40
BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
ENDANG SWITRI
Dosen STIT Al Qur’an Al Ittifaqiah Indralaya Ogan Ilir Sumsel
endangswitri1982@gmail.com
Abstract
This study aims to prove that giving advice is a very easy thing done by parents in an effort to make the character of the child to be good in addition to other things, Luqman stories that advised his son to be better and distanced ourselves ugly nature we deserve an example in an effort to children become kamil. Providing continuous advice to the children will have a positive effect. the children will feel close to us and not feel away with both parents so that openness to parents exists.
41
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian nasihat merupakan hal yang sangat mudah di lakukan oleh orang tua sebagai upaya agar pembentukan karakter anak menjadi baik di samping hal lainnya, kisah Luqman yang menasehati anaknya agar lebih baik dan menjauhkan diri sifat jelek patut kita contoh sebagai upaya agar anak menjadi insan kamil.Memberikan nasihat secara terus menerus kepada anak akan berakibat positif anak akan merasa dekat dengan kita dan tidak merasa jauh dengan kedua orang tuanya sehingga keterbukaan kepada orang tua ada.
42
A. Pendahuluan
Anak adalah tunas-tunas muda bangsa, baik buruknya bangsa ini, esok hari di tentukan oleh kualitas anak-anak kita, tidak dapat dipungkiri bahwa untuk menghasilkan manusia yang berkualitas harus di mulai sejak anak-anak1.caranya dengan memberikan nasihat-nasihat. Dalam Kamus Bahasa Indonesia kata nasihat memiliki makna ajaran atau pelajaran baik anjuran, petunjuk peringatan, teguran2.
Nasihat merupakan metode yang paling mudah karena selalu di lakukan oleh orang tua kepada anaknya, maka ketika seorang anak melakukan kesalahan atau melenceng dari aturan yang orang tuanya berikan nasihat lah jalan keluarnya, akan tetapi dewasa ini permasalahan anaknya dengan orang tua berbeda anak ketika di nasehati orang tuanya.
Banyak sekali kisah-kisah anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya tidak mau menerima nasihat, ajakan dan perintah yang di berikan oleh kedua orang tuanya, seperti di dalam buku Khalid Abu Shalih3 dengan Judul Kisah-kisah Anak Durhaka menceritakan kisah-kisah kedurhakaan anak kepada orang tua yang tidak mau mengikuti perintah, nasehat serta ajaran yang di berikan ibu dan bapaknya, dari sana kita bisa mempelajari pelajaran hidup yang sangat berharga baik pelajaran bagi kita maupun orang lain akan pentingnya memberikan nasihat kepada anak kita sebagai salah satu upaya agar anak kita terhindar dari sifat tercela.
Salah satu surat yang banyak membicarakan tentang Pendidikan adalah surat luqman. Surat ini di turunkan sebelum nabi Muhammad Saw Hijrah ke Madinah, penamaan surat ini dengan Luqman berkaitan dengan nasehat-nasehat yang di sampaikan oleh Luqman yang hanya di sampailkan dalam suart ini4.
Pembentukan karakter anak berbasis nasihat di jelaskan dalam Al Qur’an tentang Luqman yang menasehati anaknya. Firman Allah :
ذۡرِ َ
ِلِ ُي ََٰوذۡقُل َلبَق
ۦِهٌِذۡب
ُهُ ِ َ َ ُ َ
ۥ
ِة ذۡ ِش ذۡ ُ َ يَّ ٌَُ ََٰ
ِيَّٱ
يَّىِ
َ ذۡشيِّ ل
ٞنيِ َع ٌنذۡلُ َل
١٣
1
Didin Jamaludin, 2010, Metode Pendidikan Anak (Teori dan Praktik), Bandung : Pustaka Al-Fikris, Hal. iii
2
Lihat www.kbbi.id/Pengertian-Nasihat diakses pada tanggal 10 Mei 2018 Pukul 20 : 00 WIB.
3
Baca Khalid Abu Shalih Kisah Kisah Anak Durhaka.
4
Taufikurrahman, Konsep Pendidikan Unggul Dalam Al-Qur’an (Kajian Tematis Surat Luqman), Jurnal Dirosat Vol. 1 No. 2, Juli-Desember 2016, Hal. 167-186
43
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.
Selanjutnya penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini akan di paparkan pada bagian berikutnya dan terbagi menjadi tiga bagian :Pertama, pendahuluan.Kedua,pembahasan; berisi pembahasan mengenai nasihat luqman; pembentukan karakter anak berbasis nasihat dan berisi tentang implementasi pembentukan karakter anak berbasis nasihat. Danketiga merupakan bagian penutup yang berisi kesimpulan.
B. Pembahasan
Pengertian Karakter dan Nasihat Karakter
1. Nasihat Luqman : Pembentukan Karakter Anak Berbasis Nasihat
a) Nasihat Terhadap Orang Tua dalam Al Qur’an
Mendidik anak adalah kewajiban orang tua kepada anaknya, sebagimana firman Allah dalam Al Qur’an 5
َي ِزيَّل بَ يُّ َ ََٰ
بَ ُد ُقَ ا ٗسبًَ ذۡنُكيِلذۡ َأَ ذۡنُكَسُفًَأ ْا ُق ْا ٌَُهاَء
ُابيٌَّل
َ
ُ َسبَ ِ ذۡل
بَ ذۡيَلَع
َى ُص ذۡ َ يَّ ٞداَذِش ٞظ َلَِغ ٌةَكِئ
ََٰلَه
َيَّٱ
َى ُشَه ذۡؤُ بَه َى ُلَ ذۡفَ َ ذۡنُ َشَهَأ بَه
٦
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan
b) Nasihat Luqman Terhadap Anaknya
a. Nasihat Luqmankepada anaknya agar tidak mempersekutukan
Allah
Sewaktu luqmanmenasehati anaknya agar tidak mempersekutukan Allah,sang maha pencipta langgit dan bumi.
5
44
Hal ini terdapat dalam Al Qur’an, yang berbunyi 6
ذۡرِ َ
ِلِ ُي ََٰوذۡقُل َلبَق
ۦِهٌِذۡب
ُهُ ِ َ َ ُ َ
ۥ
ِة ذۡ ِش ذۡ ُ َ يَّ ٌَُ ََٰ
ِيَّٱ
يَّىِ
َ ذۡشيِّ ل
ٞنيِ َع ٌنذۡلُ َل
١٣
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar"
Ayat di atas menceritakan kepada kita janganlah menyekutukan Allah(Syirik), karena kita mesti percaya akan adanya Allah dan yang menciptakan segalanya langit dan bumiserta kita juga mesti percaya akan adanya yang gaib, serta inggatlah bahwa tujuan kita hidup di dunia ini tak lain dan bukan melainkan beribadah dan mengabdi kepada Allah Swt sebagaimana tersurat dalam Al Qur’an Surat Adz-Zariat ayat :
َىُ ُذُيْ َيِل يَّ سً ًِْ ْااَ يَّيِ ْلا ُ ْقَلَ بَهَ
56 “Dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk
beribadah kepada ku”7, lalu sang anakpun kembali kepadanya dan
menjadi muslim8
b. Luqman memberitahukan kepada Anaknya bahwa setiap
perbuatan akanada balasannya.9
“Perbuatan sebesar biji Zahra dan seberat Biji sawi pun akan di
mintai pertanggung jawabannya”.Berani berbuat berani bertanggung
jawab itulah kata yang pas untuk memperkuat argument dari pernyataan di atas, siapa yang memetik ia akan menuai, kita mesti berbuat baik dalam hidup ini karena kita hidup bermasyarakat dan pasti akan membutuhkan bantuan orang lain. Allah Berfirman :
6
Lihat Q.S Ali Imran : 13
7
Lihat Q.s Adz-Zariyat : 56
8
Al-Imam Jalaludin Muhammad Bin Ahmad Bin Muhammad Al Mahalli, 2011, Tafsir Jalalain,
Pustaka Elba : Surabaya, Hal. 36
9
45
يَّ ٌَُ ََٰ
ِف ذۡ َأ ٍ َش ذۡخَص ِف يُكَتَف ٖلَد ذۡشَ ذۡييِّه ٖةيَّ َح َلبَقذۡثِه ُكَ ىِ بَ يًَِّ
ِ ََٰ ََٰويَّسل
ذۡ َأ
ِف
ِ ذۡسَ ذۡٱ
بَ ِب ِ ذۡ َ
ُيَّٱ
يَّىِ
َيَّٱ
ٞشيِ َ ٌفيِطَل
١٦
(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
c. Nasihat Luqman Agar anaknya mendirikan Shalat,
mengerjakan kebaikan dan tinggalkan pekerjaan yang
mungkar.10
Nasihat luqman berikutnya adalah menyuruh anaknya untuk mendirikan Shalat yang merupakan salah satu rukun Islam yang ke dua, serta di suruh mengerjakan kebaikan serta meninggalkan pekerjaan yang mungkar agar kita di berkahi oleh Allah Swt.
يَّ ٌَُ ََٰ
ِنِقَأ
َ َٰ َليَّصل
ِة ذۡشُهذۡأَ
ِو ُش ذۡ َوذۡل
َ
َهذًۡ
ِيَع
ِشَكٌُوذۡل
َ
ذۡشِ ذۡص
بَه َٰىَلَع
ِم ذۡزَع ذۡيِه َكِل ََٰر يَّىِ َكَببَصَأ
ِس ُهُ ذۡٱ
١٧
Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)
d. Sikap Anak terhadap nasihat yang di berikan orang tua
Sesungguhnya anak bukan sekedar penyambung nasab dan penerus sejarah, bukan pula sekedar hiasan kehidupan yang membuat hanggat dan bahagia kehidupan rumah tangga, tetapi ia adalah amanah dari Allah Swt yang mesti di jaga dan di pelihara dengan sebaik-baiknya. 11ia harus dijaga agar ia selalu dalam keadaan baik, sebagaimana fitrah awal saat sang maha kuasa menganugerhakannya
10
Lihat Qs. Luqman : 17
11
46
kepada kita. Ia harus di pelihara, agar terhindar dari segala noda dan hal-hal yang dapat merusaknya atau membawa kepada keburukan, yang semua itu harus mengubahnya menjadi pribadi yang tidak baik, membawa keburukan bagi orang lain dan melakukan kedurhakaan kepada Allah, Rasul dan orang tuanya. Karena jika anak telah berubah menjadi sosok seperti itu maka kehadirannya tidak dapat lagi menjadi anugerah dan berkah bagi orang tuannya.Tetapi justru menjadi sumber fitnah dan malapetaka bagi mereka.
Dalam Qs. At-taghabun : 15 yang memiliki arti “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu) di sisi lain
Allah-lah pahala yang besar”. Lalu dalam dalam sebuah hadits
Riwayat Ibnu Majjah “Muliakanlah anak-anak kalian dan
sebaik-baiknya dalam mendidik mereka”, dalam hadis berikutnya“Tiada
suatu pemberian yang lebih utama dari orangtua terhadap anknya
melebihi Pendidikan yang baik (Hr. Al Hakim, Baihaqi dan Ahmad)”.
Islam telah memberikan tuntunan dan bimbingan yang jelas bagi setiap orang tua dalam mendidik anak-nya, bahkan dalam konsep islam Pendidikan anak itu hanya di mulai ketika anak lahir kedunia, tetapi jauh sebelum itu ketika anak masih berada dalam Rahim ibunya.
Lantas yang menajadi pertanyaan bagaimana kita sebagai anak agar apa yang orang tua didik, ajarkan dan nasihat yang di berikannya kita patuhi, maka tugas kita adalah selalu berbuat baik kepada kedua orang tua kita yang telah mendidik kita sebagaimana di jelakan dalam QS. Luqman : 14. 12
َي ََٰسًِ ذۡا بٌَذۡييَّصَ َ
ُهيُّهُأ ُهذۡتَلَوَح ِهذۡ َذِل ََٰ ِب
ۥ
ُهُل ََٰصِفَ ٖيذۡ َ َٰىَلَع بسًٌذۡ َ
ۥ
ِىَأ ِيذۡيَهبَع ِف
ذۡشُك ذۡش
يَّ َلِ َكذۡ َذِل ََٰ ِلَ ِل
ُشيِصَوذۡل
١٤
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua
12
47
tahun.Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu
Ungkapan Surga ada di bawah telapak kaki ibu benar, berbuat baik terhadap kedua orang tua (Ayah dan Ibu) adalah sebuah keharusan yang mesti di lakukan anaknya kepada kedua orang tuanya, jangan sampai kita menjadi pribadi yang tidak patuh dan bahkan menyakiti kedua orang tua kita. Dalam masyarakat Minangkabau (Sumatera Barat) terdapat sebuah legenda Malin Kundang cerita rakyat yang hidup pada masyarakat local akan sebuah kisah seorang anak yang durhaka tidak mengakui Ibu Kandungnya karena Si Malin telah menjadi orang kaya raya, makaibunya bersumpah dengan izin Allah mengutuk anaknya menjadi Batu yang sampai sekarang Batu Malin Kundang masih dapat kita saksikan di Pantai Air Manis Padang, Sumatera Barat.13 Maka sudah sepatutnya kita sebagai anak selalu berbuat baik kepada ibu bapak kita agar kita terhindar dari azab Allah Swt
2. Implementasi Nasihat Luqman : Pembentukan Karakter Anak Berbasis
Nasihat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata Implementasi diartikan sebagai Pelaksanaaan dan penerapan.14sedangkan makna implementasi dalam pokok bahasan ini adalah bagaimana cara mewujudkan dan membentuk karakter anak berbasis nasihat. Untuk mewujudkannya maka ada beberapa langkah yang harus diambil, yaitu :
1) Mengajarkan anak untuk kenal dan dekat dengan Allah Swt, seperti halnya Luqman yang menasehati anaknya agar tidak menyekutukan Allah
ذۡرِ َ
ِلِ ُي ََٰوذۡقُل َلبَق
ۦِهٌِذۡب
ُهُ ِ َ َ ُ َ
ۥ
ِة ذۡ ِش ذۡ ُ َ يَّ ٌَُ ََٰ
ِيَّٱ
يَّىِ
َ ذۡشيِّ ل
ٞنيِ َع ٌنذۡلُ َل
١٣
13
Di Ikhtisarikan dari Cerita Rakyat malinkundang SI Anak Durhaka Lihat http://id.m.wikipedia.org
14
48
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar"
2) Menginformasikan serta mengingatkan kepada anak tentang segala perbuatan akan di mintai pertanggungjawaban.
يَّ ٌَُ ََٰ
ِف ذۡ َأ ٍ َش ذۡخَص ِف يُكَتَف ٖلَد ذۡشَ ذۡييِّه ٖةيَّ َح َلبَقذۡثِه ُكَ ىِ بَ يًَِّ
ِ ََٰ ََٰويَّسل
ِف ذۡ َأ
ِ ذۡسَ ذۡٱ
بَ ِب ِ ذۡ َ
ُيَّٱ
يَّىِ
َيَّٱ
ٞشيِ َ ٌفيِطَل
١٦
(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui
Menarik hati anak dengan ungkapan yang lembut15.
Mengajak pergi anak seraya menasehati dan mengajarinya16.
Mengajari anak dengan kalimat tauhid17.
Tidak mudah memukul anak dalam memberikan pengajaran18.
Mengingatkan anak agar tidak menghina dan meremehkan orang lain19. Dengan melakukan langkah-langkah di atas yang di sertai dengan harapan anak akan menjadi insan yang baik maka karakter anak dapat terbentuk sesuai dengan apa yang kita ingginkan menjadi pribadi yang baik, alim dan selalu mendekatkan diri kepada allah swt
C. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat di simpulkan beberapa poin penting bahwa :
1. Menasehati anak dengan cara yang baik karena mereka dalah aset berharga bagi kedua orang tuanya.
15
Didin Jamaludin, 2010, Metode Pendidikan Anak (Teori dan Praktik), Bandung : Pustaka Al-Fikriis, Hal. 59 16 Ibid Hal. 61 17 Ibid, Hal. 62 18
Saiful hadi El Sutha, 2015, Pintar Mendidik Anak Ala Rasulullah, Jakarta: Kalam Mulia, Hal. 171
19
49
2. Selalu tanamkan nilai-nilai agama dalam keluarga sehingga anak selalu dekat dengan allah swt.
3. Konsep pembentukan karakter anak berbasis nasihat dapat di aplikasikan sejak anak kecil ketika anak salah maka orangtua lah bertugas menasehati, memberitahukan bahwa itu adalah perbuatan yang salah yang tidak boleh dilakukan kembali.
50
DAFTAR PUSTAKA
Abu Shalih, Khalid, 2012, Kisah-kisah Anak Durhaka, Solo : Aqwam.
Al Qur’an Al ‘Alim Al Qur’an dan Terjemanya Edisi Ilmu Pengetahuan, Bandung : Al Mizan Publishing House.
Hadi El Sutha, Saiful, 2015, Pintar Mendidik Anak Ala Rasulullah Tuntunan Mendapatkan Anak Shaleh/shalehah dari Fase Pra Hamil Hingga Usia
Remaja.Jakarta : Kalam Mulia.
Jamaludin, Didin, 2010, Metode Pendidikan Anak (Teori dan Praktik), Bandung : Pustaka Al-Fikriis.
Karim, Rasyid Bin Husain Abdul, 2014, Materi Pengajian Setahun, Solo : Aqwam. Muhammad Al Mahalli, Jalaludin, 2011, Tafsir Jalalain, Surabaya : Pustaka Elba.
Taufikurrahman, 2016, Konsep Penddikan Unggul dalam Al-Qur’an (Kajian Tematis
Surat Luqman), Jurnal Dirosat Volume 1, No. 2 Edisi Juli-Desember 2016, ISSN :
