BAB I PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Universitas Telkom adalah Perguruan Tinggi Swasta yang dibentuk oleh Yasasan Pendidik telkom yang masih merupakan anggota Telkom Group. Yasasan Pendidikan Telkom bertujuan untuk membetuk perguruan tinggi serta guna mengembangkan dan membentuk sumber daya manusia dibidang informasi dan informatika. Universita Telkom mempunyai 7 fakultas salah satunya FEB yang mempunyai 3 prodi yaitu MBTI, Akuntansi dan ICT. Prodi MBTI mepunyai perhatian khusus dalam bidang wirausaha di buktikan dalam pemeberian 2 matakuliah wajib yaitu Kewirausahaan dan Proyek Kewirausahaan yang mempunyai total 6 SKS.
Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) telah memulai perjalanan sejak tahun 1990 dengan nama MBA-Bandung, kemudian pada tahun 1994 berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (STMB), dan pada tahun 2004 kembali berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Bisnis Telkom (STMB Telkom). Transformasi menjadi Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) terjadi pada tahun 2008. Kampus pertama MBA-Bandung adalah Gedung H dan I Kompleks Pusdiklat Telkom yang berlokasi di Jalan Gegerkalong Hilir 47 Bandung.Dimulai sejak tahun 2013 sampai dengan saat ini yang ditandai dengan terbentuknya Universitas Telkom yang merupakan hasil penggabungan empat institusi pendidikan di bawah Yayasan Pendidikan Telkom, yaitu: Institut Teknologi Telkom (ITT atau dahulunya STT Telkom), Institut Manajemen Telkom (IMT), Politeknik Telkom, dan Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Disain Indonesia. Pada akhir 2013, setelah masa transisi empat fakultas hasil penggabungan, maka terbentuklah Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) seperti saat ini. FEB memiliki dua kampus yaitu Kampus Utama di Dayeuh Kolot untuk penyelenggaraan semua program studi S1 (MBTI dan Akuntansi) dan Kampus Utara di Geger Kalong untuk penyelenggaraan program studi S2 MM Telkom
IM Telkom berubah menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) atau School of Economic and Business (SEB) merupakan satu dari tujuh fakultas yang ada di dalam Universitas Telkom. Saat ini FEB memiliki 3 program studi, S1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika (terakreditasi “A” BAN PT), S1 Akuntansi (terakreditasi “A” BAN PT), dan S2 Magister Manajemen (terakreditasi “A” BAN PT dan ABET21). Khusus untuk S1 Manajemen juga membuka kelas internasional yang bahasa pengantarnya adalah Bahasa Inggris yang disebut sebagai ICT Business
Visi
Menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang berstandar internasional pada tahun 2023, melalui penelitian dan pengembangan secara kreatif ekosistem kewirausahaan dalam bidang ekonomi dan bisnis berbasis digital.
Misi
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan ekonomi dan bisnis berbasis digital yang berstandar internasional;
2. Melakukan kajian dan penelitian dalam rangka pengembangan dan penyebaran ilmu pengetahuan bidang ekonomi dan bisnis yang berbasis digital kepada masyarakat;
3. Memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam bidang ekonomi dan bisnis berbasis digital bagi pelayanan dan pemberdayaan masyarakat melalui kolaborasi yang kreatif dan inovatif antara akademisi, pemerintah, industri, media dan komunitas.
Tujuan
1. Menciptakan kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan;
2. Menghasilkan lulusan di bidang ekonomi dan bisnis berbasis digital yang berstandar internasional
1.2 Latar Belakang Penelitian
Pertumbuhan ekonomi dan kewirausahaan mempunyai hubungan yang saling terkait, tinggi rendahnya ekonomi suatu negara dapat dilihat dari banyaknya
wirausaha yang tercipta dan tenaga kerja yang terserap pada sebuah negara. Kewirausahaan merupakan faktor penting bagi sebuah negara dalam pertumbuhan ekonomi agar suatu negara dapat bersaing pada pasar global (Latief, 2017). Hal tersebut, menjadikan wirausaha sangat diperlukan di Indonesia, untuk meningkatkan perkembangan ekonomi di Indonesia (Sembiring, 2017).
Menurut Joko Widodo selaku presiden Republik Indonesia di negara maju di dunia mempunya minimal 14% penduduk yang berwirausaha pada saat ini Indonesia baru mencapai 3% oleh karena itu perlu adanya peningkatan dan dorongan bagi terciptanya wirausaha muda di Indonesia (Akhir, 2019).
Tabel 1. 1 Perbandingan Wirausaha dengan Jumlah Penduduk
No Negara Rasio 1 Indonesia 3.1% 2 Malaysia 5% 3 Thailand 4% 4 Singapura 7% 5 Jepang 11% Sumber : BPS 2018
Menurut data Badan Pusat dan Statitik pada tahun 2018 wirausaha di Indonesia mencapai 3.1% dari jumlah penduduk 225 juta masyarakat Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa wirausaha di Indonesia masih jauh dengan negara lainyang jumlah penduduknya jauh lebih sedikit dari Indonesia seperti Malaysia 5% dan Thailand 4% jika dibandingkan dengan negara maju seperti Singapura dan Jepang maka Indonesia lebih jauh tertinggal. Jumlah wirausaha Indonesia masih berada di bawah dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand. Fenomena ini memperlihatkan bahwa kurangnya wirausaha di Indonesia
Menurut data yang ada jumlah wirausaha di Indonesia masih tertinggal dari negara yang lain yaitu 3.1% dari jumlah wirausaha yang terdapat di Indonesia ini telah memberikan kontribusi kepada Indonesia melalui tenaga kerja yang terserap.
Tabel 1. 2 Presentase sektor serapan Tenaga kerja Indonesia
No Sektor Presentase
1 Pertanian 30.46%
2 Perdagangan 18.53%
3 Industri Pengolahan 14.11%
4 Akomodasi dan Makan Minum 6.37%
Sumber : BPS 2018
Data dari tabel diatas menunjukan bahwa terdapat 4 sektor yang memiliki penyerapan tenaga kerja paling kuat di Indonesia yang dimana sektor pertanian memberikan kontribusi paling tinggi sebesar 30.46%. Selanjutnya sektor perdagangan sebesar 18.53 % diikuti industri pengolahan 14.11% serta akomodasi dan makan minum 6.37%,. Dapat terlihat dari tabel diatas bahwa peran wirasuaha sangat berpengaruh pada penyerapan tenaga kerja di Indonesia meskipun angka wirausaha yang tidak terlalu tinggi yaitu 3.1%. Oleh karena itu jika wirausaha meningkat jumlahnya maka pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja pun meningkat. Tenaga kerja yang terserapakan mempengaruhi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia.
Gambar 1. 1 Nilai PDB Indonesia 2014-2018
Data diatas menunjukan pertumbuhan PDB di Iindonesia, perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB). Setiap tahunnya PDB Indonesia melakukan peningkatan di mulai dari tahun 2014 sebesar 2.7 kuadriliun lalu pada tahun 2015 yaitu 2.9 kuadriliun, pada tahun 2016 PDB Indonesia stabil tidak mengalami penurunan atau pun meningkat pada tahun 2015 yaitu 2.9 kuadriliun.Tahun 2017 mengalami peningkatkan yang sangat tinggi yaitu 3.4 kuadranliun dilanjutkan pada tahun 2018 3.7 kuadranliun.
Menurut data-data yang sudah djabarkan di atas bahwa wirausaha sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi semakin banyak wirausaha tercipta maka semakinmeningkat juga pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Wirausaha baru sangat dibutuhkan untuk meningkatkan ekonomi. Hampir di setiap negara maju di dunia memliki jumlah pengusaha sedikitnya adalah 14% dari jumlah penduduk negara tersebut sedangkan Indonesia masih berada di angka 3.1% dari jumlah penduduk. Presiden Joko Widodo pun menyadari bahwa masih rendahnya minat berwirausaha di Indonesia, beliau sangat mengapresiasi gerakan dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia yang menebarkan nilai-nilai berwirausaha di generasi muda (Kuwado, 2018).
Pendidikan kewirausahaan mempunyai peran penting dalam minat berwirausaha. Hampir semua perguruan tinggi di Indonesia memasukan matakuliah kewirausahaan dalam matakuliah wajib ditempuh oleh mahasiswa (Lestari dan Wijaya, 2012). Pendidikan Kewiraushaan merupakan bekal bagi mahasiswa untuk menjadi seorang wirausaha, pendidikan kewirausahaan juga bisa menjadi stimulus untuk membuat mahasiswa berwirausaha (Sulistyowati et al, 2016). Pendidikan kewirausahaan merupakan usaha lembaga pendidikan dalam memicu atau menumbuhkan jiwa berwirausaha serta menjadi bekal bagi mahasiswa (Adnyana dan Purnami 2016).
Menurut Pramiswari dan Dharmadiaksa (2017) keinginan untuk berwirausaha sejak dini sudah mulai berkembang bagi calon wirausahawan terutama di kalangan remaja atau generasi muda. Dapat telihat banyaknya wirausahawan yang bermunculan dari waktu ke waktu. Fenomena ini membuktikan bahwa generasi muda sudah mulai memikirkan masa depannya dengan keinginan meniru figur
sesorang yang sudah sukses, berani mencoba, rasa suka terhadap tantangan, keinginan untuk tetap bertahan hidup dan keinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik dari sebelumnya. Sebagian besar mahasiswa di Indonesia telah menyadari bahwa pentingnya berwirausaha karena merupakan salah satu cara menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean selain itu berwirausaha juga berguna menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat yang akan menyerap tenaga kerja (Giovani, 2015).
Dalam berwirausaha dibutuhkan niat dan tanggung jawab untuk menjalankannya oleh karena itu terdapat beberapa faktor, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat masyarakat untuk dapat menjadi wirausaha yang sukses. Mahani dan Sari (2018) dalam penelitiannya menjelaskan minat berwirausaha dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor motivasi, inovasi dan kreativitas yang bisa dikatakan sebagai faktor Internal dan menjadi stimulus meningkatkan minat berwirausaha. Koranti (2013) menjelaskan didapatkan beberapa faktor yang berpengaruh dalam minat berwirausaha. Faktor lingkungan keluarga dan faktor pendidikan yang dengan kata lain adalah faktor eksternal dari diri seseorang, faktor ini merupakan faktor pendorong yang berpengaruh karena banyak individu yang dibentuk dan diberi pengetahuan tentang bisnis yang dibangun dilingkungan keluarga.
Denayoh et al., (2015) mengatakan dalam penelitiannya bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha yaitu moral, inspirasi dan inisiatif pemerintah. Minat berwirausaha dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pengetahuan, sikap dan sebuah ikatan (Koe et al., 2012). Menurut Kabir et al.,
(2017) dalam peneliatian menjelaskan bahwa sikap, norma dan niat berwirausaha adalah faktor yang berpengaruh terhadap minat berwirausaha. Agbim et al., (2013). mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yaitu latar belakang keluarga,kreativitas dan pengetahuan berwirausaha dan menurut hasil penelitiannya menunjukan positif terhadap minat berwirausaha. Faktor personal dalam minat berwirausaha adalah faktor sangat krusial dalam minat berwirausaha karena berasal dari dalam diri itu sendiri (Preto dan Marco, 2016).
Yohana dan Wijono (2016) mengukapkan melalui penelitiannya bahwa kreativitas, inovasi dan pola pikir yang merupakan faktor internal yang penting dalam minat berwirausaha karena mampu menghasilkan gagasan, wawasan, objek seni yang baru dan mengatasi kesulitan dalam berwirausaha dan itu dibutuhkan bagi seorang wirausahawan. Kreativitas pola pikir dan inovasi merupakan modal yang berharga dalam beriwirausaha sehingga ketika seseorang mempunyainya maka dia akan berpotensial dalam menjalankan usahanya.
Anggreani dan Nurcaya (2016) menjelaskan bahwa faktor pendidikan dan keluarga atau bisa disebut faktor eksternal merupakan faktor yang berpengaruh dalam mendorong seseorang untuk melakukan wirausaha. Faktor eksternal sendiri berasal dari lingkungan sekitar sehingga dapat mempengaruhi minat untuk berwirausaha.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, hal ini menjadi penting untuk diteliti karena terdapat faktor-faktor pendonrong yang berpengaruh dalam minat berwirausaha. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti lebih lanjut maka dari itu judul penelitian ini adalah “Identifikasi Faktor Pendorong berwirausaha Setelah
Lulus Mata Kuliah Proyek Kewirausahaan”.
1.3 Perumusan Masalah
Telkom University adalah salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia yang mempunyai visi World Class University, visi jangka panjang yang dimiliki Universitas telkom adalah menjadi Global Entrepreneurial University pada tahun 2038. Terlihat dari visi jangka panjang maka Universitas telkom akan mengembangkan dan mengevaluasi sistem pengajaran mengenai kewirausahaan pada setiap aspek dan seluruh falkultas yang terdapat pada Univeritas Telkom untuk tercapainya visi jangka panjang tersebut. Dengan demikian Universitas Telkom akan mencapai tujuannya dan akan menjadi penyumbang wirausaha muda terdidik dan mahasiswa yang kompeten dalam berwirausaha, sehingga jumlah wirausaha di Indonesia dapat meningkat yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi negara juga meningkat
Gambar 1. 2Roadmap Telkom University Menuju Global Entrepreneurial University 2038
Tabel 1. 3 Jumlah Alumni yang Bekerja dan Wirausaha
No Tahun Lulus Jumlah Lulusan Jumlah Bekerja Jumlah Wirausaha Persentase Wirausaha 1 2012 518 101 11 2,12% 2 2013 390 96 15 3,84% 3 2014 291 99 18 6,06% 4 2015 349 148 15 4,29% 5 2016 313 24 40 12,77%
Sumber: Career Development Center Telkom University, 2019
Survei diatas dilakukan oleh Career Development Center Telkom
University terhadap alumni MBTI pada tahun 2012 sampai 2016. Hasil
membuktikan bahwa pada tahun 2012 dari 518 lulusan MBTI 11 orang menjadi wirausaha, pada tahun 2013 yang menjadi wirausaha 15 orang dari 290 mahasiswa yang lulus, 2014 sebanyak 18 orang menjadi wirausaha dari 291 orang lulusan MBTI, terjadi penurunan pada tahun 2015 sebanyak 15 orang menjadi wirausaha dari 349 mahasiswa yang lulus, pada tahun 2016 terjadi kenaikan signifikan yaitu 40 orang menjadi wirausaha dari 313 mahasiswa yang lulus. Dari hasil survei diatas terlihat adanya kenaikan minat berwirausaha dari mahasiswa MBTI meskipun masi didominasi oleh minat bekerja.
Tabel 1.4 Tindak Lanjut Kelompok Kewirausahaan
Sumber : Data Pengolahan Penulis
Data dari tabel menunjukan bahwa dari 14 kelas MBTI angkatan 2016 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom yang terdiri dari 100 kelompok yang terbentuk ketika sedang mengambil mata kuliah kewirausahaan pada semester 6, sebanyak 5 kelompok yang terdata akan melanjutkan proyek kewirausahaanya,
Berdasarkan fenomena tersebut, belum adanya penelitian yang spesifik mengenai faktor pendorong berwirausaha dilingkungan Universitas Telkom khususnya MBTI yang mempunyai misi mengembangkan semangat wirausaha. Oleh karena itu penelitian ini akan melakukan identifikasi faktor pendorong berwirausaha setelah mengambil mata kuliah proyek kewirausahaan di prodi MBTI. Hasil dari penelitian ini dapat di jadikan bahan evaluasi dari program kewirausahaan MBTI. Hasil penelitian ini juga dapat mewujudkan misi MBTI yaitu mengembangkan semangat wirausaha untuk terciptanya wirausaha unggul dan membantu mewujudkan menjadi Global Entrepreneurial University pada tahun 2038.
No Kelas Jumlah Kelompok Tindak Lanjut
1 Mb-40-01 7 kelompok Tidak ada yang melanjutkan bisnisnya
2 Mb-40-02 6 kelompok Tidak ada yang melanjutkan bisnisnya
3 Mb-40-03 6 kelompok Tidak ada yang melanjutkan bisnisnya
4 Mb-40-04 8 kelompok 1 Kelompok melanjutkan bisnisnya
5 Mb-40-05 7 kelompok Tidak ada yang melanjutkan bisnisnya
6 Mb-40-06 6 kelompok 1 Kelompok melanjutkan bisnisnya
7 Mb-40-07 7 kelompok Tidak ada yang melanjutkan bisnisnya
8 Mb-40-08 7 kelompok Tidak ada yang melanjutkan bisnisnya
9 Mb-40-09 8 kelompok Tidak ada yang melanjutkan bisnisnya
10 Mb-40-10 7 kelompok Tidak ada yang melanjutkan bisnisnya
11 Mb-40-11 9 kelompok 2 Kelompok melanjutkan bisnisnya
12 Mb-40-12 7 kelompok Tidak ada yang melanjutkan bisnisnya
13 Mb-40-13 9 kelompok 1 Kelompok melanjutkan bisnisnya
14 Mb-40-14 6 kelompok Tidak ada yang melanjutkan bisnisnya
1.4 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka pertanyaan penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Proses berwirausaha
Bagaimana proses berwirausaha dapat memempengaruhi berwirausaha sehingga mahasiswa melanjutkan berwirausaha setelah mengambil matakuliah proyek kewirausahaan
2. Faktor Psikologis
Bagaimana faktor psikologis dapat memempengaruhi berwirausaha sehingga mahasiswa melanjutkan berwirausaha setelah mengambil matakuliah proyek kewirausahaan
3. Faktor Eksternal
Bagaimana faktor eksternal dapat memempengaruhi berwirausaha sehingga mahasiswa melanjutkan berwirausaha setelah mengambil matakuliah proyek kewirausahaan
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan maka, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Proses Berwirausaha
Mengetahui pendorong yang terjadi mengenai pengetahuan wirausaha sehingga mahasiswa MBTI menlanjutkan berwirausaha setelah menyelesesaikan mata kuliah proyek kewirausahaan?
2. Faktor Psikologis
Mengetahui pendorong yang terjadi mengenai kepercayaan diri sehingga mahasiswa MBTI menlanjutkan berwirausaha setelah menyelesesaikan mata kuliah proyek kewirausahaan?
3. Faktor Eksternal
Mengetahui pendorong yang terjadi mengenai Faktor Eksternal sehingga mahasiswa MBTI menlanjutkan berwirausaha setelah menyelesesaikan mata kuliah proyek kewirausahaan?
1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Aspek Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat membantu dan berkontribui terhadap penelitian di bidang kewirausahaan dengan pendekatan faktor pendorong berwirausaha.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran faktor faktor pendorong apa saja yang memperngaruhi niat berwirausaha
1.6.2 Aspek Praktis
a) Perguruan tinggi
Penelitian ini diharapkan dapat membantu mewujudkan Rencana Induk Pengembangan Universitas Telkom, yang mempunyai target menjadi
Global Entrepreneurship University pada tahun 2038. Hal tersebut dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan pembelajaran terkait kewirausahaan yang ada di perguran tinggi agar dapat terciptanya wirausaha muda yang kompeten dan potensial
b) Masyarakat
Melalui penelitian ini diharapkan masyarakat dapat mendorong program kewirausahaan dalam perguruan tinggi yang nantinya akan menciptakan lapang usaha untuk masyarakat
1.7 Ruang Lingkup Penelitian 1.7.1 Lokasi dan Objek Penelitian
Penelitian ini mengenai Identifikasi Faktor Pendorong berwirausaha Setelah Mengambil Mata Kuliah Proyek Kewirausahaan pada mahasiswa MBTI Universitas Telkom angkatan 2016, maka dair itu penelitian ini dilakukan di Universitas Telkom Bandung dengan mengidentifikasi faktor pendorong berwirausaha.
1.7.2 Waktu dan Periode Penelitian
1.8 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian berguna untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian yang dilakukan, sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini berisikan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat mengenai apa yang akan diteliti dan menggambarkan dengan tepat isi penelitian.
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan landasan teori mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian dan model penelitian. Bab ini juga memperlihatkan beberapa penelitian terdahulu yang akan digunakan sebagai acuan untuk mendukung penelitian ini dalam mengembangkan hipotesis.
BAB III: METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang uraian, pendekatan, metode dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab perumusan masalah yang ada pada penelitian ini.
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan hasil pengolahan data yang didapat dan hasilnya akan dianalisis sesuai dengan data yang didapatkan.
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan serta saran-saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan.