MODEL BAHAN AJAR SASTRA UNTUK SEKOLAH DASAR
Kelas VI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT KURIKULUM JAKARTA, 2009
MODEL 1
Membaca Teks Drama
Kemampuan yang ingin dicapai:
1. Siswa mengetahui drama sebagai salah satu ragam (genre)sastra 2. Siswa dapat membaca naskah drama dengan baik
3. Siswa dapat memahami cerita yang disajikan melalui darama
A. Unsur -unsur drama
Anak-anakku, marilah kita memahami unsur-unsur naskah drama. Apakah kalian pernah menonton pementasan drama di sekolah atau di tempat lain? Banyak hal yang dapat kita perhatikan pada pentas drama, misalnya : adanya para pemain yang mempunyai peran beragam, kostum yang digunakan, bahkan latar yang digambarkan di atas panggung pementasan.
Di samping itu, lebih jauh kita ikuti pula jalan ceritanya serta amanat yang dapat kita peroleh yang kelak dapat kita contoh atau kita tiru hal-hal yang baik dari drama tersebut, sehingga dapat diterapan dalam kehidupan sehari-hari.
Akhirnya kita pun memahami bahwa drama itu merupakan cerita atau dongeng yang diperankan sehingga terasa lebih nyata.
Untuk mementaskan drama, kita harus memperhatikan terlebih dahulu naskah drama itu sendiri. Coba kalian perhatikan dalam naskah drama didapati unsur- unsur drama sebagai berikut :
a. Tokoh adalah orang yang memerankan drama
b. Sifat tokoh adalah watak yang dimiliki tokoh, terlihat dari prilaku, perkataan ,dan tindakan yang ditampilkan dalam drama.
c. Tema adalah gagasan yang menjiwai seluruh cerita dalam drama.
d. Jalan cerita atau alur adalah keruntutan kisah dari kejadian awal hingga akhir.
e. Amanat adalah pesan yang baik atau yang buruk yang dapat dijadikan contoh maupun yang harus dihindari.
B. Membaca Drama
Dalam naskah drama tersebut terdapat petunjuk untuk dapat dipahami oleh para pemerannya, yaitu berupa gambaran suasana dan tingkahlaku yang harus diperagakan pemain. Marilah perhatikan naskah drama berikut.
Bacalah drama berikut !
Ruang seperti di atas geladak kapal
Malin Kundang : (berpakaian mewah dan sangat angkuh) Aku manusia yang paling kaya di muka bumi ini. Aku juga manusia yang terpandai. Harta milikku bertumpuk-tumpuk.
Pengalamanku beracam-macam. Lagi pula apa saja yang kuinginkan pasti tercapai. Aku datang ke sini untuk memiliki kekayaan yang ada di sini. Aku ingin lebih kaya lagi.
Nelayan : (Ia merasa mengenali orang itu) Hai, bukankah Bapak itu si Malin Kundang?
Para Nelayan : (berpandang-pandangan)
Malin Kundang : Ya, akulah si Malin kundang. Akan tetapi, bukan si Malin Kundang dahulu. Dulu ia miskin. Akan tetapi sekarang ia menjadi orang yang paling kaya di muka bumi ini. Aku telah berlayar kemana-mana. Aku telah berniaga dari satu bandar ke bandar lain. Tidak heran kalau aku menjadi manusia paling kaya.
Nelayan : (Ia keluar memberi tahu ibu si Malin Kundang,
kemudian membawanya menemui anaknya) Wahai Malin Kundang, Bapak yang kaya raya kenalkah Bapak dengan perempuan ini?
Malin Kundang : Siapa dia ?
Ibu : (Menatap Malin Kundang dengan sungguh-sungguh, lalu menghampirinya) Oh anakku, mengapa engkau tidak mengenali ibumu sendiri?
Malin Kundang : Ibu? Hahaaa...! Hei, perempuan tua bangka aku tidak mempunyai ibu seperti kau.
Ibu : (bergerak mendekati Malin Kundang) Anakku Malin Kundang akulah yag melahirkan dan membesarkanmu dengan susah payah. Mengapa setelah kaya engkau tidak mau mengakui ibumu ?
Malin Kundang : Hai perempuan tua bangka! Tak tahu malu mengaku- ngaku sebagai ibuku. Cihh! (Ia meludah dan mendorong perempuan tua itu.) Hai pengawal bawa perempuan tua itu kembali ke darat !
Nelayan : Malin Kundang mengapa engkau berubah seperti itu? Itu adalah ibumu. Ibu yang telah melahirkanmu.
Malin Kundang : tidak! tidak!
Ibu : Oh anakku, sadarlah aku benar-benar ibumu! Aku yakin engkau adalah anakku.
Malin Kundang : sekali lagi kukatakan, engkau bukan ibuku. Aku tidak punya ibu seperti kau! Perempuan tak tahu malu! Ayo, pergi!
Ibu : tak kusangka engkau sekejam itu. Jika benar-benar kau tidak mengakui aku sebagai ibumu, engkau kukutuk.
Malin kundang : perempuan hina, aku benci melihatmu. Jika kau bisa, kutuklah aku sekarang juga!
Ibu : (mengangkat kedua tangan) Ya, Tuhan, pantaskah
seorang anak megingkari ibunya? Kuminta kepada-Mu, hukumlah anak durhaka ini !
(suber : pelajaran Bahasa Indonesia 6B, Depdiknas ,dengan perubahan seperlunya) C. Berdiskusi Unsur Intrinsik Drama
Berdasarkan penjelasan di atas, diskusikanlah dengan kelompokmu tentang unsur- unsur drama di atas !
Misalnya nama tokoh, alur, amanat, tema dan sebagainya.
D. dentifikasi tokoh dan sifat tokoh
E. Menjelaskan tokoh dan sifat tokoh
Tokoh Sifat tokoh
Malin Kundang Nelayan Ibu malin
Sombong, durhaka peduli
sabar, bijaksana
Malin Kundang dalam cerita itu menggambarkan sikap yang tidak mau mengakui ibu kandungnya, padahal keberhasilannya tidak lepas dari perjuangan dan juga doa ibunya yang tidak pernah kunjung padam. Namun setelah berhasil dan hidup berkecukupan dia melupakan dan tidak mau menolong ibunnya yang pada saat itu hidupnya masih miskin bahkan semakin terpuruk. Sikap durhaka ini muncul karena ia malu oleh istri dan lingkungannya. Ia malu karena ibunya orang yang miskin dan berasal dari keturunan rakyat jelata. Oleh karena itu sifat Malin Kundang termasuk sikap yang sombong dan durhaka.
Nelayan dalam cerita itu digambarkan orang yang sangat memperhatikan kehidupan ibu Malin Kundang, juga senantiasa mencari informasi tentang perkembangan Malin Kundang.
Oleh karena itu ketika Malin Kundang berlabuh di kampung halamannya, Mereka mengenali Malin Kundang dan berupaya mempertemukan Malin Kundang dengan ibunya. Untuk itu sikap nelayan adalah sangat peduli
F. Latar drama
Ibu Malin Kundang dalam cerita itu digambarkan orang yang sabar menunggu kadatangan anaknya yang tak pernah pulang namun doa untuk keselamatan anaknya senantiasa terucap dalam setiap waktu, apa lagi ketika mendengar anaknya hidup bahagia, Ibunya sangat gembira walaupun belum dapat bertemu secara langsung. Ketika mendapat kabar bahwa anaknya datang, Ibunya dengan serta merta segera memperkenalkan diri dan menatap dalam‐dalam pada wajah anaknya, ibunya sangat bangga dengan kondisi Malin Kundang yang kaya raya dan kini berada dihadapannya itu. Namun apa yang didapatkan ibu yang telah menunggu lama itu, ternyata Malin Kundang tidak mau mengakuinya. Padahal ibunya telah kesekian kalinya meyakinkan anaknya bahwa dirinyalah yang telah melahirkannya. Karena tidak berhasil bahkan mendapat perlakuan yang tidak layak, akhirnya ibunya mengembalikan kepada yang maha kuasa untuk mendapat peringatan yang setimpal dari sikapnya tersebut.
Oleh karena itu ibunya memiliki sifat sabar dan bijaksana.
Berdasarkan gambaran pada cerita di atas, peristiwa terjadi di atas geladak kapal. Kalimat yang mendukungnya terdapat pada kalimat “Hai pengawal bawa perempuan tua itu kembali ke darat”
G. Tema dan amanat cerita
Setelah kalian memahami naskah drama cerita Malin Kundang tersebut akhirnya kita dapat mengetahui gambaran umumnya bahwa cerita itu bertema tentang Anak Durhaka yaitu anak yang tidak mau berbakti kepada orang tuanya bahkan menyia- nyiakan orang tuanya. Apalagi jika menghina dan menghardik ibunya maka sudah pasti sikap itu adalah sikap durhaka yang sangat dibenci Tuhan.
Dengan demikian maka amanat dari cerita tersebut adalah Janganlah kita durhaka kepada orang tua karena akan mendapat hukuman dari Allah dari sikap durhaka itu.
H. Menulis Alur Cerita
Berikut ini cerita Malin Kundang sesuai alur peristiwanya.
Malin Kundang
I. Membuat Kesimpulan Drama Drama di atas dapat disimpulkan bahwa :
Malin Kundang yang dahulunya hidup miskin setelah merantau menjadi kaya. Namun setelah kaya, dia melupakan ibunya . Akhirnya, Malin Kundang mendapat hukuman yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa, Ia berubah menjadi batu.
Anaka-anakku, jika kalian perhatikan dalam cerita di atas keberhasilan Malin Kundang menjadi orang kaya tak lepas dari hasil kerja kerasnya, dan juga keberaniannya untuk pergi merantau. Oleh karena itu jika kita ingin berhasil dalam pekerjaan kita harus mau bekerja keras. Di samping itu, jika di lingkungan kita sendiri tidak mendapat peluang untuk dapat pekerjaan yang layak sebaiknya kita pun harus berani merantau ke tempat lain. Dengan demikian Merantau dan bekerja keras merupakan upaya positif yang dapat kita tiru dari cerita di atas.
Namun sifat melupakan dan mengabaikan orang tua merupakan sifat yang tidak dapat kita tiru
UJI KOPETENSI A. Membaca Drama Perhatikan drama berikut !
Bacalah naskah drama di bawah ini dengan cermat untuk memahami seluruh cerita
Sekarang bacalah naskah drama berikut ini.
Cermin Penunjuk Sifat Buruk
Suasana di kamar seorang ratu sebuah kerajaan. Di kamar tersebut, banyak sekali
cermin besar terpasang di dindingnya. Matahari baru saja terbit dan sinarnya masuk
ke kamar mem bangunkan sang Ratu dari tidurnya. Ia segera bangun dan menghampiri salah satu cermin yang terpasang di dinding kamarnya. Sang Ratu tersenyum melihat bayangannya sendiri. Ia lalu duduk di atas tempat tidurnya. Ia mengambil sebuah cermin kecil bergagang yang tergeletak di atas sebuah meja.
Ia memandangi bayangan dirinya sambil tersenyum. Tanpa sengaja sang Ratu menjatuhkan cermin yang dipegangnya,dan cermin itu pecah. Sang Ratu kaget dan marah.
Ratu : "Pengawal... cepat ke sini!" (Dua orang pengawal datang tergopoh).
Pengawal 1 : "A-ada apa, Ratu?”
Ratu : (menunjuk ke bawah) "Kau lihat, satu cermin milikku pecah, kalian
harus segera mencari penggantinya!"
Pengawal 2 : (kebingungan) "Ke mana kami harus mencari nya, Ratu?"
Ratu : "Aku tak mau tahu! Cepat kalian cari lagi cermin untuk ku!"
Kedua pengawal itu lalu segera pergi ke pasar kota.Suasana pasar kota ramai.
Kedua pengawal berjalan menuju toko tempat sang Ratu biasa membeli cermin.
Di sana mereka segera menghampiri seorang bapak tua yang juga pemilik toko.
Pengawal 1 : "Kami sedang mencari sebuah cermin untuk sang Ratu. Dapatkah kau membantuku?"
Pemilik toko : "Sebuah cermin? Bukankah sang Ratu telah memiliki banyak cermin?"
Pengawal 2 : "Tapi sekarang, sebuah cerminnya pecah dan sang Ratu ingin mendapatkan penggantinya."
Pemilik toko : "Oh maaf, Tuan! Sejak dibeli oleh Ratu, cermin di sini sudah habis."
Pengawal 1 : "Jadi, di mana lagi kami bisa menemukan toko yang menjual cermin?"
Pemilik toko : (kebingungan) "Entahlah, aku pun sedang kesusahan mencari persediaan cermin untuk dijual.”
Kedua pengawal itu lalu keluar dari toko cermin. Wajah mereka penuh kebingungan.
Ketika sedang berjalan, mereka tanpa sengaja melihat seorang pemuda yang sedangduduk di bawah pohon. Di dekatnya, bersandar sebuah cermin dengan
bingkai kotakdari kayu. Kedua pengawal menghampiri pemuda itu.
Pengawal 2 : "Apakah cermin itu akan kau jual?"
Pemuda : (menoleh ke cermin di sampingnya)
ak
orang yang mau membeli."
"Benar Tuan, tapi sejak tadi t juga ada
Pengawal 1 : (tersenyum) "Kau mujur, sang Ratu akan membeli cerminmu."
Pemuda : ( tu bukan cermin biasa. Aku takut sang
Pengawal 1 : mbil membentak) "Cermin,ya, tetap cermin. Apa
kedua pengawal
segera apan Ratu.
Pemuda : "Benar Ratu, tapi hamba ragu kalau
tu mengangguk-angguk. Ia mende an pemuda tersebut.
Pemuda
n biasa. Cermin itu dapat menunjukkan sisi buruk
Ratu : ksudnya cermin itu
"
Pemuda : li
Pemuda : i,
pai itu membuat Ratu lupa akan rakyat yang Ratu
: (terdiam sejenak mendengar jawaban pemuda. Ia tersenyum)
"Kau
k muda. Aku memang telah melupakan tanggung jawabku
kaget) "Tapi, tuan cermin i Ratu tidak menyukainya."
( berkatasa bedanya?"
Pengawal 2 : "Sudahlah, kau ikut kami saja ke istana."
Si pemuda lalu berjalan menuju istana. Setibanya di istana, tersebut mengantarkan si pemuda ke had
Ratu : "Apakah cermin itu milikmu?"
(berkata dengan takut-takut) Ratu menyukai cermin ini."
Sang Ratu menghampiri cermin milik pemuda tersebut. Ia segera berkaca.
Tapi tiba-tiba, mukanya berubah pucat pasi. Ra bahagia ngar jawab
Ratu : "Hah…"
: (berkata sambil menunduk) "Maaf Ratu, cermin itu memang bukan cermi
seseorang."
(memandang ke arah pemuda) "Lalu, apa ma menunjukkan ada banyak ulat di wajahku?"
Pemuda : "Ulat itu adalah lambang dari keserakahan Ratu.
Ratu : (marah) "Kau ingin bilang kalau aku serakah?"
"Hamba hanya mengingatkan. Selama ini, Ratu sering membe barang berlebih walaupun sebenarnya tidak begitu penting."
Ratu : "Aku memang mempunyai banyak cermin. Apakah itu serakah?"
"Hamba tahu, tanpa cermin pun Ratu tetap terlihat cantik. Tap jangan sam
pimpin."
Ratu
benar ana
kepada rakyat. Apakah aku harus membuang semua cermin milikku?"
Pemuda : "Lebih baik diberikan kepada rakyat saja. Agar setiap kali mereka bercermin, mereka akan selalu teringat pada Ratu mereka yang bijaksana."
Ratu : "Lalu, bolehkah aku meminta cermin milikmu ini?"
Pemuda : "Untuk apa? Bukankah cermin ini dapat membuat Ratu takut?"
Ratu : "Dengan cermin ini, aku berharap dapat memperbaiki sisi buruk yang ada dalam hatiku."
Pemuda itu tersenyum dan memberikan cerminnya pada sang Ratu. Sejak saat itu, tak ada lagi seribu cermin yang menghias istana sang Ratu. Hanya ada satu cermin yang tersisa di istana, yaitu cermin penunjuk sifat buruk.
Naskah drama ini adalah hasil pengubahan dari cerpen "Cermin Penunjuk Sifat Buruk"
Sumber: Bobo, 22 Februari 2007 (Buku Sekolah Elektronik)
B. Menentukan unsur-unsur drama Perhatikan tabel berikut !
1. Judul 2. Tokoh 3. Pengarang 4. Sifat tokoh 5. Latar 6. Alur 7. Amanat 8. Kostum 9. Panggung
Anak-anaku sekalian, setelah memperhatikan tabel di atas, manakah yang termasuk unsur-unsur intrinsik drama ?
Tuliskanlah dari daftar di atas yang merupakan unsur intrinsik drama yang tepat dalam kolom di bawah ini !
C. Mengidentifikasi tokoh-tokoh dalam drama anak Siapakah tokoh yang diceritakan dalam naskah drama di atas ?
Tulislah pada kolom berikut !
Tokoh Sifat tokoh
1. ...
2. ...
3. ...
...
...
...
...
...
...
...
...
D. Menjelaskan tokoh-tokoh dalam drama anak dan sifat-sifatnya Jelaskanlah tokoh dan sifat tokoh serta alasannya pada kolom di bawah ini !
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
E. Latar Drama
Dimanakah latar drama di atas ?
Tuliskan kalimat yang mendukung jawaban tersebut sesuai dengan nasah drama di atas pada kolom di bawah ini
Latar : ...
Kalimat pendukung :
...
...
Menentukan tema dan amanat yang terkandung di dalam drama anak yang dibaca,
Jelaskan amanat dari naskah drama di atas ! Tulislah pada kolom berikut !
...
...
...
...
F. Menuliskan kembali isi drama anak dengan bahasa sendiri
Tulislah kembali isi drama di atas dengan menggunakan bahasamu sendiri pada kolom di bawah ini !
...
...
...
...
G. Membuat kesimpulan tentang drama anak
Tulislah kesimpulan drama di atas pada kolom di bawah ini !
...
...
...
...
Lampiran 1:
SILABUS
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas Semester : VI/I
Standar Kompetensi : 7 Membaca
Memahami teks dengan membaca intensif dan membaca teks drama
Kompetensi
Dasar
Indikator Pengalaman Belajar/Kegiatan Pembelajaran
Materi Pokok
Alokasi
Waktu Referensi
Penilaian
7.2 Mengidentifikasi berbagai unsur (tokoh, sifat tokoh, latar, tema, jalan cerita, dan amanat) dari teks drama anak
Menentukan unsur- unsur intrinsik drama
Mendiskusikan unsur- unsur intrinstik drama
Membaca teks cerita drama anak
Mengidentifikasi tokoh- tokoh dalam drama anak
Menjelaskan tokoh- tokoh dalam drama anak dan sifat-sifatnya
Mengutif kalimat atau paragraph yang mendukung atau menentukan latar drama anak
Menentukan tema dan amanat yang terkandung di dalam drama anak yang dibaca
Menuliskan kembali isi drama anak dengan bahasa sendiri
Membuat kesimpulan tentang drama anak
¾ Membaca uraian mengenai unsur-unsur intrinsik cerita rekaan
¾ Mendiskusikan unsur- unsur intrinstik cerita rekaan
¾ Membaca teks cerita drama anak
¾ Mengidentifikasi tokoh- tokoh dalam drama anak dan sifat-sifatnya
¾ Menjelaskan tokoh-tokoh dalam drama anak dan sifat-sifatnya
¾ Mengutif kalimat atau paragraph yang mendukung atau menentukan latar drama anak
¾ Menentukan tema dan amanat yang terkandung di dalam drama anak yang dibaca
¾ Menuliskan kembali isi drama anak dengan bahasa sendiri
¾ Membuat kesimpulan tentang drama anak
Drama anak
2 X 40 menit
Q.S. An Nahl: 20
Buku paket Bahasa Indoensia
Tes performen
Tes lisan
Tes tulis
Lampiran 2:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2008/2009
Sekolah : ...
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VI/ 1
Pertemuan : 2 x Jp Waktu : 2 x 40 menit Alokasi waktu : ...
A. Standar Kompetensi : Memahami teks dengan membaca intensif dan membaca teks drama
B. Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi berbagai unsur (tokoh, sifat, latar, tema, jalan cerita, dan amanat) dari teks drama anak
C. Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat :
1. Menentukan unsur-unsur intrinsik drama 2. Membaca teks cerita drama anak
3. Mendiskusikan unsur-unsur intrinstik drama 4. Mengidentifikasi tokoh-tokoh dalam drama anak
5. Menjelaskan tokoh-tokoh dalam drama anak dan sifat-sifatnya 6. Menentukan latar drama anak
7. Menentukan tema dan amanat yang terkandung di dalam drama anak yang dibaca
8. Menuliskan alur cerita
9. Membuat kesimpulan tentang drama anak
D. Materi Pokok : Drama anak
E. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, bermain peran, diskusi, pemberian tugas
F. Langkah Pembelajaran a. Kegiatan Awal
Mengkondisikan siswa untuk membaca doa.
Membaca doa secara berjamaah, serta mengumpulkan uang amal
Mengabsen siswa, mempersiapkan perlengkapan sekolah yang akan dipakai dalam pembelajaran
Menjelaskan tentang scenario pembelajaran yang akan dilaksanakan
Appersepsi pelajaran lalu dan yang akan dilaksanakan b. Kegiatan Inti
¾ Membaca uraian mengenai unsur-unsur intrinsik drama
¾ Membaca teks cerita drama anak
¾ Mendiskusikan unsur-unsur intrinstik drama
¾ Mengidentifikasi tokoh-tokoh dalam drama anak dan sifat-sifatnya
¾ Menjelaskan tokoh-tokoh dalam drama anak dan sifat-sifatnya
¾ Mengutif kalimat atau paragraph yang mendukung atau menentukan latar drama anak
¾ Menentukan tema dan amanat yang terkandung di dalam drama anak yang dibaca
¾ Menuliskan kembali alur cerita dari isi drama anak dengan bahasa sendiri
¾ Membuat kesimpulan tentang drama anak c. Kegiatan Akhir
Menyimpulkan materi pembelajaran
Evaluasi akhir pembelajaran, tes tulis/ lisan/performance
Menutup pembalajan dengan bacaan hamdalah
Memberi salam/menjawab salam, mengkondisikan siswa untuk mengikuti pelajaran berikutnya/ doa pulang
G. Alat dan Sumber
a. Alat : Lap Top, Pengeras suara
b. Sumber : Buku Paket Bahasa Indonesia , majalah
H. Penilaian
Indikator pencapaian Kompetensi Penilaian
Tehnik Bentuk
Instrumen
Instrumen
Membaca drama
Menentukan unsur-unsur intrinsik drama
Mendiskusikan unsur-unsur intrinstik drama
Mengidentifikasi tokoh-tokoh dalam drama anak
Menjelaskan tokoh-tokoh dalam drama anak dan sifat-sifatnya
Mengutif kalimat atau paragraph yang mendukung atau
menentukan latar drama anak
Menentukan tema dan amanat yang terkandung di dalam drama anak yang dibaca
Menuliskan kembali isi drama anak dengan bahasa sendiri
Membuat kesimpulan tentang drama anak
Lisan
Lisan
Lisan
Tulis
Tulis
Tulis
Tulis
Tulis
Tulis
Tes lisan
Tes lisan
Tes Lisan
Tes Tulis
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
Tes Tulis
Tes Tulis
Bacalah drama yang disajikan dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar !
Sebutkan unsur-unsur intrinsik dari drama yang disajikan!
Diskusikanlah tentang unsur – unsur intrinsik dalam drama yang disajikan
Siapakah tokoh yang diceritakan dalam naskah drama yang disajikan?
Tulislah tokoh serta sifat tokoh tersebut ! Tulislah sifat tokoh serta alasannya!
Tulislah latar tempat kejadian dalam drama yang disajikan!
Tulislah kalimat pendukung jawaban tersebut ! Jelaskan tema dan amanat dalam drama anak yang disajikan !
Tuliskan kembali isi drama anak dengan bahasamu sendiri!
Tulislah kesimpulan dari drama anak yang disajikan!
PENILAIAN Unsur intrinsik
Paraf
Aspek Skor Nilai Catatan
Guru Orang Tua
Ketepatan jawaban 10-35 Pilihan kata 10-35
Keaktifan 10-35 Jumlah Skor 100
PENILAIAN IDENTIFIKASI TOKOH
Paraf
Aspek Skor
Nilai Catatan
Guru Orang Tua
Ketepatan jawaban 15-35 Pilihan kata 15-35
Keaktifan 15-30 Jumlah Skor 100
PENILAIAN SIFAT-SIFAT TOKOH
Paraf
Aspek Skor Nilai Catatan
Guru Orang Tua
Keruntutan cerita 10-25 Kesesuaian isi 10-25 Pilihan kata/diksi 10-25
Keaktifan 10-25 Jumlah Skor 100
PENILAIAN LATAR DRAMA
Paraf
Aspek Skor Nilai Catatan
Guru Orang Tua
Ketepatan jawaban 10-35 Pilihan kata 10-35
Keaktifan 10-30 Jumlah Skor 100
PENILAIAN AMANAT DRAMA
Paraf
Aspek Skor Nilai Catatan
Guru Orang Tua
Ketepatan jawaban 15-35 Pilihan kata 15-35
Keaktifan 15-30 Jumlah Skor 100
PENILAIAN
MENULIS KEMBALI ISI DRAMA
Paraf
Aspek Skor Nilai Catatan
Guru Orang Tua
Keruntutan cerita 10-25 Kesesuaian isi 10-25 Pilihan kata/diksi 10-25
Keaktifan 10-25 Jumlah Skor 100
PENILAIAN KESIMPULAN DRAMA
Paraf
Aspek Skor Nilai Catatan
Guru Orang Tua
Kerunutan cerita 10-25 Kesesuaian isi 10-25 Pilihan kata/diksi 10-25
Keaktifan 10-25 Jumlah Skor 100
Mengetahui Jakarta,...
Ka.SD ... Guru Kelas VI
... ...
MODEL 2
Mengubah Puisi ke Dalam Bentuk Prosa
Kemampuan yang ingin dicapai:
1. Siswa mampu memahami puisi dengan cara mengubah puisi menjadi prosa 2. Siswa mampu menceritakan kembali isi puisi
3. Siswa mampu membedakan puisi dengan prosa
A. Membaca Puisi
Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa
Anak-anakku sekalian, sebagaimana kalian ketahui bahwa puisi merupakan jenis karya sastra yang kata-katanya sering ditemukan bermakna kiasan. Hal itulah yang menyebabkan kita sulit untuk dapat memahami isinya secara cepat dan tepat.
Jika kalian menemukan kesulitan seperti ini, apa yang akan kalian lakukan terhadap puisi tersebut? Berikut ini merupakan upaya yang dapat kita lakukan dengan cara memparafrasakan puisi tersebut. Memparafrasakan puisi adalah mengubah puisi menjadi prosa dengan cara menambahkan beberapa kata dalam puisi sehingga membentuk prosa yang sederhana tanpa mengubah makna puisi tersebut.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : Memperhatikan Puisi
Anak-anaku sekalian marilah kita perhatikan puisi di bawah ini ! Aku dan Gitar
Kakakku pandai bermain gitar Padanya aku ingin belajar Perlahan ia memetik senar
Berlenggak-lenggok berputar-putar
Senang hatiku mendengar nyanyiannya Merdu suara teduhkan jiwa
Jika aku telah dewasa
Inginku pandai bermain gitar sepertinya
Karya Kahfi Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas
B. Mengartikan kata-kata sukar
Anak-anakku sekalian, mungkin kalian mengalami kesulitan untuk memahami kata-kata yang terdapat dalam puisi tersebut. Oleh karena itu kita dapat menentukan kata-kata yang dianggap sulit dipahami untuk dapat dijelaskan seperti yag terdapat dalam kamus bahasa.
Dalam puisi di atas, kita temukan kata memetik senar, sebagaimana kita ketahui kata memetik disini bermakna konotasi atau bermakna kias. Makna sebenarnya biasanya digunakan untuk kata memetik buah mangga, artinya kita memotong tangkai buah dari pohonnya, sehingga buahnya dapat kita manfaatkan. Adapun
arti kata memetik senar adalah menarik tali gitar denga jari agar bergetar secara beraturan sesuai dengan aturan nadanya.
Arti kata kata dalam puisi
Memetik senar = menarik tali gitar dengan jari hingga bergetar Berlenggaklenggok = melakukan gerakan menari sambil berjalan Berputarputar = membalikkan tubuh dengan beraturan
Suara merdu = suara yang enak didengar dengan nada yang serasi atau harmonis Teduhkan jiwa = membuat hati senang dan gembira
Dewasa = sudah dapat hidup mandiri atau mampu memenuhi kebutuhan hidup sendiri.
Anak-anakku, dengan memperhatikan makna kata dari kata yang sulit maka akhirnya kita dapat membuat kamus sendiri seperti berikut !
C. Menjawab Pertanyaan
Menjawab pertanyaan sesuai isi puisi
Jawablah pertayaan berikut sesuai isi puisi di atas!
1. Kepandaian apa yang digambarkan pada puisi di atas?
2. Bagaimana sikap kakak ketika bermain gitar?
3. Bagaimanakah suara kakak ketika menyanyikan lagu?
4. Bagaimana cara memainkan gitar itu?
5. Apa yang diinginkan oleh pembuat puisi berkenaan dengan kepandaian yang dimiliki kakaknya tersebut?
D. Menyimpulkan isi puisi
Anak-anakku, setelah kita memperhatikan puisi dan juga menjawab pertanyaan sesuai dengan isi puisi tersebut, kiranya kita dapat menyimpulkan isi puisi tersebut sebagai berikut :
Kakak pandai bermain gitar dan bernyanyi, mendorong pembuat puisi ini untuk berlatih bermain gitar dan menyanyi, Ia ingin sepandai kakaknya.
E. Isi pesan puisi
Pesan dari puisi di atas adalah
agar kita dapat mencontoh orang yang memiliki kemampuan dalam bidang apapun sesuai yang kita inginkan.
F. Mengubah puisi menjadi prosa
Anak-anakku, marilah kita mengubah puisi tersebut menjadi prosa degan menambahkan kata-kata yang sesuai sehingga tidak mengubah makna dari puisi tersebut. Perhatian contoh berikut !
Kakakku seorang yang pandai bermain gitar, oleh karena itu kepadanyalah aku ingin belajar bermain gitar. Dengan perlahan ia memetik senar sambil berlenggak-lenggok dan berputar-putar. Senang hatiku mendengar nyanyiannya. Terdengar merdu suaranya dan dapat teduhkan jiwa kita semua. Jika aku telah dewasa nanti ingin rasanya aku pandai bermain gitar sepertinya.
Perhatikanlah kata-kata yang digaris bawahi, kata-kata tersebut merupakan kata- kata tambahan untuk dapat merangkai kata-kata dalam puisi sehingga menjadi sebuah prosa.
Nah, sekarang kalian pasti sudah memahami cara mengubah puisi menjadi prosa.
Selanjutnya kalian dapat mencobanya, perhatikan puisi di bawah ini dan ikuti langkah-langkah yang telah disajikan di atas !
UJI KOMPETENSI
Petunjuk Guru : Guru memberikan penjelasan tentang puisi, kemudian menjelaskan secara bertahapan sesuai tahapan yang terdapat pada bahan ajar.
A. Membaca Puisi
Perhatikan Puisi berikut ! Pak Guru Kala mentari muncul Kau kayuh sepeda tuamu Menempuh jalan yang berliku Mengejar ketepatan waktu
Kala mentari menyengat kulit Kau kayuh sepeda tuamu Lapar dahaga menjadi satu Tapi tak kau hiraukan hal itu Demi anak didik lebih maju
Wahai bapak guruku Jasa-jasamu yang luhur itu
Tak dapat kulupakan sepanjang hidupku
Ashadi, kelas 6 SD Muhammadiyah Pepe, Bantul Sumber : Gatotkaca, 20 November 1981
B. Mengartikan Kata
Cobalah kalian diskusikan kemudian jelaskan atau carilah persamaan dari kata- kata di bawah ini !
1. Kala = ...
2. Mentari = ....
3. Muncul = ....
4. Berliku = ....
5. Menyengat = ....
6. Dahaga = ....
7. Luhur = ....
C. Menjawab Pertanyaan
Jawablah pertanyaan berikut sesuai degan isi puisi di atas ! 1. Siapa yang di ceritakan pada puisi di atas?
2. Kapan Pak Guru pergi ke sekolah?
3. Apakah Pak Guru orang yang disiplin? Kalimat manakah dari puisi di atas yang mendukung jawabanmu tersebut !
4. Apa tujuan Pak Guru mengajar ?
5. Apa jasa Pak Guru terhadap murid-muridnya ? Itulah pengabdianmu
D. Menyimpulkan isi Puisi
Apa kesimpulan dari puisi di atas! Tulislah pada kotak di bawah ini !
...
...
...
...
E. Amanat atau Pesan Puisi
Apa isi pesan dari puisi di atas! Tulislah pada kotak di bawah ini!
...
...
...
...
F. Mengubah Puisi menjadi Prosa
Ubahlah puisi dia atas ke dalam bentuk prosa dengan tidak mengubah makna puisinya !
...
...
...
...
...
...
G. Menanggapi Prosa hasil karya orang lain
Tukarlah Prosa yang kamu buat dengan temanmu, kemudan berilah tanggapan terhadap prosa temanmu itu! Tulislah tanggapan tersebut pada kotak di bawah ini
!
...
...
...
...
...
H. Memajang Prosa
Pajanglah prosa yang telah kamu buat tersebut di papan pajangan kelas. Tentu saja setelah mendapat nilai dan izin dari gurumu. Selamat belajar semoga kita semua sukses adanya. Amin.
Petunjuk Guru : Tugaskanlah murid untuk menyelesaikan uji kompetensi . Berilah nilai pada format penilaian sesuai tugas yang disajikan.
Lampiran 1:
SILABUS
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas Semester : VI/I
Standar Kompetensi : 4 Menulis
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk formulir, ringkasan, dialog, dan parafrase
Kompetensi
Dasar
Indikator Pengalaman Belajar/Kegiatan Pembelajaran
Materi Pokok
Alokasi
Waktu Referensi
Penilaian
4.4 Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa dengan tetap memperhat ikan makna puisi
Membaca puisi
Mengartikan kata-kata sulit
Menjawab pertanyaan sesuai isi puisi
Menyimpulkan isi puisi
Menjelaskan amanat atau pesan puisi
Mengubah puisi menjadi bentuk prosa
Menanggapi prosa hasil karya orang lain
Memajang hasil karya prosa di majalah dinding
¾ Secara berkelompok mengamati puisi yang telah disediakan
¾ Secara bergilir setiap kelompok membaca puisi
¾ Mengidentifikasi tentang bagian-bagian penting dari isi dan menemukan kata-kata sulit dalam puisi
¾ Secara individu menjawab pertanyaan berkaitan dengan isi puisi
¾ Membuat kesimpulan tentang isi puisi
¾ Menyadur puisi ke dalam bentuk prosa
¾ Saling bertukar prosa hasil saduran dengan teman dalam kelompok
¾ Menanggapi prosa hasil saduran yang dibuat teman
¾ Memajang prosa yang telah dibuat pada papan display
Menyadur puisi menjadi prosa
4 x 35 menit
Buku paket Bahasa Indoensia Majalah, korang, kumpulan puisi,
Tes tuli Tes lisan
Lampiran 2:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2008/2009
Sekolah : ...
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VI/ 1
Alokasi Waktu : 4x35 menit (2 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi : Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk formulir, ringkasan, dialog, dan parafrase
B. Kompetensi Dasar : Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa dengan tetap memperhatikan makna puisi
C. Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat :
1. Membaca puisi dengan penuh pemahaman 2. Menjelaskan kata-kata sulit dari puisi 3. Menjawab pertanyaan dari isi puisi
4. Menjelaskan isi amanat/ pesan yang terkandung dalam puisi 5. Menuliskan kesimpulan isi puisi
6. Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa sederhana dengan mempertahankan makna atau isi puisi
7. Menanggapi prosa yang dibuat teman
D. Materi Pokok : puisi dan prosa
E. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal
Mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran.
Membaca doa.
Mengabsen siswa, mempersiapkan perlengkapan sekolah yang akan dipakai dalam pembelajaran
Menjelaskan tentang scenario pembelajaran yang akan dilaksanakan
Appersepsi pelajaran
b. Kegiatan Inti
¾ Secara berkelompok siswa/siswi mengamati puisi yang telah disediakan
¾ Secara bergilir setiap kelompok membaca puisi
¾ Membaca puisi dengan seksama
¾ Menjelaskan kata-kata sulit dari puisi
¾ Menjawab pertanyaan dari isi puisi
¾ Menjelaskan isi amanat/ pesan yang terkandung dalam puisi
¾ Menuliskan kesimpulan isi puisi
¾ Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa sederhana dengan mempertahankan makna atau isi puisi
¾ Menanggapi prosa yang dibuat teman
¾ Memajang prosa yang telah dibuat pada papan display c. Kegiatan Akhir
Menyimpulkan materi pembelajaran
Evaluasi akhir pembelajaran, tes tulis/ lisan/performance
Menutup pembalajan dengan berdoa.
Memberi salam/menjawab salam, mengkondisikan siswa untuk mengikuti pelajaran berikutnya/ berdoa untuk pulang
F. Alat dan Sumber
a. Alat : Lap Top, Pengeras suara
b. Sumber : Buku Paket Bahasa Indonesia, majalah, koran, kumpulan puisi, dsb.
G. Penilaian
Indikator pencapaian
Kompetensi Penilaian
Tehnik Bentuk
Instrumen
Instrumen
Membaca Puisi
Mengartikan kata-kata sukar
Menjawab pertanyaan sesuai isi puisi
Menyimpulkan isi puisi
Menentukan amanat atau pesan puisi
Mengubah Puisi menjadi Prosa
Lisan
Tulisan
Lisan/tulis
Tulisan
Tulis
Tulis
Tes lisan atau performen
Tes tulis
Tes Lisan Tes uraian
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
Bacalah puisi dengan penuh pemahaman!
Tulislah kata-kata yang sulit dalam puisi yang disajikan, kemudian jelaskanlah arti atau persamaan dari kata-kata tersebut!
Jawablah pertanyaan berikut sesuai degan isi puisi di atas !
1. Siapa yang di ceritakan pada puisi di atas?
2. Kapan Pak Guru pergi ke sekolah?
3. Apakah Pak Guru orang yang disiplin? Kalimat manakah dari puisi di atas yang mendukung jawabanmu tersebut !
4. Apa tujuan Pak Guru mengajar ? 5. Apa jasa Pak Guru terhadap murid-
muridnya ?
Tuliskan kesimpulan dari puisi yang disajikan!
Tuliskan amanat atau pesan dari puisi yang disajikan
Ubahlah puisi di atas kedalam bentuk prosa dengan tidak mengubah makna puisinya !
PENILAIAN ARTI KATA
Paraf
Aspek Skor Nilai Catatan
Guru Orang Tua Ketepatan jawaban 15-35
Kemampuan memberi pendapat
15-35
Keaktifan 15-30
Jumlah skor 100
PENILAIAN
MENJAWAB PERTANYAAN
Paraf
Aspek Nilai Catatan
Guru Orang Tua Ketepatan jawaban 15-35
Kemampuan memberi pendapat
15-35
Keaktifan 15-30 Jumlah skor 100
PENILAIAN
MENYIMPULKAN PUISI
Paraf
Aspek skor Nilai Catatan
Guru Orang Tua Ketepatan jawaban 10-25
Kemampuan berpendapat 10-25 Pilihan kata/diksi 10-25
Keaktifan 10-25
Jumlah skor 100
PENILAIAN AMANAT PUISI
Paraf
Aspek Skor Nilai Catatan
Guru Orang Tua Ketepatan jawaban 10-25
Kemampuan berpendapat 10-25 Pilihan kata/diksi 10-25
Keaktifan 10-25
Jumlah Skor 100
PENILAIAN
MENGUBAH PUISI MENJADI PROSA
Paraf
Aspek Skor Nilai Catatan
Guru Orang Tua Keruntutan cerita 10-25
Kesesuaian isi 10-25 Pilihan kata/diksi 10-25
Keaktifan 10-25
Jumlah Skor 100
PENILAIAN
MENANGGAPI PROSA KARYA TEMAN
Paraf
Aspek Skor Nilai Catatan
Guru Orang Tua Kemampuan berpendapat 10-25
Kesesuaian isi 10-25 Pilihan kata/diksi 10-25
Keaktifan 10-25
Jumlah Skor 100
PENILAIAN MEMAJANG PROSA
Paraf
Aspek Skor Nilai Catatan
Guru Orang Tua Kerapihan 10-25
Keserasian 10-25 ketepatan 10-25 Keaktifan 10-25 Jumlah Skor
Mengetahui Jakarta,
Ka.SD ... Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
... ...