• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORETIS. kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam berbahasa. Pit. S. Corder dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORETIS. kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam berbahasa. Pit. S. Corder dalam"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II

LANDASAN TEORETIS

2.1 Kesalahan Berbahasa

Penguasan bahasa sebagai alat komunikasi tidak terlepas dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam berbahasa. Pit. S. Corder dalam Parera (1993:74) membedakan dua tipe kesalahan yakni error ‘kekhilafan’ dan mistake ‘kekeliruan’, dimana kekhilafan adalah kesalahan berlatarkan pengetahuan tentang bahasa yang memang sudah salah, kekhilafan itu dilakukan berulang-ulang karena pengetahuan tentang kaidah bahasa yang sudah tidak benar.

Masih menurut Pit. S. Corder dalam Parera (1997:143) membedakan dua macam kesalahan, yakni : “kesalahan berbahasa yang terjadi tidak secara sistematis dalam tutur seseorang dan kesalahan berbahasa yang terjadi secara sistematis pada tutur seseorang yang belajar bahasa.” Berdasarkan konsep itu, Pit. S. Corder dalam Tarigan (1995:144), memberikan perbedaan antara mistake dan error. Mistake adalah penyimpangan yang disebabkan oleh faktor-faktor performance seperti keterbatasan ingatan, mengeja dalam lafal, tekanan emosional, dan sebagainya. Kesalahan ini mudah diperbaiki jika penutur atau pembicara diingatkan, sedangkan error adalah penyimpangan-penyimpangan yang sistematis dan konsisten dan menjadi ciri khas berbahasa siswa yang belajar bahasa pada tingkat tertentu.

(2)

8

Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Tarigan (1995:75) bahwa dalam kehidupan sehari-hari dikenal kata “kesalahan” dan “kekeliruan” sebagai dua kata yang bersinonim, dua kata yang mempunyai makna yang kurang-lebih sama. Istilah kesalahan (error) dan kekeliruan (mistake) dalam pengajaran bahasa dibedakan yakni penyimpangan dalam pemakaian bahasa. Kekeliruan pada umumnya disebabkan oleh faktor performansi. Sebaliknya, kesalahan disebabkan oleh faktor kompetensi.

Menelaah kesalahan para pelajar, khususnya kesalahan berbahasa, mengandung dua maksud utama, yaitu :

1) untuk memperoleh data yang dapat dipergunakan untuk membuat atau menarik kesimpulan-kesimpulan mengenai hakikat proses belajar bahasa; 2) untuk memberikan indikasi atau petunjuk kepada para guru dan para

pengembang kurikulum, bagian mana dari bahasa sasaran yang paling sukar diproduksi oleh para pelajar secara baik dan benar, serta tipe kesalahan mana yang paling menyukarkan atau mengurangi kemampuan pelajar untuk berkomunikasisecara efektif. Analisis kesalahan adalah kajian dan analisis mengenai kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa/peserta didik/pelajar asing atau bahasa kedua. (Parera, 1993:7) sedangkan Ellis dalam Tarigan (1995:68) mengatakan bahwa

“Analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja, yang biasa digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa, yang meliputi pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan kesalahan itu.”

(3)

9

Dalam skripsi ini penulis menyajikan analisis kesalahan yang selaras dengan teori yang di ungkapkan menurut Parera (1997:145), pada umunya, metodologi analisis kesalahan dilaksanakan dengan langkah-langkah seperti di bawah ini :

1) Pengumpulan data dari karangan-karangan siswa ajaran atau dari hasil-hasil ujian;

2) Identifikasi kesalahan baik yang mendapatkan perhatian khusus dengan tujuan tertentu maupun penyimpangan yang umum;

3) Klasifikasi atau pengelompokkan kesalahan;

4) Pernyataan tentang frekuensi tipe kesalahan;

5) Identifikasi lingkup tipe kesalahan; dan

6) Usaha perbaikan.

Pengumpulan data karangan-karangan atau dalam hal ini data parafrasa siswa dapat dilakukan beberapa kali sepanjang dipandang perlu dan berguna. Setelah itu, karangan-karangan dalam bentuk parafrasa mahasiswa akan diperiksa dan diidentifikasi kesalahan-kesalahan apa saja yang dibuat siswa. Penulis telah menentukan aspek-aspek penilaian kesalahan yang dilakukan mahasiswa karena identifikasi kesalahan ditentukan oleh penulis sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Pada umumnya, identifikasi kesalahan

(4)

10

ditentukan berdasarkan kategori linguistik dan ciri-ciri perbedaan antara bahasa pertama dan bahasa kedua.

Setiap kesalahan berbahasa siswa akan dikelompokkan berdasarkan instrument yang telah ditentukan.Setiap kategori kesalahan secara linguistik dihitung frekuensi dan berapa besar jumlah kesalahan secara individual dan klasikal. Sumber-sumber kesalahan dapat dikategorikan berdasarkan landasan teori yang dianut atau secara umum.

Upaya perbaikan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu mengganti metode mengajar agar cocok dan berhasil, mengganti buku siswa, mencari teknik-teknik mengajar yang lebih dapat membantu siswa memperbaiki kesalahannya, memberikan model-model belajar bahasa yang benar dan baik, meningkatkan pelatihan untuk butir-butir kesalahan tertentu, atau memberikan penjelasan jika diperlukan dan berguna.

2.2 Menulis

Menulis dikatakan sebagai suatu keterampilan karena merupakan bentuk komunikasi dalam bahasa tulis, dan merupakan fase terakhir yang harus dikuasai setelah keterampilan menyimak, berbicara, dan keterampilan membaca. Keterampilan menulis dianggap paling sulit dari keterampilan yang lainnya, karena, perlu memperhatikan aspek ortografi dari keterampilan berbahasa.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 1219 dan 1180) menulis adalah: 1) “Membuat huruf (angka dsb) yang dibuat (digurat dsb)”

(5)

11

2) “Melahirkan pikiran atau gagasan perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan”

3) “Kecakapan seseorang untuk memakai bahasa dalam menulis, membaca, menyimak, atau berbicara”

4) “Kecakapan untuk menyelesaikan tugas”.

Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa sangat berkaitan dengan keterampilan membaca. Pada prinsipnya tulisan dibuat untuk dibaca oleh orang lain atau kita baca sendiri. Seperti dikatakan Tarigan (1994; 4) “… hubungan antara menulis dan membaca pada dasarnya adalah hubungan antara penulis dan pembaca”. Seperti halnya menulis dan membaca, menulis dan berbicarapun mempunyai hubungan yaitu ciri yang sama-sama produktif dan ekspresif. Perbedaannya terletak pada komunikasi yang langsung dan tidak langsung.

2.3 Keterampilan Menulis

Keterampilan menulis menempati urutan terakhir setelah membaca dengan kata lain dapat dikatakan bahwa keterampilan menulis mempunyai peran yang sangat penting dalam keterampilan berbahasa terutama dalam berkomunikasi secara tulisan, dengan memperhatikan keterampilan lain yang tentunya memegang peranan yang penting pula.

Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang kompleks dan sulit dikuasai, karena menghendaki unsur-unsur di luar bahasa itu sendiri, seperti harus memperhatikan unsur grafologi, struktur, bahasa, dan kosakata. Di samping itu, menulis menurut Gallison adalah “Le système de signes

(6)

12

graphique, qui peut substituer au langage articulé – naturellement fugace-, pour fixer et conserver un message, pour communiquer à distance, etc”. Di dalam kamus Le Robert Poche (1995;230) “écrire : Tracer (des signes d’écriture, un ensemble organisé de ces signes), yang maksudnya menulis adalah merupakan kesatuan tanda-tanda dan huruf.

Menulis juga merupakan sebuah kegiatan kreatif yang tidak terlepas dari kegiatan kita sehari-hari yang merupakan bagian dari komunikasi antar manusia. Dalam www.wordpress.com, ”menulis itu bagian dari kegiatan kita sehari-hari. Ia adalah bagian dari komunikasi selain mendengar membaca dan berbicara saat kita berinteraksi atau bergaul dengan orang lain". Dengan demikian, menulis hakikatnya adalah komunikasi dengan tulisan. Komunikasi atau pesan yang disampaikan bisa berupa informasi, gagasan, pemikiran, ajakan, dan sebagainya. Menulis bukan sekedar menyampaikan ide, gagasan atau hasil pemikiran kita ke dalam bentuk tulisan tetapi membutuhkan pengertian agar dapat dipahami oleh kita sendiri atau pembaca.

Definisi para ahli bahasa di atas, dapat diungkapkan kembali bahwa menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang berfungsi untuk menyampaikan pesan, ide, gagasan, pengalaman, kepada orang lain dalam bentuk bahasa tulis sebagai bentuk komunikasi secara tidak langsung.

Kemampuan menulis mahasiswa yang akan penulis ungkapkan dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis mahasiswa dalam membuat tulisan berupa sebuah parafrasa, dalam hal ini tentunya sebuah parafrasa teks informasi berbahasa Prancis.

(7)

13 2.4 Pengertian Parafrasa

Kegiatan menulis merupakan aktivitas yang tidak terpisah dari kegiatan belajar sejak SD sampai perguruan tinggi. Ditingkat perguruan tinggi pada khususnya, mahasiswa harus membuat karya tulis akademik, dari mulai makalah hingga skripsi. menyusun tugas praktikum dan menyusun makalah. Namun faktanya, progresivitas menulis mahasiswa belum memiliki sinergi yang berarti dalam bidang akademik, walaupun secara formal aktivitas itu sudah dimulai sejak dini. Produktivitas sarjana terkendala oleh sulitnya menulis skripsi akibat kurang terampilnya mahasiswa menggunakan bahasa terutama dalam, mengungkapkan gagasan, perasaan dan pikiran.

Untuk dapat mengkomunikasikan pemikiran, gagasan, opini dan temuan, beberapa hal perlu dilakukan, antara lain membiasakan menulis dalam setiap kesempatan berdasarkan apa yang telah dibaca, dingar, dirasa dan dialami. Tulisan ini bisa saja berupa pikiran pokok, outline, paragraf, ide dan mungkin sebuah parafrasa. Dalam www.wiktionary.com disebutkan bahwa :

1) Paraphrase (IPA: /ˈpærəˌfreɪz/) is restatement of a text or passage, using other words.

2) The term "paraphrase" derives via the Latin "paraphrasis" from the Greek para phraseïn, meaning "additional manner of expression"

(8)

14 Menurut www.2008 Memodata.com :

Paraphrase (n.f.)

1.développement explicatif d'un texte en le commentant ou l'interprétant.

2.(péjoratif)développement diffus et verbeux. Paraphrase (s. f.)

1. Développement explicatif, plus long que le texte ou que la simple traduction du texte.

Dalam www.Dictionnaires français de définitions et de synonymes.fr: Paraphrase (nom féminin singulier)

1) Développement explicatif d'un texte 2) Amplification verbeuse d'un texte 3) Synonyme

Uraian pengertian parafrasa di atas senada dengan definisi parafrasa yang diungkapkan dalam situs internet http://littre.reverso.net/dictionnaire-francais/definition/paraphraser/54077:

La paraphrase, du grec παράφρασις : "développement" de Para ("à côté") et frasein ("parler, dire") est une figure de style qui consiste à développer un thème majeur, un argument essentiel, une information générale, en déclinant toutes les qualités d'une réalité que l'on veut évoquer, en la décrivant aussi exhaustivement que possible.

Parafrasa berasal dari bahasa Latin dan Yunani yang berarti penambahan, pengembangan dan penggantian suatu ungkapan. Parafrasa adalah pengungkapan kembali dan pengambangan dari sebuah teks atau

(9)

15

paragraf yang lebih panjang dari pada teks asli atau terjemahannya, dengan menggunakan kata yang lain. Berdasarkan jenisnya, parafrasa dibagi menjadi dua, yaitu parafrasa lisan dan tulisan. Pada penelitian ini penulis meneliti tentang parafrasa menulis saja.

Menurut Driscoll, Lynn (2007-11-10), dalam situs internet Paraphrase: Write it in Your Own Words.com :

A paraphrase is...

1) Your own rendition of essential information and ideas expressed by someone else, presented in a new form.

2) One legitimate way (when accompanied by accurate documentation) to borrow from a source.

3) A more detailed restatement than a summary, which focuses concisely on a single main idea.

Dari kutipan di atas penulis menyimpulkan pengetian menurut sumber di atas parafrasa adalah Ungkapan anda sendiri dari informasi penting dan ide yang dinyatakan oleh seseorang, yang disajikan dalam bentuk baru, salah satu cara yang sah (bila disertai dengan dokumentasi yang akurat) untuk meminjam dari sumber, uraian yang lebih rinci dari ringkasan, dalam bentuk lebih singkat yang berfokus pada satu ide utama. Dalam www.2008

Memodata.com secara singkat dikemukakan parafrasa mempunyai

persamaan arti atau sinonim seperti yang di sebutkan di bawah ini : Synonymes

paraphrase (n.f.)

amplification, bavardage, commentaire, développement, discours, explication, glose, interprétation, longueur, périphrase, remplissage, tirade, traduction, transformation, verbiage

paraphraser (v.)

adapter, agrandir, amplifier, commenter, délayer, développer, éclaircir, étendre, expliquer, gloser, transposer

(10)

16

Dari kutipan di atas dapat diketahui sinonim dari parafrasa adalah memperpanjang atau memperluas tulisan atau percakapan, panjang lebar, komentar, mengembangkan, pengungkapan pikiran, penjelasan, keterangan, panjang, berkepanjangan, penterjemahkan, peralihan, bertele-tele atau ocehan.

Dalam situs www.paraphrasing.com diungkapkan bahwa :

“A paraphrase is a restatement of an original piece of written or oral text into your own words. Just like translating, when you paraphrase, you do not change the meaning or the ideas being put forth, nor do you leave any information out (as you would in a summary); you change the language.”

Parafrasa adalah sebuah pengungkapan kembali dari bentuk yang asli dari teks tertulis maupun oral kedalam bahasa kita sendiri. Sama hal nya seperti menerjemahkan, saat kita membuat parafrasa, kita tidak mengubah arti atau ide pokok dalam teks, tidak juga meninggalkan isi informasi (seperti yang akan anda lakukan jika membuat kesimpulan); kita hanya mengganti bahasanya. Dalam buku yang berjudul sintaksis, Arifin dan Junaiah (2007:15) mengungkapkan :

”Parafrasa berarti pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi yang lain dengan tidak mengubah arti atau Penguraian kembali suatu teks (karangan) dalam bentuk (susunan kata-kata) yang lain dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi.”

(11)

17 Contohnya:

Sumber : Pagi ini presiden akan menyampaikan nota keuangan dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara dihadapan sidang paripurna DPR RI.

Parafrasa : Menurut rencana, nota keuangan Rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara akan di sampaikan presiden SBY dihadapan para anggota legislatif dalam sebuah sidang paripurna DPR RI di Senayan, Jakarta.

Selain contoh parafrasa dalam bahasa Indonesia, penulis juga mendapatkan contoh parafrasa dalam bentuk bahasa Prancis untuk lebih menjelaskan dan mengghubungkannya dengan pembelajaran bahasa Prancis yand didapat dari www.bibliothèquesdel'UQAM.fr :

Texte original

Ce médicament est commercialisé au Canada seulement. Texte paraphrasé

La commercialisation de ce médicament s’est effectuée au Canada seulement.

Namun dalam kenyataannya sebagian besar mahasiswa belum memahami benar perbedaan antara pembuatan sebuah parafrasa dengan kutipan dan rangkuman. Menurut suatu sumber dalam situs internet http://owl.english.purdue.edu/: Penulisan sebuah kutipan harus identik dengan yang asli, dengan segmen yang sempit dari sumber. Mereka harus sesuai dengan sumber dokumen kata demi kata dan harus mencantumkan identitas penulis asli. Sebuah parafrasa berbentuk sebuah petikan dari sumber

(12)

18

bahan ke dalam kata-kata Anda sendiri. Sebuah parafrasa meskipun menggunakan kata-kata sendiri juga harus dikaitkan dengan sumber yang asli. Materi sebuah parafrasa biasanya lebih singkat daripada petikan yang asli, mengambil segmen yang lebih luas dan menjadikannya lebih singkat, sedangkan sebuah rangkuman menempatkan ide utama ke dalam kata-kata Anda sendiri, hanya intinya saja. Sekali lagi, dengan mengacu pada sumber yang asli. Sebuah rangkuman lebih pendek dari pada sumber yang asli, melihat dari sumber yang luas dan menjadikannya lebih singkat.

Untuk lebih mudahnya lagi, penulis mendapatkan mempunyai ciri-ciri parafrasa yang membedakannya dengan cara pengungkapan yang lain. Menurut Iskak & Yustinah (2007:166): Bentuk tuturan berbeda, makna tuturan sama, substansi tidak berubah dan bahasa atau cara menyampaikan berbeda. Ciri-ciri parafrasa ini mempermudah kita dalam membuat suatu parafrasa dan membedakannya dengan pengunkapan dalam tulisan yang lain.

2.2 Tenik Parafrasa

2.2.1 Menggunakan Sinonim Yang Tepat

Di bawah ini penulis sajikan teknik untuk membuat parafrasa dari sumber situs internet www.gened.arizona.edu/eslweb:

Menggunakan sinonim yang tepat mungkin teknik parafrasa yang paling umum. Satu hal yang harus kita perhatikan atau mungkin sudah adalah dimana kata-kata mempunyai konotasi yang spesifik. Maka dari itu, banyak kata-kata yang secara umum digunakan untuk menggambarkan atau mengacu

(13)

19

kepada hal-hal yang spesifik, dan pada saat kita mencoba untuk menggunakannya untuk menggantikan kata-kata yang lain, akan terasa tidak tepat.

Begitu juga dalam bahasa Prancis, contoh lain dalam bahasa Prancis: petit, minuscule, miniature semua kata-kata ini pada dasarnya mempunyai arti yang sama. Contohnya dalam sebuah kalimat, Sonia habite une petite ville, mengganti petite dengan peewee itu terasa tidak pantas karena peewee mempunyai konotasi yang berhubungan dengan anak-anak.

Dapat penulis simpulkan bahwa meskipun dalam pembuatan suatu parafrasa kita harus menggunakan kata-kata kita sendiri tetapi kita juga harus mempunyai pengetahuan yang baik tentang sinonim atau penggunaan kata lain tanpa mangabaikan arti dari sinonim yang kita gunakan, dengan kata lain kita harus mengetahui juga arti dan penempatan kata yang akan kita gunakan.

2.2.2 Mengubah Jenis Kalimat

Masih dalam sumber yang sama, berikut ini adalah penjabaran dalam tabel penggantian jenis kalimat yang termasuk kedalam teknik parafrasa dalam situs internet www.gened.arizona.edu/eslweb:

Mengubah jenis kalimat dalam bentuk yang asli dengan menggunakan kata peralihan (transisi) yang berbeda. Kata peralihan (transisi) dan kalimat jenis lain terdapat dalam table di bawah ini yang terdapat dalam situs internet www.gened.arizona.edu/eslweb:

(14)

20

Tabel 2.1

Mengubah Jenis Kalimat

KATA

PENGHUBUNG SETARA

KATA HUBUNG BERTINGKAT

PERALIHAN KATA DEPAN

Mais Encore Bien que Pendant que Malgré pourtant Le contraste Contrairement à alors pour Parce que À cause de Puisque Autant….que À partir de Par conséquent Donc À cause de et En outre En plus Plus loin aussi En plus de ou sinon www.gened.arizona.edu/eslweb

Salah satu teknik dalam membuat parafrasa yaitu mengubah jenis kalimat dalam bentuk yang asli dengan menggunakan kata peralihan (Transisi) yang berbeda sehingga sebuah parafrasa yang baik dan benar dapat dihasilkan.

(15)

21

Teknik membuat parafrasa ini dapat dipermudah dengan mengacu pada tabel kata peralihan (Transisi) dan kalimat jenis lain yang terdapat dalam table tiga versi bahasa (Inggris, Prancis dan Indonesia) di atas.

2.2.3 Menyederhanakan Klausa ke dalam Sebuah Frase

Masih dalam sumber yang sama tentang teknik parafrasa yaitu menyederhanakan klausa kedalam sebuah frase, dalam situs internet www.gened.arizona.edu/eslweb:

Mengubah klausa (yang merupakan rangkaian kata-kata yang memiliki baik subjek maupun kata kerja) ke dalam sebuah frase (yang tidak mengandung keduanya).

2.2.4 Mengubah Jenis Kata

Teknik parafrasa yang selanjutnya yaitu mengubah jenis kata, dalam situs internet www.gened.arizona.edu/eslweb:

Mengubah sebuah kata dari kata benda ke dalam kata kerja, dari kata sifat ke dalam kata benda, dari kata kerja ke dalam kata benda, dari kata keterangan dalam kata sifat dan seterusnya. Selain itu, kita dapat mengubah bentuk dari jenis kata tersebut. Semua perubahan ini bisa melibatkan perubahan susunan kata kalimat tersebut.Teknik pembuatan parafrasa di atas di paparkan secara rinci dan sangat mudah difahami. Dari sumber yang bebeda Dalam

www.bibliothèquesdel'UQAM.fr terdapat juga langkah-langkah yang efektif

(16)

22

1- Remplacer certains mots (noms, adjectifs, verbes, adverbes, etc.) par des synonymes

Lorsqu'on paraphrase, il faut s'assurer de conserver le sens des propos de l’auteur. On doit choisir des mots qui ont sensiblement la même signification que ceux utilisés par l’auteur. On doit aussi sélectionner des mots avec lesquels on est familier. Si on n'est pas certain du sens d’un mot, il faut le vérifier dans le dictionnaire. Attention : il ne faut pas remplacer chaque mot du passage original par un synonyme, mais simplement les mots les plus importants.

2- Modifier la structure des phrases

Il faut changer l’ordre des mots, c’est-à-dire réécrire les phrases sous une nouvelle forme. Pour ce faire, on peut, entre autres, modifier les

connecteurs logiques, tels que les conjonctions de coordination et les conjonctions de subordination.

3- Changer les parties du discours

Les parties du discours sont les différentes catégories parmi lesquelles les mots de la langue sont répartis : noms, adjectifs, verbes, adverbes... Il s’agit donc ici de remplacer un nom par un verbe, un adjectif par un nom, un verbe par un nom, etc. Ce changement va sans doute altérer l’ordre des mots dans la phrase.

4- Effectuer tout autre changement jugé pertinent

Tout changement qui permet d’exprimer autrement les idées de l’auteur peut être apporté à l’extrait original.

5- Comparer la paraphrase à l’extrait original

De cette façon, on s'assurera non seulement qu'on n'a pas utilisé accidentellement les mêmes mots ou la même structure de phrase que l’auteur, mais également que la paraphrase renferme bien les idées de l’auteur.

6- Indiquer la source

Bien qu’on ne reprenne pas les mots exacts de l’auteur, on reprend tout de même ses idées. Il est donc essentiel d’indiquer la référence du texte qu'on a paraphrasé. Ne pas oublier d’indiquer la page à laquelle on a pris l’information.

Secara garis besar dari kutipan diatas penulis menyimpulkan teknik pertama dalam membuat parafrasa adalah dengan mengganti kata-kata tertentu dengan sinonim kata tersebut tanpa merubah makna kata, Akan tetapi tidak seluruh kata yang terdapat dalam teks asli kita rubah dengan kat sinonimnya, hanya sebagian kata saja. Selain itu perubahan jenis kata

(17)

23

juga diperlukan dalam teknik membuat parafrasa. Setelah mengubah suatu tulisan ke dalam bentuk baru tanpa mengubah ide dari teks asli lalu teknik membandingkan dengan teks asli dan yang terakhir mencantumkan sumber dan nama penulis teks asli. seperti yang telah dijelaskan pada teknik parafrasa sebelumnya dari sumber yang berbeda.

Dari kutipan-kutipan di atas, penulis dapat memaparkan secara jelas dan singkat tentang enam langkah membuat sebuah parafrasa sebagai berikut:

1) Kita harus membaca ulang teks asli sampai kita memahami penuh makna yang terdapat dalam teks tersebut.

2) Tanpa keluar dari makna atau isi dari sumber yang asli, tulislah parafrasa kita dalam sebuah catatan yang berbentuk kartu.

3) Mencatat kembali beberapa kata dengan kata-kata sendiri untuk mengingatkan kita nanti bagaimana sudut pandang kita menggunakan sumber ini. Di bagian atas kartu catatan, tulis kata kunci atau frase untuk menunjukkan subyek kita dengan kata-kata kita sendiri.

4) Periksa kembali tulisan dan samakan dengan yang asli untuk memastikan bahwa versi akurat menyatakan semua informasi penting yang terdapat didalamnya disajikan kembali dalam bentuk baru.

5) Gunakan tanda kutip untuk mengidentifikasi istilah-istilah atau kata-kata yang telah dipinjam tepat dari sumber atau yang terdapat dalam teks sumber yang asli.

(18)

24

6) Menuliskan sumber (termasuk halamannya) pada catatan sehingga kita dapat dengan mudah memutuskan untuk memasukkan materi ke dalam tulisan kita.

Dari seluruh paparan di atas, dapat penulis simpulkan bahwa manfaat dari pembuatan sebuah parafrasa adalah kita dapat menghindari pembuatan kutipan yang terlalu banyak dalam sebuah tulisan ayng kadang-kadang tidak begitu penting untuk dituliskan. Selain itu, kita dapat lebih mudah mengetahui dan menemukan intisari dari sebuah tulisan, karena parafrasa adalah sebuah penulisan yang menggunakan kata-kata kita sendiri selain itu parafrasa juga adalah salah satu cara untuk menggunakan teks kita sendiri tanpa menulis langsung tetapi memetik dari suatu sumber atau bahan. Di kaitkan dengan teori di atas, dalam buku Bahasa Indonesia untuk kelas X yang ditulis oleh Iskak & Yustinah (2007:166) juga terdapat langkah-langkah membuat parafrasa:

1) Membaca teks secara keseluruhan

2) Menentukan pokok-pokok pikiran dalam wacana 3) Mentukan tuturan apa yang hendak menjadi variasinya 4) Menyusun pokok pikiran tanpa mengubah arti

5) Menyempurnakan pokok pikiran dengan pikiran penjelas 6) Membentuk wacana sesuai keinginannya

Berdasarkan teori-teori para ahli di atas, teknik pembuatan parafrasa harus sangat diperhatikan sehingga memperkaya kita dalam keterampilan menulis. Karena semakin sering kita membuat berbagai macam tuturan dalam berbagai bentuk, kita akan semakin terampil menulis, khususnya dalam menulis sebuah parafrasa.

Referensi

Dokumen terkait

Pokja ULP Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lembata Tahun Anggaran. 2016 yang dituangkan dalam Berita Acara Penetapan Pemenang, Nomor : 14

Diberitahukan bahwa setelah diadakan penelitian oleh Kelompok Kerja (POKJA) I Pekerjaan Konstruksi Unit Layanan Pengadaan (ULP Kota Kotamobagu menurut ketentuan-ketentuan yang

Pada hari ini, Jumat tanggal Dua Puluh Delapan bulan September tahun Dua Ribu Dua Belas , Panitia Pengadaan pada Balai Penelitian dan Pemulihan Konservasi Sumber Daya Ikan

MAKAN MALAM roti susu kopi lemang betik nasi lemak Mee goreng Nasi putih Minuman bergas burger Ikan goreng Air kosong Sosej Sup sayur Kuih-muih Sup ayam susu Kopi Sup sayur.. Kuih

Mekanisme daya hambat kombinasi ekstrak daun sirih hijau (Piper betle Linn) dan ekstrak sirih merah (Piper crocatum) terhadap pertumbuhan Candida albicans.. Oral Biology

keluhan Sick Building Syndrome (SBS) pada pegawai Badan Keuangan Daerah. Kota Medan di Gedung Walikota Medan

[r]

semple yaitu dua sekolah yang berbeda dalam populasi dengan mengelompokkan berdasarkan kelompok sekolah (tinggi, sedang, rendah), kemudian dipilih beberapa sekolah yang