• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN JENJANG KARIR PERAWAT.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN JENJANG KARIR PERAWAT.pdf"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Jenjang karir merupakan suatu sistem untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme perawat sesuai bidang pekerjaannya melalui peningkatan kompetensi. Dalam pengembangan jenjang karier profesional bagi perawat dapat dibedakan antara pekerjaan dan karir.

Pekerjaan diartikan sebagai suatu posisi atau jabatan yang diberikan/ditugaskan, serta ada keterikatan hubungan antara atasan dan bawahan. Karir diartikan sebagai suatu jenjang yang dipilih oleh individu untuk dapat memenuhi kepuasan kerja perawat dan mengarah kepada keberhasilan pekerjaan (kinerja) sehingga pada akhirnya akan memberikan kontribusi terhadap bidang profesi yang dipilihnya.

Pemilihan karir secara bertahap akan menjamin individu dalam mempraktikkan bidang profesinya, karena karir merupakan investasi dan bukan hanya untuk mendapatkan penghargaan/imbalan jasa. Komitmen terhadap karir dapat dilihat dari sikap perawat terhadap profesinya serta motivasi untuk bekerja sesuai karir yang dipilihnya.

Dalam sistem jenjang karir profesional terdapat tiga aspek yang saling berhubungan, yaitu kinerja, orientasi profesional dan kepribadian perawat, serta kompetensi yang menghasilkan kinerja profesional.

Perawat profesional diharapkan mampu berpikir rasional, mengakomodasi kondisi lingkungan, mengenal diri sendiri, belajar dari pengalaman dan mempunyai aktualisasi diri sehingga dapat meningkatkan jenjang karir profesinya.

Jenjang karir perawat dapat dicapai melalui pendidikan formal dan pendidikan berkelanjutan berbasis kompetensi serta pengalaman kerja di sarana kesehatan.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

a. Penetapan dan penyelenggaraan jenjang karir perawat untuk menjamin pemberian asuhan

keperawatan yang profesional.

b. Menumbuhkembangkan motivasi para profesional keperawatan untuk selalu menempuh

(2)

c. Sebagai alat pembinaan dan pengembangan jangka panjang bagi para profesional keperawatan, guna memanfaatkan kompetensi penyelenggaraan asuhan keperawatan.

2. Tujuan Khusus

a. Menyiapkan sistem jenjang karir yang baik bagi perawat Rumah Sakit Eka.

b. Dilaksanakannya pengelompokan perawat Rumah Sakit Eka sesuai dengan jenjang karir.

c. Dilaksanakannya pembinaan perawat Rumah Sakit Eka sesuai dengan jenjang karir.

d. Dilaksanakannya pengembangan perawat Rumah Sakit Eka sesuai dengan jenjang karir.

C. Sasaran

Seluruh tenaga keperawatan yaitu perawat klinik di area keperawatan gawat darurat, intensif, kamar bedah, pediatrik, maternitas/kebidanan dan medikal bedah.

D. Model Jenjang Karir

Ketentuan jenjang karir Profesional keperawatan mengacu pada ketentuan Direktorat Keperawatan Depkes RI dan Program Pengembangan Profesi oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

(3)

Secara umum, penjenjangan karir professional perawat terdiri dari 4 bidang, meliputi:

1. Perawat Klinik (PK) ; perawat yang memberikan asuhan keperawatan langsung kepada pasien/

klien sebagai individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

2. Perawat Manager (PM) ; perawat yang mengelola pelayanan keperawatan disarana kesehatan, baik

sebagai pengelola tingkat bawah (ka. Tim), tingkat menengah (koordinator, supervisor) dan tingkat atas (manager).

3. Perawat Pendidik (PP) ; perawat yang memberikan pendidikan / pengarahan/ bimbingan kepada

perawat yunior

4. Perawat Peneliti/ riset (PR) ; perawat yang bekerja dibidang penelitian keperawatan/ kesehatan.

Salah satu persyaratan pengembangan jenjang karir profesional baik sebagai perawat manager, perawat pendidik maupun perawat klinik adalah mempunyai kualifikasi sebagai perawat klinik.

(4)

E. Prinsip-Prinsip Sistem Pengembangan Karir

Saat ini kualifikasi tenaga keperawatan dimulai dari D.III Keperawatan sampai dengan tahun 2010. Tahun 2010 kualifikasi tenaga perawat profesional dimulai dari S 1 Keperawatan

1. Jenjang mempunyai makna kompetensi untuk melakukan asuhan keperawatan sesuai lingkup

dan bertingkat sesuai dengan kompleksitas masalah klien dalam uapaya pemenuhan kebutuhan dasar.

2. Fungsi utama yang menjadi pegangan adalah fungsi pemberian asuhan keperawatan.

3. Setiap perawat pelaksana mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan karirnya

sampai jenjang yang paling atas.

4. Jenjang karir mempunyai dampak terhadap tanggung jawab dan akontabel terhadap tugas serta

terkait dengan sistem penghargaan.

5. Bidang pengembangan karir mencakup : Keperawatan Bedah, intensif, medikal bedah,

Maternitas, Pediatrik, Gawat Darurat.

6. Standar Kompetensi Perawat

Penetapan kompetensi perawat Indonesia mengacu pada ketentuan Standar Kompetensi Perawat Indonesia dari PPNI dan Direktorat Keperawatan dan Keteknisan Medis.

Standar Kompetensi Perawat tiap jenjang :

a. Perawat Klinik I

b. Perawat Klinik II

c. Perawat Klinik III

d. Perawat Klinik IV

(5)

BAB II

PENERAPAN PENGEMBANGAN JENJANG KARIR / LEVEL

A. PRINSIP PENGEMBANGAN

Adapun prinsip dari pengembangan karir / level berdasarkan pada :

1. Kualifikasi

Kualifikasi perawat dimulai dari lulusan D III, S1 Kep + Ners sampai S2 Kep + Spesialis. Mengingat perawat yang ada saat ini sebagaian besar lulusan D III Keperawatan maka perlu dilakukan penanganan khusus dengan memperhatikan penghargaan terhadap pengalaman kerja, lamanya pengabdian terhadap profesi, uji kompetensi dan sertfikasi.

2. Penjenjangan Karir

Penjenjangan karir mempunyai makna tingkatan kompetensi untuk melaksanakan asuhan keperawatan yang akontabel dan etis sesuai dengan batas wewenang praktik dan kompleksitas masalah pasien/klien.

3. Penerapan Asuhan Keperawatan

Fungsi utama perawat adalah memberikan asuhan keperawatan langsung sesuai standar praktik dan kode etik perawat.

4. Kesempatan Yang Sama

Setiap perawat mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan karir sampai jenjang karir profesional tertinggi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5. Standar Profesi

Dalam memberikan asuhan keperawatan mengacu pada standar praktik keperawatan dan kode etik keperawatan.

6. Komitmen pimpinan

Pimpinan sarana kesehatan harus mempunyai komitmen yang tinggi terhadap pengembangan karir perawat, sehingga dapat dijamin kepuasan pasien/klien serta kepuasan perawat dalam pelayanan keperawatan.

(6)

Pemberlakuan jenjang karir profesional perawat dilakukan secara bertahap berdasarkan persyaratan tingkat pendidikan, pengalaman kerja klinik perawatan serta kompetensi klinik yang ditentukan dengan memperhatikan kelangsungan asuhan keperawatan serta kebijakan/sistem yang selama ini sudah ada.

Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan pada masa transisi sebagai berikut :

1. Pemetaan ketenagaan

2. Penyesuaian kualifikasi :

a. Pendidikan

b. Pengalaman kerja di bidang keperawatan

c. Kompetensi tambahan/sertifikasi

3. ”Challenge test” sesuai dengan proses jenjang karir

a. Kompeten

b. Tidak kompeten (diulang 1x pada periode yang sama)

4. Jika tidak lulus, level tetap pada level terakhir dan akan diberi kesempatan mengulang 1 kali

periode

5. Pendidikan formal bagi yang mau dan mampu sesuai dengan persiapan jenjang karir yang lebih

tinggi.

B. SKEMA JENJANG KARIR PERAWAT RUMAH SAKIT EKA

P K I P K IV P K III P K II P M IV V P M III V P M II V P M I V P P IV V P P III P P II V P P I V P R IV P R III P R II P R I

(7)

C. JENJANG KARIR PROFESIONAL PERAWAT KLINIK RUMAH SAKIT EKA

Untuk peningkatan jenjang karir yang lebih tinggi, perawat klinik harus memenuhi persyaratan tingkat pendidikan, pengalaman kerja klinik keperawatan sesuai area kekhususan serta persyaratan kompetensi yang telah ditentukan.

Fungsional / Level

Pengalaman sesuai Pendidikan Posisi

Fungsional

Jabatan Struktural

D III Kep S1 Kep

(Ners)

S2 Kep (Sp)

Pra Klinik 0 – 1 th 0 – 6 bln 0 – 3 bln Pelaksana -

Junior (PK I) >1 – 3 th >6 bln – 2 th >3 bln – 1 th Pelaksana -

Medior (PK II) >3 - 6 th >2 – 5 th >1 – 3 th Pelaksana -

Senior (PK III-1) >6 – 9 th >5 – 8 th >4 – 6 th Pelaksana /

Ka.tim

PJ Shift

Senior (PKIII-2) >9 – 12 th >8 – 11 th >6 – 8 th Pelaksana

Mahir 1

C I/ NDO

Senior (PKIII-3) >12 -15 th >11 – 14 th >8 – 10 th Pelaksana

Mahir 2

Koordinator /

Supervisor

Ahli (PK IV) >14 – 19 th >10 – 12 th Spesialis Supervisor

Manager

D. KOMPETENSI PERAWAT KLINIK RUMAH SAKIT EKA

1. Kompetensi Perawat Klinik I

a. Kompetensi dasar :

1) Menerima pasien baru

2) Melakukan serah terima pasien

3) Mempersiapkan pasien pulang

4) Merekam EKG

5) Melakukan pengambilan spesimen darah pada pasien dewasa dan spesimen urine

6) Mampu memberikan keperawatan dasar untuk memenuhi kebutuhan dasar pada klien

tanpa risiko, meliputi :

(8)

b) Kebersihan mulut

c) Perawatan kuku

d) Merapikan tempat tidur pada klien tirah baring

e) Membantu eliminasi

f) Mengatur posisi tidur

g) Membantu mobilisasi (membantu latihan fisik sederhana)

h) Monitoring TTV, intake-output

i) Terampil memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan

7) Memberikan bantuan hidup dasar

b. Kompetensi Inti

1) Melakukan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan tindakan keperawatan

2) Menerapkan prinsip etika, etiket dalam keperawatan

3) Menerapkan prinsip infeksi nosokomial

4) Menyiapkan dan dan membersihkan alat-alat perawatan

5) Mengukur tanda-tanda vital

6) Melakukan pengkajian

7) Membuat prioritas asuhan sedapat mungkin berkolaborasi dengan pasien/klien dan/atau

pemberi asuhan

8) Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan

9) Mengevaluasi dan mendokumentasikan kemajuan arah pencapaian hasil yang

diharapkan

10) Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen

11) Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit

12) Memberikan obat secara aman dan tepat.

13) Mengelola pemberian darah dan produk darah secara aman

c. Kompetensi Inti Kebidanan

1) Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang lengkap

2) Melakukan pemeriksaan fisik yang berfokus sesuai dengan kondisi wanita

3) Menghitung usia kehamilan dan menentukan perkiraan persalinan

4) Memberikan pendidikan kesehatan dan konseling dasar, seperti :

a) Pertumbuhan dan perkembangan seksualitas

(9)

c) Siklus menstruasi dan proses konsepsi

d) Tanda – tanda dan gejala kehamilan

e) Penyuluhan dalam kehamilan, perubahan fisik perawatan buah dada, kebersihan

dan nutrisi

f) Tanda – tanda dimulainya persalinan

g) Promosi dan dukungan pada ibu menyusui

h) Memberikan bimbingan persiapan untuk persalinan dan kelahiran

5) Menggunakan dopler untuk menghitung denyut jantung janin

6) Melakukan pemeriksaan abdomen secara lengkap termasuk pengukuran fundus

uteri/posisi/presentasi dan penurunan janin

7) Memberikan perawatan pada bayi baru lahir pada kelahiran normal

8) Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan intervensi yang dilakukan secara lengkap

2. Kompetensi Perawat Klinik II

a. Kompetensi inti

Kompetensi inti harus dimiliki oleh perawat klinik II di seluruh bidang keperawatan

1) Kompetensi Perawat klinik I

2) Mempelajari diskusi dan terlihat aktif dalam pembaharuan dan perubahan pelayanan

keperawatan

3) Memastikan bahwa informasi yang diberikan kepada pasien dan atau pemberi

pelayanan disajikan secara jelas dan dengan sikap yang baik

4) Mencatat dan mengkomunikasikan masalah keamanan kepada yang berwenang

5) Membina dan mempertahankan hubungan kerja yang konstriktif dengan sejawat dan

lainnya.

6) Bertindak sebagai pembimbing dan mentor yang efektif

b. Kompetensi Khusus

1) Bedah

Fungsi dan peran sirkuler, dan scrub nurse/perawat asisten II operator pada jenis pembedahan kecil sampai sedang :

a) Menyiapkan lingkungan kamar bedah dalam keadaan siap pakai meliputi ruang

(10)

b) Menyiapkan berbagai perlengkapan persedian bahan habis pakai (antara lain : kassa, benang, jarum suntik, desinfektan)

c) Menyiapkan perlengkapan penunjang operasi dengan tepat dan benar

d) Melakukan cuci tangan bedah dengan baik dan benar

e) Menggunakan jas operasi dan sarung tangan steril

f) Menata instrumen dan perlengkapan steril sesuai jenis pembedahan, baik di meja

mayo maupun di meja trolley

g) Menghitung berbagai perlengkapan : kassa, instrumen, jarum, depper, dll

h) Melakukan prosedur drapping

i) Melakukan penghitungan jumlah instrumen dan bahan habis pakai (kassa, depper,

tampon, dll) yang digunakan, sebelum penutupan luka dan sebelum pasien dipindahkan ke ruang pemulihan.

j) Melakukan fiksasi drain yang digunakan

k) Mengganti alat tenun dan memindahkan pasien

l) Memantau dan mengkoordinir semua aktivitas selama tindakan pembedahan

m) Mengidentifikasi kemungkinan lingkungan yang berbahaya

2) Gawat darurat

a) Melakukan triage dan re-triage

b) Melakukan survey primer dan sekunder

c) Melakukan asuhan keperawatan pada pasien kategori hijau, kuning, dan DOA.

d) Melakukan monitoring hemodinamik non-invasif

e) Melakukan tindakan pendelegasian invasif dasar (insersi vena, pasang NGT,

pasang kateter urine) dibawah supervisi dokter IGD.

f) Melakukan persiapan pasien pre operasi

g) Mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainase toraks

h) Mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi

i) Melakukan persiaapan sarana dan prasarana ambulance

j) Melakukan pendampingan pasien saat transfer di ambulance

3) Intensif

a) Memahami konsep keperawatan intensif

b) Mengelola jalan napas

(11)

d) Melakukan monitoring hemodinamik invasif dan non invasif

e) Mempersiapkan dan asistensi pemasangan drainase toraks

f) Mempersiapkan dan melakukan pemberian terapi secara titrasi

g) Melakukan pengelolaan nutrisi pada pasien kritis

h) Pengelolaan pasien dengan ventilasi mekanik

i) Pengelolaan pasien dengan drainase toraks

j) Mempersiapkan pemasangan manitoring invasif (tekanan vena sentral, tekanan

arteri sistemik dan pulmonal)

k) Melakukan pengukuran tekanan vena sentral dan arteri

l) Melakukan pengelolaan terapi trombolitik

m) Melakukan persiapan Renal Replacement Therapy

n) Mengetahui persiapan Intraaortic Artery Ballon Pump

o) Mengetahui persiapan Continous Renal Replacement Therapy (CRRT)

4) Pediatrik

a) Asuhan keperawatan bayi segera setelah lahir pada persalinan normal dan aterm

b) Perawatan tali pusat

c) Perawatan mata

d) Perawatan telinga

e) Memandikan bayi

f) Perawatan bayi premature

g) Perawatan bayi dengan foto therapy

h) Perawatan bayi dan anak dengan combustio 10%-20%

5) Maternitas/Kebidanan

a) Mampu melakukan pemeriksaan kehamilan (inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi)

b) Mengidentifikasi dan monitoring persalinan normal

c) Memberikan asuhan keperawatan masa nifas pada klien tanpa risiko, meliputi ;

• Vulva hygiene

• Perawatan payudara

• Monitoring pendarahan

d) Identifikasi tanda-tanda persalinan normal

(12)

6) Keperawatan Medical/Surgical

a) Mampu melakukan perawatan WSD

b) Mampu mengidentifikasi tanda-tanda gangguan metabolisme

c) Mobilisasi klien dengan risiko

d) Identifikasi kasus kardiogenik dan neurogenik

e) Kolaborasi dengan cepat dan tepat sesuai hasil identifikasi dan monitoring

3. Kompetensi Perawat Klinik III

a. Kompetensi Inti

1) Memiliki kompetensi dan membimbing Perawat Klinik I dan II

2) Mengidentifikasi praktik yang tidak aman dan mengambil tindakan yang tepat

3) Bertindak dalam peran advokasi untuk melindungi hak-hak manusia sebagaimana yang

diuraikan dalam Kode Etik Keperawatan

4) Menerapkan berpikir kritis dan keterampilan penyelesaian masalah

5) Memberikan rasional terhadap asuhan keperawatan yang diberikan

6) Menerapkan prinsip dan proses advokasi

7) Memberikan dukungan/pendidikan di dalam pengembangan dan atau mempertahankan

keterampilan kehidupan yang mandiri

8) Menunjukkan kesadaran tentang penerapan pengembangan/lokal dalam bidang

teknologi

9) Berkontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan profesional

10) Bertindak sebagai contoh peran (role model) yang efektif

11) Berpartisipasi dalam peningkatan mutu dan penjamin mutu

b. Kompetensi khusus

1) Bedah

Fungsi dan peran sirkuler, scrub nurse, atau perawat asisten II operator pada jenis pembedahan kecil, sedang, besar, dan khusus.

a) Memiliki kompetensi Perawat Klinik I dan II Bedah

b) Menjadi asisten I jika asisten I (dokter) tidak ada

c) Melakukan bantuan hidup lanjut

(13)

2) Gawat darurat

a) Memiliki kompetensi Perawat Klinik I dan II Gawat Darurat

b) Melakukan asuhan keperawatan pada pasien kategori merah

c) Melakukan bantuan hidup lanjut

d) Melakukan interpretasi EKG

e) Pengelolaan pasien dengan drainase toraks

f) Melakukan pengelolaan terapi trombolitik

g) Melakukan persiapan alat bantu nafas/ventilator

3) Intensif

a) Memiliki kompetensi Perawat Klinik I dan II Intensif

b) Melakukan bantuan hidup lanjut

4) Pediatrik

a) Memiliki kompetensi Perawat Klinik I dan II Pediatrik

b) Melakukan perawatan perinatal risiko tinggi

c) Melakukan perawatan bayi dan anak dengan total care

d) Melakukan perawatan bayi dan anak dengan ostomi

e) Melakukan melakukan asuhan keperawatan pada bayi dan anak dengan

kegawatdaruratan

f) Mampu memberikan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga dengan total

care

5) Maternitas/Kebidanan

a) Memiliki kompetensi perawat klinik I dan II Maternitas

b) Memberikan pertolongan persalinan normal

c) Monitoring dan identifikasi persalinan risiko tinggi

d) Kolaborasi dengan cepat dan tepat sesuai hasil monitoring

e) Mahir melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan total care (perawatan

PEB, eklamsi)

6) Keperawatan Medikal/Surgikal

a) Memiliki kompetensi perawat klinik I dan II

b) Mampu memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan total care

(14)

E. MEKANISME KENAIKAN JENJANG KARIR PERAWAT DI RUMAH SAKIT

Uji kompetensi jenjang karir SDM Keperawatan dilakukan pada saat rekruitmen dan pengembangan SDM Keperawatan yang sedang bekerja di RS . Pada tahap awal, uji kompetensi difokuskan untuk perawat klinik. Proses pelaksanaannya dibagi dalam empat tahap, sebagai berikut :

1. Tahap Pendaftaran

Setiap perawat yang mengikuti proses jenjang karir harus mendaftar pada pusat pengembangan SDM Keperawatan RS.

Persyaratan pendaftaran :

a. Surat keterangan lulus masa orientasi

b. Pas foto 3 x 4 sebanyak 2 lembar

c. Mengisi formulir pendaftaran

2. Proses Pemenuhan Kompetensi

Perawat peserta jenjang karir harus memenuhi hal-hal berikut :

a. Pendidikan Formal Keperawatan

Pendidikan formal keperawatan yangdiakui sebagai perawat profesional minimal Ners-Sarjana Keperawatan (Ns-Skep) pada tahun 2010. Perawat lulusan D III Keperawatan dapat mencapai jenjang PK III. Perawat lulusan Sarjana Keperawatan dapat mencapai jenjang PK IV.

Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan dapat mencapai jenjang PK V.

b. Lama Bekerja di klinik

Perawat lulusan D III Keperawatan dapat ditetapkan sebagai PK I setelah lulus masa orientasi 1 tahun. Setelah 4 tahun sebagai PK I dapat mengikuti uji kenaikan jenjang ke PK II, jika memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan. Setelah 4 tahun sebagai PK II, jika memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan dapat naik menjadi PK III. Selanjutnya untuk naik ke PK IV tidak cukup hanya memenuhi lama kerja, tetapi juga harus memenuhi pendidikan formal Ners-Sarjana Keperawatan (Ns Skep).

Perawat lulusan Ners Sarjana Keperawatan dan Sarjana Keperawatan dapat ditetapkan sebagai PK I setelah lulus masa orientasi selama 6 bulan. Setelah 2 tahun sebagai PK I dapat mengikuti uji kenaikan jenjang karir ke PK II, jika memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan. Setelah 2 tahun sebagai PK II dapat mengikuti uji kenaikan jenjang karir ke PK III, dan demikian pula ke PK IV, jika memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Selanjutnya

(15)

untuk naik ke PK V, tidak cukup hanya memenuhi lama kerja, tetapi juga harus memenuhi pendidikan formal Magister/S2/Sp. Keperawatan.

Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan yang belum memiliki pengalaman klinik maka dapat menjadi PK I setelah lulus masa orientasi selama 3 bulan. Setelah 1 tahun menjadiPK I dapat mengikuti uji kenaikan jenjang karir ke PK II dan seterusnya sampai ke PK V, jika memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan yang telah memiliki pengalaman klinik, maka pengalaman klinik dan kemampuan kompetensi yang dimiliki akan diperhitungkan untuk menetapkan jenjang karirnya.

c. Rekomendasi

Untuk mengikuti uji kenaikan jenjng karir, setiap perawat harus mendapatkan rekomendasi dari :

1) Atasan langsung

Penilaian kinerja yang memenuhi syarat untuk uji kenaikan jenjang karir minimal

2) Pembimbing klinik

Pembimbing klinik memberikan rekomendasi tentang aktifitas yang harus dipenuhi sebagai syarat uji kenaikan jenjang karir

d. Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan

Untuk dapat mengikuti uji jenjang karir, maka tiap perawat harus memenuhi sejumlah SKP (Satuan Kredit Partisipan) yang ditetapkan dalam PKB. PKB akan dirancang oleh Departemen Keperawatan bekerja sama dengan Diklat RS sesuai dengan pedoman dari PPNI.

3. Uji kompetensi

a. Koordinator mengajukan nama-nama perawat yang telah memenuhi syarat untuk Asesmen

kompetensi

b. Perawat yang akan mengikuti Asesmen kompetensi (Asesi) mengajukan surat permohonan

Asesmen Kompetensi yang ditujukan kepada direktur melalui Kepala Divisi Keperawatan.

c. Kepala Divisi Keperawatan berkoordinasi dengan Komite Keperawatan untuk melaksanaan

Asesmen Kompetensi.

d. Komite Keperawatan melalui merencanakan dan melaksanakan Asesmen kompetensi.

(16)

Divisi Keperawatan.

f. Kepala Divisi Keperawatan dan Komite Keperawatan mengadakan rapat kelulusan yang

dilanjutkan dengan pembuatan permohonan kenaikan level bagi perawat yang telah lulus Asesmen kompetensi kepada direktur melalui Divisi SDM.

g. Divisi SDM menyelesaikan administrasi kenaikan level dan pemberian sertifikat

kompetensi

4. Penetapan Jenjang Karir Baru

Divisi Keperawatan dan Pengembangan SDM RS mengirimkan berkas-berkas ke SDM. Selanjutnya disiapkan surat keputusan, Surat Keputusan untuk PK I – III ditandatangani oleh Direktur. Selanjutnya dilaksanakan penyesuaian pekerjaaan dan sistem penghargaan.

(17)

Alur Penetapan Jenjang Karir Perawat (kenaikan Leveling) Rumah Sakit Eka

(18)

Referensi

Dokumen terkait

jenjang yang dipilih individu untuk dapat memenuhi Akar masalah kepuasan kerja perawat di RS ini adalah kepuasan kerja perawat, sehingga pada akhirnya akan

SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT TENTANG PELAKSANAAN ROTASI KERJA DENGAN KINERJA DI RUMAH SAKIT UMUM ‘AISYIYAH PONOROGO SKRIPSI Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Keperawatan S.Kep