• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Bagian Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya OLEH:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Bagian Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya OLEH:"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO 42/PUU-XIII/2015 TENTANG TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM MENGIKAT

PASAL 7 HURUF G DAN PASAL 45 AYAT (2) HURUF K UNDANG-UNDANG NO 8 TAHUN 2015

TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH NO 1 TAHUN 2014

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Bagian Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya

OLEH:

RAHMANIA PARAMITHA PUTRI 02011281320056

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG 2018

(2)

UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS HUKUM

PALEMBANG

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

NAMA : RAHMANIA PARAMITHA PUTRI

NIM : 02011281320056

PROGRAM KEKHUSUSAN : HUKUM TATA NEGARA

JUDUL

ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO 42/PUU-XIII/2015 TENTANG TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM MENGIKAT

PASAL 7 HURUF G DAN PASAL 45 AYAT (2) HURUF K UNDANG-UNDANG NO 8 TAHUN 2015

TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH NO 1 TAHUN 2014 Telah diuji dan lulus dalam Sidang Ujian Komprehensif pada tanggal 13 Januari

2018 dan dinyatakan memenuhi syarat memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya

Mengesahkan,

Pembimbing Utama, Pembimbing Pembantu,

Amir Syarifuddin, S.H., M.Hum. Indah Febriani, S.H., M.H. NIP. 195509021981091001 NIP. 197902282002122004

(3)

PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Rahmania Paramitha Putri Nomor Induk Mahasiswa : 02011281320056

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 3 April 1995

Fakultas : Hukum

Strata Pendidikan : S1

Program Studi : Ilmu Hukum

Bagian/Program Kekhususan : Studi Hukum dan Hukum Tata Negara

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini tidak memuat bahan-bahan yang sebelumnya telah diajukan untuk memperoleh Gelar di Perguruan Tinggi manapun tanpa mencantumkan sumbernya. Skripsi ini juga tidak memuat bahan-bahan yang sebelumnya telah dipublikasikan atau ditulis oleh siapapun tanpa mencantumkan sumbernya dalam teks.

Demikian pernyataan ini telah saya buat dengan sebenarnya. Apabila telah terbukti saya telah melakukan hal-hal yang bertentangan dengan pernyataan ini, saya bersedia menanggung segala akibat yang timbul di kemudian hari sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Palembang, Januari 2018 Yang membuat pernyataan,

Rahmania Paramitha Putri NIM. 02011281320056

(4)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Jika anda bisa percaya pada sesuatu yang hebat, maka anda bisa

mencapai sesuatu yang hebat”

Dengan Segala Kerendahan Hati Skripsi Ini

dipersembahkan kepada : Allah SWT

Kedua orang tua tercinta Drs. H. Muhamad Nazirwan Hafiz, M.M. dan Hj. Lies Dyana Cholik, S.E.

Sahabat dan teman seperjuanganku Almamaterku

(5)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO 42/PUU-XIII/2015 TENTANG TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM MENGIKAT PASAL 7 HURUF G DAN PASAL 45 AYAT (2) HURUF KUNDANG-UNDANG NO 8 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH NO 1 TAHUN 2014”. Penulisan skripsi ini ditulis dalam rangka untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana hukum di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya.

Perjalanan panjang telah penulis lalui dalam rangka penampungan penulisan skripsi ini. Banyak hambatan yang dihadapi dalam penyusunannya, namun berkat kehendak-Nyalah sehingga penulis berhasil menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Palembang, Januari 2018

Rahmania Paramitha Putri NIM. 02011281320056

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Assalamu’alaikum wr. wb.

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehinggal bisa menyelesaikan skripsi dengan judul “ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO 42/PUU-XIII/2015 TENTANG TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM MENGIKAT PASAL 7 HURUF G DAN PASAL 45 AYAT (2) HURUF K UNDANG-UNDANG NO 8 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH NO 1 TAHUN 2014” sebagai salah satu syarat dalam mencapai gelar sarjana hukum pada fakultas Universitas Sriwijaya.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan serta rintangan yang penulis hadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara moral maupun spiritual. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Allah SWT karena atas berkat rahmat, karunia, dan hidayahNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.

2. Kedua orang tuaku tersayang Drs. H. Muhamad Nazirwan Hafiz, M.M. dan Hj. Lies Dyana Cholik, S.E. terima kasih sudah sangat amat menolong, mendoakan dan mendukung penulis dalam pembuatan skripsi ini dan maaf penulis sering bikin Mama dan Daddy gelisah, kecewa dan marah atas

(7)

pembuatan skripsi ini.

3. Kepada keluarga Almarhum H. Abdul Hafiz, S.H. dan Almarhumah Hj. Nyi Raden Kardina binti Soekardi atas dukungan dan doa dalam penulisan skripsi ini.

4. Kepada keluarga Almarhum Abdul Cholik Nawawi bin Nawawi dan Almarhumah Hj. Latifah Hanum binti Pangeran Abdul Korie atas dukungan dan doa dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Febrian, S.H., M.S. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya.

6. Bapak Dr. Firman Muntaqo, S.H, M.Hum. selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya.

7. Bapak Dr. Ridwan, S.H., M.Hum. selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya.

8. Bapak Prof. Dr. H. Abdullah Gofar, S.H., M.H. selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya.

9. Bapak Amir Syarifuddin, S.H., M.Hum. selaku Pembimbing Utama yang telah banyak membimbing, memberikan waktu dan nasihat dalam pembuatan skripsi ini.

10. Ibu Indah Febriani, S.H., M.H. selaku Pembimbing Pembantu yang telah banyak membimbing, memberikan waktu dan nasihat dalam pembuatan skripsi ini.

(8)

11.Ibu Suci Flambonita, S.H., M.H. selaku Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan nasihat dan bimbingan kepada penulis dari awal masa perkuliahan hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan studi S1 di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya.

12.Ibu Mahesa Ranie, S.H., M.H. selaku Pembimbing Akademik kedua yang telah banyak memberikan nasihat dan bimbingan kepada penulis dari awal masa perkuliahan hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan studi S1 di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya.

13.Laurel Heydir, S.H., M.Aselaku Ketua Bagian Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya.

14.Seluruh Dosen Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya yang senantiasa memberikan doa, ilmu, serta selalu memotivasi agar mahasiswa/i-nya dapat menjadi insan yang berguna di masa yang akan datang.

15.Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya yang dengan sabar melayani para mahasiswa/i, khususnya Kak Andre, Kak Yoyon, dan Kak Agus terima kasih telah memberikan kemudahan, dan kelancaran sarana dan prasarana selama penulis menjalani perkuliahan. 16.Teman hidupku, kakaku, sahabatku M. Luthfie Akbar yang telah setia

menemani penulis dalam pembuatan penulisan skripsi ini dalam suka maupun duka. Without you, I’m nothing.

(9)

17.Sahabat-sahabatku “Wanita Soleha” Nabilah Ulfa, Nadiya Lufita dan Tiara Rikasa. Terima kasih atas kehadiran kalian, canda dan tawa yang kita lalui selama masa perkuliahaan ini.

18.Teman-teman “Team HTN” seperjuangan dalam menyelesaikan skripsi, Ririn Aprilia Hidayah, Nadia Kamilia Discha dan Nitama Farsia. Terima kasih atas dukungan, perjuangan, canda dan tawa serta semangat satu sama lain dalam menyelesaikan skripsi ini.

19.Teman-teman seperjuangan kuliah Titay, Mulya, Andy, Firly, Ivan, Viki, Debby, dan yang lainya. Terima kasih atas dukungan, canda dan tawa selama masa perkuliahan ini.

20.Kelas I PLKH terkhusus Tim I1 Pidana atas pengalaman, berbagai ilmu, canda dan tawa selama PLKH Semester Ganjil Tahun 2016/2017. 21. Sriwijaya Model United Nations Club (SRIMUNC), thank you for the

experience, trust and opportunity for me to join such a wonderful club.

Thank you for sending and believing me as one of the delegates

participating in Asia-Pacific Model United Nation Conference (AMUNC)

that was held in Kuala Lumpur, Malaysia on 11th of July 2016. My dear

mates in this club Putri, Azmi, Umar, Sabrina, Disti, Rafi and Bio thank

you for everything, it was such an honor to meet amazing people like you

guys.

22.Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya.

(10)

23.Keluarga Besar Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya tahun angkatan 2013.

24.Serta masih banyak lagi pihak-pihak yang sangat berpengaruh dalam proses penyelesaian skripsi yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

(11)

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL……… . i HALAMANPENGESAHAN……… ii LEMBAR PERNYATAAN……….iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN………...iv

KATA PENGANTAR……….v

UCAPAN TERIMA KASIH………vi

DAFTAR ISI ... xi ABSTRAK ... …... xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. ... 1 B. Rumusan Masalah. ... 7 C. Tujuan Penelitian. ... 7 D. Manfaat Penelitian. ...… 7 E. Ruang Lingkup. ... 8 F. Kerangka Teori………...9 G. Metode Penelitian... 11

1. Jenis Metode Penelitian... 11

2. Pendekatan Penelitian ... 11

3. Jenis dan Sumber Data ...12

(12)

5. Teknik Pengumpulan Data. ... 15

6. Teknik Analisis Data. ... 15

7. Teknik Penarikan Kesimpulan ... 15

H. Sistematika Penulisan ... 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Tentang Konstitusi ... 17

1. Definisi Konstitusi ... 17

2. Definisi Konstitusi Menurut Para Ahli ... 18

3. Pancasila Sebagai Dasar Konstitusi Negara ... 20

4. Konstitusi Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ... 23

5. Tujuan Konstitusi ... 30

B. Tentang Mahkamah Konstitusi. ... 32

1. Kekuasaan Kehakiman ... 32

2. Sejarah Pembentukan Mahkamah Konstitusi ... 33

3. Landasan Hukum Mahkamah Konstitusi ... 38

4. Tugas, Fungsi dan Wewenang Mahkamah Konstitusi ... 42

5. Mekanisme Pengujian Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar... 46

C. Pengertian Umum Tentang Pemilihan Umum di Indonesia ... 50

1. Pemilihan Umum ... 50

2. Pemilihan Kepala Daerah ... 54

3. Peserta Pemilihan Kepala Daerah ... 56

4. Tahapan Pelaksanaan Pemilu ... 60

5. Tinjauan Terhadap Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang ... 62

(13)

BAB III PEMBAHASAN

A. Pertimbangan Hakim Dalam Memutuskan Permohonan Pengugat Uji Materil Pasal 7 huruf g dan Pasal 45 ayat (2) huruf k ... 67 1. Posisi Kasus ... 67 2. Dasar Pertimbangan Hakim ... 79 3. Keterangan Para Ahli Dalam Pencabutan Pasal 7 huruf g dan Pasal 45 ayat (2) huruf k Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015... 84 B. Akibat Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 42/PUU-XIII/2015 Terhadap Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Se-Indonesia ... 95 BAB IV PENUTUP A.Kesimpulan. ... 98 B.Saran... ... ... 99 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(14)

ABSTRAK

Judul Skirpsi : Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi No 42/PUU-XIII/2015 Tentang Tidak Mempunyai Kekuatan Hukum Mengikat Pasal 7 Huruf G Dan Pasal 45 Ayat (2) Huruf K Undang-Undang No 8 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah No 1 Tahun 2014

Nama : Rahmania Paramitha Putri NIM : 02011281320056

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia telah memutus perkara dengan Nomor Register 42/PUU-XIII/2015. Mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir menjatuhkan putusan dalam perkara pengujian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2104 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang. Pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015, terdapat satu persyaratan dalam Pasal 7 Huruf g dan pasal 45 ayat (2) huruf k yaitu “Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana selama 5 tahun penjara atau lebih”. Kedua pasal tersebut merupakan salah satu syarat bagi calon Guberur, Bupati dan Walikota. Melihat adanya persyaratan ini, Jumanto dan Fator Rasyid membuat permohonan ke Mahkamah Konstitusi agar kedua pasal tersbut dibatalkan mengingat pemohon pernah dijatuhi pidana penjara karena kasus korupsi dan diancam penjara selama 5 tahun. Mahkamah Konstitusi mengabulkan permohonan pemohon oleh karena itu Putusan Mahakamh Konstitsui No 42/PUU-XIII/2015 menjadi kontroversial karena menyebabkan pro dan kontra. Skripsi ini merupakan penelitian normatif. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dasar pertimbangan hakim dalam pemutusan permohonan tersebut dan akibat hukum terhadap penyelenggaraan pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota. Pendekatan penelitian skripsi ini menggenunakan metode Yuridis Normatif, Statute Approach, Analytical Approach dan Conceptual Approach. Dari hasil penelitian ini, menurut hakim Pasal 7 huruf g dan pasal 45 ayat (2) huruf k merupakan penguranagan hak atas kehormatan dan kedua pasal tersebut bertetntangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat.

Kata Kunci : Mahkamah Konstitusi, Mantan Narapidana, Putusan Mahkamah Konstitusi.

Pembimbing I, Pembimbing II,

Amir Syarifuddin, S.H., M.Hum. Indah Febriani, S.H., M.H. NIP. 195509021981091001 NIP. 197902282002122004

(15)
(16)

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Konstitusi didefinisikan sebagai suatu kerangka masyarakat politik (negara) yang diorganisir dengan dan melalui hukum kehidupan secara umum yang dikerjakan oleh para budak yang berada di luar batas kewarganegaraan.1 Sedangkan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia yaitu suatu lembaga tertinggi negara yang baru yang sederajat dan sama tinggi kedudukannya dengan Mahkamah Agung (MA). Indonesia merupakan negara yang ke tujuh puluh delapan yang memiliki lembaga pengadilan konstitusionalitas yang diberikan kewenangan menguji materiil sebuah undang-undang. Sehingga dalam hal undang-undang Mahkamah Konstitusilah yang memiliki wewenang penuh dalam menguji undang-undang tersebut. Selain itu Mahkamah Konstitusi juga memiliki wewenang dalam membubarkan partai politik, memutuskan sengketa hasil pemilu dan pemecatan presiden dan wakil presiden apabila melakukan pelanggaran hukum.

Berdirinya lembaga Mahkamah Konstitusi, diawali dengan diadopsinya ide Mahkamah Konstitusi (Constitusional Court) dalam amandemen

(17)

konstitusi yang dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tahun 2001 sebagaimana dirumuskan dalam ketentuan Pasal 24 ayat (2), Pasal 24C, dan pasal 7B Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 dan hasil Perubahan Ketiga yang disahkan pada 9 Nopember 2001. Ide pembentukan Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu perkembangan pemikiran hukum dan kenegaraan moderen yang muncul di abad ke-20. 2

Setelah disahkannya Perubahan Ketiga UUD 1945 maka dalam rangka menunggu pembentukan Mahkamah Konstitusi, MPR menetapkan Mahkamah Agung menjalankan fungsi Mahkamah Konstitusi untuk sementara sebagaimana diatur dalam Pasal III Aturan Peralihan UUD 1945 hasil Perubahan Keempat. DPR dan Pemerintah menyetujui secara bersama Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konsttitusi pada 13 Agustus 2003 dan disahkan oleh Presiden pada hari itu (Lembaran Negara Nomor 98 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4316). Dua hari kemudian, pada tanggal 15 Agustus 2003, Presiden melalui Keputusan Presiden Nomor 147/M Tahun 2003 hakim konstitusi untuk pertama kalinya yang dilanjutkan dengan pengucapan sumpah jabatan para hakim konstitusi di Istana Negara pada tanggal 16 Agustus 2003. Lembaran perjalanan

2 Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, 2015, Sejarah Pembentukan Mahkamah

Konstitusi, artikel dari

http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=web.ProfilMK&id=1 diakses pada

(18)

Mahkamah Konstitusi selanjutnya adalah pelimpahan perkara dari Mahkamah Agung ke Mahkamah Konstitusi, pada tanggal 15 Oktober 2003 yang menandai mulai beroperasinya kegiatan Mahkamah Konstitusi sebagai salah satu cabang kekuasaan kehakiman menurut ketentuan UUD 1945. 3

Pada Pilkada tahun 2015, ada satu peristiwa kontroversial yang terjadi dan menarik perhatian publik yaitu pada saat pemilihan Walikota Semarang. Mantan Walikota Semarang Soemarmo Hadi Saputro kembali mendaftar sebagai calon Walikota Semarang, walaupun pernah menjadi terpidana kasus suap APBD Semarang, saat menjabat sebagai Walikota Semarang pada tahun 2012 yang lalu. Soemarmo menjabat sebagai Walikota Semarang periode 2010-2015 namun diberhentikan sementara oleh Mendagri pada 22 Juni 2012 dan resmi diberhentikan sepenuhnya pada tanggal 21 Mei 2013.

Soemarmo sempat di bina di LP Cipinang sejak akhir Maret 2012. Pada tahap peninjauan kembali, Soemarmo divonis 2,5 tahun dalam kasus yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi itu. Setelah dia bebas dari penjara, dia kembali mencalonkan diri sebagai Walikota Semarang bersama Zubair Safawai. 4 Saat itu, Soemarmo Hadi Saputro menjadi orang pertama yang mendaftar sebagai Walikota Semarang. Soemarmo dimungkinkan untuk

3 Ibid.

4 Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, 2015, Dilema Mantan Narapidan Boleh

Ikut Pilkada, artikel dari

(19)

kembali mecalonkan diri karena adanya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 42/PUU-XIII/2015 tanggal 9 Juli 2015 yang telah mengabulkan permohonan agar Pasal 7 huruf g dan Pasal 45 ayat (2) huruf k Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota dibatalkan karena bertentangan dengan Undang Dasar 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat.

Adapun permohonan ini telah diajukan oleh pemohon yaitu Jumanto (calon Bupati Probolinggo) dan Fathor Rasyid (calon Bupati Situbondo) melalui Kuasa Hukumnya yaitu Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra S.H, M.Sc, Dkk. yang telah dicatat dalam Buku Registrasi Perkara Konstitusi dengan Nomor 42/PUU-XIII/2015 pada tanggal 25 Maret 2015.

Pasal 7 huruf g dan Pasal 45 ayat (2) k Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 memiliki inti yang sama yaitu bahwa Calon Kepala Daerah harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : (g) “Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana selama 5 tahun penjara atau lebih”. Kedua pasal tersebut merupakan salah satu syarat bagi calon Gubernur, Bupati dan Wali Kota jika ingin mencalonkan diri pada Pilkada.

(20)

Oleh karena itu, para pemohon membuat permohonan ke Mahkamah Konstitusi agar kedua pasal tersebut di batalkan mengingat para pemohon pernah dijatuhi pidana penjara karena kasus korupsi dan diancam penjara selama 5 tahun dan masing-masing pemohon ingin mencalonkan diri sebagai Kepala Daerah.

Menurut isi petitum dalam putusan Mahkamah Konstitusi No 42/PUU-XIII/2015, pemohon telah memohon kepada Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi agar terlebih dahulu menyatakan bahwa Pemohon memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk memohon pengujian undang-undang yaitu menguji pasal 7 huruf g dan pasal 45 ayat (2) huruf k Undang-undang nomor 8 tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-undang no 1 tahun 2015 tentang Penetapan Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota terhadapUUD 1945.

Mahkamah Konstitusi lalu mengabulkan permohonan dimaksud dan kemudian menyatakan bahwa kedua pasal di dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tersebut bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat. Mahkamah Konstitusi memerintahkan agar putusan ini di muat dalam Berita Negara Republik Indonesia.

(21)

Mahkamah Konstitusi mengabulkan permohonan di atas juga dikarenakan kedua pasal tersebut bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 secara bersyarat sepanjang tidak dimaknai dikecualikan bagi mantan terpidana yang secara terbuka dan jujur mengemukakan kepada publik bahwa yang bersangkutan mantan terpidana dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Dengan demikian, aturan yang membatasi hak-hak terpidana dalam Pasal 7 huruf g dan pasal 45 ayat (2) huruf k Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 bertentangan dengan Pasal 28c ayat (2) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, 5 yang berbunyi:

“Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.”

Menurut Mahkamah Konstitusi ketentuan Pasal 7 huruf g dan Pasal 45 ayat (2) huruf k Undang-Undang Nomor 8 tahun 2015 tersebut merupakan bentuk pengurangan hak atas kehormatan, yang disamakan dengan pidana pencabutan hak-hak tertentu. Dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi tersebut di atas, Soemarmo juga Jumanto dan Fathor Rasyid yang mantan terpidana bisa mendaftar kembali untuk menjadi calon Kepala Daerah pada tahun 2015. Meskipun putusan Mahkamah Konstitusi di atas disesalkan oleh

5 Analisa, 2015, Ini Putusan MK yang Bolehkan Bekas Narapidana Bisa Ikut Pilkada, artikel dari

(22)

banyak pihak, namun Mahkamah Konstitusi sendiri dalam putusanya memiliki beberapa pertimbangan hukum.

Berdasarkan uraian di atas tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut dan menulis skripsi dengan judul: “Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi No 42/PUU-XIII/2015 Tentang Tidak Mempunyai Kekuatan Hukum Mengikat Pasal 7 Huruf G Dan Pasal 45 Ayat (2) Huruf K Undang-Undang No 8 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah No 1 Tahun 2014”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang tersebut, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pertimbangan hakim dalam memutuskan permohonan pengugat uji materil Pasal 7 ayat g dan pasal 45 ayat (2) huruf k? 2. Bagaimana akibat hukum putusan terhadap penyelengaraan pemilihan

Gubernur, Bupati dan Walikota se-Indonesia? C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dasar pertimbangan hakim dalam putusan Mahkamah Konstitusi tersebut terhadap Pasal 7 huruf g dan Pasal 45 ayat (2) huruf k pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015.

(23)

2. Untuk mengetahui akibat hukum putusan terhadap penyelenggaran pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota se-Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain: 1. Manfaat Teoritis

Untuk menambah dan memperluas wawasan penulis serta mengembangkan ilmu pengetahuan tentang Ilmu Hukum pada umumnya, khususnya Hukum Tata Negara terutama kajian pada lembaga Mahkamah Konstitusi dalam pengujian Undang-undang. 2. Manfaat Praktis

a) Sebagai bahan masukan bagi masyarakat dan praktisi untuk mengetahui jika ada Undang-undang yang melanggar hak Konstitusional mereka atau HAM maka dapat mengajukan ke Mahkamah Konstitusi.

b) Untuk menjadi bahan pertimbangan hukum khususnya bagi para pembuat aturan dalam pembuatan suatu undang-undang harus lebih jeli lagi dalam mempertimbangkan hak Konstitusional agar jangan sampai ada yang dilanggar.

(24)

E. Ruang Lingkup

Dalam penulisan skripsi ini, penulis membatasi ruang lingkup pembahasan menganalisis putusan Hakim Mahkamah Konstitusi tentang pembatalan Pasal 7 huruf g pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015, serta apa akibat hukum dari pembatalan pasal 7 huruf g Undang-Undang Nomor 8 tahun 2015, terhadap masyarakat dan masyarakat yang dimaksud adalah pihak-pihak yang merasa hak untuk mencalonkan kepala daerah tidak bisa dilakukan dikarenakan ada konflik.

Pembatasan ruang lingkup penelitian dilakukan adalah untuk menghindari kemungkinan terjadinya penulisan yang meluas kepada hal-hal yang kurang relavansinya dengan tujuan penelitian sehingga mengakibatkan tidak efektifnya penulisan.

F. Kerangka Teori

Berikut kerangka teori dalam penulisan skripsi ini:

1. Teori Ratio Deciendi

Teori ini adalah didasarkan pada suatu landasan filsafat yang mendasar, yang selalu mempertimbangkan semua aspek yang berkaitan dengan seluruh pokok perkara yang disengketakan atau disidangkan, lalu mencari peraturan perundang-undangan yang

(25)

disidangkan sebagai salah satu dasar hukum dalam penjatuhan putusan, serta pertimbangan hakim harus didasarkan pada motivasi yang jelas untuk menegakkan hukum dan memberikan keadilan bagi para pihak yang berperkara.

Landasan filsafat merupakan bagian dari pertimbangan seorang hakim dalam menjatuhkan putusan, karena filsafat itu biasanya berkaitan dengan hati nurani dan rasa keadilan yang terdapat dalam diri hakim tersebut, agar putusannya itu dapat memberikan rasa keadilan yang tidak hanya bergantung pada keadilan yang bersifat formal (prosedural), tetapi juga keadilan yang bersifat substantif, dengan tetap mempertimbangkan segala aspek yang berkaitan dengan pokok perkara yang disengketakan oleh para pihak, seperti aspek pendidikan,

(education), aspek kemanusiaan (humanity), ataupun aspek kemanfaatan, penegakan hukum (law enforcement), kepastian hukum, dan aspek hukum lainnya. 6

2. Teori Legitimasi dan Validitas Hukum

Teori Validitas hukum merupakan salah satu teori yang paling tinggi dalam ilmu hukum. Teori Validitas atau legitimasi dari hukum ialah teori yang mengajarkan bagaimana dan apa syarat-syaratnya supaya

6 Sudut Hukum, 2012, Teori Ratio Deciendi, artikel dari

http://www.suduthukum.com/2016/10/teori-ratio-decidendi.html diakses pada tanggal 19

(26)

suatu kaidah hukum menjadi legitimate dan sah (valid) berlakunya, sehingga dapat diberlakukan kepasa masyarakat, bila perlu dengan upaya paksa. 7

3. Dasar Pertimbangan Hakim

Dasar hakim dalam menjatuhkan putusan pengadilan perlu didasarkan kepada teori dan hasil penelitian yang saling berkaitan sehingga didapatkan hasil penelitian yang maksimal dan seimbang dalam tataran teori dan praktek. Salah satu usaha untuk mencapai kepastian hukum kehakiman, dimana hakim merupakan aparat penegak hukum melalui putusanya dapat menjadi tolak ukur tercapainya kepastian hukum. 8

G. Metode Penelitian

1. Jenis Metode Penelitian

Jenis Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah Yuridis Normatif. Yaitu “pendekatan yang dilakukan berdasarkan bahan hukum utama dengan cara menelaah teori-teori, konsep-konsep, asas-asas hukum serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan penelitian ini.” 9

7 Munir Faudy, Teori-teori Besar (Grand Theory ) Dalam Hukum, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta 2013, hlm 117.

8 Andi Hamzah, KUHP dan KUHAP, Rienka Cipta, Jakarta 1996, hlm 94.

9 Sudut Hukum, 2012, Pengertian Tinjauan Yuridis, artikel dari

(27)

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini dilakukan melalui 3 (tiga) cara di dalam skripsi ini yaitu:

1. Pendekatan Perundang-Undangan (Statute Approach)

Pendekatan ini dilakukan dengan menelaah semua peraturan perundang-undangan yang bersangkut paut dengan permasalahan (isu hukum) yang sedang dihadapi. Pendekatan perundang-undangan ini misalnya dilakukan dengan mempelajari konsistensi/kesesuaian antara Undang-Undang Dasar dengan Undang-Undang, atau antara Undang-Undang yang satu dengan Undang-Undang yang lain, dan seterusnya. 10

2. Pendekatan Analisis (Analytical Approach)

Pendekatan analisis adalah untuk dapat memberi tahu suatu makna yang terkandung didalam istilah atau bahasa yang digunakan oleh aturan perundang-undangan secara konsepsional, dan juga memberi tahu tentang suatu penerapan dalam praktik dan putusan hukum. Hal ini dilakukan melalui dua tahap pemeriksaan. Pertama, peneliti harus bisa mendapatkan makna baru yang terkandung dalam aturan hukum yang bersangkutan. Kedua, penulis harus

10 Ngobrolin Hukum, 2013, Pendekatan Dalam Penelelitian Hukum, artikel dari

https://ngobrolinhukum.wordpress.com/2013/12/16/pendekatan-dalam-penelitian-hukum/

(28)

mengkaji dan menganalisis istilah-istilah hukum tersebut dalam praktek melalui analisis terhadap putusan-putusan hakim. 11 3. Pendekatan Konseptual (Conceptual Approach)

Pendekatan Konseptual adalah suatu pendekatan yang bersumber dari pandangan-pandangan atau doktrin-doktrin yang berkembang di dalam ilmu hukum. 12

3. Jenis dan Sumber Data

Data yang diperoleh dan digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah berupa data sekunder.

a. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang perolehannya bukan diusahakan sendiri oleh penulis. Data sekunder yang akan digunakan adalah:

1. Bahan hukum primer yang akan digunakan antara lain adalah:

a. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 42/PUU-XIII/2015 tentang pembatalan Pasal 7 huruf g Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015.

11 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta, Prenadamedia Grup, 2005, hlm 140.

(29)

b. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945. c. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang

perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi undang-undang.

d. Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 06/PMK/2005 tentang Pedoman Beracara dalam Perkara Pengujian Undang-undang.

e. Undang-undang No. 11 Tahun 2005 Tentang Pengesahan International Convenant on Economic, Social and Cultural Rights (Konvenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya). 2. Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer di atas. Bahan hukum sekunder adalah berupa buku-buku dan tulisan-tulisan ilmiah hukum yang terkait dengan objek penelitian ini.

(30)

Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang mendukung bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder dengan memberikan pemahaman dan pengertian atas bahan hukum lainnya. Bahan hukum yang dipergunakan oleh penulis adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Hukum, tulisan ilmiah, maupun pendapat-pendapat di media massa maupun media elektronik. 13

4. Lokasi Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kepustakaan yang berlokasi di perpustakaan Fakultas Hukum UNSRI Kampus Palembang dan Perpustakaan UNSRI di Kampus Inderalaya.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan studi kepustakaan yang meliputi studi bahan-bahan hukum yang terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan secara kualitatif, artinya menguraikan data secara bermutu dalam bentuk kalimat yang teratur, runtun, logis, tidak

13 Ngobrolin Hukum, 2013, Data Sekunder Dalam Penelitian Hukum Normatif, artikel dari https://ngobrolinhukum.wordpress.com/2013/12/16/pendekatan-dalam-penelitian-hukum/

(31)

tumpang tindih, naratif, deskriptif dan efektif, sehingga memudahkan pemahaman dan intrepetasi data. 14

7. Teknik Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dalam penulisan skripsi ini dengan menggunakan logika induktif, yaitu penarikan kesimpulan dari kasus-kasus bersifat khusus menuju kepada hal yang bersifat umum. 15

H. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini membahas mengenai tinjauan permasalahan serta substansi penulisan dengan landasan teori-teori seperti teori Ratio Deciendi, teori Legitimasi dan Validitas Hukum serta Dasar Pertimbangan Hakim.

14 Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya, Bandung, 2006, hlm 40.

15 Bahder Johan Nasution, Metode Penelitian Hukum, CV. Mandar Maju, Bandung, 2008, hlm 33.

(32)

BAB III : PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas análisis permasalahan dengan mendasarkan pada penggunaan data dan bahan-bahan hukum yang dimiliki yaitu bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab IV ini penulis akan menyimpulkan keseluruhan masalah dalam penulisan hukum ini serta memberikan saran-saran yang pada akhirnya akan ditutup oleh daftar pustaka yang digunakan dalam penulisan hukum ini.

(33)

DAFTAR PUSTAKA A. BUKU

Abdulkadir Muhammad, 2006, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya,

Bandung.

Andi Hamzah, 1996, KUHP dan KUHAP, Rieka Cipta, Jakarta Bahder Johan Nasution, 2008, Metode Penelitian Hukum, CV. Mandar

Maju, Bandung.

Bayu Dwi Anggono, 2014, Perkembangan Pembentukan Undang-Undang di Indonesia, Konstitusi Press, Jakarta.

C.F. Strong, 2011, Konstitusi-Konstitusi Politik Modern, Nusa Media, Bandung.

Deddy Ismatulla, 2006, Gagasan Pemerintah Modern Dalam Konstitusi Madinah, Sahfia, Bandung.

Drs. Beddy Iriawan Maksudi, M.Si. 2012, Sistem Politik Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta.

Kacung Marjian, 2010, Sistem Politik Indonesia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Muhammad Yamin, 1959, Naskah Persiapan Undang-Undang Dasar, Yayasan Prapanca, Jakarta.

Munir Faudy, 2013, Teori-Teori Besar (Grand Theory) Dalam Hukum, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta.

Noor Ms Bakry, 2010, Pendidikan Pancasila, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Hukum, Prenadamedia Group, Jakarta.

Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, 2014, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta.

(34)

Soerjono Soekanto, 2007, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Sri Soemantri, 1986, Hak Menguji Material Indonesia, Alumni, Bandung.

Sudikno Mertokusumo, 1993, Bab-Bab Tentang Penemuan Hukum, PT Citra Aditya Bakti, Yogyakarta.

Tim Penyusun Hukum Acara Mahkamah Konstitusi, 2005, Hukum Acara Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Konstitusi, Jakarta. Zulkarnaen, 2012, Hukum Konstitusi, Pustaka Setia, Jakarta.

B. JURNAL

Mohamad Aldy Firdaus, Implikasi Yuridis Putusan MK Mantan Narapidana Menjadi Calon Kepala Daerah, dimuat pada Jurnal Novum, Vol 1, No 2, 2016

C. PERATURAN PERUNDANG-UNDANG

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undan Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang.

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 42/PUU-XIII/2015 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang.

Peraturan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (PMK) Nomor 06/PMK/2005 Tentang Pedoman Beracara Dalam Perkara Pengujian Undang-Undang.

(35)

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3614, Selanjutnya disingkat Undang-Undang Pemasyaratan. Ringkasan Permohonan Perkara Nomor 42/PUU-XIII/2015 Syarat

Tidak Pernah Dijatuhi Pidana Karena Melakukan Tindak Pidana Yang Diancam Dengan Pidana Penjara Lima Tahun Atau Lebih Bagi Seseorang Yang Akan Mencalonkan Diri Sebagai Kepala Daerah.

D. INTERNET

Analisa, 2015, Ini Putusan MK yang Bolehkan Bekas Narapidana Bisa

Ikut Pilkada, artikel dari

http://news.analisadaily.com/read/ini-putusan-mk-yang-bolehkan-bekas-narapidana-bisa-ikut

-pilkada/154884/2015/07/27 diakses pada tanggal 3 September pada pukul 21.53 WIB.

Konstitusi, 2017, 22 Pengertian Konstitusi Menurut Para Ahli, artikel dari

http://www.pelajaran.co.id/2017/04/pengertian-konstitusimenurut-para-ahli.html#lord-james-brice diakses

pada tanggal 18 Oktober pada pukul 18.20 WIB.

Lintasari, 2017, Arti Penting Pancasila Sebagai Dasar Negara dan

Pandangan Hidup, artikel dari

http://www.lintasari.com/7456/arti-penting-pancasila-sebagai-dasar negara-dan-pandangan-hidup/, diakses pada

tanggal 18 Oktober 2017 pada pukul 19.00 WIB.

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, 2015, Dilema Mantan Narapidan Boleh Ikut Pilkada, artikel dari

http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=web.

Berita&id=11543#.WarT__kjHIV diakses pada tanggal 2

September 2017 pada pukul 21.54 WIB.

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, 2015, Sejarah Pembentukan Mahkamah Konstitusi, artikel dari

http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=web.

ProfilMK&id=1 diakses pada tanggal 1 September 2017 pada

(36)

Muhammad Malik, 2013, Penjelasan Mengenai Dewan Pertimbangan

Agung, artikel dari

http://simplenews05.blogspot.co.id/2013/11/pejelasan-mengenai-dewan- pertinbangan.html diakses pada tanggal 30

November 2017 pada pukul 10.44 WIB

Pusat Pendidikan Moral dan Sosial, 2015, Struktur Lembaga Negara Sebelum dan Sesudah Amandemen, artikel dari

https://guruppkn.com/struktur-lembaga-negara-sebelum-dan-sesudah-amandemen , diakses pada tanggal 30 November

2017 pada pukul 13.14 WIB.

Pusat Pendidikan Moral dan Sosial, 2016, Tugas Mahkamah Konstitusi Menurut Undang-Undang Dasar 1945, artikel dari

https://guruppkn.com/tugas-mahkamah-konstitusi, diakses

pada tanggal 2 December 2017 pada pukul 20.04 WIB. Seketariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, 2010,

Hukum Acara Mahkamah Konstitusi, artikel dari

http://labhukum.umm.ac.id/files/file/Buku%20Hukum%20A

cara%20MK.pdf, diakses pada tanggal 22 Oktober pada pukul

14.14 WIB

Seputar Penertian, 2013, Pengertian Pemiilihan Kepala Daerah, artikel dari

http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2015/11pengertian-pemilihan_kepala_daerah-atau-pemilukada.html, diakses

pada tanggal 22 Oktober 2017. Pukul 19.25 WIB.

Seta Bastari, 2011, Pemilihan Umum dan Sistem-Sistem Pemilu, artikel dari

http://googleweblight.com/?lite_url=http://setabasri01.blogsp ot.com/2009/02/pemilihanumum.html?m%3D1&ei=OZtz36 0u&lc=idID&s=1&m=184&host=www.google.co.id&ts=15 08155250&sig=ANTY_L2C_7Zy6KJwsyiR5AE467A4JRU KAw diakses pada tanggal 19 Oktober 2017. Pkl 18.21 WIB. Sriwati, 2015, Sejarah Pembentukan (Lahirnya) UUD 1945, artikel

dari

http://www.markijar.com/2015/11/sejarah-pembentukan-lahirnya-uud-1945.html, diakses pada tanggal 29 November

(37)

Sriwati, 2015, Sejarah Pembentukan (Lahirnya) UUD 1945, artikel dari

http://www.markijar.com/2015/11/sejarah-pembentukan-lahirnya-uud-1945.html, diakses pada tanggal

29 November 2017 pada pukul 22.25 WIB.

Sudut Hukum, 2012, Teori Ratio Deciendi, artikel dari

http://www.suduthukum.com/2016/10/teori-ratio-decidendi.html diakses pada tanggal 19 Agustus 2017 pada

pukul 21.23 WIB.

Sudut Hukum, 2012, Pengertian Tinjauan Yuridis, artikel dari

http://www.suduthukum.com/2017/04/pengertian-tinjauan-yuridis.html diakses pada tanggal 20 Agustus 2017 pada pukul

09.09 WIB

Wakatobi, 2013, Pengertian Konstitusi Menurut Para Ahli, artikel dari

http://yayanharbiadiode.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-konstitusi-menurut-para-ahli.html diakses pada tanggal 18

Oktober 2017 pada pukul 18.11 WIB

Wikipedia Indonesia, 2014, Pemilihan Umum, artikel dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum, diakses pada

tanggal 6 Desember 2017 pada pukul 14.25 WIB

Wikipedia, 2016, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, artikel dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Dasar_Negara_Republik_Indonesia_Tahun_1945,

diakses pada tanggal 29 November 2017 pada pukul 21.27 WIB

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji dan syukur kehadirat Allah swt atas berkah, rahmat, dan hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi

Segala Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, karunia, rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga bisa menyelesaikan

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga bisa menyelesaikan skripsi

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahakan kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah- Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga bisa menyelesaikan skripsi dengan judul

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah- Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga bisa menyelesaikan skripsi

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, dan hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul