• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL BAHAN AJAR SASTRA UNTUK SEKOLAH DASAR Kelas VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MODEL BAHAN AJAR SASTRA UNTUK SEKOLAH DASAR Kelas VI"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL BAHAN AJAR SASTRA UNTUK SEKOLAH DASAR

Kelas VI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PUSAT KURIKULUM JAKARTA, 2009

(2)

MODEL 1

Membaca Teks Drama

Kemampuan yang ingin dicapai:

1. Siswa mengetahui drama sebagai salah satu ragam (genre)sastra 2. Siswa dapat membaca naskah drama dengan baik

3. Siswa dapat memahami cerita yang disajikan melalui darama

A. Unsur -unsur drama

Anak-anakku, marilah kita memahami unsur-unsur naskah drama. Apakah kalian pernah menonton pementasan drama di sekolah atau di tempat lain? Banyak hal yang dapat kita perhatikan pada pentas drama, misalnya : adanya para pemain yang mempunyai peran beragam, kostum yang digunakan, bahkan latar yang digambarkan di atas panggung pementasan.

Di samping itu, lebih jauh kita ikuti pula jalan ceritanya serta amanat yang dapat kita peroleh yang kelak dapat kita contoh atau kita tiru hal-hal yang baik dari drama tersebut, sehingga dapat diterapan dalam kehidupan sehari-hari.

Akhirnya kita pun memahami bahwa drama itu merupakan cerita atau dongeng yang diperankan sehingga terasa lebih nyata.

Untuk mementaskan drama, kita harus memperhatikan terlebih dahulu naskah drama itu sendiri. Coba kalian perhatikan dalam naskah drama didapati unsur- unsur drama sebagai berikut :

a. Tokoh adalah orang yang memerankan drama

b. Sifat tokoh adalah watak yang dimiliki tokoh, terlihat dari prilaku, perkataan ,dan tindakan yang ditampilkan dalam drama.

c. Tema adalah gagasan yang menjiwai seluruh cerita dalam drama.

d. Jalan cerita atau alur adalah keruntutan kisah dari kejadian awal hingga akhir.

(3)

e. Amanat adalah pesan yang baik atau yang buruk yang dapat dijadikan contoh maupun yang harus dihindari.

B. Membaca Drama

Dalam naskah drama tersebut terdapat petunjuk untuk dapat dipahami oleh para pemerannya, yaitu berupa gambaran suasana dan tingkahlaku yang harus diperagakan pemain. Marilah perhatikan naskah drama berikut.

Bacalah drama berikut !

Ruang seperti di atas geladak kapal

Malin Kundang : (berpakaian mewah dan sangat angkuh) Aku manusia yang paling kaya di muka bumi ini. Aku juga manusia yang terpandai. Harta milikku bertumpuk-tumpuk.

Pengalamanku beracam-macam. Lagi pula apa saja yang kuinginkan pasti tercapai. Aku datang ke sini untuk memiliki kekayaan yang ada di sini. Aku ingin lebih kaya lagi.

Nelayan : (Ia merasa mengenali orang itu) Hai, bukankah Bapak itu si Malin Kundang?

Para Nelayan : (berpandang-pandangan)

Malin Kundang : Ya, akulah si Malin kundang. Akan tetapi, bukan si Malin Kundang dahulu. Dulu ia miskin. Akan tetapi sekarang ia menjadi orang yang paling kaya di muka bumi ini. Aku telah berlayar kemana-mana. Aku telah berniaga dari satu bandar ke bandar lain. Tidak heran kalau aku menjadi manusia paling kaya.

(4)

Nelayan : (Ia keluar memberi tahu ibu si Malin Kundang,

kemudian membawanya menemui anaknya) Wahai Malin Kundang, Bapak yang kaya raya kenalkah Bapak dengan perempuan ini?

Malin Kundang : Siapa dia ?

Ibu : (Menatap Malin Kundang dengan sungguh-sungguh, lalu menghampirinya) Oh anakku, mengapa engkau tidak mengenali ibumu sendiri?

Malin Kundang : Ibu? Hahaaa...! Hei, perempuan tua bangka aku tidak mempunyai ibu seperti kau.

Ibu : (bergerak mendekati Malin Kundang) Anakku Malin Kundang akulah yag melahirkan dan membesarkanmu dengan susah payah. Mengapa setelah kaya engkau tidak mau mengakui ibumu ?

Malin Kundang : Hai perempuan tua bangka! Tak tahu malu mengaku- ngaku sebagai ibuku. Cihh! (Ia meludah dan mendorong perempuan tua itu.) Hai pengawal bawa perempuan tua itu kembali ke darat !

Nelayan : Malin Kundang mengapa engkau berubah seperti itu? Itu adalah ibumu. Ibu yang telah melahirkanmu.

Malin Kundang : tidak! tidak!

Ibu : Oh anakku, sadarlah aku benar-benar ibumu! Aku yakin engkau adalah anakku.

Malin Kundang : sekali lagi kukatakan, engkau bukan ibuku. Aku tidak punya ibu seperti kau! Perempuan tak tahu malu! Ayo, pergi!

Ibu : tak kusangka engkau sekejam itu. Jika benar-benar kau tidak mengakui aku sebagai ibumu, engkau kukutuk.

Malin kundang : perempuan hina, aku benci melihatmu. Jika kau bisa, kutuklah aku sekarang juga!

Ibu : (mengangkat kedua tangan) Ya, Tuhan, pantaskah

(5)

seorang anak megingkari ibunya? Kuminta kepada-Mu, hukumlah anak durhaka ini !

(suber : pelajaran Bahasa Indonesia 6B, Depdiknas ,dengan perubahan seperlunya) C. Berdiskusi Unsur Intrinsik Drama

Berdasarkan penjelasan di atas, diskusikanlah dengan kelompokmu tentang unsur- unsur drama di atas !

Misalnya nama tokoh, alur, amanat, tema dan sebagainya.

D. dentifikasi tokoh dan sifat tokoh

E. Menjelaskan tokoh dan sifat tokoh

Tokoh  Sifat tokoh 

Malin Kundang  Nelayan  Ibu malin    

Sombong, durhaka  peduli 

sabar, bijaksana 

Malin  Kundang  dalam  cerita  itu  menggambarkan  sikap  yang  tidak  mau  mengakui  ibu  kandungnya, padahal keberhasilannya tidak lepas dari perjuangan dan juga doa ibunya yang   tidak pernah kunjung padam. Namun setelah berhasil dan hidup berkecukupan dia melupakan  dan tidak mau menolong ibunnya yang pada saat itu hidupnya masih miskin bahkan semakin  terpuruk.  Sikap  durhaka  ini  muncul  karena  ia  malu  oleh  istri  dan  lingkungannya.  Ia  malu  karena  ibunya  orang  yang  miskin  dan  berasal  dari    keturunan  rakyat  jelata.  Oleh  karena  itu  sifat Malin Kundang termasuk sikap yang sombong dan durhaka. 

Nelayan  dalam  cerita  itu  digambarkan  orang  yang  sangat  memperhatikan  kehidupan  ibu  Malin  Kundang,  juga  senantiasa  mencari  informasi  tentang  perkembangan  Malin  Kundang. 

Oleh karena itu ketika Malin Kundang berlabuh di kampung halamannya, Mereka mengenali  Malin  Kundang  dan  berupaya  mempertemukan  Malin  Kundang  dengan  ibunya.  Untuk  itu  sikap nelayan adalah sangat peduli 

(6)

F. Latar drama

Ibu  Malin  Kundang  dalam  cerita  itu  digambarkan  orang  yang  sabar  menunggu  kadatangan  anaknya yang tak pernah pulang namun doa untuk keselamatan anaknya senantiasa terucap  dalam  setiap  waktu,  apa  lagi  ketika  mendengar  anaknya  hidup  bahagia,  Ibunya  sangat  gembira  walaupun  belum  dapat  bertemu  secara  langsung.  Ketika  mendapat  kabar  bahwa  anaknya  datang,  Ibunya  dengan  serta  merta  segera  memperkenalkan  diri  dan  menatap  dalam‐dalam  pada wajah anaknya, ibunya sangat bangga dengan kondisi Malin Kundang yang  kaya  raya  dan  kini  berada  dihadapannya  itu.  Namun  apa  yang  didapatkan  ibu  yang  telah  menunggu  lama  itu,  ternyata  Malin  Kundang  tidak  mau  mengakuinya.  Padahal  ibunya  telah  kesekian  kalinya  meyakinkan  anaknya  bahwa  dirinyalah  yang  telah  melahirkannya.  Karena  tidak berhasil bahkan mendapat perlakuan yang tidak layak, akhirnya ibunya mengembalikan  kepada yang maha kuasa untuk mendapat peringatan yang setimpal dari sikapnya tersebut. 

Oleh karena itu ibunya memiliki sifat sabar dan bijaksana.  

Berdasarkan gambaran pada cerita di atas, peristiwa terjadi di atas geladak kapal. Kalimat yang mendukungnya terdapat pada kalimat “Hai pengawal bawa perempuan tua itu kembali ke darat”

G. Tema dan amanat cerita

Setelah kalian memahami naskah drama cerita Malin Kundang tersebut akhirnya kita dapat mengetahui gambaran umumnya bahwa cerita itu bertema tentang Anak Durhaka yaitu anak yang tidak mau berbakti kepada orang tuanya bahkan menyia- nyiakan orang tuanya. Apalagi jika menghina dan menghardik ibunya maka sudah pasti sikap itu adalah sikap durhaka yang sangat dibenci Tuhan.

Dengan demikian maka amanat dari cerita tersebut adalah Janganlah kita durhaka kepada orang tua karena akan mendapat hukuman dari Allah dari sikap durhaka itu.

H. Menulis Alur Cerita

Berikut ini cerita Malin Kundang sesuai alur peristiwanya.

Malin Kundang

(7)

I. Membuat Kesimpulan Drama Drama di atas dapat disimpulkan bahwa :

Malin  Kundang  yang  dahulunya  hidup  miskin  setelah  merantau      menjadi  kaya.  Namun  setelah kaya, dia melupakan ibunya . Akhirnya, Malin Kundang mendapat hukuman yang  setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa, Ia berubah menjadi batu. 

Anaka-anakku, jika kalian perhatikan dalam cerita di atas keberhasilan Malin Kundang menjadi orang kaya tak lepas dari hasil kerja kerasnya, dan juga keberaniannya untuk pergi merantau. Oleh karena itu jika kita ingin berhasil dalam pekerjaan kita harus mau bekerja keras. Di samping itu, jika di lingkungan kita sendiri tidak mendapat peluang untuk dapat pekerjaan yang layak sebaiknya kita pun harus berani merantau ke tempat lain. Dengan demikian Merantau dan bekerja keras merupakan upaya positif yang dapat kita tiru dari cerita di atas.

Namun sifat melupakan dan mengabaikan orang tua merupakan sifat yang tidak dapat kita tiru

(8)

UJI KOPETENSI A. Membaca Drama Perhatikan drama berikut !

Bacalah naskah drama di bawah ini dengan cermat untuk memahami seluruh cerita

Sekarang bacalah naskah drama berikut ini.

Cermin Penunjuk Sifat Buruk

Suasana di kamar seorang ratu sebuah kerajaan. Di kamar tersebut, banyak sekali

cermin besar terpasang di dindingnya. Matahari baru saja terbit dan sinarnya masuk

ke kamar mem bangunkan sang Ratu dari tidurnya. Ia segera bangun dan menghampiri salah satu cermin yang terpasang di dinding kamarnya. Sang Ratu tersenyum melihat bayangannya sendiri. Ia lalu duduk di atas tempat tidurnya. Ia mengambil sebuah cermin kecil bergagang yang tergeletak di atas sebuah meja.

Ia memandangi bayangan dirinya sambil tersenyum. Tanpa sengaja sang Ratu menjatuhkan cermin yang dipegangnya,dan cermin itu pecah. Sang Ratu kaget dan marah.

Ratu : "Pengawal... cepat ke sini!" (Dua orang pengawal datang tergopoh).

Pengawal 1 : "A-ada apa, Ratu?”

Ratu : (menunjuk ke bawah) "Kau lihat, satu cermin milikku pecah, kalian

harus segera mencari penggantinya!"

Pengawal 2 : (kebingungan) "Ke mana kami harus mencari nya, Ratu?"

Ratu : "Aku tak mau tahu! Cepat kalian cari lagi cermin untuk ku!"

(9)

Kedua pengawal itu lalu segera pergi ke pasar kota.Suasana pasar kota ramai.

Kedua pengawal berjalan menuju toko tempat sang Ratu biasa membeli cermin.

Di sana mereka segera menghampiri seorang bapak tua yang juga pemilik toko.

Pengawal 1 : "Kami sedang mencari sebuah cermin untuk sang Ratu. Dapatkah kau membantuku?"

Pemilik toko : "Sebuah cermin? Bukankah sang Ratu telah memiliki banyak cermin?"

Pengawal 2 : "Tapi sekarang, sebuah cerminnya pecah dan sang Ratu ingin mendapatkan penggantinya."

Pemilik toko : "Oh maaf, Tuan! Sejak dibeli oleh Ratu, cermin di sini sudah habis."

Pengawal 1 : "Jadi, di mana lagi kami bisa menemukan toko yang menjual cermin?"

Pemilik toko : (kebingungan) "Entahlah, aku pun sedang kesusahan mencari persediaan cermin untuk dijual.”

Kedua pengawal itu lalu keluar dari toko cermin. Wajah mereka penuh kebingungan.

Ketika sedang berjalan, mereka tanpa sengaja melihat seorang pemuda yang sedangduduk di bawah pohon. Di dekatnya, bersandar sebuah cermin dengan

bingkai kotakdari kayu. Kedua pengawal menghampiri pemuda itu.

Pengawal 2 : "Apakah cermin itu akan kau jual?"

Pemuda : (menoleh ke cermin di sampingnya)

ak

orang yang mau membeli."

"Benar Tuan, tapi sejak tadi t juga ada

Pengawal 1 : (tersenyum) "Kau mujur, sang Ratu akan membeli cerminmu."

(10)

Pemuda : ( tu bukan cermin biasa. Aku takut sang

Pengawal 1 : mbil membentak) "Cermin,ya, tetap cermin. Apa

kedua pengawal

segera apan Ratu.

Pemuda : "Benar Ratu, tapi hamba ragu kalau

tu mengangguk-angguk. Ia mende an pemuda tersebut.

Pemuda

n biasa. Cermin itu dapat menunjukkan sisi buruk

Ratu : ksudnya cermin itu

"

Pemuda : li

Pemuda : i,

pai itu membuat Ratu lupa akan rakyat yang Ratu

: (terdiam sejenak mendengar jawaban pemuda. Ia tersenyum)

"Kau

k muda. Aku memang telah melupakan tanggung jawabku

kaget) "Tapi, tuan cermin i Ratu tidak menyukainya."

( berkatasa bedanya?"

Pengawal 2 : "Sudahlah, kau ikut kami saja ke istana."

Si pemuda lalu berjalan menuju istana. Setibanya di istana, tersebut mengantarkan si pemuda ke had

Ratu : "Apakah cermin itu milikmu?"

(berkata dengan takut-takut) Ratu menyukai cermin ini."

Sang Ratu menghampiri cermin milik pemuda tersebut. Ia segera berkaca.

Tapi tiba-tiba, mukanya berubah pucat pasi. Ra bahagia ngar jawab

Ratu : "Hah…"

: (berkata sambil menunduk) "Maaf Ratu, cermin itu memang bukan cermi

seseorang."

(memandang ke arah pemuda) "Lalu, apa ma menunjukkan ada banyak ulat di wajahku?"

Pemuda : "Ulat itu adalah lambang dari keserakahan Ratu.

Ratu : (marah) "Kau ingin bilang kalau aku serakah?"

"Hamba hanya mengingatkan. Selama ini, Ratu sering membe barang berlebih walaupun sebenarnya tidak begitu penting."

Ratu : "Aku memang mempunyai banyak cermin. Apakah itu serakah?"

"Hamba tahu, tanpa cermin pun Ratu tetap terlihat cantik. Tap jangan sam

pimpin."

Ratu

benar ana

(11)

kepada rakyat. Apakah aku harus membuang semua cermin milikku?"

Pemuda : "Lebih baik diberikan kepada rakyat saja. Agar setiap kali mereka bercermin, mereka akan selalu teringat pada Ratu mereka yang bijaksana."

Ratu : "Lalu, bolehkah aku meminta cermin milikmu ini?"

Pemuda : "Untuk apa? Bukankah cermin ini dapat membuat Ratu takut?"

Ratu : "Dengan cermin ini, aku berharap dapat memperbaiki sisi buruk yang ada dalam hatiku."

Pemuda itu tersenyum dan memberikan cerminnya pada sang Ratu. Sejak saat itu, tak ada lagi seribu cermin yang menghias istana sang Ratu. Hanya ada satu cermin yang tersisa di istana, yaitu cermin penunjuk sifat buruk.

Naskah drama ini adalah hasil pengubahan dari cerpen "Cermin Penunjuk Sifat Buruk"

Sumber: Bobo, 22 Februari 2007 (Buku Sekolah Elektronik)

B. Menentukan unsur-unsur drama Perhatikan tabel berikut !

1. Judul  2. Tokoh  3. Pengarang  4. Sifat tokoh  5. Latar  6. Alur  7. Amanat  8. Kostum  9. Panggung  

Anak-anaku sekalian, setelah memperhatikan tabel di atas, manakah yang termasuk unsur-unsur intrinsik drama ?

(12)

Tuliskanlah dari daftar di atas yang merupakan unsur intrinsik drama yang tepat dalam kolom di bawah ini !

C. Mengidentifikasi tokoh-tokoh dalam drama anak Siapakah tokoh yang diceritakan dalam naskah drama di atas ?

Tulislah pada kolom berikut !

Tokoh Sifat tokoh

1. ...

2. ...

3. ...

...

...

...

 

...

...

...

...

... 

D. Menjelaskan tokoh-tokoh dalam drama anak dan sifat-sifatnya Jelaskanlah tokoh dan sifat tokoh serta alasannya pada kolom di bawah ini !

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

... 

(13)

E. Latar Drama

Dimanakah latar drama di atas ?

Tuliskan kalimat yang mendukung jawaban tersebut sesuai dengan nasah drama di atas pada kolom di bawah ini

Latar : ... 

Kalimat pendukung : 

...

...

Menentukan tema dan amanat yang terkandung di dalam drama anak yang dibaca,

Jelaskan amanat dari naskah drama di atas ! Tulislah pada kolom berikut !

...

...

...

... 

F. Menuliskan kembali isi drama anak dengan bahasa sendiri

Tulislah kembali isi drama di atas dengan menggunakan bahasamu sendiri pada kolom di bawah ini !

...

...

...

... 

G. Membuat kesimpulan tentang drama anak

Tulislah kesimpulan drama di atas pada kolom di bawah ini !

...

...

...

...

(14)

Lampiran 1:

SILABUS

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas Semester : VI/I

Standar Kompetensi : 7 Membaca

Memahami teks dengan membaca intensif dan membaca teks drama

Kompetensi

Dasar

Indikator Pengalaman Belajar/Kegiatan Pembelajaran

Materi Pokok

Alokasi

Waktu Referensi

Penilaian

7.2 Mengidentifikasi berbagai unsur (tokoh, sifat tokoh, latar, tema, jalan cerita, dan amanat) dari teks drama anak

ƒ Menentukan unsur- unsur intrinsik drama

ƒ Mendiskusikan unsur- unsur intrinstik drama

ƒ Membaca teks cerita drama anak

ƒ Mengidentifikasi tokoh- tokoh dalam drama anak

ƒ Menjelaskan tokoh- tokoh dalam drama anak dan sifat-sifatnya

ƒ Mengutif kalimat atau paragraph yang mendukung atau menentukan latar drama anak

ƒ Menentukan tema dan amanat yang terkandung di dalam drama anak yang dibaca

ƒ Menuliskan kembali isi drama anak dengan bahasa sendiri

ƒ Membuat kesimpulan tentang drama anak

¾ Membaca uraian mengenai unsur-unsur intrinsik cerita rekaan

¾ Mendiskusikan unsur- unsur intrinstik cerita rekaan

¾ Membaca teks cerita drama anak

¾ Mengidentifikasi tokoh- tokoh dalam drama anak dan sifat-sifatnya

¾ Menjelaskan tokoh-tokoh dalam drama anak dan sifat-sifatnya

¾ Mengutif kalimat atau paragraph yang mendukung atau menentukan latar drama anak

¾ Menentukan tema dan amanat yang terkandung di dalam drama anak yang dibaca

¾ Menuliskan kembali isi drama anak dengan bahasa sendiri

¾ Membuat kesimpulan tentang drama anak

Drama anak

2 X 40 menit

Q.S. An Nahl: 20

Buku paket Bahasa Indoensia

Tes performen

Tes lisan

Tes tulis

(15)

Lampiran 2:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2008/2009

Sekolah : ...

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VI/ 1

Pertemuan : 2 x Jp Waktu : 2 x 40 menit Alokasi waktu : ...

A. Standar Kompetensi : Memahami teks dengan membaca intensif dan membaca teks drama

B. Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi berbagai unsur (tokoh, sifat, latar,  tema,  jalan cerita, dan amanat) dari  teks drama  anak      

       C. Tujuan Pembelajaran :

Siswa dapat :

1. Menentukan unsur-unsur intrinsik drama 2. Membaca teks cerita drama anak

3. Mendiskusikan unsur-unsur intrinstik drama 4. Mengidentifikasi tokoh-tokoh dalam drama anak

5. Menjelaskan tokoh-tokoh dalam drama anak dan sifat-sifatnya 6. Menentukan latar drama anak

(16)

7. Menentukan tema dan amanat yang terkandung di dalam drama anak yang dibaca

8. Menuliskan alur cerita

9. Membuat kesimpulan tentang drama anak

D. Materi Pokok : Drama anak

E. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, bermain peran, diskusi, pemberian tugas

F. Langkah Pembelajaran a. Kegiatan Awal

™ Mengkondisikan siswa untuk membaca doa.

™ Membaca doa secara berjamaah, serta mengumpulkan uang amal

™ Mengabsen siswa, mempersiapkan perlengkapan sekolah yang akan dipakai dalam pembelajaran

™ Menjelaskan tentang scenario pembelajaran yang akan dilaksanakan

™ Appersepsi pelajaran lalu dan yang akan dilaksanakan b. Kegiatan Inti

¾ Membaca uraian mengenai unsur-unsur intrinsik drama

¾ Membaca teks cerita drama anak

¾ Mendiskusikan unsur-unsur intrinstik drama

¾ Mengidentifikasi tokoh-tokoh dalam drama anak dan sifat-sifatnya

¾ Menjelaskan tokoh-tokoh dalam drama anak dan sifat-sifatnya

¾ Mengutif kalimat atau paragraph yang mendukung atau menentukan latar drama anak

¾ Menentukan tema dan amanat yang terkandung di dalam drama anak yang dibaca

¾ Menuliskan kembali alur cerita dari isi drama anak dengan bahasa sendiri

(17)

¾ Membuat kesimpulan tentang drama anak c. Kegiatan Akhir

™ Menyimpulkan materi pembelajaran

™ Evaluasi akhir pembelajaran, tes tulis/ lisan/performance

™ Menutup pembalajan dengan bacaan hamdalah

™ Memberi salam/menjawab salam, mengkondisikan siswa untuk mengikuti pelajaran berikutnya/ doa pulang

G. Alat dan Sumber

a. Alat : Lap Top, Pengeras suara

b. Sumber : Buku Paket Bahasa Indonesia , majalah

H. Penilaian

Indikator pencapaian Kompetensi Penilaian

Tehnik Bentuk

Instrumen

Instrumen

ƒ Membaca drama

ƒ Menentukan unsur-unsur intrinsik drama

ƒ Mendiskusikan unsur-unsur intrinstik drama

ƒ Mengidentifikasi tokoh-tokoh dalam drama anak

ƒ Menjelaskan tokoh-tokoh dalam drama anak dan sifat-sifatnya

ƒ Mengutif kalimat atau paragraph yang mendukung atau

menentukan latar drama anak

ƒ Menentukan tema dan amanat yang terkandung di dalam drama anak yang dibaca

ƒ Menuliskan kembali isi drama anak dengan bahasa sendiri

ƒ Membuat kesimpulan tentang drama anak

Lisan

Lisan

Lisan

Tulis

Tulis

Tulis

Tulis

Tulis

Tulis

Tes lisan

Tes lisan

Tes Lisan

Tes Tulis

Tes tulis

Tes tulis

Tes tulis

Tes Tulis

Tes Tulis

Bacalah drama yang disajikan dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar !

Sebutkan unsur-unsur intrinsik dari drama yang disajikan!

Diskusikanlah tentang unsur – unsur intrinsik dalam drama yang disajikan

Siapakah tokoh yang diceritakan dalam naskah drama yang disajikan?

Tulislah tokoh serta sifat tokoh tersebut ! Tulislah sifat tokoh serta alasannya!

Tulislah latar tempat kejadian dalam drama yang disajikan!

Tulislah kalimat pendukung jawaban tersebut ! Jelaskan tema dan amanat dalam drama anak yang disajikan !

Tuliskan kembali isi drama anak dengan bahasamu sendiri!

Tulislah kesimpulan dari drama anak yang disajikan!

(18)

PENILAIAN Unsur intrinsik

Paraf

Aspek Skor Nilai Catatan

Guru Orang Tua

Ketepatan jawaban 10-35 Pilihan kata 10-35

Keaktifan 10-35 Jumlah Skor 100

PENILAIAN IDENTIFIKASI TOKOH

Paraf

Aspek Skor

Nilai Catatan

Guru Orang Tua

Ketepatan jawaban 15-35 Pilihan kata 15-35

Keaktifan 15-30 Jumlah Skor 100

PENILAIAN SIFAT-SIFAT TOKOH

Paraf

Aspek Skor Nilai Catatan

Guru Orang Tua

Keruntutan cerita 10-25 Kesesuaian isi 10-25 Pilihan kata/diksi 10-25

Keaktifan 10-25 Jumlah Skor 100

(19)

PENILAIAN LATAR DRAMA

Paraf

Aspek Skor Nilai Catatan

Guru Orang Tua

Ketepatan jawaban 10-35 Pilihan kata 10-35

Keaktifan 10-30 Jumlah Skor 100

PENILAIAN AMANAT DRAMA

Paraf

Aspek Skor Nilai Catatan

Guru Orang Tua

Ketepatan jawaban 15-35 Pilihan kata 15-35

Keaktifan 15-30 Jumlah Skor 100

PENILAIAN

MENULIS KEMBALI ISI DRAMA

Paraf

Aspek Skor Nilai Catatan

Guru Orang Tua

Keruntutan cerita 10-25 Kesesuaian isi 10-25 Pilihan kata/diksi 10-25

Keaktifan 10-25 Jumlah Skor 100

(20)

PENILAIAN KESIMPULAN DRAMA

Paraf

Aspek Skor Nilai Catatan

Guru Orang Tua

Kerunutan cerita 10-25 Kesesuaian isi 10-25 Pilihan kata/diksi 10-25

Keaktifan 10-25 Jumlah Skor 100

Mengetahui Jakarta,...

Ka.SD ... Guru Kelas VI

... ...

(21)

MODEL 2

Mengubah Puisi ke Dalam Bentuk Prosa

Kemampuan yang ingin dicapai:

1. Siswa mampu memahami puisi dengan cara mengubah puisi menjadi prosa 2. Siswa mampu menceritakan kembali isi puisi

3. Siswa mampu membedakan puisi dengan prosa

A. Membaca Puisi

Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa

Anak-anakku sekalian, sebagaimana kalian ketahui bahwa puisi merupakan jenis karya sastra yang kata-katanya sering ditemukan bermakna kiasan. Hal itulah yang menyebabkan kita sulit untuk dapat memahami isinya secara cepat dan tepat.

Jika kalian menemukan kesulitan seperti ini, apa yang akan kalian lakukan terhadap puisi tersebut? Berikut ini merupakan upaya yang dapat kita lakukan dengan cara memparafrasakan puisi tersebut. Memparafrasakan puisi adalah mengubah puisi menjadi prosa dengan cara menambahkan beberapa kata dalam puisi sehingga membentuk prosa yang sederhana tanpa mengubah makna puisi tersebut.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : Memperhatikan Puisi

Anak-anaku sekalian marilah kita perhatikan puisi di bawah ini ! Aku dan Gitar

Kakakku pandai bermain gitar Padanya aku ingin belajar Perlahan ia memetik senar

Berlenggak-lenggok berputar-putar

Senang hatiku mendengar nyanyiannya Merdu suara teduhkan jiwa

(22)

Jika aku telah dewasa

Inginku pandai bermain gitar sepertinya

Karya Kahfi Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas

B. Mengartikan kata-kata sukar

Anak-anakku sekalian, mungkin kalian mengalami kesulitan untuk memahami kata-kata yang terdapat dalam puisi tersebut. Oleh karena itu kita dapat menentukan kata-kata yang dianggap sulit dipahami untuk dapat dijelaskan seperti yag terdapat dalam kamus bahasa.

Dalam puisi di atas, kita temukan kata memetik senar, sebagaimana kita ketahui kata memetik disini bermakna konotasi atau bermakna kias. Makna sebenarnya biasanya digunakan untuk kata memetik buah mangga, artinya kita memotong tangkai buah dari pohonnya, sehingga buahnya dapat kita manfaatkan. Adapun

arti kata memetik senar adalah menarik tali gitar denga jari agar bergetar secara beraturan sesuai dengan aturan nadanya.

Arti kata­ kata  dalam puisi

Memetik senar = menarik tali gitar dengan jari hingga bergetar  Berlenggak­lenggok = melakukan  gerakan menari sambil berjalan  Berputar­putar = membalikkan tubuh dengan beraturan 

Suara merdu = suara yang enak didengar dengan nada yang serasi atau harmonis  Teduhkan jiwa = membuat hati senang dan gembira 

Dewasa = sudah dapat hidup mandiri atau mampu memenuhi kebutuhan hidup  sendiri. 

Anak-anakku, dengan memperhatikan makna kata dari kata yang sulit maka akhirnya kita dapat membuat kamus sendiri seperti berikut !

(23)

C. Menjawab Pertanyaan

Menjawab pertanyaan sesuai isi puisi

Jawablah pertayaan berikut sesuai isi puisi di atas!

1. Kepandaian apa yang digambarkan pada puisi di atas?

2. Bagaimana sikap kakak ketika bermain gitar?

3. Bagaimanakah suara kakak ketika menyanyikan lagu?

4. Bagaimana cara memainkan gitar itu?

5. Apa yang diinginkan oleh pembuat puisi berkenaan dengan kepandaian yang dimiliki kakaknya tersebut?

D. Menyimpulkan isi puisi

Anak-anakku, setelah kita memperhatikan puisi dan juga menjawab pertanyaan sesuai dengan isi puisi tersebut, kiranya kita dapat menyimpulkan isi puisi tersebut sebagai berikut :

Kakak pandai  bermain gitar dan bernyanyi, mendorong  pembuat puisi ini  untuk  berlatih bermain gitar   dan menyanyi, Ia ingin sepandai  kakaknya. 

E. Isi pesan puisi

Pesan dari puisi di atas adalah

agar kita dapat mencontoh orang yang memiliki kemampuan dalam bidang apapun sesuai yang kita inginkan.

F. Mengubah puisi menjadi prosa

Anak-anakku, marilah kita mengubah puisi tersebut menjadi prosa degan menambahkan kata-kata yang sesuai sehingga tidak mengubah makna dari puisi tersebut. Perhatian contoh berikut !

(24)

Kakakku seorang yang pandai bermain gitar, oleh karena itu kepadanyalah aku ingin belajar bermain gitar. Dengan perlahan ia memetik senar sambil berlenggak-lenggok dan berputar-putar. Senang hatiku mendengar nyanyiannya. Terdengar merdu suaranya dan dapat teduhkan jiwa kita semua. Jika aku telah dewasa nanti ingin rasanya aku pandai bermain gitar sepertinya.

Perhatikanlah kata-kata yang digaris bawahi, kata-kata tersebut merupakan kata- kata tambahan untuk dapat merangkai kata-kata dalam puisi sehingga menjadi sebuah prosa.

Nah, sekarang kalian pasti sudah memahami cara mengubah puisi menjadi prosa.

Selanjutnya kalian dapat mencobanya, perhatikan puisi di bawah ini dan ikuti langkah-langkah yang telah disajikan di atas !

UJI KOMPETENSI

Petunjuk Guru : Guru memberikan penjelasan tentang puisi, kemudian menjelaskan  secara bertahapan  sesuai  tahapan yang terdapat pada bahan ajar. 

A. Membaca Puisi

Perhatikan Puisi berikut ! Pak Guru Kala mentari muncul Kau kayuh sepeda tuamu Menempuh jalan yang berliku Mengejar ketepatan waktu

Kala mentari menyengat kulit Kau kayuh sepeda tuamu Lapar dahaga menjadi satu Tapi tak kau hiraukan hal itu Demi anak didik lebih maju

(25)

Wahai bapak guruku Jasa-jasamu yang luhur itu

Tak dapat kulupakan sepanjang hidupku

Ashadi, kelas 6 SD Muhammadiyah Pepe, Bantul Sumber : Gatotkaca, 20 November 1981

B. Mengartikan Kata

Cobalah kalian diskusikan kemudian jelaskan atau carilah persamaan dari kata- kata di bawah ini !

1. Kala    = ... 

2. Mentari = .... 

3. Muncul = .... 

4. Berliku    = .... 

5. Menyengat  = .... 

6. Dahaga = .... 

7. Luhur    = .... 

C. Menjawab Pertanyaan

Jawablah pertanyaan berikut sesuai degan isi puisi di atas ! 1. Siapa yang di ceritakan pada puisi di atas?

2. Kapan Pak Guru pergi ke sekolah?

3. Apakah Pak Guru orang yang disiplin? Kalimat manakah dari puisi di atas yang mendukung jawabanmu tersebut !

4. Apa tujuan Pak Guru mengajar ?

5. Apa jasa Pak Guru terhadap murid-muridnya ? Itulah pengabdianmu

(26)

D. Menyimpulkan isi Puisi

Apa kesimpulan dari puisi di atas! Tulislah pada kotak di bawah ini !

...

...

...

...

E. Amanat atau Pesan Puisi

Apa isi pesan dari puisi di atas! Tulislah pada kotak di bawah ini!

...

...

...

...

F. Mengubah Puisi menjadi Prosa

Ubahlah puisi dia atas ke dalam bentuk prosa dengan tidak mengubah makna puisinya !

...

...

...

...

...

... 

G. Menanggapi Prosa hasil karya orang lain

Tukarlah Prosa yang kamu buat dengan temanmu, kemudan berilah tanggapan terhadap prosa temanmu itu! Tulislah tanggapan tersebut pada kotak di bawah ini

!

...

...

...

...

...

(27)

H. Memajang Prosa

Pajanglah prosa yang telah kamu buat tersebut di papan pajangan kelas. Tentu saja setelah mendapat nilai dan izin dari gurumu. Selamat belajar semoga kita semua sukses adanya. Amin.

Petunjuk Guru : Tugaskanlah murid untuk menyelesaikan uji kompetensi . Berilah nilai pada  format penilaian sesuai  tugas yang disajikan.  

(28)

Lampiran 1:

SILABUS

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas Semester : VI/I

Standar Kompetensi : 4 Menulis

Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk formulir, ringkasan, dialog, dan parafrase

Kompetensi

Dasar

Indikator Pengalaman Belajar/Kegiatan Pembelajaran

Materi Pokok

Alokasi

Waktu Referensi

Penilaian

4.4 Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa dengan tetap memperhat ikan makna puisi

ƒ Membaca puisi

ƒ Mengartikan kata-kata sulit

ƒ Menjawab pertanyaan sesuai isi puisi

ƒ Menyimpulkan isi puisi

ƒ Menjelaskan amanat atau pesan puisi

ƒ Mengubah puisi menjadi bentuk prosa

ƒ Menanggapi prosa hasil karya orang lain

ƒ Memajang hasil karya prosa di majalah dinding

¾ Secara berkelompok mengamati puisi yang telah disediakan

¾ Secara bergilir setiap kelompok membaca puisi

¾ Mengidentifikasi tentang bagian-bagian penting dari isi dan menemukan kata-kata sulit dalam puisi

¾ Secara individu menjawab pertanyaan berkaitan dengan isi puisi

¾ Membuat kesimpulan tentang isi puisi

¾ Menyadur puisi ke dalam bentuk prosa

¾ Saling bertukar prosa hasil saduran dengan teman dalam kelompok

¾ Menanggapi prosa hasil saduran yang dibuat teman

¾ Memajang prosa yang telah dibuat pada papan display

Menyadur puisi menjadi prosa

4 x 35 menit

Buku paket Bahasa Indoensia Majalah, korang, kumpulan puisi,

Tes tuli Tes lisan

(29)

Lampiran 2:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2008/2009

Sekolah : ...

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VI/ 1

Alokasi Waktu : 4x35 menit (2 x pertemuan)

A. Standar Kompetensi : Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk formulir, ringkasan, dialog, dan parafrase

B. Kompetensi Dasar : Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa dengan tetap memperhatikan makna puisi    

C. Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat :

1. Membaca puisi dengan penuh pemahaman 2. Menjelaskan kata-kata sulit dari puisi 3. Menjawab pertanyaan dari isi puisi

4. Menjelaskan isi amanat/ pesan yang terkandung dalam puisi 5. Menuliskan kesimpulan isi puisi

6. Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa sederhana dengan mempertahankan makna atau isi puisi

7. Menanggapi prosa yang dibuat teman

D. Materi Pokok : puisi dan prosa

E. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas Langkah Pembelajaran

a. Kegiatan Awal

™ Mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran.

(30)

™ Membaca doa.

™ Mengabsen siswa, mempersiapkan perlengkapan sekolah yang akan dipakai dalam pembelajaran

™ Menjelaskan tentang scenario pembelajaran yang akan dilaksanakan

™ Appersepsi pelajaran

b. Kegiatan Inti

¾ Secara berkelompok siswa/siswi mengamati puisi yang telah disediakan

¾ Secara bergilir setiap kelompok membaca puisi

¾ Membaca puisi dengan seksama

¾ Menjelaskan kata-kata sulit dari puisi

¾ Menjawab pertanyaan dari isi puisi

¾ Menjelaskan isi amanat/ pesan yang terkandung dalam puisi

¾ Menuliskan kesimpulan isi puisi

¾ Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa sederhana dengan mempertahankan makna atau isi puisi

¾ Menanggapi prosa yang dibuat teman

¾ Memajang prosa yang telah dibuat pada papan display c. Kegiatan Akhir

™ Menyimpulkan materi pembelajaran

™ Evaluasi akhir pembelajaran, tes tulis/ lisan/performance

™ Menutup pembalajan dengan berdoa.

™ Memberi salam/menjawab salam, mengkondisikan siswa untuk mengikuti pelajaran berikutnya/ berdoa untuk pulang

F. Alat dan Sumber

a. Alat : Lap Top, Pengeras suara

b. Sumber : Buku Paket Bahasa Indonesia, majalah, koran, kumpulan puisi, dsb.

(31)

G. Penilaian

Indikator pencapaian

Kompetensi Penilaian

Tehnik Bentuk

Instrumen

Instrumen

ƒ Membaca Puisi

ƒ Mengartikan kata-kata sukar

ƒ Menjawab pertanyaan sesuai isi puisi

ƒ Menyimpulkan isi puisi

ƒ Menentukan amanat atau pesan puisi

ƒ Mengubah Puisi menjadi  Prosa

Lisan

Tulisan

Lisan/tulis

Tulisan

Tulis

Tulis

Tes lisan atau performen

Tes tulis

Tes Lisan Tes uraian

Tes tulis

Tes tulis

Tes tulis

Bacalah puisi dengan penuh pemahaman!

Tulislah kata-kata yang sulit dalam puisi yang disajikan, kemudian jelaskanlah arti atau persamaan dari kata-kata tersebut!

Jawablah pertanyaan berikut sesuai degan isi puisi di atas !

1. Siapa yang di ceritakan pada puisi di atas?

2. Kapan Pak Guru pergi ke sekolah?

3. Apakah Pak Guru orang yang disiplin? Kalimat manakah dari puisi di atas yang mendukung jawabanmu tersebut !

4. Apa tujuan Pak Guru mengajar ? 5. Apa jasa Pak Guru terhadap murid-

muridnya ?

Tuliskan kesimpulan dari puisi yang disajikan!

Tuliskan amanat atau pesan dari puisi yang disajikan

Ubahlah puisi di atas kedalam bentuk prosa dengan tidak mengubah makna puisinya !

(32)

PENILAIAN ARTI KATA

Paraf

Aspek Skor Nilai Catatan

Guru Orang Tua Ketepatan jawaban 15-35

Kemampuan memberi pendapat

15-35

Keaktifan 15-30

Jumlah skor 100

PENILAIAN

MENJAWAB PERTANYAAN

Paraf

Aspek Nilai Catatan

Guru Orang Tua Ketepatan jawaban 15-35

Kemampuan memberi pendapat

15-35

Keaktifan 15-30 Jumlah skor 100

PENILAIAN

MENYIMPULKAN PUISI

Paraf

Aspek skor Nilai Catatan

Guru Orang Tua Ketepatan jawaban 10-25

Kemampuan berpendapat 10-25 Pilihan kata/diksi 10-25

Keaktifan 10-25

Jumlah skor 100

(33)

PENILAIAN AMANAT PUISI

Paraf

Aspek Skor Nilai Catatan

Guru Orang Tua Ketepatan jawaban 10-25

Kemampuan berpendapat 10-25 Pilihan kata/diksi 10-25

Keaktifan 10-25

Jumlah Skor 100

PENILAIAN

MENGUBAH PUISI MENJADI PROSA

Paraf

Aspek Skor Nilai Catatan

Guru Orang Tua Keruntutan cerita 10-25

Kesesuaian isi 10-25 Pilihan kata/diksi 10-25

Keaktifan 10-25

Jumlah Skor 100

PENILAIAN

MENANGGAPI PROSA KARYA TEMAN

Paraf

Aspek Skor Nilai Catatan

Guru Orang Tua Kemampuan berpendapat 10-25

Kesesuaian isi 10-25 Pilihan kata/diksi 10-25

Keaktifan 10-25

Jumlah Skor 100

(34)

PENILAIAN MEMAJANG PROSA

Paraf

Aspek Skor Nilai Catatan

Guru Orang Tua Kerapihan 10-25

Keserasian 10-25 ketepatan 10-25 Keaktifan 10-25 Jumlah Skor

Mengetahui Jakarta,

Ka.SD ... Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

... ...

Referensi

Dokumen terkait

a) Buku cerita bergambar dapat membantu anak terhadap pengembangan dan perkembangan emosi. Anak akan merasa terfasilitasi dan terbantu untuk memahami dan menerima dirinya

a) Buku cerita bergambar dapat membantu anak terhadap pengembangan dan perkembangan emosi. Anak akan merasa terfasilitasi dan terbantu untuk memahami dan menerima dirinya

Sekarang diskusikan dengan teman-teman kamu untuk menyusun peristiwa dalam bentuk dialog berdasarkan cerita itu, misalnya dialog antara Bu Anna dengan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi guru Bahasa Jawa bahwa naskah drama ketoprak Rembulan Wungu memiliki suatu kelebihan yang dapat

1) Buku cerita bergambar dapat membantu pengembangan dan perkembangan emosi anak. Anak dapat terbantu untuk mengekspresikan berbagai emosinya, seperti rasa takut

Skripsi dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Buku Batik Tulis Khas Malang Untuk Kelas IV di Sekolah dasar” adalah hasil karya saya, dan dalam naskah skripsi ini

Uji Ahli/Validasi Materi Berdasarkan hasil penilaian ahli materi terhadap Bahan ajar menulis naskah drama yang berbasis cerita rakyat Musirawas Utara di SMA Negeri Karang Jaya

Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi yang jelas tentang nilai moral pada cerita pendek fabel karya Ahmad filyan sebagi bahan ajar apresiasi