SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KREDIT PADA PT. MANDALA MULTIFINANCE, TBK CABANG MEDAN.
OLEH
HERI AZLAN 110522090
PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akhir-akhir ini mengakibatkan peran serta lembaga keuangan baik perbankan maupun non perbankan sangat dibutuhkan terutama yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, salah satunya adalah lembaga pembiayaan (leasing)
Penelitian ini berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Kredit pada PT Mandala Multifinance Tbk Cabang Medan”. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 97 orang nasabah PT Mandala Multifinance Tbk Cabang Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendapatan, tingkat bunga, dan jangka waktu pengembalian kredit terhadap permintaan kredit pada PT Mandala Multifinance Tbk Cabang Medan.
Model analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi linier, data diproses menggunakan software SPSS for windows version 16.0. Untuk mengetahui hubungan diantara variabel-variabel, digunakan metode kuadrat terkecil dengan melakukan estimasi. Hasil estimasi menunjukkan tingkat pendapatan dan jangka waktu pengembalian kredit mempunyai pengaruh yang positif, sedangkan tingkat bunga mempunyai pengaruh yang negatif terhadap permintaan kredit pada PT Mandala Multifinance Tbk Cabang Medan.
Kata kunci : Permintaan, Pendapatan, Bunga, Jangka waktu pengembalian kredit
Recent economic growth has resulted in the role of financial institution – banking and non-banking, very needed especially related with increase of social welfare, one of them is leasing.
The title of this research is “Factors that affect the credit demand in PT Mandala Multifinance Tbk Medan Branch”. This research used 97 customers of PT Mandala Multifinance Tbk as sample. This research aims to determine if the level of income, interest rate, and tenure of the loan affect the demand of credit in PT Mandala Multifinance Tbk Medan branch.
This research used linier regression analysis model, the data was processed by using SPSS for windows version 16.0 software. To determine the correlation between variables, the Ordinary Least Square method was used for estimation. The estimation results indicate that level of income and tenure of the loan has a positif effect, while level of interest has a negative effect to the demand of credit in PT Mandala Multifinance Tbk Medan Branch.
Keywords : Demand, Income, Interest, Tenure of the loan
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya ilmiah ini sebagai skripsi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN
KREDIT PADA PT MANDALA MULTIFINANCE TBK CABANG MEDAN”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini jauh dari
kesempurnaan. Hal ini dikarenakan terbatasnya kemampuan dan pengetahuan
yang ada pada diri penulis. Namun demikian, dalam menyusun skripsi ini penulis
telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelasaikannya.
Disamping itu, bantuan dari berbagai pihak sangat berperan dalam proses
penyusunan skripsi. Oleh karena itu, dengan rasa penuh hormat, tulus dan ikhlas
penulis haturkan terima kasih kepada:
1. Prof. DR. Azhar Maksum, Mec, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Drs. Firman Syarif, Msi, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
3. DR. Syafrudin Ginting, SE, Ak, MAFIS, CPA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
4. Drs. Sucipto, MM, Ak. selaku Dosen Pembimbing yang telah sangat banyak
5. Ibu Rimay Br Ginting dan Bapak Tumbur H Marbun selaku Branch
Operational Manager yang telah berkenan memberikan izin untuk melakukan
penelitian di PT Mandala Multifinance Tbk cabang Medan.
6. Ayahanda, ibunda, kakak dan keluarga tercinta yang telah memberikan banyak
kasih sayang, doa, dorongan, dan materil yang sangat besar dan luar biasa
sejak penulis masih kecil hingga proses penulisan skripsi ini selesai.
7. Teman-teman jurusan Akuntansi ekstensi angkatan 2011, Ali, Aries, Riski,
Ridho, Yodi, dan banyak lagi yang tidak penulis tuliskan satu-persatu.
8. Lia Alprida Harahap, SKM wanita spesial yang telah banyak membantu
penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
9. Semua pihak-pihak yang membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini,
semoga Allah memberi rahmatnya pada kita semua.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga penelitian ini bermanfaat dan
dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya.
Medan, Februari 2015
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 4
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4
1.3.1. Tujuan Penelitian ... 4
1.3.2. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Permintaan ... 6
2.1.1. Hukum Permintaan ... 7
2.1.2. Elastisitas Permintaan ... 7
2.2. Bank dan Perusahaan Pembiayaan... 9
2.3. Pengertian Kredit ... 10
2.3.1. Sasaran Kegiatan Perkreditan ... 11
2.3.2. Tujuan Perkreditan ... 12
2.3.3. Prinsip dan Macam Kredit ... 13
2.3.3.1. Prinsip Kredit ... 13
2.3.3.2. Macam Kredit ... 14
2.3.4. Penawaran dan Permintaan Kredit ... 14
2.4. Pendapatan ... 16
2.5. Suku Bunga ... 19
2.6. Jangka Waktu pengembalian kredit (Tenure of Loan) ... 22
2.7. Kerangka Konseptual ... 23
2.8. Hipotesis ... 24
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian ... 25
3.2. Jenis dan Sumber Data ... 25
3.3. Populasi dan Sampel ... 26
3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 27
3.5. Definisi Operational ... 27
3.6. Model Analisis Data ... 28
3.7. Test of Goodness of Fit (Uji Kesesuaian) ... 29
3.7.1. Koefisien Determinasi... 29
3.7.2. Uji t-statistik ... 30
3.7.3. Uji F-statistik... 31
3.8. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ... 32
3.8.1. Uji Normalitas ... 33
3.8.2. Uji Linearitas... 33
3.8.4. Heterokedastisitas ... 34
3.9. Pengolahan Data ... 35
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Perusahaan ... 36
4.1.1. PT Mandala Multifinance Tbk cabang Medan ... 36
4.1.2. Kegiatan Usaha Perusahaan ... 37
4.1.3. Struktur Organisasi ... 38
4.2. Analisis Hasil dan Pembahasan ... 51
4.2.1. Karakteristik Umum Responden ... 51
4.2.1.1. Pendapatan Konsumen ... 51
4.2.1.2. Pendidikan Akhir Konsumen ... 52
4.2.1.3. Jumlah Tanggungan Keluarga ... 52
4.3. Analisis Faktor-faktor Permintaan Kredit pada PT Mandala Multifinance Tbk Cabang Medan ... 55
4.3.1. Hasil Estimasi Model ... 55
4.3.2. Interpretasi Model ... 56
4.3.3. Test of Goodness of Fit ... 57
4.3.4. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 68
5.2. Saran ... 69
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Tingkat Jumlah Pendapatan Konsumen ... 51
Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Konsumen ... 52
Tabel 4.3 Jumlah Orang yang Menjadi Tanggungan Konsumen ... 53
Tabel 4.4 Jumlah Konsumen PT. Mandala Multifinance Tbk Yang Menjadi Responden Menurut Jenis Kelamin ... 53
Tabel 4.5 Kepentingan Penggunaan Produk PT. Mandala Multifinance Tbk ... 54
Tabel 4.6 Tabel Hasil Regresi Linier Berganda ... 55
Tabel 4.7 Hasil Perolehan Uji F-Statistik ... 62
Tabel 4.8 Uji Normalitas ... 64
Tabel 4.9 Uji Linieritas ... 65
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Keseimbangan Penawaran dan Permintaaan Kredit ... 15
Gambar 2.2. Kerangka Konsep ... 23
Gambar 3.1. Kurva Uji t Statistic ... 31
Gambar 3.2. Kurva Uji F Statistic ... 32
Gambar 4.1. Struktur Organisasi Kantor Cabang Bidang Operasi ... 38
Gambar 4.2. Struktur Organisasi Kantor Cabang Bidang Marketing ... 38
Gambar 4.3 Uji t-statistik tingkat pendapatan (X1) ... 58
Gambar 4.4 Uji t-statistik tingkat bunga (X2) ... 60
Gambar 4.5 Uji t-statistik jangka waktu pengembalian kredit (X3) ... 61
Gambar 4.6 Uji F-Statistik ... 63
Gambar 4.7 Uji Normalitas Data ... 64
ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akhir-akhir ini mengakibatkan peran serta lembaga keuangan baik perbankan maupun non perbankan sangat dibutuhkan terutama yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, salah satunya adalah lembaga pembiayaan (leasing)
Penelitian ini berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Kredit pada PT Mandala Multifinance Tbk Cabang Medan”. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 97 orang nasabah PT Mandala Multifinance Tbk Cabang Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendapatan, tingkat bunga, dan jangka waktu pengembalian kredit terhadap permintaan kredit pada PT Mandala Multifinance Tbk Cabang Medan.
Model analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi linier, data diproses menggunakan software SPSS for windows version 16.0. Untuk mengetahui hubungan diantara variabel-variabel, digunakan metode kuadrat terkecil dengan melakukan estimasi. Hasil estimasi menunjukkan tingkat pendapatan dan jangka waktu pengembalian kredit mempunyai pengaruh yang positif, sedangkan tingkat bunga mempunyai pengaruh yang negatif terhadap permintaan kredit pada PT Mandala Multifinance Tbk Cabang Medan.
Kata kunci : Permintaan, Pendapatan, Bunga, Jangka waktu pengembalian kredit
Recent economic growth has resulted in the role of financial institution – banking and non-banking, very needed especially related with increase of social welfare, one of them is leasing.
The title of this research is “Factors that affect the credit demand in PT Mandala Multifinance Tbk Medan Branch”. This research used 97 customers of PT Mandala Multifinance Tbk as sample. This research aims to determine if the level of income, interest rate, and tenure of the loan affect the demand of credit in PT Mandala Multifinance Tbk Medan branch.
This research used linier regression analysis model, the data was processed by using SPSS for windows version 16.0 software. To determine the correlation between variables, the Ordinary Least Square method was used for estimation. The estimation results indicate that level of income and tenure of the loan has a positif effect, while level of interest has a negative effect to the demand of credit in PT Mandala Multifinance Tbk Medan Branch.
Keywords : Demand, Income, Interest, Tenure of the loan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu bagian dari tujuan
pembangunan nasional adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
bidang ekonomi, sehingga pemerintah Indonesia menetapkan pembangunan di
bidang ekonomi, dan ini merupakan prioritas utama pembangunan nasional.
Begitu juga dengan pembangunan dibidang politik, sosial, budaya, keamanan dan
hankamas perlu juga ditingkatkan demi terwujudnya kesinambungan dan
kelarasan dalam pembangunan nasional.
Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akhir-akhir ini mengakibatkan
makin kompleksnya sektor kelembagaan ekonomi dan inovasi ekonomi yang
berkembang. Peran serta lembaga keuangan baik perbankan maupun non
perbankan sangat dibutuhkan terutama yang berkaitan langsung dengan
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kondisi makroekonomi negara yang
membaik harus memperhatikan kondisi mikroekonomi, seperti bagaimana kredit
disalurkan ke bidang yang produktif sehingga kondisi makroekonomi dapat
terjaga. Sisi mikroekonomi dapat dilihat melalui perkembangan industri sepeda
motor.
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukan jumlah
meningkat 7.761.153 unit dari tahun 2010. Penjualan sepeda motor pada bulan
Januari – Februari 2011 saja sudah mencapai angka 1,3 juta unit dimana 76%
diantaranya menggunakan kredit. Fenomena ini terjadi karena kemudahan untuk
membeli sepeda motor dengan jalur kredit. Hal itu dapat dilihat dengan padatnya
jalan raya oleh sepeda motor dan iklan-iklan dealer penjualan sepeda motor yang memberikan kemudahan pembelian melalui jalur kredit dengan syarat yang
sederhana (Shinta, 2013)
Perkembangan sektor industri kendaraan bermotor ini di dimbangi pula
dengan semakin banyaknya lembaga-lembaga pembiayaan (leasing) sepeda
motor. Leasing berperan sebagai perantara produsen sepeda motor (pabrikan) sebagai penyedia barang dengan konsumen sebagai pengguna barang. Keberadaan
leasing sangat membantu masyarakat dalam melakukan pembelian sepeda motor
secara kredit. Peran leasing yang efektif juga menyebabkan meningkatnya jumlah nasabah. Para nasabah lebih memilih pembelian sepeda motor secara kredit karena
dianggap dapat meringankan nasabah dalam melunasi pembelian sepeda
motornya.
Minat masyarakat terhadap permintaan kredit sepeda motor yang cukup
tinggi ini juga disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: pendapatan
masyarakat yang meningkat, tingkat bunga yang diberikan, serta jangka waktu
pengembalian kredit (tenor) yang hingga 36 bulan menjadi salah satu daya tarik
sehingga membuat permintaan kredit konsumsi sepeda motor semakin meningkat
Penyaluran kredit konsumsi sepeda motor atau kredit sepeda motor
dilakukan oleh PT. Mandala Multifinace. Peningkatan jumlah konsumen terjadi
setiap tahunnya. Sebagai contoh, total konsumen tahun 2013 adalah 2170 orang
meningkat sebesar 18,5% dari tahun 2012 yang hanya berjumlah 1831 orang.
Penelitian mengenai permintaan kredit pernah dilakukan oleh Anita pada
tahun 2010 melalui skripsinya yang berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Permintaan Kredit Pada Perum Pegadaian di Kecamatan Medan Sunggal, yang
produknya adalah pinjaman dana tunai. Faktor-faktor yang diteliti antara lain;
pendapatan nasabah, tingkat pendidikan nasabah, dan jumlah tanggungan nasabah.
Hasilnya didapat bahwa pendapatan nasabah berpengaruh positif terhadap
permintaan kredit, tingkat pendidikan nasabah berpengaruh negatif terhadap
permintaan kredit, dan jumlah tanggungan nasabah berpengaruh positif terhadap
permintaan kredit. Dalam penelitian ini penulis akan meneliti tentang pendapatan
konsumen, tingkat bunga yang diberikan oleh perusahaan, dan jangka waktu
pengembalian kredit (tenor) karena ketiga faktor tersebut dianggap paling
mempengaruhi jumlah permintaan terhadap penjualan sepeda motor melalui jalur
kredit.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis bermaksud melaksanakan
penelitian dengan judul : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERMINTAAN KREDIT PADA PT.MANDALA MULTIFINANCE, TBK
1.2 Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
apakah tingkat pendapatan, tingkat bunga, dan jangka waktu pengembalian kredit
menjadi faktor yang mempengaruhi permintaan kredit sepeda motor pada PT.
Mandala Multifinace, Tbk cabang Medan.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat pendapatan terhadap
permintaan kredit sepeda motor pada PT. Mandala Multifinance, Tbk
cabang Medan.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingat bunga yang diberikan
PT. Mandala Multifinance, Tbk cabang Medan terhadap permintaan kredit
sepeda motor.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jangka waktu pengembalian
kredit terhadap permintaan kredit sepeda motor pada PT. Mandala
1.3.2 Manfaat penelitian
1. Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan penjualan PT. Mandala
Multifinance, Tbk cabang Medan.
2. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan penulis dalam disiplin ilmu
yang penulis tekuni.
3. Sebagai informasi tambahan bagi peneliti-peneliti yang ingin melakukan
penelitian sejenis.
4. Sebagai bahan referensi dan informasi bagi mahasiswa-mahasiswi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, khususnya Departeman
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Permintaan
Teori permintaan terhadap sesuatu output menerangkan bagaimana
seseorang atau bahkan banyak konsumen sebagai pembeli untuk meminta sesuatu
barang yang tersedia di pasar. Price effect terhadap jumlah barang yang diminta
menunjukkan hubungan negatif yang sekaligus mencerminkan the law of demand. Teori permintaan mengungkapkan bahwa pembeli cenderung dan mengharapkan
harga barang turun (expected demand) meskipun dalam kenyataanya tidaklah demikian, justru harga barang cenderung naik dalam perkembangannya. Mengapa
expected demand pada tingkat harga turun, karena pembeli dapat meningkatkan
pembelian barang sehingga pembeli akan mendapatkan keuntungan (Sumanjaya
dkk, 2007:7).
Kotler (2003:8) mendefinisikan permintaan (demand) adalah keinginan yang didukung oleh daya beli. Demand atau permintaan adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama
jangka waktu tertentu, dengan anggapan berbagai hal lain tetap sama (ceteris paribus).
Permintaan seseorang atau sesuatu masyarakat kepada sesuatu barang ditentukan oleh banyak faktor. Diantara faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah seperti yang dinyatakan di bawah ini :
a. Harga barang itu sendiri
b. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut c. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat d. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat
f. Jumlah penduduk
g. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang (Sukirno,2005:76)
Dalam perkembangannya bahwa jumlah permintaan dapat diperhitungkan
kedepan sebagai suatu estimasi, tentunya dengan memperhatikan perubahan pada
masing-masing variable independen, apakah harga itu sendiri sebagai faktor
utama, selera pembeli, pendapatan, harga barang lain yang dapat mengganti,
banyaknya konsumen dan faktor lainnya. Dengan demikian pihak supplier dapat
memperkirakan berapa banyaknya produksi yang perlu dihasilkan unuk
memenuhi jumlah permintaan tersebut (demand created supply).
2.1.1 Hukum Permintaan
Dalam teori ekonomi besarnya permintaan atas suatu barang biasanya
dihubungkan dengan tingkat harganya. Faktor selain harga dianggap tidak
mengalami perubahan. Sifat hubungan diantara tingkat harga suatu barang dengan
jumlah permintaan atas barang tersebut disebut hukum permintaan. Hukum
permintaan menyatakan, “makin rendah harga suatu barang maka makin banyak
permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang
maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut” (Sukirno, 2005:76).
2.1.2 Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam
jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan
salah satu faktor yang mempengaruhinya, ceteris paribus.
Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri
disebut elastisitas harga (price elasticity of demand). Sedangkan
elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut
elastisitas silang (cross elasticity), dan bila dikaitkan dengan
pendapatan disebut elastisitas pendapatan (income elasticity)
Elastisitas permintaan terhadap harga, mengukur seberapa besar perubahan
jumlah komoditas yang diminta apabila harganya berubah. Jadi elastisitas
permintaan terhadap harga adalah ukuran kepekaan perubahan jumlah komoditas
yang diminta terhadap perubahan harga komoditas tersebut dengan asumsi ceteris paribus. Nilai elastisitas permintaan terhadap harga merupakan hasil bagi antara
persentase perubahan harga. Nilai yang diperoleh tersebut merupakan suatu
besaran yang menggambarkan sampai berapa besarkah perubahan jumlah
komoditas yang diminta apabila dibandingkan dengan perubahan harga.
Ada beberapa faktor yang menimbulkan perbedaan dalam elastisitas
permintaan berbagai barang, yang terpenting adalah :
1. Banyaknya barang pengganti yang tersedia
Di dalam suatu perekonomian terdapat banyak barang yang dapat digantikan dengan barang-barang lain yang sejenis dengannya. Tetapi ada pula yang sukar mencari penggantinya. Perbedaan ini menimbulkan perbedaan elastisitas diantara berbagai barang. Sekiranya sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti, permintaannya cenderung untuk bersifat elastis.
2. Presentasi pendapatan yang dibelanjakan
Besarnya bagian dari pendapatan yang digunakan untuk membeli sesuatu barang dapat mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap barang tersebut. Semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli sesuatu barang, maka semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.
3. Jangka waktu analisis
2.2 Bank dan Perusahaan Pembiayaan
Menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan, dijelaskan bahwa
bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau dalam bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Bank
menghimpun dana dari masyarakat dengan memberikan persentase tertentu dalam
bentuk suku bunga yang dihitung berdasarkan jumlah dana yang mereka simpan,
dan kemudian ditambahkan ke dalam dana mereka. Suku bunga juga diberlakukan
oleh bank untuk semua pinjaman dana yang dilakukan oleh masyarakat dalam
bentuk persentase tertentu yang ditambahkan ke dalam dana yang pinjam oleh
masyarakat dan harus dibayarkan oleh masyarakat dalam periode waktu yang
disepakati dengan pihak bank.
Kata bank berasal dari bahasa italia, yaitu banca (meja) yang biasa digunakan oleh para penukar uang di pasar. Secara Umum bank dapat
didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang merupakan tempat penitipan atau
penyimpanan uang, pemberi atau penyalur kredit, dan juga perantara di dalam lalu
lintas pembayaran.
Sedangkan pengertian dari perusahaan pembiayaan diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 82/PMK.012/2006 tentang perusahaan pembiayaan,
dalam pasal 1 huruf (b) dikatakan bahwa Perusahaan Pembiayaan adalah badan
usaha di luar Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang khusus didirikan
untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha lembaga
Perusahaan pembiayaan berbeda dengan bank dalam penghimpunan dana,
bank menghimpun dana dari masyarakat sedangkan perusahaan pembiayaan
mendapatkan dana dari penerbitan obligasi atau pinjaman dari bank sebelum
disalurkan ke konsumen. Perusahaan pembiayaan dapat dikatakan adalah pihak
kedua sebelum menyalurkan kredit dari bank ke masyarakat. Dalam hal ini
perusahaan pembiayaan sebagai debitur dan bank sebagai kreditur, kemudian
perusahaan pembiayaan menjadi kreditur saat menyalurkan kredit kepada
konsumen.
2.3 Pengertian Kredit
Berdasarkan UU No.10 tahun 1998 menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa kredit atau pembiayaan dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang, misalnya bank membiayai pembelian rumah atau mobil (Kasmir, 2008:96)
Menurut asal usulnya kredit berasal dari bahasa Latin “ Credere“ yang
berarti percaya, atau to believe atau to trust. Oleh karena itu, dasar pemikiran persetujuan pemberian kredit oleh suatu lembaga keuangan / bank kepada
seseorang atau badan usaha berlandaskan kepercayaan.
Pengertian kredit menurut Muljono (2001:9) adalah “kemampuan untuk
melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu
janji”.
Pengertian kredit menurut Sastradipoera (2004:151) dikemukakan bahwa “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan (yang dipersamakan dengan uang) berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang dalam hal ini peminjam berkewajiban melunasi kewajibannya setelah jangka waktu tertentu (biasanya) sejumlah bunga yang ditetapkan lebih dahulu”.
Dari pengertian kredit diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian kredit
terkandung beberapa unsur, antara lain :
1. Kepercayaan
Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar diterima kembali di masa datang.
2. Kesepakatan
Disamping unsur kepercayaan di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pembeli kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian.
3. Jangka waktu
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, menengah, atau panjang.
4. Risiko
Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagihnya/ macet pemberian kredit.
5. Balas Jasa
Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa yang kita kenal dengan nama bunga. (Kasmir, 2008:98).
2.3.1. Sasaran Kegiatan Perkreditan
Sebagai salah satu unit usaha, proses kegiatan perkreditan merupakan
usaha untuk mencapai sasaran kredit itu sendiri, yang berupaya untuk :
1. Memelihara keamanannya, yaitu kreditur harus menerima kembali nilai
2. Penggunaannya terarah, yaitu kredit tersebut sungguh-sungguh dipakai
oleh debitur sesuai perencanaan perusahaan untuk meningkatkan kinerja
kegiatan usaha (performance) dan terbukti sampai pada objek kredit. 3. Mendatangkan hasil usaha, yaitu memberikan hasil lebih kepada kreditur,
debitur dan otorita moneter .
2.3.2. Tujuan Perkreditan
1. Bagi Kreditur
a. Perkreditan merupakan sumber utama pendapatannya.
b. Pemberian kredit merupakan perangsang pemasaran produk-produk
lainnya dalam persaingan.
2. Bagi Debitur
a. Kredit berfungsi sebagai sarana untuk membuat kegiatan usaha makin
lancar dan kinerja usaha semakin baik daripada sebelumnya.
b. Kredit meningkatkan minat berusaha dan keuntungan sebagai jaminan
kelanjutan kehidupan perusahaan.
c. Kredit memperluas kesempatan berusaha dan bekerja dalam
perusahaan.
3. Bagi Otorita
a. Kredit berfungsi sebagai instrumen moneter.
b. Kredit berfungsi untuk menciptakan kesempatan berusaha dan
kesempatan kerja yang memperluas sumber pendapatan dan
c. Kredit berfungsi sebagai instrumen untuk ikut serta meningkatkan
mutu manajemen usaha, sehingga terjadi efisiensi dan mengurangi
pemborosan.
4. Bagi Masyarakat
a. Kredit mengurangi pengangguran, karena membuka peluang berusaha,
bekerja dan pemerataan pendapatan.
b. Kredit meningkatkankan fungsi pasar, karena ada peningkatan daya
beli (social buying power).
2.3.3. Prinsip dan Macam Kredit 2.3.3.1. Prinsip kredit
Kredit merupakan kepercayaan, hal tersebut timbul bila ada pendekatan
antar pemberi kredit dengan penerima kredit. Untuk memberikan kepercayaan,
maka pemberi kredit perlu meneliti terlebih dahulu apa, bagaimana dan siapa
calon debitur.
Prinsip atau falsafah pemberian kredit dikenal dengan prinsip 5 C atau ada
juga yang menyebut prinsip 6 C. Prinsip-prinsip tersebut antara lain: (Kasmir,
2008:117)
a. Character (watak)
Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang si nasabah. Ini semua merupakan ukuran kemauan membayar.
b. Capacity (kemampuan)
c. Capital (modal)
Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat dari laporan keuangan. Capital juga harus dilihat dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini.
d. Collacteral (jaminan)
Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan harus diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dipergunakan secepat mungkin
e. Condition (kondisi)
Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik saat sekarang dan di masa yang akan datang.
2.3.3.2. Macam Kredit
Jenis kredit dilihat dari segi tujuan kredit terdiri dari :
a. Kredit produktif
Kredit produktif adalah kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha
atau produksi dan investasi.
b. Kredit konsumtif
Kredit konsumtif adalah kredit yang digunakan untuk konsumsi secara
pribadi.
c. Kredit perdagangan
Kredit perdagangan adalah kredit yang digunakan untuk perdagangan,
biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya
diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut (Kasmir,
2008;10)
2.3.4. Penawaran dan Permintaan Kredit
Penawaran dan permintaan kredit dapat dijelaskan melalui gambar dan
model. Sumbu tegak menggambarkan harga dari kredit yaitu suku bunga, Karl dan
suatu pinjaman, dalam bentuk persentase dari pinjaman. Sehingga dalam grafik,
sumbu tegak menggambarkan suku bunga dalam persen dan sumbu datar
menggambarkan kuantitas kredit dalam mata uang berlaku.
Suku Bunga Kredit (r) %
Kuantitas Kredit (L)
Gambar 2.1. Keseimbangan Penawaran dan Permintaaan Kredit
Keseimbangan penawaran dan permintaan kredit terjadi pada titik E,
dimana penawaran sebesar Sc dan permintaan sebesar Dc. Dengan suku bunga
sebesar r0 persen dan kredit sebesar L0 unit mata uang (Gambar 2.1).
Penurunan kredit akibat faktor-faktor permintaaan merupakan sesuatu
yang terjadi ketika perekonomian suatu bangsa mengalami kelesuan (resesi). Dari
sisi makro perusahaan, masalah struktural seperti penyesuaian untuk mengurangi
rasio utang terhadap modal (debt-equity ratio) yang meningkat akibat krisis merupakan penyebab turunnya permintaan kredit. Adanya ketidakpastian
penyebab rendahnya keinginan untuk melakukan investasi sehingga permintaan
kredit juga mengalami penurunan.
Penurunan kredit dari sisi penawaran disebabkan oleh turunnya keinginan
bank untuk memberikan pinjaman. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan
menurunnya keinginan perbankan untuk memberikan kredit dapat bersumber dari
faktor internal mupun eksternal. Faktor internal berupa rendahnya kualitas asset
perbankan, tingginya NPL, dan anjloknya modal perbankan akibat depresiasi serta
negative interest margin akan menurunkan kemampuan bank untuk member kredit.
Faktor eksternal berupa menurunnya kelayakan kredit (creditsworthiness) dari debitur akibat melemahnya kondisi keuangan perusahaan, sehingga bank
akan mengalami kesulitan untuk membedakan tingkat kelayakan kredit dari
debitur. Intinya adalah asymetric information yang menyebabkan bank mengurangi volume kredit mereka. Keengganan bank untuk menyalurkan kredit
seringkali tidak diikuti dengan kenaikan suku bunga (price credit rationing), melainkan diikuti oleh pengurangan kredit secara kuantitas (non-price credit rationing).
2.4 Pendapatan
Menurut Sukirno (2006:47) pendapatan adalah jumlah penghasilan yang
diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik
harian,mingguan, bulanan atau tahunan. Pendapatan merupakan balas jasa yang
pendapatan sering disebut gaji atau upah. Istilah gaji biasanya digunakan untuk
para pegawai atau karyawan sedangkan upah digunakan untuk para buruh.
Besarnya pendapatan yang diperoleh seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain tingkat pendidikan dan pengalaman kerja.
Dengan kemajuan teknologi yang ada maka sebuah perusahaan
membutuhkan tenaga kerja yang memiliki pendidikan yang tinggi dan keahlian
dibidang tertentu, hal ini bertujuan untuk membantu perusahaan agar terus
berkembang, disamping itu seorang karyawan yang memiliki tingkat pendidikan
yang lebih tinggi dari karyawan lain maka ia akan memperoleh pendapatan yang
lebih tinggi pula.
Faktor lain yang mempengaruhi besarnya pendapatan yang diperoleh
seseorang adalah pengalaman kerja, semakin lama ia bekerja maka semakin
banyak pengalaman kerja yang diperolehnya dan hal ini menyebabkan
pendapatannya bertambah karena ia dianggap sebagai karyawan senior dalam
perusahaan tersebut sehingga perusahaan memberi penghargaan kepadanya lewat
pertambahan penghasilannya.
Untuk melihat tingkat kesejahteraan seseorang bisa dillihat dari besarnya
pendapatan yang diperoleh, dengan asumsi semakin besar pendapatannya semakin
tinggi tingkat kesejahteraan yang ia peroleh karena ia mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya. Selain dilihat dari besarnya pendapatan dapat dilihat pula
Data konsumsi/pengeluaran dan pendapatan rumah tangga dapat
digunakan sebagai suatu bahan evaluasi taraf hidup. Dari data konsumsi untuk
makanan dan bahan bukan makanan, bisa memberikan gambaran bagaimanakah
masyarakat mengalokasikan sumber daya yang di,ilikinya untuk membutuhi
kebutuhan rumah tangganya, karena makanan merupakan kebutuhan manusia
untuk tetap hidup, sehingga sebesar apapun pendapatan seseorang dia akan tetap
berusaha untuk mendapatkan makanan yang memadai apabila secara kuantitas
kebutuhan seseorang terpenuhi maka biasanya dia akan mementingkan kualitas
atau beralih pada pemenuhan kebutuhan bukan makanan.
Dengan demikian ada kecenderungan semakin tinggi npendapatan
seseorang semakin berkurang presentase pendapatan yang dibelanjakannya untuk
makanan. Oleh karenanya, komposisi pengeluaran rumah tangganya dapat
dijadikan ukuran untuk menilai tingkat kehidupan masyarakat dengan asumsi
bahwa penurunan presentase pengeluaran untuk makanan terhadap total
pengeluaran merupakan gambaran baiknya tingkat kehidupan masyrakat.
Menurut Sadono (2008;47) terdapat dua jenis pendapatan yang tidak
terdapat dalam sistem perhitungan pendapatan nasional yang selalu ditentukan
nilainya. Istilah-istilah yang dimaksud adalah pendapatan pribadi (personal income) dan pendapat disposibel (disposable income). Pendapatan pribadi
(personal income) dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun, yang
diterima oleh penduduk suatu negara. Dalam pendapatan pribadi telah termasuk
oeh pemerintah kepada berbagai golongan masyarakat dimana para penerimanya
tidak perlu memberikan balas jasa atau usaha apaun sebagai imbalanya.
Pengeluaran pemerintah yang dapat digolongkan sebagai pembayaran pindahan
antara lain adalah bantuan-bantuan yang diberikan pada penganggur, uang
pensiun, bantuan-bantuan pada orang cacat, bantuan pada veteran dan berbagai
beasiswa yang diberikan pemerintah
Sedangkan pendapatan disposibel (disposible income) yaitu pendapatan
pribadi dikurang oleh pajak yang harus dibayar oleh para penerima pendapatan.
Pendapatan disposable adalah pendapatan yang digunakan oleh para penerimanya,
yaitu semua rumah tangga yang ada dalam perekonomian, untuk membeli jasa
yang mereka inginkan. Pembayaran bunga oleh konsumen atas pinjaman untuk
membeli barang-barang secara mencicil.
2.5 Suku Bunga
Secara historis suku bunga hampir sama tua dengan peradaban manusia, dengan kata lain suku bunga sudah ada sejak lama. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh Kidwell yang menyatakan bahwa orang yang telah meminjam barang kepada orang lain dan kadang-kadang mereka telah meminta imbalan atas jasa yang diberikan. Imbalan itu disebut sewa yakni harga dari meminjam harta milik orang lain. Sedangkan Miller menyatakan bahwa bunga adalah sejumlah dana, dinilai dari uang, yang diterima si pemberi pinjaman (kreditur) , sedangkan suku bunga adalah rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman
Harga sewa dari uang itulah yang disebut suku bunga dan biasanya
dinyatakan sebagai presentase tahunan sari jumlah nominal yang dipinjam. Jadi
Suku bunga merupakan salah satu variable dalam perekonomian yang senantiasa
diamati secara cermat karena dampaknya yang luas. Bunga mempengaruhi secara
langsung hehidupan masyarakat keseharain dan mempunyai dampak penting
terhadap kesehatan perekonomian mulai dari segi konsumsi, kredit, obligasi, serta
tabungan.
Edmister mengemukakan tiga istilah yang berkaitan dengan suku bunga
yaitu :
a. State rate adalah tingkat bunga satu periode dikalikan jumlah pokok pinjaman untuk menghitung beban bunga
b. Annual percentage rate adalah tingkat bunga disetahunkan dengan menyesuaikan stated rate untuk jumlah periode pertahun dan jumlah pokok
yang benar-benar dipinjam
c. Yield adalah tingkat bunga yang ekuivalen denga satu kontrak keuangan yang memenuhi tiga syarat : jumlah seluruhnya yang benar-benar
dipinjam, pada awal tahun, kemudian dibayar kembali pada akhir tahun
beserta bunga.
Definisi pertama, stated rate, mendasarkan tingkat bunga pada jangka
waktu kontrak. Definisi kedua, annual pecentage rate, menyesuaikan jangka waktu kontrak untuk menghitung ekuivalen tingkat bunga. Sedangkan definisi
Pengertian dasar dan suku bunga, yaitu sebagai harga dan penggunaan
uang untuk jangka waktu tertentu. Suku bunga sebesar 18% setahun berarti bahwa
apabila kita meminjam Rp 100,- sekarang maka setahun lagi kita harus
mengembalikan Rp 118,- yang terdiri dari Rp 100,- (pokok) dan Rp 18,- (bunga)
kepada kreditur tersebut. Sebaliknya, apabila kita meminjamkan kepada seseorang
Rp 100,- dengan bunga 18% setahun, maka kita mengharapkan akan menerima
setahun kemudian uang sebanyak Rp 118,-.
Pengertian suku bunga sebagai “harga” ini bisa juga dinyatakan sebagai
harga yang harus dibayar apabila terjadi “pertukaran” antara satu rupiah sekarang
dan satu rupiah nanti (misalnya setahun lagi). Hutang piutang timbul karena
terjadi “pertukaran” semacam ini. Pembeli dari satu rupiah sekarang dan sekaligus
juga penjual dari satu rupiah nanti adalah peminjam (debitur), sedangkan penjual
dari satu rupiah sekarang yang sekaligus juga pembeli satu rupiah nanti adalah
orang yang meminjamkan (kreditur). Debitur harus membayar kepada kreditur
harga dari pertukaran tersebut dan harga ini adalah bunga yang dibayar debitur
dan yang diterima kreditur.
Dalam praktek, jangka waktu hubungan pinjam-meminjam menentukan
sekali suku bunga yang dibayar tiap periode. Jadi misalnya, apabila kita
menghendaki untuk meminjam dan seorang kreditur sesuatu jumlah tertentu
selama 2 bulan maka kita harus membayar bunga sebesar 2 % per bulan. Tetapi
apabila kita menghendaki meminjam sejumlah uang yang sama dan kreditur yang
bulannya. Adanya perbedaan tingkat bunga (per periode) untuk jangka waktu
peminjarnan yang berbeda, merupakan hal yang sering kita jumpai dalam praktek.
Pada setiap saat di dalam suatu perekonomian kita bisa mendaftar semua
tingkat bunga untuk pinjaman dengan berbagai jangka waktu (mulai dan jangka
waktu yang palihg pendek sampai dengan jangka waktu yang panjang), dan kita
akan memperoleh daftar yang disebut “struktur tingkat bunga menurut jangka
waktu” atau term structure of interest.
2.6 Jangka Waktu Pengertian Kredit (Tenure of The Loan)
Tenor (Tenure of the loan) adalah masa pengembalian pinjaman yang diberikan debitur kepada kreditur untuk mengembalikan pinjaman/kreditnya.
Masa pelunasan pinjaman tersebut dinyatakan dalam hari, bulan atau tahun (Rivai
2.7 Kerangka Konseptual
Untuk Memudahkan pemahaman terhadap penelitian ini dapatlah
diberikan kerangka sebagai berikut :
[image:34.595.167.510.207.395.2]
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Keterangan :
1. Variabel bebas (Independent variable)
Adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain, yang termasuk variable
bebas adalah pendapatan, tingkat bunga, jangka waktu pengembalian
kredit, dan harga OTR sepeda motor.
2. Variabel terikat (Dependent variable)
Adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, yang termasuk
variabel terikat adalah permintaan kredit sepeda motor.
Pendapatan
Tingkat Bunga
Jangka waktu pengembalian kredit
2.8 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian
yang kebenarannya harus di uji secara empiris. Berdasarkan perumusan masalah
diatas, maka hipotesisnya adalah sebagai berikut :
1. Pendapatan debitur berpengaruh positif terhadap permintaan kredit sepeda
motor pada PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Medan, ceteris
paribus.
2. Tingkat bunga yang diberikan PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang
Medan berpengaruh negatif terhadap permintaan kredit sepeda motor,
ceteris paribus.
3. Jangka waktu pengembalian kredit berpengaruh positif terhadap
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah langkah dan prosedur ilmiah yang dilakukan
dalam mendapatkan data atau informasi untuk kegunaan atau tujuan tertentu
(Sugiyono, 2008:2). Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan
pendekatan ekonometrika dengan metode kuantitatif menggunakan pemodelan
regresi linier berganda, sehingga dapat diketahui bagaimana pengaruh jumlah
pendapatan, tingkat bunga, dan jangka waktu pengembalian kredit terhadap
permintaan kredit pada PT Mandala Multifinance cabang Medan.
3.1Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisa pengaruh variabel
pendapatan, suka bunga, dan jangka waktu pengembalian kredit (tenor) terhadap
besarnya permintaan kredit pada PT. Mandala Multifinance cabang Medan.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer
Data primer yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data yang
diperoleh langsung dari responden melalui wawancara langsung dengan
menggunakan daftar pertanyaan dan kuisioner yang telah dipersiapkan oleh
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari PT. Mandala Multifinance, Tbk
Cabang Medan, buku literatur, media internet serta bahan bacaan lainnya yang
berhubungan dengan penelitian ini.
3.3 Populasi dan Sampel
Menurut Sastroasmoro (2010) dengan estimasi proporsi suatu populasi
dengan perhitungan sebagai berikut :
n = Besar Sampel
Zα = Deviat baku normal untuk α (α = 0,05)
P = Proporsi (P = 0,05)
d = delta, perbedaan hasil yang diamati (d = 0,01)
Setelah dilakukan perhitungan maka disimpulkan bahwa ada sebanyak 97
orang sampel dari konsumen PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Medan yang
diambil dengan metode judgement sampling (purposive sampling) yakni tehnik
penentuan sampel dengan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Data primer yaitu dengan observasi, wawancara, dan kuesioner.
- Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek
yang akan diteliti, dalam hal ini pengamatan langsung pada PT. Mandala
Multifinance, Tbk Cabang Medan.
- Wawancara, adalah salah satu teknik pengumpulan data dan informasi
dengan mewawancarai pimpinan/ pejabat-pejabat berwenang di PT.
Mandala Multifinance, Tbk Cabang Medan.
- Kuisioner, adalah salah satu teknik pengumpulan data dan informasi
dengan cara menyebarkan angket (daftar pertanyaan) yang harus dijawab
secara tertulis oleh responden yang dijadikan sampel penelitian. Dalam hal
ini yang dijadikan responden adalah para nasabah.
Data sekunder yaitu data yang diambil dengan mengumpuikan data yang
berhubungan dengan skripsi ini dari PT. Mandala Multifinance, Tbk cabang
Medan dan buku-buku literatur.
3.5 Defenisi Operasional
Defenisi operasional variabel merupakan batasan variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian. Batasan-batasan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Permintaan kredit adalah jumlah kredit yang diminta oleh nasabah pada
PT. Mandala Multifinance (Unit/ bulan).
rata-rata yang diperoleh responden (Rupiah/ bulan).
3. Tingkat bunga adalah besarnya pembayaran bunga kredit oleh nasabah
kepada PT. Mandala Multifinance, Tbk (Persen/tahun).
4. Jangka waktu pengembalian kredit adalah lamanya waku pengambilan
kredit yang diberikan pihak PT. Mandala Multifinance kepada nasabah
(bulan)
3.6 Model Analisis Data
Dengan menganalisis data yang diperoleh untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan
model ekonometrika dengan meregresikan variabel-variabel yang ada dengan
menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square). Fungsi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
Y = f (X1,X2,X3.) ... (1)
Kemudian fungsi tersebut ditransformasikan ke dalam model persamaan
liner berganda (multiple regression) dengan spesifikasi model sebagai berikut: Y= α + β1X1+ β2 X2 + β3X3 + μ ... (2)
Keterangan :
Y = Permintaan kredit pada PT. Mandala Multifinance cabang Medan
(Jumlah Permintaan kredit sepeda motor/unit)
X1 = Pendapatan Nasabah (Rupiah/bulan) X2 = Tingkat bunga (Persen/tahun)
α = Intercept/konstanta
β1, β2, β3 = Koefisien regresi
μ = Term of error (kesalahan pengganggu)
Bentuk hipotesis di atas secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut
1 X
Y
∂ ∂
> 0, Artinya jika X1 (pendapatan nasabah) meningkat maka Y
(permintaan kredit pada PT. Mandala Multifinance) akan meningkat,
ceteris paribus. 2 X Y ∂ ∂
< 0 Artinya jika X2 (tingkat bunga) meningkat maka Y (permintaan
kredit pada PT. Mandala Multifinance) akan menurun, ceteris paribus. 3 X Y ∂ ∂
> 0 Artinya jika X3 (Jangka waktu pengembalian kredit) meningkat maka
Y (Permintaan kredit pada PT. Mandala Multifinance) akan
meningkat, ceteris paribus.
3.7 Test of Goodness of Fit (Uji Kesesuaian) 3.7.1 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar
variabel-variabel independen secara bersama mampu memberi penjelasan mengenai
3.7.2 Uji t-statistik
Uji t-statistik merupakan suatu pengujian secara parsial yang bertujuan
untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi secara individu
signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel
independen lainnya konstan.
Dalam uji ini digunakan hipotesis sebagai berikut
H0 : bi = 0 artinya variabel independen bukan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen
Ha : bi ≠ 0 artinya variabel independen merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen
Rumus untuk mencari t-hitung adalah :
t-hitung =
i i Sb
b
b )
( −
Keterangan :
bi = Koefisien variabel independen ke-i b = Nilai hipotesis nol
Gambar 3.1 Kurva Uji t statistic
3.7.3 Uji F-statistik
Uji F-statistik ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel independen secara keseluruhan atau bersama-sama terhadap variabel
dependen.
Hipotesa yang dipakai sebagai berikut
H0 : β1 = β2 = β3 = 0, artinya secara bersama-sama tidak ada pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen
Ha: β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0, artinya secara bersama-sama ada pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen
Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F-hitung dengan
F tabel. Jika F-hitung > F-tabel maka Ho ditolak, yang berarti variabel independen
secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.
Rumus untuk mencari F-hitung adalah :
Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi k = Jumlah variabel independen
[image:43.595.154.476.253.454.2]n = Jumlah sampel
Gambar 3.2 Kurva uji F statistic
3.8 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah menguji kemungkinan adanya multikolinearitas,
heterokedastisitas, dan autokorelasi dari suatu model regresi. Jika asumsi ini
terpenuhi, model regresi tersebut dapat dikatakan baik dan efisien
3.8.1 Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk memastikan μ (error term) tersebar normal. Jika μ
tersebut normal maka, koefisien Ordinary Least Square (OLS) juga tersebar normal dengan demikian Y juga normal, hal ini disebabkan adanya, hubungan
liner antara, μ, β, dan Y. Untuk menguji sebaran μdapat digunakan uji JB (Jarque
Berra). Eerror term (µ) disebut normal jika nilai JB lebih rendah atau sama dengan
nilai kritis tabel chi square (derajat bebas, alpha).
3.8.2 Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang
digunakan sudah benar atau tidak. Dengan menggunakan uji ini dapat mengetahui
bentuk model empiris dan menguji variabel yang relevan untuk dimasukkan ke
dalam model empiris. Dengan kata lain, dengan menggunakan uji linearitas,
specification error atau mis-specification error term.
Salah satu uji yang digunakan untuk menguji linearitas adalah uji Ramsey
(Ramsey RESET test). Uji ini dikembangkan oleh Ramsey pada tahun 1969.
Ramsey mengembangkan suatu uji yang disebut dengan general test of specification error.
3.8.3 Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi, apakah
terdapat korelasi variabel independen diantara satu sama lainnya.
Multikolinearitas ini sering terjadi apabila diantara variabel bebas (x) saling
berkorelasi sehingga tingkat penelitian pemerkiraan semakin rendah. Di samping
Untuk melihat ada/tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
R-square, F-hitung, t-hitung, serta standart error. Adapun multikolinearitas ditandai
dengan :
a. Nilai R2 sangat tinggi
b. Standar error tidak terhingga
c. Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada α = 5%, α = 10%,
α = 1%
d. Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori pada model
estimasi
Pengujian yang lain, yang dapat digunakan untuk melihat multikolinearitas
antar variabel adalah dengan menggunakan uji parsial
(Pratomo, Wahyu Ario dan Paidi Hidayat, 2007:90).
3.8.4 Heterokedastisitas
Heteroskedastisitas merupakan salah satu asumsi Ordinary Least Square
(OLS) jika varians residualnya dilakukan dengan white test yaitu dengan cara
meregresi logaritma residual kuadrat terhadap variabel penjelas.
Pada white test terdapat beberapa tahap, antara lain :
- Membuat regresi persarnaan dan membuat residualnya
- Uji dengan Chi-square tabel (X2) X2 = n R2
Keterangan :
n = Jumlah observasi
Keputusan ada tidaknya heterokedastisitas ditentukan jika :
- X2 hitung > X2 tabel, maka ada heterokedastisitas. - X2 hitung < X2tabel, maka ada homokedastisitas.
3.9 Pengolahan Data
Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengolahan data dengan
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Gambaran Perusahaan
4.1.1 PT. Mandala Multifinance, Tbk Cabang Medan
Perusahaan Mandala Multifinance mulai berdiri sejak tahun 1983 dengan
nama PT. Vidya Cipta Leasing Corporation dan setelah mengalami beberapa kali
pergantian nama akhirnya pada tanggal 31 Januari 1997 nama PT. Mandala
Multifinance disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI No.
323/KMK017/1997. PT. Mandala Multifinance berkantor pusat di Jalan Cideng
Barat 47A.
PT. Mandala Multifinance Cabang Medan sendiri berdiri sejak bulan Juni
2006 yang berlokasi di Gagak Hitam no. 127-129-131 Medan. Untuk sekarang
PT. Mandala Multifinance mempunyai 86 Kantor utama dan 33 kantor pembantu.
Dengan jumlah karyawan 4.636 orang. UntukCabang Medan ada 32 karyawan,9
untuk operation dan 23 untukmarketing.
PT. Mandala Multifinance bergerak di bidang jasa keuangan yang meliputi
pembiayaan konsumen. Setiap tahap awal, perusahaan berkonsentrasi dalam
pembiayaan konsumen, khususnya dalam pembiayaan kendaraan bermotor roda
4.1.2 Kegiatan Usaha Perusahaan
PT. Mandala Multifinance (untuk selanjutnya disebut sebagai perusahaan)
bergerak di bidang jasa keuangan yang meliputi pembiayaan konsumen. Setiap
tahap awal, perusahaan berkonsentrasi dalam pembiayaan konsumen , khususnya
dalam pembiayaan kendaraan bermotor roda dua, dimana melayani semua merk
sepeda motor. Dalam pembiayaan konsumen, ada tiga pihak yang berhubungan,
yaitu konsumen, dealer dan perusahaan.
Mula-mula, konsumen mengajukan permohonan kredit sepeda motor
kepada dealer. Dealer memberikan price list (daftar harga beserta uang muka dan
angsuran) kepada konsumen. Apabila konsumen setuju dengan pricelist, maka
dealer memberitahukan kepada perusahaan (melalui suveryor) mengenai
permohonan kredit konsumen. Berdasarkan pemberitahuan dari dealer, surveyor
melakukan survey ke lokasi konsumen untuk mendapatkan informasi mengenai
kondisi keuangan dan karakter konsumen. MAP ditandatangani oleh konsumen
dan bukti pendukung dilengkapi. Kemudian surveyor membuat laporan survey.
Setelah MAP dan laporan survey disetujui, purchase order dikirim ke dealer. Pembayaran ke dealer berupa giro dilakukan pada saat perusahaan menerima surat
jalan, tanda terima barang, dan bukti pendukung lainnya dari dealer. Setelah
menerima purchase order, dealer mengirimkan sepeda motor ke konsumen.
Kemudian konsumen membayar uang muka kepada dealer (pembayaran uang
muka tergantung dealer, apakah pada saat pengajuan kredit sepeda motor atau
pada saat konsumen terima sepeda motor). Setiap bulannya, konsumen membayar
4.1.3 StrukturOrganisasi Kantor Cabang
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Kantor Cabang Bidang Operasi
Gambar 4.2
Struktur Organisasi Kantor Cabang Bidang Marketing Branch Operation
Manager
Koord Finance Koord umum dan personalia Koord Adm Kasir Staff BPKB dan Asuransi Staf Taksasi Personalia Satpam Messenger Office Boy
Staf Adm PO
Staf Adm AR
Staf Akunting Staf Cust Care Branch Marketing Manager Staf Adm Marketing Team Khusus Kepala Surveyor
Korsal Counter KPM Koord
[image:49.595.117.508.421.694.2]1. Branch Marketing Manager
Tugas dan tanggung jawab :
a. Membantu regional manager dalam mencapai target penjualan cabang dan
sub-branch, antara lain :
1) Menyiapkan target penjualan cabang yang realistis berdasarkan
informasi market deman, kondisi, kompetitor, kondisi cabang dan sub
branch dan informasi lainnya yang diperlukan.
2) Mengumpulkan informasi market demand, baik melalui dealer
maupun badan lainnya. Mengumpulkan infomrasi kondisi kompetitor
mengenai kelemahan dan kelebihan dari produknya. Penjelasan target
penjualan kepada head surveyor dalam rangka untuk memperoleh
target penjualan yang realistis.
3) Follow up pencapaian target penjualan.
b. Mengontrol collection cabang dan sub branch, antara lain meliputi :
1) Memeriksa laporan collection dan memberikan keputusan
penyelesaian kepada head kolektor untuk kuitansi yang tidak tertagih.
2) Kontrol bad debt tidak lebih dari ketentuan yang telah ditetapkan.
3) Mengambil keputusan mengenai barang tarikan dan menentukan
harga jual barang tarikan.
c. Mengontrol operational cabang dan sub branch agar dapat berjalan sesuai
dengan kebijaksanaan perusahaan, antara lain meliputi :
1) Kontrol bawahannya, apakah telah melaksanakan fungsinya sesuai
2) Kontrol biaya operational sesuai dengan budget.
d. Memberikan laporan kepada regional manager mengenai permasalahan
yang timbul, antara lain meliputi :
1) Laporan realisasi penjualan.
2) Laporan collection dan kuitansi tak tertagih.
3) Laporan kondisi market demand dan kompetitor.
4) Laporan mengenai perkembangan cabang dan cub branch.
e. Meningkatkan dan membina kerjasama dengan dealer, antara lain meliputi
1) Melakukan kunjungan ke dealer secara periodik dalam rangka
meningkatkan hubungan.
2) Melakukan kunjungan ke dealer baru dalam rangka meningkatkan
3) penjualan.
f. Memimpin, mengkoordinasikan, mengarahkan dan mecolleteral bawahan, antara lain :
1) Memberikan training dan pengarahan kepada head surveyor,
koordinator surveyor dan surveyor mengenai cara-cara survey yang
baik.
2) Memberikan pengarahan kepada head kolektor, koordinator kolektor
dan kolektor dalam rangka menyelesaikan masalah penagihan.
3) Melakukan meeting secara rutin untuk membahas permasalahan yang
timbul.
2. Branch Finance Manager
Tugas dan tanggung jawab :
a. Mengontrol pengeluaran dan penerimaan dana perusahaan, meliputi :
1) Memastikan bahwa setiap transaksi keuangan baik kas/bank dilakukan
sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
2) Memastikan bahwa kontrol pengeluaran dan penerimaan bank yang
dilakukan oleh head finance telah sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
3) Memastikan bahwa kontrol administrasi yang dilakukan oleh head
administrasi telah sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
b. Memimpin, mengkoordinasikan, mengarahkan dan mecolleteralkan stafnya, meliputi :
1) Mengarahkan tugas stafnya agar laporan dapat diselesaikan tepat
waktu dan akurat.
2) Menyelesaikan permasalahan yang timbul antarstaf.
c. Mengontrol operational cabang agar dapat berjalan sesuai dengan
kebijaksanaan perusahaan, antara lain :
1) Kontrol bawahannya, apakah telah melaksanakan fungsinya sesuai
dengan kebijaksanaan perusahaan.
2) Kontrol biaya operational sesuai dengan budget.
3) Bekerjasama dengan branch manager dalam mengontrol kegiatan
d. Mengirim laporan yang diperlukan kantor pusat.
e. Memberikan informasi kepada kantor pusat mengenai perubahan atau
masalah yang timbul di cabang.
f. Melakukan tugas lain sesuai dengan permintaan kantor pusat.
3. Koordinator Finance
Tugas dan tanggung jawab :
a. Kontrol pengeluaran bank, meliputi :
1) Memeriksa voucher pengeluaran bank, dengan giro dan bukti
pendukung.
2) Setiap satu giro harus menggunakan satu voucher.
3) Memeriksa pengeluaran bank melalui rekomendasi bank harian.
4) Memeriksa laporan booking dengan pengeluaran giro untuk dealer.
b. Kontrol penerimaan bank, meliputi :
1) Memeriksa voucher penerimaan bank, dengan deposit slip dan bukti
pendukung.
2) Memeriksa penerimaan bank melalui rekonsiliasi bank harian.
3) Memeriksa laporan tagihan dengan jumlah uang yang disetor.
4) Memeriksa laporan kuitansi turun dan tertagih.
c. Kontrol pengeluaran dan penerimaan kas, meliputi :
1) Memeriksa voucher pengeluaran kas, apakah setip pengeluaran kas
tidak melebihi dari Rp. 200.000,-
2) Memeriksa bon, apakah pertanggung jawaban kas bon tidak melebihi
3) Memeriksa pengisian kas kecil, apakah sama dengan bukti
pendukung.
4) Memeriksa laporan kas harian.
d. Melakukan tugas lain yang diperlukan oleh atasannya.
4. Koordinator Umum dan Personalia
Tugas dan tanggung jawab :
a. Kontrol penerimaan dan pelatihan karyawan, meliputi :
1) Memeriksa berkas calon karyawan sesuai dengan kriteria yang
dibutuhkan perusahaan.
2) Melakukan wawancara pertama pada setiap calon karyawan yang akan
mengikuti seleksi penerimaan calon karyawan.
3) Mengawasi proses seleksi penerimaan calon karyawan.
4) Memberikan orientasi dan pelatihan pada karyawan baru yang direkrut
melalui proses seleksi penerimaan karyawan.
b. Kontrol penerimaan dan pengeluaran logistik, meliputi :
1) Memeriksa setiap penerimaan dan penggunaan perlengkapan dan
logistik.
2) Memeriksa laporan opname aktiva dan perlengkapan yang dibuat oleh
Staf Personalia.
3) Memeriksa permintaan perlengkapan atau kebutuhan lainnya yang
diajukan oleh staf Personalia.
c. Kontrol kebersihan dan keamanan gedung kantor, meliputi:
1) Memastikan kebersihan dan keamanan gedung
2) Mengajukan perbaikan atau pergantian atas aktiva yang sudah rusak
dan tidak layak guna
3) Memeriksa laporan harian Office boy dan Messenger
d. Melakukan tugas lain yang diperlukan oleh atasannya.
5. Koordinator Administrasi
Tugas dan tanggung jawab :
a. Kontrol jurnal pencatatan, meliputi :
Memeriksa jurnal di voucher, jurnal penjualan dan jurnal memorial apakah
telah dicatat dengan benar dan tepat waktu.
b. Kontrol proses dan prosedur, meliputi :
1) Memeriksa apakah penyerahan kwitansi dari staf AR ke kolektor
apakah sudah sesuai dengan Standar Operasional Perusahaan
2) Memeriksa kelengkapan berkas apakah sudah sesuai dengan dengan
Standar Operasional Perusahaan sebelum PO dan Booking dilakukan
3) Memeriksa setiap berkas aplikasi calon nasabah yang masuk melalui
Customer Care apakah sudah cukup untuk diberikan kepada bagian
penjualan
4) Memeriksa laporan rugi laba, neraca, arus kas, insentif, dan laporan
bulanan lainnya
c. Menyiapkan laporan untuk dikirim ke kantor pusat
d. Kerjasama dengan atasan dan bagian lain, antara lain meliputi :
1) Memberikan data atau laporan yang diperlukan oleh atasan.
2) Bekerjasama dengan Head Collection dalam kontrol penerimaan
angsuran.
e. Mengkoordinasi dan mengarahkan staffnya agar melaksanakn tugasnya
sesuai prosedur perusahaan.
f. Melakukan tugas lain yang diperlukan oleh atasannya.
6. Collection Head :
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Membantu Branch Finance Manager dalam mencapai target penagihan
piutang (collection)cabang.
b. Mengontrol collectioncabang dan sub branch antara lain :
1) Memeriksa laporan collection dan memberikan saran penyelesaian
kepada Branch Finance Manager untuk kuitansi yang tidak tertagih.
2) Membantu Branch Finance Manager dalam hal kontrol bad debt agar
tidak lebih dari ketentuan yang telah ditetapkan.
c. Mengontrol laporan hasil penagihan dari Koordinator Wilayah antara lain :
1) Memeriksa laporan hasil penagihan kolektor yang telah di verifikasi
oleh koordinator wilayah
2) Memeriksa laporan kuitansi tidak tertagih secara harian
3) Menanyakan alasan kuitansi tidak tertagih kepada kolektor serta
d. Menjalin hubungan baik dengan pihak eksternal, baik aparat maupun
kolektor proffesional
7. Kepala Surveyor
Tugas dan tanggung jawab :
a. Membantu branch manager atau assisten branch manager dalam mencapai
target penjualan, antara lain meliputi :
1) Membantu memperoleh informasi yang akurat mengenai market
demand, baik melalui dealer maupun badan lainnya.
2) Membantu memperoleh informasi kondisi kompetitor mengenai
kelemahan dan kelebihan dari produknya.
b. Mengontrol tugas dari surveyor yaitu mempelajari survey report dari
surveyor, apakah kondisi konsumen yang mengajukan kredit adalah sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan.
c. Mengontrol laporan kepada branch manager mengenai permasalahan yang
timbul, antara lain meliputi :
1) Laporan mengenai kondisi market deman dan kondisi kompetitor.
2) Laporan mengenai permasalahan yang timbul.
d. Meningkatkan dan membina kerjasama dengandealer, antara lain meliputi:
1) Melakukan kunjuangan ke dealer secara periodik dalam rangka
meningkatkan hubungan.
2) Melakukan kunjungan ke dealer baru dalam rangka meningkatkan
e. Memimpin, mengkoordinasikan, mengarahkan dan mecolleteral surveyor, antara lain :
1) Memberikan trainning dan pengarahan kepada surveyor mengenai
cara-cara survey yang baik.
2) Melakukan meeting secara rutin untuk membahas permasalahan yang
timbul.
f. Melakukan tugas lain yang diperlukan oleh atasannya.
8. Koordinator Wilayah
Tugas dan tanggung jawab :
a. Kontrol proses penagihan ke konsumen, meliputi :
1) Menyerahkan kuitansi dan laporan hasil tagihan (dua rangkap) kepada
kolektor.
2) Menandatangani laporan hasil tagihan kolektor sebagai serah terima
kuitansi.
3) Melakukan penagihan untuk kuitansi yang tertunggak beserta dengan
denda penagihan jika diperlukan
4) Verifikasi kuitansi yang tidak tertagih, kuitansi yang tertagih, beserta
dengan laporan hasil tagihan kolektor.
5) Terima dari kolektor : laporan hasil tagihan kolektor.
6) Mengontrol proses eksekusi dan kondisi setiap unit yang ditarik oleh
b. Memberikan laporan kepada Head Collection mengenai kuitansi yang
tidak tertagih, dengan memberikan laporan kuitansi tidak tertagih.
c. Melakukan tugas lain yang diperlukan oleh atasannya.
9. Surveyor
Tugas dan tanggung jawab :
a. Bertanggung jawab atas MAP yang digunakan, meliputi :
1) Setiap MAP yang diperoleh dari staf credit administrasi harus mengisi
buku mutasi MAP.
2) MAP yang ditolak oleh branch manager harus dikembalikan kepada
staf credit administrasi.
3) MAP beserta kelengkapan dokumen dan laporan survey yang telah
disetujui oleh branch manager harus diserahkan kepada staf purchase
order.
b. Melakukan survey terhadap calon konsumen, antara lain meliputi :
1) Melakukan kunjungan ke lokasi konsumen.
2) Membuat laporan mengenai gambaran lokasi konsumen.
3) Melakukan tanya jawab mengenai kondisi konsumen.
c. Melengkapi MAP, antara lain meliputi :
1) Menguasai isi dari MAP baik mengenai aspek hukum dari perjanjian
maupun mengenai cara perhitungan angsuran beserta biaya
administrasi dan asuransi.
2) Menjelaskan mengenai hak dan kewajiban konsumen dan aspek
3) Memperoleh tanda tangan konsumen yang diperlukan dalam MAP.
4) Memperoleh kelengkapan dokumen sesuai dengan kebijaksaan
perusahaan.
d. Menyiapkan laporan survey atas hasil survey ke kondumen, antara lain :
1) Mengisi laporan survey sesuai dengan survey yang dilakukan.
2) Laporan survey harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
3) Apabila ada indikasi bahwa konsumen mempunyai itikat baik, maka
harus dicantumkan dalam laporan survey.
4) Memberikan laporan survey kepada koordinator surveyor untuk
diperiksa dan branch manager untuk persetujuan.
e. Membina kerjasama dengan dealer, antara lain :
1) Menjaga sikap dan penampilan yang baik di dealer.
2) Mendapatkan informasi yang diperlukan oleh koordinator surveyor.
f. Melakukan tugas lain yang diperlukan oleh atasnnya, antara lain :
10.Kolektor
Tugas dan tanggung jawab :
a. Proses penagihan ke konsumen, meliputi :
1) Terima dari koordinator kuitansi (dua rangkap) dan laporan hasil
tagihan kolektor.
2) Menanda