• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SYIRIK. (Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akidah Islam prodi Bimbingan dan Konseling) Di susun oleh: Intan Hana Pratiwi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MAKALAH SYIRIK. (Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akidah Islam prodi Bimbingan dan Konseling) Di susun oleh: Intan Hana Pratiwi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH SYIRIK

(Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akidah Islam prodi Bimbingan dan Konseling)

Di susun oleh:

Intan Hana Pratiwi

1600001033 | Semester 3 | BK A

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Kependidikan

Bimbingan Dan Konseling

Universitas Ahmad Dahlan

2017

(2)

i

DAFTAR ISI

Halaman

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 1

C. Tujuan... 2

BAB II : ISI ... 3

A. Pengertian Syirik ... 3

B. Tingkatan Syirik ... 3

C. Macam-Macam Syirik ... 4

D. Bahaya Syirik ... 5

BAB III : PENUTUP ... 7

A. Kesimpulan... 7

B. Saran ... 7

DAFTAR PUSTAKA ... ii

(3)

1

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ada tiga sebab fundamental munculnya perilaku syirik, yaitu : 1. Al-jahlu (kebodohan),

Al-jahlu sebab pertama perbuatan syirik. Karenanya masyarakat sebelum datangnya Islam disebut dengan masyarakat jahiliyah. Sebab, mereka tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Dalam kondisi yang penuh dengan kebodohan itu, orang-orang cendrung berbuat syirik.

2. Dhai‟ful iiman (lemahnya iman), dan

Seorang yang imannya lemah cenderung berbuat maksiat. Sebab, rasa takut kepada Allah tidak kuat. Lemahnya rasa takut kepada Allah ini akan dimanfaatkan oleh hawa nafsu untuk menguasai diri seseorang.

3. Taqliid (ikut-ikutan secara membabi-buta).

Al-Qur’an selalu menggambarkan bahwa orang-orang yang menyekutukan Allah selalu memberi alasan mereka melakukan itu karena mengikuti jejak nenek moyang mereka. Allah berfirman :“Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata, „Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya.‟ Katakanlah,

„Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji.‟

Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?” (QS. Al-A’raf: 28).

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah kami paparkan diatas, maka kami merumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yakni:

(4)

2 1. Apakah pengertian syirik itu?

2. Apa sajakah tingkatan syirik itu?

3. Apa sajakah macam-macam syirik itu?

4. Bahaya apa sajakah dari perilaku syirik itu?

C. Tujuan

Dari pemaparan rumusan masalah diatas maka kami menentukan tujuan pemakalahan ini sebagai berikut:

1. Mengetahui apa itu pengertian syirik.

2. Mengetahui tingkatan yang terdapat pada syirik.

3. Mengetahui macam-macam syirik itu.

4. Mengetahui bahaya apa sajakah yang ditimbulkan dari perilaku syirik.

(5)

3

BAB II : ISI

A. Pengertian Syirik

Syirik adalah mempersekutukan Allah SWT dengan makhluk-Nya, baik dalam dimensi rububiyah (mengesakan Allah dalam tiga perkara yaitu penciptaan-Nya, kekuasaan-Nya, dan pengaturan-Nya.), mulkiyah (mengesakan Allah dalam segala perbuatan-Nya di akhirat.) maupun ilahiyyah (mengesakan segala bentuk peribadatan bagi Allah, seperti berdo'a, meminta, tawakal, takut, berharap, menyembelih, bernadzar, cinta, dan selainnya dari jenis-jenis ibadah yang telah diajarkan Allah dan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam), secara langsung atau tidak, secara nyata atau terselubung.1

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (dalam KBBI, 1990: 984) syirik berarti penyekutuan Allah SWT dengan yang lain. Misalnya pengakuan kemampuan ilmu daripada kemampuan dan kekuatan Allah SWT, peribadatan selain kepada Allah SWT dengan menyembah patung, tempat-tempat keramat dan kuburan, dan kepercayaan terhadap keampuhan peninggalan-peninggalan nenek moyang, yang diyakini menentukan dan mempengaruhi jalan kehidupan.2

B. Tingkatan Syirik

Dilihat dari sifat dan tingkatan sanksinya, syirik dapat dibagi dua: Syirik besar (as- syirku al-akbar) dan syirik kecil (as-syirku al-asghar).3

1 Ilyas, Yunahar. 2016. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta: LPPI.

2 Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

3Ilyas, Yunahar. 2016. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta: LPPI.

(6)

4

1. Syirik Besar, yaitu meyakini adanya Tuhan selain Allah SWT. Disebut syirik besar karena menyekutukan Tuhan secara keseluruhan. Begitu besarnya, sehingga dosa pelaku syirik ini tidak diampuni Allah. Secara teologis tidak semua orang musyrik disamakan dengan kafir, karena di antara mereka ada yang tetap percaya kepada Allah SWT, tidak sama dengan orang kafir yang sebenarnya. Namun, karena dosa-dosanya tidak diampuni Tuhan, maka di akhirat ia akan masuk neraka.

2. Syirik Kecil, yaitu melakukan sembahan bukan karena Allah SWT, tetapi karena manusia. Misalnya, seseorang melaksanakan shalat bukan karena Tuhan, tetapi karena manusia, agar disebut alim. Dalam Islam syirik bentuk ini disebut juga dengan riya. 16 Syahrin Harahap dan Hasan Bakti Nasution, Ensiklopedi Aqidah Islam, Cet. II, (Jakarta, 2009: 584 - 585 ), disebut syirik kecil karena menyekutukan Tuhan hanya dalam beribadah.4

C. Macam-Macam Syirik

Untuk mengetahui ragam syirik, maka berikut adalah bentuk- bentuk syirik:

1. Sihir

Adapun sihir, ia adalah tindakan kufur dan termasuk tujuh dosa besar yang membinasakan. Sihir mengakibatkan bahaya dan tidak bermanfaat. Allah SWT berfirman yang artinya “Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka” (Qs. al-Baqarah : 102). Orang yang mempraktekkan sihir dianggap telah kafir. Vonis untuk penyihir adalah dibunuh.

Pendapatan yang dihasilkan dari sihir adalah haram dan tercela. Orang-orang yang bodoh dan lemah iman pergi ke tukang sihir untuk meminta bantuan sihir agar

4Hadi, Khairul. 2013. Makna Syirik dalam Al-Qur’an (Kajian Tafsir Tematik dan Kaitannya Fenomena Kehidupan Sekarang). Thesis. Riau: Universitas Islam Negeri Sultas Syarif Kasim Riau.

(7)

5

menyerang atau membalaskan dendam mereka. Sebagian orang melakukan tindakan haram dengan meminta bantuan tukang sihir untuk mengatasi sihir yang menyerangnya, tetapi seharusnya ia kembali kepada Allah SWT dan mencari kesembuhan dengan firman-Nya, misalnya dengan membaca ayat-ayat perlindungan dan lain sebagainya.5

2. Menyembah Kuburan

Menyembah kuburan berarti meyakini bahwa para wali yang telah meninggal bisa memenuhi kebutuhan dan menyingkirkan musibah, serta memohon pertolongan dan bantuan kepada mereka. Allah SWT berfirman yang artinya “Dan Rabbmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia” (Qs. al-Isra’ : 23).

D. Bahaya Syirik

1. Tidak mendapatnya pengampunan dari Allah, sebagaimana permulaan ayat mengatakan, bahwa tidak diampuni-nya dosa syirik karena akibatnya dapat merusak diri.

2. Tergolong dosa yang amat besar. sebagaimana penutup bahkan sebesar-besarnya dosa besar, sebagaimana hadist Nabi saw. Dari Anas bin Malik r.a berkata Rasulullah SAW bersabda: “Telah dikemukakan kepada Rasulullah saw.

(ditanyaiNya) tentang dosa-dosa besar, lalu Rasulullah SAW bersabda: syirik kepada Allah, membunuh jiwa, dan durhaka kepada kedua ibu-bapak. (al- Buchary). Ibnu Katsir mengatakan, bahwa syirik digolongkan dosa besar, sebab perbuatan syirik menyamakan kedudukan Tuhan yang hanya dari dialah semua nikmat dengan berhala-hala yang tidak memiliki nikmat.

5Al-Munajjid, Muhammad Shalih. 2012. Dosa-Dosa yang Diremehkan Manusia. Solo: Zamzam. Halaman 28- 29.

(8)

6

3. Sesesat-sesat kesesatan, sebagaiman penutup ayat 116, al-Maraghiy mengatakan,

“bahwasahnya orang-orang yang melakukan perbuatan syirik itu telah tersesat dari tujuan atau terjauh dari jalan lurus, sebab syirik merupakan kesesatan yang merusak akal, menodai kejernihan ruh, dan menjadikannya tunduk kepada hamba lain seperti dirinya sendiri.”

4. Penyembahan terhadap syaitan, sebagaimana penutup ayat 117, al Maraghiy mengatakan, “diantara pekerjaan dan tuntutan tabiat setan ialah menyesatkan dan menyibukan para hamba dengan anganangan kososng yang bathil (jauh dari haq dan hidayah) seperti penye-satannya kepada hamba (manusia) yang berpen- dapat, bahwa orang-orang berdosa akan mendapatkan Rahmat Allah tanpa bertaubat dan akan keluar dari neraka setelah mendapatkan Syafaat, serta membujuk manusia untuk senang dunia dan lupa akhirat."

5. Kezaliman yang besar, sebagaimana penutup ayat 13 surah Lugman (13), (Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezalima yang besar).6

6Hamang, M Nasri. 2003. Sirik dan Wasilah dalam Al-Qur’an Sebuah Kajian Syar’iyyah Berdasarkan Metode Tafsir Maudhu’i. Jurnal Ilmiah Al-Syir‟ah. Volume 1. Nomor 1. Halaman: 1 -10.

(9)

7

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan

Syirik merupakan refleksi jiwa, akal, dan fisik dalam menyekutukan Allah yang mungkin dalam bentuk eksiernal, yakni demonstratif yang dapat disaksikan oleh orang lain, dan internal,. yakni yang hanya dirasakan oleh yang bersangkutan. Bentuk eksternal dan internal syirik dapat berupa paganislik (penyembahan berhala) dengan segala macam wujud apa saja yang dijadikan objek sekaligus subjek itu, yang dalam isyarat Alqur'an (dan istilah ulama) disebut syirik akbar. Syirik tidak diragukan sebagai perbuatan yang membawa implikasi kehidupan keagamaan yang amat berbahaya sebab indikasi- indikasinya yang tak terampuni, sebesar-besar dosa besar, sesesatsesat kesesatan, penyembahan syaitan, dan kezaliman yang besar.

B. Saran

Diakhir tulisan ini, kami menitipkan beberapa buah saran untuk pembaca dan penelaah dengan harapan semuga Allah SWT memudahkan hambaNya meraih berjuta pintu kebaikan. Jadikanlah kitab suci al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW sebagai kitab pembimbing bagi mencapai maksudnya Nur al-Qur’an ke dalam jiwa kita, sehingga menjadi seorang Muslim yang mencukupi arti kata dengan Nur al- Qur’an itu sendiri.

Setiap orang hendaknya bersabar dalam meniti jalanjalan tauhid dan senantiasa memelihara kewaspadaan diri agar tidak terjerumus dalam perbuatan syirik.

(10)

ii

DAFTAR PUSTAKA

Al-Munajjid, Muhammad Shalih. 2012. Dosa-Dosa yang Diremehkan Manusia. Solo:

Zamzam. Halaman 28-29.

Hadi, Khairul. 2013. Makna Syirik dalam Al-Qur’an (Kajian Tafsir Tematik dan Kaitannya Fenomena Kehidupan Sekarang). Thesis. Riau: Universitas Islam Negeri Sultas Syarif Kasim Riau.

Hamang, M Nasri. 2003. Sirik dan Wasilah dalam Al-Qur’an Sebuah Kajian Syar’iyyah Berdasarkan Metode Tafsir Maudhu’i. Jurnal Ilmiah Al-Syir‟ah. Volume 1. Nomor 1. Halaman: 1 -10.

Ilyas, Yunahar. 2016. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta: LPPI.

Manzur, Ibunu. Lisanul „Arabi. Jilid IV. Halaman: 2248-2249.

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Referensi

Dokumen terkait

Program kegiatan PPL memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam mengelola kelas serta mengembangkan potensi. Kegiatan PPL ini difokuskan pada kemampuan dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi bantuan langsung tunai dan dampak bantuan langsung tunai terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat.Hasil

1) Pemertahanan luas lahan pertanian pangan berkelanjutan, pengendalian perkembangan kegiatan budidaya pada kawasan pertanian pangan berkelanjutan terutama di sisi kiri dan

Dengan demikian, dalam penyusunan dokumen audit lingkungan wajib memuat informasi yang meliputi tujuan dan proses pelaksanaan audit, temuan audit, kesimpulan audit,

Saya merasa tidak tenang jika saya belum..

Pengem3angan peranti lunak 8omputer merupakan aktiitas khusus *ang tidak sesuai dengan pengeluaran aktiitas lit3ang normal' Pengem3angan peranti lunak untuk tujuan

Pemahaman indikator utama daya saing ekonomi daerah yang terbatas dan tidak. secara komprehensif menjadikan tidak adanya keseragaman