▸ Baca selengkapnya: resolusi dalam cerita malin kundang
(2)▸ Baca selengkapnya: drama malin kundang bahasa inggris singkat
(3)MODEL 1
Membaca Teks Drama
Kemampuan yang ingin dicapai:
1. Siswa mengetahui drama sebagai salah satu ragam (genre)sastra 2. Siswa dapat membaca naskah drama dengan baik
3. Siswa dapat memahami cerita yang disajikan melalui darama
A. Unsur -unsur drama
Anak-anakku, marilah kita memahami unsur-unsur naskah drama. Apakah kalian pernah menonton pementasan drama di sekolah atau di tempat lain? Banyak hal yang dapat kita perhatikan pada pentas drama, misalnya : adanya para pemain yang mempunyai peran beragam, kostum yang digunakan, bahkan latar yang digambarkan di atas panggung pementasan.
Di samping itu, lebih jauh kita ikuti pula jalan ceritanya serta amanat yang dapat kita peroleh yang kelak dapat kita contoh atau kita tiru hal-hal yang baik dari drama tersebut, sehingga dapat diterapan dalam kehidupan sehari-hari. Akhirnya kita pun memahami bahwa drama itu merupakan cerita atau dongeng yang diperankan sehingga terasa lebih nyata.
Untuk mementaskan drama, kita harus memperhatikan terlebih dahulu naskah drama itu sendiri. Coba kalian perhatikan dalam naskah drama didapati unsur-unsur drama sebagai berikut :
a. Tokoh adalah orang yang memerankan drama
b. Sifat tokoh adalah watak yang dimiliki tokoh, terlihat dari prilaku, perkataan ,dan tindakan yang ditampilkan dalam drama.
c. Tema adalah gagasan yang menjiwai seluruh cerita dalam drama.
d. Jalan cerita atau alur adalah keruntutan kisah dari kejadian awal hingga akhir. e. Amanat adalah pesan yang baik atau yang buruk yang dapat dijadikan contoh
B. Membaca Drama
Dalam naskah drama tersebut terdapat petunjuk untuk dapat dipahami oleh para pemerannya, yaitu berupa gambaran suasana dan tingkahlaku yang harus diperagakan pemain. Marilah perhatikan naskah drama berikut.
Bacalah drama berikut !
Ruang seperti di atas geladak kapal
Malin Kundang : (berpakaian mewah dan sangat angkuh) Aku manusia yang paling kaya di muka bumi ini. Aku juga manusia yang terpandai. Harta milikku bertumpuk-tumpuk. Pengalamanku beracam-macam. Lagi pula apa saja yang kuinginkan pasti tercapai. Aku datang ke sini untuk memiliki kekayaan yang ada di sini. Aku ingin lebih kaya lagi.
Nelayan : (Ia merasa mengenali orang itu) Hai, bukankah Bapak itu si Malin Kundang?
Para Nelayan : (berpandang-pandangan)
Malin Kundang : Ya, akulah si Malin kundang. Akan tetapi, bukan si Malin Kundang dahulu. Dulu ia miskin. Akan tetapi sekarang ia menjadi orang yang paling kaya di muka bumi ini. Aku telah berlayar kemana-mana. Aku telah berniaga dari satu bandar ke bandar lain. Tidak heran kalau aku menjadi manusia paling kaya.
Nelayan : (Ia keluar memberi tahu ibu si Malin Kundang, kemudian membawanya menemui anaknya) Wahai Malin Kundang, Bapak yang kaya raya kenalkah Bapak dengan perempuan ini? Malin Kundang : Siapa dia ?
Ibu : (Menatap Malin Kundang dengan sungguh-sungguh, lalu
menghampirinya) Oh anakku, mengapa engkau tidak mengenali ibumu sendiri?
Malin Kundang : Ibu? Hahaaa...! Hei, perempuan tua bangka aku tidak mempunyai ibu seperti kau.
Ibu : (bergerak mendekati Malin Kundang) Anakku Malin Kundang
payah. Mengapa setelah kaya engkau tidak mau mengakui ibumu ?
Malin Kundang : Hai perempuan tua bangka! Tak tahu malu mengaku-ngaku sebagai ibuku. Cihh! (Ia meludah dan mendorong perempuan tua itu.) Hai pengawal bawa perempuan tua itu kembali ke darat !
Nelayan : Malin Kundang mengapa engkau berubah seperti itu? Itu adalah ibumu. Ibu yang telah melahirkanmu.
Malin Kundang : tidak! tidak!
Ibu : Oh anakku, sadarlah aku benar-benar ibumu! Aku yakin engkau adalah anakku.
Malin Kundang : sekali lagi kukatakan, engkau bukan ibuku. Aku tidak punya ibu seperti kau! Perempuan tak tahu malu! Ayo, pergi!
Ibu : tak kusangka engkau sekejam itu. Jika benar-benar kau tidak mengakui aku sebagai ibumu, engkau kukutuk.
Malin kundang : perempuan hina, aku benci melihatmu. Jika kau bisa, kutuklah aku sekarang juga!
Ibu : (mengangkat kedua tangan) Ya, Tuhan, pantaskah seorang
anak megingkari ibunya? Kuminta kepada-Mu, hukumlah anak durhaka ini !
(suber : pelajaran Bahasa Indonesia 6B, Depdiknas ,dengan perubahan seperlunya) C. Berdiskusi Unsur Intrinsik Drama
Berdasarkan penjelasan di atas, diskusikanlah dengan kelompokmu tentang unsur-unsur drama di atas !
Misalnya nama tokoh, alur, amanat, tema dan sebagainya.
D. dentifikasi tokoh dan sifat tokoh
Tokoh Sifat tokoh
Malin Kundang Nelayan Ibu malin Sombong, durhaka peduli sabar, bijaksana
E. Menjelaskan tokoh dan sifat tokoh
F. Latar drama
Berdasarkan gambaran pada cerita di atas, peristiwa terjadi di atas geladak kapal. Kalimat yang mendukungnya terdapat pada kalimat “Hai pengawal bawa perempuan tua itu kembali ke darat”
G. Tema dan amanat cerita
Setelah kalian memahami naskah drama cerita Malin Kundang tersebut akhirnya kita dapat mengetahui gambaran umumnya bahwa cerita itu bertema tentang Anak Durhaka yaitu anak yang tidak mau berbakti kepada orang tuanya bahkan menyia-nyiakan orang tuanya. Apalagi jika menghina
Malin Kundang dalam cerita itu menggambarkan sikap yang tidak mau mengakui ibu kandungnya, padahal keberhasilannya tidak lepas dari perjuangan dan juga doa ibunya yang tidak pernah kunjung padam. Namun setelah berhasil dan hidup berkecukupan dia melupakan dan tidak mau menolong ibunnya yang pada saat itu hidupnya masih miskin bahkan semakin terpuruk. Sikap durhaka ini muncul karena ia malu oleh istri dan lingkungannya. Ia malu karena ibunya orang yang miskin dan berasal dari keturunan rakyat jelata. Oleh karena itu sifat Malin Kundang termasuk sikap yang sombong dan durhaka.
Nelayan dalam cerita itu digambarkan orang yang sangat memperhatikan kehidupan ibu Malin Kundang, juga senantiasa mencari informasi tentang perkembangan Malin Kundang. Oleh karena itu ketika Malin Kundang berlabuh di kampung halamannya, Mereka mengenali Malin Kundang dan berupaya mempertemukan Malin Kundang dengan ibunya. Untuk itu sikap nelayan adalah sangat peduli
Ibu Malin Kundang dalam cerita itu digambarkan orang yang sabar menunggu kadatangan anaknya yang tak pernah pulang namun doa untuk keselamatan anaknya senantiasa terucap dalam setiap waktu, apa lagi ketika mendengar anaknya hidup bahagia, Ibunya sangat gembira walaupun belum dapat bertemu secara langsung. Ketika mendapat kabar bahwa anaknya datang, Ibunya dengan serta merta segera memperkenalkan diri dan menatap dalam-dalam pada wajah anaknya, ibunya sangat bangga dengan kondisi Malin Kundang yang kaya raya dan kini berada dihadapannya itu. Namun apa yang didapatkan ibu yang telah menunggu lama itu, ternyata Malin Kundang tidak mau mengakuinya. Padahal ibunya telah kesekian kalinya meyakinkan anaknya bahwa dirinyalah yang telah melahirkannya. Karena tidak berhasil bahkan mendapat perlakuan yang tidak layak, akhirnya ibunya mengembalikan kepada yang maha kuasa untuk mendapat peringatan yang setimpal dari sikapnya tersebut. Oleh karena itu ibunya memiliki sifat sabar dan bijaksana.
dan menghardik ibunya maka sudah pasti sikap itu adalah sikap durhaka yang sangat dibenci Tuhan.
H. Menulis Alur Cerita
Berikut ini cerita Malin Kundang sesuai alur peristiwanya.
Malin Kundang
Dengan demikian maka amanat dari cerita tersebut adalah Janganlah kita durhaka kepada orang tua karena akan mendapat hukuman dari Allah dari sikap durhaka itu.
I. Membuat Kesimpulan Drama
Drama di atas dapat disimpulkan bahwa :
Anaka-anakku, jika kalian perhatikan dalam cerita di atas keberhasilan Malin Kundang menjadi orang kaya tak lepas dari hasil kerja kerasnya, dan juga keberaniannya untuk pergi merantau. Oleh karena itu jika kita ingin berhasil dalam pekerjaan kita harus mau bekerja keras. Di samping itu, jika di lingkungan kita sendiri tidak mendapat peluang untuk dapat pekerjaan yang layak sebaiknya kita pun harus berani merantau ke tempat lain. Dengan demikian Merantau dan bekerja keras merupakan upaya positif yang dapat kita tiru dari cerita di atas. Namun sifat melupakan dan mengabaikan orang tua merupakan sifat yang tidak dapat kita tiru
Malin Kundang yang dahulunya hidup miskin setelah merantau menjadi kaya. Namun setelah kaya, dia melupakan ibunya . Akhirnya, Malin Kundang mendapat hukuman yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa, Ia berubah menjadi batu.
UJI KOPETENSI
A. Membaca Drama Perhatikan drama berikut !
Bacalah naskah drama di bawah ini dengan cermat untuk memahami seluruh cerita Sekarang bacalah naskah drama berikut ini.
Cermin Penunjuk Sifat Buruk
Suasana di kamar seorang ratu sebuah kerajaan. Di kamar tersebut, banyak sekali cermin besar terpasang di dindingnya. Matahari baru saja terbit dan sinarnya masuk ke kamar mem bangunkan sang Ratu dari tidurnya. Ia segera bangun dan menghampiri salah satu cermin yang terpasang di dinding kamarnya. Sang Ratu tersenyum melihat bayangannya sendiri. Ia lalu duduk di atas tempat tidurnya. Ia mengambil sebuah cermin kecil bergagang yang tergeletak di atas sebuah meja. Ia memandangi bayangan dirinya sambil tersenyum. Tanpa sengaja sang Ratu menjatuhkan cermin yang dipegangnya,dan cermin itu pecah. Sang Ratu kaget dan marah.
Ratu : "Pengawal... cepat ke sini!" (Dua orang pengawal datang tergopoh). Pengawal 1 : "A-ada apa, Ratu?”
Ratu : (menunjuk ke bawah) "Kau lihat, satu cermin milikku pecah, kalian harus segera mencari penggantinya!"
Pengawal 2 : (kebingungan) "Ke mana kami harus mencari nya, Ratu?" Ratu : "Aku tak mau tahu! Cepat kalian cari lagi cermin untuk ku!"
Kedua pengawal itu lalu segera pergi ke pasar kota.Suasana pasar kota ramai. Kedua pengawal berjalan menuju toko tempat sang Ratu biasa membeli cermin. Di sana mereka segera menghampiri seorang bapak tua yang juga pemilik toko.
Pengawal 1 : "Kami sedang mencari sebuah cermin untuk sang Ratu. Dapatkah kau membantuku?"
Pemilik toko : "Sebuah cermin? Bukankah sang Ratu telah memiliki banyak cermin?" Pengawal 2 : "Tapi sekarang, sebuah cerminnya pecah dan sang Ratu ingin
mendapatkan penggantinya."
Pemilik toko : "Oh maaf, Tuan! Sejak dibeli oleh Ratu, cermin di sini sudah habis." Pengawal 1 : "Jadi, di mana lagi kami bisa menemukan toko yang menjual cermin?" Pemilik toko : (kebingungan) "Entahlah, aku pun sedang kesusahan mencari
Kedua pengawal itu lalu keluar dari toko cermin. Wajah mereka penuh kebingungan. Ketika sedang berjalan, mereka tanpa sengaja melihat seorang pemuda yang sedangduduk di bawah pohon. Di dekatnya, bersandar sebuah cermin dengan bingkai kotakdari kayu. Kedua pengawal menghampiri pemuda itu.
Pengawal 2 : "Apakah cermin itu akan kau jual?" Pemuda : (menoleh ke cermin di sampingnya) "Benar Tuan, tapi sejak tadi tak juga ada orang yang mau membeli."
Pengawal 1 : (tersenyum) "Kau mujur, sang Ratu akan membeli cerminmu."
Pemuda : (kaget) "Tapi, tuan cermin itu bukan cermin biasa. Aku takut sang Ratu tidak menyukainya."
Pengawal 1 : ( berkatasambil membentak) "Cermin,ya, tetap cermin. Apa bedanya?"
Pengawal 2 : "Sudahlah, kau ikut kami saja ke istana."
Si pemuda lalu berjalan menuju istana. Setibanya di istana, kedua pengawal tersebut segera mengantarkan si pemuda ke hadapan Ratu.
Ratu : "Apakah cermin itu milikmu?"
Pemuda : (berkata dengan takut-takut) "Benar Ratu, tapi hamba ragu kalau Ratu menyukai cermin ini."
Sang Ratu menghampiri cermin milik pemuda tersebut. Ia segera berkaca.
Tapi tiba-tiba, mukanya berubah pucat pasi. Ratu mengangguk-angguk. Ia bahagia mendengar jawaban pemuda tersebut.
Ratu : "Hah…"
Pemuda : (berkata sambil menunduk) "Maaf Ratu, cermin itu memang bukan cermin biasa. Cermin itu dapat menunjukkan sisi buruk seseorang."
Ratu : (memandang ke arah pemuda) "Lalu, apa maksudnya cermin itu menunjukkan ada banyak ulat di wajahku?"
Pemuda : "Ulat itu adalah lambang dari keserakahan Ratu." Ratu : (marah) "Kau ingin bilang kalau aku serakah?"
barang berlebih walaupun sebenarnya tidak begitu penting." Ratu : "Aku memang mempunyai banyak cermin. Apakah itu serakah?" Pemuda : "Hamba tahu, tanpa cermin pun Ratu tetap terlihat cantik. Tapi,
jangan sampai itu membuat Ratu lupa akan rakyat yang Ratu pimpin." Ratu : (terdiam sejenak mendengar jawaban pemuda. Ia tersenyum) "Kau
benar anak muda. Aku memang telah melupakan tanggung jawabku kepada rakyat. Apakah aku harus membuang semua cermin milikku?" Pemuda : "Lebih baik diberikan kepada rakyat saja. Agar setiap kali mereka
bercermin, mereka akan selalu teringat pada Ratu mereka yang bijaksana."
Ratu : "Lalu, bolehkah aku meminta cermin milikmu ini?"
Pemuda : "Untuk apa? Bukankah cermin ini dapat membuat Ratu takut?" Ratu : "Dengan cermin ini, aku berharap dapat memperbaiki sisi buruk
yang ada dalam hatiku."
Pemuda itu tersenyum dan memberikan cerminnya pada sang Ratu. Sejak saat itu, tak ada lagi seribu cermin yang menghias istana sang Ratu. Hanya ada satu cermin yang tersisa di istana, yaitu cermin penunjuk sifat buruk.
Naskah drama ini adalah hasil pengubahan dari cerpen "Cermin Penunjuk Sifat Buruk"
Sumber: Bobo, 22 Februari 2007 (Buku Sekolah Elektronik)
B. Menentukan unsur-unsur drama Perhatikan tabel berikut !
1. Judul 2. Tokoh 3. Pengarang 4. Sifat tokoh 5. Latar 6. Alur 7. Amanat 8. Kostum 9. Panggung
Anak-anaku sekalian, setelah memperhatikan tabel di atas, manakah yang termasuk unsur-unsur intrinsik drama ?
Tuliskanlah dari daftar di atas yang merupakan unsur intrinsik drama yang tepat dalam kolom di bawah ini !
C. Mengidentifikasi tokoh-tokoh dalam drama anak
Siapakah tokoh yang diceritakan dalam naskah drama di atas ? Tulislah pada kolom berikut !
D. Menjelaskan tokoh-tokoh dalam drama anak dan sifat-sifatnya Jelaskanlah tokoh dan sifat tokoh serta alasannya pada kolom di bawah ini !
Tokoh Sifat tokoh
1. ... 2. ... 3. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
E. Latar Drama
Dimanakah latar drama di atas ?
Tuliskan kalimat yang mendukung jawaban tersebut sesuai dengan nasah drama di atas pada kolom di bawah ini
Menentukan tema dan amanat yang terkandung di dalam drama anak yang dibaca,
Jelaskan amanat dari naskah drama di atas ! Tulislah pada kolom berikut !
F. Menuliskan kembali isi drama anak dengan bahasa sendiri
Tulislah kembali isi drama di atas dengan menggunakan bahasamu sendiri pada kolom di bawah ini !
G. Membuat kesimpulan tentang drama anak
Tulislah kesimpulan drama di atas pada kolom di bawah ini !
Latar : ... Kalimat pendukung : ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Lampiran 1:
SILABUS
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas Semester : VI/I
Standar Kompetensi : 7 Membaca
Memahami teks dengan membaca intensif dan membaca teks drama
Kompetensi Dasar Indikator Pengalaman Belajar/Kegiatan Pembelajaran Materi Pokok Alokasi
Waktu Referensi Penilaian
7.2 Mengidentifikasi berbagai unsur (tokoh, sifat tokoh, latar, tema, jalan cerita, dan amanat) dari teks drama anak
Menentukan unsur-unsur intrinsik drama
Mendiskusikan unsur-unsur intrinstik drama
Membaca teks cerita drama anak
Mengidentifikasi tokoh-tokoh dalam drama anak
Menjelaskan tokoh-tokoh dalam drama anak dan sifat-sifatnya
Mengutif kalimat atau paragraph yang mendukung atau menentukan latar drama anak
Menentukan tema dan amanat yang terkandung di dalam drama anak yang dibaca
Menuliskan kembali isi drama anak dengan bahasa sendiri
Membuat kesimpulan tentang drama anak
Membaca uraian mengenai unsur-unsur intrinsik cerita rekaan
Mendiskusikan unsur-unsur intrinstik cerita rekaan
Membaca teks cerita drama anak
Mengidentifikasi tokoh-tokoh dalam drama anak dan sifat-sifatnya
Menjelaskan tokoh-tokoh dalam drama anak dan sifat-sifatnya
Mengutif kalimat atau paragraph yang mendukung atau menentukan latar drama anak
Menentukan tema dan amanat yang terkandung di dalam drama anak yang dibaca
Menuliskan kembali isi drama anak dengan bahasa sendiri
Membuat kesimpulan tentang drama anak
Drama anak 2 X 40 menit Q.S. An Nahl: 20 Buku paket Bahasa Indoensia Tes performen Tes lisan Tes tulis
Lampiran 2:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2008/2009
Sekolah : ... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VI/ 1
Pertemuan : 2 x Jp
Waktu : 2 x 40 menit
Alokasi waktu : ...
A. Standar Kompetensi : Memahami teks dengan membaca intensif dan
membaca teks drama B. Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi berbagai unsur (tokoh, sifat, latar,
tema, jalan cerita, dan amanat) dari teks drama anak
C. Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat :
1. Menentukan unsur-unsur intrinsik drama 2. Membaca teks cerita drama anak
3. Mendiskusikan unsur-unsur intrinstik drama 4. Mengidentifikasi tokoh-tokoh dalam drama anak
5. Menjelaskan tokoh-tokoh dalam drama anak dan sifat-sifatnya 6. Menentukan latar drama anak
7. Menentukan tema dan amanat yang terkandung di dalam drama anak yang dibaca
8. Menuliskan alur cerita
9. Membuat kesimpulan tentang drama anak
D. Materi Pokok : Drama anak
E. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, bermain peran, diskusi, pemberian tugas
F. Langkah Pembelajaran a. Kegiatan Awal
Membaca doa secara berjamaah, serta mengumpulkan uang amal
Mengabsen siswa, mempersiapkan perlengkapan sekolah yang akan dipakai dalam pembelajaran
Menjelaskan tentang scenario pembelajaran yang akan dilaksanakan
Appersepsi pelajaran lalu dan yang akan dilaksanakan b. Kegiatan Inti
Membaca uraian mengenai unsur-unsur intrinsik drama
Membaca teks cerita drama anak
Mendiskusikan unsur-unsur intrinstik drama
Mengidentifikasi tokoh-tokoh dalam drama anak dan sifat-sifatnya
Menjelaskan tokoh-tokoh dalam drama anak dan sifat-sifatnya
Mengutif kalimat atau paragraph yang mendukung atau menentukan latar drama anak
Menentukan tema dan amanat yang terkandung di dalam drama anak yang dibaca
Menuliskan kembali alur cerita dari isi drama anak dengan bahasa sendiri
Membuat kesimpulan tentang drama anak c. Kegiatan Akhir
Menyimpulkan materi pembelajaran
Evaluasi akhir pembelajaran, tes tulis/ lisan/performance
Menutup pembalajan dengan bacaan hamdalah
Memberi salam/menjawab salam, mengkondisikan siswa untuk mengikuti pelajaran berikutnya/ doa pulang
G. Alat dan Sumber
a. Alat : Lap Top, Pengeras suara
b. Sumber : Buku Paket Bahasa Indonesia , majalah
H. Penilaian
Indikator pencapaian Kompetensi
Tehnik Bentuk Instrumen Instrumen Membaca drama Menentukan unsur-unsur intrinsik drama Mendiskusikan unsur-unsur intrinstik drama
Mengidentifikasi tokoh-tokoh dalam drama anak Menjelaskan tokoh-tokoh
dalam drama anak dan sifat-sifatnya
Mengutif kalimat atau paragraph yang mendukung atau menentukan latar drama anak
Menentukan tema dan amanat yang terkandung di dalam drama anak yang dibaca
Menuliskan kembali isi drama anak dengan bahasa sendiri Membuat kesimpulan
tentang drama anak
Lisan Lisan Lisan Tulis Tulis Tulis Tulis Tulis Tulis Tes lisan Tes lisan Tes Lisan Tes Tulis Tes tulis Tes tulis Tes tulis Tes Tulis Tes Tulis
Bacalah drama yang disajikan dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar !
Sebutkan unsur-unsur intrinsik dari drama yang disajikan!
Diskusikanlah tentang unsur – unsur intrinsik dalam drama yang disajikan
Siapakah tokoh yang diceritakan dalam naskah drama yang disajikan?
Tulislah tokoh serta sifat tokoh tersebut ! Tulislah sifat tokoh serta alasannya!
Tulislah latar tempat kejadian dalam drama yang disajikan!
Tulislah kalimat pendukung jawaban tersebut !
Jelaskan tema dan amanat dalam drama anak yang disajikan !
Tuliskan kembali isi drama anak dengan bahasamu sendiri!
Tulislah kesimpulan dari drama anak yang disajikan!
PENILAIAN Unsur intrinsik
Aspek Skor Nilai Catatan Paraf
Guru Orang Tua Ketepatan jawaban 10-35 Pilihan kata 10-35 Keaktifan 10-35 Jumlah Skor 100 PENILAIAN IDENTIFIKASI TOKOH
Aspek Skor Nilai Catatan Paraf
Guru Orang Tua Ketepatan jawaban 15-35 Pilihan kata 15-35 Keaktifan 15-30 Jumlah Skor 100 PENILAIAN SIFAT-SIFAT TOKOH
Aspek Skor Nilai Catatan Paraf
Guru Orang Tua Keruntutan cerita 10-25
Kesesuaian isi 10-25
Pilihan kata/diksi 10-25
Keaktifan 10-25
PENILAIAN LATAR DRAMA
Aspek Skor Nilai Catatan Paraf
Guru Orang Tua Ketepatan jawaban 10-35 Pilihan kata 10-35 Keaktifan 10-30 Jumlah Skor 100 PENILAIAN AMANAT DRAMA
Aspek Skor Nilai Catatan Paraf
Guru Orang Tua Ketepatan jawaban 15-35
Pilihan kata 15-35
Keaktifan 15-30
Jumlah Skor 100
PENILAIAN
MENULIS KEMBALI ISI DRAMA
Aspek Skor Nilai Catatan Paraf
Guru Orang Tua Keruntutan cerita 10-25
Kesesuaian isi 10-25
Pilihan kata/diksi 10-25
Keaktifan 10-25
PENILAIAN KESIMPULAN DRAMA
Aspek Skor Nilai Catatan Paraf
Guru Orang Tua Kerunutan cerita 10-25 Kesesuaian isi 10-25 Pilihan kata/diksi 10-25 Keaktifan 10-25 Jumlah Skor 100 Mengetahui Jakarta,... Ka.SD ... Guru Kelas VI