PENETAPAN KADAR Co.TRIMOKSAZOL YANG
DILAKUKAN
DENGAN
MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER
ULTRAVIOLET
SECARA
SIMULTAN.KLT
(Quantitative analysis of Co-Trimoxazol by Ultraviolet Spectrophotometry Simultaneously
-TLC
Methods)Jatmiko Susilo*
ABSTRACT
Backgroun*
Co-trimoxazol
is
an
combined
antibiotics consist
of
Sulphametoxazol
andTrimetoprim
(5:1). This
substanceis
relatedwith
tetrahydropholicacid
synthesisin
bacteria toproduce
imidine
and purine.
The
maximum wavelength
of
Sulphamethoxazolat
255-257
andTrimetoprim
:
287t
2
nm
may be
usedfor
concentration assay andthe different
of
polarity
propertiesof
these substancesmay be
separatedby thin
layer
chromatography. Objectives:
The objective of this research is comparing two methods,UV
Spectrophotometryby
Simultaneously andby
TLC. Method
:
The
research's methodologyis
experimentallaboratory
that
comparing
it's
recoveryweight
of
eachsubstance
by
simultaneously-
TLC
method.Statistically, Analysis
of
variants-
testand
t-test are used to compare betweenit's
standard deviations and means. Results :Sulphamethoxazol and
Trimetoprim
in
Ethanol 95%-NaOH 0,1N(1:3) is
show peak absorption at257
and 289 nm wavelength. Recoveryof
Sulphamethoxazol is (98.20+
0.40) Yo andTrimetoprim
:(93.69
+
0.75)%.
Statistically, the accuracy test, Sulphamethoxazol Fo:
2.325<
F
tab (P:0,05,dbf:9,1)=297,
andTrimetoprimFo:0.126
<F
tab(P:0,05,
dbf:1,;7):5.59,
andtheprecision
testof
Sulfametoksazol andTrimetoprim
aret
cal.:
0.666 < t
table (P=0.05;dbt=l0)
:
1.81 andt
cal. = 0.376 < t tab (P:0,05, dbt: 9) = 1.83.. Conclusion : Recovery
of
Sulphamethoxazol is (98.20 + 0.40)%
andTrimetoprim
(98.69+
0.75) o/o. The precicion and accurationof
these methods are notsignificantly different,
Simultaneously more efficient than TLC.Keywo rds : Co-Trimo xazol,
UV
SpectrophotometrySimultaneously-TlC
*)
DosenKimia
STIKES Ngudi Waluyo UngaranPENDAHULUAN
Banyaknya sediaan
obat
antibakteriyang
beredar
dengan
menggunakankombinasi
bahanaktif
Sulfametoksazol danTrimetoprim
(5:l),
Kombinasi
obat
ini
mempunyai
keuntungan
yaitu
sinergi
atau potensiasibila
dibandingkan dengan masing-masing penyusunnyat.Sulfametoksazol
mempunyai
sifatkompetitif
antagonis terhadap asam p-amino benzoateyaitu
dengan menutup
perubahanasam p-amino
benzoate
menjadi
koensimasam dihidrofolat yang
merupakan
bentuktereduksi
asamfolatr'2,
sedangTrimetoprim
adalah
penghambat
enzim
dihidrofolat
reduktaseyang
mempengaruhi metabolismenucleoprotein mikroorganisme
dngan mengganggu system asamfolat-folinatt.
Spektra
ultraviolet kedua
senyawa menunjukkan puncak berbeda, , yaitu 256-257nm
dalam larutan
NaOH
0.1N
untuk Sulfametoksazol3adan
Trimetoprim
dalamlarutan
NaOH
0,4yo, didahului
pelarutandengan
etanol
95Yo,
pada 287
+ 2
nms,,sehingga
dimungkinkan
untuk
dilakukanpenetapan
kadar
kedua
senyawa
tersebut -q":::rasimultan.
Perbedaanstruktur
molekuldan
p*riredaan
sifat
polaritas
juga
dapatdigunakan
sebagai dasar pemisahan denganteknik
kromatografi
lapis
tipis3
sebelumditetapkan kadarnya.
Dengan
dasarperbedaan-perbedaan
di
atas
diharapkankombinasi
Co-trimoksazol
dapat ditetapkan kadarnya dengan spektrofotometerultraviolet
baik
secara simultan
ataupun
didahului kromatografi lapis tipis.lv{etode
spektrofotometri
daPatdigunakan
untuk kualitatif
maupunkuantitatif.
Penggunaan metodeuntuk
analisakuantitaif
didasarkanatas
hukum
Lambert-Beet',
yaitu-
logT: A:
abcdimana
A
: absorpi atau serapana
:
absorptivitas,karakteristik
untuk meolekul atau ion penyerap dalam larutantertentu dan panjang
gelombang tertentub
: ketebalan media yang dilewati c : kadar larutanBila
sistem
mengandunglebih
darisatu komponen
penyerap,
ternyata
bahwa spesies-spesiestersebut
berkelakuan
tidaktergantung
satu
terhadap
lain
dan absorbansinya adalahaditifi.
Oleh karena itu, penetapankadar
lebih dari
satu
komponen secara simultan, digunakan rumus5'7 :Ar =
A'
:
a'rCr+
a'zCza"zCz dimana:
A'
danA"
:diukur pada Ar dan
fu
a'rdana"t
:diukur pada
Ar
dan AzA2
= A" :
a"rCt
+serapan
campuranabsorptivitas
zat
Ia'zdafla"z
:
absorptivitas
zat
2diukur
pada
Ardan
fu
Cr dan
Cz
:
kadarzat
I
dan zat 2dalam g/1
Krornatografi merupakan
teknik
pemisahan
tertentu,
pada
dasarnyakromatografi
menggunakandua
fase
yaitufase tetap (stationary)
dan
fase
bergerak (mobile), pemisahan tergantung pada gerakanrelatif dari
dua faseini.
Dari
beberapa jeniskromatografi,
satu
di
antaranya
adalah kromatografi lapistipis
(KLT)8,
kromatografijenis
ini
mempunyai keuntungan antaralain
membutuhkan
waktu yang
lebih
cepat
dan diperoleh pemisahanyang
lebih baik.
Untuk
identifikasi
digunakan
harga
Rf
yang didefinisikans sebagaiberikut
:Jarak
yang
digerakkan oleh senyawa darititik
asalHarga
Rf
:
Jarak oleh pelarut dari
titik
asal.yang
digerakkanIVIETC}DE
Metode
penelitian
adalah experimental, dilakukan:
l).
Penetapan kadarSulfametoksazol
dan
Trimetoprim
secaraspektrofotometrik
ultraviolet
simultan;
2)Penetapan
kadar
Sulfametoksazol
danTrimetoprim
secara
spektrofotometrikultraviolet
-KLT;
dan
3).
Membandingkanketepatan,
ketelitian
dan
efisiensi
kedua metode tersebut.Parameter
yang
digunakan adalah 1).Ketepatan
yaitu
apabila
hasil
suatu
seri penetapan menghasilkannilai
pukulrata yangsangat
dekat
dengan
nilai
sebenamya; 2).Ketelitian yaitu
dalam
suatuseri
penetapandiperoleh
hasil
satu
sama
lainnya
hampirsama, ketelitian
berkaitan
dengan ketervariansiansuatu
pengukuranberulang-ulang,
dan
dinyatakan dengan
simpanganbaku,
SDe,
dan 3)
Efisiensi yaitu
berkaitdengan kefektifan
penggunaan
waktu penetapan.Data
dianalisis dengan mernbandingkan duanilai
penyimpangan dan pukulrata menggunakan Anava danuji-t,
bila
harga
terhitung lebih besar daripadat
(tabel) pada taraf kepercayaan 95oh danDB
tertentu,dikatakan
ada
perbedaan
bermakna
dan sebaliknyalo.HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemilihan
pelarut
sangat
Penting artinya pada metode speltrofotometri. Pelarutyang
baik
adalah
pelarut
yang
mampumelarutkan
dengan
mudah
obat
yangditetapkan,
demikian
juga tidak
menyerapradiasi ultraviolet,
di
samping
itu
perludipikirkan
kemampuan
pelarut
untukmempengaruhi
panjang
gelombangll.Sulfametoksazol
dan
Trimetoprim
masing-masing mempunyai
sifat
amfotir dan
basalemah (Trimetoprim
merupakan
alkaloida), maka keduaobat
tersebutmudah
dilarutkandalam
pelarut
asam,tetapi
Sulfametoksazol mempunyai gugus amina(-NH,
yang dalammedia
asam akan mudah berubah
menjadigugus
ammonium
yang kurang
efisien sebagai auksokromkarena electron
n
tidakmampu berinteraksi
denganelectron
n
dai
cincin
sehinggatidak
mempunyai
pengaruh terhadap stabilitas keadaan zr*. Demikian pulaTrimetoprim
mempunyai
gugus
amino, sehinggapuncak
serapankedua obat
akanmuncul pada panjang
gelombang
hampirsama.
Dari
hasil
percobaan,
penggunaan campuranpelarut Etanol 95%-NaOH
0,1N(1:3)
merupakanpelarut yang
baik
karenamampu
melarutkan
kedua
obat
tersebutdengan
mudah,
memberikan
jangkauanperbedaan
A
maksimum
yang
besar, Sulfametoksazol pada257
danTrimetoprim
289nm.
Spektra campuran kedua obat salingtindih
(overlap)
duajalan,
sehingga serapantotal
merupakan
addisi
kedua
komponen penyerap.Table 1 Hasil
penetapankadar
Sulfametoksazol danTrimetoprim
secara spektrofotommetriUV
srrnultan oada oan elombans 257 dan 289 nm
Penimbangan Serapan Hasil
No. Sulfa (mg) Tmp (mg) 257 nm 289 nm 7" Sulfa 7o Tmp
I 200.40 39.9s 0.888
0.t94
98.9r 101.97* 2 199.93 42.24 0.889 0.1 96 99.19 99.23 3 200.00 40.40 0.889 0.1 93 99.26 98.88 n r97.49 40.11 0.875 0.190 98.94 98.13 5 200.83 41.74 0.897 0.1 96 99.70 98.53 6 198.71 40.70 0.9t4 0.1 98 102.73* 100.09x*)
: tidak memenuhi uji QLarutan
Sulfametoksazol
danTr:irnetoprim
dalam
campuranEtanol
95%-l,iaoH (1:3)
menunjukkan
serapan
stabil selarna 60 menit. Pengukuran pada4257
danDari
datadi
atas, menunjukkan kadarrata-rata
Sulfametoksazol
adalah 99.20
%dengan
SD
0.32
dan
kadar
rata-rataTrinretoprim
adalah
98.70 yo,
SD
:
0.47, setelah dilakukanuji
Q ternyata menunjukkan bahrva hasil prosentase nomer 6 (enam) untuk Sulfametoksazoldan Trimetoprim nomer
1(satu) dan
6
(enam)tidak
memenuhiuji
Q,sehingga
hasil
akhir
perolehan
kembalipenetapan
kadar
untuk
Sulfametoksazol
:O9.2A
+
0.40)
dengan
SD
:
0.32
danTrimetoprim
: (98.69+
0.75) % dengan SD = 0.47Dari
hasil
pemisahanKLT,
diperoleh hargaRf
Sulfametoksazol adalah0.25
(SD
:0.0055) dan
Trimetoprim
0.10(SD:
0.0072),hal
ini
karena
silica gel
mempunyai
gugushidroksil
bebas
yang
dapat
mengadakan289 run,
absorptivitas
Sulfametoksazol
:68.37; SD
: t
0.56 dan 10.08;
SD:
+
0.06. Sedangkan absorptivitasTrimetoprim
:
7.94 ;SD:
*
0.09. dan25.38;
SD:
*
0.17ikatan hidrogen
denganelektron
bebas darigugus amino,
juga
bersifat
asam
(pH
3-5) sehinggaobat yang bersifat
basa cenderung diadsorpsilebih kuat
daripadaobat
bersifat asam atau netral, sehinggaTrimetoprim
akandiadsorpsi
lebih kuat
oleh
fase
diam dibanding Sulfametoksazol.Data
menunjukkan hubungan
linier
antarakadar
Sulfametoksazol
dan
serapan pada panjang gelombang25T nm,Y:64.6065
x
0.0062 dengan koefisien korelasi
r:A.9271> r tabel
(P:
0,01;N
:
6)
=
0.917,juga Trimetoprim
pada289 nm,Y:
649.2695 x-
0.1206, koefisien korelasi,r:
0.9931>
r
tabel (P
:
0.01;N:50)
:
0.959.Table
2
Hasil
penetapankadar
Sultbmetoksazol danTrimetoprim
secara spektrofotommetriUV
didahului
Ti
Penimbangan Hasil Sulfa Hasil Tmp
No. Sulfa (mg) Tmp (mg) A o//o
A
o//o 1 99.77 20.43 0.097 100.11 0.089 99.21 2 r00.08 19.81 0.094 96.90 0.087 101.35* 3 100.16 20.71 0.097 99.72 0.090 98.34 4 100.04 20.63 0.098 100.81 0.089 98.25 5 99.89 2t.05 0.096 98.05 0.095 99.04 6 r00.78 19.95 0.094 96.22 0.084 99.19* tidak memenuhi uji Q
Hasil perolehan kembali
Sulfametoksazol
dan
Trimetoprim
adalah(98,64
+
1.95)
%
SD
:1.86
dan (99.81
t
0.58)
%
SD
:
1.27. Metode
ini
kurangpraktis,
karena
obat harus
dipisahkan
dandiekstraksi
dari
fase
diam
kromatografi,
di samping diperlukan kecermatantinggi
dalam penanganan teknik kromatografi.Ketelitian
diuji
dengan
Uji-Anava, diperoleh Sulfametoksazol Fo:2.325
<F
tab (P:0,05, dbf:9,1)
:291,
dan Trimetoprim Fo:
0)26
<
F
tab
(P:0,05, dbf:
1.;7) =
5.59,sedang
uji
ketepatan
dengan
uji-t
Sulfametoksazol
dan
Trimetoprim
masing-masingt
hitung
:
0.666 <
t
table (P:0.05;
dbt:10)
=
1.81 dant
hitung
:
0.376<
t
tab(P:0,05,
dbt 9)
=
1.83. Ketelitian
dan ketepatan kedua netodetidak
berbeda secarabermakna.
Menurut
Farmakope
Indonesia(1979),
persyaratan
batas
kadar
masing-masing zataktif
Sulfametoksazol tidak kurang dat'r 98.5% danTrimetoprim
98.5-
101.0 %dan hasil
menunjukkan
metodespektrofotometri
simultan-KlT
memenuhi syarat yang ditetapkan.SIMPULAN
Berdasarkan
hasil
penelitian
dapat disimpulkan bahwa kadar perolehan kembali Sulfametoksazol danTrimetoprim
dalamCo-trimoksazol
Metode
spektrofotometri UV
simultan adalah
:
(99.20
t
0.40)%
dan (98,64*
195)%
danKLT
:
98.69L
0.75 %dan
(98.81
t
0.58)
%.
Ketelitian
dan ketepatan kedua metodetidak
berbeda secarabermakna
dan
cara simultan
lebih
efisien dibandingKLT.
SARAN
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan metode
lain
danmembandingkannya dengan metode
ini.
2.
DAFTAR PUSTAKA
Reynold,
E.F. and
Prassad,
A.B.,
Martindale. The Pharmacopoeia, 28th Ed., The Pharmaceutical Press, London,1982:
t4s7-t46r.
Goodman,
L.S.
and
Gilman,
A.,
ThePharmacological
Basic
of
Therapeutics,6e
Ed.,
Mc Millan
Publishing,Co.,
Inc.,New
York,
Toronto, London, 1980
:1048-1049, 1 106-1 108.
Anonim,
Farmakope Indonesia.Ed. III,
Departemen Kesehatan R.I., Jakarta, 197 9
: 586-587,613-615.
Rudy,
B.C. and
Senkowski,8.2.,
Analytical
Profiles
of
Druss
Substances.(Florey,
K.,
ed.), vol.2,
Academic Press,New
York,
London, 1973:469-485.
Manius,Gj.,
Analytical
Profilesof
DruesSubstances,
(Florey,
K.,
ed.),
vol.7,Academic
Press,
New York,
London,1978:447-471.
Hardjono,
S.
dan
Sri
Noegrohati,Spektroskopi
Ultraviolet
dan
Terlihat,Lab.
Analisa
Kimia/Fisika
Pusat,UGM,
Yogyakarta, 14-17 .7.
Connors,
K.A.,
A
Textbookof
Pharmaceutical
Analvsis.
2"d Ed.,
A
Wiley
Interscience
Publication,
JohnWiley
&
Sons,
New York,
London, Sydney, Toronto, I97 5:
184.8.
Hardjono, S.,Kromatosrafi. Lab.
AnalisaKimia/Fisika
Pusat,
UGM,
Yogyakarta,1983 : 36-37.
9.
Achmad,
M. F.,
dan
Achmad,
M.,
Volumetri
dan
Gravimetri.
FakultasFarmasi Universitas
Gadjah
Mada, Yogyakarta, 1982:
19-26.10.
Achmad,
M.,
Statistika Farmasi
danBioloei.
Ghalian
Indonesia, Yogyakarta, 1985:
57-71.11. Pavia,
D.
L.
Lampman,G.
M., andl{iz,
G.
2.,
Intrduction
to
Spectroscopy,A
Guide
for
studentof
Organic
Chemistry,Saunders
Golden
Sumburt
Series, SaundersCollege, Philadelphia, 1979
: 1 87-1 88.J.
4.
5.
6.