• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah tentang bahaya syirik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah tentang bahaya syirik"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang

Syirik yaitu menjadikan sekutu bagi Allah SWT dalam rububiyah, Syirik yaitu menjadikan sekutu bagi Allah SWT dalam rububiyah, uluhiyah, asma' dan sifat-Nya, atau pada salah satunya. Apabila seorang uluhiyah, asma' dan sifat-Nya, atau pada salah satunya. Apabila seorang manusia meyakini bahwa bersama Allah SWT ada yang menciptakan, atau yang manusia meyakini bahwa bersama Allah SWT ada yang menciptakan, atau yang menolong, maka dia seorang musyrik. Barangsiapa yang meyakini bahwa menolong, maka dia seorang musyrik. Barangsiapa yang meyakini bahwa sesuatu selain Allah SWT berhak disembah, maka dia seorang musyrik. sesuatu selain Allah SWT berhak disembah, maka dia seorang musyrik. Barangsiapa yang meyakini bahwa bagi Allah SWT ada yang serupa pada asma' Barangsiapa yang meyakini bahwa bagi Allah SWT ada yang serupa pada asma' dan sifat-Nya, maka dia seorang musyrik.

dan sifat-Nya, maka dia seorang musyrik.

Ada tiga sebab fundamental munculnya perilaku syirik, yaitu

Ada tiga sebab fundamental munculnya perilaku syirik, yaitu al-jahlual-jahlu (kebodohan),

(kebodohan), dhai’ful iimandhai’ful iiman  (lemahnya iman), dan  (lemahnya iman), dan taqliid taqliid   (ikut-ikutan secara  (ikut-ikutan secara membabi-buta).

membabi-buta).  Al-jahlu Al-jahlu  sebab pertama perbuatan syirik. Karenanya  sebab pertama perbuatan syirik. Karenanya masyarakat sebelum datangnya Islam disebut dengan masyarakat jahiliyah. masyarakat sebelum datangnya Islam disebut dengan masyarakat jahiliyah. Sebab, mereka tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Dalam kondisi Sebab, mereka tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Dalam kondisi yang penuh dengan kebodohan itu, orang-orang cendrung berbuat syirik.

yang penuh dengan kebodohan itu, orang-orang cendrung berbuat syirik.

Penyebab kedua perbuatan syirik adalah

Penyebab kedua perbuatan syirik adalah dhai’fuldhai’ful iimaaniimaan  (lemahnya  (lemahnya iman). Seorang yang imannya lemah cenderung berbuat maksiat. Sebab, rasa iman). Seorang yang imannya lemah cenderung berbuat maksiat. Sebab, rasa takut kepada Allah tidak kuat. Lemahnya rasa takut kepada Allah ini akan takut kepada Allah tidak kuat. Lemahnya rasa takut kepada Allah ini akan dimanfaatkan oleh hawa nafsu untuk menguasai diri seseorang. Ketika dimanfaatkan oleh hawa nafsu untuk menguasai diri seseorang. Ketika seseorang dibimbing oleh hawa nafsunya, maka tidak mustahil ia akan jatuh ke seseorang dibimbing oleh hawa nafsunya, maka tidak mustahil ia akan jatuh ke dalam perbuatan-perbuatan syirik seperti memohon kepada pohonan besar dalam perbuatan-perbuatan syirik seperti memohon kepada pohonan besar karena ingin segera kaya, datang ke kuburan para wali untuk minta pertolongan karena ingin segera kaya, datang ke kuburan para wali untuk minta pertolongan agar ia dipilih jadi presiden, atau selalu merujuk kepada para dukun untuk agar ia dipilih jadi presiden, atau selalu merujuk kepada para dukun untuk suapaya penampilannya tetap memikat hati orang banyak.

(2)

Taqliid   sebab yang ketiga. Al-Qur’an selalu menggambarkan bahwa orang-orang yang menyekutukan Allah selalu memberi alasan mereka melakukan itu karena mengikuti jejak nenek moyang mereka. Allah  berfirman,“Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata, ‘Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan  Allah menyuruh kami mengerjakannya.’ Katakanlah, ‘Sesungguhnya Allah

tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji.’ Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?” (QS. Al-A’raf: 28).1

Adapun dampak dari pada syirik itu sendiri yaitu sangat-sangat merugikan diri sendiri dan orang lain disekitarnya. Seperti syirik kepada Allah SWT, itu merupakan suatu perbuatan yang teramat zalim, karena telah melewati  batas hak Allah SWT yang khusus dengan-Nya, yaitu tauhid.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa pengertian dari syirik ? 2. Apa bentuk-bentuk dari syirik ? 3. Apa jenis-jenis dari syirik ? 4. Apa bahaya dari syirik ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari syirik; 2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk syirik; 3. Untuk mengetahui jenis-jenis syirik; 4. Untuk mengetahui bahaya dari syirik.

1

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Syirik

Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan, secara istilah adalah  perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Perbuatan

syirik termasuk dosa besar. Allah mengampuni semua dosa yang dilakukan hambanya, kecuali dosa besar seperti syirik. Firman Allah SWT:

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia

mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka  sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An- Nisaa’: 48).

Disamping itu, orang yang melakukan syirik disebut dengan musyrik. Seorang musyrik melakukan suatu perbuatan terhadap makhluk (manusia maupun benda) yang seharusnya perbuatan itu hanya ditujukan kepada Allah seperti menuhankan sesuatu selain Allah dengan menyembahnya, meminta  pertolongan kepadanya, menaatinya, atau melakukan perbuatan lain yang tidak  boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah SWT.2

2Kitab Tauhid

/ Shalih bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan; penerjemah, Ainul Haris Arifin. — Cet. 1. — Jakarta : Darul Haq, 1999

(4)

2.2

Bentuk-bentuk Syirik

Bentuk-bentuk Syirik dapat dibagi kedalam 3 bagian :

 Syirik di dalam Al Uluhiyyah

Yaitu kalau seseorang menyakini bahwa ada tuhan selain Allah yang  berhak untuk disembah (berhak mendapatkan sifat-sifat ubudiyyah). Yang mana Allah Subhanahuwa Ta’ala dalam berbagai tempat dalam Kitab -Nya menyeru kepada hamba-Nya agar tidak menyembah atau beribadah kecuali hanya kepada- Nya saja. Firman Allah Ta’ala :

“Wahai manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelummu agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu karena itu janganlah kamu mengadakan  sekutu- sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahuinya.”(QS. Al Baqarah

:21-22).

 Syirik Di Dalam Ar Rububiyyah

Yaitu jika seseorang meyakini bahwa ada selain Allah yang bisa menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan, dan yang lainnya dari sifat-sifat ar rububiyyah. Orang-orang seperti ini keadaannya lebih sesat dan lebih jelek daripada orang-orang kafir terdahulu.

Orang-orang terdahulu beriman dengan tauhid rububiyyah namun mereka menyekutukan Allah dalam uluhiyyah. Mereka meyakini kalau Allah satu-satunya Pencipta alam semesta namun mereka masih tetap berdoa, meminta

(5)

 pada kuburan-kuburan seperti kuburan Latta. Sebagaimana Allah kisahkan tentang mereka :

 Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka : “Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Tentu mereka akan menjawab : “Allah.” Maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar). (QS. Al Ankabut : 61).

 Syirik Di Dalam Al Asma’ wa Ash Shifat

Yaitu kalau seseorang mensifatkan sebagian makhluk Allah dengan sebagian sifat-sifat Allah yang khusus bagi-Nya. Contohnya, menyakini bahwa ada makhluk Allah yang mengetahui perkara-perkara ghaib.

Firman Allah Ta’ala :

(Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib. Maka Dia tidak memperlihatkankepada seorang pun tentang yang ghaib itu.? (QS. Al Jin : 26)3

2.3 Jenis-Jenis Syirik

Ulama membagi jenis syirik menjadi dua bagian :

3Kitab Tauhid

/ Shalih bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan; penerjemah, Ainul Haris Arifin. — Cet. 1. — Jakarta : Darul Haq, 1999

(6)

a) Syirik Akbar (besar)

Yaitu syirik yang mengeluarkan seseorang itu dari iman (yakni murtad dari agama) dan di akhirat dosanya tidak akan diampunkan Allah dan ia tidak akan dapat masuk syurga selama-lamanya. Syirik Akbar (besar) melihat kepada bentuknya terbahagi pula kepada dua jenis yaitu:

1. Syirik Dzahir Jali (terang dan nyata)

Yaitu syirik yang terang dan nyata, tanpa ada kesamaran di mana orang yang melakukannya Allah seperti menyembah matahari, patung-patung berhala,  binatang (lembu dan sebagainya), manusia (seperti perbuatan penganut Kristian yang menyembah nabi Isa, penganut Budha yang menyembah patung Budha, orang-orang yang menyembah Fir’aun) dan sebagainya.

2. Syirik Bathin Khafi (tersembunyi)

Yaitu syirik yang dzahirnya tidak kelihatan seperti syirik, namun pada hakikatnya ia adalah syirik kerana terdapat padanya unsur yang jelas menyengutukan Allah. Antara syirik jenis ini ialah :

a) Berdoa kepada selain Allah

Antara jenis syirik besar yang tersembunyi ialah berdoa atau memohon  pertolongan dari orang yang telah mati, kubur-kubur, makhluk-makhluk halus (hantu, jembalang dan sebagainya), pokok-pokok puaka, busut-busut dan sebagainya. Perbuatan berdoa kepada makhluk-makhluk ini oleh setengah orang Islam tidak dianggap sebagai syirik kerana bagi mereka doa bukanlah ibadah atau sembahan. Ibadah bagi mereka hanyalah sembahyang, puasa, zakat dan haji. Walhal dalil-dalil al-Quran dan as-Sunnah telah menyebutkan dengan jelas dan terang bahawa doa di dalam Islam termasuk dalam ibadah dan tidak harus dikemukakan melainkan kepada Allah sahaja. Antara dalil-dalil tersebut ialah

(7)

ikrar yang selalu dilafazkan oleh setiap orang Islam tatkala membaca surah al-Fatihah.

“Engkau sahajalah (ya Allah) yang kami sembah dan kepada Engkau sahaja kami memohon pertolongan”. (al-Fatihah: 5)

b) Memberi hak atau kuasa kepada makhluk untuk membatal atau meminda hukum Allah.

Termasuk juga dalam syirik besar yang tersembunyi ialah memberikan hak kepada mana-mana makhluk untuk membatal atau meminda hukum atau undang-undang Allah, yakni menghalalkan apa yang telah diharamkan oleh Allah atau mengharamkan apa yang dihalalkan olehNya. Perbuatan tersebut termasuk dalam syirik (menyengutukan Allah) kerana orang yang melakukannya telah menduakan Allah dari segi kuasa yakni ia seolah-olah menganggap ada kuasa yang lain yang menyamai kuasa Allah atau lebih hebat darinya yang boleh membatal atau meminda hukum dan ketetapan Allah. Syirik  jenis ini terdapat bukti yang jelas di dalam al-Quran iaitu firman Allah;

“Mereka (yakni orang-orang Yahudi dan Nasrani) telah mengangkat  pendita-pendita dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan-Tuhan selain dari Allah, dan (begitu juga mereka telah mengangkat sebagai Tuhan) al-Masih (Isa) anak Mariam, sedangkan mereka tidak diperintahkan melainkan supaya menyembah











  





(8)

Tuhan yang esa (Allah), yang tiada Tuhan melainkan Dia, maha suci Ia (Allah) dari apa yang mereka sekutukan”. (at-Taubah: 31).

b) Syirik Ashghar (kecil)

Yaitu syirik yang tidaklah mengeluarkan seseorang itu dari agama, namun ia tergolong dalam dosa-dosa besar (malah paling besar) dan dibimbangi orang yang melakukannya atau berterusan melakukannya akhirnya akan mati sebagai seorang kafir jika tidak diberi rahmat oleh Allah dengan taubat dan keampunanNya.Syirik Asghar (kecil) tergolong dalam kumpulan dosa-dosa  besar, malah paling besar dari dosa-dosa besar yang lain di sisi Allah. Bentuk- bentuk syirik kecil ini ialah:

a) Bersumpah dengan nama selain Allah

Seperti bersumpah dengan nama nabi, kaabah, wali-wali Allah, orang  besar, dengan nama tanah-air/negara, nenek-moyang dan sebagainya. Sabda

Rasulullah s.a.w.;

“Sesiapa bersumpah dengan nama selain Allah maka sesungguhnya dia telah mensyirikkan Allah”. (Riwayat Imam Ahmad, Tirmizi dan Hakim dari Ibnu ‘Umar/al-Jami’ as-Saghir, no. 8642). Dalam sumpah kita membesar dan mengagungkan sesuatu yaitu orang yang kita bersumpah dengan menyebut namanya. Kebesaran dan keagungan yang mutlak hanya khusus bagi Allah. Kerana itu kita dilarang bersumpah melainkan dengan menyebut nama Allah. Bersumpah dengan nama selain Allah menggambarkan seolah-olah ada zat yang lain yang lebih besar dan lebih agung dari Allah, maka kerana itu ia termasuk

(9)

dalam syirik.

b) Menggantung tangkal

Menggantung tangkal  – sama ada berupa tali, gelang, kalung atau sebagainya- adalah berdosa dan boleh menjatuhkan ke dalam syirik terutamanya tangkal yang bertulis perkataan-perkataan atau tulisan-tulisan yang menyesatkan atau yang tidak difahami maknanya. Sabda Rasulullah s.a.w.;

“Sesiapa menggantung tangkal sesungguhnya ia telah mensyirikkan Allah”. (Riwayat Imam Ahmad dan al-Hakim dari ‘Uqbah bin Amir r.a./al-Jami’ as-Saghir, no. 8857)

Tamimah dalam hadis diatas menurut ulama’ bermaksud; tangkal di mana orang-orang Arab dahulunya menggantungkannya di tangan anak-anak mereka untuk menolak sihir ‘ain (yakni sihir dari pandangan mata).

c) Sihir

Sihir adalah perbuatan yang mendatangkan syirik kepada Allah kerana ia melibatkan pemujaan dan permohonan kepada roh-roh jahat seperti iblis, syaitan, jin dan sebagainya. Sabda Rasulullah s.a.w.;

“Sesiapa yang menyimpul satu ikatan, kemudian menghembus/meniup (dengan air ludahnya) padanya, maka sesungguhnya ia telah melakukan sihir dan sesiapa yang melakukan sihir, maka sesungguhnya dia telah syirik. Dan sesiapa menggantung sesuatu (tangkal), akan diserahkan urusannya kepada



 

    

  





(10)

tangkal tersebut (yakni dia tidak akan mendapat bantuan Allah)”. (Riwayat Imam an-Nasai dari Abu Hurairah r.a.)

Dan di wajibkan bagi setiap muslim untuk berhati-hati terhadap penyakit ini, dan jangan menganggap remeh. Pelakunya diwajibkan untuk bertaubat. Diantara dikategorikan Syirik Ashghar antara lain :

 Ar Riya’  (mengamalkan suatu ibadah supaya dilihat manusia dalam rangka mendapatkan popularitas). Meskipun syirik ini tidak membatalkan semua amalan secara keseluruhan namun ia membatalkan amalan yang diniatkan untuk manusia tersebut. Maka wajib bagi pelakunya untuk  bertaubat.

Allah berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 264 dimana firman Allah ini menjelaskan atau menerangkan bahwa riya’ itu membatalkan amalan yang disertai riya’ tersebut adalah sebagai berikut : “Hai orang -orang yang beriman,  janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima) seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia dan tidak beriman kepada  Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah kemudian batu itu ditimpa hujan lebat lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak berkuasa sedikit pun dari apa yang mereka usahakan dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. Al Baqarah : 264)

 Sum’ah (mengamalkan suatu ibadah supaya didengar orang lain dalam rangka mendapatkan popularitas). Pada hakekatnya sum’ah merupakan riya’ juga.

(11)

Firman Allah Ta’ala :

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu dan kepada Surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang  bertakwa.” (QS. Ali Imran : 133)

“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman, dan mengerjakan amal shalih maka kejahatan mereka diganti oleh Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Furqan : 70)4

2.4 Bahaya Syirik

1. Memadamkan cahaya fithrah yang bersih. Manusia dilahirkan berada dalam fithrah tauhid yang suci, maka orangtua, lingkungan dan hawa nafsunyalah yang memadamkan fithrah tersebut dari tauhid yang lurus (QS 30/30).

2. Mematikan kesucian jiwa. Jiwa yang bertauhid takkan tenggelam dalam lumpur hawa nafsu, karena hawa nafsu bersifat menurunkan jiwa manusia kebumi sementara ruh mengangkat ke langit dan melihat ke alam malakut. Maka jiwa yang melakukan syirik akan jatuh ke jurang kerendahan dan kehinaan (QS 22/31).

3. Menghilangkan sifat ‘izzah (kemuliaan). Karena membuat jiwa menjadi tunduk kepada sesuatu selain Allah SWT yang rendah dan hina. Kemuliaan itu hanya milik Allah, Rasul-Nya dan orang beriman (QS 63/8). Seorang yang berbuat syirik takkan pernah memiliki kemuliaan

4Wahhab, Muhammad Bin Abdul, Tegakkan Tauhid Tumbangkan Syirik ,

(12)

dan takkan pernah merasakannya karena ia telah bersandar kepada sesuatu yang rendah dan hina (QS 22/73).

4. Menggugurkan semua amal baik (QS 39/65). Dosa yang paling besar dan  paling dahsyat bahayanya adalah syirik, karena syirik langsung menyentuh nilai-nilai tauhid yang paling mendasar dan aspek ketuhananyang paling penting dalam agama Islam, yaitu pengakuan syahadah akan ke-Maha Esa-an Allah SWT dari segala sekutu dan tandingan.

5. Kekal dan abadi di naar (QS 4/116-121). Maka sebagai hukumannya pun  paling berat yaitu kekal di naar, dan tidak mendapatkan kesempatan  pengampunan sama sekali dari Allah SWT, padahal Ia adalah yang Maha Penyayang (karena pelanggaran ini adalah kesalahan yang memang tidak dapat dan tidak boleh dimaafkan).5

5Wahhab, Muhammad Bin Abdul, Tegakkan Tauhid Tumbangkan Syirik ,

(13)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Syirik yaitu kepercayaan terhadap suatu benda yang mempunyai kekuatan tertentu atau juga mempercayai hal-hal selain Allah Swt. Orang yang mempercayai hal tersebut dinamakan Musyrik. Sikap syirik dapat merusak,  bahkan dapat menggugurkan aqidah Islam. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati jangan sampai gerak berhati-hati, ucapan, dan perbuatan kita terbawa kedalam kemusyrikan. Sebab ada syirik kecil dan syirik besar. Syirik kecil dapat berubah menjadi syirik besar.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Subhani, Ja’ar, Tauhid Dan Syirik , (Bandung: Mizan, 1996).

Wahhab, Muhammad Bin Abdul, Tegakkan Tauhid Tumbangkan Syirik , (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000).

Tim Penyusun, Akidah Akhlak al-Hikmah, (Surabaya: Akik Pusaka, 2008).

Kitab Tauhid /Shalih bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan; penerjemah, Ainul Haris Arifin. — Cet. 1. — Jakarta : Darul Haq, 1999

(15)

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TENTANG AQIDAH (Bahaya Syirik)

Instruktur : DISUSUN OLEH : KELOMPOK II CITRA SURYANINGSIH (04.13.3685) CINDRAWATI J.TIMUMUN (04.13.3779) MUH.KA’BUL AKBAR (04.13.3708) KELAS : B/KP/III

KONSENTRASI INTENSIVE CARE UNIT

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL

YOGYAKARTA

(16)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga, makalah yang bertemakan Syirik ini dapat diselesaikan dengan baik. Selanjutnya penulis sampaikan shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, pada keluarganya, sahabatnya, dan kita sebagai umatnya.

Makalah ini bertemakan tentang “AQIDAH ( Bahaya Syirik )”  secara khusus mendeskripsikan tentang masalah bahaya syirik dalam sebuah kehisupan. Makalah ini disusun sebagai tugas dari mata kuliah Pendidikan Agama Islam sebagai pengetahuan untuk kita semua dan sebagai langkah untuk menyadari betapa pentingnya untuk memahami dan mengerti bahaya syirik yang ada disekitar kita.

Penulis menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari sempurna, tetapi mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dalam mencari ilmu dan untuk para  pembaca semua dalam menambah pengetahuan. Untukitupenulismengharapkankritikdan

saran yang sifatnyamembangungunamenyempurnakanmakalahini.

Yogyakarta, 22 September 2014 Penulis

(17)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang ... 1 1.2.Rumusan masalah ... 2 1.3.Tujuan masalah ... 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1.Pengertian Syirik ... 3 2.2.Bentuk-bentuk syirik ... 4 2.3.Jenis-jenis syirik ... 5 2.4.Bahaya syirik ... 11

BAB III PENUTUP 3.1.Kesimpulan ... 13

3.2.Saran ... 13

Referensi

Dokumen terkait

Tauhid merupakan kewajiban pertama yang Allah ّلجوّزع wajibkan kepada umat manusia, dan sebaliknya larangan pertama yang Allah larang kepada mereka adalah syirik..

Kajian berikut ini adalah hadits tentang dosa besar meliputi syirik dan durhaka kepada orang tua berikut dengan penjelasannya bagimana relevansinya dengan hadits

Setiap ucapan atau perbuatan yang dinyatakan syirik oleh syara' tetapi tidak men- geluarkan dan agama, seperti riya', yaitu seseorang yang shalat karena Allah akan tetapi

Sepuluh abad antara Nabi Adam sampai Nabi Nuh, umat manusia semuanya adalah orang-orang yang murni dan ikhlas bertauhid kepada Allah; tidak ada tempat bagi syirik di hati dan ibadah

Ibnul Qoyyim rahimhullah berkata: syirik ini bagai lautan yang tidak ada tepinya dan sangat sedikit orang yang selamat darinya, maka barangsiapa yang berniat dengan amal

Perinsip ini sangat pentingyang karenanya Washil bin „Atha memisahkan diri dari Hasan Basri. Washil memutuskan bahwa orang yang berbuat dosa besar selain syirik, tidak

Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.” (An-Nisa`/4:48) Syirik (menyekutukan Allah) dikatakan dosa besar yang paling besar dan

Dalam perspektif hadis dosa-dosa besar sangat banyak jumlahnya, diantaranya: syirik, durhaka terhadap kedua orang tua, membunuh jiwa tanpa hak, sihir, qadzaf, berputus asa dari rahmat