SIKAP RASIONAL PETANI DAN KONFLIK PEMANFAATAN
LAHAN PERTANIAN DI PERDESAAN
(Studi Kasus Desa Cibatok Satu, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)
Oleh :
Sri Maharani
A14204015
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN
SRI MAHARANI (A14204015). Sikap Rasional Petani dan Konflik Pemanfaatan Lahan Pertanian di Perdesaan (Studi Kasus Desa Cibatok Satu, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat). Di bawah bimbingan Saharuddin.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kecenderungan bahwa
kemerataan dalam struktur agraria akan membawa suatu komunitas menuju
harmoni agraria dan ketimpangan dalam struktur agraria akan memungkinkan
munculnya konflik agraria (Sitorus, 2004). Struktur agraria merupakan bentukan
sosial dalam hubungan sosial terkait dengan distribusi akses terhadap tanah.
Distribusi akses terhadap tanah memiliki dua kemungkinan yaitu merata
(kesempatan yang sama untuk menguasai tanah) atau timpang (kesempatan yang
tidak sama dalam akses menguasai tanah).
Data struktur penguasaan dan pemilikan dalam sensus pertanian 2003
menyatakan adanya perubahan jumlah rumah tangga petani gurem yang
meningkat sebesar 26,46 persen sejak tahun 1993 dan sangat potensial untuk
menimbulkan konflik antar aktor yang terlibat dalam hubungan sosio agraria.
Namun melihat kondisi ini tidak sebanding dengan kenyataan di lapangan bahwa
kondisi pedesaan selama ini terlihat harmonis seakan-akan tidak terjadi sesuatu
permasalahan apapun. Selama ini konflik yang mencuat ke permukaan adalah
konflik-konflik restoratif, yaitu didasari adanya keinginan untuk mempertahankan
hak-hak atas tanah.
Adanya dasar kenyataan ini, maka tujuan penelitian ini, yaitu
menggambarkan pola hubungan antara aktor yang terlibat dalam
adanya ketimpangan dalam hal pemilikan/penguasaan lahan pertanian.
Aktor-aktor yang berhubungan memiliki pemaknaan tertentu terhadap hubungan yang
mereka lakukan. Hubungan aktor-aktor tersebut berimplikasi terhadap timbulnya
potensi konflik maupun harmonisasi yang terjadi di pedesaan.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kualitatif.
Strategi yang digunakan adalah studi kasus yang meneliti gejala sosial yang
terjadi. Data primer penelitian ini dikumpulkan melalui panduan wawancara serta
data sekunder berupa dokumen laporan studi, dari kantor desa. Panduan
wawancara ini bersifat fleksibel (luwes), bisa berubah sesuai keadaan di lapang.
Hasil dan pembahasan menyatakan bahwa kondisi pemilikan dan
penguasaan yang timpang di Desa Cibatok Satu dimana rata-rata pemilikan tanah
pertanian di wilayah ini adalah 0,092 Ha per rumah tangga pertanian. Pemilikan
dan penguasaan yang rendah ini berada jauh diambang nilai subsisten yaitu 0,5
Ha. Adanya pemilikan tanah yang kecil ini menuntut para petani sebagai aktor dan
pemanfaat lahan pertanian di perdesaan untuk mencari tambahan dengan
berhubungan dengan petani pemilik lahan luas.
Bentuk pola hubungan antara pemanfaat lahan pertanian ini dilihat dari
hubungannya dengan tanah pertanian maupun dengan sesama pemanfaat tanah.
Hubungan dengan lahan pertanian dapat dilihat dari setiap tahap produksi
tanaman dimulai dari pengolahan tanah, pembibitan, perawatan dan pemanenan
hasil. Masing-masing tahap memiliki aktor yang berbeda dalam memanfaatkan
lahan pertanian.
Bentuk hubungan antara pemanfaat ini adalah hubungan kepemilikan,
sama, hubungan kerjasama ’tidak langsung’, pemanfaat langsung hasil sawah
antara buruh dadakan dengan sawah.
Para pemanfaat lahan pertanian tersebut berhubungan karena adanya
kepentingan masing-masing. Pemilik lahan luas membutuhkan buruh untuk
mengolah lahannya. Sementara para buruh, penggarap berhubungan karena
mempunyai kepentingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Para pemilik
lahan luas di desa ini memiliki pandangan yang berbeda terhadap buruh yang
dipekerjakan. Perbedaan pandangan ini dipengaruhi oleh latarbelakang kehidupan
para pemilik tanah. Perbedaan pandangan berpengaruh pada cara pemilik lahan ini
memperlakukan para pekerjanya. Upah, makan, dan kebijakan kerja merupakan
konsekuensi dari perbedaan pandangan tersebut, yang kemudian membuka
terjadinya peluang ketidakpuasan terhadap apa yang mereka dapatkan khususnya
mereka yang memiliki posisi tawar rendah, yaitu para buruh.
Pola hubungan antara pemanfaat lahan pertanian ini sangat terkait dengan
adanya aspek pemaknaan, kekuasaan dan konstruksi sosial. Aspek pemaknaan
dari tingkat pengetahuan yang dimiliki, kekuasaan dari posisi tawar mereka
terhadap pemilikan/penguasaan lahan dan terakhir konstruksi sosial dari
lingkungan bagaimana seharusnya berhubungan antara buruh dan majikan.
Ketiga hal ini sangat berpengaruh kemungkinan munculnya perlawanan
para buruh terhadap ketidakadilan dan ketidakpuasan yang peroleh. Konflik tidak
menjadi sebuah konflik terbuka karena konstruksi sosial dari lingkungan, yaitu
bagaimana seharusnya para buruh bertindak. Bentuk perlawanan para buruh hanya
terbatas pada tindakan-tindakan yang manipulatif. Tindakan ini dilakukan karena
SIKAP RASIONAL PETANI DAN KONFLIK PEMANFAATAN
LAHAN PERTANIAN DI PERDESAAN
(Studi Kasus Desa Cibatok Satu, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)
Oleh :
Sri Maharani
A14204015
SKRIPSI
Sebagai prasyarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pertanian Pada
Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh: Nama : Sri Maharani
Nomor Pokok : A14204015
Judul : Sikap Rasional Petani dan Konflik Pemanfaatan Lahan Pertanian di Perdesaan (Studi Kasus Desa Cibatok Satu, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)
Dapat diterima sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Saharuddin, MS NIP 132 047 078
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “SIKAP RASIONAL PETANI DAN KONFLIK PEMANFAATAN LAHAN PERTANIAN DI PERDESAAN (STUDI KASUS DESA CIBATOK SATU, KECAMATAN CIBUNGBULANG, KABUPATEN BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT)” INI BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN DAN JUGA BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. DEMIKIAN PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA DAN SAYA BERSEDIA MEMPERTANGGUNGJAWABKAN PERNYATAAN INI.
Bogor, 21 Agustus 2008
Sri Maharani
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Pekanbaru, 12 Sepetember 1986, Provinsi Riau.
Penulis merupakan putri ke enam dari tujuh bersaudara dari pasangan Bambang
Sudarto dan Wirda Kamuli, BA. Pendidikan yang ditempuh penulis pertama kali
di Taman Kanak-Kanak Baiturrahman (1900-1992). Kemudian penulis
melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri 12 Pekanbaru pada tahun 1992-1998,
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Pekanbaru tahun 1998-2001, Sekolah Menengah
Umum Negeri 2 Pekanbaru tahun 2001 dan Sekolah Menengah Atas Negeri 5
Bogor tahun 2001-2004. Pada tahun 2004, penulis diterima di Institut Pertanian
Bogor (IPB) melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) pada Program
Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (KPM)
Pada masa kuliah penulis aktif sebagai anggota dan pengurus Organisai
Masyarakat Daerah Riau IKPMR, Divisi Penelitian dan Pengembangan Sahabat
PILI tahun 2006, anggota Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia
Miseta tahun 2006-2007. Disamping kegiatan organisasi, penulis juga aktif
sebagai Asisten Matakuliah Dasar-dasar Komunikasi empat semester
berturut-turut 2006-2008, Asisten Matakuliah Pengantar Ilmu Kependudukan 2 semester
2007 dan 2008, Asisten Matakuliah Komunikasi Bisnis dua semester (2007) ,
Asisten Matakuliah Sosiologi Pedesaan semester ganjil tahun 2007. Pada saat
kuliah penulis juga pernah magang pada Divisi Community Development di PT.
International Power Mitsui Operation and Maintenance Indonesia periode
UCAPAN TERIMA KASIH
Selama masa penyelesaian skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari
dorongan dan dukungan, baik moril maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT,
atas segala nikmat, karunia, dan hidayah yang telah diberikan sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Sekaligus penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1) Dr. Ir. Saharuddin, MSi. atas saran dan masukan untuk kelancaran proses
penulisan Skripsi.
2) Keluarga besar, Bapak Bambang Sudarto dan Ibu Wirda Kamuli BA atas
segala dukungan, rasa cinta dan kasih serta semua doa malam-malam mu.
M’endang, m’dewi, m’juni, mas budi, m’nana, dan d’tri atas curahan kasih
sayang, semangat dan dukungannya yang tak pernah henti dan tak akan pernah
terhenti meskipun kita semua berjauhan.
3) Ir Said Rusli, MA selaku dosen penguji utama atas saran dan kritikannya.
4) Ratri Virianita S.Sos Msi selaku dosen penguji perwakilan departemen atas
saran dan kritikannya.
5) Dr. Ninuk Purnaningsih atas dukungan dan semangatnya kepada peneliti
selama masa penulisan skripsi ini.
6) Dr. Ekawati S. Wahyuni selaku dosen pembimbing akademik atas perhatian
7) Kepala Desa Cibatok Satu atas izin yang diberikan sehinggga penelitian ini
dapat dilakukan.
8) Masyarakat Desa Cibatok Satu yang telah menerima peneliti dengan segala
kekurangan yang saya miliki.
9) Teman-teman terbaiku, teman-teman senasib seperjuangan dalam mengejar
impian Retno, Arta, Nurina, Leo, Nuricha, Tyas dan KPM 41 (Munir, llham,
Rianti, Putu, Sukma, Yuliya, Adisty, Galuh, Gita, Lusy, Depu, Fitri, Cidta,
Ina, Nesa, Nita, Any, Ayu, Desi, Tutut, Ria, Ubi, Tina, Bayu, Dhini, Uci,
Intan, Elin, Hadim, Refi, Mira, Amie, meita, Yoyo, Dini, Yudie, Yundha,
Frita, Momon, Lala, Nceq, Uphi, Sani, Tias, Dewi, Olin, Qori, Adi, Zay)
10) Mas Yusup Napiri atas kuliah singkat dan pinjaman buku-bukunya.
11) Mas Anton antas pinjaman buku-buku agrarianya.
12) Teman-teman satu kost Zulfa, IKPMR Bogor
13) Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, untuk segala
perhatian, dorongan semangat, dukungan materiil dan moril berupa masukan