• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Pertumbuhan Produksi Tahunan Industri Mikro dan Kecil YoY menurut Provinsi,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Pertumbuhan Produksi Tahunan Industri Mikro dan Kecil YoY menurut Provinsi,"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

Usaha makanan/kuliner merupakan jenis usaha yang sangat menjanjikan. Hal ini disebabkan makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Usaha ini banyak sekali ditemukan baik di kota-kota kecil maupun kota-kota besar. Usaha makanan/kuliner ini bisa dilakukan baik di toko, di pinggir jalan, maupun di rumah. Walaupun termasuk dalam peluang usaha dengan modal yang kecil, namun tidak menutup kemungkinan usaha ini dapat berkembang dengan pesat. Pada Tabel I.1 dapat kita

lihat pertumbuhan UMKM di Indonesia YoY (Year on Year)

Tabel I.1 Pertumbuhan Produksi Tahunan Industri Mikro dan Kecil YoY menurut Provinsi, 2014-2017

Pada Tabel I.1 dapat kita perhatikan bahwa total produksi di tiap tahun selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga

2014 2015 2016 2017

Tahunan Tahunan Tahunan Triwulan I

ACEH 9.27 3.36 2.42 2.26 SUMATERA UTARA 4.61 6.06 10.75 5.08 SUMATERA BARAT -2.33 1.92 3.98 -0.48 RIAU 5.02 -3.14 -2.09 6.18 JAMBI 1.51 9.21 5.35 10.25 SUMATERA SELATAN 5.75 -7.81 8.28 10.11 BENGKULU 9.18 8.11 7.78 6.65 LAMPUNG 4.13 9.06 6.76 8.62 KEP. BANGKA BELITUNG 0.25 -4.97 -8.6 2.25 KEP. RIAU 8.64 12.85 0.76 -1.68 DKI JAKARTA 6.86 11.43 11.69 12.95 JAWA BARAT 1.38 2.48 -1.55 2.39 JAWA TENGAH 3.41 6.57 2.6 -3.28 DI YOGYAKARTA 3.96 3.83 6.35 10.54 JAWA TIMUR 4.48 5.79 2.53 0.97 BANTEN 6.81 2.3 10.64 17.11 BALI 4.8 13.8 11.56 12.69

NUSA TENGGARA BARAT 6.26 -7.27 -3.98 -9.56 NUSA TENGGARA TIMUR 2.96 6.03 15.99 27.53 KALIMANTAN BARAT -0.36 5.35 1.83 0.38 KALIMANTAN TENGAH 4.74 10.77 2.78 19.98 KALIMANTAN SELATAN 4.91 8.67 14.61 18.77 KALIMANTAN TIMUR 2.69 2.33 17.33 5.74 KALIMANTAN UTARA - 9.87 29.81 41.91 SULAWESI UTARA 3.57 4.31 1.64 9.44 SULAWESI TENGAH 14.2 6.56 14.69 10.63 SULAWESI SELATAN 11.53 2.12 4.08 12.3 SULAWESI TENGGARA 15.08 0.37 9.58 13.86 GORONTALO 1.53 14.9 15.63 17.64 SULAWESI BARAT 5.4 14.91 20.39 36.4 MALUKU 7.52 20.35 23.55 26.79 MALUKU UTARA 9.32 14.87 24.19 18.43 PAPUA BARAT 6.1 16.44 9.77 0.52 PAPUA 2.03 8.03 15.79 21.42 INDONESIA 4.91 5.71 5.78 6.63 Provinsi

Pertumbuhan Produksi Tahunan Y on Y Menurut Provinsi (Growth %)

(2)

2

mencatat, sepanjang tahun 2013 hingga akhir 2015, pertumbuhan jumlah perusahaan mikro sektor makanan mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun 2013 tercatat, sebanyak 2.812.747 perusahaan makanan skala mikro, angka ini melonjak tajam pada tahun 2014, sebanyak 74.268 perusahaan mikro, menjadi 2.887.015 perusahaan makanan skala mikro. Kemudian, angka itu melonjak sekitar 450% dari tahun 2014 atau sebanyak 333.548 perusahaan makanan skala mikro pada akhir 2015, menjadi sebanyak 3.220.563 perusahaan makanan skala mikro di seluruh indonesia. Berikut pada gambar I.1 adalah jumlah pertumbuhan industri mikro dan kecil pada rentang tahun 2013 – 2015.

Gambar I.1 Jumlah Perusahaan Industri Mikro dan Kecil Menurut Provinsi, (BPS,2013-2015)

2013 2014 2015

Jumlah Perusahaan Mikro Jumlah Perusahaan Mikro Jumlah Perusahaan Mikro

ACEH 74880 69316 64009 SUMATERA UTARA 64034 76227 94979 SUMATERA BARAT 57987 71413 63409 RIAU 15241 14355 16791 JAMBI 22590 25441 22415 SUMATERA SELATAN 57495 58751 47516 BENGKULU 10595 11310 11663 LAMPUNG 90051 94739 76728

KEP. BANGKA BELITUNG 9723 7752 5914

KEP. RIAU 13706 14638 7231 DKI JAKARTA 20738 15110 28378 JAWA BARAT 382899 437985 421881 JAWA TENGAH 650115 766782 934814 DI YOGYAKARTA 67454 73266 52907 JAWA TIMUR 539320 608774 771185 BANTEN 71736 75760 108235 BALI 84149 107434 95282

NUSA TENGGARA BARAT 93694 93645 79764

NUSA TENGGARA TIMUR 100761 109266 71768

KALIMANTAN BARAT 35892 36311 53867 KALIMANTAN TENGAH 17456 18936 11884 KALIMANTAN SELATAN 64235 67674 55564 KALIMANTAN TIMUR 20689 15866 11084 KALIMANTAN UTARA 1180 SULAWESI UTARA 37091 35527 39431 SULAWESI TENGAH 30247 38511 20745 SULAWESI SELATAN 94537 100526 112896 SULAWESI TENGGARA 57180 68711 46084 GORONTALO 20934 22610 12458 SULAWESI BARAT 26028 27888 11123 MALUKU 35208 36422 19312 MALUKU UTARA 8328 7851 6939 PAPUA BARAT 2730 2353 1442 PAPUA 9292 9413 6973 INDONESIA 2887015 3220563 3385851 Provinsi

(3)

3

Data pada Gambar I.1 menunjukan peningkatan jumlah pelaku bisnis pada setiap tahunnya. Adanya persaingan ini diharapkan akan memberikan dorongan kepada wirausaha untuk terus melakukan tindakan dan cara-cara baru yang bertujuan supaya usaha yang sedang dijalankan dapat berkembang dengan pesat dan tidak mudah diikuti oleh para pesaing yang sudah lama berdiri atau usaha yang baru berdiri, sehingga aktifitas perusahaan tidak terganggu. Selain itu perlu diterapkan juga strategi pemasaran yang tepat oleh perusahaan agar dapat unggul dari kompetitornya. Menurut Kotler (1997), konsep pemasaran adalah suatu kunci mencapai keberhasilan tujuan di dalam organisasi yang terdiri dari penentuan suatu kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan konsumen secara lebih

efektif dan efisien disbanding pesaing. Menurut Purwanto (2008) strategi pemasaran

didefinisikan sebagai analisis strategi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dalam strategi penentuan pasar sasaran bagi produk pada tiap unit bisnis, penetapan tujuan pemasaran, penentuan pasar sasaran bagi produk pada tiap unit bisnis, penetapan tujuan pemasaran dan pengembangan, pelaksanaan serta pengelolaan strategi program pemasaran, penentuan posisi pasar yang dirancang untuk memenuhi keinginan konsumen pasar sasaran.

Persaingan yang semakin ketat ini juga berdampak pada kinerja suatu UMKM. Salah satu contoh UMKM tersebut adalah Ny. Horree. Ny. Horee adalah sebuah UMKM yang berlokasi di Jakarta yang bergerak dibidang produksi makanan ringan, produknya yaitu kentang teri yang dikemas. Ny. Horree sendiri mengalami penurunan penjualan karena dihadapkan dengan situasi persaingan yang semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dari penjualan yang menurun dalam periode Januari-Maret 2017 pada Tabel I.2.

(4)

4

Tabel I.2 Jumlah Transaksi UMKM Kentang Teri Ny.Horree

Jumlah Transaksi 2017

Bulan Total

Januari 750

Februari 630

Maret 600

Jika dilihat pada Tabel 1.2 total penjualan Januari ke Maret mengalami penurunan sebesar 20%, penurunan ini diasumsikan diakibatkan oleh peningkatan pelaku usaha UMKM di industri makanan ringan dan belum adanya strategi pemasaran yang tepat untuk dijalankan pada Ny. Horree. Perumusan strategi pemasaran yang tepat merupakan sebuah prioritas utama untuk menghadapi jumlah persaingan yang semakin meningkat diakibatkan oleh semakin bertambahnya jumlah pelaku bisnis di bidang industri makanan ringan. Lingkungan usaha kentang teri Ny. Horree ini meliputi dua lingkungan terpenting, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal seperti belum adanya pembukuan untuk pengeluaran dan pemasukan di Ny. Horree, modal yang sedikit, dan belum adanya perencanaan yang tepat didalam proses produksi dan perusahaan, hal ini dapat mempengaruhi tingkat penjualan. Kemudian lingkungan eksternal seperti peningkatan jumlah penduduk di Indonesia, daya beli masyarakat, kurangnya media online sebagai media promosi juga merupakan salah satu hal yang belum diterapkan secara strategis oleh Ny. Horree. Lingkungan internal maupun lingkungan eksternal dapat digunakan sebagai identifikasi kondisi lingkungan usaha yang menunjukan strategi pemasaran yang tepat untuk usaha kentang teri Ny.Horree.

Saat ini Ny. Horree belum menerapkan strategi pemasaran sama sekali karena konsep pemasaran yang masih tradisional, hanya berfokus kepada promosi mulut ke mulut. Promosi konvensional seperti ini masih sangat umum digunakan karena pada

(5)

5

umumnya orang akan lebih percaya dan akan lebih loyal terhadap produk yang direkomendasikan oleh orang-orang sekitarnya, akan tetapi promosi bukanlah satu-satunya faktor untuk meningkatkan penjualan, sehingga masih perlu dirancang strategi pemasaran yang lain.

I.2. Rumusan Masalah

Permasalahan dan kondisi yang telah dideskripsikan pada latar belakang sebelumnya, usaha kentang teri Ny.horree ini memerlukan pernecanaan dan penyusunan strategi pemasaran yang tepat dalam persiapan menghadapi persaingan agar usaha dapat berlangsung dalam jangka panjang yang ditinjau dari aspek lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Oleh karena itu, adanya suatu strategi manajerial yang efektif dan efisien.

Berdasarkan uraian permasalahan, maka perumusan masalah yang dapat ditinjau adalah sebagai berikut :

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi lingkungan internal (kekuatan dan

kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) pada pemasaran kentang teri Ny. Horree?

2. Bagaimana alternatif strategi pemasaran yang dapat dipilih oleh kentang teri Ny. Horree dalam menjalankan usahanya?

3. Strategi pemasaran seperti apa yang dapat dipilih oleh kentang teri Ny. Horree

sebagai prioritas utama? I.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah disusun di atas, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang dihadapi oleh

(6)

6

2. Merumuskan alternatif strategi pemasaran kentang teri Ny.horree yang

diperoleh berdasarkan hasil analisis.

3. Menentukan prioritas strategi pemasaran yang tepat bagi kentang teri

Ny.horree untuk menjalankan usahanya. I.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. UMKM kentang teri Ny.horree sebagai informasi dan bahan pertimbangan

dalam penyusunan strategi pemasaran, sehingga dapat diimplementasikan dalam usaha mempertahankan dan mengembangkan usaha.

2. Penulis selaku sebagai pemilik dapat berguna untuk mempelajari, mengetahui

dan memahami peumusan strategi pemasaran pada kentang teri Ny.horree. I.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini difokuskan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang mempengaruhi pemasaran produk perusahaan terhadap kegiatan usaha kentang teri Ny.horree yang bertujuan untuk penyusunan strategi usaha dalam upaya menghadapi persaingan.

I.6. Sistematika Penulisan

Berikut ini adalah sistematika penulisan yang digunakan untuk menyusun penelitian system yang akan dibuat.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan.

(7)

7

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini terdapat dasar teori yang berhubungan dengan penelitian yang akan dibahas. Tujuan dari bab ini adalah membentuk kerangka berpikir dan landasan teori yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian dan perancangan hasil akhir.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah pemecahan masalah yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian sesuai tujuan dari permasalahan yang dibahas dan berfungsi sebagai kerangka utama untuk menjaga penelitian mencapai tujuan yang ditetapkan

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan menjelaskan data-data yang digunakan dalam penelitian dan data tersebut akan diolah.

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan mengemukakan analisis-analisis dari apa yang telah dilakukan dari hasil pengumpulan dan pengolahan data.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian ini dan saran-saran yang diberikan untuk implementasi pada penelitian selanjutnya.

Gambar

Tabel I.1 Pertumbuhan Produksi Tahunan Industri Mikro dan Kecil YoY  menurut Provinsi, 2014-2017
Gambar I.1 Jumlah Perusahaan Industri Mikro dan Kecil Menurut Provinsi,  (BPS,2013-2015)
Tabel I.2 Jumlah Transaksi UMKM Kentang Teri Ny.Horree

Referensi

Dokumen terkait

Figure 8: Some veins and breccia types related porphyry (top) and epithermal (bottom) mineral- ization in the Randu Kuning prospect area. A) The AB vein with pyrite-chalcopyrite

Ringkasan pengujian adalah masukkan benda uji ke dalam bak perendam selama 85 menit sampai dengan 95 menit, lepaskan benda uji dari pelat dasar dan langsung pasangkan ke mesin

Hasil penelitian yang dilakukan, konfigurasi yang terdapat di dalam aplikasi web yang berada direktori dalam satu server, walaupun tetap terbaca dengan menggunakan

anita usia subur - cakupan yang tinggi untuk semua kelompok sasaran sulit dicapai ;aksinasi rnasai bnntuk - cukup potensial menghambat h-ansmisi - rnenyisakan kelompok

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Setelah itu teller akan memanggil dan nasabah akan memberikan sejumlah uang dan buku tabungan untuk meminta pencetakan transaksi setor tunai ke bank..

Bahan-bahan yang telah digunakan adalah bibit F2 (bibit F2 jamur tiram putih dalam bentuk miselium yang ditumbuhkan didalam botol dengan media pertumbuhan yaitu