• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PATOLOGI HOG CHOLERA KASUS OUTBREAK TAHUN 2006 DI KABUPATEN JAYAPURA PROVINSI PAPUA SRI UTAMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN PATOLOGI HOG CHOLERA KASUS OUTBREAK TAHUN 2006 DI KABUPATEN JAYAPURA PROVINSI PAPUA SRI UTAMI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN PATOLOGI

HOG CHOLERA

KASUS

OUTBREAK

TAHUN 2006 DI KABUPATEN JAYAPURA PROVINSI PAPUA

SRI UTAMI

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Kajian Patologi Hog Cholera Kasus Outbreak Tahun 2006 Di Kabupaten Jayapura Provinsi Papua adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum di ajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau di kutip dari karya yang di terbitkan maupun tidak di terbitkan dari penulis lain telah di sebutkan dalam teks dan di cantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Januari 2009

Sri Utami NIM. B053050041

(3)

ABSTRACT

SRI UTAMI. Pathological Study of Hog Cholera Outbreak Cases of 2006 In District of Jayapura, Province of Papua. Under direction of Dewi Ratih Agungpriyono and Sri Estuningsih.

Hog cholera is a lethal viral disease on pig. This disease sporadically find in District of Jayapura. The research aims to get a comprehensive understanding on the pathological lesion and hog cholera viral distribution in pig organs. Samples of lung, heart, liver, spleen, kidney and lymphnode of 10 sick pigs were used in this research. Unvaccinated healthy pig organs were used as a control. Tissue samples stain with Hematoxyllin Eosin (HE) were used to observe general changes on the sick pig tissues, Verhoeff van Giesson and Masson Trichrome (MT) staining were used to observe general changes on the blood vessel. Immunohistochemistry stain of hog cholera monoclonal antibody were used to evaluate the distribution of hog cholera antigen on pig organ samples. Histopathology observation showed that there are active chronic broncho interstitial pneumonia, active chronic multifocal milliary necrotic hepatitis, active chronic nephritis, cardiomyopathy, splenitis and lymphadenitis. The lesions are similar with previous reported cases of hog cholera in other part of the world. Spleen and lymphnode are the most severe organs affected with hog cholera virus. Histopathology observation on blood vessel showed that there are hypertrophy and desquamated endothelium, degeneration and necrosis of tunica intima, tunica media and tunica adventisia. The hog cholera antigen distribution by immunohistochemical staning showed a high affinity consecutively in reticulo endothelial, lung leukocytes, liver leukocytes, kidney glomerular and tubular endothelium, kidney tubular epithelium, kidney blood vessel endothelium, lung blood vessel endothelium, hepatocytes, liver blood vessel endothelium and heart blood vessel endothelium.

Keywords : Blood vessel pathology; Classical swine fever; Hog cholera in Indonesia, .

(4)

RINGKASAN

SRI UTAMI. Kajian Patologi Hog Cholera Kasus Outbreak Tahun 2006 Di Kabupaten Jayapura Provinsi Papua. Dibimbing oleh Dewi Ratih Agungpriyono dan Sri Estuningsih. Hog cholera merupakan salah satu penyakit viral pada babi yang bersifat fatal, secara sporadik penyakit ini masih di temukan di Kabupaten Jayapura dan di anggap sebagai salah satu penyebab kematian babi. Untuk memperoleh pemahaman komprehensif tentang hog cholera telah di lakukan penelaahan dengan tujuan untuk mengetahui 1). Bagaimana perubahan patologi organ babi yang terinfeksi hog cholera, apakah perubahan ini sama dengan perubahan yang di temukan pada kasus-kasus terdahulu di luar Papua. (2). Distribusi antigen hog cholera (3). Bagaimana gambaran histopatologi organ babi dengan tinjauan khusus perubahan pada buluh darah.

Sampel organ berupa paru-paru, jantung, hati, ginjal, limpa dan limfoglandula dari 10 ekor babi sakit digunakan dalam studi ini, sebagai kontrol digunakan sampel organ babi sehat yang tidak divaksinasi sebanyak 3 ekor. Sampel jaringan di warnai dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE) untuk mengamati perubahan jaringan secara umum, Masson Trichrome (MT) dan Verhoeff van Giesson (VvG) di gunakan untuk mengamati perubahan struktur buluh darah. Pewarnaan imunohistokimia di lakukan untuk mengetahui distribusi antigen hog cholera pada organ sampel.

Hasil yang di peroleh dari penelitian ini ádalah1). Gejala klinis yang di temukan di lapangan dari 10 ekor babi yang terserang penyakit menunjukkan gejala; lemah, kurang aktif, depresi, bergerombol di pojok kandang, diare kekuningan dan berbau. Terjadi konjungtivitis, muntah, demam mencapai 42°C, eritema pada ujung telinga, bawah leher sampai perut dan siku-siku kaki. Dua dari sepuluh ekor babi yang mati di sertai pembesaran skrotum. Gejala klinis yang terjadi pada kasus ini umumnya memperlihatkan gejala yang sama dengan gejala klinis hog cholera sebagaimana yang di laporkan pada kasus-kasus sebelumnya di Inggris, Jerman dan Jepang, 2). Pengamatan makroskopis organ babi pada penelitian ini menunjukkan adanya lesio laringitis dengan perdarahan ptekhie, pneumonia, perdarahan paru-paru dan jantung. Pendarahan dan pembengkakan organ hati, limpa, limfoglandula mesenterika, serosa, mesenterium usus dan pendarahan ptekhie pada permukaan korteks ginjal. Lesio makroskopis yang di temukan pada kasus ini umumnya memperlihatkan adanya kesamaan dengan lesio makroskopis sebagaimana di ungkapkan oleh peneliti terdahulu. 3). Pengamatan mikroskopis organ babi pada

(5)

penelitian ini menunjukkan adanya lesio nekrosis tubuli ginjal, kongesti hati, bronkho interstisialis pneumonia, nekrosis germinal pusat folikel limfoid, deplesi limfosit B, hematopoiesis organ limpa dan limfadenitis dengan derajat keparahan yang berbeda-beda. Lesio mikroskopis yang di temukan pada kasus ini umumnya memperlihatkan adanya kesamaan dengan lesio mikroskopis sebagaimana di ungkapkan oleh peneliti terdahulu. 4). Deteksi distribusi antigen hog cholera menggunakan teknik imunohistokimia menunjukkan afinitas yang tinggi berturut-turut pada: Sel limfoid limpa dan limfogandula; sel leukosit dalam buluh darah dan sel endotel buluh darah limfogandula; sel leukosit dalam buluh darah paru; sel endotel buluh darah ginjal, sel endotel glomerulus dan tubulus ginjal, sel epitel tubulus ginjal; sel endotel buluh darah paru-paru, makrofag dan sel leukosit dalam buluh darah paru-paru; sel endotel buluh darah hati, makrofag, sel leukosit dalam buluh darah hati dan sel endotel buluh darah jantung. Secara umum hasil pengamatan distribusi antigen hog cholera pada kasus asal Papua memberikan hasil yang sama dengan laporan-laporan kasus terdahulu di dunia kecuali organ pankreas dan sel-sel glial karena tidak di lakukan pengamatan organ tersebut pada penelitian ini. 5). Pengamatan mikroskopis pada buluh darah di temukan adanya lesio degeneratif yang di tandai dengan hipertrofi dan deskuamasi sel endotel, vakuolisasi dan degenerasi fibrinoid tunika media dan tunika adventisia buluh darah arteri

(6)

© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2008 Hak cipta di lindungi Undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber

a. pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah

b. pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

(7)

KAJIAN PATOLOGI

HOG CHOLERA

KASUS

OUTBREAK

TAHUN 2006 DI KABUPATEN JAYAPURA PROVINSI PAPUA

SRI UTAMI

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magíster Sains pada

Program Studi Sains Veteriner

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(8)

Judul Tesis : Kajian Patologi Hog Cholera Kasus Outbreak Tahun 2006 Di Kabupaten Jayapura Provinsi Papua

Nama : Sri Utami

NIM : B.053050041

Disetujui Komisi Pembimbing

drh. Dewi Ratih Agungpriyono, Ph.D Dr. drh. Sri Estuningsih, MSi Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Sains Veteriner

drh.Bambang Pontjo Priyosoeryanto, MS, Ph.D Prof.Dr.Ir.Khairil Anwar Notodiputro, MS

(9)

PRAKATA

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas Rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan penelitian dengan judul : ”Kajian Patologi Hog Cholera Kasus Outbreak Tahun 2006 Di Kabupaten Jayapura Provinsi Papua”. Penulisan ini di lakukan sebagai salah satu syarat penyelesaian tugas akhir Program Magister Sains (S-2) pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Proses penelitian sampai penulisan tesis ini telah mendapatkan bantuan dan saran dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, saya patut mengucapkan banyak terimakasih dan penghargaan yang tinggi atas sumbangsih pemikiran, moril, material dan andil kepada mereka antara lain:

1. drh. Dewi Ratih Agungpriyono, Ph.D dan Dr. drh. Sri Estuningsih, MSi selaku komisi pembimbing atas arahan, bimbingan dan semua kebaikannya dari awal mulai berkonsultasi untuk penulisan proposal sampai tesis ini selesai.

2. Ketua Program Studi Sains Veteriner drh. Bambang Pontjo Priyosoeryanto, MS, Ph.D, dan drh. Ekowati Handaryani, MS, Ph.D yang selalu memberi semangat untuk menyelesaikan studi.

3. Drh. Hernomoadi Huminto, MVSc selaku penguji pada ujian tesis saya dan sahabat saya drh.Vetnizah Juniantito yang telah memfasilitasi dan membantu dalam pengadaan monoklonal antibodi hog cholera.

4. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak drh. Constant Karma, dan Bapak Drs. Abdulah Hamzah, Msi (Kabag Anggran Pemda Provinsi Papua) atas kepedulian dan perhatiannya dalam proses penyelesaian studi saya.

5. Bapak drh. AR. Pintadewa, MMT, Bapak drh. Indarto Sudarsono, MMT dan Bapak drh. Benny Pantiadi dari Dinas Peternakan Provinsi Papua, yang telah memfasilitasi penulis selama pengumpulan data awal penelitian. 6. Staf dan Teknisi Laboratorium Patologi antara lain Pak Kasnadi, Pak

Endang, Pak Soleh, Bu Mely, Mbak Kiki yang telah banyak membantu penulis.

(10)

7. Sahabat terbaik saya Woro Pujiastuti, Pak Cornelis Tabuni (staf Wagub Papua) dan Mas Karel, Mas Agus (Staf Sekda Papua) yang telah banyak membantu penulis.

Secara khusus, saya sampaikan rasa hormat dan penghargaan kepada Bapak, Ibu, kakak serta seluruh keluarga atas segala doa dan kasih sayangnya.

Herman teman terbaik dari Papua yang pernah saya miliki, untuk semua alasan yang masuk akal dan Maura Edgina Jasmine yang telah memberi makna dan semua kebaikan dalam kehidupan saya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan tulisan ini.

Bogor, Januari 2009

(11)

RIWAYAT HIDUP

Penulis di lahirkan di Sentani, Kabupaten Jayapura Provini Papua pada tanggal 15 Mei 1975 dari seorang ibu yang bernama Sugiarti dan Bapak M. Sarwan, sebagai anak terakhir dari tiga bersaudara.

Pendidikan formal yang penulis tempuh sebagai berikut: 1. Sekolah Dasar SD YPKP Sentani lulus tahun 1987

2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sentani lulus tahun 1990 3. Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Abepura lulus tahun 1993

4. Pendidikan Sarjana Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor lulus tahun 1997 5. Pendidikan Profesi Dokter Hewan Institut Pertanian Bogor lulus tahun 1999 Penulis melanjutkan pendidikan program pascasarjana di Institut Pertanian Bogor tahun 2005 dengan sponsor biaya pendidikan dari Pemerintah Daerah Provinsi Papua (BUD).

(12)

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI

i

DAFTAR TABEL

iii

DAFTAR GAMBAR

iv

DAFTAR LAMPIRAN

vii

I PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang ………..

1

1.2. Tujuan ………..

2

1.3. Hipotesa ………

2

1.4. Manfaat ……….

2

II TINJAUAN

PUSTAKA

3

2.1. Hog Cholera ………..

3

2.2. Penyebab ………...

4

2.3. Epidemiologi ………

7

2.4. Patogenesis ………...

8

2.5. Gejala Klinis ……….

8

2.6. Perubahan Patologi Anatomi (PA).………...

9

2.7. Perubahan Histopatologi (HP) ………..

10

2.8. Diagnosis ………..

10

2.9. Pencegahan ………...

11

III METODE

PENELITIAN

12

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ………...

12

3.2. Materi Penelitian ………...

12

3.3. Metode Penelitian ……….

12

(13)

ii

IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

17

4.1. Gejala Klinis ……….

17

4.2. Lesio Makroskopis ………...

21

4.3. Lesio Mikroskopis.………. ……….

32

4.3.1. Organ Paru-paru ...

32

4.3.2. Organ Jantung...

42

4.3.3. Organ Hati.. ...

48

4.3.4. Organ Ginjal.. ...

57

4.3.5. Organ Limpa ...

67

4.3.6. Organ Limfoglandula ………...

75

4.4. Pengamatan Khusus Struktur Histopatologi Buluh Darah ...

4.4.1. Buluh Darah Paru-paru, Jantung, Hati, Ginjal,

Limpa...

86

87

V

KESIMPULAN DAN SARAN

99

(14)

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1

Tabel 2

Tabel 3

Tabel 4

Tabel 5

Nilai Skor Lesio Histopatologi Organ...

Nilai Skor Lesio Histopatologi Buluh Darah...

Data Babi Sampel dan Kontrol...

Perubahan Patologi Anatomi organ Babi...

Nilai skor lesio histopatologi pada organ paru-paru...

13

14

17

30

33

Tabel 6

Nilai skor lesio histopatologi organ Jantung ...

43

Tabel 7

Nilai Skor lesio histopatologi organ Hati ...

49

Tabel 8

Nilai Skor lesio histopatologi organ Ginjal ………

58

Tabel 9

Nilai Skor lesio histopatologi organ limpa ………...

75

Tabel 10

Tabel 11

Tabel 12

Tabel 13

Nilai Skor lesio histopatologi organ limfoglandula ………

Rangkuman lesio histopatologi organ jantung,

paru-paru, hati, ginjal, limpa dan limfoglandula ………...

Distribusi dan Skor Antigen hog cholera………...

Rangkuman skor lesio histopatologi buluh darah…………...

74

81

84

92

(15)

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Peta Penyebaran Hog Cholera (HC) di Provinsi Papua ... 4

Gambar 2 Struktur virus Hog Cholera ... 5

Gambar 3 Struktur protein virus hog cholera dan fungsi ……….. 5

Gambar 4 Gejala Klinis; Babi lemah, kurang aktif dan depresi ... 18

Gambar 5 Gejala Klinis; Konjungtivitis ………... 18

Gambar 6 Gejala Klinis; Eritema pada kulit bagian ujung telinga………. …….. 19

Gambar 7 Gejala Klinis; Eritema siku-siku kaki ……….. 19

Gambar 8 Gejala Klinis; Kematian yang disertai dengan pembesaran skrotum… 20 Gambar 9 Gambar 10 Gambar 11 Babi sehat (Kontrol)... Laringitis ... Laring babi Kontrol... 20 22 22 Gambar 12 Gambar 13 Pneumonia dan hemoragi………... Paru-paru babi kontrol………....………... 23 23 Gambar 14 Gambar 15 Gambar 16 Gambar 17 Hemoragi jantung... Jantung babi kontrol... Kongesti dan multifokus perihepatitis hati... Hati babi kontrol... 24 24 25 25 Gambar 18 Gambar 19 Hemoragi usus babi... Usus babi kontrol... 26 26 Gambar 20 Gambar 21 Gambar 22 Gambar 23 Multifokal ptekhi ginjal………. Ginjal babi kontrol……...……….. Kongesti pada limpa……….. Limpa babi kontrol………... 27 27 28 28 Gambar 24 a. Gambar 24 b. Gambar 25 Hemoragi limfoglandula………... Hemoragi limfoglandula………... Limfoglandula babi kontrol……….………... 29 29 29 Gambar 26 a. Gambar 26 b. Eksudat dalam bronkhioli, infiltrasi sel radang limfositik peribronkhiol……….. Penebalan interstisial………. 34 34 Gambar 27. Gambar 28. Eksudat dalam bronkioli, infiltrasi sel radang limfositik peribronkhial……… Deskuamasi epitel bronkioli, infiltrasi sel radang limfositik peribronkhial……… 35 35 Gambar 29. Gambar 30a. Gambar 30b. Gambar 30c. Gambar 31 Gambar 32 Gambar 33 Bronkhiolitis... Kongesti, udema, hemoragi………... Udema dan pneumonia intersitialis………... Lesio hemoragi dan infiltrasi sel radang limfositik... Emfisema………... Bagian paru dengan lesio minimal………... Septum alveoli normal dari paru-paru babi kontrol .………... 36 36 37 37 38 38 39 Gambar 34 Distribusi antigen hog cholera organ paru-paru………... 42

(16)

v

Gambar 35 Kongesti kapiler dan edema diantara serabut otot jantung,

degenerasi berbutir dan atrofi otot jantung………... 44

Gambar 36 Multifokus miopatia otot jantung... 44

Gambar 37 Fokus fibrosis di daerah infark miokardium. ... 45

Gambar 38 Infiltrasi sel radang limfositik pada bagian epikardium. ……….. 45

Gambar 39 Hemoragi diantara serabut otot jantung... 46

Gambar 40 Anastomose antar serabut otot jantung babi kontrol... 46

Gambar 41 Distribusi antigen hog cholera organ jantung………... 48

Gambar 42 Infiltrasi sel radang pada septum interlobularis hati... 50

Gambar 43 Akumulasi sel radang limfositik daerah porta hati……… 50

Gambar 44 Sel radang dalam pembuluh darah sinusoid dan disekitar fokus nekrosa hepatosit………... 51

Gambar 45 Akumulasi sel radang limfositik pada kapsula Glisson. Multifokus degenerasi lemak hepatosit pada bagian tepi lobular hepatosit. ... ... 51

Gambar 46 a. Gambar 46 b. Gambar 47 Gambar 48 Gambar 49 Gambar 50 Gambar 51 Multifokus degenerasi lemak hepatosit... Sebaran Fokus degenerasi lemak hepatosit………... Kronik kongesti sinusoid hati... Kronik kongesti sinusoid hati... Infiltrasi ringan sel radang pada sinusoid hati kontrol... ... Susunan lobularis hati babi kontrol ... Distribusi antigen hog cholera organ hati... 52 52 53 53 54 54 57 Gambar 52 a. Gambar 52 b. Kongesti pembuluh darah mesangial dan kapiler pembuluh darah intra tubuli; degenerasi dan nekrosa epitel tubuli... Fokus Hemoragi... 59 59 Gambar 53 Glomerulitis………. 60

Gambar 54 a. Endapan protein dalam lumen tubuli; degenerasi hidropis sel epitel tubuli……… 60

Gambar 54 b. Degenerasi hidropis sel epitel tubulus………... 61

Gambar 55 Endapan protein dalam lumen tubuli……… 61

Gambar 56 Fokus nekrosa koagulasi dan akumulasi sel radang limfositik pada jaringan interstisialis……… ……… 62

Gambar 57 Degenerasi hialin pada epitel tubuli, kongesti, infiltrasi sel radang limfositik pada jaringan interstisialis. ……….. 62

Gambar 58 Endapan protein dalam lumen tubuli ginjal babi kontrol……… 63

Gambar 59.a Gambar 59.b Gambar 60 Distribusi antigen hog cholera organ ginjal……….. Distribusi antigen hog cholera organ ginjal………. Distribusi antigen hog cholera organ ginjal………. 65 66 66 Gambar 61 Kongesti limpa disertai deplesi folikel limfoid. …………...

68

Gambar 62 Splenitis dan peritonitis………...

69

Gambar 63 Fokus nekrosis………...

69

Gambar 64 Nekrosis sel limfoid pada pulpa putih ……….

70

Gambar 65 Infiltrasi makrofag Pulpa merah ……….

70

Gambar 66 Gambar 67.a Gambar 67.b

Deplesi folikel limfoid limpa babi kontrol. ………... Sel megakariosit………... Sel megakariosit………

71

73

73

(17)

vi

Gambar 68. a Gambar 68. b

Distribusi antigen hog cholera organ limpa.………. Distribusi antigen hog cholera organ limpa. ………..……….

74 74 Gambar 69.

Gambar 70.

Kongesti Korteks limfonodus……….. Udema sinus medularis………

76 77 Gambar 71. a. Proliferasi sel retikulo endothelial di bagian sinus medularis... 77 Gambar 71. b. Proliferasi sel retikulo endothelial di bagian sinus medularis. ... 78 Gambar 72. a. Bagian korteks limfoglandula babi kontrol ... 78 Gambar 72 b. Gambar 73 Gambar 74. Gambar 75. Gambar 76. Gambar 77. Gambar 78. Gambar 79. Gambar 80. Gambar 81. Gambar 82. Gambar 83 Gambar 84

Bagian korteks limfoglandula babi kontrol ... Distribusi antigen hog cholera organ limfoglandula. ………... Tidak ditemukan antigen hog cholera di organ limfoglandula

Babi kontrol. ………...

Histogram Distribusi dan skor antigen hog cholera…………...

Hipertropi sel endotel, nekrosa tunika adventisia arteri pulmonaris…... Hipertropi sel endotel dan infiltrasi sel radang arteri ginjal…………... Deskuamasi tunika intima, nekrosa arteri paru-paru………... Hipertropi sel endotel buluh dan hialinisasi arteri hati... Hialinisasi tunika media dan vakuolisasi tunika media

arteri limpa... ... Deskuamasi sel endotel, dan rusaknya lamina interna arteri paru-paru... Deskuamasi sel endotel, akumulasi lemak di permukaan sel

arteri Jantung………... Trombus dilumen arteri limpa………... Stuktur tunika intima, tunika media dan tunika adventisia normal

buluh darah paru-paru babi kontrol………... 79 80 81 85 88 88 89 89 90 90 91 91 92

(18)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Pembuatan sediaan histopatologi dengan pewarnaan Hematoxyllin-Eosin

Hasil Pengujian Lab BBV Maros

Uji U Mann- Whitney skor histopatologi organ Babi

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana yang telah diuraikan pada bab 1 bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Faktor Internal Bank ( DPK, NPL dan CAR ) dan Ekspansi Kredit

terpendam tidak disampaikan secara langsung, namun menggunakan kata yang berkiasan yang mengandung makna yang tinggi, yang disebut pantun. 1.1

Pengujian pengaruh kecintaan merek terhadap komitmen merek dijelaskan pada Tabel 9 yang menunjukkan bahwa keprcayaan merek memiliki pengaruh positif dan signifikan

Metode penelitian yang digunakan meliputi pengamatan visual, pengujian komposisi kimia, kekerasan dan struktur mikro terhadap piston gagal dan piston yang masih baru.. Dari

Based on the test results of the beta coefficient, proved that the firm’s performance with higher attainment discrepancy becomes less negative when

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pemeliharaan lembu yang dilakukan buruh perkebunan, (2) kontribusi pendapatan pemeliharaan lembu terhadap

sedangkan berdasarkan kedalaman, kelimpahan zooxanthellae pada level kedalaman reef flat lebih tinggi dibandingkan dengan kedalaman slope , dan apabila dibandingkan

Pembelajaran kewirausahaan di SMK telah diimplementasikan dalam berbagai bentuk media pembelajaran berbasis produksi dan bisnis antara lain: Teaching Factory, Teaching