• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Apa Itu Filsafat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. Apa Itu Filsafat"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

 APA

 APA ITU FILSAFAITU FILSAFAT?T?

Tidak mudah memperoleh jawaban yang pas tentang apa

Tidak mudah memperoleh jawaban yang pas tentang apa itu filsafatitu filsafat

Filsafat pada dasarnya berhubungan dengan kebijaksanaan sesuai dengan arti kata Filsafat pada dasarnya berhubungan dengan kebijaksanaan sesuai dengan arti kata yang sebenarnya! yaitu

yang sebenarnya! yaitu philos + sophos =c philos + sophos =cinta akan kebijaksainta akan kebijaksanaan.naan. "arena itu"arena itu filsafat pada tempat pertama seharusnya dilihat sebagai disiplin yang mendidik dan filsafat pada tempat pertama seharusnya dilihat sebagai disiplin yang mendidik dan menghantar kita pada pertimbangan dan

menghantar kita pada pertimbangan dan tindakan tindakan manusiawi! dan bukantindakan tindakan manusiawi! dan bukan hanya sekedar bertindak atau berbuat sesuatu

hanya sekedar bertindak atau berbuat sesuatu Filsafat adalah sesuatu yang

Filsafat adalah sesuatu yang berawal dari pertanyaan dan berakhir juga denganberawal dari pertanyaan dan berakhir juga dengan  pertanyaan

 pertanyaan  Setiap pSetiap pertanyaan ertanyaan sudah sudah merupakan merupakan jawaban jawaban Filsafat sFilsafat sebagai ebagai suatusuatu system berpikir atau #ara berpikir yang

system berpikir atau #ara berpikir yang terbukaterbuka ! bukan seperti ! bukan seperti ilmuilmu yang menuntut yang menuntut  jawaban$jawaban tertentu

 jawaban$jawaban tertentu sesuai dengan obysesuai dengan obyek studinya ek studinya %alam keterbukaan ini%alam keterbukaan ini filsafat berbeda dengan dogma atau ideology yang bersifat tertutup

filsafat berbeda dengan dogma atau ideology yang bersifat tertutup &elas bahwa'

&elas bahwa' (

( FilsafFilsafat adalat adalah suatah suatu proseu proses! usahs! usaha men#aa men#ari terusri terus$mene$menerus akarus akann kebenaran dan kebenaran tersebut tidak bersifat tunggal dan tertentu kebenaran dan kebenaran tersebut tidak bersifat tunggal dan tertentu )

) *inta ak*inta akan kebian kebijaksajaksanaan menaan memberi artmberi arti bahwa ki bahwa kita tidak meita tidak memilikimiliki kebijaksanaan itu dalam tangan! melainkan kita

kebijaksanaan itu dalam tangan! melainkan kita senantiasa berada dalamsenantiasa berada dalam proses men#ari

proses men#ari Pen#arian yPen#arian yang terus menerus ang terus menerus ini membuat filsafatini membuat filsafat dimengerti sebagai usaha men#ari yang paling dalam! yang paling benar dimengerti sebagai usaha men#ari yang paling dalam! yang paling benar dan paling akhir

dan paling akhir +

+ %enga%engan demikn demikian semuian semua orang ada orang adalah filsalah filsuf! kareuf! karena setiana setiap orang dp orang dapatapat mengajukan pertanyaan! dan

mengajukan pertanyaan! dan ,

, "ebij"ebijaksaaksanaan tidnaan tidak hanyak hanya dimengea dimengerti se#arrti se#ara teoretia teoretis! tetapi jugs! tetapi juga se#ara se#araa praktis yang menyatu dalam tingkah laku! tindakan! pertimbangan dan praktis yang menyatu dalam tingkah laku! tindakan! pertimbangan dan pilihan$pilihan

pilihan$pilihan "ebijaksanaan s"ebijaksanaan seperti itu perlu dilatih eperti itu perlu dilatih dan dibiasakadan dibiasakann Untuk itu'

Untuk itu' -a.

-a. /iasakan untuk be/iasakan untuk bersikap kritis terhadap keper#rsikap kritis terhadap keper#ayaan dan pandayaan dan pandangan$angan$ pandangan

pandangan yang selama inyang selama ini diterima dan dijunjuni diterima dan dijunjung tinggi g tinggi SemuaSemua norma hukum! dan peraturan harus juga ditanggapi se#ara kritis dan norma hukum! dan peraturan harus juga ditanggapi se#ara kritis dan bukannya sekedar taken for granted! menerima begitu saja

bukannya sekedar taken for granted! menerima begitu saja -b.

-b. /erusaha membu/erusaha membuat sintesa dari bat sintesa dari berbagai ma#am serbagai ma#am sains danains dan

pengalaman kemanusiaan supaya diperoleh suatu pandangan yang pengalaman kemanusiaan supaya diperoleh suatu pandangan yang konsisten tentang alam semesta

konsisten tentang alam semesta -#.

-#. 0en#ermati jalan 0en#ermati jalan pemikiran para pemikiran para filsuf dalam filsuf dalam usaha memahausaha memahami danmi dan meme#ahkan berbagai soal kehidupan yang rele1an dengan pemikiran meme#ahkan berbagai soal kehidupan yang rele1an dengan pemikiran itu

itu

 A

 A *iri 2 *iri /erpikir Filosofis*iri 2 *iri /erpikir Filosofis •

• /erpikir sampai ke /erpikir sampai ke akar$akarnyaakar$akarnya •

(2)

• "onseptual"onseptual •

• "oheren dan kon"oheren dan konsisten sisten "oheren berarti sesua"oheren berarti sesuai dengan kaidah$kaidi dengan kaidah$kaidahah berpikir

berpikir "onsisten berarti tidak "onsisten berarti tidak mengandung kmengandung kontradiksiontradiksi •

• Sistematik' pandangan$pandangaSistematik' pandangan$pandangan yang n yang dianalisis harus salingdianalisis harus saling berhubungan se#ara teratur dan denganmaksud tertentu

berhubungan se#ara teratur dan denganmaksud tertentu •

• "omprehensif' menyeluruh dan melingkupi totalitas"omprehensif' menyeluruh dan melingkupi totalitas •

• /ebas' pemikiran filosofis adalah hasil pemikiran yang bebas! yakni/ebas' pemikiran filosofis adalah hasil pemikiran yang bebas! yakni bebas dari prasangka$prasangka sosial! historis! sosial dan

bebas dari prasangka$prasangka sosial! historis! sosial dan religiusreligius •

• /ertanggung jawab' berpikir dan bertanggung jawab /ertanggung jawab' berpikir dan bertanggung jawab atas hasilatas hasil pemikirannya! paling tidak terhadap hati

pemikirannya! paling tidak terhadap hati nuraninya sendirinuraninya sendiri

/

/ /ebe/eberapa rapa 3aya 3aya /erfils/erfilsafat afat 0enu0enurut "erut "ees /ees /ertens rtens antarantara laina lain'' •

• /erfilsafat berkaitan erat dengan/erfilsafat berkaitan erat dengan sastrasastra  Sebuah Sebuah karya karya filsafatfilsafat dipandang

dipandang memiliki nilai satra memiliki nilai satra yang tinggi yang tinggi 0isalnya'0isalnya'Jean Paul SartreJean Paul Sartre adalah filsuf y

adalah filsuf yang juga menulis ang juga menulis no1el! drama dano1el! drama dan s#enario film n s#enario film Filsuf$Filsuf$ filsuf yang meraih hadiah 4obel bagian satra'

filsuf yang meraih hadiah 4obel bagian satra' Henri BergsonHenri Bergson -(5)6.! -(5)6.! Bertrand Russell 

Bertrand Russell  -(578.! -(578.! J. Paul Sartre -(59,.!J. Paul Sartre -(59,.! Albert Camus Albert Camus -(59:. -(59:. •

• Filsafat juga berkaitan denga Filsafat juga berkaitan denga masalahmasalah sosial politik sosial politik  0isalnya' 0isalnya'KarlKarl ar!

ar! -(6(6$(66+. bahwa filsuf tidak hanya menafsirkan dunia! tetapi-(6(6$(66+. bahwa filsuf tidak hanya menafsirkan dunia! tetapi  juga harus menguba

 juga harus mengubah duniah dunia •

• Filsafat terkait erat denganFilsafat terkait erat dengan metodologi metodologi  •

• /erfilsafat berkaitan dengan kegiatan/erfilsafat berkaitan dengan kegiatan analisis bahasaanalisis bahasa! seperti! seperti ".#.oore$ B Russel$ %.&ittgenstein$ ".Ryle$ J. Austin

".#.oore$ B Russel$ %.&ittgenstein$ ".Ryle$ J. Austin •

• /erfilsafat juga berkaitan dengan/erfilsafat juga berkaitan dengan menghidupkan kembali menghidupkan kembali  pemikiran pemikiran filsafat dimasa lampau

filsafat dimasa lampau •

• /erfilsafat berkaitan dengan/erfilsafat berkaitan dengan etika ' etika ' tingkah laku.! yang sering dikenaltingkah laku.! yang sering dikenal dengan nama

dengan nama praksiologi  praksiologi 

*

* *aba*abang$*ang$*abang bang Utama Utama FilsaFilsafatfat (

( MetafisikaMetafisika' ilmu tentang ;<being =ua ' ilmu tentang ;<being =ua being<< dan disebbeing<< dan disebut juga dengan namaut juga dengan nama (ilsa)at Pertama

(ilsa)at Pertama  Metaphysics  Metaphysics ( (GreekGreek: τὰ μετὰ τὰ φυσικά) is one of: τὰ μετὰ τὰ φυσικά) is one of the principal works of

the principal works of AristotleAristotle an the !rst "a#or work of  an the !rst "a#or work of thethe $ranch of $ranch of  philosoph%

philosoph% with the sa"e na"e& 'he principal s$#ect is  with the sa"e na"e& 'he principal s$#ect is $ein* +a$ein* +a $ein*, or $ein* nerstoo as $ein*& -t

$ein*, or $ein* nerstoo as $ein*& -t e.a"inee.a"ines what can $es what can $e asserte a$ot an%thin* that e.ists #st $ecase of

asserte a$ot an%thin* that e.ists #st $ecase of itsits e.istencee.istence an an not $ecase of an% special +alities it has& Also co/ere are i0erent not $ecase of an% special +alities it has& Also co/ere are i0erent kins of

kins of casationcasation,, for"for" an an "atter"atter, the e.istence of, the e.istence of "athe"atical"athe"atical o$#ects

o$#ects, an a , an a pri"e1"o/erpri"e1"o/er GoGo&& /erasal dari bahasa >unani!

/erasal dari bahasa >unani! meta ta physi*ameta ta physi*a!yang berarti berada di!yang berarti berada di belakang benda fisik! y

(3)

sebagai pengetahuan tentang sebab! adanya -ousia.! tentang hal$hal abadi yang tidak bisa digerakkan

Ousia (Οὐσία) is the Ancient Greek non for"e on the fe"inine present participle of

εἶναι (to be)2 it is analo*os to the 3n*lish

participle

being, an the "oern philosoph% a#ecti/al

ontic&

Ousia is

often translate (so"eti"es incorrectl%) to 4atin as

substantia an

essentia, an to 3n*lish as

substance an

essence2 an (loosel%) also

as (conte.tall%) the 4atin wor

accident 

 5 678 which con9icts with the enotation of s%"$e$eks, *i/en that Aristotle ses

symbebekós in

showin* that inh"an thin*s (o$#ects) also are s$stanti/e&6

0etafisika adalah juga studi tentang makna! struktur dan prinsip dari segala sesuatu yang ada! sejauh ada

Christian &ol))  membagi metafisika atas' • metafisika umum -ontologi.!

• metafisika khusus yang terdiri dari psikologi -tentang hakikat manusia. dan kosmologi -hakikat dan asal usul alam semesta. • teologi -hakikat dan eksistensi Tuhan.

Pertanyaannya! apakah metafisika dilihat sebagai ilmu? Pertanyaan ini mun#ul karena menyangsikan keilmihannya lantaran bersifat terlalu abstrak &awaban pertanyaan ini kira$kira sbb'

• 0etafisika tidak dapat  dikatakan sebagai ilmu kalau ilmu itu dipahami sebagai sesuatu yang bersifat pasti dan final

• 0etafisika dapat  dikatakan sebagai ilmu kalau yang dimaksudkan dengan ilmu adalah suatu penelitian yang dikaitkan dengan sikap dan metode tertentu

 Ar*hie Bahn '+,-/' suatu kegiatan disebut ilmu kalau men#akup 9 karakteristik sebagai berikut'

+. Problem' ia bertitik tolak dari problem$problem tertentu Tanpa problem tidak akan ada ilmu

0. Sikap' sikap ilmiah melibatkan rasa ingin tahu "einginan akan keyakinan yang tertunda sampai seluruh bukti dapat diperoleh

1. etode #ara$#ara menyelesaikan persoalan yang menarik dan dapat dipertanggung jawabkan

2. Akti3itas' proses menghadapi masalah itu jelas dan teren#ana

"emajuan pengetahuan ilmiah sangat tergantung pada kemampuan! ketrampilan! usaha! kesadaran moral si ilmuwan sendiri

4. Peme*ahan' dasar hipotesis atau teori sebagai prinsip umum atau hukum

. Pengaruh' bagian dari rangkaian ilmiah yang memperlihatkan sejauh mana pengaruh ilmu terhadap hidup masyarakat "alau ada

(4)

perbedaan sikap! maka ini merupakan konsekuensi dari masing$ masing ilmu

/erdasarkan semua #irri ini maka metafisika dilihat sebagai ilmu Peran metafisika bagi ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut'

-a. 0etafisika mengajarkan #ara berpikir yang #ermat dalam

pengembangan ilmu! tak kenal titik berhenti Ia harus siap menjawab pelbagai persoalan sulit Soal$soal ini menuntut alur berpikir yang serius

-b. 0etafisika menuntut orisinalitas berpikir yang perlu bagi ilmu Ia selalu berusaha menemukan hal$hal baru yang belum pernah terungkap Sikap ini menbawa kita masuk kedalam *onte!t o) dis*o3ery

'penemuan/! dan bukan hanya kedalam lingkup *onte!t o) justi)i*ation 'pembenaran/

-#. 0etafisika member bahan pertimbangan yang matang bagi

pengembangan ilmu %engan demikian soal$soal yang diajukan memiliki landasan yang kuat

-d. Ia membuka peluang adanya perbedaan 1isi dalam melihat realitas! sebab tidak ada kebenaran yang absolut

) Epistemologi -teori pengetahuan. "ata ini berasal dari bahasa >unani episteme dan logos yang berarti ilmu atau studi tentang pengetahuan Epistemology (fro" Greek

ἐ πιστή! "e#ist$m$%

, "eanin*

knowle*e, science, an &'()* " +ogos %, "eanin* st% of) is the $ranch of philosoph% concerne with the natre an scope (li"itations) of knowle*e&678 -t aresses the +estions:

• ;hat is knowle*e<

• =ow is knowle*e ac+ire< • =ow o we know what we know<

Istilah$istilah yang setara dengan epistemologi adalah'

-a. Kriteriologi5 berbi#ara tentang benar tidaknya pengetahuan -b. Kritik Pengetahuan5 pembahasan kritis tentang pengetahuan -#. "noseologi5 teori tentang pengetahuan

-d. %ogika material5 pembahasan logis dari segi isi! sedangkan logika formal dari segi bentuknya

6byek material  epistemology adalah pengetahuan dan obyek )ormal  adalah hakikat pengetahuan Soal$soal yang dikaji dalam epistemology adalah'

(5)

-a. Asal usul pengetahuan

-b. Pengalaman dan peran akal dalam pengetahuan -#. Pengetahuan dan kebenaran atau kenis#ayaan -d. Skeptisisme uni1ersal yang mungkin

-e. "odrat kebenaran! pengalaman dan makna -f. Pengetahuan dalam kaitan dengan pikiran *iri$#iri pengetahuan ilmiah! antara lain'

•  Berlaku umum5 jawaban atas pertanyaan apakah sesuatu itu layak atau tidak tergantung pada faktor$faktor subyektif

•  andiri5 mempunyai kedudukan mandiri -otonom. Faktor$faktor diluar ilmu juga ikut berpengaruh! tetapi diusahakan agar tidak menghalangi pengembangan ilmu se#ara mandiri

•  Punya dasar pembenaran5 untuk men#apai derajad kepastian yang sebesar$besarnya

•  Sistematik5 harus ada system dalam susunan pengetahuan dan #ara$#ara memperoleh pengetahuan

•  7ntersubyekti)5 kepastian pengetahuan ilmiah tidak didasarkan

pada intuisi$intuisi serta pemahaman$pemahaman se#ara subyektif! melainkan dijamin oleh sistemnya sendiri

+ Aksiologi-teori pengetahuan. %isiplin filsafat yang membahas masalah nilai atau sering disebut teori nilai$ kodrat atau kriteria dan status dari metafisik dari nilai atau meta etik  Aksiologi merupakan bidang filsafat yang sangat tua dan sudah nampak dalam gagasan Plato tentang idea atau forma kebaikan

Axiology (fro" Greek >?@,

a,i-, /ale, worth2 an 1BCDEF,

.+ogos) is

the philosophical st% of /ale& -t is either the collecti/e ter" for

ethics an aesthetics6785philosophical !els that epen crciall% on notions of /ale5or the fonation for these !els, an ths si"ilar to /ale theor% an "eta1ethics& 'he ter" was !rst se in the earl% Hth centr% $% Ial 4apie, in 7JH, an 3& /on =art"ann, in 7JHK&68

A.iolo*% sties "ainl% two kins of /ales: ethics an aesthetics& 3thics in/esti*ates the concepts of ri*ht an *oo in ini/ial an social conct& Aesthetics sties the concepts of $eat% an

har"on%& Formal axiology, the atte"pt to la% ot principles

re*arin* /ale with "athe"atical ri*or, is e.e"pli!e $% Lo$ert M& =art"anNs Mcience of Oal

Pertanyaan$pertanyaan mengenai hakikat nilai ini dapat dijawab dalam + #ara! yaitu'

-a. 4ilai$nilai bersifat subyektif dimana nilai$nilai merupakan reaksi yang diberikan oleh manusia sebagai pelaku

(6)

-b. 4ilai$nilai merupakan kenyataan namun tidak terdapat dalam ruang dan waktu 4ilai$nilai dilihat sebagai esensi$esensi logis dan dapat diketahui melalui akal

-#. 4ilai$nilai merupakan unsur$unsur obyektif yang menyususn kenyataan

Soal utama aksiologi berkaitan dengan , faktor penting'

( Apakah nilai itu berasal dari keinginan! kesenangan! kepentingan! keinginan rasio murni! berbagai pengalaman yang mendorong semangat hidup

) &enis$jenis nilai menyangkut nilai intrinsi#! nilai$nilai instrumental yang menjasi penyebab

+ "riteria nilai berarti ukuran untuk menguji nilai yang dipengaruhi sekaligus oleh teori psikologi dan logika

, Filsafat Alam Dunia -"osmologi.

7 Filsafat Manusia ( Antropologi). Filsafat manusia berikhtiar membuat refleksi tentang hakikat manusia yang merupakan mkhluk berdimensi majemuk

%alam kaitan dengan filsafat manusia !dikenal juga filsafat tentang ilmu$ ilmu kemanusiaan! misalnya' )ilsa)at bahasa$ )ilsa)at sejarah$ )ilsa)at  pendidikan$ dan )ilsa)at kebudayaan

9 Filsafat Ketuhanan 

: Sejarah Filsafat 0erupakan studi kritis tentang pembantukaan dan perkembangan filsafat dari awal sampai saat kini

6 Logika ilmu menalar atau seni berpikir tepat dan benar %alam logika kita belajar bagaimana mengungkapkan pikiran kita se#ara tepat! singkat!

runtut dan teratur %ikenallogika Aristotelian 'logika tradisional/ dan

logika symbol 'logika matematis/. Penemuan Aristoteles terpenting adalah silogisme atau bagaimana kita menalar atau berargumentasi se#ara logis %alam logika symbol kita #oba se#ara teknis mengungkapkan pelbagai pernyataan dan pemikiran kita melalui symbol$simbol! dan ini se#ara teknis sangat membantu dalam proses berpikir

EPISEM!L!"I (FILSAFA PE#"EA$%A#) Filsafat Pengetahuan berbeda dengan Filsafat Ilmu Pengetahuan A. Pengertian filsafat Pengetahuan

@pistemologi adalah ilmu atau teori tentang pengetahuan yang benar 4ama$nama lain yang dikenal dalam filsafat'

+. %ogika aterial.

0. Kriteriologi  *abang filsafat yang berusaha menetapkan benar$tidaknya suatu pengetahuan berdasarkan ukuran tentang kebenaran

(7)

1. Kritik Pengetahuan. Usaha manusia untuk menetapkan apakah pemikiran atau pengetahuan manusia benar atau tidak benar dengan menyelidiknya sampai sedalam$dalamnya

2. "noseologi. *abang filsafat yang berusaha memperoleh pengetahuan tentang hakikat pengetahuan terutama yang bersifat keilahian

4. (ilsa)at Pengetahuan. 0empersoalkan hakikat pengetahuan yakni permasalahan dalam pengatahuan! seperti!

'a/ Apa itu pengetahuan

'b/ Bagaimana terjadinya pengetahuan

'*/ etode memperoleh pengetahuan$ kebenaran$ kepalsuan dan yang serupa.

&. Arti Pengetahuan

 Aristoteles dalam mengatakan bahwa semua manusia ingin! dan memiliki kerinduan dasar! untuk mengetahui dan ini selalu nyata dalam pengalaman hidup seorang manusia Ada ) #iri khas dalam aktus mengetahui! yaitu'

-a. 0engetahui untuk mengetahui semata. 0enikmati dan memperoleh banyak pengetahuan yang dialami sebagai suatu kepuasan diri!

-b. 0engetahui untuk dapat digunakan dan diterapkan! misalnya! memperbaiki tempat tinggal! beladiri! meningkatkan taraf hidup! dll

Semua pengetahuan hanya dikenal dan selalu ada dalam pikiran manusia ubungan antara pengetahuan dan pikiran merupakan sesuatu yang kodrati

 Ada 6 hal penting yang berfungsi membentukstruktur pikiran manusia! antara lain' ( 6bser3ing 'mengamati .' pikiran memegang peran penting dalam

mengamati obyek dan mengandung kesadaran %alam kesadarn terdapat intuisi

) 7n8uiring 'menyelidiki/5 ketertarikan pada jenis obyek yang tampil

dihadapannya Lama atau durasi minat seseorang pada obyek tersebut amat tergantung pada dayaa tarik obyek itu

+ Belie3ing 'per*aya/5 bila suatu obyek mun#ul dalam kesadaran! maka obyek itu diterima sebagai obyek yang tampak Sikap menerima sesuatu yang tampak sebagai pengertian yang memadai disebut keper#ayaan -walaupun setelah diragukan.

, 9esiring 'keinginan$ hasrat/5 pada dasarnya men#akup kondisi$kondisi bio$ psikologis dan interaksi dialektik antara tubuh dan jiwa Pikiran juga dilihat sebagai aktualisasi keinginan! dank arena itu tanpa pikiran tak mungkin juga ada hasrat

7 7ntending 'maksud/5 perasaan penting yang mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan

9 6rgani:ing 'mengatur/5 Pikiran selalu mengatur melalui' 'a/ "esadaran

(8)

'*/ Pangilan untuk menampilkan obyek dan berperan serta dalam

pembentukan obyek$obyek inidari sesuatu yang mendorong untuk diatur melalui otak.

;. Adapting 'menyesuaikan/5 menyesuaikan pikiran sekaligus melakukan pembatasan$pembatasan yang dibebankan kepada pikiran melalui kondisi keberadaan kita se#ara fisis$biologis! sosial dan #ultural

-. #njoying 'menikmati/5 pikiran$pikiran mendatangkan keasyikan dan dengan demikian menikmati delam pikirannya apa yang dilihat dalam realitas

'. SumerSumer Pengetahuan  Ada ) ma#am pengetahuan'

+. Pengetahuan apriori5  jika pengetahuan itu terjadi tanpa melalui pengalaman indrawi dan batiniah

0. Pengetahuan posteriori5 pengetahuan yang terjadi melalui pengalaman  Ada 9 hal sebagai alat untuk mengetahui terjadinya pengetahuan'

+. Pengalaman indrawi 'sense < e!perien*e/5

•  Sebagai sarana paling 1ital dalam memperoleh pengetahuan 0elalui indera dapat berhubungan dan menyerap berbagai obyek diluar kita •  %ikenal dengan realism! bahwa hanya kenyataan atau sesuatu yang

sudah menjadi fakta dapat diketahui

•  "esalahan dapat terjadi kalau ada ketidak harmonisan dalam peralatan inderawi itu

0. Penalaran 'reasoning/5

•  0erupakan karya akal yang menggabungkan dua pemikiran atau lebih untuk memperoleh pengetahuan baru

•  Perlu mendalami asas pemikiran'

'a/ Asas kesamaan 'prin*ipium identitatis/5 /ahwa sesuatu itu mesti sama dengan dirinya sendiri -ABA.

'b/ Asas pertentangan 'prin*ipium *ontradi*tionis/' apabila dua pendapat bertentangan! tidak mungkin keduanya benar dalam waktu bersamaan! atau! pada subyek yang sama tidak mungkin terdapat dua predikat yang bertentangan pada satu waktu

'*/ Asas tidak ada kemungkinan ketiga 'prin*ipium tertiie!*lusi/5Pada dua pendapat yang berlawanan tidak mungkin keduanya benar dan salah "ebenaran hanya terdapat pada salah satu diantara

keduanya! dan tidak perlu ada pendapat atau kemungkinan ketiga 1. 6toritas 'authority/5 adalah kewibawaan atau kekuasaan yang sah yang

dimilikiseseorang dan diakui oleh kelompoknya

•  Pengetahuan diperoleh dari seseorang yang mempunyai kewibawaan •  Pengetahuan tersebut tidak perlu diuji lagi karena kewibawaan orang itu 2. 7ntuisi 'intuition/5

•  0erupakan kemampuan yang ada dalam diri manusia -proses kejiwaan. untuk menangkap sesuatu atau membuat pernyataan berupa

(9)

•  Pengetahuan intuitif tidak dapat dibuktikan seketika karena tidak ada pengetahuan yang mendahuluinya

•  Lawan dari pengetahuan intuitif adalah pengetahuan diskursi)  yang tidak diperoleh se#ara sekonyong$konyong! melainkan setelah melewati

sekian banyak mediasi 4. &ahyu 're3elation/5

•   Adalah pengetahuan yang diperoleh dari yang ilahi lewat para nabi dan utusan$4ya demi kepentingan umat manusia

•  %asar pengetahuan adalah keper*ayaan akan sesuatu yang disampaikan oleh sumber wahyu itu sendiri

•  %ari keper#ayaan ini mun#ullah keyakinan

. Keyakinan ')aith/5 keper*ayaan menghasilkan iman atau keyakinan • "eyakinan mendasarkan diri pada dogma$dogma atau ajaran agama

yang diungkapkan lewat norma$norma dan aturan$aturan agama

• "eyakinan juga dilihat sebagai kemampuan kejiwaan yang merupakan pematangan dari keper#ayaan

• "eyakinan pada umumnya bersifat statis! sedangkan keper#ayaan pada umumnya bersifat dinamis dan mampu menyesuaikan diri dengan

konteks

D. &entuk *an +enis Pengetahuan ( /erdasarkan Cbyek -Cbje#t 2based.

) /erdasarkan Isi -*ontent$based. /erdasarkan isi atau pesan! pengetahuan dibedakan atas beberapa penjelasan' -menurut 0i#hael Polanyi.

•  =ahu bahwa5 • =ahu bagaimana5 •  =ahu akan5

•  =ahu mengapa5

Plato membagi pengetahuan menurut le1el$le1el sesuai dengan karakteristiknya5 ( Pengetahuan yang bersi)at khayalan 'eikasia/'

) Pengetahuan yang benar se*ara indrawi ' + Pengetahuan matematis

, Pengetahuan )iloso)is>epistemik 'noises>episteme/

0enurut Aristoteles bahwa pengetahuan merupakan kenyataan yang dapat merangsang akal budi untuk berpikir Pengetahuan rasional ini dibagi dam + kategori'

( Pengetahuan produkti) ' yaitu pengetahuan yang menghasilkan sesuatu yang lain! misalnya seni! puisi

) Pengetahuan teoretis' seperti metafisika! matematika! fisika + Pengetahuan praktis5 seperti etika! ekonomi! politik

(10)

E. Asal %sul atau Meto*eMeto*e Memperoleh Pengetahuan

( Rasionalisme5 aliran berpikiryang berpendapat bahwa pengetahuan yang benar mengandalkan akal  dan ini menjadi dasar pengetahuan ilmiah

) #mpirisme5 satu$satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman *an pengamatan indrawi

+ Kritisisme5

, Positi3isme5 berpangkal pada apa yang telah diketahui! yang fa#tual dan positif "arena itu faham ini menolak metafisika 0enurut August *omte! perkembangan pemikiran manusia dibagi dalam + tahap'

•  =ahap teologis5 manusia mengarahkan rohnya kepada hakikat batiniah! segala sesuatu sebagai sebab pertama dan tujuan terakhir 0anusia

maengakui adanya >ang 0utlak yang ada dibalik segala sesuatu Pada taraf pemikiran ini masih ditemukan + tahap! antara lain'

'a/ =ahap primiti3e'animisme/5 manusia per#aya kepada paham bahwa segala sesuatu memiliki jiwa dan kekuatan -animisme.

'b/ =ahap politeisme5 manusia mereduksi bahwa setiap gejala memperlihatkan dewa$dewinya tersendiri

'*/ =ahap tertinggi 'monoteisme/5 dewa$dewi yang banyak digganti dengan satu kekuatan tertinggi yang bersifat mutlak

•  =ahap meta)isis5 kosmos atau alam dilihat sebagai asal dari segala sesuatu yang ada

•  =ahap ilmiah 'positi)/5 hukum$hukum kosmis diperoleh dari pengamatan indrawi dan akal

(11)

LA#DASA# ILM%, !#!L!"I- EPISEM!L!"I- AKSI!L!"ID. Adib$bab 2  pp;/

Lan*asan !ntologi, !jek apa ang *itelaah ilmu. • /agaimana wujud hakiki objek tersebut!

•  /agaimana hubungan objek dengan daya tangkap manusia -misalnya berpikir! merasa dan mengindra.

Lan*asan Epistemologi, &agaimana memperoleh ilmu. • /agaimana prosedur menimba ilmu?

• al$hal apa yang harus diperhatikan untuk mendapatkan ilmu? •  Apa yang disebut kebenaran itu sendiri dan apa kriterianya?

• *ara! teknik atau sarana apa yang membantu dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu?

Lan*asan Aksiologi, %ntuk apa ilmu *igunakan.

• /agaimana kaitan antara #ara penggunaan tersebut dan kaidah$kaidah moral?

• /agaimana penentuan objek yang ditelaah berdasar pilihan$pilihan moral? • /agimana hubungan antara teknik prosedural yang merupakan

operasionalisasi metode ilmiah dan norma$norma moralEprofesional? !ntologi.

6ntos ? sesuatu yang berwujud$ %ogos ? ilmu.

Cntologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat sesuatu yang berwujud 

-yang ada. dengan berdasarkan logika semata Cbjek ilmu itu adalah dunia empirik! yang dapat dijangkau pan#a indera

Cntologi membi#arakan hakikat benda untuk memberi jawaban atas pertanyaan' •  Apakah sebenarnya realitas benda itu! apakah sesuai dengan wujud

penampakannya?

•  Apakah kedudukan ilmu dalam ruang itu ada? • /enarkah ilmu itu ada?

•  Apakah konsep ilmu sebagai kajian tentang kasualitas itu bermakna di tengah ruang yang tidak terbatas itu?

• dst

Epistemologi.

#pisteme ? pengetahuan$ %ogos ? ilmu.

@pistemologi disebut juga teori pengetahuan! yakni #abang filsafat yang

membi#arakan tentang #ara memperoleh pengetahuan! hakikat pengetahuan dan sumber pengetahuan

Teknik! tata#ara atau prosedur mendapatkan ilmu adalah dengan metode' • etode non ilmiah' dengan #ara penemuan se#ara kebetulan untung$

untungan -trial and error.! akal sehat -#ommon sense.! prasangka! otoritas -kewibawaan.! dan pengalaman biasa

(12)

•  etode problem sol3ing5 meme#ahkan masalah dengan #ara

mengidentifikasi permasalahan! merumuskan hipotesis! mengumpulkan data! mengorganisir dan menganalisa data! menyimpulkan! melakukan 1erifikasi yakni pengujian hipotesis

Tujuan utamanya adalah untuk menemukan teori>teori$ prinsip>prinsip$ generalisasi dan hukum>hukum. Temuan itu dapat dipakai sebagai kerangka pemikiran untuk menerangkan! mendeskripsikan! mengontrol! mengantisipasi atau meramalkan suatu kejadian se#ara lebih tepat

Aksiologi..

 Adalah ilmu yang membahas tentang masalahnilai dan kegunaan ilmu pengetahuan dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Sebagai #ontoh' pada ilmu mekanika tanah dikatakan bahwa kadar air tanah mempengaruhi kepadatan tanah tersebut Setelah dilakukan pengujian laboratorium dengan simulasi berbagai kadar air ternyata terbukti bahwa teori tersebut benar Ilmu ini bermanfaat meningkatkan kesejahteraan dalam bidang pertanian

Ilmu pengetahuan bukan menjadi tujuan tetapi hanya merupakan alat! dan substansi ilmu itu bebas nilai -1alue free. yang tergantung kepada pemakaiannya "arena itu sangat dikhawatirkan atau berbahaya jika ilmu dan pengetahuan yang sarat muatan negatif dikendalikan atau jatuh ke orang yang! misalnya! pi#ik! jahat! bertangan besi! dst

/ingkasan.

Landasan ilmu adalah'

Pertama$ landasan ontologi adalah tentang objek yang ditelaah ilmu al ini berarti tiap ilmu harus mempunyai objek penelaahan yang jelas "arena di1ersifikasi ilmu terjadi atas dasar objek telaahnya maka tiap disiplin ilmu mempunyai landasan ontology yang berbeda

Kedua$ landasan epistemology adalah #ara yang digunakan untuk menkaji atau menelaah sehingga diperolehnya ilmu tersebut Se#ara umum! metode ilmiah pada dasarnya untuk semua disiplin ilmu yaitu berupa proses kegiatan induksi>deduksi> 3eri)ikasi 

Ketiga$ landasan aksiologi berhubungan dengan penggunaan ilmu dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia %engan perkataan lain! apa yang dapat

disumbangkan ilmu terhadap pengembangan ilmu itu serta dalam meningkatkan kualitas hidup manusia

Keempat$ landasan logika ilmu! bahwa ilmu pengetahuan di#iptakan dan

diperuntukkan untuk dapat diterima oleh penalaran manusia -logis.! rasional atau masuk akal Prinsip$prinsip umum logika dipilahkan dalam logika deduksi dan logika induksi

(13)

Pengetahuan merupakan kekayaan mental yang se*ara langsung atau tidak langsung turut memperkaya kehidupan kita. Sukar dibayangkan bagaimana kehidupan manusia seandainya pengetahuan itu tidak ada$ sebab pengetahuan merupakan sumber jawaban bagi berbagai pertanyaan yang mun*ul dalam kehidupan kita.

Meto*e Peneli*ikan Ilmiah. eori.

Ilmu diawali dengan fakta dan diakhiri dengan fakta Apapun juga teori yang menjembatani antara keduanya -@instein.

Sebenarnya tujuan akhir dari setiap disiplin ilmu adalah mengembangkan sebuah teori yang bersifat utuh dan konsisten 4amun! hal ini baru di#apai oleh beberapa disiplin keilmuan! misalnya! Fisika Ilmu sosial! pada kenyataannya terdiri dari berbagai teori yang tergabung dalam suatu disiplin keilmuan yang satu sama lain belum membentuk suatu perspektif teoritis yang bersifat umum Teori$teori ini sering mempergunakan postulat dan asumsi yang berbeda satu sama lain

Sebuah teori biasanya terdiri dari hukum$hukum ukum pada hakekatnya

merupakan pernyataan yang menyatakan hubungan antara dua 1ariabel atau lebih dalam suatu kaitan sebab akibat  Pernyataan yang men#akup hubungan kasualitas ini memungkinkan untuk meramalkan apa yang akan terjadi sebagai akibat dari sebuah sebab.  &adi! teori  adalah pengetahuan ilmiah yang memberikan penjelasan tentang mengapa suatu gejala terjadi. Sedangkan hukum memberikan

kemampuan untuk meramalkan tentang apa yang mungkin terjadi. Pengetahuan ilmiah yang berbentuk teori dan hukum ini harus mempunyai tingkat keumuman yang tinggi! atau idealnya! harus bersifat uni1ersal

Se#ara sederhana semua teori ilmiah harus memenuhi dua -). s yarat utama' ( arus konsisten dengan teori$teori sebelumnya yang memungkinkan tidak

terjadi kontrakdisi dengan teori keseluruhan

) arus #o#ok dengan fakta$fakta empiris Teori yang bagaimanapun

konsistennya tetapi tidak didukung oleh pengujian empiris maka tidak dapat diterima kebenarannya se#ara ilmiah

$ipotesis.

ipotesis adalah pernyataan sementara tentang hubungan antar 1ariabel

ubungan ini diajukan dalam bentuk dugaan! atau teori! yang merupakan dasar dalam menjelaskan kemungkinan hubungan tersebut! diajukan dengan dasar #oba$ #oba -trial and error. Sebuah hipotesis biasanya diajukan dalam bentuk penyataan 0jika 1 maka 23. Jikakulit manusia kekurangan kekurangan pigmen! maka kulit itu mudah terbakar saat disinari matahari ipotesis ini memberikan penjelasan

sementara! paling tidak tentang hubungan antara pigmentasi dengan sinar matahari ipotesis juga mengungkapkan syarat mana yang harus dipenuhi jika ingin menguji kebenaran dari dugaan tersebut

(14)

Logika.

Penalaran merupakan suatu proses berpikir yang membuahkan pengetahuan Agar pengetahuan yang dihasilkan dari penalaran tersebut mempunyai dasar kebenaran maka proses berpikir itu harus dilakukan dengan #ara tertentu Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap sahih kalau proses penarikan kesimpulan dilakukan menurut #ara tertentu *ara penarikan kesimpulan itu disebut logika Se#ara luas logika didefinisikan sebagai pengkajian untuk berpikir se*ara sahih

Logika dapat digolongkan menjadi 7 ma#am'

( Logika dalam pengertian luas dan sempit Sempit' logika deduktif atau logika formal Luas' men#akup kesimpulan) dari berbagai bukti dan pembahasan mengenai logika itu sendiri

) Logika deduktif dan logika induktif + Logika murni dan logika terapan , Logika filsafati dan logika matematis

E!/I KE&E#A/A# ILM% PE#"EA$%A#. @ . Adib$bab  pp++;/ I43"ASA4'

-a. + bentuk eksistensi dalam men#ari kebenaran! yaitu Agama! Ilmu Pengetahuan dan Filsafat

-b. Agama mengantarkan kepada kebenaran

-#. Filsafat membuka jalan untuk men#ari kebenaran

-d. Ilmu Pengetahuan adalah kebenaran itu sendiri karena manusia menuntut ilmu dengan tujuan men#ari tahu rahasia alam agar gejala alamiah tidak lagi menjadi misteri

-e. Tidak ada kebenaran yang absolute

-f. "ebenaran dan kesesatan IP tergantung kepada kita yang berusaha men#ari tahu dengan menggunakan metoda yang terdiri dari' koherensi$

korespondensi$ positi3isme$ pragmatisme$ esensialisme$ konstrukti3isme$ dan religiusisme.

%alam men#ari kebenaran akan menemukan + bentuk eksistensi' yaitu Agama! Ilmu Pengetahuan dan Filsafat Agama mengantarkan kepada kebenaran! dan Filsafat membuka jalan untuk men#ari kebenaran

Pertanyaan) tentang kebenaran' ( Apakah kebenaran itu ada?

) Apakah kebenaran itu ada atau tidak ada? + "ebenaran itu ke#il atau besar?

, /agaimana kebenaran yang terdapat didalam Filsafat! Agama! Ilmu! dan Seni?

(15)

9 /agaimana paham diterminis dan indeterminis -konseptual atau konseptual yang ka#au.?

: /agaimana teori ontology tentang kebenaran? Teori$teori kebenaran yang ada'

( Plato' Teori idealisme yang berpusat pada GideaH

)  %e#artes' Teori rasionalisme yang berpusat pada rasio dan kesadaran + Immanuel "ant ' yang berpusat pada akal dan rasio murni

, Teori wahyuEre1alasi ' "ebenaran di#iptakan oleh Tuhan

7 Teori koheren' kebenaran itu suatu nilai inter subjektif! ada nilai yang disepakati bersama antara subjek dengan subjek yang lain

9 Teori korespondensi' "ebenaran adalah sesuatu sesuai dengan hukum alam Cleh sebab itu ilmu harus men#ari atau menemukan hukum alam

: Teori pragmatism' kebenaran adalah sesuatu yang bermanfaat bagi manusia di dunia

6 Teori esensialisme' "ebenaran itu sesuatu yang abstrak  dan yang bermakna sebagai hal yang esensial atau yang terdalam dari pikiran manusia

5 Teori eksistensialisme' "ebenaran itu suatu yang sangat kontekstual! sesuai dengan ruang dan waktu "arena itu kebenaran yang absolute tidak pernah ada

(8 Teori metafisisontologi' "ebenaran itu suatu hal yang ontologis diketahui atau tidak! kebenaran itu ada dalam ruang yang ada

(( Teori ilmu pengetahuanEilmiah' "ebenaran itu sesuai dengan asas$asas yang ada dalam ilmu pengetahuan -merupakan kebenaran dari pembuktian terhadap hipotesis

() Teori perenialisme' "ebenaran merupakan sesuatu yang mun#ul dari hati nurani  manusia yang sifatnya abstrak

(+ Teori penomenologi' "ebenaran itu adalah sesuatu yang tetap dan abstrak bernama GneumenonH! jauh dibalik fenomenon -gejala.

(, Teori konstrukti1isme' "ebenaran itu suatu hasil konstruksi pikiran manusia yang bebas! dan selalu berubah! dan sangat subjektif

(7 Teori post$modernisme' kebenaran itu bukan suatu yang tetap! selalu berubah  Akal manusia men#iptakan se#ara bebas dan tidak pernah sama dengan yang

lalu dan kebenaran tidak dapat diungkapkan dalam bahasa

(9 Teori progresi1isme' "ebenarantidak pernah statis! selalu berubah ke masa yang akan dating sesuai dengan perkembangan aman

(: Teori kritis -*riti#al theory of truth.' "ebenaran itu suatu hasil pemikiran manusia yang terbuka dan kritis sepanjang aman "ebenaran lahir dari dialog! diskusi yang kontinu

(6 Teori nihilisme oleh F 4iets#he' Sesungguhnya tidak pernah ada kebenaran didunia ini >ang ada hanya power. &ho holds the power$ he is able to *reate the truth and justi*e

(16)

Koherensi. Teori ini menegaskan bahwa suatu proposisi - pernyataan suatu  pengetahuan$ pendapat$ kejadian$ atau in)ormasi/ akan diakui sahih E dianggap

benar apabila

• memiliki hubungan dengan gagasan$gagasan dari proposisi sebelumnya yang  juga sahih dan

• dapat dibuktikan se#ara logis sesuai dengan kebutuhan logika

Teori ini mendasarkan diri kepada kriteria konsistensi suatu argumentasi 0akin konsisten kesan$kesan E ide$ide yang ditangkap beberapa subjek lainnya tentang sesuatu objek yang sama! makin benarlah kesan E ide itu

Korespon*ensi Teori mengatakan bahwa suatu pengetahuan sahih apabila sesuai dengan realitas dari objek pengetahuan tersebut

Sesuatu dianggap benar apabila yang diungkapkan -pendapat! kejadian! informasi. sesuai dengan fakta di lapangan

Positi4isme.  August *omte -(:56$(67:. Teori ini memandang segala sesuatu berdasarkan sains yang dapat diselidiki hanyalah data$data yang empirik E nyata atau yan dinamakan positif 4ilai$nilai politik dan sosial juga dapat dijelaskan se#ara ilmiah

Pragmatisme. 0erupakan teori kebenaran yang mendasarkan diri pada kriteria tentang berfungsi E tidak berfungsinya suatu pernyataan dalam lingkup ruang dan waktu tertentu Pragmatisme berusaha menguji kebenaran ide$ide melalui

konsekuensi dari praktek atau pelaksanaannya Ide$idebelum dikatakan benar atau salah sebelum diuji

Esensialisme @sensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai$nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai$nilai terpilih yang mempunyai tatanan yang jelas @sensialisme berpendapat bahwa dunia ini dikuasai oleh tatanan yang tiada #ela yang mengatur dunia beserta isinya dengan tiada #ela pula

Konstrukti4isme. Teori konstrukti1isme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generati1e! yaitu tindakan yang men*iptakan sesuatu makna dari apa yang dipelajari.

"onstrukti1isme dianggap berusaha menghilangkan aspek power  dalam memahami nilai 4ilai dianggap sebagai sesuatu yang netral dan tidak punya bias ataupun basis kekuasaan &adi! dalam pengertian ini! konstrukti1isme kehilangan tujuan utama pemikiran yang kritis! yaitu emansipasi Sekalipun memahami realitas bukan sebagai sesuatu yang beku! alamiah dan abadi melainkan sebagai produk dari

interaksi! konstrukti1isme tidak memaknai interaksi antar nilai ini sebagai sebuah proses politik yang sangat berpengaruh pada aspek keadilan! kesederajatan dan kebebasan

(17)

/eligiusisme 0anusia bukanlah semata$mata makhluk jasmaniah! tetapi juga makhluk rohaniah "ebenaran! se#ara ontologism dan aksiologis bersumber dari sabda Tuhan yang disampaikan melalui wahyu

Se#ara pasti kebenaran mutlak tidak akan didapatkan Untuk mengukur kebenaran dalam filsafat sesungguhnya tergantung kepada metode$) untuk memperoleh

pengetahuan itu

"ebenaran dan kesesatan tidak dapat dipisahkan Suatu kebenaran mun#ul saat asumsi kesesatan mengiringinya "eyakinan) yang keliru sering kali dipegang teguh sebagaimana keyakinan yang benar! sehingga menjadi suatu pertanyaab yang sulit bagaimana keyakinan itu dibedakan dengan keyakinan yang benar /ele4ansi *engan Antropologi

Filsafat dikatakan sebagai induk semua ilmu pengetahuan 'mater s*ientiarum/. Setiap orang yang ingin belajar pengertian hidup dan kehidupan harus mengetahui ilmu filsafat /erfilsafat tidak lain adalah hidup berfikir dan pemikiran sedalam$ dalamnya tentang hidup dan kehidupan itu 'li3ing thought and thought )ull li3ing/.

Logika Ilmu *an Meto*e &erpikir Ilmiah. @ . Adib$bab ; pp+0,/ $akikat &erpikir.

Unsur unsur dalam proses berpikir' • Ctak yang sehat

• Pan#aindera

• Informasi sebelumnya •  Adanya fakta

%ari keempat unsur tersebut dapat didefinisikan sbb' berpikir adalah pemindahan  pengindraan terhadap )akta melalui pan*aindra ke dalam otak  yang disertai adanya

in)ormasi yang terdahulu yang digunakan untuk menafsirkan fakta tersebut Se#ara umum setiap proses dalam idea! konsep dan sebagainya dapat disebut berpikir

Umpamanya! bila seseorang bertanya kepada saya! Gapakah yang sedang kamu pikirkan?H mungkin saya menjawab! Gsaya sedang memikirkan keluarga sayaH al ini berarti bayangan$ kenangan dan sebagainya hadir dan ikut$mengikuti dalam kesadaran saya

Pengertian Meto*e &erpikir Ilmiah.

Pemikiran ilmiah bukanlah pemikiran biasa! melainkan pemikiran yang sungguh$ sungguh Artinya! dengan disiplin! tidak akan membiarkan idea atau konsep yang sedang dipikirkan berkelana tanpa arah! namun semuanya diarahkan pada satu tujuan tertentu! dan tujuan tertentu tersebut adalah pengetahuan.

(18)

&ahasa Keilmuan.

Sarana yang digunakan dalam komunikasi keilmuan Unsur$unsur komunikasi keilmuan'

• Lambang! termasuk kata$kata dan tanda$tanda • %efinisi

• Pernyataan dan logika

'iri ahasa keilmuan,

• *endekia' mampu membentuk pernyataan yang tepat dan saksama! sehingga gagasanyang disampaikan penulis dapat diterima pemba#a

• Lugas' Paparan bahasa yang lugas dapat menghindari kesalah pahaman dan salah tafsir isi kalimat dapat dihindari Penulisan bernada sastra perlu

dihindari

• &elas' 3agasan akan mudah dipahami jika bahasa dituangkan se#ara jelas dan hubungan antara gagasan yang satu dengan gagasan yang lain juga  jelas

• Formal' /ahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal Tingkat keformalan dapat dilihat pada kosa kata! bentukan kata dan

kalimatnya

• Cbjektif' Sifat objektif tidak #ukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak! tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata • "onsisten' Unsur bahasa! tanda ba#a! dan istilah! sekali digunakan maka

untuk selanjutnya digunakan se#ara konsisten

• /ertolak dari gagasan' /ahasa keilmuan digunakan dengan orientasi gagasan Pilihan kalimat yang lebih #o#ok adalah kalimat pasif sehingga kalimat pasif perlu dihindarkan

• ingkas dan padat' *iri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan jelas &ika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsure bahasa yang terbatas tanpa pemborosan! #iri kepadatan sudah terpenuhi

Mo*el *an Kriteria Meto*e &erpikir Ilmiah

%ua pola berpikir ilmiah

• Berpikir se*ara rasional ' berdasar paham bahwa ide tentang kebenaran

sebenarnya sudah ada Pikiran manusia dapat mengetahui ide tersebut! tidak men#iptakan dan tidak pula mempelajarinya lewat pengalaman Ide tentang kebenaran! yang menjadi dasar bagi pengetahuan! diperoleh lewat berpikir rasional ! terlepas dari pengalaman

• Berpikir se*ara empiris' bahwa pengetahuan itu tidak ada se#ara apriori dibenak melainkan harus diperoleh lewat pengalaman

(19)

• /erdasar fakta

• /ebas dari prasangka

• 0enggunakan prinsip$prinsip analisis • 0enggunakan hipotesis

• 0enggunakan ukuran objektif  • 0enggunakan teknik kuantifikasi

al$hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode berpikir rasional

/ingkasan

0etode adalah #ara yang teratur dan terpikir baik$baik untuk men#apai maksud -dalam ilmu pengetahuan.! atau #ara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna men#apai tujuan yang ditentukan se#ara efektif! efisien dan hasil yang optimal

0etode berpikir ilmiah dapat diterapkan pada objek) material yang dapat diindra! dan kesimpulan yang dihasilkan tidaklah bersifat pasti %engan kata lain metode ilmiah hanya diterapkan pada ilmu yang sifatnya eksperimentil atau non humaniora "riteria metode perpikir ilmiah antara lain'

• /erdasarkan fakta • /ebas dari prasangka

• 0enggunakan prinsip analisis • 0enggunakan hipotesis

• 0enggunakan ukuran objektif • 0enggunakan teknik kuantisasi

/ahasa keilmuan adalah bahasa yang digunakan dalam penulisan$) ilmiah *iri bahsa keilmuan adalah

• *endekia • Lugas • &elas • Formal • Cbjektif  • "onsisten

• /ertolak dari gagasan • ingkas dan padat

(20)

Logika, Pola Penalaran Langsung *an i*ak Langsung @ . Adib$bab - pp+24/ Logika dapat diartikan sebagai pengetahuan yang membahas tentang simpul$

menyimpulkan penalaran yang diperoleh dari sejumlah premis atau pangkal pikir  se#ara tepat dan 1alid Unsur$unsur utama dalam simpul$menyimpulkan suatu penalaran adalah konsep$ proposisi 'kalimat pernyataan/ dan penyimpulan  Simpul$ menyimpulkan suatu penalaran dapat dilakukan se#ara langsung dari proposisi sebagai pangkal pikirnya! namun dapat juga dilakukan se#ara tidak langsung yang harus melalui premis$premis dalam proposisi yang tersedia

Logika. Logika ->unani! logos. berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang

diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bentuk bahasa Sebagai ilmu! logika mempelajari ke#akapan untuk berpikir se#ara lurus! tepat dan teratur Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang objek materialnya adalah berpikir 

-khususnya penalaran.! dan objek )ormalnya adalah ketepatannya Logika! sebagai #abang filsafat yang praktis! yang dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari$hari %ogika dipakai untuk menarik kesimpulan untuk menghasilkan suatu pengetahuan Se*ara garis besar  dapat dipilahkan menjadi dua bagian! yaitu in*uksi dan

*e*uksi. Induksi merupakan #ara berpikir dimana suatu kesimpulan yang bersi)at umum ditarik dari berbagai kasus yang bersi)at indi3idual  Sebaliknya *e*uksi

adalah *ara berpikir dimana kesimpulan yang bersi)at khusus ditarik dari pernyataan yang bersi)at umum.

*ontoh pemikiran induksi' dari fakta menunjukkan bahwa • kambing mempunyai mata! gajah mempunyai mata! • singa mempunyai mata!

• begitu pula anjing! ku#ing dan binatang$binatang lainnya mempunyai mata • Kesimpulan5 Se#ara induksi dapat disimpulkan se*ara umum bahwa semua

binatang mempunyai mata *ontoh pemikiran deduksi'

• Semua makhluk mempunyai mata 'premis mayor/ • Siemen adalah seorang makhluk 'premis minor/ • Kesimpulan5 &adi Siemen mempunyai mata

Penarikan kesimpulan se#ara deduksi harus memenuhi syarat' Premis mayor harus benar Premis minor harus benar "esimpulan harus sahih -absah.

Selain logika induksi dan deduksi! masih terdapat jenis$jenis logika lainnya! yaitu' • Logika diontik • Logika dialektis • Logika formal • Logika informal • Logika tradisional • Logika kombinatorial • Logika matematis

(21)

• Logika probabilitas • Logika simbolik

Logika alamiah *an logika ilmiah

Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir se#ara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan$keinginan dan ke#enderungan$

ke#enderungan yang subjektif "emampuan logika alamiah manusia sudah ada sejak lahir

Logika ilmiah memperhalus dan mempertajam pikiran serta akal budi! yang menjadi ilmu khusus yang merumuskan asas$asas yang harus ditepati dalam setiap

pemikiran %engan logika ilmiah maka akal budi dapat bekerja lebih tepat! lebih teliti! lebih mudah dan lebih aman Logika ilmiah dimaksudkan untuk

menghindarkan kesesatan! atau paling tidak mengurangi kesesatan Kegunaan logika.

• 0embantu setiap orang untuk berpikir se#ara rasional! kritis! lurus! tertib! metodis dan koheren

• 0eningkatkan kemampuan berpikir se#ara abstrak! #ermat dan objektif • 0enambah ke#erdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir se#ara

tajaam dan mandiri

• 0endorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas$asas sistematis

• 0eningkatkan #inta akan kebenaran dan menghindarkan kesalahan$) berpikir! kekeliruan dan kesesatan

• 0ampu melakukan analisis suatu kejadian

Penalaran Langsung

0erupakan penalaran yang premisnya hanya sebuah proposisi dan langsung disusul proposisi lain sebagai kesimpulannya Penarikan konklusi se#ara langsung dapat memberikan keterangan yang lengkap tentang proposisi yang diberikan! yaitu

dengan menyatakan se#ara eksplisit apa$apa yang telah dinyatakan se#ara impli#it didalam premis

Contoh5

• Semua bintang film pemakai sabun LuJ

Kesimpulan5 sebagian pemakai sabun LuJ adalah bintang film

(22)

%idalam penalaran tidak langsung! konklusi ditarik dari proposisi yang jumlahnya lebih dari satu Apabila konklusinya ditarik dari dua proposisi yang diletakkan sekaligus! maka bentuknya disebut silogisme.

Contoh5

• Semua mahasiswa adalah anak pintar  • %ina adalah mahasiswa

Kesimpulan' %ina adalah anak pintar

Implisit *an Eksplisit suatu term *alam proposisi.

Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat diantara dua term Suatu proposisi mempunyai + bagian! yaitu subjek$ predikat dan kopula. "opula adalah bagian proposisi yang menyatakan hubungan antara subjek dan predikat. Contoh5 Kerbau itu binatang 

• "erbau $$$$$subjek • Itu $$$$$kopula • /inatang $$$predikat

%alam proposisi standar! kopula dilambangkan dalam bahasa berupa kata$kata' itu$ ialah$ sama dengan$ adalah$ dan sebagainya Ada kalimat$kalimat yang tidak

memakai kopula! akan tetapi menggunakan term yang menunjuk akti1itas 0isalnya' =idak semua burung berki*au 

7a sedang makan 

Untuk mengembalikan proposisi tersebut kedalam bentuk standar! subjek yang melakukan akti1itas tersebut harus dinyatakan se#ara eksplisit Proposisinya yang standar menjadi'

=idak semua burung adalah burung yang berki*au  7a adalah orang yang sedang makan 

PCLA P@4ALAA4 I4%U"SI @ . Adib$bab , pp+4 

Pada ontology ilmu telah dijelaskan bahwa objek bahasannya yang empiris terdapat dalam kegiatan keseharian! dapat diukur dan dapat diamati 0elalui metode

penelaahan yang #ermat! maka dapat disusun teori yang tingkat kebenarannya mempunyai probabilitas yang tinggi! sejauh tidak terdapat bukti yang baru yang membantahnya

0enurut Aristoteles! proses peningkatan dari hal$hal yang bersifat indi1idual kepada yang bersifat uni1ersal disebut sebagai penalaran induksi

(23)

Premis umum ' 0atakuliah Filsafat Ilmu adalah mata kuliah wajib mahasiswa program doktor U3

Premis khusus ' >ulisdin! @rma dan Kiwik adalah mahasiswa program doktor U3 "esimpulan ' >ulisdin! @rma dan Kiwik harus mengambil matakuliah Filsafat

Ilmu

"@S@SATA4 %ALA0 /@PI"I IL0IA @ . Adib$bab +D pp+;; 

Upaya$upaya untuk menemukan kesimpulan yang tepat atau yang benar dilakukan dengan menyusun pola penalaran yang sesuai dengan prinsip$prinsip penalaran yang tepat %isisi lain terdapat pula #ara untuk menemukan kesimpulan yang tepat itu dengan #ara menghindari pola penalaran yang sesat

"esesatan adalah kesalahan yang terjadi dalam akti1itas berpikir dikarenakan penyalahgunaan bahasa dan atau penyalahan rele1ansi "esalahan merupakan bagian dari logika! yang dikenal juga sebagai )alla*ia E )alla*y$ dimana beberapa  jenis kesesatan penalaran dipelajari sebagai lawan dari argumentasi logis.

"esesatan terjadi karena ) hal'

-a. "etidak tepatan bahasa' pemilihan terminology yang salah

-b. "etidak$tepatan rele1ansi' pemilihan premis yang tidak tepat! yaitu membuat premis dari proposisi yang salah

Identifikasi beberapa kesesatan berpikir'

 "esesatan terjadi karena subjek sesungguhnya jarang berpikir sendiri atau bertindak sesuai dengan apa yang dipikirkan dan dilakukan orang lain al ini dilakukan terutama untuk men#ari aman bagi diri sendiri Subjek yang

terbiasa dengan kultur ini tumbuh menjadi manusia bermoral heteronom! layaknya sebuah robot berjalan

 "esesatan dimana subjek bertindak seakan sangat menghargai rasio! tetapi kenyataannya tidak menggunakan rasionya sendiri dengan baik asionalitas hanya mun#ul sebagai retorika tanpa pernah menjadi nyata se#ara

substansial dalam #ara berpikir dan bertindak Subjek sema#am ini juga tidak mendengarkan se#ara sungguh$sungguh alasan orang lain! ke#uali hanya mengikuti kepentingan sendiri atau kelompoknya sendiri

 "esesatan yang terjadi akibat subjek tidak terbuka untuk melihat persoalan se#ara komprehensif Subjek terpaku hanya pada pendapat atau pendekatan tertentu! orang tertentu atau sumber tertentu "elompok orang seperti ini menggunakan rasionya dengan baik! tetapi karena perspektifnya sempit maka #ara menjawab persoalan pun tidak tepat Sikap mengejar tujuan dengan bertumpu pada pola tunggal mengindikasikan betapa subjek

(24)

diri dan melihat berbagai perspektif dan kemungkinan$kemungkinan yang berbeda

%alam bahasa Fran#is /a#on! kesesatan berpikir yang pada gilirannya berimbas pada perilaku yang sesat sesungguhnya merupakan buah dari keterperangkapan subjek pada idols 2 pengetahuan dan kebenaran yang sejatinya semu tetapi digunakan begitu saja sebagai stand point karena luput dari sikap kritis subjek "e#enderungan menegakkan disiplin dengan #ara$ #ara kekerasan dan bukan lewat persuasi rasional mengindikasikan mereka yang mempraktekkannya terkolonisasi oleh keyakinan$keyakinan semu seperti itu

 Kemalasan berpikir  "esesatan yang pada akhirnya berbuah kekerasan! entah fisik atau psikis! pada dasarnya bertumpu pada akar yang sama! yakni kemalasan berpikir Perilaku dogmatis! ke#enderungan memutlakkan sebuah pendekatan! ketidakmampuan membuka diri pada kemungkinan kebenaran lain serta meremehkan atau bahkan mengabaikan keberagaman perspektif dalam men#ari dan menemukan kebenaran adalah anak$anak kandung yang baik dari kemalasan berpikir Pemaksaan kehendak dan #ara berpikir yang dapat berbuntut pada kekerasan adalah akibat ketidakmampuan subjek untuk bersikap kritis terhadap keyakinannya sendiri

Klasifikasi Kesesatan &erpikir 

• "esesatan formal "esesatan formal adalah kesesatan yang dilakukan karena bentuk ')orma/ penalaran yang tidak tepat atau sahih "esesatan ini terjadi karena pelanggaran terhadap prinsip$prinsip logika mengenai term dan proposisi dalam suatu argumen

• "eseatan material "esesatan material adalah kesesatan yang terutama menyangkut materi penalaran "esesatan dapat terjadi karena fa#tor bahasa -kesesatan bahasa. yang menyebabkan kekeliruan dalam menarik

kesimpulan al ini dapat terjadi karena memang tidak adanya hubungan logis atau rele1ansi antara premis dan kesimpulannya -kesesatan rele3ansi . Setiap kata dalam bahasa memiliki arti tersendiri! dan masing$masing kata dalam sebuah kalimat mempunyai arti yang sesuai dengan arti kalimat yang bersangkutan "arena itu! meskipun kata yang digunakan itu sama! tetapi dalam kalimat yang berbeda! kata tersebut ber1ariasi artinya "etidak #ermatan dalam menentukan arti kata atau arti kalimat dapat menimbulkan kesesatan penalaran

Kesesatan &ahasa

"ata yang sama bila digunakan dalam kalimat yang berbeda dapat mempunyai arti yang berbeda pula /erikut ini adalah beberapa bentuk kesesatan karena

(25)

 "esesatan aksentuasi Pengu#apan terhadap kata$kata tertentu perlu diwaspadai karena ada suku kata yang harus diberi tekanan Pengubahan tekanan terhadap suku kata dapat menyebabkan perubahan arti "arena itu! kurangnya perhatian terhadap tekananu#apan dapat menimbulkan perbedaan arti sehingga penalaran mengalami kesesatan

 "esesatan aksentuasi 1erbal

Contoh'

• Serang -kota. dan serang -tindakan menyerang dalam pertempuran.

•  Apel -buah. dan apel -menghadapi apel bendera.

• 0ental -kejiwaan. dan mental -terpelanting.

• Tahu -makanan. dan tahu -mengetahui sesuatu.

 "esesatan aksentuasi non$1erbal

Contoh sebuah iklan' 9engan 4DD ribu rupiah dapat membawa motor.

0engapa bahasa dalam iklan tersebut termasuk kesesatan aksentuasi non$ 1erbal? "arena! ternyata motor baru dibawa pulang tidak hanya dengan uang 788 ribu rupiah saja! tetapi dengan menyertakan syarat$syarat lainnya seperti slip gaji! "TP! rekening listrik terakhir! dsb

Contoh ungkapan' G ApaH dan G a H memiliki arti yang berbeda$beda bila'

• %iu#apkan dalam keadaan marah

• %iu#apkan dalam keadaan bertanya

• %iu#apkan untuk menjawab panggilan

 "esesatan ekui1okasi 1erbal Adalah kesesatan ekui1okasi -satu kata

mempunyai lebih dari satu arti. yang terjadi pada pembi*araan dimana bunyi

yang sama disalah artikan menjadi dua maksud yang berbeda

Contoh' bisa -berarti dapat. dan bisa -ra#un ular.

Seorang pasien berkebangsaan 0alaysia berjumpa dengan seorang dokter Indonesia Setelah diperiksa! dokter member nasehat agar pasien tersebut menjaga makanannya

Pasien bertanya' G/oleh saya makan ikan?H %okter menjawab' G/isaH

Pasien' G/oleh saya makan ayam?H %okter' G/isaH

Pasien' G/oleh saya makan sayur?H %okter' G/isaH

Pasien marah' G"alau semua bisa -bera#un.! apa yang saya hendak makan?H

 "esesatan ekui1okasi non$1erbal "esesatan ekui1okasi non$1erbal melalui

#ontoh berikut'

a. 0emakai kain atau pakaian putih$putih berarti orang su#i %i India wanita yang menggunakan kain sari putih$putih umumnya adalah  janda

(26)

b. 0neggelengkan kepala -berarti tidak setuju.! namun di India menggelangkan kepala dari satu sisi ke sisi lain menunjukkan kejujuran

#.

 "esesatan amfiboli

"esesatan amfiboli -gramatikal. adalah kesesatan yang dikarenakan

konstruksi kalimat sedemikian rupa sehingga artinya menjadi ber#abang al ini disebabkan letak sebuah kata atau term tertentu dalam konteks

kalimatnya Akibatnya timbul lebih dari satu penafsiran mengenai maknanya! padahal hanya satu makna saja yang benar! sementara makna yang lain salah

Contoh' G %ijual kursi bayi tanpa lenganH

 Arti (' %ijual sebuah kursi untuk seorang bayi tanpa lengan

 Arti ) %ijual sebuah kursi tanpa dudukan lengan khusus untuk bayi

Penulisan yang benar  adalah' G %ijual kursi bayi! tanpa lengan kursiH

Contoh lain' G "u#ing makan tikus matiH

 Arti (' "u#ing makan! lalu tikus mati

 Arti )' "u#ing makan tikus lalu ku#ing tersebut mati  Arti +' "u#ing sedang memakan tikus yang sudah mati

Contoh lain' G Panda eats shoots and lea1esH

 Arti (' Panda makan! lalu menembak! kemudian pergi  Arti )' Panda memakan pu#uk bambau dan daun$daunan

Contoh lain' G Ali men#intai kekasihnya! demikan pula sayaH

 Arti (' Ali men#intai kekasihnya! dan saya men#intai kekasih Ali

 Arti )' Ali men#intai kekasihnya dan saya juga men#intai kekasih saya

 "esesatan metaforis

 Adalah kesesatan yang terjadi karena pen#ampuradukan arti kiasan dan arti sebenarnya Artinya terdapat unsur persamaan dan sekaligus perbedaan antara kedua arti tersebut Tetapi bila dalam penalaran arti kiasan disamakan dengan arti sebenarnya maka terjadilah kesesatan metaforis! yang dikenal  juga kesesatan karena analogi palsu

Contoh' G Pemuda adalah tulang punggung  negaraH

Penjelasan kesesatan' Pemuda disini adalah arti sebenarnya dari orang$ orang berusia muda! sedangkan tulang punggung adalah arti kiasan karena negara tidak memiliki tubuh biologis dan tidak mempunyai tulang punggung layaknya makhluk 1ertebrata

Pen#ampuradukan arti sebenarnya dan arti kiasan dari suatu kata atau ungkapan sering kali disengaja seperti yang terjadi di dunia lawak

"esesatan metaforis ini dikenal dengan nama kesesatan karena analogi  palsu.

(27)

Contoh lawakan'

Pelawak (' /inatang apa yang haram? Pelawak )' /abi

Pelawak (' /inatang apa yang lebih haram dari binatang yang haram? Pelawak )' /abi hamil! karena mengandung babi

Pelawak (' /inatang apa yang lebih haram dari babi hamil?

Referensi

Dokumen terkait

Memberikan informasi promosi yang ada pada waktu tertentu dan tampilan yang berbeda untuk melihat menu makanan pada restoran “Tea Addict”, sehingga memudahkan

Dari beberapa analisis sebelumnya dan hasil wawancara dengan stakeholder di Kabupaten Bangka Barat serta hasil analisis SWOT pada masing-masing cluster, dihasilkan 10

Berdasarkan hasil analisis diperoleh tiga kesimpulan, yakni (1) unsur pembangun penalaran yang terdiri atas pendirian, bukti, dan penyimpulan, (2) dua varian penalaran yang

Seperti yang sudah dijelas kan pada bagian konsep utama perancangan rumah sakit ini, sirkulasi dalam bangunan merupakan sirkulasi terpusat (sentral) dan untuk sirkulasi

Untuk itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sistem yang berfungsi untuk mendiagnosis penyakit ikan bawal bintang dengan mengunakan metode Learning Vector

Gambar 3.23 Perbandingan hasil pengujian membran PVDF dengan uap bensin Seperti yang telah dijelaskan pada bagian 3.5 bahwa diasumsikan kandungan pada sampel hasil pengujian

Pertama adalah menyimpan data pada memori program, kemudian kita menggunakan fungsi khusus, yang juga didefinisikan di library pgmspace.h, untuk membaca data tersebut dari

Pengadaan Makan dan Minum Peserta dan Panitia Review Pengadaan Barang Jasa dan Ujian PBJ.. JB: Barang JP: