Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
I
Mahasiswa mampu menjelaskan yang dimaksud mineral, macam, serta dampak mineral untuk tu-buh kita
TUJUAN
Pembelajaran Umum
TUJUAN
Pembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1, diharapkan : 1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian mineral 2. Mahasiswa mampu menyebutkan macam-macam dan
Uraian Materi
1. Pengertian mineral
Seperti halnya vitamin, mineral adalah nutrisi penting untuk pemeli-haraan kesehatan dan pencegahan penyakit. Mineral dan vitamin bertindak secara interaksi. saudara perlu vitamin agar mineral dapat bekerja dan seba-liknya. Tanpa beberapa mineral / vitamin, maka beberapa vitamin / mineral tidak berfungsi dengan baik. Perbedaan terbesar antara vitamin dan miner-al adminer-alah bahwa minerminer-al merupakan senyawa anorganik, sedangkan vitamin organik.
Mineral dapat diklasiikasikan menurut jumlah yang dibutuhkan tubuh saudara. Mineral utama (mayor) adalah mineral yang kita perlukan lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral minor (trace elements) adalah yang kita perlukan kurang dari 100 mg sehari. Kalsium, tembaga, fosfor, kalium, natrium dan klorida adalah contoh mineral utama, sedangkan kromium, magnesium, yodium, besi, lor, mangan, selenium dan zinc adalah contoh mineral minor. Pembedaan jenis mineral tersebut semata-mata hanya berdasarkan jumlah yang diperlukan, bukan kepentingan. Mineral minor tak kalah penting diband-ingkan mineral utama. Kekurangan mineral minor akan menyebabkan mas-alah kesehatan yang juga serius.
Ketika pola makan saudara sehat dan bervariasi, saudara mendapatkan cukup mineral. Namun, bila pola makan saudara tidak seimbang atau sauda-ra memiliki gangguan penyesauda-rapan minesauda-ral, saudasauda-ra dapat mengalami keku-rangan mineral. Dalam kondisi tersebut, saudara mungkin perlu mengambil suplemen mineral dan vitamin.
2. Macam dan fungsi mineral
Mineral terbagi menjadi dua golongan, yaitu mineral makro dan miner-al mikro. Minerminer-al makro adminer-alah minerminer-al yang dibutuhkan oleh tubuh dminer-alam jumlah lebih dari 100 mg per hari. Dan mineral mikro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kurang dari 100 mg per hari. Unsur yang termasuk mineral makro antara lain kalsium, fosfor, magnesium, natrium, klor, kalium, dan sulfur. Untuk mineral mikro adalah zat besi, seng, tembaga,
iodi-um, mangan, molibden, dan kobalt.
1) NATRIUM (Na)
Natrium atau sodium berfungsi sebagai penjaga keseimbangan air dan elektrolit (asam basa) di dalam sel, maupun di dalam cairan ekstraselu-ler, termasuk plasma darah. Mineral ini juga diperlukan untuk membawa impuls saraf. Natrium terdapat lebih banyak di cairan ekstraseluler dari pada intraselluler dan sebanyak 30 – 40% berada dalam tulang. Natrium mudah diserap di lambung maupun usus halus. Organ yang berperan penting untuk mengeluarkan dan mempertahankan natrium dalam tubuh adalah ginjal. Kurang lebih 99,5% natrium diserap kembali oleh ginjal.
Kebutuhan natrium dalam tubuh tergantung pada tubuh itu sendiri. Kebutuhan natrium untuk pertumbuhan berbeda dengan kebutuhan natri-um untuk sekresi. Kebutuhan natrinatri-um juga tergantung pada kadar kalinatri-um dalam diet. Kekurangan natrium dapat menyebabkan gangguan pertum-buhan dan kematian, misalnya pada kasus disentri. Natrium mudah dis-erap pada ginjal dan usus, dimana dalam penydis-erapannya akan diikuti den-gan penyerapan air. Hal ini terjadi karena sufat kalium yang mempunyai kemampuan menyerap air. Jika keberadaan kalium dalam plasma darah meningkat maka akan terjadi peningkatan volume cairan darah sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan darah.
Sumber natrium dalam kehidupan banyak didapat dari garam dapur, namun demikian pada buah-buahan juga sebagai sumber natrium, diantaranya terdapat dalam apel, blewah, bayam, avokad, melon, lobak, mangga, dan semangka. Sehingga jika klien saudara ada yang hipertensi, maka jika mengkonsumsi buah-buahan yang tersebut diatas dan atau ga-ram dapur maka akan meningkatkan tekanan darahnya.
2) KALIUM (K)
Kalium berperan dalam mempertahankan tekanan osmotik seperti halnya natirum. Mineral ini terletak lebih banyak dalam cairan intraselluler dari pada ekstraselluler dan sebagian besar terikat oleh protein. Kalium diperlukan pada penyerapan asam amino oleh sel dan untuk membantu metabolisme karbohidrat.
Kalium terutama dieksresikan oleh ginjal bersama dengan pengel-uaran urin, sehingga jika seseorang mengalami deurisis maka kalium juga banyak yang hilang. Penurunan kalium berat diantaranya terjadi pada pen-yakit paru menahun, kekurangan kalori protein, dn sirosis hepatitis. Pada dasarnya saudara dapat mengidentiikasi penyebab kekurangan kalium melalui banyaknya sel yang rusak pada diri seseorang tersebut, hal ini ter-jadi karena keberadaan kalium di dalam sel sehingga jika sel rusak maka kalium akan keluar dan tidak dapat digunakan oleh aktiitas tubuh kita. Jika kalium berlebihan juga membahayakan pada system pompa jantung karena akan mengakibatkan terjadinya aritmia dan juga ibrilasi, keadaan demikian mengakibatkan kardiakoutput mengalami penurunan.
Sumber kalium terbanyak pada pisang hijau dan tomat, serta juga terdapat pada apel, bayam, jambu biji, jeruk nipis, mangga, melon, dan semangka.
3) KLOR (Cl)
Klor selalu dikonsumsi dalam bentuk garam dapur (NaCl). Namun mineral ini juga terdapat dalam apel dan wortel. Klor dieksresikan di da-lam da-lambung dada-lam bentuk HCl dan berfungsi untuk membantu mencerna protein oleh pepsin.
Kekurangan klor dapat menimbulkan alkalosis. Misalnya pada anak yang mengalami muntah – muntah sehingga banyak membuang cairan, termasuk HCl lambung juga terbuang. Sehingga tingkat keasaman dalam tubuh terjadi peningkatan dan terjadilah alkalosis.
4) KALSIUM (Ca)
Kalsium sangat penting dan berperan besar dalam metabolisme tulang, kontraksi atau aktivitas otot, fungsi saraf, proses penggumpalan darah, dan fungsi kekebalan. Sebagian kecil kalsium tulang dapat diganti oleh magnesium dan natrium. Tubuh menggunakan kalsium untuk me-tabolism tidak dapat secara langsung dari makanan namun diambil dari deposit kalsium pada tulang. Seperti yang kita jelaskan pada bagian hor-mone, kalsium dapat disimpan pada tulang jika ada hormone parathyroid, kalsitonin, vitamin D dan hormone sex. Sehingga pada kondisi lanjut usia dengan terjadinya penurunan sintesis hormone maka penyimpanan kal-sium di tulang menjadi berkurang dan proses penggunaan kalkal-sium tetap sehingga dapat mengakibatkan osteoporosis.
Gambar 4 : makanan sumber kalsium
Sebanyak 99% kalsium di dalam tubuh terdapat pada tulang dan si-sanya terdapat pada jaringan lunak. Di dalam cairan tubuh, jumlah kalsium tidak banyak, tetapi sangat penting untuk mengatur irritability jaringan. Kadar kalsium serum normal berkisar 10 – 12 mg%. Buah dan sayuran yang mengandung kalsium diantaranya avokad, apel, lemon, mangga, bayam, blewah, jambu biji, kacang panjang, tomat, nanas, pisang raja, pepaya, dan lobak.
5) FOSFOR (P)
Fosfor terdapat dalam jaringan keras dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan kalsium. Namun, di jaringan lunak, jumlah fosfor lebih banyak dibandingkan dengan kalsium. Kebutuhan fosfor tubuh um-umnya dapat dipenuhi dalam rata – rata hidangan. Mineral ini diantaranya terdapat pada wortel, tomat, pisang, apel, nanas, bayam, avokad, dan pe-paya.
6) MAGNESIUM (Mg)
Magnesium merupakan unsur penting dalam tubuh, seperti halnya fosfor, mineral ini diperlukan untuk pembentukan tulang dan terdapat pula pada jaringan lunak. Kebutuhan tubuh akan mineral ini belum dketahui secara pasti. Namun, konsumsi sebanyak 250 mg/hari dianggap sudah memenuhi kebutuhan magnesium bagi orang dewasa. Mineral ini terdapat
pad pepaya, wortel, bayam, apel, selada air, nanas, dan lobak.
7) SULFUR (S)
Sulfur merupakan komponen dari beberapa jenis zat gizi yang esensial, seperti asam amino dan vitamin B1. belerang juga merupakan bagian dari insullin, glutation sel darah merah, dan otot. Unsur ini di dalam tubuh mer-upakan bagian dari molekul organik. Di dalam tubuh, unsur ini berada da-lam kondisi tereduksi (SH atau S) dan tidak dapat dada-lam bentuk teroksidasi sebagai sulfur.
8) ZAT BESI (Fe) gambar HB
Zat besi merupakan mikroelemen esensial dalam tubuh. Semua sel mengandung zat besi, terutama pada hemoglobin darah dan otot mem-punyai konsentrasi zat besi lebih tinggi. Kekurangan zat besi dapat menye-babkan anemia.
Zat besi diantaranya terdapat pada bayam, avokad, apel, jambu biji, nanas, pepaya, wortel, mangga, pisang, selada air, semangka, tomat, dan mangga.
9) YODIUM (I)
Zat yodium merupakan zat gizi esensial bagi tubuh, karena merupa-kan komponen dari hormon tiroksin. Kekurangan zat yodium memberimerupa-kan kondisi hipotiroidisme dan tubuh mencoba untuk mengkompensasikan
dengan menambah jaringan kelenjar tiroid atau gondok. Sehingga terjadi hipertopi yang menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid. Kandungan yo-dium dapat diperoleh dari garam dapur dan minyak ikan.
Gambar 5: ikan laut segar sumber Iodium
Mineral yodium mempunyai sifat mudah menguap, sehingga jika garam beryodium ditaruh dalam tempat terbuka atau di sajikan dengan sayur yang panas dan terbuka maka kecenderungan iodiumnya akan hi-lang menguap. Sehingga yang tepat garam beryidium disajikan dalam bentuk garam meja. Pemberian yodium paling efektif dengan member-ikan kapsul yodium tiap enam bulan sekali pada anak-anak ataupun ibu hamil. Pemberian kapsul yodium sangat penting terutama pada daerah pegunungan karena sayuran yang berwarna putih juga sebagai competi-tor iodium (goitrigenic).
10) FLOUR (F)
Flour ini merupakan mineral komponen dari jaringan keras tulang dan gigi. Pengaruh lour terutaama pada fase pembentukan gigi ketika ma-sih dalam jaringan ikat. Flour juga berperan untuk melindungi dentin dan email gigi dari serangan karies gigi. Namun kelebihan lour juga menye-babkan gigi tidak sehat sempurna. Meskipun gigi tahan terhadap keru-sakan karies gigi, tetapi permukaan dentin dan email gigi menunjukkan daerah – daerah cekungan seperti erosi yang berwarna kuning kecoklatan atau disebut mottled enamel.
11) TEMBAGA (Cu)
Temabaga merupakan komponen dari beberapa jenis enzim dalam sistem pembentukan sel darah merah, pembentukan tulang, dan reaksi redoks. Metabolisme zat besi juga membutuhkan elemen Cu. Peran Cu dalam pembentukan Hb adalah dengan mereduksi Fe3+ menjadi Fe2+
se-hingga sese-hingga dapat berikatan dengan gugus hemoglobin dan dapat mengikat oksigen (O2). Tanpa adanya Cu maka Hb tidak dapat terbentuk secara sempurna serta O2 tidak dapat terikat.
12) KOBALT (Co)
Kobalt merupakan elemen yang penting untuk tubuh, karena merupakan komponen dari struktur vitamin B12. Kobalt berfungsi sebagai gugus prostetik enzim, sehingga seperti yang sudah kita pelajari pada pokok bahasan enzim, maka tanpa ada gugus prostetik pada enzim yanng bersifat komplek maka tidak dapat aktif. Metabolisme kobalt tidak terjadi di dalam jaringan tubuh. Hal ini karena vitamin B12 hanya dapat disintesis oleh mikrolora di usus. Hal ini yang menyebabkan jika seseorang terlalu banyak mengkonsumsi antibiotik dalam jangka waktu lama akan menga-kibatkan anemia karena kekurangan vitamin B12 yang aktif.
13) SENG (Zn)
Beberapa enzim memerlukan Zn dalam menjalankan fungsinya, bahkan banyak enzim yang mengandung Zn dalam struktur molekulnya.
Seng juga merupakan peranan penting dalam pembelahan sel. Tubuh mengandung seng yang terdapat di dalam sel darah merah, pankreas, lim-pa, hati, dan ginjal.
Saudara-saudara yang berbahagia, dari beberapa materi mineral yang kita bahas tadi hampir semua kita kenal sebagai suatu unsur logam, sehingga untuk proses ekskresinya memerlukan waktu yang lebih lama dan beresiko membahay-akan jika berlebih. Namun demikian secara isiologis sudah terjadi keseimbangan di dalam tubuh yang diatur oleh enzim dan hormonal, sehingga selama tidak terjadi masalah pada organ kita, terutama ginjal sebagai organ pengeluarannya atau tidak terjadi polusi di lingkungan kita maka tubuh selalu balance.
Rangkuman
Saudara-saudara peserta PJJ, diakhir kegiatan belajar kali ini kita akan membuat ringkasan tentang macam mineral dan kebutuhannya bagi tubuh kita sebagai berikut:
1. Mineral merupakan nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan dan pence-gahan penyakit, dimana mineral dan vitamin bertindak secara interaksional. 2. Mineral dibutuhkan sedikit bagi tubuh kita kecuali kalsium, dan
keberadaan-nya harus mencapai keseimbangan sehingga tidak membahayakan tubuh. 3. Sumber-sumber mineral secara alamiah banyak terdapat dari nutrisi kita
se-hari-hari
4. Mineral akan mengalami ketidak seimbangan jika terdapat masalah pada or-gan tubuh kita atau adanya asupan yang tidak seimbang akibat polusi pada sekitar kita
Daftar Pustaka
Arthur C. Guyton, John E. Hall, Textbook Of Medical Physiology 11th ed, elsevier, USA
Champe Pamela C, Harvey Richard A, 1994, Lippincot’s Illustrated Biochemistry, edisi ke 2.
Joyce Y. Johnson, 2008, Fluids and Electrolytes Demystiied, McGraw-Hill Compa-nies, USA
Macdonald Richard G, 2007, USMLE Road Map, McGraw-Hill Companies, Inc, USA
Mark D, Marks Allan MD, SmithCollen, 2000, Biokimia Kedokteran Dasar, Sebuah
Pendekatan Klinis
Murray R K, et al., 2009, Biokimia Harper, edisi 27, EGC Kedokteran: Jakarta Marshal william J, 2004, Clinical Biochemistry, Mosby, London
Sue C. DeLaune, and Patricia K. Ladner, 2003, Fundamentals of nursing: