• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN SISTEM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN PATEN DALAM KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN RAZILU DIREKTUR PATEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFAATAN SISTEM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN PATEN DALAM KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN RAZILU DIREKTUR PATEN"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN SISTEM

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN PATEN

DALAM KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia

Pelatihan Pemanfaatan Hasil Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kreativitas Mahasiswa yang Berpotensi Paten

Jakarta, 18 – 21 Maret 2010

RAZILU DIREKTUR PATEN

DP2M

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGIKEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

(2)

TOPIK BAHASAN

SATU

PENDAHULUAN

DUA

IMPLIKASI SISTEM HKI GLOBAL & PEMBANGUNAN HKI DI INDONESIA

TIGA

SISTEM PATEN DI INDONESIA EMPAT

(3)

SATU

PENDAHULUAN

PERANAN HKI DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERN

PENGERTIAN HKI DAN REZIM HKI MODERN

(4)

PERANAN HKI

DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERN

Karakteristik Era Modern  Kecepatan  Ketepatan  Kenyamanan

MUTLAK DUKUNGAN Produk-produk teknologi yang merupakan hasil karya dan kreasi manusia

Apakah bisa menjalankan berbagai

aktifitas di era Modern

(5)

Sifat dan Karateristik:

• Hak Eksklusif diberikan oleh Negara (Granted by the State)

• Hak Individu (Private Right)

• Teritoratif dan

• Batas waktu perlindungan

Hak Kekayaan Intelektual - HKI

Intellectual Property Rights - IPR

“Hak yang timbul dari hasil olah pikir, karsa, rasa

manusia yang menghasilkan suatu proses atau produk

barang dan/atau jasa yang berguna bagi manusia itu

sendiri”

PENGERTIAN & REZIM HKI MODERN

(6)

HAK CIPTA HAK MILIK INDUSTRI SASTRA SENI ILMU PENGETAHUAN

HKI

HAK TERKAIT (Pelaku, Produser Rekaman Suara, Lembaga Penyiaran) PATEN MEREK DESAIN INDUSTRI DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU RAHASIA DAGANG PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN (PVT)

(7)

Hak Cipta

Hak yang timbul

dari EXPRESI

sebuah dan/atau

beberapa IDE,

bukan idenya itu

sendiri

(8)

Paten

Invensi di bidang

teknologi

yang merupakan solusi

suatu masalah

1.

Baru

2.

Langkah inventif

3.

Keterterapan dlm

(9)

Merek

Tanda berupa gambar, nama, kata,

huruf-huruf, angka-angka, susunan

warna, atau kombinasi dari

unsur-unsur tersebut yang memiliki daya

pembeda dan digunakan dalam

kegiatan perdagangan barang dan

jasa.

Merek Dagang,

Merek Jasa dan

Merek Kolektif

(10)

Desain Industri

Kreasi tentang bentuk,

konfigurasi, atau komposisi

garis atau warna, atau garis

dan warna, atau gabungan

daripadanya yang berbentuk

tiga dimensi atau dua dimensi

yang memberikan kesan estetis

dan dapat diwujudkan dalam

pola tiga dimensi atau dua

dimensi serta dipakai untuk

menghasilkan suatu produk,

barang, komoditas industri,

atau kerajinan tangan

(11)

Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

 Sirkuit Terpadu adalah suatu produk

dalam bentuk jadi atau setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai

elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan semikonduktor

yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik

 Desain Tata Letak adalah kreasi berupa

rancangan peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen, sekurang-kurangnya

satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, serta sebagian atau semua

interkoneksi dalam suatu Sirkuit Terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan untuk persiapan pembuatan Sirkuit Terpadu.

(12)

Rahasia Dagang

Informasi yang tidak diketahui

oleh umum di bidang teknologi

dan/atau bisnis, mempunyai

nilai ekonomi karena berguna

dalam kegiatan usaha, dan

dijaga kerahasiaannya oleh

pemilik Rahasia Dagang.

(13)

SISTEM HKI GLOBAL

I.

WIPO:

The Paris Convention for the Protection of Industrial Property; The Berne Convention for the Protection of Literary and Artistic

Works;

The Rome Convention concerning Protection of Neighboring Rights to Literary Works;

Patent Cooperation Treaty (“PCT”); Trademark Law Treaty;

WIPO Copyright Treaty;

WIPO Performances and Phonograms Treaty (WPPT);

The Budapest Treaty on the International Recognition of the Deposit of Microorganisms;

The Madrid Agreement concerning the Protection of Indication of Source

(14)

…SISTEM HKI GLOBAL

II.

WTO:

TRIPS Agreement

III.

UPOV

The International Union for the Protection of New Varieties of Plant

IV.

UNESCO

(15)

Treaty Internasional yang di Ratifikasi Indonesia

Lembaga Pengelola HKI dan Undang-undang

HKI

Visi, Misi, Kebijakan Strategis, dan TIMNAS PPHKI

DUA

IMPLIKASI SISTEM HKI GLOBAL &

PEMBANGUNAN HKI DI INDONESIA

(16)

Treaty Internasional yang

di Ratifikasi Indonesia

1. Agreement establishing the World Trade Organization (UU No. 7 / 1994)

2. Paris Convention for the Protection of Industrial Property dan Convention Establishing the World Intellectual Property Organization (Keppres No. 15/1997 ttg Perubahan atas

Keppres No. 24/1979);

3. Patent Cooperation Treaty (“PCT”) and Regulations under

the PCT (Keppres No. 16/1997);

4. Trademark Law Treaty (Keppres No. 17/1997);

5. Berne Convention for the Protection of Literary and Artistic Works (Keppres No. 18/1997);

6. WIPO Copyright Treaty (Keppres No. 19/1997)

7. WIPO Performances and Phonograms Treaty (WPPT)

(17)

Lembaga Pengelola HKI dan

Undang-undang HKI

1. Kementerian Hukum dan HAM, DITJEN HKI

UU Hak Cipta (UU No 19/2002)

UU Paten (UU No 14/2001)

UU Merek (UU No 15/2001)

UU Rahasia Dagang (UU No 30/2000)

UU Desain Industri (UU No 31/2000)

UU Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (UU No 32/2000)

2. Kementerian Pertanian, Sekjen, Pusat PVT

(18)

Visi DJHKI

Terciptanya sistem HKI yang efektif

dan efisien dalam menopang

(19)

1.

Memberikan perlindungan, penghargaan

dan pengakuan atas kreatifitas;

2.

Mempromosikan teknologi, investasi yang

berbasis ilmu pengetahuan dan

pertumbuhan ekonomi dan;

3.

Merangsang pertumbuhan karya dan

budaya yang inovatif dan inventif.

(20)

1.

Layanan prima berbasis teknologi

informasi

2.

Administrasi dan Manajemen

3.

Kerjasama dan Sosialisasi

4.

Legislasi

5.

Penegakan Hukum

(21)

STRATEGI PREVENTIF STRATEGI REPRESSIF STRATEGI PRE-EMTIF

TIMNAS PENANGGULANGAN PELANGGARAN BIDANG HKI (KEPPRES 4/2006)

Budaya dan Pendidikan Hukum Sosialisasi Pengembangan SDM dan Pembangunan Kapasitas Himbauan, Kampanye pada Masyarakat & Peliputan Media Sistem Informasi yang terpadu Kepedulian Masyarakat dan Pelaku Usaha/Bisnis Administrasi kemitraan dan kerjasama dengan Industri Kerjsama dan Perjanjian Internasional, Regional, Bilateral dan Nasional Upaya peningkatan penindakan dan penyitaan Undang-undang yang kuat dan komprehensif Peningkatan koordinasi dan kerjasama Penegakan dan penindakan yang kuat dan konsisten

(22)

Paten

Permohanan Domestik vs Asing

•Kontribusi Masyarakat Dalam Pengajuan Permohonan HKI

(23)

TIGA

(24)

KARAKTERISTIK HASIL

PENELITIAN LITBANG PEMERINTAH

1.

IDE ATAU KONSEP YANG KREATIF

SEBAGIAN HANYA ADA DATA UNGGULAN, BELUM CUKUP BUKTI

BELUM MATANG

BELUM MEMPERHITUNGKAN PRESISI ATAU EFISIENSI

BIDANG PENERAPANNYA BELUM JELAS

(25)

RESIKO PENGEMBANGANNYA TINGGI SEHINGGA MITRA R & D TIDAK

MUNCUL

MESKIPUN MENGHARAPKAN KESINAMBUNGAN PENELITIAN,TETAPI

KURANG/TIDAK ADA DANA

AKIBATNYA

…KARAKTERISTIK HASIL

PENELITIAN LITBANG PEMERINTAH

SEHINGGA

(26)

HARUS ADA ALAT UNTUK

MEMAJUKAN PENELITIAN

DI UNIVERSITAS YG TIDAK

BERGANTUNG PADA APBN

HKI

…KARAKTERISTIK HASIL

(27)

KENAPA HKI?

1.

HKI DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI SUMBER PENGHASILAN MELALUI

PEMBERIAN LISENSI

2.

LEMBAGA/BADAN LITBANG YANG MENJADI KAYA DGN

PENDAPATAN/PENGHASILAN DARI PEMBERIAN LISENSI, PADA

GILIRANNYA

DAPAT MENDANAI KEGIATAN R & D LEBIH LANJUT.

SEHINGGA BADAN LITBANG ITU AKAN MENJADI PUSAT SEBUAH LINGKARAN/SIKLUS BAGI KEGIATAN INOVATIF

(28)

SIKLUS PENGEMBANGAN

KEKAYAAN INTELEKTUAL

Hasil Penelitian & Pengembangan

Perlindungan Kekayaan Intelektual yang sesuai

Kekayaan

Intelektual

• Kepercayaan masy. akan kualitas produk/proses

• Insentif

• Investasi & alih teknologi; • Lapangan kerja;

Dimanfaatkan oleh Masyarakat

(29)

PARADIGMA BARU

DI DUNIA LITBANG

Konsep

“from idea to invention”

dan

“from invention

to innovation”

perlu dilaksanakan secara utuh.

Menghasilkan “pemecahan baru atas suatu masalah

teknis”

(new solution to a technical problem).

Berorientasi komersial.

Mengikuti mekanisme standar dalam melaksanakan

(30)

EMPAT

(31)

1. Memiliki hak eksklusif untuk melarang dan/atau memberi izin pihak lain untuk melakukan upaya-upaya komersial dari

HKI yang dimilikinya;

2. Aset bisnis intangible, keuntungan finansial 3. Kemudahan dalam pengembangan pasar; 4. Sarana iklan yang bersifat global;

5. Peringatan bagi yang berniat melanggar;

6. Bukti kepemilikan yang akan memudahkan dalam perjanjian lisensi;

7. HKI dapat dialihkan; dan 8. Aman dalam memanfaatkan

(32)

PENGHASIL KEKAYAAN INTELEKTUAL

1.

DOSEN;

2.

PENELITI;

3.

PEREKAYASA

4.

PEMULIA TANAMAN

5.

MAHASISWA; atau

6.

MASYARAKAT UMUM

(33)

 Sistem paten diperlukan untuk memberikan:

- Perlindungan hukum dan

- Mewujudkan suatu iklim yang lebih baik bagi kegiatan penemuan (Invensi) di:

BIDANG TEKNOLOGI

 TEKNOLOGI memiliki peranan yang sangat penting

dalam pembangunan nasional secara umum dan khususnya di sektor industri,

(Dalam Pertimbangan UU Paten 6/89)

MANFAAT SISTEM PATEN

(34)

Untuk mendorong kreativitas lebih lanjut

dari para inventor nasional sehingga

melahirkan/munculkan invensi di bidang

teknologi yang lebih baru/canggih;

Untuk memudahkan alih teknologi dan

investasi asing;

Sumber Pendapatan Negara (PNBP)

MANFAAT SISTEM PATEN

BAGI BANGSA INDONESIA (2)

Untuk menjamin kelangsungan hidup perekonomian negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat

(35)

APAKAH SISTEM PATEN

DI INDONESIA TELAH BERJALAN ? (1)

Tiga parameter yang harus dinilai:

1.

Perangkat peraturan

perundang-undangan ?

2.

Permohonan paten yang diajukan ?

3.

Mekanisme peneggakkan hukum ?

(36)

JUMLAH PERMOHONAN PATEN

3877 4499 4880 5377 5382 0 2000 4000 6000 2004 2005 2006 2007 2008 2004 2005 2006 2007 2008

(37)

JUMLAH PERMOHONAN PATEN

TAHUN BULAN

JUM-LAH

JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

2004 245 259 295 306 317 349 311 345 339 372 333 406 3877

2005 320 318 400 362 369 432 358 355 419 378 340 448 4499

2006 405 363 397 365 390 467 350 352 483 364 416 528 4880

2007 421 421 436 382 447 510 394 463 479 493 439 492 5377

(38)

10 BESAR NEGARA

PEMOHONANPATEN DI INDONESIA

NEGARA KODE TAHUN JUMLAH

1999-2006 2007 AMERIKA SERIKAT US 15,647 1492 17,139 JEPANG JP 10,115 713 10,828 JERMAN DE 5,052 454 5,506 INDONESIA ID 4,075 489 4,564 BELANDA NL 3,027 347 3,374 INGGRIS GB 2,478 187 2,665 SWISS CH 2,390 329 2,719 PERANCIS FR 2,019 166 2,185 KOREASELATAN KR 1,571 163 1,734 TAIWAN TW 1,229 66 1,295

(39)

Hak eksklusif yang diberikan oleh Negara

kepada Inventor,

Invensi di bidang teknologi,

Melaksanakan sendiri Invensinya, atau

Memberi persetujuan kepada pihak lain untuk

melaksanakannya

(40)

HAK EKSKLUSIF

Adalah hak untuk:

Melaksanakan sendiri

secara komersial

Memberikan persetujuan kpd

pihak lain

Melarang pihak lain tanpa

persetujuannyaMembuat;Menggunakan;Menjual;Menyewakan;Menyerahkan;

Menyediakan untuk dijual

atau disewakan

Mengimpor

Mengekspor atau

Menggunakan proses

produksi untuk membuat barang dan tindakan

(41)

Invensi berupa

produk atau alat

Baru

Mempunyai nilai kegunaan praktis

Invensi yang bersifat

aktifitas/proses

tidak dapat

dilindungi dalam bentuk Paten

Sederhana.

(42)

Paten

ﺐ Invensi berupa produk, alat

atau proses/ metode

ﺐ Patentabilitas: baru, inventif,

industrial applicable

ﺐ Publikasi setelah 18 bln sejak

FD (filing date) ﺐ Waktu publikasi 6 bl ﺐ Biaya permohonan Rp 575.000 ﺐ Biaya substantif Rp. 2.000.000

ﺐ Waktu pengajuan substantif

selambat-lambatnya 36 bl setelah FD

Paten Sederhana

Invensi hanya produk atau alatPatentabilitas: baru, industrial applicablePublikasi setelah 3 bln sejak FDWaktu publikasi 3 blnBiaya permohonan Rp 125.000Biaya substantif Rp. 350.000

Waktu pengajuan substantif selambat-lambatnya 6 bl setelah FD

(43)

Ide inventor

Kegiatan

pemecahan masalah yang spesifik di

bidang teknologi

yang dapat berupa

Produk atau proses

Penyempurnaan dan pengembangan produk atau

proses

(44)

KIAT UNTUK MENGHASILKAN INVENSI

Masalah Pemecahan Masalah Penelitian & Pengembangan Hasil Penelitian - Produk - Proses

Belajar dari Alam

INVENSI > 1 juta/tahun Permohonan Paten baru 500 ribu Granted/tahun

> 50 juta dok Paten Sbg sumber

Ide-ide baru

Informasi Paten

(45)

Kiat

memper

ol

eh

pat

en

Apakah suatu invensi termasuk dalam pengertian invensi menurut UUP ?

Tidak

Ya

Apakah invensi termasuk yang tidak dapat dipatenkan ?

Ya

Tidak

Apakah invensi tersebut dapat diterapkan dalam industri ? Tidak Ya Lupakan Untuk memperoleh perlindungan paten

Apakah invensi tersebut baru ? Tidak

Ya

Apakah invensi tersebut mengandung langkah inventif ?

Tidak

Ya

Apakah paten tersebut merupakan produk atau proses yang dapat

dikomersialkan ?

Tidak

Ya

(46)

PRINSIP DASAR PERLINDUNGAN PATEN DI INDONESIA

 First to file

 Berdasarkan permohonan secara tertulis dalam bahasa

Indonesia (deskripsi, klaim, abstrak dan gambar invensi)

 Membayar biaya permohonan dan pemeriksaan substantif  Pengumuman

 Pemeriksaan substantif  Perlindungan teritorial

(47)

INVENSI DI BIDANG PATEN (1)

 Peneliti menemukan sifat baru suatu material

yang tahan terhadap kejutan mekanis

(mechanical shock), TIDAK TERMASUK INVENSI  Tetapi Bantalan Rel Kereta Api yang

Menggunakan Material tersebut, termasuk

(48)

INVENSI DI BIDANG PATEN (2)

Invensi mengenai

Roda Kendaraan yang

Mempunyai Pola pada Permukaannya

 Jika yang ingin dilindungi adalah efek estetis

dari pola tersebut, BUKAN PATEN

 Tetapi, apabila yang ingin dilindungi adalah

pola tersebut dapat menambah daya cengkeram roda pada permukaan

(49)

INVENSI yang dapat DIBERI PATEN

1

.Baru

Suatu invensi dianggap

baru, jika pada tanggal

penerimaan, invensi

tersebut tidak sama

dengan teknologi yang

diungkapkan sebelumnya.

(50)

2.Memiliki Langkah Inventif

Suatu invensi mengandung

langkap inventif, jika invensi

tersebut bagi seorang yang

mempunyai keahlian tertentu

dibidang teknik merupakan

hal yang tidak dapat diduga

sebelumnya.

...INVENSI yang dapat DIBERI PATEN

(51)

3

.

Dapat Diterapkan Dalam

Industri

Suatu invensi dapat

diterapkan dalam industri,

jika invensi tersebut dapat

dilaksanakan dalam industri

sebagaimana yang

diuraikan dalam

permohonan.

(52)

ﺐ proses atau produk yang pengumuman dan

penggunaan atau pelaksanaannya bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku, moralitas agama, ketertiban umum atau kesusilaan;

ﺐ metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan

dan/atau pembedahan yang diterapkan kepada manusia dan/atau hewan;

(53)

 teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan matematika; atau

 semua makhluk hidup, kecuali jasad renik;

 proses biologis yang esensial untuk memproduksi

tanaman atau hewan, kecuali proses non-biologis atau proses mikrobiologis.

(54)

ﺐ Kreasi estetika;

ﺐ Skema;

ﺐ Aturan dan metode untuk melakukan kegiatan

yang : melibatkan mental, permainan, bisnis;

ﺐ Aturan dan metode mengenai program

komputer;

ﺐ Presentasi mengenai suatu informasi.

(55)

Tata cara pengajuan permohonan (1)

Paten diberikan atas dasar permohonan

Diajukan secara tertulis dalam b. Indonesia kepada

Ditjen. HKI

Membayar biaya permohonan:

Paten

: Rp 575.000 (PP No. 38/2009)

Paten sederhana : Rp 125.000 (PP No.38/2009)

(56)

Tata cara pengajuan permohonan

(2)

Formulir permohonan paten dilengkapi:

Surat kuasa khusus, (bila diajukan melalui kuasa)

Pernyataan permohonan untuk dapat diberi

paten

Klaim yang terkandung dalam invensiDeskripsi tentang invensi

Gambar invensi (bila ada)

(57)

Tata cara pengajuan permohonan (3)

Permohonan dapat diajukan oleh:

Pemohon

Datang langsung ke Ditjen. HKI, atau

Melalui Kanwil Hukum dan HAM di seluruh

Indonesia

(58)

Pemeriksaan Administratif (1)

Untuk memeriksa kebenaran, dan

kelengkapan administratif dan fisik dari suatu

permohonan paten

(59)

Pengumuman permohonan paten (1)

Pengumuman permohonan dilakukan:

 Dalam hal Paten, segera setelah 18 bulan sejak Tanggal Penerimaan

Dalam hal Paten sederhana, segera setelah 3 bulan sejak

Tanggal Penerimaan

Pengumuman dilakukan dengan:

 Menempatkan dalam BRP

(60)

Pemeriksaan Substantif (1)

Diajukan secara tertulis kepada Ditjen.

HKI

Paten

, paling lama 36 bulan terhitung sejak

Tanggal Penerimaan.

Paten Sederhana

, paling lama 6 bulan

terhitung sejak Tanggal Penerimaan, atau

bersamaan dengan pengajuan permohonan.

(61)

Pemeriksaan Substantif (3)

Pemeriksaan substantif pada intinya bertujuan

untuk mencegah pemberian paten bila:

1.

Terdapat ketentuan khusus dalam

perundang-undangan yang mengecualikan invensi dari

perlindungan paten;

2.

Invensi tidak baru, tidak mengandung langkah

inventif dan/atau tidak dapat diterapkan dalam

industri; dan/atau

(62)

Persetujuan Permohonan Paten

Suatu invensi hanya dapat disetujui untuk diberi

paten bila hasil pemeriksaan substantif atas invensi

itu adalah:

Baru;

Mengandung langkah inventif;

Dapat diterapkan dalam industri;

Memenuhi ketentuan lain dalam UU Paten.

Terhadap invensi yang memenuhi syarat di atas,

Ditjen. HKI memberikan

Sertifikat Paten

(63)

Penolakan Permohonan Paten (1)

Invensi yang tidak memenuhi salah satu syarat

berikut ini akan ditolak:

Baru;

Mengandung langkah inventif;

Dapat diterapkan dalam industri; dan/atau

Ketentuan lain dalam UU Paten

(64)

TATA WAKTU PROSES PATEN

18 bln 6 bln

FD/TP Pub Akhir Pub

= 24 Bulan PUBLIKASI PEMERIKSAAN SUBSTANTIF 3-6 Bln Tahap I Tanggapan Pemohon 3 Bln Tahap II 3-6 Bln Tanggapan Pemohon 3 Bln Tahap Akhir (Beri / Tolak)

(65)

UPAYA HUKUM PENOLAKAN

PERMOHONAN PATEN

Mengajukan banding kepada Komisi Banding Paten

(paling lama 3 bulan terhitung sejak tanggal surat

pemberitahuan penolakan)

Mengajukan gugatan atas putusan Komisi Banding ke

Pengadilan Niaga (paling lama 3 bulan terhitung sejak

tanggal surat keputusan penolakan)

Mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung atas putusan

(66)

PATEN DALAM HUBUNGAN KERJA

Pemilik Paten adalah pihak yang memberikan

pekerjaan, kecuali diperjanjikan lain

Invensi yang dihasilkan oleh karyawan/pekerja

yang menggunakan data dan/atau sarana yang

tersedia dalam pekerjaannya sekalipun perjanjian

dalam pekerjaan tidak mengharuskan

menghasilkan invensi, Pemilik Paten adalah pihak

yang memberikan pekerjaan

(67)

Potensi dan Tantangan Pengembangan

Sistem Paten Di Indonesia

Potensi:

Telah tersedia sistem paten dgn landasan hukum yang

jelas

Jumlah peneliti yang banyak

Kaya dengan keanekaragaman hayati (GR)

Anggota PCT

Pangsa pasar yang besar

(68)

…Potensi dan Tantangan Pengembangan

Sistem Paten Di Indonesia

Tantangan:

Masih rendahnya pemahaman masyarakat

Belum jadi prioritas Pemerintah

Anggaran R & D yang masih relatif rendah

Kualitas dan kuantitas Pemeriksa Paten?

Infrastuktur belum memadai

(69)
(70)

Kunjungi website kami:

http://www.dgip.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dalam hal pemanfaatan klinik sanitasi di puskesmas Limba B dilihat dari aspek pengetahuan, sikap dan tindakan didapatkan hasil bahwa

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan.. Jurusan

Kami menyatakan tidak akan melakukan pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (Hak Cipta, Paten, Merek atau Desain Produk Industri) dan atau tindak pidana kejahatan sesuai

Walaupun demikian, "bahasa Indonesia" yang dimaksud oleh Brandstetter lebih luas daripada sekadar bahasa di Hindia Belanda saja, melainkan juga mencakup

Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Merangin, kami Pokja LXXVI pada Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Merangin, yang ditetapkan

Model tersebut menghasilkan 3 variabel independen yang berpengaruh positif yaitu angka buta huruf, pertumbuhan ekonomi, dan tingkat pengangguran terbuka serta 2 variabel

Pengetahuan tentang prilaku konsumen tersebut meliputi karakteristik konsumennya, proses pengambilan keputusan dalam memilih jasa layanan pra sekolah dan tanggapan konsumen

[r]