• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN MATA AIR PERBUKITAN UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN MASYARAKAT DI KAMPUNG AIR PANJANG KECAMATAN PANTI TIMUR KABUPATEN PASAMAN ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGELOLAAN MATA AIR PERBUKITAN UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN MASYARAKAT DI KAMPUNG AIR PANJANG KECAMATAN PANTI TIMUR KABUPATEN PASAMAN ABSTRACT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN MATA AIR PERBUKITAN UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN MASYARAKAT DI KAMPUNG AIR PANJANG

KECAMATAN PANTI TIMUR KABUPATEN PASAMAN Yogi,1 Nefilinda,2 Afrital Rezki,2 1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Dosen Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

meiyogi80@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this research is to collect data, analyze data and know about ground water management for the fulfillment of community needs in Kampung Air Panjang Panti Timur district Pasaman region viewed from sprinkling distribution, maintenance, community policy about springs and community behavior about springs management. The type of research is mix method. The research was conducted at Kampung Air Panjang Panti Timur district Pasaman region. The population of the study is the whole of the nagari community of the Eastern Home which is 2440 families. The sample was taken by two ways, the sample area was determined by two jorong with the consideration of the society more use the water and the respondent sample was taken by proportional random sampling technique with the proportion of 10% so the sample was 92 KK. The analysis used is Descriptive statistic using Percentage formula and qualitative analisys. Determination of community behavior on a continuum basis The results of the study found that: 1) Distribution of springs to meet the needs of the community using the pipes from the springs to the storage basin and from the pipes to the community. Constraints of the distribution of residences of houses that are too far from the main pipe in the village, so there are some water communities substandard, 2) Maintenance of springs for the fulfillment of community needs in Kampung Air Panjang Panti Timur district Pasaman region conducted by board members who have been appointed and agreed by the community, 3) Community policy on hill springs for daily needs in Kampung Air Panjang Panti Timur district Pasaman region is water regulation to the community and 4) Community behavior on hilly springs management in Kampung Air Panjang Panti Timur district Pasaman region is not good enough with percentage 55,79%

Key Words: Management, Distribution, Maintenance Springs, Policy, Behaviour

PENDAHULUAN

Air adalah zat atau unsur yang penting bagi kehidupan di bumi. Air memiliki fungsi dan manfaat yang sangat penting bagi kehidupan

seluruh maklhuk hidup baik manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya. Air juga di perlukan untuk berbagai keperluan rumah tangga, pengairan pertanian,

(2)

industri, reaksi dan lain-lain, tanpa adanya air seluruh aktifitas di permukaan bumi bersifat terbatas baik secara kualitas maupun kuatintas. Oleh karena itu, keberadaannya harus dijaga dan di

kelola dengan cara

memanfaatkannya secara baik. Menurut Sanim (2011: 54-55) Air adalah kehidupan, begitu pentingnya peran air, organisme hidup tidak lepas dari air untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Demikian pula akan kebutuhan akan air bersih. Air bersih adalah air yang digunakan sehari-hari untuk kebutuhan dasar rumah tangga. Ketersediaan air bersih menjadi semakin langka. Masyarakat tidak mendapat air bersih karena sumber-sumber air tercemar, penggunaan air sungai dan hujan, serta sumur-sumur air yang dibuat seadanya tanpa pelindung.

Sistem penyediaan air bersih pada dasarnya merupakan komponen suatu daerah dan bentuk pelayan publik yang penyediaannya seharusnya dilaksanakan oleh pemerintah untuk kepentingan masyarakat luas. Penyediaan air bersih merupakan syarat mendasar

bagi suatu daerah dalam kelangsungan hidup masyarakat.

Masyarakat juga diharapkan dapat menyadari akan kebutuhan pokok akan kebutuhan pokok mengenai air bersih. Mereka harus diberikan pengetahuan dan pemahaman pentingnya air bersih melalui medialisasi dan pogram pemerintah sehingga mereka lebih banyak memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan mempertahankan serta meningkatkan ke arah yang lebih baik.

Pengelola sumberdaya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumberdaya air dan pengendalian daya rusak air. Pengelola sumberdaya air mencangkup kepentingan lintas sektoral dan lintas wilayah yang memerlukan keterpaduan untuk menjaga dan memanfaatkan sumber air. Pengelola sumberdaya air dilakukan melalui koorfdinasi antara pemerintah daerah dan masyarakat. Ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari merupakan masalah yang cukup serius, baik pada musim penghujan maupun musim kemarau. Debit mata air di perbukitan pada umumnya besar dan terus menerus karena di daerah ini umumnya merupakan daerah basah

(3)

serta memiliki daerah tangkapan air yang relatif tinggi.

Sebagai upaya dalam peningkatan pelayanan penyediaan air bersih yang memenuhi syarat secara kualitas maupun kuantitas serta terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah, tujuan di bangunnya prasarana penyediaan air bersih oleh masyarakat adalah untuk peningkatan kualitas hidup dan meningkatkan kelestarian sumberdaya alam.

Kebutuhan air baku untuk berbagai keperluan terutama air bersih untuk rumah tangga, tempat-tempat umum, industri, dan lain-lain terus meningkat dari waktu ke waktu sejalan dengan lajunya pembangunan di berbagai sektor dan bidang, serta jumlah penduduk yang terus bertambah. Di sisi lain jumlah penyediaan dan prasarana air baku yang ada saat ini masih relatif terbatas, sehingga belum dapat memenuhi semua kebutuhan tersebut terutama pada saat musim kemarau.

Pada daerah-daerah yang sulit air, masalah kekurangan air ini terjadi hampir setiap tahun, dimana masyarakat harus membeli air bersih dari para pedagang air dengan harga

yang cukup tinggi, sedangkan bagi masyarakat yang tidak mampu terpaksa menggunakan air yang kualitsnya tidak layak untuk digunakan sebagai keperluan hidupnya sehari-hari. Hal ini, bil tetap di biarkan berlarut-larut akan menimbulkan dampak negatif bagi kesejahteraan dan kesehatan masyarakat serta lingkungannya.

Selain wilayah perkotaan, masalah ketersediaan air bersih ini juga di hadapi oleh penduduk di wilayah pedesaan tersebut memiliki sumber air (air permukaan, air bawah tanah, dan mata air), namun pengelolanya belum optimal. Pengelolaan sumberdaya air tidak terlepas dari bagaimana kepengurusan, distribusi air, serta pemeliharaan sumberdaya airnya. Apabila kepengurusan dalam penyediaan air bersihnya tidak bagus, distribusi air tidak lancar, serta pemeliharaan sumberdaya airnya tidak bagus maka sistem penyediaan air bersih yang dilaksanakan tidak akan berjalan dengan optimal. Selama berdirinya pembuatan mata air perbukitan ini masih banyak ditemukan masalah dalam pengelolaan dan partisipasi masyarakat.

Berdasarkan observasi awal penulis di Kampung Air Panjang Kecamatan

(4)

Panti Kabupaten Pasaman pada 10 Maret 2017, dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat mengelola mata air perbukitan. Sistem penyediaan air bersih yang berhasil dibangun belum mampu memberikan pelayanan yang optimal dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, seperti air yang keluar sering kotor, berbau temak, serta saluran pipa-pipa yang sering bocor. Penulis menduga bahwa belum optimalnya sistem penyediaan air bersih yang dibangun masyarakat di karenakan kurang bagusnya kepengurusan, serta kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan konservasi sumber daya air.

Hasil observasi awal juga menemukan bahwa pengelolaan mata air di Kampung Air Panjang masih kurang baik, karena setiap ada pipa yang menghubungkan air masuk ke dalam rumah warga yang bocor dan pengurus hanya lepas tangan dengan kejadian tersebut, dan yang memperbaiki hanya warga yang bersangkutan saja. Masyarakatpun kurang bijak dalam penggunaan air karena sering tidak mengunci pipa setelah menggunakan mata air

sehingga aliran air kerumah warga yang ada di sekitarnya menjadi kecil/tidak mengalir.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengelolaan Mata Air Perbukitan untuk Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat di Kampung Air

Panjang Kecamatan Panti Timur

Kabupaten Pasaman”.

Tujuan penelitian adalah mengetahui dan menganalisis: 1) Distribusi mata air untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di Kampung Air Panjang Kecamatan Panti Timur Kabupaten Pasaman, 2) Pemeliharaan mata air untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di Kampung Air Panjang Kecamatan Panti Timur Kabupaten Pasaman, 3) Kebijakan masyarakat tentang mata air perbukitan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari di Kampung Air Panjang Kecamatan Panti Timur Kabupaten Pasaman dan 4) Perilaku masyarakat tentang pengelolaan mata air perbukitan di Kampung Air Panjang Kecamatan Panti Timur Kabupaten Pasaman

METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah metode kombinasi (mixed method) yang menggabungkan pendekatan kuantitatif

(5)

dan kualitatif dalam hal metode penelitian (Sugiyono, 2012). Pendekatan kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui dan mengungkapkan perilaku masyarakat tentang pengelolaan mata air perbukitan di Kampung Air Panjang Kecamatan Panti Timur Kabupaten Pasaman dan distribusi mata air untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di Desa Air Panjang Kecamatan Panti Timur Kabupaten Pasaman, sedangkan pendekatan kualitatif adalah mengetahui pemeliharaan dan kebijakan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat di Desa Air Panjang Kecamatan Panti Timur Kabupaten Pasaman

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian tersebut akan dilaksanakan. Tujuan ditetapkannya lokasi penelitian agar diketahui dengan jelas objek penelitian. Dalam penelitian ini penulis menetapkan lokasi penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang penulis ambil di Kampung Air Panjang Kecamatan Panti Timur Kabupaten Pasaman tahun 2017

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Nagari Panti

Timur tahun 2017 yang berada yang berjumlah 2.440 KK. Sampel penelitian diambil dengan dua cara, sampel wilayah penelitian di sini adalah wilayah jorong Kuamang yang terdiri dari tahap I dan jorong Katimahar tahap II. Pengambilan dua wilayah ini karena wilayah ini lebih banyak menggunakan mata air dibandingkan wilayah jorong lainnya. Sampel responden diambil dengan teknik proporsional random

sampling dengan proporsi 10% pada

masing-masing wilayah sampel sehingga sampel responden berjumlah 92 KK. Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang mengetahui pemeliharaan dan kebijakan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat di Desa Air Panjang Kecamatan Panti Timur Kabupaten Pasaman.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, metode dokumentasi, penyebaran angket dan wawancara

Teknik analisis adalah analisa deskriptif dengan penghitungan persentase dengan rumus sebagai berikut:

(6)

Sumber : (Arikunto: 2006)

Menghitung jumlah skor kriteria untuk menentukan prilaku masyarakat dengan menggunakan rumus:

Skor total = (Ax4) + (Bx3) (Cx2) + (Dx1)

Kriteria tingkat pencapaian responden sebagai berikut

Kategori 90-100 % 80-89% 65-79,99% 55-64% 0-54,99% Pencapaian Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik

Analisa data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model interaktif

(Interactive Model of Analysis)

(Miles dan Huberman (1996:16) yaitu 1) Reduksi data (data

reduction), 2) penyajian data (data

display) dan c) penarikan kesimpulan

(conclusion drawing). Teknik

keabsahan data yaitu: 1) perpanjangan pengamatan, 2) ketekunan pengamatan, 3) triangulasi

dan 4) pemeriksaan sejawat melalui diskusi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertama, Distribusi mata air untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di Kampung Air Panjang Kecamatan Panti Timur Kabupaten Pasaman, terlihat dari jarak mata air yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat ± 1,5 km dari permukiman. Distribusi menggunakan pipa dari mata air ke bak penampungan dan dari pipa ke rumah masyarakat Kendala pendistribusian jarak rumah warga yang terlalu jauh dari pipa induk yang ada di kampung, sehingga ada sebagian masyarakat air yang kurang lancar.

Hal ini sesuai dengan pendapat

Kristia (2016) bahwa sistem distribusi mata air adalah sistem penyaluran atau pembagian dengan menyediakan sejumlah air dari sumber mata air ke konsumen atau masyarakat. Sistem distribusi ini dilakukan untuk menyalurkan air ke masing-masing konsumen dalam jumlah yang dibutuhkan dengan tekanan yang cukup.

Saluran distribusi air baku yang

digunakan adalah saluran\tertutup

karena sebagai media penghantar fluida (cair, gas) dengan keadaan bahwa fluida

(7)

terisolasi dari keadaan luar. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem pada fluida tidak berhubungan langsung dengan lingkungannya dan udara luar, misalnya pipa. Oleh karena itu dari segi keamanan (safety), maka cenderung dipilih dengan memakai saluran tertutup. Pola ini merupakan

pola yang menggunakan sistem dead

end.

Dari teori di atas, dapat

disimpulkan mata air yang ada di Kampung Air Panjang sesuai dengan petunjuk, karena mata air terletak di dekat permukiman. Mata air di Kampung Air Panjang memiliki saluran distribusi yang baik karena memiliki bak penampungan. Letak mata air di Kampung Air Panjang umumnya terletak di kaki bukit yang

memiliki mata air. Perbukitan

tersebut tidak diolah oleh masyarakat sehingga masyarakat yakin dengan kebersihan air yang digunakan di rumah masing-masing. Kondisi ini menguntungkan pemakai air yang berasal dari mata air di Kampung Air Panjang karena dari segi kesehatan, sumber mata air tersebut terjamin kebersihannya sehingga tidak akan

menganggun kesehatan bagi

penggunanya.

Kedua, Pemeliharaan mata air untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di Kampung Air Panjang Kecamatan Panti Timur Kabupaten Pasaman dilakukan oleh pengurus yang telah ditunjuk dan disepakati oleh masyarakat. Waktu dan cara pengelolaan mata air ini diserahkan pada pengurus yang ditunjuk tersebut.

Hal ini sesuai dengan pendapat Rahmawati (2007) bahwa perlindungan terhadap kawasan sekitar mata air dilakukan untuk melindungi mata air dari kegiatan budidaya yang dapat merusak kualitas air dan kondisi fisik kawasan sekitarnya. Kriteria kawasan sekitar mata air adalah sekurang-kurangnya dengan jari-jari 200 meter di sekitar mata air.

Dari teori di atas, dapat disimpulkan pengelolaan mata air yang ada di Kampung Air Panjang sudah baik, karena dikelola oleh badan/pengurus yang ditunjuk. Tujuan dibentuknya

pengurus adalah memastikan

pengelolaan mata air berjalan dengan

baik. Adanya pengurus yang

bertanggungjawab terhadap mata air ini menguntungkan, karena pasokan air bagi masyarakat tetap terjamin dan apabila terjadi kerusakan ringan, maka menjadi tanggungjawab penguru, tetapi

(8)

jika terjadi kerusakan berat menjadi

tanggungjawab bersama para

pemakai air. Adanya pengurus juga memudahkan pengelolaan mata air, termasuk pengelolaan pelanggan dan biaya-biaya yang harus dikeluarkan dalam pemeliharaan mata air yang digunakan oleh masyarakat terseut

Ketiga, Kebijakan masyarakat tentang mata air perbukitan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari di Kampung Air Panjang Kecamatan Panti Timur Kabupaten Pasaman diantaranya tentang pembayaran dan pengaturan air kepada masyarakat.

Syamsu (2012) kebijakan merupakan perilaku dari sejumlah aktor (pejabat, kelompok, instansi pemerintah) atau serangkaian aktor dalam suatu bidang kegiatan tertentu. Kebijakan sebagai suatu arah tindakan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu yang memberikan hambatan dan kesempatan yang akan digunakan dalam rangka pencapaian tujuan atau merealisasikan suatu sasaran atau maksud tertentu. Hal ini menyangkut suatu dimensi yang sangat luas karena sebagai tindakan

pemerintah dan masyarakat yang ada dalam suatu komunitas tertentu

Dari teori di atas, dapat disimpulkan kebijakan masyarakat tentang mata air

termasuk baik, karena kebijakan

menyangkut keberadaan mata air dan kelangsungan mata air. Kebijakan tentang pengelolaan mata air ini penting karena mata air harus dijaga dari berbagai hal, dijaga dari kerusakan dan juga membatasi masyarakat dalam memakai air. Pemakaian air memang harus dihema karena air merupakan kebutuhan utama masyarakat.

Keempat, Perilaku masyarakat tentang pengelolaan mata air perbukitan di Kampung Air Panjang Kecamatan Panti Timur Kabupaten Pasaman

termasuk kurang baik dengan persentase 55,79%.

Notoatmojo dalam Hidayati (2012:4) perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau makhluk hidup yang bersangkutan. Perilaku sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya. Sedangkan masyarakat yaitu kumpulan dari

individu-individu yang tidak dapat hidup sendiri dalam suatu wilayah yang berinteraksi bersama dengan tujuan yang sama.

(9)

Dari teori di atas, dapat

disimpulkan prilaku masyarakat

tentang mata air termasuk kurang

baik, seharusnya masyarakat

memperlakukan mata air dengan baik karena air merupakan sumber kehidupan. Perlu adanya perubahan

prilaku dari masyarakat dalam

memelihara sumber mata air karena air adalah kebutuhan bersama.

KESIMPULAN

1. Distribusi mata air untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat menggunakan pipa dari mata air ke bak penampungan dan dari pipa ke rumah masyarakat Kendala pendistribusian jarak rumah warga yang terlalu jauh dari pipa induk yang ada di kampung, sehingga ada sebagian masyarakat air yang kurang lancar 2. Pemeliharaan mata air untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di Kampung Air Panjang Kecamatan Panti Timur Kabupaten Pasaman dilakukan oleh pengurus yang telah ditunjuk dan disepakati oleh masyarakat. 3. Kebijakan masyarakat tentang

mata air perbukitan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari

di Kampung Air Panjang Kecamatan Panti Timur Kabupaten Pasaman yaitu pengaturan air kepada masyarakat.

4. Prilaku masyarakat tentang pengelolaan mata air perbukitan di Kampung Air Panjang Kecamatan Panti Timur Kabupaten Pasaman termasuk kurang baik dengan persentase 55,79%.

DAFTAR PUSTAKA

Syamsu, Alam. 2012. Analisis Kebijakan Publik dan Kebijakan Sosial Di Perkotaann Sebagai

Kajian Impementatif. Jurnal

Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol.1 No.3 Hlm 78-92.

Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur

Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta

Hidayati. 2012. “Perilaku Masyarakat Dalam Menggunakan Air Sungai

Untuk Kebutuhan Rumah

Tangga”. Sociodev,Jurnal

Mahasiswa Ilmu Sosiatri Volume 1 Nomor 1. Hlm 1-22.

Kristia, Merida.2016. Perencanaan Sistem Penyediaan Air Baku Di Kecamatan Punduh Pidada dan

Kecamatan Padang Cermin

(10)

Teknik Sipil. Universitas Lampung: Lampung.

Rahmawati. 2007. Pemanfaatan Kawasan Sumber Mata Air Senjoyo Dalam Pengembangan

Wilayah Di Kecamatan

Tengaran Kabupaten

Semarang. Tesis. Magister

Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota. Universitas Diponegoro: Semarang

Sanim, Bunasor. 2011. “Sumber daya Air dan Kesejahteraan Publik:Suatu Tinjauan Teoritis

dan Kajian Praktis”. Bogor:

IPB Press.

Sugiyono.2012. Statistika untuk

Referensi

Dokumen terkait

Health teaching sangat dibutuhkan, perawat dapat mengajarkan kepada orangtua bagaimana cara mendampingi anak pada saat dilakukan berbagai tindakan atau prosedur

Adapun data yang dikumpulkan adalah karakteristik sosiodemografi (umur, jenis kelamin, pendidikan, statsu bekerja, status menikah, pengawas minum obat (PMO), dan

yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini yang berjudul “ Aplikasi Modem GSM Wavecom pada Rancang

Perumusan dengan cara materil ialah yang menjadi pokok larangan tindak pidana yang dirumuskan adalah.. 25 menimbulkan akibat tertentudisebut dengan akibat yang

Bila dikaitkan dengan hipotesis yang dalam penelitian ini terbukti bahwa sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat berperilaku baik, maka disini

Dari penelitian yang telah dilakukan maka disarankan untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan substrat dengan kadar glukosa yang seragam sehingga pada

Pada hari ini, Selasa tanggal dua puluh tiga bulan Juli tahun dua ribu tiga belas pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB bertempat di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di lapangan dan telah penulis jelaskan dalam pembahasan hasil penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa: