• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Kementrian Hukum dan Ham. (KEMENKUMHAM) Wilayah Sumatera Utara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Kementrian Hukum dan Ham. (KEMENKUMHAM) Wilayah Sumatera Utara."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL INSTANSI

2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Kementrian Hukum dan Ham

(KEMENKUMHAM) Wilayah Sumatera Utara.

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pertama kali dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945 dengan nama Departemen Kehakiman. Menteri kehakiman yang pertama menjabat adalah Soepomo. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada zaman pemerintahan Belanda disebut Departemen Van Justitie yaitu berdasarkan peraturan Herdeland Yudie Staatblad No. 576.

Dalam sidang PPKI tahun 1945 menetapkan mengenai Depertemen Kehakiman dalam struktur negara menurut UUD. Dalam UUD tadi disebutkan departemen termasuk Departemen Kehakiman yang mengurus tentang pengadilan, penjara, kejaksaan dan sebagainya. Dalam sidang PPKI tersebut dibuat pula penetapan tentang tugas pokok masalah ruang lingkup tugas Departemen Kehakiman walaupun secara singkat masih mengacu kepada peraturan Herdeland Yudie Staatblad No. 576.

Pada tanggal 1 Oktober 1945 kewenangan Departemen Kehakiman diperluas yakni Kejaksaan berdasarkan Maklumat Pemerintah tahun 1945 Nomor 1/s.d. Jawatan Topografi kemudian dikeluarkan dari Departemen Kehakiman dan masuk Departemen Pertahanan berdasarkan Penetapan Pemerintah tahun 1946 nomor 8/S.D.

(2)

Ketika Departemen Agama dibentuk pada tanggal 3 Januari 1946 Mahkamah Islam Tinggi dikeluarkan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia dan masuk ke Departemen Agama Republik Indonesia berdasarkan penetapan pemerintah tahun 1946 No. 5/S.D.

Pada 22 Juli 1960, rapat kabinet memutuskan bahwa kejaksaan menjadi departemen dan keputusan tersebut dituangkan dalam Keputusan Presiden RI Nomor 204/1960 tertanggal 1 Agustus 1960 yang berlaku sejak 22 Juli 1960. Sejak itu pula, Kejaksaan RI dipisahkan dari Departemen Kehakiman. Pemisahan tersebut dilatarbelakangi rencana kejaksaan mengusut kasus yang melibatkan Menteri Kehakiman pada saat itu.

Pengalihan Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ke Mahkamah Agung berawal dari Undang- undang No. 35 tahun 1999 tentang Ketentuan- ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman yang kemudian dijabarkan dalam Undang- Undang No. 4 tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang- Undang No. 5 tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang- Undang No. 14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. Pada tanggal 23 Maret 2004 presiden Megawati mengeluarkan Keputusan Presiden RI No. 21 tahun 2004 tentang pengalihan organisasi, administrasi dan finansial dan lingkungan Peradilan Umum dan Tata Usaha Negara, Pengadilan Agama ke Mahkamah Agung yang kemudian ditindaklanjuti dengan serah terima Pengalihan Organisasi, administrasi dan finansial di lingkungan Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara ke Mahkamah Agung pada tanggal 31 Maret 2004.

(3)

Nama Departemen Kehakiman telah beberapa kali berubah nama karena disesuaikan dengan fungsi dari Departemen tersebut yaitu dari Departemen Kehakiman menjadi Departemen Hukum dan Perundang Undangan dan sekarang menjadi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia disingkat dengan Kemenkumham, dahulu bernama “Departemen Kehakiman” adalah kementerian dalam pemerintah Indonesia yang membidangi urusan Hukum dan Hak Asasi Manusia dipimpin oleh seorang menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia yang sejak tanggal 19 Oktober 2011 dijabat oleh Amir Syamsudin.

Sistem Holding Company ke sistem Integrated dilingkungan Departemen Kehakiman Republik Indonesia dengan surat persetujuan MENPAN No. B 477/MENPAN/7/84 tanggal 6 Juli 1984 KEPRES R.I No. 124/M Tahun 1984 dan KEPMENKEH R.I No. M.05-PR.07. Nomor 10 Tahun 1984 tentang organisasi dan tata kerja Departemen Kehakiman Republik Indonesia. Akibat reformasi dikeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 135 Tahun 1999 tentang kedudukan, tugas, fungsi, susunan, organisasi, dan tata kerja departemen.

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang- undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang ketentuan- ketentuan pokok Kekuasaan Kehakiman bahwa pada menegaskan untuk dilingkungan peradilan umum dikeluarkan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia ke Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan masa transisi paling lama (5) tahun. Berdasarkan Surat Persetujuan Menteri Negara Pendayaan

(4)

Aparatur Nomor 24/M.PAN/1/2000. Tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Hukum dan Perundang Undangan Republik Indonesia.

Setelah sidang tahunan Pemusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Pada tanggal 7 agustus 2000 sampai dengan 14 agustus 2000, Presiden Republik Indonesia KH. Abdurrahman Wahid merampingkan kabinet kesatuan dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 23/ M Tahun 2000 tentang Pengangkatan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Prof. DR. Yusril Ihza Mahendra.

KANTOR WILAYAH

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia merupakan instansi vertikal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang berkedudukan di setiap provinsi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Kanwil terdiri atas beberapa divisi serta sejumlah Unit Pelaksana Teknis ( UPT ), termasuk Kantor Imigrasi, Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS), Lapas Terbuka ( LATER), Lapas Narkotika, Rumah Tahanan Negara ( RUTAN ), Cabang Rutan (CARUT), Penyimpanan Benda Sitaan Negara ( RUPBASAN), Balai Pemasyarakatan (BAPAS), Balai Harta Peninggalan (BHP), serta Rumah Detensi Imigrasi (RUDENIM).

(5)

2.2 Visi dan Misi Serta Nilai, Tujuan, dan Sasaran Kantor Kementrian

Hukum dan Ham (KEMENKUMHAM) Wilayah Sumatera Utara.

Visi:

Terwujudnya sistem dan Politik Nasional yang mantap dalam rangka tegaknya supremasi Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk menunjang tercapainya kehidupan masyarakat yang aman, bersatu, rukun, damai, adil, dan sejahtera.

Misi:

1. Menyusun perencanaan hukum.

2. Membentuk, menyempurnakan, memperbaharui hukum, dan peraturan perundang- undangan.

3. Melaksanakan penerapan hukum, pelayanan hukum, dan penegakan hukum.

4. Melakukan pembinaan dan pengembangan hukum. 5. Meningkatkan dan menetapkan pengawasan huku.

6. Meningkatkan dan menetapkan kesadaran dan budaya hukum masyarakat.

7. Meningkatkan dan memantapkan jaringan dokumentasi dan informasi hukum nasional.

8. Meningkatkan upaya perlindungan, pemajuan, penegakan, pemenuhan, penghormatan hak asasi manusia.

9. Melaksanakan penelitian dan pengembangan hukum dan hak asasi manusia.

(6)

10. Meningkatkan pembinaan sumber daya manusia aparatur hukum.

11. Meningkatkan dan melindungi karya intelektual dan karya budaya yang inovatif dan inventif.

12. Meningkatkan sarana dan prasarana hukum. 13. Melindungi hak asasi manusia.

Nilai:

1. Profesional

Aparat Kementerian Hukum dan Ham adalah aparat yang bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya, menjungjung tinggi etika dan integritas profesi.

2. Akuntabel

Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku.

3. Sinergi

Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan solusi terbaik, bermanfaat dan berkualitas.

4. Transparan

Kementerian hukum dan ham menjamin akses kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintah, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaanya, serta hasil- hasil yang ingin dicapai.

(7)

5. Inovatif

Kementerian hukum dan ham mendukung kreatifitas dan mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaruan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya.

Tujuan:

1. Terwujudnya politik legislasi yang berkualitas melalui pembentukan peraturan perundang- undangan yang terencana.

2. Terwujudnya layanan hukum kementerian hukum dan hak asasi manusia yang cepat dan murah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

3. Terwujudnya penegakan hukum yang berkualitas di bidang keimigrasian, hak kekayaan intelektual, kerjasama timbal balik dengan negara lain, pembinaan pemasyarakatan serta efektifitas koordinasi antar instansi penegek hukum.

4. Terwujudnya kebijakan nasional yang mendorong penghormatan perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia.

5. Terwujudnya manajemen organisasi yang akuntabel dengan penyelenggaraan birokrasi kementerian hukum dan hak asasi manusia yang profesional.

6. Terwujudnya aparat kementerian hukum dan hak asasi manusia yang profesional dan berintegritas.

(8)

Sasaran:

1. Kesesuaian arah politik legislasi dengan arah pembangunan hukum nasional pada tahap pra legislasi, legislasi dan pasca legislasi.

2. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan administrasi hukum dan layanan jasa hukum kementerian hukum dan hak asasi manusia.

3. Efektifitas penyelenggaraan forum mahkumjakpol baik ditingkat nasional, propinsi maupun kabupaten kota.

4. Berkurangnya pelanggaran hukum di bidang keimigrasian dan HKI. 5. Efektifitas peran central authority dalam mendukung kerjasama hukum

timbal balik.

6. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pelaksanaan sistem pemasyarakatan.

7. Terwujudnya masyarakat yang sadar dan cerdas hukum dan memperluas akses keadilan bagi masyarakat miskin.

8. Terimplementasikannya kebijakan, penghormatan, perlindungan dan pemenuhan ham sesuai rencana aksi nasional hak asasi manusia.

9. Manajemen Organisasi Kementerian Hukum dan Ham yang transparan dan akuntabel berdasarkan semangat reformasi birokrasi kementerian hukum dan ham.

10. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia kementerian hukum dan hak asasi manusia.

(9)

2.3 Makna Logo Kantor Kementrian Hukum dan Ham

(KEMENKUMHAM) Wilayah Sumatera Utara.

Setiap instansi memiliki logo yang memiliki arti dan pemahaman tersendiri. Begitu juga dengan kantor Kementrian Hukum dan Ham (KEMENKUMHAM) Wilayah Sumatera Utara memiliki logo sebagai ciri khas instansi tersebut. Logo kantor Kementrian Hukum dan Ham (KEMENKUMHAM) Wilayah Sumatera Utara adalah lambang atau simbol yang terdiri dari gambar dan tulisan yang merupakan identitas resmi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Logo ini berbentuk segi empat warna dasar biru tua, memuat gambar dan tulisan PENGAYOMAN dibawah berwarna kuning emas terang. Adapun logo instansi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Sumber : http://sumut.kemenkumham.go.id/

Gambar 2.1 Logo Kantor Kementrian Hukum dan Ham

(10)

Sesuai dengan pasal 6 tentang logo Kementrian Hukum dan Ham Nomor M.HM-05.UM.01.01 Tahun 2013 tentang logo Kementrian Hukum dan Ham diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

1. Logo menggambarkan tugas dan fungsi Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang memuat:

a. Tulisan

Tulisan PENGAYOMAN. b. Gambar

1) Lima (5) garis busur

2) Dua (2) garis tegak lurus sejajar dan 3) Garis siku kanan dan garis siku kiri c. Tata warna

1) Warna biru tua tulisan sebagai dasar yang mempunyai makna amanah, keamanan, keteraturan, kedalaman makna jati diri, bangsa, percaya diri. 2) Warna emas pada garis lukisan logo dan tulisan PENGAYOMAN. 2. Makna tulisan PENGAYOMAN sebagaimana dimaksud, huruf A berarti

mengayomi dan melindungi seluruh rakyat Indonesia dibidang hukum dan hak asasi manusia.

a. Makna gambar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf B sebagai berikut:

a) Lima (5) garis busur melambangkan pancasila yang merupakan falsafah negara.

(11)

b) Dua (2) garis tegak lurus sejajar yang mempunyai makna demokrasi dan keadilan untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia. c) Garis siku kanan bermakna hukum dan garis siku kiri bermakna hak

asasi manusia yang menjunjung tinggi agama dan moral.

b. Makna warna sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf C sebagai berikut: a) Warna biru tua sebagai warna dasar yang mempunyai makna amanah, keamanan, keteraturan, kedalaman, makna jati diri bangsa, percaya diri, ketertiban dan inovasi teknologi.

b) Warna emas bermakna keagungan, keluhuran, kewibawaan.

2.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang sangat penting dalam suatu lembaga, yang berfungsi untuk menetapkan wewenang dan tanggung jawab dari masing- masing anggota kerja. Dengan dibentuknya struktur organisasi maka hubungan orang- orang yang membuat keputusan dan yang menjalankan keputusan menjadi jelas. Struktur organisasi juga dibuat agar semua unit mengetahui batas- batas kekuasaan kepada siapa bertanggung jawab dan siapa yang harus bertanggung jawab kepadanya.

(12)

Ada 3 (tiga) jenis struktur organisasi yaitu : 1. Bentuk garis (line)

2. Bentuk garis dan staf 3. Organisasi fungsional

Kantor Kementrian Hukum dan Ham (KEMENKUMHAM) Wilayah Sumatera Utara saat ini menggunakan sistem struktur organisasi bentuk garis dan staf, dimana struktur organisasi tersebut digunakan untuk menetapkan tugas, hak, dan wewenang setiap bagian yang ada.Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang berfungsi melakukan serangkaian tugas atau kegiatan tertentu.

Hal ini dapat dilihat pada bagan struktur organisasi Kantor Kementrian Hukum dan Ham (KEMENKUMHAM) Wilayah Sumatera Utara sebagai berikut :

(13)

STRUKTUR ORGANISASI

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM

Struktur Organisasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara

IDANG SUB BIDANG PERLINDUNGAN DAN PEMENUHAN HAM SUB BIDANG PENGEMBANGAN HUKUM SUB BIDANG PELAYANAN HUKUM UMUM

SUB BIDANG PENYULUHAN DAN BANTUAN HUKUM

SUB BIDANG JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUK

SUB BIDANG DISEMINASI HAM KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN

HUKUM DAN HAM REPUBLIK INDONESIA

DIVISI ADMINISTRASI

BAGIAN UMUM BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM DAN LAPORAN

SUB BAGIAN PENYULUHAN PROGRAM SUB BAFIAN & TATA

USAHA

SUB BAGIAN HUMAS DAN LAPORAN SUB BAGIAN KEUANGAN

DAN PERLENGKAPAN

DIVISI PELAYANAN HUKUM DAN HAM

BIDANG PELAYANAN HUKUM

BIDANG HUKUM BIDANG HAM

BALAI HARTA PENINGGALAN

DIVISI IMIGRASI DIVISI PERMASYARAKATAN

BIDANG KEAMANAN DAN PEMBINAAN

BIDANG REGISTRASI PERAWATAN DAN BINA

KHUSUS NARKOTIKA SUB BIDANG KEAMANAN

DAN KETERTIBAN

SUB BIDANG BIMBINGAN KEMASYARAKATAN

LATIHAN KERJA

SUB BIDANG REGISTRASI DAN STATISTIK

SUB BIDANG PERAWATAN DAN BINA

KHUSUS NARKOTIKA

BIDANG LALULINTAS, IJIN TINGGAL DAN STATUS KEIMIGRASIAN

BIDANG INTELIJEN, PENINDAKAN DAN SISTEM

KEIMIGRASIAN

SUB BIDANG LALULINTAS KEIMIGRASIAN SUB BIDANG IJIN TINGGAL DAN STATUS

KEIMIGRASIAN

SUB BIDANG INFORMASI DAN SISTIM KEIMIGRASIAN SUB BIDANG INTELIJEN DAN PENINDAKAN KEIMIGRASIAN RUTAN LAPAS TERBUKA LAPAS RUDBAIAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL RUDENIM LAPAS NARKOTIKA KANIM BAPAS CAB. RUTAN Sumber : http://sumut.kemenkumham.go.id/profil/struktur-organisasi

(14)

2.5 Tugas Pokok dan Fungsi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan Ham RI Nomor 28 Tahun 2014, tentang organisasi dan tata kerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia maka kerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara dilemgkapi dengan 4 Divisi dalam menopang kinerjanya, antara lain: Divisi administrasi, Divisi Pemasyarakatan, Divisi Keimigrasian, Divisi Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

1. DIVISI ADMINISTRASI

a. Tugas

Melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Jenderal dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia di Kantor Wilayah.

b. Fungsi

1. Pengoordinasian kegiatan di lingkungan Kantor Wilayah.

2. Pengoordinasian dan penyusunan rencana, program, kegiatan dan anggaran serta evaluasi dan laporan.

3. Pelaksanaan urusan kepegawaian, administrasi keuangan, dan perlengkapan, serta tata usaha dan rumah tangga.

4. Pelaksanaan kehumasan dan pelayanan pengaduan serta pengelolaan teknologi informasi.

(15)

Divisi administrasi membawahi 2 (dua) Kepala Bagian : 1. Kabag Umum, tugasnya yaitu:

Melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian, administrasi keuangan, perlengkapan dan tata usaha, serta rumah tangga, dan melaksanakan koordinasi pengelolaan pengembangan kompetensi sumber daya manusia di lingkungan Kantor Wilayah berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan.

2. Kabag Program dan Pelaporan, tugasnya yaitu:

Melaksanakan koordinasi penyusunan rencana program, kegiatan dan anggaran, pengelolaan dan penyajian data, pemberian informasi dan komunikasi, dan hubungan antar lembaga serta evaluasi dan laporan.

2. DIVISI PEMASYARAKATAN

a. Tugas

Melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan diwilayah.

b. Fungsi

1. Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas teknis di bidang bimbingan pemasyarakatan, pengentasan anak, informasi dan komunikasi, kea manan, kesehatan, dan perawatan narapidana/ tahanan, serta pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan negara. 2. Pelaksanaan kerja sama, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan

pelaksanaan tugas teknis dibidang bimbingan pemasyarakatan, pengetasan anak, informasi dan komunikasi, keamanan, kesehatan, dan

(16)

perawatan narapidana/ tahanan, serta pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan negara.

3. Penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di lingkungan Divisi Pemasyarakatan.

4. Pengoordinasian perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia, sarana dan prasarana,serta administrasi keuangan di lingkungan unit pelaksanaan teknis pemasyarakatan berkoordinasi dengan Divisi administrasi.

3. DIVISI IMIGRASI

a. Tugas

Melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal Imigrasi di wilayah. b. Fungsi

1. Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas teknis lalu lintas keimigrasian, izin tinggal, dan status keimigrasian, serta penindakan keimigrasian dan rumah detensi imigrasi.

2. Pelaksanaan kerja sama, pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan tugas teknis dibidang lalu lintas keimigrasian, izin tinggal, dan status keimigrasian, serta penindakan keimigrasian dan ruma detensi imigrasi.

3. Penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di lingkungan Divisi Keimigrasian.

4. Pengoordinasian perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta administratif keuangan di

(17)

lingkungan unit pelaksana teknis imigrasi berkoordinasi dengan divisi administrasi.

4. DIVISI PELAYANAN HUKUM DAN HAM

a. Tugas

Melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal atau badan terkait diwilayah.

b. Fungsi

1. Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas teknis di bidang pelayanan administrasi hukum umum dan hak kekayaan intelektual, pelaksanaan pembinaan hukum, fasilitasi pembentukan produk hukum daerah.

2. Perancangan peraturan perundang- undangan dan penyuluhan hukum serta pejabat fungsional tertentu lainnya, pengoordinasian pemajuan hak asasi manusia, sertapemantauan pelaksanaan tugas balai harta peninggalan.

3. Pelaksanaan kerja sama, pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan tugas teknis di bidang pelayanan administrasi hukum umum dan hak kekayaan intelektual, pelaksanaan pembinaan hukum, fasilitasi pembentukan produk hukum daerah, pengembangan Perancangan peraturan perundang- undangan dan penyuluhan hukum serta pejabat fungsional tertentu lainnya, pengoordinasian pemajuan hak asasi manusia, sertapemantauan pelaksanaan tugas balai harta peninggalan.

(18)

4. Penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di lingkungan divisi pelayanan hukum dan hak asasi manusia.

5. Pengoordinasian perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta administrasi keuangan dilingkungan unit pelaksanan teknis pelayanan hukum.

Adapun Susunan organisasi dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel 2.1

NAMA JABATAN

Drs.IBNU CHULDUN, Bc.IP.SH.Msi Kepala Kantor Wilayah Drs.IMAM JAUHARI, MH Kepala Divisi Administrasi HERMAWAN YUNIANTO Kepala Divisi Pemasyarakatan MOHAMAD YUNUS AFFAN. S.H.,M.H Kepala Divisi Pelayanan Hukum

dan HAM

ANGGIAT FERDINAN, S.H.,M.H Kepala Bagian Umum

H. JOHAN MANURUNG, S.H.,M.H Kepala Bagian Program dan Pelaporan

JOUHARI Kepala Bidang Lalu Lintas dan

Izin Tinggal Keimigrasian

Dra. I SABARITA Br. GINTING Kepala Bidang Intelijen, Penindakan, Informasi dan Sarana Komunikasi Keimigrasian Drs. M.SULTON MAARIF Kepala Bidang Pembinaan, Bimbingan Pemasyarakatan, Pengentasan Anak, Informasi dan Komunikasi

BADARUDDIN, Bc.IP.,S.H Kepala Bidang Keamanan, Kesehatan, Perawatan Narapidana/Tahanan dan Pengelolaan Benda Sitaan dan

(19)

Barang Rampasan Negara

HJ.JURAINI SULAIMAN,S.H.,M.Hum Kepala Bidang Pelayanan Hukum

KURNIAMAN

TELAUMBANUA,S.H.,M.Hum

Kepala Bidang Hukum

TETI WINARTI, S.H.,M.Si Kepala Bidang Hak Asasi Manusia (HAM)

ERNO, S.H Kepala Sub Bagian Keuangan

dan Perlengkapan

SARTOWALI, Amd.IP.,S.H Kepala Sub Bagian Penyusunan Program

HASRAN SAPAWI, S.H.,M.Hum Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha

JOSUA GINTING, S.H Kepala Sub Bagian Humas

Laporan dan Informasi Teknologi GELORA GINTING Kepala Sub Bidang Lalu Lintas

Keimigrasian

Drs.SYAHRUDIN, M.M Kepala Sub Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian

ABDUL KARIM, S.H., M.H Kepala Sub Bidang Izin Tinggal dan Status Keimigrasian

SAMUEL P. PANGGABEAN, S.Sos Kepala Sub Bidang Informasi dan Sarana Komunikasi Keimigrasian

RONALD HERU P, AMd.IP.,S.H Kepala Sub Bidang Keamanan ROBINSON PERANGIN-ANGIN Kepala Sub Bidang Registrasi,

Informasi dan Komunikasi

MATHRIOS Z. HUTASOIT,

Amd.IP.,S.H

Kepala Sub Bidang Pembinaan, Bimbingan Masyarakat, dan Pengentasan Anak

(20)

Hak Kekayaan Intelektual

DARTIMNOV M.T. HARAHAP, S.H Kepala Sub Bidang Penyuluhan Hukum dan Bantuan Hukum EKA N.A.M. SIHOMBING, S.H.,

M.Hum

Kepala Sub Bidang Fasilitas Pembentukan Produk Hukum Daerah

SURYA DARMA, S.H Kepala Sub Bagian Dokumentasi

dan Informasi Umum DESNI PRIANTY EFF.MANIK.

S.H.,M.Hum

Kepala Sub Bagian Pemajuan HAM

FLORA NAINGGOLAN, S.H., M.Hum Kepala Sub Bidang Pelayanan, Pengkajian, dan Informasi HAM

2.6 Kinerja Terkini Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham

Sumatera Utara

Kinerja usaha terkini yang digunakan pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Sumatera Utara yang bersifat rutin dilakukan adalah melaksanakan apel pagi dan apel sore dengan dihadiri seluruh karyawan maupun pejabat untuk memberikan pengarahan kepada karyawan tentang disiplin kerja, pelayanan masyarakat, serta memberikan motivasi kepada karyawan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Sumatera Utara. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Sumatera Utara melaksanakan kegiatan kebugaran setiap hari Jumat pagi

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Sumatera Utara juga memberikan pelatihan kepada setiap karyawan apabila terdapat peraturan baru dari pusat. Pelatihan dimaksudkan agar menambah wawasan dan meningkatkan

(21)

kinerja sehingga mutu pekerjaan dan karyawan menjadi berkualitas. Selain pelatihan diadakan juga pertemuan setiap sekali dalam satu bulan untuk mengevaluasi kinerja dari setiap divisi dan mempertanggungjawabkan hasil kerja.

2.7 Rencana Kerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham

Sumatera Utara

Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Sumatera Utara dalam upaya peningkatan kinerja dan disiplin maupun peningkatan kualitas pelayanannya antara lain:

1. Penguatan Perencanaan (RKA-K/L) dan Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

2. Penguatan Satuan Kerja menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK); 3. Reviu Kinerja Satuan Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; 4. Evaluasi Implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

5. Penguatan/Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

6. Percepatan Tindak Lanjut Temuan Hasil Pemeriksaan Inspektorat Jenderal, Badan Pemeriksa Keuangan, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;

7. Penanganan Laporan Pengaduan di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM; dan

8. Pelaksanaan Penilaian Reformasi Birokrasi di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Gambar

Gambar 2.1 Logo Kantor Kementrian Hukum dan Ham  (KEMENKUMHAM) Wilayah Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

1. Kantor Wilayah mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, bimbingan teknis, pengendalian, evaluasi dan pelaksanaan tugas di bidang kekayaan negara, piutang negara dan

Bidang Tugas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Utara.. SKPD

menyelenggarakan penyusunan rencana kegiatan dan program kerja pada Bidang Non Formal, Informal dan Pendidikan Anak Usia Dini (Pendidikan luar sekolah) sesuai dengan

Bidang Hukum mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas teknis, kerja sama, pemantauan, evaluasi, serta penyusunan laporan pelaksanaan

Badan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang Administrasi Umum, Pengkajian,

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama, bidang Pendidikan

Seksi piutang negara I dan II masing-masing mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis, penggalian potensi, pemantauan, evaluasi pelaksanaan pengurusan

pelaksanaan kerja sama, pemantauan, evaluasi, serta penyusunan laporan pelaksanaan tugas teknis di bidang penyiapan bahan fasilitasi pembentukan produk hukum daerah, penyuluhan hukum,