000 45.000 45.000 45.000 165.000 165.000 Rp 1650.000 Rp 1650.000 1.230.000 1.230.000 420.000 420.000 45.000 45.0003)3) 195.00 195.004)4) 240.000 240.000 180.000 180.000 1) 1) Rp 800 + Rp 70 + Rp 90 = Rp 960 Rp 800 + Rp 70 + Rp 90 = Rp 960 2) 2) Rp 800 + Rp 20 = Rp 820 Rp 800 + Rp 20 = Rp 820 3) 3) Rp 30 x 1.500 u = Rp 45.000 Rp 30 x 1.500 u = Rp 45.000 4) 4) (Rp 100 + Rp 30) x 1.500 u = Rp 195.000 (Rp 100 + Rp 30) x 1.500 u = Rp 195.000

3. Sistem penentuan harga pokok konvensional menyediakan laporan yang menunjukkan 3. Sistem penentuan harga pokok konvensional menyediakan laporan yang menunjukkan profitabilitas produk sedangkan sistem JIT menunjukkan adanya efisiensi karena JIT profitabilitas produk sedangkan sistem JIT menunjukkan adanya efisiensi karena JIT dapat me

dapat mengubah ngubah beberapa jebeberapa jenis biaya nis biaya mis: Biaya mis: Biaya tenaga tenaga kerja kerja langsung langsung menjadi biaymenjadi biayaa tetap langsung.

(15)

KESIMPULAN KESIMPULAN

JIT merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki impilkasi penting dalam JIT merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki impilkasi penting dalam manajemen biaya. Ide dasar JIT sangat sederhana, yaitu produksi hanya apabila ada permintaan manajemen biaya. Ide dasar JIT sangat sederhana, yaitu produksi hanya apabila ada permintaan (pull system) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu yang diminta dan hanya (pull system) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu yang diminta dan hanya sebesar kuatitas yang diminta. Filosofi JIT digunakan pertama kali oleh Toyota dan kemudian sebesar kuatitas yang diminta. Filosofi JIT digunakan pertama kali oleh Toyota dan kemudian diadopsi oleh banyak perusahaan manufaktur dijepang .

diadopsi oleh banyak perusahaan manufaktur dijepang .

Bila JIT merupakan suatau filosofi manajemen operasi yang berusaha untuk  Bila JIT merupakan suatau filosofi manajemen operasi yang berusaha untuk  menghilangkan pemborosan pada semua aspek dari kegiatan-kegiatan produksi perusahaan. menghilangkan pemborosan pada semua aspek dari kegiatan-kegiatan produksi perusahaan. Sasaran utama JIT adalah menngkatkan produktivitas system produksi atau opersi dengan cara Sasaran utama JIT adalah menngkatkan produktivitas system produksi atau opersi dengan cara nenghilangkan semua macam kegiatan yang tidak menembah nilai bagi suatui produk.

nenghilangkan semua macam kegiatan yang tidak menembah nilai bagi suatui produk.

 Just In Time

 Just In Time(JIT) mendasakan pada delapan kunci utama, yaitu(JIT) mendasakan pada delapan kunci utama, yaitu

1.

1. menghasilakn produk menghasilakn produk yang yang sesuai sesuai dengan dengan jadwal jadwal yang yang didasarkan didasarkan pada pada permintaan.permintaan. 2.

2. memproduksi dengan memproduksi dengan jumlah jumlah kecilkecil 3.

3. menghilangkan pemborodanmenghilangkan pemborodan 4.

4. memperbaiki memperbaiki aliran aliran produksiproduksi 5.

5. menyempurnakan kualitas menyempurnakan kualitas produk produk  6.

6. orang-orang orang-orang yang yang tanggaptanggap 7.

7. menghilangkan ketidakpastianmenghilangkan ketidakpastian 8.

(16)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

http:// “just in time (jit)” _ jane dalam cerita , berita , tanpa derita.htm http:// “just in time (jit)” _ jane dalam cerita , berita , tanpa derita.htmll http:// 

http:// Just-In-Time-Alena19'Just-In-Time-Alena19's s Blog.htmlBlog.html http://  http://  just-in-time/normal-0-false-false-false just-in-time/normal-0-false-false-false.html.html http://just-in-time-part-1.html http://just-in-time-part-1.html http://  http:// 79-sepintas-tentang-just-in-time-jit.html79-sepintas-tentang-just-in-time-jit.html

Referensi

Dokumen terkait

PENGGUNAAN METODE JUST IN TIME DALAM PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK MENDORONG EFISIENSI BIAYA DAN MENINGKATKAN LABA.. PADA PERUSAHAAN KECAP DAMAI

Dari tabel 4.21 dan tabel 4.22 diatas untuk aktivitas pemesanan bahan baku dari pemasok (supplier) dengan metode Just In Time (JIT) lebih sering dilakukan dibanding dengan metode

Kertas kerja ini diangkat dalam judul “Analisis Efisiensi Biaya Bahan Baku dalam Implementasi Just In Time System pada PT X” untuk menganalisis bagaimana implementasi just

Konsep just i n time menekankan pada pembelian bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan proses produksi yang diperlukan untuk membuat produk yang dipesan konsumen baik melalui pesanan

Pertama,pembelian bahan baku untuk proses produksi keripik singkong dan pisang dilakukan secara Just In Time, dimana UMKM “Aneka Keripik Kartini” bekerja sama

Melakukan proses perhitungan untuk mencari tingkat efisiensi biaya antara kebijakan Just In Time dan kebijakan konvensional (biaya pembelian bahan baku, biaya pemesan-

Masalah pengambilan keputusan persediaan dapat dianalisis dengan menerapkan Just In Time sebagai alternatif pengendalian persediaan bahan baku untuk dapat menilai

Just in Time adalah suatu konsep dimana bahan baku yang digunakan untuk aktifitas produksi didatangkan dari pemasok (supplier ) secara tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan oleh