• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh : Bambang Sugiharto* dan Gugyh Susandy** 1. Pendahuluan. Memasuki era perdagangan bebas, Negara-negara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh : Bambang Sugiharto* dan Gugyh Susandy** 1. Pendahuluan. Memasuki era perdagangan bebas, Negara-negara"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

15

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

BERDASARKAN SISTEM JUST IN TIME

TRANSPORTATION AND DELIVERY TERHADAP

RASIO PROFITABILITAS PERUSAHAAN (STUDI

KASUS PADA PT. POS INDONESIA KANTOR POS

SUBANG 41200)

Oleh : Bambang Sugiharto* dan Gugyh Susandy**

* Dosen Tetap Prodi Akuntansi ** Dosen Tetap Prodi Manajemen STIESA ABSTRAK

Konsumen menuntut perusahaan untuk terus menyediakan kualitas dan pelayanan yang baik serta tersedianya barang kebutuhannya dengan cepat. Jika tidak, maka konsumen akan beralih ke perusahaan lain. Salah satu strategi perusahaan untuk terus bersaing adalah dengan menerapkan sistem Just in Time Transportation and Delivery dalam mengelola sistem persediaan, sistem produksi dan sistem transportasi serta pengirimannya untuk meningkatkan kinerja produksi dan ketepatan waktu pengantaran barangnya. Dengan demikian diharapkan produktivitas tenaga kerja perusahaan akan meningkat dan kinerja perusahaan dapat terlihat baik dimata pelanggan sehingga rasio profitabilitas pun akan meningkat.

Penelitian ini dilakukan di PT. Pos Indonesia Kantor Pos Subang dengan periode penelitian mulai dari tahun 2002-2004. adapun pertimbangan penulis untuk mengadakan penelitian pada kantor pos subang adalah karena perusahaan ini bergerak di bidang jasa pengiriman barang yang telah menerapkan sistem just in time.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan eksplanatif. Sedangkan variabel yang digunkan dalam penelitian ini adalah produktivitas tenaga kerja dengan menerapkan sistem just in time transportation and delivery sebagai variabel X dan rasio profitabilitas sebagai variabel Y, dalam hal ini profit margin on sales (y1), return on total assets (y2) dan return on total equity (y3). Pengolahan dan analisis data menggunakan regresi dan korelasi sederhana dengan program software SPSS versi 11.5 for windows.

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

16

1. Pendahuluan

Memasuki era perdagangan bebas, Negara-negara berkembang termasuk Indonesia akan menghadapi tantangan dan hambatan perdagangan serta persaingan yang semakin ketat. Perekonomian dunia yang semakin berkembang didorong oleh semakin maju dan dinamisnya Teknologi Informasi serta manajemen usaha yang semakin efektif dan efisien menuntut setiap perusahaan untuk dapat terus meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengoperasian usahanya dalam menghadapi kompetisi global tersebut. Adapun akibat dari kompetisi global yang semakin ketat tersebut, menyebabkan penciutan laba yang diperoleh perusahaan yang beroperasi dalam usaha tersebut. Penciutan laba memaksa manajemen mencari strategi baru yang menjadikan perusahaan mampu bertahan dan berkembang dalam tingkat persaingan dunia.

Hasil penelitian dengan tingkat signifikansi 0,95 dan tingkat kesalahan 0,05 menunjukkan bahwa periode tahun 2002-2004 variabel produktivitas tenaga kerja tidak memiliki hubungan dan pengaruh yang signifikan terhadap rasio profitabilitas, dalam hal ini profit margin on sales (PMOA), return on total assets (ROA) dan return on total equity (ROE).

Kata Kunci : Just In Time Transportation and Delivery, Produktivitas Tenaga Kerja, Profit Margin On Sales, Return On Total Assets, and Return On Total Equity.

(2)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

17

Hanya perusahaan-perusahaan yang manajemennya berhasil dan fleksibel menjadikan perusahaannya memiliki keunggulan dan mampu bertahan dan berkembang pada situasi persaingan global dan tajam. Fleksibilitas merupakan tuntutan pasar yang senantiasa menghendaki perusahaan mampu menghasilkan produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan konsumen yang selalu berubah. Salah satu contohnya, konsumen akan menuntut perusahaan untuk terus menyediakan kualitas dan pelayanan yang baik serta tersedianya barang kebutuhan dengan cepat dan tepat waktu, jika tidak konsumen akan beralih ke perusahaan lain. Adapun salah satu strategi perusahaan untuk menghadapi persaingan tersebut adalah dengan menerapkan sistem Just In Time (JIT) dalam mengelola sistem persediaan, produksi dan transportasi serta pengirimannya. Disini, sistem persediaan Just In Time dapat membantu manajer untuk menggunting biaya, meningkatkan efisiensi, dan memperluas keluaran karena jika sebelumnya terdapat biaya penyimpanan dan pemeliharaan persediaan yang tinggi selama penyimpanan di gudang. Selain itu persediaan yang tinggi juga dapat memberikan kesulitan bagi perusahaan dalam melakukan pengendalian persediaan, sehingga dapat mempengaruhi kualitas barang yang dihasilkan atau dikirim. Belum lagi risiko atas kerugian seperti kerusakan, kehilangan, keusangan, penyusutan dll. Diharapkan setelah menerapkan sistem Just In Time hal tersebut dapat

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

18

diminimalisir sehingga dana tersebut dapat dialihkan untuk investasi perusahaan yang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

Sistem Just In Time dikembangkan pada pertengahan tahun 1970 oleh Taiichi Ohno, seorang mantan wakil presiden Tokyo Motor Company (TMC) di Jepang. Sistem ini dikembangkan di Jepang untuk menghindari terjadinya pemborosan dan inefisiensi kerja. Adapun bentuk yang dihindari adalah kerusakan produk, pengerjaan ulang, dan penimbunan persediaan.

Pengaruh penerapan Just In Time di Tokyo Motor Company sangat sukses dan berhasil sehingga menarik perhatian perusahaan lain. Di USA sistem ini baru diterapkan sekitar 20 tahun kemudian. Sejak saat itu semakin bertambah perusahaan yang menggunakan sistem Just In time, di Indonesia yang menerapkan sistem ini adalah Toyota Astra dan Gajah Tunggal.

Sistem Just In Time (JIT) dapat digunakan baik pada perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa, karena sistem ini menekankan pada operasi yang sederhana dan efisien yang mampu menggunakan sumber-sumber dayanya seperti modal, peralatan dan tenaga kerja secara optimal yang akan menghasilkan output dengan biaya yang relatif rendah sehingga konsumen dapat memiliki kesempatan lebih dalam memilih produk/jasa yang paling memenuhi spesifikasi yang diinginkan.

(3)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

19

Dengan kata lain, konsumen akan semakin selektif dalam memilih produk/jasa yang terbaik.

Sistem Just In Time sangat cocok diterapkan pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa karena perusahaan jasa dituntut untuk melakukan proses produksi dan pengiriman barang tepat waktu, karena jika terlambat konsumen akan dirugikan dan dapat beralih ke perusahaan lain.

Dewasa ini di Indonesia, banyak perusahaan yang bergerak di bidang jasa khususnya jasa pengiriman barang. Salah satu perusahaan BUMN di Indonesia yang bergerak dalam bidang jasa lalu lintas berita, uang dan pengiriman barang adalah PT. Pos Indonesia. Sejalan dengan tuntutan dan kondisi persaingan yang semakin ketat, maka saat ini PT. Pos Indonesia (Persero) menangani berbagai macam bisnis yaitu :

a. Bisnis Komunikasi

b. Bisnis Keuangan / Financial dan c. Bisnis Logistik.

Bisnis Komunikasi adalah suatu bisnis yang berkaitan langsung dengan kegiatan utama PT. Pos Indonesia. Termasuk dalam bisnis ini diantaranya : surat, kartu pos, warkat pos, barang cetakan, surat kabar, bungkusan kecil, sekogram, surat kilat khusus dan surat perlakuan khusus.

Bisnis finansial adalah bisnis yang berkaitan dengan masalah pengiriman dan penerimaan uang. Termasuk dalam

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

20

bisnis ini antara lain : wesel pos, wesel pos elektronik, wesel pos perlakuan khusus dan giro pos perlakuan khusus

Sedangkan bisnis logistik adalah bisnis yang berkaitan dengan pengiriman barang. Termasuk dalam bisnis ini diantaranya adalah paketpos biasa, paketpos kilat khusus dan paket pos perlakuan khusus.

Dilihat dari ketiga macam bisnis serta jenis produk yang ditawarkan oleh PT. Pos Indonesia tersebut di atas, bisnis logistik termasuk kedalam jenis produk inti yang merupakan bisnis yang berkaitan dengan masalah jasa pengiriman barang. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, saat ini banyak bermunculan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang jasa kiriman pos, diantaranya TNT, TIKI, Fed Ex dan lain-lain dimana satu dengan yang lainnya bersaing agar kiriman pos tepat waktu diterima konsumen. Salah satu cara untuk mengatasi persaingan tersebut, PT. Pos Indonesia menyediakan jasa layanan kiriman Paketpos Biasa, Paketpos Kilat Khusus, Paketpos Optima dan Paketpos Luar negeri.

Dalam melayani jasa pengiriman barang tersebut, PT. Pos Indonesia harus dapat terus meningkatkan kinerja produksi salah satunya dengan cara menerapkan sistem Just In Time dalam upaya meningkatkan kualitas produknya. Adapun jenis-jenis Just In Time terdiri dari tiga yaitu : a. Just In Time Purchasing ; b. Just In Time Production dan ; c. Just In Time Transportation and Delivery. Jenis

(4)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

21

Just In Time yang digunakan oleh PT. Pos Indonesia dalam bisnis logistik tentang ketepatan pengantaran barang/paket adalah Just In time Transportation and Delivery dalam upaya meningkatkan kualitas produknya.

Adanya efisiensi operasional dan ketepatan waktu pengiriman barang, dengan demikian maka perusahaan telah melaksanakan perencanaan sebaik-baiknya karena waktu pengiriman barang dapat disesuaikan dengan permintaan konsumen. Selain itu, sistem ini juga membantu perusahaan karena memiliki pendekatan untuk menemukan dan menghilangkan pemborosan dalam aktivitas pengiriman yang tepat. Dengan demikian produktivitas tenaga kerja perusahaan akan meningkat dan kinerja perusahaan dapat terlihat baik dimata pelanggan sehingga rasio profitabilitas perusahaan akan meningkat.

Untuk mengetahui keberhasilan perusahaan dalam hal penerapan produktivitas tenaga kerja dengan menggunakan sistem Just In Time, diperlukan suatu tolok ukur yang jelas dalam hal ini salah satunya adalah dilihat dari kinerja keuangan perusahaan dengan kata lain kita melihat laporan keuangan dari perusahaan tersebut. Karena melalui kinerja keuangan suatu perusahaan inilah kita dapat mengetahui hasil financial yang telah dicapai perusahaan, baik untuk waktu yang lalu atau yang sedang berjalan. Adapun alat untuk menilai kinerja keuangan tersebut

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

22

salah satunya adalah dengan menganalisis rasio keuangan. Penggunaan analisis rasio keuangan ini sangat bervariasi dan tergantung oleh pihak yang memerlukan. Karena perbedaan tujuan dan harapan yang ingin dicapai, maka analisis rasio keuangan juga beragam. Namun pada umumnya tujuan perusahaan mengukur dan menganalisis rasio keuangan adalah untuk mengetahui tingkat perolehan laba dari perusahaan tersebut dengan tidak mengesampingkan kewajiban-kewajiban lainnya. Selain itu, laba juga merupakan salah satu tolok ukur yang digunakan dalam metode pengukuran produktivitas tenaga kerja berdasarkan laporan keuangan. Tetapi perolehan laba yang besar saja belum merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah dapat bekerja dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh itu dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut, atau dengan kata lain ialah menghitung rasio profitabilitasnya. Dengan demikian maka yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah tidak hanya bagaimana usaha untuk memperbesar laba, tetapi yang lebih penting adalah usaha untuk mempertinggi rasio profitabilitasnya.

Adapun alasan penulis untuk memilih topik ini adalah untuk melihat pengaruh produktivitas tenaga kerja dengan menggunakan sistem Just In Time terhadap rasio profitabilitas perusahaan. Pertimbangan penulis tertarik untuk mengadakan penelitian pada PT Pos Indonesia (Persero), karena PT. Pos

(5)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

23

Indonesia (Persero) merupakan salah satu BUMN yang bergerak di bidang jasa lalu lintas berita, uang dan barang yang selalu dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan serta tepat waktu bagi konsumen khususnya serta masyarakat Indonesia pada umumnya. Selain sebagai BUMN, dalam aktivitas usahanya PT. Pos Indonesia (Persero) mempunyai peran ganda yaitu sebagai usaha dengan sifatnya komersial dan sebagai wahana pembangunan (Agent of Development) yang bersifat sosial dengan misi melaksanakan pembangunan. Alasan lain penulis untuk memilih tempat penelitian di PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Subang adalah karena perusahaan ini bergerak di bidang jasa pengiriman barang yang telah menerapkan sistem Just In Time Transportation and Delivery.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana penerapan sistem Just In Time Transportation and Delivery pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Subang. 2. Bagaimana Produktivitas Tenaga Kerja yang Berdasarkan

Sistem Just In Time Transportation and Delivery Pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Subang.

3. Bagaimana Tingkat Rasio Profitabilitas PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Subang.

4. Bagaimana Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan Sistem Just In Time Transportation and Delivery Terhadap

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

24

Rasio Profitabilitas Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Subang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Bagaimana penerapan sistem Just In Time Transportation and

Delivery pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Subang. 2. Bagaimana Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan Sistem

Just In Time Transportation and Delivery pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Subang

3. Bagaimana Rasio Profitabilitas pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Subang

4. Bagaimana Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan Sistem Just In Time Transportation and Delivery Terhadap Rasio Profitabilitas pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Subang.

2. Telaah Litelatur dan Hipotesis

Perusahaan merupakan suatu wadah yang didalamnya mencakup kegiatan bisnis yang dilakukan para pelaku usaha guna penciptaan suatu produk yang pada akhirnya akan dijual dan disalurkan kepada konsumen. Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, para manajer membutuhkan informasi Akuntansi Manajemen handal untuk mengantisipasi masa depan dan memantau roda perusahaan. Semakin kompleksnya dunia usaha dewasa ini kian membuat disiplin Akuntansi Manajemen menjadi

(6)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

25

suatu kebutuhan penting bagi para manajer di dalam perusahaan. Setiap organisasi bisnis harus berusaha memperoleh dan memanfaatkan sumber-sumber dayanya melalui cara yang paling optimal. Akuntansi Manajemen adalah disiplin yang berkenaan dengan penggunaan informasi akuntansi oleh para manajer dan pihak-pihak internal lainnya untuk keperluan perencanaan dan pengambilan keputusan, sehingga teknik-teknik yang digunakan dalam Akuntansi Manajemen dipengaruhi oleh perkembangan atau lingkungan perusahaan.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat menimbulkan persaingan global yang semakin intensif, adanya diversifikasi kebutuhan pelanggan, daur hidup produk yang semakin pendek dan otomasi pabrik semakin luas. Kemampuan daya saing produk tidak lagi bertumpu pada harga jual yang murah tetapi telah berkembang pada kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk yang bermutu, dengan biaya yang rendah dan pengiriman yang lebih tepat waktu daripada para pesaingnya.

Perusahaan baik manufaktur maupun jasa tingkat dunia harus dapat menghasilkan produk yang bermutu dan mengantarkan jasa tepat waktu dengan tingkat persediaan yang rendah dan waktu set up produksi berjalan lebih singkat. Perubahan pola ini mengakibatkan para Akuntan Manajemen harus bersikap tanggap agar dapat tetap berperan dalam

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

26

memasok informasi bagi pihak pengambil keputusan dalam perusahaan. Selanjutnya untuk menanggapi perubahan pola tersebut, para Akuntan manajemen mengembangkan suatu sistem Akuntansi Manajemen yang peka terhadap berbagai kebutuhan baik di luar maupun dalam perusahaan yang dikenal sebagai sistem Just In Time (JIT).

Pengertian Just In Time (JIT) menurut Mulyadi (2001:26) adalah

Usaha untuk mengurangi waktu penyimpanan (storage time) yang merupakan salah satu akibat dari aktivitas bukan penambah nilai bagi customer (non-value-added activities).

Dengan filosofi ini, perusahaan hanya memproduksi atas dasar permintaan tanpa memanfaatkan tersedianya persediaan dan tanpa menanggung biaya persediaan. Setiap operasi hanya memproduksi untuk memenuhi permintaan dari operasi berikutnya. Dengan kata lain Just In Time merupakan suatu keseluruhan operasi manajemen dimana segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia dan fasilitas dipakai sebatas dibutuhkan. Adapun tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi pemborosan yang pada akhirnya dapat meningkatkan perolehan laba perusahaan.

Karakteristik utama dari perusahaan yang telah menerapkan sistem Just In Time ini adalah memiliki kualitas yang tinggi, tingkat persediaan minimum atau bahkan sama dengan

(7)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

27

nol, biaya produksi yang lebih rendah, jalur produksi yang fleksibel, perubahan struktur organisasi yang mengarah ke produk serta penggunaan Teknologi Informasi secara efektif.

Adapun manfaat utama sistem ini adalah berkurangnya jumlah persediaan dalam proses, barang-barang yang dibeli, persediaan barang jadi, persyaratan tempat, sisa bahan dan pengerjaan ulang, lead time pabrik dan kebutuhan akan tenaga kerja tidak langsung, meningkatnya kualitas produk, tingkat produktivitas dan optimalisasi pemakaian peralatan, adanya partisipasi pekerja dalam pemecahan masalah, lebih fleksibel dalam mengubah paduan produk, aliran produksi yang lebih lancar, serta menekankan pada hubungan yang baik dengan pemasok.

Sistem Just In Time dibagi kedalam 3 bagian yaitu Just In Time Purchasing, Production dan Just In Time Transportation and Delivery. Berkaitan dengan topik penelitian ini, maka yang akan dibahas secara mendalam adalah Just In Time Transportation and Delivery.

Just In Time Transportation and Delivery diartikan sebagai suatu sistem yang mengarahkan pada pengiriman yang tepat waktu. Sistem ini merupakan suatu alat pemasaran yang baik bagi perusahaan jasa seperti PT. Pos Indonesia, karena dengan mengirimkan paket pos secara cepat dan tepat waktu akan dapat memuaskan pelanggan. Perusahaan jasa yang melakukan

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

28

pengiriman tepat waktu, mengenai tercapai atau tidaknya tujuan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya delivery cycle time yaitu waktu yang diperlukan mulai dari penerimaan hingga pengantaran ke alamat tujuan dan manufacturing cycle time yaitu waktu pemrosesan yang akan siap diantarkan ke alamat tujuan. Untuk mengeliminasi pemborosan dan peningkatan efisiensi, maka perlu dikurangi seminimal mungkin delivery cycle time produksi. Efisiensi dapat dilihat dari nilai manufacturing cycle efficiency (MCE), yakni persentase antara value added time dengan throughput time, jika MCE kurang dari 1 maka terdapat kegiatan yang tidak memiliki nilai tambah dalam proses delivery.

Sistem Just In Time Transportation and Delivery membantu perusahaan, karena memiliki pendekatan untuk menemukan dan menghilangkan pemborosan dalam aktivitas pengiriman dengan memberikan komponen pengiriman yang cepat dan tepat waktu, yang pada akhirnya akan meningkatkan Produktivitas Tenaga Kerja.

Konsep produktivitas merupakan rasio antara output dengan segala input untuk mewujudkannya. Pada umumnya rasio ini merupakan suatu bilangan rata-rata yang mengungkapkan hasil bagi antara angka keluaran total dengan angka masukan total dari berbagai kategori jasa.

Sampai saat ini tenaga kerja masih lazim dijadikan elemen yang paling strategik sebagai faktor produktivitas. Hal ini

(8)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

29

disebabkan karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian biaya terbesar untuk pengadaan jasa dan juga karena besarnya pengaruh peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia. Selain itu karena sumber daya manusia lebih mudah dihitung daripada masukan dari faktor lain.

Untuk mengetahui keberhasilan perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasinya sehari-hari khususnya dalam hal penerapan produktivitas tenaga kerja dengan menggunakan sistem Just In Time, diperlukan suatu tolok ukur yang jelas dalam hal ini salah satunya adalah dilihat dari kinerja keuangan perusahaannya. Karena melalui kinerja keuangan suatu perusahaan inilah kita dapat mengetahui hasil financial yang telah dicapai perusahaan, baik untuk waktu yang lalu atau yang sedang berjalan. Kinerja keuangan merupakan catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu selama periode waktu tertentu. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diukur dengan menggunakan analisis rasio. Analisis rasio merupakan suatu analisis yang menggambarkan hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain pada laporan keuangan dalam bentuk perbandingan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu dan dapat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan sekaligus

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

30

sebagai dasar untuk menginterpretasikan keadaan di masa yang akan datang.

Adapun jenis-jenis rasio keuangan yang digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan meliputi likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas. Berkaitan dengan topik penelitian ini, maka yang akan dibahas secara mendalam adalah rasio profitabilitas.

Kaitan antara produktivitas tenaga kerja dengan tingkat profitabilitas perusahaan dapat dijelaskan dengan uraian berikut :

Dengan meningkatnya persaingan dan teknologi yang semakin pesat, yang diikuti dengan ketidakpastian perekonomian peranan sumber daya manusia tetap menjadi elemen yang paling strategik bagi perusahaan dalam meningkatkan laba, karena seperti yang telah dijelaskan sebelumnya harus diakui dan diterima oleh manajemen bahwa peningkatan produktivitas kerja yang nantinya akan mempengaruhi perolehan laba perusahaan hanya mungkin dilakukan oleh manusia. Karena itu, memberikan perhatian kepada unsur manusia merupakan salah satu tuntutan dalam keseluruhan upaya meningkatkan produktivitas tenaga kerja.

Pengertian Produktivitas tenaga kerja menurut Rusli Syarif dalam bukunya yang berjudul produktivitas (1991 : 2) adalah sebagai berikut :

(9)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

31

“Produktivitas tenaga kerja mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang didapat dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu.”

Dalam mengukur keberhasilan suatu usaha dan untuk melihat keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau profit, ukuran yang biasanya digunakan adalah rasio profitabilitas.

Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (1995:83) rasio Profitabilitas merupakan “Rasio untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham selama periode tertentu”.

Tujuan dari analisis profitabilitas adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada tingkat penjualan, assets, dan modal saham tertentu. Sedangkan laba itu sendiri merupakan salah satu tolok ukur dalam metode pengukuran produktivitas tenaga kerja. Adapun rasio yang biasa digunakan untuk mengukur profitabilitas perusahaan adalah Profit Margin on Sales Ratio, Return on Total Assets (ROA/ROI) Ratio, serta Return on Total Equity (ROE) ratio. Rasio-rasio ini menunjukkan netto per Rupiah penjualan, kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.

Produktivitas tenaga kerja memiliki hubungan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap rasio profitabilitas,

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

32

artinya dengan jumlah jam kerja yang minimal sebagi input dan jumlah pengiriman tertentu sebagai output, atau dengan jumlah jam kerja tertentu sebagai input dan jumlah pengiriman maksimal sebagai output, maka biaya per unit akan lebih kecil yang pada akhirnya akan meningkatkan laba perusahaan.

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan Sistem Just In Time Transportation and Delivery Terhadap Rasio Profitabilitas Perusahaan.

Dengan meningkatnya persaingan dan teknologi yang semakin pesat, yang diikuti dengan ketidakpastian ekonomi peranan sumber daya manusia tetap menjadi elemen strategik bagi perusahaan dalam meningkatkan laba karena harus diakui dan diterima oleh manajemen bahwa penigkatan produktivitas kerja yang nantinya akan mempengaruhi perolehan laba perusahaan hanya mungkin dilakukan oleh manusia.

Pengelolaan tenaga kerja secara efektif dan efisien akan menunjang tercapainya produktivitas tenaga kerja yang tinggi dimana tenaga kerja yang dibiayai dapat bekerja secara produktif. Peningkatan produktivitas ini dapat menjadi nyata dan terwujud dengan penerapan sistem Just In Time khususnya berkaitan dengan topik ini adalah dengan menerapkan sistem Just In time Transportation and Delivery. Karena sistem ini dapat membantu perusahaan untuk menemukan dan menghilangkan pemborosan

(10)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

33

dalam aktivitas pengiriman dengan memberikan komponen pengiriman yang tepat waktu. Dengan demikian diharapkan produktivitas tenaga kerja akan meningkat dan kinerja keuangan dalam hal ini adalah tingkat profitabilitas perusahaan akan terlihat baik dan meningkat di mata pelanggan.

Pentingnya produktivitas tenaga kerja khususnya bagi industri keuangan diungkapkan oleh Sondang P. Siagian (2002 : 205) sebagai berikut :

“Produktivitas adalah rasio antara output dan sumber daya yang digunakan (input) untuk menghasilkan output tersebut dan produktivitas tenaga kerja menjadi suatu hal yang sangat penting dalam industri keuangan dimana tenaga kerja memiliki porsi yang signifikan dibandingkan dengan total biaya karena peningkatan produktivitas itu sendiri hanya bisa dilakukan oleh manusia dalam hal ini adalah tenaga kerja.”

Dalam mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau profit, ukuran yang biasanya digunakan adalah rasio profitabilitas. Rasio ini seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, secara umum merupakan perbandingan antara laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dalam mencapai tingkat pendapatan yang tinggi diperlukan pengelolaan aktiva dan pasiva yang tepat, karena untuk mendapatkan laba yang tinggi tersebut tidak mudah. Oleh karena itu, terdapat elemen-elemen pendukung

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

34

dalam menghasilkan laba yang salah satunya adalah sumber daya manusia.

Tingkat produktivitas tenaga kerja memiliki hubungan positif dengan profitabilitas perusahaan, dimana peningkatan produktivitas tenaga kerja akan memberikan kontribusi positif pada jumlah pendapatan yang diperoleh. Hubungan antara produktivitas tenaga kerja dan profitabilitas perusahaan juga dijelaskan oleh Rusli Syarif (1991) yaitu bahwa ketika produktivitas tenaga kerja meningkat maka profitabilitas perusahaan akan meningkat pula.

Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen.

Berdasarkan uraian diatas penulis menetapkan hipotesis sebagai berikut : Produktivitas Tenaga Kerja yang menerapkan sistem Just in Time Transportation and Delivery berpengaruh terhadap Rasio Profitabilitas Perusahaan.

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode dimana data yang diperoleh selama penelitian, diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut berdasarkan teoro-teori yang ada sehingga dari data tersebut

(11)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

35

dapat ditarik kesimpulan, dimana kesimpulan ini hanya berlaku untuk perusahaan yang diteliti. Metode deskriptif bertujuan untuk mendapatkan deskripsi atau gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, serta sifat dan hubungan antara fenomena yang diselidiki.

Penelitian dan pengumpulan data dilakukan di PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Subang Jl. A. Yani No. 36 Subang. Sedangkan waktu penelitian dimulai pada akhir bulan April 2005 sampai dengan selesai.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : (1)Data primer dan (2) Data sekunder, adapun sumber data diperoleh dari: 1. Jumlah pengiriman paketpos untuk periode tahun

2002-2004

2. Data catatan atas laporan keuangan, berupa neraca dan laporan rugi laba periode tahun 2002-2004.

3. Daftar berita acara tentang pengiriman paketpos.

4. Dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan topik yang diteliti.

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut : (1) Studi lapangan (Field Research) dan (2) Penelitian kepustakaan (Library Research).

Adapun yang dijadikan populasi dari penelitian ini adalah data Produktivitas Tenaga Kerja dan Rasio Profitabilitas pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Subang yang telah

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

36

menggunakan sistem Just in Time Transportation and Delivery. Sampel yang dianggap representativ dalam penelitian ini adalah data pada periode pengamatan dari tahun 2002-2004 karena sistem Just In Time baru diterapkan pada PT. Pos Indonesia Kantor Pos Subang mulai tahun 2001.

Terdapat dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Variabel bebas / independent (X), adalah suatu variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel terikatnya. Adapun variabel bebas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Produktivitas Tenaga Kerja Dengan Menerapkan Sistem Just In Time Transportation and Delivery

Produktivitas diukur secara umum dengan menggunakan rumus :

Output

Rasio Produktivitas = __________ X 100 % Input

Dimana, output diasumsikan sebagai jumlah pengiriman paket pos dan input diasumsikan sebagai jumlah jam tenaga kerja langsung ditambah dengan jam rework.

2. Variabel terikat / dependen (Y), adalah suatu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Adapun variabel terikat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio Profitabilitas yang dihitung dengan rumus sebagai berikut :

(12)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

37

1. Profit Margin on Sales =

Laba Bersih Penjualan

2. Return on Total Assets / Investment (ROA/ROI) =

Laba Bersih Total Asset

3. Return on Total Equity =

Laba Bersih Modal

Hanafi dan Abdul halim (1995 : 84)

Dalam penentuan rancangan analisis dan pengujian hipotesis diambil langkah-langkah sebagai berikut :

1. Rancangan Analisis 2. Pemilihan Tes Statistik

Langkah pertama dalam prosedur pembuatan keputusan adalah menyatakan hipotesis nol-nya (Ho). Hipotesis nol ini adalah suatu hipotesis tentang tidak adanya perbedaan. Hipotesis ini pada umumnya diformulasikan untuk ditolak. Apabila ditolak, maka hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima. Hipotesis alternatif ini merupakan hipotesis penelitian dari si peneliti. Hipotesis penelitian adalah prediksi yang diturunkan dari teori yang sedang diuji. Bila kita hendak mengambil keputusan mengenai

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

38

perbedaan-perbedaan, kita menguji Ho terhadap Ha. Ha merupakan pernyataan yang diterima jika Ho ditolak. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

Ho : r = 0

Produktivitas Tenaga Kerja yang menerapkan sistem Just In Time Transpotation and Delivery tidak berpengaruh terhadap Rasio Profitabilitas Perusahaan.

Ha : r ≠ 0

Produktivitas Tenaga Kerja yang menerapkan sistem Just in Time Transportation and Delivery berpengaruh terhadap Rasio Profitabilitas Perusahaan.

Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dilakukan pengujian secara kuantitatif guna menghitung apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari produktivitas tenaga kerja terhadap rasio profitabilitas periode yang diteliti. Pengujian kuantitatif ini dilakukan dengan pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan diatas. Statistik yang digunakan adalah statistik regresi dan korelasi sederhana dengan menggunakan Program Software SPSS Versi 11.5 for Windows. Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk melakukan pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

(13)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

39

Karena data yang akan diuji berbentuk rasio dan akan menggunakan statistik parametris maka setiap data pada setiap variabel harus terlebih dahulu diuji normalitasnya (Sugiyono, 1999:173). Maka dari itu, sebelum dilakukan uji statistik regresi dan korelasi perlu dilakukan terlebih dahulu pengujian normalitas data dengan metode gambar Normal Probability Plots dalam program SPSS Versi 11.5 Hal ini untuk membuktikan bahwa data yang dipergunakan berdistribusi normal.

Untuk mengetahui hubungan fungsional antara variabel independen dan variabel dependen serta untuk melakukan prediksi bagaimana perubahan nilai variabel independen bila nilai variabel dependen dinaikkan atau diturunkan nilainya, maka digunakan analisis regresi linear sederhana dalam program SPSS Versi 11,5. Adapun bentuk umum dari persamaan garis regresi adalah sebagai berikut :

y = a + bx Keterangan :

y = tingkat profitabilitas x = produktivitas tenaga kerja a = intercept

b = koefisien regresi variabel Dimana :

(

)

(

)

∑ ∑

=

2 2 2

X

X

n

XY

X

X

Y

a

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

40

(

)(

)

(

)

=

2 2

X

X

n

Y

X

XY

n

b

Untuk mengetahui derajat atau kekuatan korelasi antara variabel independen terhadap variabel dependen digunakan statistik koefisien korelasi produk moment person, dengan rumus sebagai berikut :

(

)

[

(

)





=

∑ ∑

2 2 2 2

X

n

Y

Y

X

n

Y

X

XY

n

r

Uji statistik t digunakan untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan sebelumnya, yaitu mengetahui signifikansi atau tidak terpengaruhnya variabel x terhadap y. adapun rumus yang digunakan untuk uji statistik t adalah sebagai berikut :

2

1

2

r

n

r

t

=

Dimana : t = t hitung r = koefisien korelasi n = derajat kebebasan

(14)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

41

Kemudian untuk uji hipotesis, maka t hitung yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan t tabel dengan degree of freedom (n-k-1) dan ά = 5% dengan uji dua pihak. Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan daerah penerimaan dan penolakan hipotesis adalah :

- Jika t hitung > t tabel atau t hitung < dari -t tabel maka Ho ditolak, berarti ada pengaruh antara produktivitas tenaga kerja dengan menerapkan sistem just in time transportation and delivery terhadap profit margin on sales.

- Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima yaitu tidak adanya pengaruh antara produktivitas tenaga kerja dengan menerapkan sistem just in time transportation and delivery terhadap profit margin on sales.

Untuk penghitungan statistik, penulis menggunakan software statistik SPSS versi11.5 sehingga hasil yang didapat lebih akurat.

Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen (x) terhadap variabel (y), digunakan koefisien determinasi yaitu suatu bilangan yang merupakan bentuk kuadrat dari koefisien korelasi (r2) yang besarnya dinyatakan dalam bentuk persentase. Sedangkan untuk mengetahui besarnya faktor-faktor lain selain variabel independen (X) terhadap variabel dependen (y) digunakan koefisien determinasi. Hubungan antara kedua koefisien tersebut dinyatakan sebagai berikut :

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

42

r2 + k2 = 100%

dimana : r2 = koefisien determinasi dan k2 = koefisien non determinasi.

Probabilitas adalah nilai peluang kekeliruan atau kegagalan untuk menolak H0. Tingkat signifikansi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebesar 0,95 (ά = 0,05) dan tes yang dilakukan adalah uji 2 pihak.

ά adalah kesalahan yang mungkin terjadi dalam menarik kesimpulan, ά = 0,05 artinya hasil penelitian masih bisa dipertanggungjawabkan bila kekeliruan dalam proses penelitian tidak lebih dari 5 %.

Pengujian hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,95 (ά = 0,05), karena tingkat signifikansi ini yang umum digunakan pada penelitian ilmu-ilmu sosial dan dianggap tepat untuk mewakili hubungan antar variabel yang diteliti.

4. Hasil Penelitian

Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan Sistem Just In Time Transportation and Delivery pada PT. Pos Indonesia Kantor Pos Subang.

Produktivitas tenaga kerja mengandung pengertian sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu. Dalam pengertian yang lebih

(15)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

43

luas, produktivitas sangat ditentukan oleh prestasi tenaga kerja atau sumber daya manusia yang bersangkutan. Sumber daya tenaga kerja merupakan merupakan salah satu sumber daya yang dimanfaatkan untuk menghasilkan barang dan jasa.. Oleh karena itu, efisiensi dalam mengubah sumber daya tenaga kerja akan menghasilkan produktivitas tenaga kerja yang lebih baik.

Perusahaan selalu ingin mengetahui sejauh mana jalannya operasi perusahaan, apakah perusahaan dalam kategori berhasil atau tidak dalam meningkatkan produktivitasnya. Usaha untuk meningkatkan produktivitas perlu dilakukan dengan mengadakan pengukuran secara periodik dan membandingkan hasilnya guna mengetahui peningkatan produktivitas yang ada pada perusahaan.

Dalam penelitian ini pengukuran produktivitas difokuskan pada perbandingan output (jumlah pengiriman paket) dengan input (jumlah jam tenaga kerja langsung dan jam kerja rework) sesuai dengan operasional variabel yang ditetapkan sebelumnya. Berikut ini dijelaskan mengenai perhitungan produktivitas tenaga kerja :

1. Jumlah pengiriman paketpos

Pengiriman dalam sistem Just In Time berjalan dengan suatu sistem tarik (pull system) yaitu mengirimkan sejumlah paketpos dengan cepat ke pelanggan berdasarkan permintaan pelanggan yang dilakukan secara konsisten, jadi

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

44

apabila tidak ada penerimaan paketpos dari pelanggan maka PT. Pos Indonesia tidak akan menjalankan operasinya pada hari tersebut. Berikut ini jumlah pengiriman paketpos pada PT. Pos Indonesia Kantor Pos Subang :

Tabel 1 Pengiriman Paketpos Kantor Pos Subang

Tahun Jumlah Pengiriman

(dalam unit)

2002 310.460

2003 105.680

2004 155.250

Sumber : PT. Pos Indonesia Kantor Pos Subang

Dari tabel diatas terlihat jumlah pengiriman paketpos pada tahun 2002 mencapai 310.460 unit, jumlah ini menurun sekitar 204.780 unit atau sekitar 66% pada tahun 2003 menjadi 105.680 unit hal ini diakibatkan karena pada tahun ini khususnya di kota Subang muncul perusahaan pesaing yang memberikan pelayanan jasa yang sama seperti TIKI. Namun di tahun 2004 jumlah pengiriman paketpos mengalami peningkatan sekitar 47% menjadi 155.250 unit, yang mana peningkatan ini diikuti dengan peningkatan jumlah laba/ profit pada kantor pos hal ini bisa dilihat dari laporan keuangan (lampiran). Peningkatan jumlah pengiriman paketpos disebabkan adanya proses perbaikan terus menerus yang dilakukan oleh kantor pos dengan penerapan sistem Just In Time sehingga konsumen tetap loyal pada kantor pos

(16)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

45

walaupun walaupun masih bermunculan perusahaan baru yang sejenis dengan TIKI.

2. Jumlah Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung

Jam kerja regular pada proses pengiriman PT. Pos Indonesia adalah 7 jam kerja untuk hari Senin - Jumat, dimulai pukul 08.00 – 16.00. Pada pukul 12.00 – 13.00 merupakan waktu istirahat. Dan untuk hari Sabtu jam kerja regular adalah 5 jam, dari pukul 08.00 – 13.00. Jadi dalam setiap bulannya rata-rata memakai waktu 24 hari kerja. Maka dalam satu tahun jumlah jam kerja tenaga kerja langsung adalah sebesar 1920 jam kerja, dengan perincian sebagai berikut :

7 jam kerja x 20 hari x 12 bulan = 1.680 jam kerja 5 jam kerja x 4 hari x 12 bulan = 240 jam kerja

Total = 1.920 jam kerja

Perhitungan jumlah jam kerja tenaga kerja langsung dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 2

Jumlah Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung Kantor Pos Subang

Tahun Jam

Reguler

Jam Rework Total (per orang)

2002 1.920 7,2 1.927,2

2003 1.920 3,65 1.923,65

2004 1.920 1,6 1.921,6

Sumber : PT. Pos Indonesia Kantor Pos Subang

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

46

Berdasarkan data jumlah pengiriman dan jumlah jam kerja tenaga kerja langsung, maka dapat dilakukan perhitungan produktivitas tenaga kerja pada PT. Pos Indonesia Kantor Pos Subang dengan rumus sebagai berikut :

Tabel 3

Produktivitas Tenaga Kerja PT. Pos Indonesia Kantor Pos Subang

Tahun Jumlah

Pengiriman

Jumlah Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung Produktivitas Tenaga Kerja 2002 310.460 1.927,2 161,09 2003 105.680 1.923,65 54,94 2004 155.250 1.921,6 80,79

Karena terjadi penurunan jumlah pengiriman paketpos dari tahun 2002 ke tahun 2003, maka produktivitas tenaga kerja pada tahun tersebut juga mengalami penurunan sebesar 66% dari 161,09 menjadi 54,94. Namun pada tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 47%, hal ini berbanding lurus dengan peningkatan jumlah pengiriman paketpos dan juga jumlah pendapatan bisnis logistik pada laporan keuangan perusahaan.

Analisis Rasio Profitabilitas PT. Pos Indonesia Kantor Pos Subang

Tingkat profitabilitas seringkali dijadikan ukuran oleh setiap perusahaan, untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan mereka dalam menjalankan kegiatannya. Dalam hal

(17)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

47

ini untuk mengukur efektivitas dan efisiensi manajemen dalam mengelola kegiatannya dilakukan dengan menggunakan rasio profitabilitas.

Dalam menganalisis rasio profitabilitas, akan dilihat hubungan timbal balik antara masing-masing pos yang ada pada neraca maupun perhitugan laba/rugi pada periode tertentu. Pada penelitian ini rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas adalah Profit Margin On Sales (PMOA), Return On Total Assets (ROA), dan Return On Total Equity (ROE). Alasan penulis untuk menggunakan rasio diatas adalah karena penulis ingin mengetahui tingkat profitabilitas dilihat dari jumlah penjualan, asset dan modal yang digunakan untuk memperoleh keuntungan. Adapun dalam penelitian ini, jumlah pendapatan usaha dan non usaha diasumsikan sebagai hasil penjualan (sales). Berikut ini disajikan jumlah penjualan, asset dan modal PT. Pos Indonesia Kantor Pos Subang selama periode tahun 2002-2004 :

Tabel 4

Penjualan, Asset dan Modal

Tahun Penjualan Asset Modal

2002 3.312.108.640,00 2.082.959.847,00 1.441.297.494,00 2003 3.500.142.896,00 1.844.162.636,00 1.708.557.843,00 2004 3.818.425.490,00 2.012.213.164,00 1.519.328.703,00 Total 10.630.677.026,00 5.939.335.647,00 4.669.184.040,00

Sumber : Laporan Keuangan PT. Pos Indonesia Kantor Pos Subang

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

48

Dari tabel diatas terlihat jumlah penjualan (dalam hal ini pendapatan usaha dan non usaha) dan jumlah modal mengalami kenaikan dari tahun 2002 ke tahun 2003 berturut-turut sebesar 5,7% dan 18,5%. Namun di tahun yang sama jumlah asset mengalami penurunan sekitar 11,5%, hal ini terjadi karena adanya penurunan nilai kas dan kenaikan jumlah piutang pada tahun 2003. Pada tahun 2004 jumlah penjualan tetap mengalami kenaikan disusul dengan kenaikan jumlah asset sekitar 9% diikuti pula dengan adanya peningkatan produktivitas tenaga kerja. Namun di tahun 2004 jumlah modal mengalami penurunan sebesar 11%. Hal ini terjadi karena adanya penurunan jumlah rekening kantor pusat.

Untuk dapat mengukur tingkat profitabilitas, maka dilakukan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total penjualan, asset dan modal. Berdasarkan laporan rugi laba tahun 2002 sampai 2004 dapat diperoleh data mengenai laba setelah pajak, sebagai berikut :

Tabel 5

Laba Bersih Setelah Pajak

Tahun Laba Bersih Setelah Pajak

2002 1.428.518.281,00

2003 1.348.798.316,00

2004 1.499.135.102,00

Total 4.276.451.699,00

Sumber : Laporan Keuangan PT. Pos Indonesia Kantor Pos Subang

(18)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

49

Untuk dapat mengukur tingkat profitabilitas, penulis menggunakan 3 alat rasio keuangan yaitu Profit Margin On Sales (PMOA), Return On Total Assets (ROA), dan Return On Total Equity (ROE). Adapun rumus yang digunakan adalah:

1. Profit Margin on Sales = Laba bersih Penjualan

2. Return on Total Assets / Investment (ROA/ROI) = Laba Bersih

Total Asset

3. Return on Total Equity = Laba Bersih Modal

Perkembangan Profit margin On Sales pada PT. Pos Indonesia Kantor Pos Subang dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini :

Tabel 6

Profit Margin On Sales Kantor Pos Subang Periode 31 Desember 2002-2004 Tahun Laba Bersih

(1) Penjualan (2) Profit Margin On Sales (1:2) x 100% 2002 1.428.518.281,00 3.312.108.640,00 43,13% 2003 1.348.798.316,00 3.500.142.896,00 38,54% 2004 1.499.135.102,00 3.818.425.490,00 39,26%

Pada tahun 2002 nilai PMOA kantor pos Subang sebesar 43,13% artinya laba setelah pajak (Net Income) perusahaan sebesar 43,13% dihasilkan dari total penjualan. Pada tahun 2003 nilai PMOA mengalami penurunan dari 43,13% menjadi 38,54%, hal ini

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

50

diakibatkan karena adanya penurunan laba sebesar 5,6% walaupun disisi lain pada tahun 2003 sales mengalami kenaikan sebesar 5,7%. Namun di tahun 2004 PMOA mengalami kenaikan menjadi 39,26%, hal ini diikuti dengan kenaikan laba bersih setelah pajak (net income) dan jumlah penjualan.

Perkembangan Return On Total Assets pada PT. Pos Indonesia Kantor Pos Subang dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini :

Tabel 7

Return On Total Assets (ROA) Kantor Pos Subang Periode 31 Desember 2002-2004

Tahun Laba Bersih (1) Total Asset (2) Return On Total Assets (1:2) x 100% 2002 1.428.518.281,00 2.082.959.847,00 68,58% 2003 1.348.798.316,00 1.844.162.636,00 73,14% 2004 1.499.135.102,00 2.012.213.164,00 74,50%

Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah Return On Total Assets dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2004 mengalami kenaikan berturut-turut sebesar 68,58% ; 73,14% dan 74,50%. Hal terjadi karena antara laba bersih dan total asset tiap tahunnya berbanding lurus, yakni ketika tahun 2003 laba bersih mengalami penurunan di tahun yang sama asset juga mengalami penurunan.

(19)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

51

Perkembangan Return On Total Equity (ROE) pada PT. Pos Indonesia Kantor Pos Subang dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini :

Tabel 8

Return On Total Equity (ROE) Kantor Pos Subang Periode 31 Desember 2002-2004

Tahun Laba Bersih (1) Modal (2) Return On Total Equity (1:2) x 100% 2002 1.428.518.281,00 1.441.297.494,00 99,11% 2003 1.348.798.316,00 1.708.557.843,00 78,94% 2004 1.499.135.102,00 1.519.328.703,00 98,67%

Jumlah return on total equity dari tahun 2002 ke tahun 2003 mengalami penurunan dari 99,11% menjadi 78,94%. Hal ini terjadi karena di tahun yang sama jumlah laba bersih mengalami penurunan, walaupun di sisi lain jumlah modal naik. Tetapi pada tahun 2004 ROE mengalami peningkatan menjadi 98,67% diikuti dengan peningkatan laba bersih dan penurunan jumlah modal.

Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara Produktivitas Tenaga Kerja Dengan Menerapkan Sistem Just In Time Transportation and Delivery Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan, akan dilakukan perhitungan statistik dari data diatas. Berikut ini adalah tabel data deskriptif dari seluruh data penelitian:

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

52

Tabel 9

Data Deskriptif Penelitian

N Mini-mum Maxi-mum Mean Std. Deviation PRODUKTI 3 54,9372 161,0938 98,941000 55,3565315 PMOA 3 ,4024 ,4328 ,422100 ,0170819 ROA 3 ,6858 ,7450 ,720733 ,0310080 ROE 3 ,7894 ,9911 ,922400 ,1152024 Valid N (listwise) 3 Sumber : Pengolahan SPSS

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan Sistem Just In Time Transportation and Delivery Terhadap Rasio Profitabilitas Perusahaan.

Sebelum dilakukan uji statistik, dari data deskriptif penelitian di atas perlu dilakukan uji normalitas terlebih dahulu pada masing-masing rasio profitabilitas agar dapat dibuktikan bahwa data tersebut memenuhi syarat distribusi normal, jika data memenuhi syarat distribusi normal maka penelitian dapat dilakukan dengan analisis statistik korelasi dan regresi sederhana.

Jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai sebaran data akan terletak di sekitar garis lurus. Dari grafik-grafik hasil olahan SPSS dapat dikatakan bahwa sebaran data ternyata berada di sekitar garis lurus tersebut, oleh karena itu syarat normalitas data dapat dipenuhi.

Setelah data tersebut memenuhi syarat normalitas data, langkah selanjutnya untuk mengetahui pengaruh Produktivitas

(20)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

53

Tenaga Kerja Dengan Menerapkan Sistem Just In Time transportation and Delivery Terhadap Tingkat Profitabilitas, dalam hal ini dilihat dari Profit Margin On Sales (PMOA), Return On Total Assets (ROA) dan Return On Total Equity (ROE) Perusahaan, perlu dilakukan pengujian analisis regresi linear dan korelasi.

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan Sistem Just In Time Transportation and Delivery (X) Terhadap Profit Margin On Sales (Y1).

Tabel 10

Hasil Pengolahan Data Profit Margin On Sales (PMOA) Untuk Tahun 2002-2004 Model Unstandardized Coefficients Stan-dardized Coefficie nts t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) ,359 ,004 82,974 ,008 PRODUKTI ,000 ,000 ,996 11,162 ,057

a Dependent Variable: PMOA

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

54

Tabel 11

Koefisien Korelasi dan Model Summary Profit margin On Sales (PMOA)

Untuk tahun 2002-2004

PRODUKTI PMOA

PRODUKTI Pearson Correlation 1 ,996

Sig. (2-tailed) . ,057

N 3 3

PMOA Pearson Correlation ,996 1

Sig. (2-tailed) ,057 . N 3 3 Model Summary(b) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,996(a) ,992 ,984 ,0031152

a Predictors: (Constant), PRODUKTI b Dependent Variable: PMOA

• Analisis Regresi

Dari tabel 4.12 diatas dapat diketahui nilai a = 0,359 ; b = 0,000 dan didapat persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 0,359 + 0,000 X Interpretasinya adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan persamaan regresi diatas, dengan konstanta (nilai a) sebesar 0,359 menyatakan bahwa jika

(21)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

55

Produktivitas Tenaga Kerja Dengan Menerapkan Sistem Just In Time Transportation and Delivery (X) = 0, maka nilai Profit Margin On Sales (Y1) adalah sebesar 0,400.

2. Untuk koefisien regresi (nilai b) sebesar 0,000 menyatakan bahwa setiap kenaikan produktivitas tenaga kerja (X) sebesar satu unit, maka nilai profit margin on sales (pmoa) tidak ikut naik, hal itu terlihat dari nilai b sebesar 0,000. Dengan kata lain jika produktivitas naik, maka nilai profit margin on sales tidak ikut menjadi naik karena nilainya sebesar 0,000.

• Analisis Korelasi

Hasil perhitungan pada tabel 11 menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara produktivitas tenaga kerja dengan menerapkan sistem just in time transportation and delivery terhadap profit margin on sales adalah 0,996. Berdasarkan kriteria yang dijelaskan oleh Sugiyono, angka 0,996 menunjukkan bahwa adanya tingkat hubungan yang kuat atau korelasinya tinggi, dengan arti lain semakin tinggi variabel x maka akan meningkatkan variabel y1. Dengan angka r square (Koefisien

determinasi) sebesar 0,992 atau 99,2% menunjukkan bahwa 99,2% profit margin on sales dipengaruhi atau dijelaskan oleh produktivitas tenaga kerja dengan menerapkan sistem just in time transportation and delivery. Maka dari itu jika dilihat dari tingkat signifikansi yang nilainya sebesar 0,057, dinyatakan bahwa

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

56

meskipun ada hubungan antara produktivitas tenaga kerja dengan menerapkan sistem just in time transportation and delivery terhadap profit margin on sales namun hubungan tersebut kurang signifikan.

• Keputusan Hasil Penelitian

Untuk melihat keberartian atau apakah ada pengaruh antara variabel x terhadap variabel y1 atau tidak, maka dilakukan

uji t. Uji t dilakukan dengan cara membandingkan antara t hitung yang diperoleh dari perhitungan dengan t tabel yang dapat dilihat dari lampiran nilai-nilai dalam distribusi t (derajat kebebasan).

Untuk menghitung t hitung dapat dilakukan (karena koefisien korelasinya sudah diketahui) secara manual dengan menggunakan rumus yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya atau bisa dilakukan dengan menggunakan Program Software SPSS Versi 11.5. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS t hitung diperoleh seperti yang tertera pada tabel 4.12, sebesar 11,162 (sama bila dihitung secara manual).

Untuk mengambil keputusan diterima tidaknya Ho atau ada tidaknya pengaruh antara Produktivitas tenaga kerja dengan menerapkan sistem just in time transportation and delivery terhadap rasio profitabilitas (dalam hal ini profit margin on sales) maka harus dibandingkan dengan t tabel. Untuk mengetahui t tabel maka harus dilakukan pengurangan antara jumlah n (tahun yang diteliti) dengan 2 atau n-2 untuk menentukan derajat

(22)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

57

kebebasan. Sehingga derajat kebebasannya adalah 3 – 2 = 1. Dari tabel derajat kebebasan dapat diperoleh t tabel sebesar 12,706. setelah diketahui t hitung dan t tabel maka harus dibandingkan antara t hitung dengan t tabel. Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan daerah penerimaan dan penolakan hipotesis adalah :

Ho diterima : -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

Ho ditolah : t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel Berdasarkan kriteria diatas mengenai perbandingan t hitung dengan t tabel, setelah dilakukan perhitungan dan dengan ketentuan tersebut maka dapat diketahui nilai t hitung 11,162 < t tabel sebesar 12,706, dengan demikian maka t hitung berada di daerah penerimaan Ho artinya bahwa antara produktivitas tenaga kerja dengan menerapkan sistem just in time transportation and delivery tidak ada pengaruhnya terhadap profit margin on sales pada PT. Pos Indonesia Kantor Pos Subang periode 2002-2004, karena peningkatannya tidak signifikan.

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan Sistem Just In Time Transportation and Delivery (X) Terhadap Return On Total Assets (Y2).

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

58

Tabel 12

Hasil Pengolahan Data Retun On Total Assets Untuk Tahun 2002 – 2004 Model Unstandardized Coefficients Stan-dardized Coefficie nts t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) ,770 ,027 28,668 ,022 PRODUKTI -,001 ,000 -,897 -2,035 ,291 a Dependent Variable: ROA

Tabel 13

Koefisien Korelasi dan Model Summary Return On Total Assets (ROA)

Untuk tahun 2002-2004

PRODUKTI ROA

PRODUKTI Pearson Correlation 1 -,897

Sig. (2-tailed) . ,291

N 3 3

ROA Pearson Correlation -,897 1

Sig. (2-tailed) ,291 . N 3 3 Model Summary(b) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,897(a) ,805 ,611 ,0193422

a Predictors: (Constant), PRODUKTI b Dependent Variable: ROA

(23)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

59

• Analisis Regresi

Dari hasil perhitungan koefisien pada tabel 4.14 di atas, maka dapat diketahui nilai a = 0,770 dan b = -0,001 dan didapat persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 0,576 - 0,001 X Interpretasinya adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan persamaan regresi diatas, dengan konstanta (nilai a) sebesar 0,576 menyatakan bahwa jika Produktivitas Tenaga Kerja Dengan Menerapkan Sistem Just In Time Transportation and Delivery (X) = 0, maka nilai Return On Total Assets (Y2) adalah sebesar 0,576.

2. Untuk koefisien regresi (nilai b) sebesar -0,001 menyatakan bahwa setiap kenaikan produktivitas tenaga kerja (X) sebesar satu unit, maka akan menurunkan nilai return on total assets (roa) sebesar 0,001. Hal tersebut terjadi karena untuk koefisien regresi (nilai b) bertanda negatif sehingga akan menurunkan variabel Y2 yaitu

return on total assets dengan kata lain menunjukkan adanya hubungan yang negatif atau berlawanan, artinya semakin tinggi Produktivitas Tenaga Kerja Dengan Menerapkan Sistem Just In Time Transportation and Delivery (sebagai Variabel X) maka akan menurunkan Return On Total Assets (ROA) sebagai Variabel Y2.

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

60

• Analisis Korelasi

Hasil perhitungan pada tabel 13 menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara produktivitas tenaga kerja dengan menerapkan sistem just in time transportation and delivery terhadap return on total assets adalah -0,897. Berdasarkan kriteria yang dijelaskan oleh Anto Dajan (1994:318), bila angka r = -1 atau mendekati angla -1 maka korelasinya sangat kuat dan negative. Berarti angka -,0897 menyatakan kenaikan nilai-nilai x terjadi bersama-sama dengan penurunan nilai-nilai y2 dalam hal ini return

on total assets atau sebaliknya. Dan dengan angka r square (Koefisien determinasi) sebesar 0,805 atau 80,5% menunjukkan bahwa 80,5% return on total assets dipengaruhi atau dijelaskan oleh produktivitas tenaga kerja dengan menerapkan sistem just in time transportation and delivery. Maka dari itu jika dilihat dari tingkat signifikansi yang nilainya sebesar 0,291, dinyatakan bahwa meskipun ada hubungan antara produktivitas tenaga kerja dengan menerapkan sistem just in time transportation and delivery terhadap return on total assets namun hubungan tersebut tidak terlalu signifikan.

• Keputusan Hasil Penelitian

Untuk melihat keberartian atau apakah ada pengaruh antara variabel x terhadap variabel y atau tidak, maka dilakukan uji t. uji t dilakukan dengan cara membandingkan antara t hitung

(24)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

61

yang diperoleh dari perhitungan dengan t tebel yang dapat dilihat dari lampiran nilai-nilai dalam distribusi t (derajat kebebasan).

Untuk menghitung t hitung dapat dilakukan (karena koefisien korelasinya sudah diketahui) secara manual dengan menggunakan rumus yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya atau bisa dilakukan dengan menggunakan Program Software SPSS Versi 11.5. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS diperoleh t hitung seperti yang tertera pada tabel 4.14, sebesar -2,035 (sama dengan hasil perhitungan manual).

Untuk mengambil keputusan diterima tidaknya Ho atau ada tidaknya pengaruh antara Produktivitas tenaga kerja dengan menerapkan sistem just in time transportation and delivery terhadap rasio profitabilitas (dalam hal ini return on total assets) maka harus dibandingkan dengan t tabel. Untuk mengetahui t tabel maka harus dilakukan pengurangan antara jumlah n (tahun yang diteliti) dengan 2 atau n-2 untuk menentukan derajat kebebasan. Sehingga derajat kebebasannya adalah 3 – 2 = 1. Dari tabel derajat kebebasan dapat diperoleh t tabel sebesar 12,706. setelah diketahui t hitung dan t tabel maka harus dibandingkan antara t hitung dengan t tabel. Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan daerah penerimaan dan penolakan hipotesis adalah :

Ho diterima : -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

Ho ditolak : t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

62

Berdasarkan kriteria diatas, setelah dilakukan perhitungan dan dengan ketentuan tersebut maka dapat diketahui nilai t hitung -2,035 < t tabel sebesar 12,706, dengan demikian maka t hitung berada di daerah penerimaan Ho artinya bahwa antara produktivitas tenaga kerja dengan menerapkan sistem just in time transportation and delivery tidak ada pengaruhnya terhadap return on total assets pada PT. Pos Indonesia Kantor Pos Subang periode 2002-2004, karena peningkatannya tidak signifikan

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan Sistem Just In Time Transportation and Delivery (X) Terhadap Return On Total Equity (Y3)

Tabel 14

Hasil Pengolahan Data Return On Total Equity Untuk Tahun 2002 - 2004 Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) ,778 ,161 4,826 ,130 PRODUKTI ,001 ,001 ,702 ,986 ,504

a Dependent Variable: ROE Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

(25)

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

63

Tabel 15

Koefisien Korelasi dan Model Summary Return On Total Equity

Untuk tahun 2002-2004

PRODUKTI ROE

PRODUKTI Pearson Correlation 1 ,702

Sig. (2-tailed) . ,504

N 3 3

ROE Pearson Correlation ,702 1

Sig. (2-tailed) ,504 . N 3 3 Model Summary(b) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,702(a) ,493 -,014 ,1160054

a Predictors: (Constant), PRODUKTI b Dependent Variable: ROE

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

• Analisis Regresi

Dari tabel 4.16 diatas dapat diketahui nilai a = 0,778; b = 0,001 dan didapat persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 0.778 + 0,001 X Interpretasinya adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan persamaan regresi diatas, dengan konstanta (nilai a) sebesar 0,778 menyatakan bahwa jika Produktivitas Tenaga Kerja Dengan Menerapkan Sistem

Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja (Bambang & Gugyh)

64

Just In Time Transportation and Delivery (X) = 0, maka nilai Return On Total Equity (Y3) adalah sebesar 0,778.

2. Untuk koefisien regresi (nilai b) sebesar 0,001 menyatakan bahwa setiap kenaikan produktivitas tenaga kerja (X) sebesar satu unit, maka akan menaikkan nilai return on total equity (ROE) sebesar 0,001. Hal tersebut terjadi karena untuk koefisien regresi (nilai b) bertanda positif sehingga akan meningkatkan variabel Y3 yaitu return on

total equity dengan kata lain menunjukkan adanya hubungan yang positif atau searah, artinya semakin tinggi Produktivitas Tenaga Kerja Dengan Menerapkan Sistem Just In Time Transportation and Delivery (sebagai Variabel X) maka akan meningkatkan Return On Total Equity (ROE) sebagai Variabel Y3.

• Analisis Korelasi

Hasil perhitungan pada tabel 4.17 menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara produktivitas tenaga kerja dengan menerapkan sistem just in time transportation and delivery terhadap return on total equity adalah 0,702. Berdasarkan kriteria yang dijelaskan oleh Sugiyono, angka 0,702 menunjukkan bahwa adanya tingkat hubungan yang kuat atau positif, dengan arti lain semakin tinggi variabel x maka akan meningkatkan variabel y3.

Dan dengan angka r square (Koefisien determinasi) sebesar 0,493 atau 49,3% menunjukkan bahwa 49,3% return on total equity

Referensi

Dokumen terkait

Banyak orang yang mengatakan bahwa antara metode hisab dan metode rukyat tidak dapat bersatu, namun jika kita melihat dari pelaksanaannya di lapangan tentu kedua

Sebagai contoh elektroda yang digunakan penulis pada proses pengelasan ini adalah E7018, artinya elektroda dengan kekuatan tarik minimum dari deposit las adalah 70.000 lb/in2,

Pihak perkebunan dan pabrik minyak sawit harus menyediakan perumahan layak, persediaan air, kebutuhan-kebutuhan medis, pendidikan dan kenyamanan yang sesuai dengan standar

Langkah 6, sistem memasukkan tebakan potensial dengan kombinasi Biru- Hijau-Merah-Merah, dengan warna Merah ke-2 dan warna biru pada langkah 4 tetap pada posisinya, warna Merah

Riyanto (2001) menyatakan bahwa rentabilitas atau profitabilitas adalah perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut, dengan

Selain itu semua pelayananya memakai pakaian khas dari Jawa, serta setiap akhir pekan Restoran Bale Branti menampilkan kesenian (art) tarian menghibur para pengunjung

Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan