• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik No. 01/12/5310/Th.IX, 04 Januari 2016 1  Pada Januari 2016 terjadi inflasi sebesar 0,42 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK)

sebesar 118,09.

 Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga empat kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 2,10 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 3,23 persen, kelompok sandang 0,67 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,35 persen. Dan ada dua kelompok yang mengalami penurunan harga adalah kelompok bahan makanan sebesar 1,57 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,89 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga tidak mengalami perubahan harga.

 Tingkat inflasi tahun kalender Januari 2016 sebesar 0,42 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2016 terhadap Januari 2015) sebesar 3,79 persen.

No. 02/01/5310/Th.IX, 01 Februari 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/

I

NFLASI

Januari 2016 INFLASI SEBESAR 0,42 PERSEN

Perkembangan harga berdasarkan pemantauan BPS Kabupaten Sikka secara umum mengalami kenaikan. Kota Maumere pada bulan Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,42 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 117,60 pada bulan Desember 2015 menjadi 118,09 pada bulan Januari 2016. Laju inflasi tahun kalender (Desember 2015 – Janurai 2016) sebesar 0,42 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2016 terhadap Januari 2015) sebesar 3,79 persen.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga empat kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 2,10 persen,

(2)

Berita Resmi Statistik No. 01/12/5310/Th.IX, 04 Januari 2016 2

kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 3,23 persen, kelompok sandang 0,67 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,35 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan harga adalah kelompok bahan makanan sebesar 1,57 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,89 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Januari 2016 antara lain: kobtrak rumah, sewa rumah, telur ayam ras, rokok kretek filter, rokok putih, bahan bakar rumah tangga, cabe rawit, upah pembantu rumah tangga, ketela pohon, selar, tarif listrik, bawang putih, asam, rokok kretek, kol putih/kubis, daging babi, teri, cabe merah, kunyit, ongkos jahit, talas/keladi, kopi manis, bawang merah, kerupuk ikan, beras jagung, tomat sayur, nasi denga lauk, roti tawar, daging ayam kampung, kue kering, es, kembung, kopi bubuk, penyedap masakan/vetsin, nangka muda, telepon seluler, obat dengan resep, sabun detergen bubuk/cair, gula pasir, bahan agar-agar, bir, ayam goreng, biskuit, telur ayam kampung, kembang gula, kecap(isi), keriting/meluruskan rambut, baronang, teri, handuk, the manis, daun singkong, seragam sekolah, soto, emas perhiasan, tarif gunting rambut wanita, vitamin, obat flu, pakian bayi, pembasmi nyamuk bakar, tepung terigu, tembang, biaya administrasi atm, lampu TL/Neon/PL/XL, susu balita, ember, selada/daun selada, keramik, bahan pelumas/oli, coklat batangan, bumbu masak jadi, bola lampu, susu bubuk, obat sakit kepala, susu kental manis dan susu untuk wanita hamil Komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain: labu parang/manis/merah, obat batuk, susu untuk bayi, garam, tuna, ikan dalam kaleng, kerapu, seragam sekolah wanita, ketimun, teh, kacang tanah, mie kering instan, besi beton, seng, semen, terong panjang, pare, buncis, kacang panjang, tongkol, ikan asin belah, kakap merah, jahe, kentang, tauge/kecambah, minyak goreng, labu siam/jipang, daging ayam ras, jeruk wortel, solar, apel, bayam, ayam hidup, selar, kangkung, bensin, angkutan udara, pisang, sawi hijau, beras dan layang.

Pada bulan Januari 2016 kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi adalah:; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,337 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,751 persen; kelompok sandang 0,032 persen; dan kelompok kesehatan 0,015 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang memberikan andil/ sumbangan deflasi adalah: kelompok bahan makanan 0,484 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 2,22 persen.

(3)

Berita Resmi Statistik No. 01/12/5310/Th.IX, 04 Januari 2016 3

2 3 4 5 6 7

UMUM 113.78 117.6 118.09 0.42 0.42 3.79

1. Bahan Makanan 105.04 109.66 107.94 -1.57 -1.57 2.76

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 128.84 136.27 139.13 2.10 2.10 7.99 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 111.92 113.78 117.45 3.23 3.23 4.94

4. Sandang 107.58 109.01 109.74 0.67 0.67 2.01

5. Kesehatan 107.27 111.24 111.63 0.35 0.35 4.06

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 132.27 140.44 140.44 0.00 0.00 6.18

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 118.26 117.86 115.63 -1.89 -1.89 -2.22 *) Perubahan IHK Januari 2016 Terhadap IHK sebelumnya

**) Perubahan IHK Bulan Januari terhadap IHK bulan Desember 2015 ***) Perubahan IHK Bulan Januari terhadap IHK bulan Januari 2016.

Laju Inflasi Bulan Januari 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun Ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 =100)

Inflasi tahun ke tahun ***) Kelompok Pengeluaran 1 IHK Januari 2015 IHK Desember 2015 IHK Januari 2016 Inflasi Januari 2016 *) Inflasi Tahun Kalender 2016 **) 2 UMUM 0,422 1. Bahan Makanan -0,484

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0,337

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,751

4. Sandang 0,032

5. Kesehatan 0,015

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 0,000

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan -0,228

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Maumere Januari 2016 (Persen)

Tabel 2

Kelompok Pengeluaran 1

(4)

Berita Resmi Statistik No. 01/12/5310/Th.IX, 04 Januari 2016 4 113.78 118.09 112 113 114 115 116 117 118 119 120 Jan 2015 Feb 2015 Mar 2015 Apr 2015 Mei 2015 Juni 2015 Juli 2015 Agust 2015 Sept 2015 Okt 2015 Nov 2015 Des 2015 Jan 2016 IH K Gambar 1

Perkembangan IHK Umum Kota Maumere (2012 = 100) Januari 2015 - Januari 2016 100 105 110 115 120 125 130 135 140 145 IHK Gambar 2

Perkembangan IHK menurut Kelompok Pengeluaran Kota Maumere (2012=100), Januari 2015 – Januari 2016

(5)

Berita Resmi Statistik No. 01/12/5310/Th.IX, 04 Januari 2016 5 -0.6 -0.4 -0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 Umum Bhn Makanan Makanan Jadi

Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

Gambar 3

Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Maumere (2012=100), Desember 2015

(6)

Berita Resmi Statistik No. 01/12/5310/Th.IX, 04 Januari 2016 6

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Januari 2016 mengalami deflasi sebesar 1,57 persen atau terjadi penurunan indeks dari 109,66 pada Desember 2015 menjadi 107,94 pada Januari 2016.

Deflasi sebesar 1,57 persen kelompok bahan makanan disebabkan oleh beberapa sub kelompok yang mengalami penurunan harga antara lain: padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 1,12 persen; daging dan hasil-hasilnya sebesar 1,09 persen; ikan segar sebesar 5,92 persen; sayur-sayuran 8,05 persen; kacang-kacangan sebesar 0,26 persen; buah-buahan sebesar 10,49 persen, dan lemak dan minyak sebesar 0,63 persen. Kelompok yang mengalami kenaikan harga harga antara lain: ikan diawetkan sebesar 10,20 persen; telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 7,16 persen, bumbu-bumbuan sebesar 12,74 persen, dan bahan makanan lainnya sebesar 18,54 persen.

Andil/sumbangan deflasi kelompok bahan makanan terhadap inflasi Desember 2015 sebesar 0,484 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yaitu: beras 0,2062 persen dan ikan layang 0,2096 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau pada Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 2,10 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 136,27 pada Desember 2015 menjadi 139,13 pada Januari 2016.

Inflasi sebesar 2,10 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau disebabkan kenaikan pada sub kelompok makanan jadi 0,66 persen; minuman yang tidak beralkohol 1,21 persen dan tembakau dan minuman beralkohol 5,02 persen.

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Januari 2016 memberikan andil/ sumbangan inflasi sebesar 0,337 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi adalah rokok kretek filter 0,1051 persen.

(7)

Berita Resmi Statistik No. 01/12/5310/Th.IX, 04 Januari 2016 7

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok ini pada Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 3,23 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 113,78 pada Desember2015 menjadi 117,45 pada Januari 2016.

Sub kelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi sebagai berikut: sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 3,99 persen; bahan bakar, penerangan dan air sebesar 2,29 persen; perlengkapan rumah tangga sebesar 0,06 persen dan penyelenggaraan rumah tangga 3,75 persen.

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada Januari 2016 memberikan andil/ sumbangan inflasi sebesar 0,751 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yaitu kontrak rumah 0,3735 persen.

4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,67 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 109,01 pada Desember 2015 menjadi 109,74 pada Januari 2016.

Sub kelompok pada kelompok sandang yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok sandang anak-anak 0,32 persen dan barang pribadi dan sandang lain yaitu sebesar 4,74 persen. Sub kelompok sandang wanita mengalami deflasi 0,03 persen. Sedangkan kelompok sandang laki-laki tidak mengalami perubahan harga.

Andil/ sumbangan inflasi secara keseluruhan dari kelompok sandang pada Januari 2016 sebesar 0,032 persen, dengan komoditas yang memberikan andil inflasi yaitu ongkos jahit 0,0239 persen.

5. K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,35 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 111,24 pada Desember 2015 menjadi 111,63 pada Januari 2016.

Sub kelompok pada kelompok kesehatan yang mengalami inflasi adalah sub kelompok obat-obatan 1,27 persen; dan jasa perawatan jasmani 1,59 persen. Sedangkan kelompok jasa kesehatan dan kelompok perawatan jasmani dan kosmetika tidak mengalami perubahan harga.

(8)

Berita Resmi Statistik No. 01/12/5310/Th.IX, 04 Januari 2016 8

Andil/ sumbangan inflasi secara keseluruhan dari kelompok kesehatan pada Januari 2016 sebesar 0,015 persen, dengan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yaitu obat dengan resep 0,006 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak mengalami perubahan harga pada Januari 2016 dengan indeks harga konsumen 140,44.

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada bulan Januari 2016 mengalami deflasi sebesar 1,89 persen atau terjadi penurunan indeks dari 117,86 pada Desember 2015 menjadi 115,63 pada Januari 2016.

Dari empat subkelompok yang terdapat dalam kelompok ini, subkelompok yang mengalami deflasi yaitu sub kelompok transpor sebesar 2,88 persen. Sedangkan sub kelompok yang mengalami inflasi adalah sub kelompok komunikasi dan pengiriman 0,23 persen dan jasa keuangan 0,39 persen. Sedangkan sub kelompok sarana dan penunjang transpor tidak mengalami perubahan harga.

Andil/ sumbangan deflasi secara keseluruhan dari kelompok ini sebesar 0,228 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi tersebut yaitu tarif angkutan udara sebesar 0,1059 persen.

(9)

Berita Resmi Statistik No. 01/12/5310/Th.IX, 04 Januari 2016 9

INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Januari) 2016 sebesar 0,42 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2016 terhadap Januari 2016) sebesar 3,79 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2015 dan 2014 masing-masing 0,51 persen dan -0,08 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Januari 2015 terhadap Januari 2014 sebesar 4,62 dan Januari 2014 terhadap Januari 2013 sebesar 4,70 persen.

.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year, Kota Maumere Tahun 2014 – 2016

Inflasi 2014 2015 2016

1. Januari -0,08 0,51 0,42

2. Tahun kalender Januari- Januari -0.08 0,51 0,42 3. Tahun ke tahun (Januari tahun n

(10)

Berita Resmi Statistik No. 01/12/5310/Th.IX, 04 Januari 2016 10

Gambar 5

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender Januari-November Kota Maumere 2014 – 2016

Gambar 6

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun, Kota Maumere 2014 – 2016

-0.2 -0.1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 2014 2015 2016 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 2014 terhadap 2013 2015 terhadap 2014 2016 terhadap 2015

(11)

Berita Resmi Statistik No. 01/12/5310/Th.IX, 04 Januari 2016 11

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada Januari Kota Maumere mengalami inflasi sebesar 0,42 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 118,09 sedangkan IHK nasional sebesar 123,62 dan inflasi 0,51 persen. Dari 82 kota IHK, 75 kota mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,82 persen dengan IHK 125,64 dan terendah terjadi di Padang 0,02 persen dengan IHK 119,52. Sedangkan Deflasi tertinggi terjadi di Gorontalo 0,58 persen dengan IHK 119,52 dan terendah terjadi di Tanjung Pandan 0,02 persen dengan IHK 127,91.

Perbandingan Antar Kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera

Pada Januari 2016 dari kota-kota IHK di wilayah luar pulau Jawa dan Sumatera yang berjumlah 33 kota, 27 kota mengalami inflasi dan 6 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi Kendari 1,49 persen dengan IHK 119,82 dan terendah terjadi di Singkawang 0,13 persen dengan IHK 122,54. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Gorontalo 0,58 persen dengan IHK 119,52 dan terendah terjadi di Mamuju 0,06 persen dengan IHK 122,71 (lihat tabel 4).

(12)

Berita Resmi Statistik No. 01/12/5310/Th.IX, 04 Januari 2016 12

Tabel 4

Perbandingan Indeks dan Inflasi Januari 2016

Kota-kota di di Luar Pulau Jawa dan Sumatera dengan Nasional (2012=100)

IHK Inflasi (%) [2] [3] 1 SINGARAJA 130.53 1.03 2 DENPASAR 120.16 0.49 3 MATARAM 122.64 1.11 4 BIMA 126.84 1.29 5 MAUMERE 118.09 0.42 6 KUPANG 127.14 0.78 7 PONT IANAK 130.23 0.36 8 SINGKAWANG 122.54 0.13 9 SAMPIT 124.81 0.70 10 PALANGKA RAYA 121.24 0.17 11 TANJUNG 124.51 -0.19 12 BANJARMASIN 122.40 0.49 13 BALIKPAPAN 126.09 -0.21 14 SAMARINDA 125.92 0.50 15 TARAKAN 132.04 0.82 16 MANADO 124.98 -0.18 17 PALU 124.71 -0.41 18 BULUKUMBA 128.93 0.46 19 WATAMPONE 119.08 0.50 20 MAKASSAR 124.21 1.36 21 PAREPARE 120.90 1.11 22 PALOPO 121.22 0.61 23 KENDARI 119.82 1.49 24 BAU-BAU 128.24 1.22 25 GORONTALO 119.52 -0.58 26 MAMUJU 122.71 -0.06 27 AMBON 122.19 0.28 28 TUAL 136.49 0.29 29 TERNAT E 128.50 0.52 30 MANOKWARI 116.07 0.32 31 SORONG 124.57 1.11 32 MERAUKE 132.51 1.12 33 JAYAPURA 124.49 0.76 NASIONAL 123.62 0.51 K O T A Januari 2016 [1]

Referensi

Dokumen terkait

Sistem saraf pada Coelenterata Pada Coelenterata akuatik seperti Hydra, ubur-ubur dan Anemon laut pada Mesoglea yang terletak diantara epidermis (ektoderm)

Game edukasi merupakan salah satu contoh yang dapat menjadi media peraga digital untuk membantu kegiatan sekolah minggu dalam proses belajar dan mengajar.. Game

Serta pihak-pihak lain yang turut membantu penulis baik secara langsung.. maupun

Luas Wilayah, Ketinggian dari Permukaan Laut dan Kedalaman Air Tanah (Sumur) Dirinci Menurut Desa dalam Wilayah Kecamatan Patani Utara,

Penentuan titik kritis (CPs) pada pembekuan kakap merah dilakukan dengan menggunakan pohon keputusan (decision tree critical control point), dan pada proses

Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa, pada menit ke-5 hasil uji disolusi menunjukkan bahwa, bahan aktif yang diuji berupa parasetamol yang terdapat dalam cangkang KK sudah

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah dasar, (2) Kandungan nilai karakter gotong royong pada

Iktiyanto (2010) menyatakan bahwa Nitrogen merupakan unsur yang paling dominan diantara unsur yang diperlukan oleh tanaman tebu karena berfungsi untuk