• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Ciputra Surya Tbk Dan Anak Perusahaan. Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 Dan 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT Ciputra Surya Tbk Dan Anak Perusahaan. Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 Dan 2009"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PT Ciputra Surya Tbk Dan Anak Perusahaan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 Dan 2009

(2)

1

PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI

30 Juni 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah) Catatan 2010 2009 ASET

Kas dan setara kas 2c,2m,3 244.962.027.541 172.692.501.010 Investasi 2d,4 100.000.000 60.134.865.510

Piutang

Usaha (Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

sebesar Rp 4.427.039.986 pada tahun 2010 dan

Rp 1.647.342.545 pada tahun 2009) 2e,5 64.533.741.320 57.924.509.726 Lain-lain 5.162.515.616 2.847.727.107 Persediaan 2f,2l,6 947.652.020.704 843.733.207.712 Uang muka pembelian 7 63.346.396.646 25.643.612.746 Biaya dan pajak dibayar di muka 23.419.190.335 9.309.995.913 Aset pajak tangguhan 2n,12 313.251.224 166.263.149 Tanah untuk pengembangan 8 533.986.823.792 534.673.177.173 Aset tetap

(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 134.371.266.819 pada tahun 2010 dan

Rp 115.305.243.086 pada tahun 2009)

2g,9 537.453.893.440 468.429.486.131

Aset lain-lain 10 33.896.242.231 26.690.713.919

JUMLAH ASET 2.454.826.102.849 2.202.246.060.096

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

(3)

PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)

30 Juni 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah)

Catatan 2010 2009

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN

Hutang bank 11 191.143.003.473

105.234.974.075

Hutang usaha 5.903.395.776 6.426.784.971

Hutang lain-lain

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - 192.301.864

Pihak ketiga 41.280.965.712 33.172.697.228 Biaya masih harus dibayar 1.199.890.552 7.708.011.095

Hutang pajak 2n,12 7.258.169.848 6.086.405.542 Uang muka pelanggan 2k,13 532.352.912.595 437.003.330.354

Hutang biaya pembangunan 21.487.669.919 18.061.717.930

Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja 2i,14 6.739.793.715 4.975.727.052

Jumlah Kewajiban 807.365.801.590 618.861.950.111 HAK MINORITAS

2b,15

143.510.076.608 141.753.220.327 EKUITAS

Modal saham – nilai nominal Rp 250 per saham Modal dasar – 7.912.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh

–1.978.864.834 saham 16

494.716.208.500 494.716.208.500

Tambahan modal disetor 18.000.000.000 18.000.000.000

Saldo laba

Ditentukan penggunaannya 145.000.000 140.000.000 Belum ditentukan penggunaannya 991.089.016.151 928.774.681.158

Jumlah Ekuitas 1.503.950.224.651 1.441.630.889.658

JUMLAH KEWAJIBAN, HAK MINORITAS

DAN EKUITAS

2.454.826.102.849 2.202.246.060.096

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

(4)

3

PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah) Catatan 2010 2009 PENDAPATAN 2k,18 Penjualan bersih 241.796.891.598

163.148.204.455 Pendapatan usaha 23.516.531.656

25.643.604.993 Jumlah 265.313.423.254

188.791.809.448

BEBAN POKOK DAN BEBAN LANGSUNG 2k,19

Beban pokok penjualan 142.951.026.800 88.776.469.756

Beban langsung 16.452.276.457

16.557.872.199 Jumlah 159.403.303.257

105.334.341.955 LABA KOTOR 105.910.119.997

83.457.467.493 BEBAN USAHA 2k,20 Penjualan 13.930.886.705

9.813.015.837

Umum dan administrasi 37.353.725.348

34.443.393.582

Jumlah 51.284.612.053

44.256.409.419

LABA USAHA 54.625.507.944

39.201.058.074

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Laba (rugi) investasi - bersih - 5.854.895.665

Penghasilan bunga 6.639.363.822 6.420.173.368

Penghasilan denda dan pembatalan – bersih 249.245.941 1.865.463.138

Beban bunga (1.973.762.278) (2.310.781.683)

Lain-lain – bersih 3.712.220.281

2.635.577.114

Jumlah Penghasilan Lain-lain – Bersih 8.627.067.766

14.465.327.602

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 63.252.575.710 53.666.385.676

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2n,12

Final atas pengalihan tanah dan bangunan (12.233.569.006)

(8.226.557.359)

Kini (195.824.667)

(2.389.346.680)

Tangguhan

170.637.358

10.881.073

Beban Pajak Penghasilan – Bersih (12.258.756.315) (10.605.022.966)

LABA SEBELUM HAK MINORITAS 50.993.819.395

43.061.362.710

HAK MINORITAS 2b,15 (5.510.859.520) (2.779.193.664)

LABA BERSIH 45.482.959.875

40.282.169.046

LABA BERSIH PER SAHAM 2o, 22 23 20

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

(5)

4

PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)

Saldo Laba

Tambahan Ditentukan Belum ditentukan

Catatan Modal Saham Modal Disetor Penggunaannya Pengunaannya Ekuitas

Saldo 1 Januari 2009 494.716.208.500 18.000.000.000 135.000.000 888.497.512.112 1.401.348.720.612

- - 5.000.000 (5.000.000) -

Pencadangan Saldo Laba

- - - 40.282.169.046 40.282.169.046

Laba bersih

494.716.208.500 18.000.000.000 140.000.000 928.774.681.158 1.441.630.889.658

Saldo 30 Juni 2009

Saldo 1 Januari 2010

494.716.208.500 18.000.000.000 140.000.000 945.611.056.276 1.458.467.264.776

Pencadangan Saldo Laba - - 5.000.000 (5.000.000) -

Laba bersih - - - 45.482.959.875 45.482.959.875

Saldo 30 Juni 2010 494.716.208.500 18.000.000.000 145.000.000 991.089.016.151 1.503.950.224.651

(6)

5

PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)

2010 2009

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 293.683.615.302 199.996.378.204 Penerimaan dari (pembayaran untuk):

Bunga 6.998.925.922 6.420.173.368

Kontraktor, pemasok dan lainnya

(termasuk pembelian kaving tanah) (207.527.956.836) (113.357.784.971) Pajak penghasilan badan dan pajak lainnya (17.913.381.117) (21.283.410.153) Gaji dan tunjangan karyawan (27.088.468.006) (24.601.354.630)

Bunga dan beban keuangan lainnya (420.856.309) (2.310.781.683) Beban usaha lainnya (5.875.314.770) (11.585.090.374)

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 41.856.564.186 33.278.129.761

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penurunan (kenaikan) investasi – bersih (11.228.266.378) 6.749.398.522 Penurunan (kenaikan) aset tetap – bersih (54.360.431.994) (34.402.768.543) Kenaikan (penurunan) modal anak perusahaan 3.392.500.000 -

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi

(62.196.198.372)

(27.653.370.021)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan hutang bank 75.903.675.332 6.534.093.191 Pembayaran hutang bank (9.788.562.522) (19.127.210.561)

Kas Bersih Diperoleh (Digunakan) dari Aktivitas Pendanaan 66.115.112.810 (12.593.117.370)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH

KAS DAN SETARA KAS 45.775.478.624 (6.968.357.630)

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 199.186.548.917 179.660.858.640

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 244.962.027.541 172.692.501.010

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

(7)

PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 Dan 2009

(Dalam Rupiah)

1. U M U M

a. Pendirian Perusahaan

PT Ciputra Surya Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 1 Maret 1989, berdasarkan Akta Notaris Hobropoerwanto, SH No.1. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-546.HT.01.01.TH.90 tanggal 3 Februari 1990, dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 86, Tambahan No. 4424 tanggal 26 Oktober 1990. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, diantaranya adalah berdasarkan Akta No. 50 tanggal 30 Mei 2007 yang dibuat dihadapan notaris Fathiah Helmi, SH, mengenai peningkatan modal dasar perusahaan dari Rp 800 milyar yang terbagi atas 3,2 milyar saham menjadi Rp 1.978 milyar yang terbagi atas 7,912 milyar saham. Akta perubahan terakhir adalah Akta Pernyataan keputusan RUPSLB no. 141 tanggal 24 Juni 2008 dari notaris DR. Misahardi Wilamarta, SH , MH, MKn , LLM, dimana para pemegang saham menyetujui untuk mengubah dan menyusun Anggaran Dasar Perseroan antara lain dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan peraturan di bidang Pasar Modal.

Sesuai dengan Pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan mencakup, antara lain, perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan penjualan kawasan perumahan (real estat), perkantoran, pertokoan dan pusat niaga beserta fasilitas-fasilitasnya.

Perusahaan berkedudukan di Surabaya, Jawa Timur, dan proyeknya yaitu CitraRaya berlokasi di Lakarsantri, Surabaya. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tanggal 1 Maret 1993.

b. Pendaftaran sebagai Perusahaan Terbuka Tanpa Penawaran Umum

Perusahaan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), dahulu Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), dengan surat No. 118/HH/njs/X/98-CS tanggal 23 Oktober 1998, sehubungan dengan rencana Pendaftaran Perusahaan sebagai Perusahaan Publik Tanpa Penawaran Umum atas Seluruh Saham Biasa Atas Nama Perusahaan sejumlah 420.188.000 saham. Pernyataan Pendaftaran ini telah menjadi efektif berdasarkan surat Bapepam No. S-2739/PM/1998 tanggal 29 Desember 1998 dan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta.

c. Pemecahan Nilai Nominal Saham (Stock Split)

Perusahaan telah melakukan stock split nilai nominal saham dari Rp 500 menjadi Rp 250 per saham, yang berlaku efektif mulai tanggal 25 Juli 2005. Dengan demikian, jumlah modal disetor Perusahaan menjadi 1.978.864.834 saham, hasil stock split dari saham awal sejumlah 420.188.000 saham dan saham hasil konversi hutang obligasi sejumlah 569.244.417 saham. Harga nominal baru saham ini telah diperdagangkan di bursa efek pada tanggal 25 Juli 2005.

d. Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD)

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Oktober 2007 dan dinyatakan dalam Akta No. 18 pada tanggal yang sama yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, para pemegang saham setuju untuk melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 98.943.242 saham baru dari portepel atau 5% dari modal disetor Perusahaan. Akibat penerbitan saham baru ini, persentase kepemilikan masing-masing pemegang saham akan mengalami penurunan (dilusi) sebesar 4,76%. PMTHMETD dapat dilakukan dalam waktu satu tahun sejak RUPSLB tersebut dilaksanakan. Sampai saat penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, PMTHMETD belum dilaksanakan sehingga jumlah saham yang dikeluarkan Perusahaan belum mengalami perubahan. Keputusan RUPSLB ini sudah tidak dapat dilaksanakan karena masa berlaku satu tahunnya sudah kadaluarsa.

(8)

PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 Dan 2009

(Dalam Rupiah)

7

e. Struktur Anak Perusahaan

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak Perusahaan yang dimiliki secara mayoritas, baik langsung maupun tidak langsung, terdiri dari:

Persentase Pemilikan

Kegiatan Tahun

Jumlah Aset Perusahaan Anak Pokok Operasi Komersial Kedudukan 2010 2009 30 Juni 2010

(dalam ribuan)

PT Bumiindah Permaiterang Real estat 1993 Surabaya 99,99 99,99 38,862 PT Citra Bahagia Elok Real estat 1996 Surabaya 99,99 99,99 105,597,898 PT Cahayahijau Tamanindah Real estat 1993 Surabaya 99,99 99,99 60,938 PT Aptacitra Surya Real estat 1993 Jakarta 99,80 99,80 267,408 PT Suburhijau Jayamakmur Real estat 1993 Surabaya 96,00 96,00 52,009 PT Tamancitra Suryahijau Real estat 1993 Surabaya 96,00 96,00 45,519 PT Ciputra Delta dan

anak perusahaan Real estat 1997 Surabaya 96,25 96,25 96,891,355 PT Saptamulia Hijaubangun Real estat 1993 Jakarta 73,00 73,00 1,583,870 PT Ciputra Surabaya Lapangan golf

Padang Golf ,dan club house 1995 Surabaya 98,99 98,99 52,338,570

PT Galaxy Alam Semesta dan

anak perusahaan Real estat 1996 Surabaya 99,99 99,99 297,632,211 PT Ciputra Graha Prima Real estat 2003 Surabaya 51,00 51,00 34,863,569 PT Adhiwira Persada Real estat - Surabaya 99,99 99,99 45,687 PT Asenda Bangun Persada Real estat 2004 Lampung 99,00 99,99 65,638,369 PT Cahaya Fajar Abaditama Real Estat 2005 Surabaya 60,00 60,00 58,260,429 PT Win Win Realty Centre Real Estat 2008 Surabaya 53,00 53,00 612,474,397

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Citra Bahagia Elok (CBE), anak perusahaan, yang diselenggarakan pada tanggal 11 Desember 2009 dan dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE,MH, Notaris di Jakarta, No. 112 tanggal 16 Desember 2009, diputuskan untuk meningkatkan modal dasar CBE dari Rp 50 milyar menjadi Rp 63,2 milyar dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 45 milyar menjadi Rp 63,2 milyar, dengan cara mengkonversi hutang CBE kepada Perusahaan sebesar Rp13,2 milyar. Setelah peningkatan modal tersebut, kepemilikan Perusahaan pada CBE tetap sebesar 99,99%. Peningkatan modal ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-02068 tanggal 26 Januari 2010.

Berdasarkan RUPSLB PT Galaxy Alamsemesta (GAS), anak perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 11 Desember 2009 dan dinyatakan dalam akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 111 tanggal 16 Desember 2009 diputuskan untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp125 milyar menjadi Rp140 milyar, kepemilikan Perusahaan pada GAS adalah tetap 99,99%. Perubahan modal ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. AHU.01.10-02741 tanggal 2 Pebruari 2010.

Berdasarkan RUPSLB PT Ciputra Delta (CDL), perusahaan anak, yang diselenggarakan pada tanggal 10 Maret 2009 dan dinyatakan dalam Akta No. 66 tanggal 13 Maret 2009, dihadapan notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, diputuskan untuk menurunkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 50 milyar menjadi Rp 40 milyar sehingga kepemilikan Perusahaan pada CDL menjadi 96.25%.

Tahun 2009, PT Asendabangun Persada (ABP), Anak Perusahaan, telah beberapa kali mengubah anggaran dasarnya, terakhir berdasarkan akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 26 tanggal 4 Nopember 2009, diputuskan untuk menurunkan modal dasar dari Rp35 milyar menjadi Rp100 juta dan menurunkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp14 milyar menjadi Rp100 juta, sehingga kepemilikan Perusahaan pada ABP menjadi 99%. Perubahan modal ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. AHU-01983.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 14 Januari 2010.

Berdasarkan RUPSLB PT Karyaprima Hijauselaras (KPHS), perusahaan anak dari PT Ciputra Delta (CDL) dan PT Saptamulia Hijaubangun (SMHB), yang diselenggarakan pada tanggal 7 Agustus 2009 dan dinyatakan dalam Akta No. 92 tanggal 18 Agustus 2009 dihadapan notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, diputuskan untuk meningkatkan modal dasar menjadi sebesar Rp 50 juta dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi sebesar 12,5 juta. Setelah peningkatan modal tersebut, kepemilikan CDL dan SMHB pada KPHS tetap sebesar 99,99% dan 0,01%. Peningkatan modal ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-49526.AH.01.02. tahun 2009 tanggal 14 Oktober 2009.

Berdasarkan RUPSLB PT Cahayafajar Abaditama (CFA), perusahaan anak, yang diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2008 dan dinyatakan dalam Akta No. 269 dihadapan notaris Buntario Tigris Darmawa Ng,

(9)

PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 Dan 2009

(Dalam Rupiah)

SH, SE, MH, diputuskan untuk melakukan penurunan modal ditempatkan dan disetor CFA sebesar Rp 7 milyar secara proporsional dari masing-masing pemegang saham,sehingga modal ditempatkan dan disetor menjadi Rp 18 milyar. Setelah penurunan modal tersebut, kepemilikan Perusahaan pada CFA tetap sebesar 60%. Penuruan modal tersebut juga tercantum dalam Akta No. 72 tanggal 9 Desember 2008, yang dibuat dihadapan Notaris Buntario Tigris Darmawan Ng, SH, SE, MH. Akta perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusannya No. AHU-00976.AH.01.02 tanggal 7 Januari 2009.

Berdasarkan RUPSLB PT Cahayafajar Abaditama (CFA), perusahaan anak, yang diselenggarakan pada tanggal 31 Agustus 2009 dan dinyatakan dalam Akta No. 188 tanggal 29 September 2009, dihadapan notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, diputuskan bahwa Perusahaan menurunkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 18 milyar menjadi Rp 13 milyar. Penurunan dilakukan secara proporsional dari masing – masing pemegang saham sehingga kepemilikan Perusahaan pada CFA tetap sebesar 60%.

f. Komisaris, Direksi dan Karyawan Perusahaan

Susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

30 Juni 2010 30 Juni 2009

Komisaris Utama : DR Ir. Ciputra Ir. Ciputra

Komisaris : Sandra Hendharto Sandra Hendharto

Komisaris Independen : Cosmas Batubara Cosmas Batubara

Lany Wihardjo Lany Wihardjo

Direktur Utama : Harun Hajadi Harun Hajadi

Direktur : Budiarsa Sastrawinata Budiarsa Sastrawinata

Rina Ciputra Sastrawinata Rina Ciputra Sastrawinata

Junita Ciputra Junita Ciputra

Candra Ciputra Candra Ciputra

Cakra Ciputra Cakra Ciputra

Nanik Joeliawati Santoso Nanik Joeliawati Santoso

Sutoto Yakobus Sutoto Yakobus

Susunan Komite Audit pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

30 Juni 2010 30 Juni 2009

Ketua : Cosmas Batubara Cosmas Batubara

Anggota : Melina Indrawati Sutandi Melina Indrawati Sutandi

Lanny Bambang Lanny Bambang

Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, jumlah karyawan Perusahaan dan anak perusahaan masing-masing adalah 482 orang dan 506 orang.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang antara lain adalah Pernyataan Stándar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia, Peraturan Bapepam No. VIII.G.7 (revisi 2000) tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Real Estat sesuai dengan Surat Edaran Ketua Bapepam No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002.

Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali investasi efek tertentu yang dicatat sebesar nilai wajarnya dan persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas konsolidasi.

(10)

PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 Dan 2009

(Dalam Rupiah)

9

Neraca konsolidasi disajikan berdasarkan metode tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar (unclassified) sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan No. 44 mengenai “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi ini adalah Rupiah.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan sebagaimana disajikan dalam Catatan 1e.

Penyajian laporan keuangan konsolidasi dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept). Seluruh akun, transaksi dan laba/rugi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan.

c. Setara Kas

Setara kas meliputi deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu 3 bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dijadikan jaminan.

d. Investasi

•••• Efek Diperdagangkan (trading)

Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya ditunjukkan dengan frekuensi pembelian dan penjualan yang tinggi. Efek ini dimiliki dengan tujuan menghasilkan laba dari perbedaan harga jangka pendek. Investasi dalam efek yang memenuhi klasifikasi ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba rugi yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada periode berjalan. Nilai wajar efek yang dijual ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.

•••• Reksadana

Investasi dalam bentuk reksadana dinyatakan sebesar nilai aset bersih.

•••• Properti

Investasi dalam properti dicatat sebesar biaya perolehan.

e. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan penelaahan yang mendalam terhadap kondisi masing-masing debitur pada akhir periode. Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihan piutang ragu-ragu yang bersangkutan atau langsung dihapuskan dari piutang tersebut pada saat manajemen berkeyakinan penuh bahwa piutang tersebut tidak dapat ditagih.

f. Persediaan dan Tanah untuk Pengembangan

Persediaan kavling tanah, rumah hunian atau ruko dalam pembangunan dan yang telah selesai dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net

realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata. Biaya-biaya untuk pematangan dan

pengembangan tanah, termasuk beban bunga dan selisih kurs atas pinjaman yang diperoleh untuk membiayai pembelian, pematangan dan pengembangan tanah sebelum tahap penyelesaian, dikapitalisasi sebagai bagian dari harga pokok perolehan tanah.

Persediaan restoran club house (makanan, minuman dan lainnya) dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata (average method).

Tanah yang dimiliki oleh Perusahaan dan anak perusahaan untuk pengembangan di masa mendatang dikelompokkan sebagai “Tanah untuk Pengembangan”. Biaya-biaya untuk pematangan dan pengembangan tanah, termasuk beban bunga dan selisih kurs atas pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembelian,

(11)

PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 Dan 2009

(Dalam Rupiah)

pematangan dan pengembangan tanah sebelum tahap penyelesaian pengembangan dan pembangunan, dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan tanah. Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah tersebut akan dipindahkan ke akun persediaan atau aset tetap, mana yang lebih sesuai.

g. Aset Tetap

Aset tetap, kecuali hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Hak atas tanah tidak disusutkan dan dinyatakan sebesar biaya perolehannya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Tahun Bangunan 20 Lapangan golf 20

Peralatan dan perabot 4-5 Kendaraan bermotor 5-8

Peralatan golf 4

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada Iaporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap tidak dipergunakan Iagi atau dilepas/dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam Iaporan laba rugi periode berjalan.

Aset dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

h. Penyisihan untuk Penggantian Peralatan Operasi Club House

Penyisihan untuk penggantian peralatan operasi club house ditetapkan sebesar 25% dari nilai peralatan berdasarkan taksiran nilai ganti dari peralatan operasi club house yang hilang atau rusak. Penggantian peralatan yang hilang atau rusak dicatat sebagai pengurangan akun penyisihan tersebut.

i. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya dan telah mengakui kewajiban imbalan kerja karyawan yang tidak didanai berdasarkan Undang-undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU Tenaga Kerja No. 13) dan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Imbalan atas UU Tenaga Kerja No. 13 tersebut telah dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada usia normal pensiun dari Dana Pensiun dengan manfaat yang diperoleh sesuai dengan UU tersebut setelah dikurangi akumulasi imbalan kerja karyawan dan hasil investasi yang terkait. Jika manfaat program pensiun iuran pasti kurang dari persyaratan yang ditetapkan Undang-undang, Perusahaan harus menyediakan kekurangannya.

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja berdasarkan UU Tenaga Kerja No. 13 ditentukan dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi bersih keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui untuk setiap program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut dan 10% dari nilai wajar aset pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial ini diakui selama rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul akibat perubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.

j. Penurunan Nilai Aset

Perusahaan dan anak perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi peristiwa atau perubahan kondisi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan seluruhnya pada setiap tanggal pelaporan. Apabila kondisi tersebut terjadi, Perusahaan dan anak perusahaan diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas semua asetnya dan mengakui selisihnya sebagai kerugian dalam periode berjalan.

(12)

PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 Dan 2009

(Dalam Rupiah)

11

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Perusahaan dan anak perusahaan mengakui pendapatan dari penjualan real estat dengan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method). Pendapatan dari penjualan real estat diakui secara penuh bila seluruh syarat berikut telah terpenuhi:

• Penjualan bangunan rumah, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya. Syarat-syarat yang harus dipenuhi terdiri dari:

a. Proses penjualan telah selesai; b. Harga jual akan tertagih;

c. Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan

d. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.

• Penjualan kavling tanah tanpa bangunan. Syarat-syarat yang harus dipenuhi terdiri dari:

a.

Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;

b.

Harga jual akan tertagih;

c.

Tagihan penjual tidak subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang;

d.

Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kavling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan perundang-undangan; dan

e.

Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian

bangunan di atas kavling tanah tersebut.

•••• Pendapatan penjualan unit bangunan kondominium, apartemen, perkantoran, pusat belanja dan bangunan sejenis lainnya, serta unit dalam kepemilikan secara time sharing, diakui dengan metode persentase penyelesaian, (percentage-of-completion method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:

a. Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi;

b. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan

c. Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal.

Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria pengakuan pendapatan dengan metode akrual penuh, pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode uang muka (deposit method) sampai seluruh kriteria penggunaan metode akrual penuh terpenuhi.

Beban pokok penjualan tanah ditentukan berdasarkan nilai perolehan tanah ditambah pengeluaran-pengeluaran lain untuk pengembangan tanah. Beban pokok penjualan rumah tinggal meliputi seluruh beban pembangunan.

Uang sewa ruang pusat niaga, kecuali dari penyewa utama (anchor tenant), dibayar di muka untuk 1 sampai 5 tahun dan dicatat dalam akun “Pendapatan Diterima di Muka”. Pendapatan sewa ruang pusat niaga ini diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan secara bulanan. Uang sewa ruang pusat niaga penyewa utama dibayar secara bulanan dan pendapatan dari uang sewa tersebut juga diakui secara bulanan.

Penghasilan sewa unit villa golf diakui sebagai pendapatan berdasarkan masa sewa masing-masing unit villa golf tersebut.

Uang pendaftaran keanggotaan golf dan club house diakui sebagai pendapatan pada saat diterima. Iuran keanggotaan golf dan club house yang diterima di muka dicatat pada akun “Uang Muka Pelanggan” dan diamortisasi sebagai pendapatan berdasarkan masa manfaatnya.

(13)

PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 Dan 2009

(Dalam Rupiah)

l. Kapitalisasi Biaya Pinjaman

Bunga dan rugi selisih kurs atas pinjaman yang diperoleh untuk membiayai pembelian, pematangan dan pengembangan tanah dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan persediaan kavling tanah dan tanah yang belum dikembangkan bagi real estat, dan dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap dan aset dalam penyelesaian bagi proyek komersial. Pada saat selesainya semua kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan tanah atau pada saat aset dalam penyelesaian tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan, kapitalisasi bunga dan rugi selisih kurs juga akan dihentikan.

m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikonversi ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut (30 Juni 2010 : USD 1 = Rp 9.083 dan 30 Juni 2009 : USD 1 = Rp 10.225)

n. Pajak Penghasilan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tanggal 23 Maret 2002, penghasilan dari sewa pusat niaga dikenakan pajak final sebesar 10%, kecuali untuk kontrak sewa yang ditandatangani sebelum peraturan tersebut yang dikenakan pajak 6%.

Pajak penghasilan final

Perbedaan nilai tercatat antara aset dan kewajiban yang terkait pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. Beban pajak periode berjalan sehubungan dengan pajak penghasilan final dihitung secara proporsional terhadap jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui selama periode berjalan. Perbedaan antara pajak penghasilan final yang dibayarkan dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan final dalam laporan laba rugi diakui sebagai pajak dibayar di muka atau hutang pajak.

Pada tanggal 4 Nopember 2008, telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2008 mengenai Pajak Penghasilan dari Penghasilan Atas pengalihan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan. Peraturan ini menyatakan bahwa penghasilan atas kepemilikan tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak bersifat final. Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009.

Atas pendapatan yang terkena pajak final, seperti pendapatan sewa unit villa golf tidak terdapat beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal. Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final untuk laporan komersial berbeda dengan nilai untuk pelaporan fiskal, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. Beban pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada laporan keuangan tahun berjalan.

Pajak penghasilan progresif

Beban pajak penghasilan tahun berjalan disajikan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui berdasarkan perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh terdapat cukup kemungkinan atas realisasi dari manfaat pajak tersebut.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset dipulihkan atau kewajiban diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat Surat Keputusan Pajak (SKP) diterima atau, jika Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan banding, pada saat hasil banding tersebut telah ditentukan.

(14)

PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 Dan 2009

(Dalam Rupiah)

13

o. Laba per Saham

Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam periode yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar selama tahun 2010 dan 2009 adalah sebanyak 1.978.864.834 saham.

p. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.

q. Informasi Segmen Usaha

Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2000) yang mensyaratkan penyajian informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Sesuai dengan struktur organisasi dan manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan serta sistem pelaporan internal, bentuk primer informasi keuangan atas pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha dimana risiko dan imbalan terutama dipengaruhi oleh jenis kegiatan usaha yang berbeda.

Informasi keuangan atas segmen usaha yang disyaratkan PSAK No. 5 (Revisi 2000) disajikan dalam Catatan 24.

3. KAS DAN SETARA KAS

Akun ini terdiri dari:

2010 2009 Kas Rupiah 1.551.916.350 3.132.311.631 US Dolar (2009: USD2.897,68 ) - 29.628.830 Jumlah Kas 1.551.916.350 3.161.940.461 Bank Rupiah

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 2.717.091.167 2.830.352.986

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 8.900.460.173 7.755.665.706

PT Bank Central Asia Tbk 15.486.127.739 11.680.558.452

PT Bank Mega Tbk 2.196.165.695 2.600.672.859

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 5.676.710.563 13.222.049.850 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 2,5 miliar) 3.460.777.754 4.126.439.410

Sub-jumlah 38.437.333.091 42.215.739.262

US Dolar

Mega ( 2010: USD 819.366,58 ) 7.442.306.646 -

Lain-lain (masing-masing dibawah USD 250.000) 244.381.055 192.450.526

Jumlah bank 46.124.020.792 42.408.189.788 Deposito Rupiah PT Bank Mega Tbk 10.500.000.000 7.500.000.000 PT Bank Permata Tbk 2.000.000.000 12.700.000.000

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.000.000.000 3.000.000.000

(15)

PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 Dan 2009

(Dalam Rupiah)

2010 2009

PT Bank Bukopin Tbk 17.000.000.000 9.000.000.000 PT Bank Tabungan Negara Syariah 41.800.000.000 14.200.000.000 PT Bank Internasional Indonesia Tbk 52.485.000.000 40.300.000.000 PT Bank OCBC NISP Tbk - 5.000.000.000 PT Bank Bumiputera 3.000.000.000 - PT Bank Panin Syariah 7.700.000.000 - PT Bank Panin 3.000.000.000 - PT Bank CIMB Niaga 3.000.000.000 - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 2,5 miliar) 1.400.000.000 5.000.000.000

Sub-jumlah 145.885.000.000 100.700.000.000 US Dolar Morgan Stanley 51.059.085 57.478.713 (2010 : USD 5,621.39 ; 2009: USD 5,621.39 ) Sinarmas (2010:USD 999,970) 9.114.726.550 - ICBC ( 2010 :USD 2,028,050.01 ) 18.485.675.841

-PT Bank Internasional Indonesia Tbk 23.749.628.923 100.975.863 (2010: USD 2.614.734 ; 2009:USD 9.875,39 )

Lain-lain (masing-masing dibawah USD250.000) - 1.514.629

Sub-jumlah 51.401.090.399 159.969.205

Jumlah deposito 197.286.090.399 100.859.969.205

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) - 26.262.401.557

Jumlah 244.962.027.541 172.692.501.010 Tingkat Bunga: Deposito Rp 7% 8,50% - 10,25% USD 1,75% - 3% 1,75% - 2,20% SBI - 6,75% - 7,00% 4. INVESTASI

Akun ini terdiri dari

2010 2009 Efek hutang - 60.034.865.510 Properti 100.000.000 100.000.000 Jumlah 100.000.000 60.134.865.510

5. PIUTANG USAHA – BERSIH

Akun ini merupakan piutang usaha kepada pihak ketiga sebagai berikut:

2010 2009

Penjualan kavling, rumah dan ruko 67.052.557.464 56.566.021.389 Keanggotaan golf, restoran club house 1.908.223.842 3.005.830.883

dan sewa unit villa golf

Jumlah 68.960.781.306 59.571.852.271

Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (4.427.039.986) (1.647.342.545)

Bersih 64.533.741.320 57.924.509.726

(16)

PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 Dan 2009

(Dalam Rupiah)

15

Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.

6. PERSEDIAAN

Rincian persediaan adalah sebagai berikut:

2010 2009

Kavling tanah 790.660.893.867 721.329.714.182 Rumah, ruko, dan apartemen dalam pembangunan 156.007.204.829 121.514.646.637 Makanan, minuman dan persediaan lainnya 983.922.008 888.846.893

Jumlah 947.652.020.704 843.733.207.712

Persediaan kavling tanah merupakan tanah seluas sekitar 230 ha dan 215 ha, masing-masing pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009. Bunga yang dikapitalisasi dalam akun persediaan adalah Rp 684.473.731 dan Rp 485.416.510 , masing-masing pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009.

Pada tanggal 30 Juni 2010, pembangunan apartemen yang dimiliki Perusahaan sudah mencapai persentase penyelesaian sekitar 80% untuk apartemen Universitas Ciputra dan sekitar 20% untuk apartemen Ciputra World Surabaya.

Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, persediaan apartemen dalam pembangunan dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman PT Win Win Realty Centre, Anak Perusahaan, dari PT Bank Mega Tbk (Catatan 11).

Persediaan rumah hunian, ruko dan apartemen telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 804.907.460.297 pada tahun 2010. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kerugian atas risiko tersebut.

Berdasarkan evaluasi mengenai nilai yang dapat diperoleh kembali pada tanggal 30 Juni 2010, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa tidak terdapat perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai persediaan.

7. UANG MUKA PEMBELIAN

Akun ini terdiri dari uang muka untuk:

2010 2009

Pembelian tanah dan lainnya 63.346.396.646 25.643.612.746 Uang muka pembelian tanah merupakan pembayaran di muka atas pembelian tanah yang berlokasi di Surabaya dan Sidoarjo.

8. TANAH UNTUK PENGEMBANGAN

Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, akun ini merupakan tanah seluas masing-masing sekitar 405 ha dan 415 ha yang dimiliki oleh anak perusahaan tertentu untuk dikembangkan pada masa mendatang. Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah tersebut akan dipindahkan ke akun persediaan kavling tanah atau ke akun aset tetap untuk bagian di mana akan dibangun pusat niaga dan hotel. Tidak ada beban bunga yang dikapitalisasi pada akun tanah untuk pengembangan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009.

Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 tanah untuk pengembangan atas nama PT Win Win Realty Centre (WWR), Anak Perusahaan, digunakan sebagai jaminan atas hutang dari PT Bank Mega Tbk (Catatan 11)

(17)

PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 Dan 2009

(Dalam Rupiah)

Berdasarkan evaluasi manajemen mengenai nilai yang dapat diperoleh kembali pada tanggal 30 Juni 2010, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai persediaan tanah yang belum dikembangkan.

9. ASET TETAP – BERSIH

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:

2010

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Harga Perolehan

Hak atas tanah 107.645.581.832 - - 107.645.581.832 Bangunan 200.957.215.958 326.526.696 - 201.283.742.654 Lapangan golf 44.271.808.552 95.000.000 - 44.366.808.552 Peralatan dan perabot 43.969.610.195 4.133.889.142 - 48.103.499.337 Kendaraan bermotor 2.818.867.851 15.813.636 151.962.182 2.682.719.305

399.663.084.388 4.571.229.474 151.962.182 404.082.351.680

Aset dalam penyelesaian

Konstruksi dalam pengerjaan 216.234.421.206 57.120.957.377 5.612.570.004 267.742.808.579

Jumlah 615.897.505.594 61.692.186.851 5.764.532.186 671.825.160.259 Akumulasi Penyusutan Bangunan 59.066.366.285 5.825.214.257 - 64.891.580.542 Lapangan golf 29.715.301.882 1.107.982.713 - 30.823.284.595 Peralatan dan perabot 34.292.250.831 2.112.047.398 2.536.329 36.401.761.900 Kendaraan bermotor 2.312.160.827 81.473.118 138.994.163 2.254.639.782 Jumlah 125.386.079.825 9.126.717.486 141.530.492 134.371.266.819 Nilai Buku 490.511.425.769 537.453.893.440 2009

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Harga Perolehan

Hak atas tanah 183.661.136.116 - - 183.661.136.116

Bangunan 122.664.824.184 365.646.299 - 123.030.470.483

Lapangan golf 44.142.108.552 96.800.000 - 44.238.908.552

Peralatan dan perabot 38.168.044.549 1.037.833.999 36.169.450 39.169.709.098

Kendaraan bermotor 2.852.846.032 54.000.000 71.196.363 2.835.649.669

391.488.959.433 1.554.280.298 107.365.813 392.935.873.918

Aset dalam penyelesaian

Konstruksi dalam pengerjaan 159.089.018.165 31.709.837.134 - 190.798.855.299

Jumlah 550.577.977.598 33.264.117.432 107.365.813 583.734.729.217 Akumulasi Penyusutan Bangunan 47.525.133.504 5.747.770.896 - 53.272.904.400 Lapangan golf 27.504.611.041 1.104.157.713 - 28.608.768.754 Peralatan dan perabot 29.138.758.543 1.960.236.057 1.432.334 31.097.562.266 Kendaraan bermotor 2.301.302.573 95.901.456 71.196.363 2.326.007.666 Jumlah 106.469.805.661 8.908.066.122 72.628.697 115.305.243.086 Nilai Buku 444.108.171.937 468.429.486.131

Tanah seluas sekitar 151,9 hektar adalah berupa Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Perusahaan dan Anak Perusahaan yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2023 sampai dengan tahun 2038. HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.

(18)

PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 Dan 2009

(Dalam Rupiah)

17

Aset dalam penyelesaian merupakan akumulasi biaya pembangunan pusat perbelanjaan - proyek Ciputra World Surabaya di Jawa Timur yang dimiliki oleh PT Win Win Realty Centre (WWR), Anak Perusahaan dengan persentase penyelesaian 70%.

Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, tanah seluas 37.734 m2 dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman Perusahaan dari PT Bank Bukopin Tbk (Catatan 11).

Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, tanah senilai Rp 6.250.000.000 atas nama PT Asendabangun Persada, Anak Perusahaan, dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 11).

Pada 30 Juni 2010 and 2009, aset tetap mall digunakan sebagai jaminan atas pinjaman PT Win Win Realty Centre, Anak Perusahaan, dari PT Bank Mega Tbk (Catatan 11).

Aset tetap, selain hak atas tanah dan lapangan golf, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan beberapa paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sekitar Rp 101.835.860.209 dan US$ 165.500. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Berdasarkan evaluasi manajemen mengenai nilai yang dapat diperoleh kembali pada tanggal 30 Juni 2010, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap.

10. ASET LAIN-LAIN

Akun ini terutama merupakan saldo rekening yang dibatasi penggunaannya (escrow account) pada sejumlah bank sehubungan dengan pemberian dan pencairan kredit pemilikan rumah, masing-masing sebesar Rp 33.767.122.387 pada tanggal 30 Juni 2010 dan Rp 24.024.012.124 pada tanggal 30 Juni 2009.

11. HUTANG BANK

Rincian hutang bank adalah sebagai berikut:

Plafon Saldo Pinjaman

2010 2009

Rp Rp Rp

PT Bank Mega Tbk (Mega) 445.000.000.000 148.163.168.092 56.637.101.332 PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) 30.000.000.000 5.188.882.000 17.642.230.000 PT Bank Bukopin Tbk (Bukopin) 20.000.000.000 6.029.325.972 11.383.699.990 PT Bank Central Asia (BCA) 5.000.000.000 1.696.985.487 3.363.208.336 PT Bank ICBC Indonesia 30.000.000.000 - - PT Bank Mandiri 100.000.000.000 30.064.641.922 - EFG Bank USD 2.800.000 -

16.208.734.417

Jumlah 630.000.000.000 191.143.003.473 105.234.974.075

PT Bank Mega (Mega)

Pada tanggal 29 Februari 2008, PT Win Win Realty Centre (WWR), perusahaan anak, memperoleh fasilitas kredit berupa Fasilitas Term Loan (fasilitas TL) sebesar Rp 389,97 milyar dan Fasilitas Interest During Construction (fasilitas IDC Loan) sebesar Rp 55,03 miliar yang masing-masing digunakan untuk pembangunan project Ciputra World tahap I dan untuk membiayai interest during construction selama pembangunan Ciputra World tahap I. Kedua fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 28 Februari 2016, dengan tingkat bunga sebesar 13,5% per tahun dan dijamin dengan tanah dan bangunan seluas sekitar 29.126 m2, bagian dari luas total 74.906 m2 serta piutang usaha atas nama WWR.

(19)

PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 Dan 2009

(Dalam Rupiah)

PT Bank Internasional Indonesia (BII)

Pada tanggal 14 Desember 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Internasional Indonesia Tbk sebesar Rp. 30.000.000.000 yang digunakan untuk pembiayaan tagihan/piutang yang timbul sehubungan proyek CitraRaya Surabaya. Pinjaman ini berlaku untuk jangka waktu 36 bulan dengan availability period sampai dengan 6 bulan dan dikenakan bunga sebesar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia 1 bulanan ditambah 2,5% (9%) per tahun efektif menurun. Pinjaman ini dijamin dengan piutang yang dimiliki Perusahaan dengan ratio piutang terhadap outstanding pinjaman tidak lebih rendah dari 125% outstanding pinjaman.

PT Bank Bukopin Tbk (Bank Bukopin)

Pada tanggal 21 Juni 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari Bank Bukopin sebesar Rp 20 miliar yang digunakan untuk refinancing fasilitas proyek Ciputra Waterpark Surabaya. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 21 Juni 2011, dan dikenakan bunga sebesar 15,25% per tahun. Pembayaran kembali pokok dan bunga dilakukan secara bulanan mulai bulan Juli 2007. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang tanah seluas 37.734 m2 senilai Rp 22.250.000.000 (lihat Catatan 9). Berdasarkan perjanjian pinjaman tersebut, Perusahaan, antara lain, tidak diperkenankan memberikan pinjaman kepada pihak lain yang berkaitan dengan bidang usaha kecuali kepada perusahaan anak, dan tidak diperkenankan melakukan pembayaran dan atau pelunasan atas pinjaman yang diperoleh dari pemegang saham.

PT Bank Central Asia (BCA)

Pada tanggal 5 November 2007, PT Asendabangun Persada (ABP), perusahaan anak, memperoleh pinjaman dari BCA sebesar Rp 5 miliar yang terdiri dari fasilitas cerukan sebesar Rp 1 miliar dan fasilitas kredit investasi sebesar Rp 4 miliar yang masing-masing digunakan untuk modal kerja dan pembangunan infrastuktur pembukaan blok baru di proyek perumahan Citra Garden Lampung. Fasilitas cerukan dan kredit investasi tersebut akan jatuh tempo masing-masing pada 5 November 2008 dan 5 Mei 2011, dengan bunga 11% per tahun. Kedua pinjaman ini dijamin dengan tanah seluas 46.753 m2 atas nama ABP senilai Rp 6,25 miliar (lihat Catatan 9). Berdasarkan perjanjian pinjaman tersebut, ABP, antara lain, tidak diperbolehkan menggunakan fasilitas kredit untuk pembiayaan tanah kosong, mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin dalam bentuk dan dengan nama apapun, memberikan pinjaman kepada pihak lain, melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan, pembubaran/likuidasi, dan mengubah status kelembagaan.

PT Bank ICBC Indonesia

Pada tanggal 18 Januari 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank ICBC Indonesia sebesar Rp. 30.000.000.000 yang digunakan untuk pembiayaan modal kerja. Pinjaman ini akan jatuh tempo 18 Januari 2011 dan dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun, dengan ketentuan bank berhak untuk melakukan perubahan terhadap besarnya bunga setiap ada perubahan prime rate bunga bank. Pinjaman ini dijamin dengan piutang yang dimiliki Perusahaan dengan ratio piutang terhadap outstanding pinjaman tidak lebih rendah dari 125% outstanding pinjaman. Per tanggal 30 Juni 2010 CS telah melakukan pelunasan pinjaman tersebut.

Mandiri

Pada tanggal 29 April 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri dengan limit kredit sebesar Rp. 100.000.000.000 yang digunakan untuk pembiayaan modal kerja. Pinjaman ini akan jatuh tempo 1 tahun setelah penandatanganan perjanjian dan dikenakan bunga sebesar 11% per tahun, dengan ketentuan bank berhak untuk melakukan perubahan terhadap besarnya bunga setiap ada perubahan prime rate bunga bank. Pinjaman ini dijamin dengan fixed asset minimal coverage 100% terdiri atas landbank Citraland Surabaya lot 5 an Ciputra Surya Group (hak tanggungan I) dan Ciputra Waterpark Surabaya (hak tanggungan II).

EFG Bank - Singapore

Pada tanggal 20 Juni 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kerdit investasi dari EFG Bank sebesar USD 2.200.000 (setara dengan Rp. 24.096.098.955) yang digunakan untuk modal kerja. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 21 Juni 2009 dan dikenakan bunga sebesar 4,55% per tahun. Pembayaran kembali pokok dan bunga dilakukan pada saat jatuh tempo. Pinjaman ini dijamin dengan Surat Obligasi Republik Indonesia dengan nilai nominal USD 6.890.000. Pinjaman ini sudah dilunasi pada tanggal 30 September 2009.

(20)

PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 Dan 2009

(Dalam Rupiah)

19

12. HUTANG PAJAK

Hutang pajak terdiri dari:

2010 2009

Taksiran hutang pajak penghasilan

Perusahaan 123.931.391 2.030.206.080 Anak perusahaan 71.893.276 345.292.020 Hutang pajak penghasilan lainnya

Pasal 21 128.327.223 16.730.565 Pasal 22 - - Pasal 23 503.529.178 628.449.066 Pasal 24 - - Pasal 25/Final 2.850.101.883 21.673.270 Pasal 26 - -

Pajak Pertambahan Nilai 3.498.247.209 2.893.771.115 Pajak Pembangunan I (PB I) 82.139.688 150.283.425

Jumlah 7.258.169.848 6.086.405.542

Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan, sebagaimana disajikan dalam Laporan Laba Rugi Konsolidasi, dengan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2010 2009 Penjualan bersih 241.796.891.598 163.148.204.455 Pembatalan - (1.382.942.714) Total Penjualan 241.796.891.598 161.765.261.741

Pajak Final atas pengalihan Tanah dan Bangunan 12.089.844.580 -

- Anak Perusahaan 7.524.646.825 3.315.436.466

- Perusahaan 4.565.197.755 4.911.120.893

Laba tidak final sebelum taksiran pajak penghasilan

sesuai dengan Laporan Laba Rugi Konsolidasi 10.304.208.283 31.233.965.357 - Anak Perusahaan (1.004.608.233) (4.314.132.533)

- Perusahaan 9.299.600.050 26.919.832.824

Beda tetap:

Bagian atas laba anak perusahaan (4.871.667.897) (7.180.511.939) Rugi (laba) penjualan investasi - (5.854.445.665) Penghasilan bunga yang telah dikenakan

pajak penghasilan bersifat final (3.074.315.075) (3.873.277.613) Penghasilan sewa yang telah dikenakan

Pajak penghasilan yang bersifat final (875.584.407) (87.804.231) Biaya Sumbangan dan entertainment (8.867.580) 233.068.079 Lain-lain 41.481.953 (295.762.626)

Beda waktu:

Penghapusan cadangan piutang ragu-ragu - (372.040.505)

Taksiran penghasilan kena pajak - Perusahaan 510.647.044 9.489.058.325

(21)

PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 Dan 2009

(Dalam Rupiah)

Taksiran pajak penghasilan Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 2009 Perusahaan 123.931.391 2.030.206.080 Anak perusahaan 71.893.276 359.140.600 Pajak Tangguhan

Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:

2010 2009

Aset pajak tangguhan

Rugi fiskal 170.637.358 - Penyisihan piutang 4.477.606 -

Penyisihan Peralatan Club House - 69.443.402

Aset tetap - -

Imbalan Kerja 138.136.260 96.819.747

Jumlah 313.251.224 166.263.149

13. UANG MUKA PELANGGAN

Akun ini terutama merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan untuk penjualan tanah dan rumah tinggal, serta untuk pengurusan sertifikat kepemilikan.

2010 2009

Penjualan Tanah dan Rumah Hunian

529.144.255.171

435.211.227.308 Pengurusan Sertifikat Kepemilikan 3.208.657.424 1.792.103.046

Jumlah 532.352.912.595 437.003.330.354

14. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA

Akun ini merupakan kewajiban diestimasi atas beban imbalan kerja berdasarkan UU Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003, yang telah dihitung oleh PT Rileos Pratama, aktuaris independen.

15. HAK MINORITAS

Akun ini merupakan hak pemegang saham minoritas atas ekuitas anak perusahaan yang dikonsolidasikan, termasuk bagian dari laba/rugi bersih anak perusahaan.

(22)

PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 Dan 2009

(Dalam Rupiah)

21

16. MODAL SAHAM

Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2010

Jumlah Saham

Ditempatkan dan Persentase Jumlah

Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Rp

PT Ciputra Development Tbk 1.239.953.440 62,66% 309.988.360.000 Publik (masing-masing dibawah 5%) 738.911.394 37,34% 184.727.848.500

Jumlah 1.978.864.834 100,00% 494.716.208.500 2009 Jumlah Saham

Ditempatkan dan Persentase Jumlah

Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Rp

PT Ciputra Development Tbk 789.953.440 39,92% 197.488.360.000 Castleridge Enterprise Pte. Ltd. 278.039.720 14,05% 69.509.930.000 Publik (masing-masing dibawah 5%) 910.871.674 46,03% 227.717.918.500

Jumlah 1.978.864.834 100,00% 494.716.208.500

17. PENCADANGAN SALDO LABA

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 18 Mei 2010, disetujui, antara lain, penggunaan laba bersih per 31 Desember 2009 sebagai cadangan sebesar Rp 5.000.000, dan sisanya sebagai saldo laba. Perusahaan tidak membagikan dividen pada tahun 2009.

18. PENDAPATAN

Akun ini terdiri dari:

2010 2009 Penjualan bersih Tanah 76.025.447.532 35.828.938.538 Rumah tinggal Bangunan 38.950.782.605 67.672.119.061

Tanah 26.616.330.500 59.647.146.856 Apartemen 100.204.330.961 - Sub-jumlah 241.796.891.598 163.148.204.455 Pendapatan usaha

Lapangan golf dan sewa villa golf 15.956.761.108 18.317.135.475 Waterpark 7.559.770.548 7.322.824.863 Jasa management - 3.644.655 Sub-jumlah 23.516.531.656 25.643.604.993 Jumlah 265.313.423.254 188.791.809.448

Referensi

Dokumen terkait

tercapai yakni ¼ panjang gelombang terbentuk sepanjang saluran kabel dengan minimum pada awal saluran maksimum pada ujung akhir saluran kabel?. Kondisi ini didapatkan ketika

Kepala Seksi Bina Ketahanan Keluarga Dan Remaja pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.. DINAS PENGENDALIAN

Terdapat dua analisis keuangan yang cukup penting bagi pelaku investor saham antara lain, analisis fundamental yaitu dengan memperkirakan harga saham di masa yang akan datang

Di samping upaya untuk melakukan konfirmasi ulang atas hubungan komitmen dan kepercayaan, hal yang mendesak dilakukan penelitian ini adalah membangun pola keterkaitan

yang lain. M Pilih jawapan mana-mana yang munasabah e) Apakah harapan anda kepada pemimpin dunia untuk. mengekalkan keamanan

Reaksi pasar modal Indonesia terhadap peristiwa Pilkada DKI Jakarta Putaran II 2012 bersifat sesaat dan tidak berkepanjangan, ditunjukkan oleh adanya perbedaan

Penguasaan kompetensi profesional konselor terbentuk melalui latihan menerapkan kompetensi akademik dalam bidang bimbingan dan konseling yang telah dikuasai itu

Buku ini merupakan penjabaran dari hal-hal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.. Sesuai dengan pendekatan Kurikulum 2013, siswa diajak berani untuk